MAKNA FILOSOFI ANAKKON HI DO HAMORAON DI AU BAGI
MASYARAKAT BATAK DI DESA SIMAMORA NABOLAK
KECAMATAN PAGARAN TAPANULI UTARA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
JAN MILSON GINTING 3103122025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT segala rahmat dan karunia yang diberikan, sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi dengan judul “makna filosfi anakkon hi do hamoraon di au bagi masyarakat Batak didesa Simamora Nabolak kecamatan
Pagaran kabupaten Tapanuli Utara”
Penulis telah menerima banyak bimbingan, bantuan dan motivasi dari pihak dalam
menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu penulis ingin mengucapkan ucapan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Dr. H Rest, MS selaku Dekan Fakultas llmu Sosial
3. Ibu Dra. Puspitawati selaku ketua Program Studi Pendidikan Antrpologi
4. Ibu Rosramadhana, M.Si selaku dosen pembimbing Skripsi yang selalu memberikan
arahan, bimbingan, motivasi dan semangat kepada saya
5. Bapak Payerli Pasaribu, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang selalu
memberi arahan dan motivas kepada saya
6. Bapak Drs. Waston Malau, M.SP selaku Dosen Penguji satu yang selalu memberi
arahan dan motivas kepada saya
7. Ibu Supsiloani, M.Si selaku dosen penguji dua, yang selalu memberi arahan dan
motivas kepada saya
8. Begitu juga Bapa Ibu dosen pengampuh mata kuliah antropologi, berkat pengajaran
kalian saya dapat lulus dengan baik dalam nilai mata kuliah.
9. Terimakasih kepada narasumber saya yang memberi informasi yang dibutuhkan dalam
skripsi saya, pak Thomson Purba selaku kepala desa, Oppung Garuda Purba, pak
Advent, oppung Posma, oppung sanggam, oppung Anjur yang menyediakan tempat
saya menginap selama penelitian, pak Anjur, pak hokkop, oppung lastio. Begitu juga
warung pak Rud dimana saya melakukan diskusi tentang penelitian saya. Begitu juga
dengan Canro Simamora selaku fotografer sewaktu saya penelitian
10.Teristimewa kepada orangtua saya, Teimakasih saya ucapkan kepada ayah saya
P.Ginting dan ib sayaSri Rumondang , adik saya Reymon Ginting dan Wawa Sumantri
iii
11.Begitu juga yang selalu pemberi nasehat dan semangat kepada saya yaitu
Meriristawan. Marbun selaku orang yang sangat dekat kepada saya selalu memberi
ketegaran, semangat dan selau memantu saya
12.Sahabat saya Mihadi, Agusman, Desigirsang, Anisa Rodiah, Khania, Toga dan
semuanya stambuk 2010 yang saya sayangi, berkat kalian saya mejadi tegar dalam
belajar bersama kalian semua. Saya berharap mudah-mudahan kita semua segera
meraih gelar S1 dengan nilai yang memuskan, namun jika sudah saja jangan lupa
dengan persahabatan kita selama empat tahun dalam satu ruangan.
Saya mengucapkan banyak terimakasih buat semuanya, semoga skripsi yang saya buat
ini dapat berguna bagi saya maupun yang membacanya.
Medan 22 Juli 2014
Penulis .
