vi
ABSTRAK
PERANCANGAN KAMPANYE MELALUI MEDIA GRAFIS
UNTUK MENUMBUHKAN KERUKUNAN ANTAR REMAJA
SMP SMA KOTA BESAR
Oleh
Aprilia Putri Irawati
1164084
Akhir-akhir ini fenomena bullying marak terjadi di kalangan pelajar di Indonesia.
Bullying di kalangan pelajar dapat menyebabkan pertumbuhan mental korban
bullying menjadi terganggu. Tahap awal dari bullying adalah tidak adanya rasa mau
menerima perbedaan oleh para remaja. Bullying yang paling marak terjadi adalah
bullying secara mental dan verbal, yang sering kali tidak mendapat tindakan dari
para guru karena diangap tidak penting dan cenderung diabaikan. Masuknya
Indonesia kedalam tahap darurat bullying membuat bullying harus segera mendapat
tindakan preventif.
Maka dari itu perancangan ini bertujuan untuk menyadarkan remaja tentang
pentingnya menjaga kerukunan antar sesamanya dengan cara mengajak remaja untuk
tidak membeda-bedakan teman dan tidak mengejek atau melabeli mereka dengan
nama-nama yang dapat membuat mereka berkecil hati. Manfaat dari perancangan ini
adalah agar jumlah kasus bullying secara verbal dan mental antara remaja Indonesia
dapat berkurang.
Metode yang digunakan adalah dengan membuat ilustrasi yang berisikan tentang
anak-anak yang menjadi korban mental dan verbal bullying, dengan menggunakan
gaya gambar line drawing dengan cara pewarnaan watercolour yang digemari oleh
remaja. Penerapan ilustrasi dilakukan ke beberapa media seperti poster art yang
dimmasukkan ke website dan social media, motion graphic, dan gimmick seperti
phone case, kaos, dan mug sebagai pengingat pada remaja.
vii
ABSTRAK
CAMPAIGN DESIGN ”YOU’RE COOL” TO ENCOURAGE TEEN
SOLIDARITY IN BANDUNG CITY
By
Aprilia Putri Irawati
1164084
Lately, the phenomenon of bullying is becoming a thing between Indonesian
students. Bullying among students can harm the improvement of the victims’ mental.
The first step of bullying is caused by the absence of tolerating differences on
teenagers. The most common type of bullying are the mental, and verbal bullying
that often got off the hook from the teachers. The enlistment of Indonesia into a
country into an emergency stage of bullying makes further bullying have to get a
preventive act.
This design is made to make the teenagers realize how important solidarity is by
asking them not to call their unpopular peers with labels or names. The benefit from
this campaign is to push down the number of verbal and mental bullying cases in
Indonesia.
The method used is by making some illustrations about the outcasts that are victims
of mental and verbal bullying by using line drawing and watercolor that are popular
amongst teenagers. The illustration are applied n several medias such as poster art,
that would later be uploaded on the website and social medias, motion graphic, and
gimmick like phone cases, t-shirts, and mugs as a reminder for the teenagers.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK.. ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3
1.3 Tujuan Perancangan ... 3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3
1.5 Skema Perancangan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Media…….. ... 6
2.1.1 Kampanye ... 6
2.1.2 Ilustrasi ... 6
2.1.2.1 Line Drawing ... 6
2.1.3 Meme ... 7
2.1.4 Poster Art ... 7
2.1.5 Teori Warna ... 7
2.1.6 Tipografi ... 7
2.2 Budi Pekerti……….. ... 9
2.3 Psikologi Remaja ... 9
