PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN KECAKAPAN SOSIAL SISWA M E N G G U N A K A N M O D E L PE M B E L A J A R A N K O O PE R A T I F
TIPE COOPERATIVE SCRIPT (CS) DAN THINK-PAIR-SHARE ( T P S ) M A T E R I E K O S I S T E M D I S M A N E G E R I 1
MERANTI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
Oleh :
Ayunda Ridiatami 4101141005 Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan untuk Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah, atas segala
rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan, kesempatan, dan
keringanan penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil belajar dan
Kecakapan Sosial Siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Cooperative Script (CS) dan Think-Pair-Share (TPS) Pada Materi Ekosistem
di SMA Negeri 1 Meranti Tahun Pembelajaran 2013/2014”, disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Unimed.
Penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bapak Dr. Hasruddin,
M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi dan sekaligus sebagai dosen pembimbing
akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran yang
mendukung kepada penulis sejak dari awal penulisan proposal sampai selesainya
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Prof.Dr.rer.nat.Binari Manurung, M.Si, Bapak Drs. M. Yusuf Nasution, M.Si, dan
Bapak Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si sebagai dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran untuk perbaikan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf
Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.
Kepada bapak Drs. Abdul Mufti, Mm selaku kepala Sekolah, bapak Drs.
Muhammad Safri Batubara selaku PKS I SMA Negeri 1 Meranti, ibu Sri Kurniati
Fitri Damanik S.Pd selaku guru bidang studi Biologi beserta staf-staf dan
siswa-siswa di SMA N 1 Meranti yang telah banyak memberikan bantuan selama
penelitian.
Teristimewa penulis mengucapkan ribuan terima kasih yang tak terhingga
dan sebesar-besarnya kepada Ayahanda tercinta Sumadia Putra, SE dan Ibunda
tersayang Sri Kurniati, yang telah memberikan doa, dukungan, dan perhatian serta
kasih sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tahap demi tahap
kepada seluruh keluarga yang memberikan doa kepada penulis, untuk adik-adik
tersayang Adinda Dwi Adisti dan Pangestu Dino Asyura yang telah memberikan
semangat dan keceriaan dalam menyelesaikan studi penulis. Penulis juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada yang tersayang Wahyu Sutrisno yang
telah memberikan doa dan perhatiannya kepada penulis sehingga penulis tetap
semangat dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terima kasih kepada para
sahabat-sahabat yang telah memberikan dukungan kepada penulis, teman-teman
seperjuangan kelas Bibeh Sekresi (Biologi Dik B 2010) khususnya buat
sahabat-sahabat yang telah bersama-sama selama 4 tahun dalam keadaan senang
maupun susah (Bunda Meinijar Ritonga, Rafida Aini Nst, dan Geti Oktaria
Pulungan). Terima kasih juga kepada sahabat spesial saya Putri Tri Wardawi yang
telah menjadi sahabat terbaik saya, buat penghuni kos Belat 89 (khususnya Kak
Sulastri Silalahi yang telah banyak mengajari penulis, Tiwi, Sukma, Nisa, Sofa,
Christin, Rina, kak melda, Rizki) yang telah memberikan keceriaan selama di kos.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
mendukung dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat dalam memperkaya wawasan ilmu pendidikan.
Medan, 14 Juli 2014
Penulis
Ayunda Ridiatami
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN KECAKAPAN SOSIAL SISWA M E N G G U N A K A N M O D E L PE M B E L A J A R A N K O O PE R A T I F
TIPE COOPERATIVE SCRIPT (CS) DAN THINK-PAIR-SHARE ( T P S ) M A T E R I E K O S I S T E M D I S M A N E G E R I 1
MERANTI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 AYUNDA RIDIATAMI (NIM 4101141005)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan kecakapan sosial siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative
Script (CS) dan tipe Think-Pair-Share (TPS) pada materi ekosistem di SMA
Negeri 1 Meranti Tahun Pembelajaran 2013/2014. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh kelas X sebanyak 4 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 2 kelas, dimana menjadi kelas X-1 yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe CS dan X-2 yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Jumlah sampel masing-masing sampel adalah 32 orang. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan angket. Tes berbentuk soal pilihan ganda yang terdiri dari 25 soal, untuk soal pretes dan postes adalah sama dan angket terdiri dari 20 soal.
