• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEDUDUKAN ANAK ANGKAT PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DALAM PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI SIDIKALANG KECAMATAN SUMBUL KABUPATEN DAIRI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEDUDUKAN ANAK ANGKAT PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DALAM PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI SIDIKALANG KECAMATAN SUMBUL KABUPATEN DAIRI."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan mengkaji kedudukan anak angkat berbeda jenis kelamin terhadap harta warisan orang tua angkatnya ditinjau dari hukum

Anak angkat didalam keluarga mempunyai hak yang sama dengan anak kandung atau anak yang terlahir dari orang tua angkatnya serta pembagian warisan yang di peroleh anak angkat

Kasus diatas merupakan kasus tentang sengketa harta warisan secara adat, didalam sengketa tersebut pada dasarnya adalah merupakan hak dari anak angkat yakni harta warisan

warisan pada masyarakat Batak Toba adalah karena ketidakadilan dalam pembagian tanah.. warisan dalam suatu keluarga, tidak memiliki keturunan laki-laki, sehingga

Nainggolan, bahwa pada masyarakat Batak Toba dalam pembagian harta warisan selalu berdasarkan aturan hukum adat yang berlaku yaitu berdasarkan garis keturunan,

1) Kedudukan janda dengan ada anak baik anak laki-laki ataupun anak perempuan karena kematian suami pada masyarakat batak toba kristen terhadap

Kedudukan anak laki laki dan perempuan suku batak karo dalam sistem pembagian harta warisan dalam budaya adat pada masyarakat desa Manuk Mulia, sistem kekerabatan bersifat patrilineal

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber bahwa pada masyarakat Batak Toba di desa Simasom Toruan dalam hal pembagian harta warisan selalu berdasarkan aturan hukum adat yang berlaku