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 12
ix
3.1.1 Lembaga Terkait ... 12
3.1.2 Data tentang Fenomena Yang Terjadi ... 13
3.1.2.1 Studi Literatur ... 13
3.1.2.2 Wawancara ... 16
3.1.2.3 Survey ... 17
3.1.3 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis ... 25
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 35
3.2.1 Analisis SWOT Topik ... 35
3.2.1 Analisis SWOT Media ... 36
3.2.2 Analisis STP ... 36
BAB IV PEMECAHAN MASALAH... 38
4.1 Konsep Komunikasi ... 38
4.2 Konsep Kreatif ... 39
4.3 Konsep Media ... 41
4.3.1 Timeline. ... 42
4.3.2 Budgeting ... 42
4.4 Karya…. ... 44
4.4.1 Logo. ... 44
4.4.2 Poster Art ... 45
4.4.2.1 Karakter ... 45
4.4.2.2 Awareness ... 49
4.4.2.3 Informing ... 52
4.4.2.4 Reminding ... 54
4.4.3 Web... ... 56
4.4.4 Motion ... 58
4.4.5 Gimmick. ... 59
4.4.5.1 Awareness ... 59
4.4.5.2 Reminding ... 60
BAB V PENUTUP ... 63
5.1 Simpulan ... 63
xi
[image:6.595.113.506.118.740.2]DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1.1.1 ... 12
Gambar 3.1.2.3.1 ... 18
Gambar 3.1.2.3.2 ... 18
Gambar 3.1.2.3.3 ... 19
Gambar 3.1.2.3.4 ... 19
Gambar 3.1.2.3.5 ... 20
Gambar 3.1.2.3.6 ... 21
Gambar 3.1.2.3.7 ... 21
Gambar 3.1.2.3.8 ... 22
Gambar 3.1.2.3.9 ... 22
Gambar 3.1.2.3.10 ... 23
Gambar 3.1.2.3.11 ... 23
Gambar 3.1.2.3.12 ... 24
Gambar 3.1.2.3.13 ... 24
Gambar 3.1.3.1 ... 26
Gambar 3.1.3.2 ... 27
Gambar 3.1.3.3 ... 27
Gambar 3.1.3.4 ... 28
Gambar 3.1.3.5 ... 29
Gambar 3.1.3.6 ... 29
Gambar 3.1.3.7 ... 30
Gambar 3.1.3.8 ... 31
Gambar 3.1.3.9 ... 32
Gambar 3.1.3.10 ... 32
Gambar 3.1.3.11 ... 33
Gambar 3.1.3.12 ... 34
Gambar 3.1.3.13 ... 34
Gambar 4.4.1.1 ... 44
Gambar 4.4.2.1.1 ... 45
Gambar 4.4.2.1.2 ... 45
[image:6.595.111.507.135.748.2]xii
Gambar 4.4.2.1.4 ... 47
Gambar 4.4.2.1.5 ... 47
Gambar 4.4.2.2.1 ... 48
Gambar 4.4.2.2.2 ... 49
Gambar 4.4.2.2.3 ... 50
Gambar 4.4.2.2.4 ... 50
Gambar 4.4.2.2.5 ... 51
Gambar 4.4.2.3.1 ... 52
Gambar 4.4.2.3.2 ... 52
Gambar 4.4.2.3.3 ... 53
Gambar 4.4.2.3.4 ... 53
Gambar 4.4.2.3.5 ... 53
Gambar 4.4.2.4.1 ... 54
Gambar 4.4.2.4.2 ... 55
Gambar 4.4.2.4.3 ... 55
Gambar 4.4.2.4.4 ... 55
Gambar 4.4.2.4.5 ... 55
Gambar 4.4.3.1 ... 56
Gambar 4.4.3.2 ... 57
Gambar 4.4.3.3 ... 57
Gambar 4.4.3.4 ... 57
Gambar 4.4.3.5 ... 57
Gambar 4.4.4.1 ... 58
Gambar 4.4.5.1.1 ... 59
Gambar 4.4.5.2.1 ... 60
Gambar 4.4.5.2.2.1 ... 61
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Universitas Kristen Maranatha
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Beberapa tahun terakhir kasus bullying mulai marak di kalangan anak-anak remaja di
Indonesia. Akibatnya, Indonesia menjadi negara darurat bullying dikarenakan oleh
banyaknya kasus bullying di sekolah-sekolah. Banyak orang awam yang
menyalahartikan bullying sebagai kekerasan yang melibatkan kontak fisik. Padahal
selain kontak fisik, bullying juga ada yang bersifat verbal dan mental yang tidak
dapat dilihat oleh mata. Karena tidak terlihat, bullying secara mental dan verbal
banyak yang tidak ditanggapi dengan serius karena sulit untuk dideteksi. Selain
karena dilakukan tanpa sepengetahuan guru, pelakunya juga tidak merasa melakukan
bullying karena tidak adanya kontak fisik. Kenyataannya, jika dibandingkan,
bullying secara verbal dan mental memiliki dampak yang sama dengan bullying
secara fisik. Kedua jenis bullying ini adalah yang paling banyak terjadi di jenjang
pendidikan di Indonesia.