Berdasarkan hasil uji persyaratan data, pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Meranti terdapat perbedaan hasil belajar dan kecakapan sosial siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CS dan TPS. Pada penelitian ini hasil belajar siswa pada kelas X-2 (TPS) dengan rata-rata 90,12 lebih baik dibandingkan di kelas X-1 (CS) dengan rata-rata 83,37. Adanya perbedaan hasil belajar tersebut, juga terbukti melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji – t dan taraf signifikan α = 0,01 dimana thitung > ttabel (4,078 > 2,658), yang
berarti dalam ini H01 ditolak dan Ha1 diterima.Sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada perbedaan yang sangat signifikan antara hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran CS dan TPS pada materi ekosistem in SMA Negeri 1 Meranti tahun pembelajaran 2013/2014. Sedangkan hasil kecakapan
sosial siswa pada kelas X-2(TPS) dengan rata-rata 69,06 lebih baik dibandingkan
di kelas X-1 (CS) dengan rata-rata 63,37. Adanya perbedaan hasil kecakapan sosial siswa tersebut, juga terbukti melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji – t dan pada taraf signifikan α = 0,01 dimana thitung > ttabel
(3,624 > 2,658), yang berarti dalam ini H01 ditolak dan Ha1 diterima Sehingga
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan antara hasil kecakapan sosial siswa dengan menggunakan model pembelajaran CS dan TPS pada materi ekosistem in SMA N 1 Meranti tahun pembelajaran 2013/2014.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Kecakapan sosial, Model Pembelajaran kooperatif,
DIFFERENCE OF STUDENT’S ACHIEVEMENT AND SOCIAL SKILL WITH COOPERATIVE LEARNING MODEL
COOPERATIVE SCRIPT (CS) AND THINK-PAIR-SHARE AT TOPIC ECOSYSTEM IN SMAN 1 MERANTI
ACADEMIC YEAR 2013/2014 AYUNDA RIDIATAMI (NIM 4101141005)
ABSTARCT
This study aims to determine differences in student achievement and social skill student by using the model cooperative type Cooperative Script (CS) and type Think-Pair-Share (TPS) of topic ecosystem in SMA N 1 Meranti academic year 2013/2014. The population by using of research is all class X total 4 classes. Sample in research is 2 classes, that become class X-1 which teached by used cooperative type CS and X-2 which teached by used cooperative type TPS. Every class sample consist of 32 people. The instrument used to submit data in research is test and questionnaire. Test is multiple choice tests consists of 25 test, which test for pre-tes and post-tes are same and questionnaire consists of 20 test.
Based on the result of test requirements, student of class X in SMA Negeri 1 Meranti there are differences in student’s achievement and social skill student that by cooperative learning type CS dan TPS. In than research student achievement of class X-2 (TPS) with average 90.12 is better than in class X-1 (CS) with average 83.37. The significant difference in the student achievement as well as proven through hypothesis by using t-test and at confidence level α = 0,01 where tcount > ttabel (4.078 > 2.658), which means that H01 is rejected and Ha1 is
accepted. It can be concluded that there a very significant differences beetwen the student achievement of students who are taught using the model learning CS and TPS at topic ecosystem in SMA N 1 Meranti academic year 2013/2014. While achievement social skill student in class X-2 (TPS) with average 69.06 is better than in class X-1 (CS) with average 63.37. The significant difference in the student achievement as well as proven through hypothesis by using t-test and at confidence level α = 0.01 where tcount > ttabel (3.624 > 2.658), which means that H01
is rejected and Ha1 is accepted. The very significant difference in the social skill
achievement of student, who are taught using the model learning CS and TPS at topic ecosystem in SMA N 1 Meranti academic year 2013/2014.
Keyword : Student’s Achievement, Social Skill, Cooperative Learning,
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstrack iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 5
1.3 Pembatasan Masalah 6
1.4 Rumusan Masalah 6
1.5 Tujuan Penelitian 6
1.6 Manfaat Penelitian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1 Pengertian Belajar 8
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 8
2.1.3 Kecakapan Sosial 9
2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif 10
2.1.4.1Tujuan Pembelajaran Kooperatif 12
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Script (CS) 13
2.1.6 Model Pembelajaran kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) 15
2.1.7 Materi Pembelajaran 17
2.2 Kerangka Berpikir 21
2.3 Hipotesis Penelitian 23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 25
3.2 Populasi dan Sampel 25
3.3 Variabel Penelitian 25
3.4 Jenis dan Rancangan Penelitian 25
3.5 Prosedur Penelitian 26
3.6 Instrumen Penelitian 27
3.6.1 Instrumen Tes Hasil Belajar 28
3.6.2 Instrumen Kecakapan Sosial 29
3.6.3 Teknik Pengumpulan data 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.1 Hasil Penelitian 36
4.1.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 36
4.1.1.1 Data Nilai Pretes dan Postes 36
4.1.1.2Data Nilai Angket Siswa 36
4.1.2 Uji Prasyarat Analisis Data 37
4.1.2.1 Uji Normalitas 37
4.1.2.2 Uji Homogenitas 37
4.1.2.3 Pengujian Hipotesis 38
4.2 Pembahasan 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 43
5.2 Saran 43
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan menjadi hal yang sangat penting dalam meningkatkan sumber
daya manusia, hal yang paling mendasar dalam dunia pendidikan adalah
peningkatan mutu pembelajaran. Pemerintah juga telah melakukan usaha untuk
memperbaiki mutu pendidikan, mulai dari pembaruan kurikulum, penguasaan
guru terhadap konsep pelajaran yang akan diajarkan, pelaksanaan strategi
pembelajaran yang efektif dan efesien, perbaikan sarana dan prasarana
pendidikan, penataran guru, dan sebagainya. Sekolah sebagai lembaga
penyelenggara pendidikan harus lebih serius dalam pengadaan tenaga pendidik
untuk peningkatan mutu pendidikan (Syaiful, 2003).
Kemampuan seorang guru sangat memegang peranan penting dalam
pembentukan peserta didik, baik dalam merencanakan, melaksanakan, dan
menilai pembelajaran tersebut. Pada proses belajar, guru akan memberikan ilmu
pengetahuan kepada siswa, dan sebaliknya siswa menerima pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Keterlibatan proses belajar bukan hanya terjadi hubungan
antar guru dengan siswa saja, tetapi hubungan siswa dengan siswa lainnya juga
akan terjadi. Pelaksanaan pembelajaran biologi di SMA, siswa senantiasa
dibimbing untuk mempelajari konsep-konsep biologi secara teoritis dan praktek.
Siswa dituntut untuk mampu berinteraksi dengan siswa lain dan mampu bekerja
dan belajar dalam kelompok. Berani mengutarakan pendapat dan menerima
pendapat orang lain. Hal ini diperlukan kecakapan sosial (social skill) yang
memadai dalam mempelajari biologi. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan
yang berorientasi pada kecakapan hidup diantaranya, dapat mengaktualisasikan
potensi peserta didik di masyarakat dalam memecahkan problema yang dihadapi
(Anonim, 2003). Oleh karena itu, guru harus memiliki strategi belajar yang efektif
2
Model pembelajaran yang tepat pada pengajaran akan sangat membantu
keefektivan proses pembelajaran dan penyampaian materi pelajaran pada saat itu.
Selain membangkitkan minat dan motivasi belajar, model yang tepat juga dapat
memudahkan siswa melakukan interaksi sosial. Seperti halnya dalam pelajaran
biologi yang tidak terlepas dari hafalan yang akan menimbulkan kebosanan dan
kejenuhan, untuk itu sangat perlu dilakukannya pemanfaatan penggunaan model
pembelajaran yang tepat.
Berdasarkan informasi yang diperoleh setelah melakukan wawancara
dengan guru dan beberapa siswa SMA Negeri 1 Meranti, bahwa belajar biologi
kurang menarik dan sering menimbulkan kebosanan saat belajar. Menurut guru
tersebut, pada saat pembelajaran berlangsung siswa terlihat sering mengantuk dan
merasa jenuh, serta hasil belajar siswa masih rendah, siswa dikatakan tuntas
belajar jika mencapai skor lebih besar atau sama dengan 74. Menurut siswa, saat
belajar biologi guru selalu mengajarkan dengan cara yang membosankan dan
tidak inovatif. Menyikapi masalah tersebut, perlu adanya upaya yang dilakukan
guru biologi untuk menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi yang bisa
membuat siswa lebih tertarik saat belajar biologi. Hubungan sosial yang baik juga
perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan cara yang
tepat akan dapat memotivasi siswa belajar dan memperoleh nilai yang diharapkan.
Djamarah (2006) mengatakan dalam rangka pembelajaran, bahwa model
pembelajaran ataupun alternatif lain dapat digunakan atau dipilih oleh guru,
hanya permasalahannya bagaimana memilih dan menggunakan model belajar
tersebut sehingga dapat menampilkan kegiatan belajar anak didik yang optimal
dan banyak menampilkan berbagai keterampilan proses. Penggunaan model
pembelajaran kooperatif merupakan salah satu cara untuk mengatasi rendahnya
hasil belajar siswa, dan memudahkan siswa melakukan interaksi sosial.