Usia remaja adalah usia saat anak-anak mulai meninggalkan fase kekanak-kanakan
dan menjajaki fase trasisi menuju kedewasaan. Seluruh informasi yang didapat
dengan mudah diserap pada usia remaja. Kemudahan untuk mendapatkan
informasi-informasi juga didukung oleh kemajuan teknologi. Mayoritas anak remaja adalah
pengguna aktif smartphone, dimana informasi dapat diakses dengan mudah tanpa
adanya pengawasan orang yang lebih tua. Karena orang tua tidak mengawasi anak
remajanya, maka mereka terlalu bebas untuk mengakses informasi tanpa disaring
terlebih dahulu mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang boleh dan tidak
boleh dilakukan. Dan banyak media-media yang memperlihatkan tentang bullying
Universitas Kristen Maranatha
2
Perlu adanya sosialisasi untuk menerapkan nilai-nilai budi pekerti agar jumlah kasus
bullying dapat berkurang. Tapi kebanyakan remaja menganggap nilai-nilai budi
pekerti itu kuno dan tidak trendi. Dalam perancangan media ini akan diambil satu
nilai budi pekerti yang paling dasar dan sering dianggap sepele yaitu tidak boleh
membeda bedakan atau menyepelekan teman. Nilai ini dipilih karena bentuk
bullying yang paling dasar adalah diskriminasi.
Media yang akan dirancang adalah penggabungan dari dua media yang dianggap
menarik oleh remaja yaitu poster art dan meme. Menurut www.visual-art-cork.com,
poster art adalah sebuah poster yang berisikan gambar, kadang berisikan sedikit
tulisan, yang memiliki makna didalam gambarnya. Poster art mengkomunikasikan
maksud dan informasi yang ingin disampaikan oleh seseorang kepada targetnya
melalui gambar. Poster art banyak dipakai belakangan ini untuk menyampaikan
pesan yang penting karena lebih menarik minat anak-anak muda jika dibandingkan
dengan kampanye.
Ilustrasi adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu
maksud atau tujuan secara visual. Ilustrasi berfungsi untuk menarik perhatian publik
guna mendorong dan mengembangkan gagasan dalam bentuk cerita realistis.
Poster art dan ilustrasi merupakan bagian dari DKV karena poster art adalah suatu
desain yang berkomunikasi dengan orang yang melihatnya dan ilustrasi adalah
penyampaian yang ada dalam poster art. DKV dapat membantu sosialisasi tentang
pentingnya menjaga keharmonisan antar remaja dengan membuatnya menjadi
Universitas Kristen Maranatha
3
1.2 Permasalahan dan Ruang lingkup
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian
ini adalah:
•
Bagaimana cara memilih dan merancang media yang tepat untuk mengajak
remaja menumbuhkan kerukunan antar sesamanya?
Visual yang akan ditampilkan mengandung pesan untuk menjaga keharmonisan
antara remaja dan sesamanya yang dipraktikkan di kehidupan sehari-hari. Sosialisasi
akan dilakukan online di social media yang digemari oleh remaja kota besar.
1.3 Tujuan Perancangan
Tujuan dirancangnya karya ini adalah untuk membuat media yang tepat dan menarik
untuk menerapkan kerukunan di kalangan remaja di kota-kota besar untuk
mengurangi jumlah bullying.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
•
Wawancara:
Wawancara mengenai gaya hidup remaja di kota-kota besar dan wawancara ke
psikolog tentang psikologi remaja.
•
Observasi:
Observasi terhadap gaya hidup remaja kota besar zaman sekarang, blog-blog
tempat mereka bercerita, serta akun-akun social media remaja dimana dia
Universitas Kristen Maranatha
4
•
Studi literatur:
Studi literatur terhadap buku-buku yang membahas tentang psikologi remaja.
•
Survey:
Survey dilakukan secara online dan manual terhadap responden anak remaja kota
Universitas Kristen Maranatha
63
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Jadi kesimpulannya adalah, pemberian nama atau label pada remaja merupakan
langkah awal menuju bullying secara mental dan merupakan bullying secara
verbal. Pemberian nama biasanya diawali oleh anak-anak popular yang mengejek
atau menjuluki anak-anak yang tidak popular dengan berbagai julukan aneh. Hal
ini sering diabaikan oleh guru karena dianggap tidak penting untuk
dipermasalahkan dan bersifat tidak merusak. Padahal hal ini dapat membuat
remaja yang menjadi korban merasa minder dan menghalangi potensinya untuk
berkembang.