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pembelajaran yang paling banyak
digunakan dalam penelitian dan praktek didunia pendidikan. Pembelajaran
kooperatif terjadi ketika adanya kerja sama siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat dicapai ketika kelompok yang satu
Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem
belajar dan bekerja dalam kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara
kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar
(Isjoni, 2009). Pembelajaran kooperatif juga dipandang efektif yaitu manusia
memiliki derajat potensi, latar belakang historis, dan harapan saling
mencerdaskan. Pembelajaran kooperatif dapat menciptakan interaksi yang saling
membantu sehingga tercipta suasana belajar dan siswa tidak hanya belajar dari
guru, tetapi juga sesama siswa. Pembelajaran kooperatif ditandai dengan saling
ketergantungan positif dengan tujuan terstruktur, pertanggung jawaban yang jelas
dalam pembagian individu dari kelompok melalui penetapan peran dan
bertanggung jawab pada peran yang ditugaskan, kemampuan pengelompokan
heterogen, pembagian peran kepemimpinan, pembagian tugas belajar yang
ditunjuk untuk memaksimalkan hasil belajar dari masing-masing anggota,
menjaga hubungan kerja yang baik, proses orientasi, pengajaran keterampilan
kolaboratif, observasi guru terhadap interaksi siswa dan penataan prosedur dan
waktu untuk pengolahan (Pandya,2011). Pendekatan pembelajaran kooperatif
sangat efektif dalam pelajaran biologi bahwa pembelajaran kooperatif memiliki
signifikan lebih tinggi terhadap hasil prestasi dibandingkan dengan metode
pengajaran yang teratur (Muraya,2011).
Model pembelajaran kooperatif terdiri dari banyak tipe. Pada penelitian
ini, dipilih dengan menggunakan tipe Cooperative Script (CS) dan tipe
Thik-Pair-share (TPS). Kedua tipe ini sama-sama menekankan kepada siswa yang
berbentuk kelompok. Perbedaan kedua tipe ini terletak pada operasional
pengerjaan, yaitu tipe Cooperative Script (CS) merupakan model belajar dimana
siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan menjelaskan bagian-bagian
dari materi yang dipelajari. Sedangkan tipe Think-Pair-Share (TPS) merupakan
kelompok belajar berpikir–berpasangan–berempat, dimana siswa bekerja sama
dengan rekan pasangannya, kelas disusun dalam kelompok pasangan dengan
kemampuan heterogen dengan topik yang dibahas tiap-tiap kelompok sama. Oleh
karena itu diambil model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script (CS)
4
Materi ekosistem merupakan materi pokok yang memiliki cakupan yang
luas, sehingga membutuhkan model pembelajaran yang efektif dan efesien agar
dapat mempermudah para siswa dalam mempelajari materi tersebut dengan baik.
Pelajaran tersebut sebaiknya disampaikan dengan membuat kelompok dimana
siswa turut berperan aktif untuk bertanya dan saling bekerja sama serta dapat
melibatkan seluruh siswa dikelas sehingga tercapai interaksi sosial antar siswa.
Oleh karena itu, dari berbagai tipe model pembelajaran kooperatif, seperti tipe
Cooperative Script (CS) dan Think-Pair-Share (TPS) merupakan model yang
dapat digunakan dalam materi ekosistem.
Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) pernah
diteliti oleh Tarigan (2012) pada materi daur biogekimia, hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat, serta membedakan hasil
belajar siswa dengan model kooperatif tipe TPS dengan tipe STAD, hasil
penelitian disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan STAD. Oleh karena itu,
perlu melakukan penelitian dengan model pembelajaran kooperatif yang berbeda
yaitu tipe Cooperative Script (CS) dan Think-Pair-Share (TPS).