Karena itu dibuatlah kampanye ini yang memiliki tujuan agar anak-anak popular
tidak lagi mengejek anak-anak yang mereka anggap tidak keren. Kampanye ini
juga bertujuan untuk menimbulkan kerukunan yang baru dapat tercapai ketika
pemberian julukan atau label itu dihentikan oleh anak-anak popular. Untuk itu
kampanye ini engincar anak-anak popular sebagai target utama dan anak-anak
yang tidak popular sebagai target sekunder.
Karena remaja tidak suka merasa digurui, oleh karena itu kampanye ini dikemas
tidak seperti kampanye secara general. Penggunaan ilustrasi dan warna-warna
pastel yang digemari remaja membuat kampanye ini terlihat lebih menarik, selain
itu gimmick yang dikeluarkan juga merupakan barang-barang yang digemari oleh
remaja sehingga membuat kampanye ini lebih efektif dibandingkan kampanye
biasa yang biasanya membuat remaja bosan.
Digunakan beberapa karakter dalam kampanye yang menggambarkan beberapa
Universitas Kristen Maranatha
64
agar remaja dapat relate kepada karakter karakter tersebut, yang memang diambil
dari lingkungan pergaulan mereka sehari-hari di sekolah.
Warna yang ringan, fun dan menarik juga cipratan watercolour digunakan karena
warna-warna tersebut sedang trend di kalangan remaja, dan watercolour
mendukung kesan fun yang ingin diberikan. Selain itu, warna-warna dan aksen ini
diberikan agar remaja merasa tertarik dan tidak merasa bahwa sebenarnya mereka
sedang diarahkan untuk tidak memanggil panggilan yang aneh-aneh kepada
teman-teman sekolahnya sehingga teman-temannya tersebut merasa minder.
Media yang digunakan adalah media digital yaitu social media karena menurut
hasil penelitian, mayoritas remaja masa kini adalah pengguna aktif internet.
Diharapkan dengan adanya kampanye ini maka jumlah kasus verbal dan mental
bullying di Indonesia dapat berkurang.
5.2 Saran
Saran untuk permasalahan yang diangkat adalah agar para guru menanggapi
masalah ini dengan lebih serius dan tidak menyepelekan pemberian label atau
julukan kepada anak-anak yang kurang dominan di sekolah. Dan untuk para
remaja sebaiknya tidak memilih-milih teman dan merasa lebih ekslusif dibanding
yang lainnya.
Saran dari dosen untuk penulis adalah agar penulis bisa memperdalam lagi
kampanye ini karena kampanye ini masih terlihat di permukaan saja dan belum
bermakna terlalu dalam. Ilustrasi yang digunakan sudah bagus, tetapi orang haus
melihat dan membacanya dengan lama dan seksama sebelum akhirnya
50
DAFTAR PUSTAKA
Hasali, Rhenald. 2005. Membidik Pasar Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Hurlock, Elizabeth. 1998. Adolescent Development. United States: McGraw Hill.
Kusmiati.r, Artini.dkk. 1999. Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta:
Djambatan.
Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Jogjakarta: Andi.
Sedyawati, Edi. 2014. Kebudayaan di Nusantara. Depok: Komunitas Bambu.
Suratno, Pardi. 2013. Masyarakat Jawa & Budaya Barat. Jogjakarta: Adi Wacana.
Belajar Psikologi. Perkembangan Psikologis Remaja.
http://belajarpsikologi.com/perkembangan-psikologis-remaja/ (diakses pada
14.03.2015 pukul 21.30)
Kampanye. http://kbbi.web.id/kampanye (diakses pada 03.06.2015 pukul 12.44)
Kampanye. http://id.wikipedia.org/wiki/Kampanye (diakses pada 03.06.2015 pukul
12.44)
Kompas. Survey Pemakaian Internet pada Remaja.
http://tekno.kompas.com/read/2014/02/19/1623250/Hasil.Survei.Pemakaian.Internet.
Remaja.Indonesia (diakses pada 14.03.2015 pukul 22.03)
Line Art. http://en.wikipedia.org/wiki/Line_art (diakses pada 03.06.2015 pukul
12.44)