Menurut hasil penelitian Utama (2013) The Effect Of Think Pair Share
Teaching Strategy To Students’ Self-Confidence And Speaking Competency Of
The Second Grade Students Of SMPN 6 Singaraja, menunjukkan hasil penelitian
bahwa pengajaran yang menggunakan model Think-Pair-Share memiliki
kepercayaan diri lebih tinggi daripada siswa yang belajar dengan strategi
pembelajaran konvensional. Selanjutnya hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh Zamzani (2013) bahwa penggunaan model kooperatif tipe Cooperative Script
(CS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar membaca dan
mengidentifikasi komponen elektronika pasif pada siswa kelas X TAV 1 dan X
TAV 2 dilihat dari rata-rata nilai post-test siswa kelas eksperimen sebesar 87,79
dan nilai rata-rata post-test pada kelas kontrol sebesar 70,10 yang menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari hasil belajar siswa
kelas kontrol. Menurut penelitian Astiti, 2014 dengan judul Perbandingan Model
Hasil Belajar Kelas X Pokok Bahasan Ekosistem SMA Wali Songo Semarang
Tahun Ajaran 2012/2013, menunjukkan bahwa hasil penelitian terdapat perbedaan
yang signifikan antara minat dan hasil belajar siswa kelas yang menerapkan
model pembelajaran Group Investigation dengan kelas yang menerapkan model
pembelajaran Think Pair and Share. Dilihat dari nilai rata-rata pretest kelas
eksperimen I sebesar 63,76 dengan ketuntasan klasikal 70,58%, hasil rata-rata
post test kelas eksperimen I sebesar 64,9 dengan ketuntasan klasikal 85,29%
sedangakan kelas eksperimen II nilai rata-rata pretest sebesar 69,88 dengan
ketuntasan klasikal 79,42%, hasil rata-rata post test kelas eksperimen II sebesar
72,82 dengan ketuntasan klasikal 88,24%.
Berdasarkan latar belakang di atas maka judul penelitian ini adalah
‘Perbedaan Hasil Belajar dan Kecakapan Sosial Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Script (CS) dan tipe Think-Pair-Share
(TPS) Materi Ekosistem di SMA Negeri 1 Meranti Tahun Pembelajaran
2013/2014’.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi identifikasi dalam
penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar biologi masih rendah.
2. Pemilihan model pembelajaran masih kurang bervariasi, yaitu konvensional
dengan metode ceramah.
3. Kerja sama yang individual membuat siswa kurang mampu berinteraksi dengan
sesamanya, dan siswa belum dikondisikan dengan belajar kelompok dalam
6
1.3Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah perbedaan hasil belajar siswa
dan kecakapan sosial dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Cooperative Script (CS) dan Think-Pair-Share (TPS). Parameter yang diukur
adalah hasil belajar siswa dan kecakapan sosial siswa. Materi pokok yang
digunakan adalah Komponen Ekosistem dan Interaksinya yang dilaksanakan di
SMA Negeri 1 Meranti Tahun Pelajaran 2013/2014.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan
masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script (CS) dan Think-Pair-Share
(TPS) Materi Ekosistem di SMA Negeri 1 Meranti Tahun Pelajaran
2013/2014?
2. Apakah ada perbedaan kecakapan sosial siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script (CS) dan Think-Pair-Share
(TPS) Materi Ekosistem di SMA Negeri 1 Meranti Tahun Pelajaran
2013/2014?
1.5Tujuan Masalah
Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan
penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Coooperative Script (CS)
dan Think-Pair-Share (TPS) materi Ekosistem di SMA Negeri 1 Meranti
Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui perbedaan kecakapan sosial siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Coooperative Script (CS)
dan Think-Pair-Share (TPS) materi Ekosistem di SMA Negeri 1 Meranti
1.6Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Bagi guru, sebagai bahan masukkan dalam menentukan model pembelajaran
kooperatif yang akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran
yang sesuai dengan pokok bahasan.
2. Bagi siswa, agar mengubah cara pandang siswa tentang pelajaran biologi jika
menggunakan model pembelajaran kooperatif yang dikaitkan dengan hasil
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dengan nilai
rata-rata sebesar 90,12 sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative
Script (CS) dengan nilai rata-rata sebesar 83,37.
2. Ada perbedaan yang signifikan antara kecakapan sosial siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS)
dengan nilai rata-rata sebesar 69,06, sedangkan pada model pembelajaran
Cooperative Script (CS) dengan nilai rata-rata sebesar 63,37.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan:
1. Kepada guru bidang studi Biologi, agar menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Cooperative Script (CS) dan tipe Think-Pair-Share (TPS)
sebagai model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan kecakapan
sosial siswa.
2. Kepada siswa, agar lebih aktif dalam bekerja sama dan dapat menyampaikan
pendapat dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Cooperative Script (CS) dan Think-Pair-Share (TPS) sehingga
proses belajar mengajar menjadi lebih aktif dan menyenangkan.
3. Kepada peneliti lanjutan, sebagai bahan masukan dan referensi untuk