iv DAFTAR ISI
HALAMAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………..……….…………1
1.2 Identifikasi Masalah… ……….…….………4
1.3 Pembatasan Masalah..……….………..……….5
1.4 Perumusan Masalah………….…… ………….………5
1.5 Tujuan Penelitian………. ….………..……….……….6
1.6 Manfaat Penelitian………..………….……..……..……….…….7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka…………..………..….….…….8
2.2 Landasan Teori……….………10
2.3 Krangka Berfikir……….……….16
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian…….………..……….…………17
v
3.3 Subjek Penelitian………….………. ……….….……….18
3.4 Tehnik Pengumpulan Data……..………… ……….……….….19
3.5 Tehnik Analisis Data……...……….………..…………..22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum Desa Simamora Nabolak……..….…….………….24
4.1.1 Sejarah Singkat Masyarakat Batak Di Desa Simamora Nabolak….…….………25
4.1.2 Jumlah Penduduk…….………….………28
4.1.3 Mata Pencaharian…………..….………...…28
4.1.4Agama…….………..….31
4.1.5 Pendidikan………..……….…………..34
4.2 Perkembangan Dan Sejarah Filosofi anakkon hi do hamoraon di au……….…….………..36
4.2.1 Sejarah Filosofi anakkon hi do hamoraon di au.………..36
4.2.2Perkembangan Filosofi anakkon hi do hamoraon di au………....…….37
4.3 Pengaruh Filosofi Terhadap Masyarakat….………....43
4.4 Pengaruh Filosofi Terhadap Adat………….…….……….……….…54
4.5 Pembahasan……….………...…………..71
vi
5.2 Saran……….………….………...75
DAFTAR PUSTAKA………...77
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 makna filosofi anakkon hi do hamraondiau……….……….16
Gambar 2 pernikahan donda purba………55
Gambar 3 foto tugu di desa simamora nabolak………..59
Gambar 4 foto tabbak simin/batu napir di desa simamora nabolak………...61
Gambar 6 tabbak tano yang ada didesa simamora nabolak………...62
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa Indonesia yang terletak di
Sumatera Utara. Nama Batak merupakan sebuah tema kolektif untuk
mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari
Tapanuli dan Sumatera Timur. Suku bangsa yang dikategorikan ke dalam suku
Batak yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak
Angkola, dan Batak Mandailing.
Masyarakat Batak memiliki anak laki-laki adalah suatu kebanggan, dimana
anak laki-laki sebagai penerus keturunan keluarga. Hal ini ditunjukkan pada
marga pada masyarakat Batak. Marga pada masyarakat Batak merupakan nama
pertanda dari keluarga mana seseorang berasal. Masyarakat Batak merupakan
penganut paternalism dimana garis keturunan keluarga diturunkan pada anak
laki-laki.
Dalam kultur masyarakat Batak terkenal dengan 3 H, yaitu hamoraon
(kekayaan), hagabeon (keturunan),hasangapon (kehormatan). Bagi masyarakat
Batak ukuran kesuksesan diukur dari 3H tersebut. Untuk mencapainya masyarakat
Batak akan bekerja keras agar bisa meraih kekayaan. Orang tua tidak perduli
dengan keadaan yang dia alami pada saat mencari nafkah, meskipun harus bekerja
diladang terkena sinar matahari dan hujan mereka tidak perduli, dan juga mereka
tidak perlu memakai perhiasan, mobil mewah, dan rumah besar. Karena
kesuksesan ada jika anak mereka sudah dapat meraih sukses dan derajatnya lebih
2
kedaerah suku lain, mereka akan berjuang diperantauan untuk mencari
kesuksesan.
Kesuksesan banyak diraih masyarakat Batak, kesuksesan tersebut seperti
ada yang menjadi pengacara, penyanyi, pejabat Negara, pengusaha,dan masih
banyak lagi. Hal ini tentu saja tidak mudah diperoleh, karena untuk memperoleh
kesuksesan peran orangtua sangat dibutuhkan bagi anak.
Pada masyarakat Batak terdapat filosofi, yaitu filosofi anakkon hi do
hamoraon di au. Masyarakat Batak memaknai filosofi anakkon hi do haoraon di
au memilki makna yang sangat berpengaruh didalam kehidupan masyarakat.
Filosofi inilah yang menandakan bahwa anak adalah sumber kebahagiaan dan
kekayaan bagi orangtua. Apapun akan dilakukan orangtua terhadap anak agar
dapat meraih mora (kaya), kekayaan pada masyarakat Batak idak hanya diukur
dengan uang, tetapi kekayaan itu diukur dari tingkat kebahagiaan yang dicapai
sebuah keluarga.
Pemaknaan filosofi anakkon hi do hamoraondi au sangat beragam
dimasyarakat Batak, dimana pemaknaan tersebut seperti jika memiliki anak akan
memiliki kesenangan tersendiri karena rumah menjadi ramai, ada juga masyarakat
yang beranggapan jika memiliki banyak anak akan mudah dalam mengelola lahan
pertanian yang luas, sehingga dalam hal ini anak selalu dipaksakan untuk
berladang, kebanyakan anak-anak pada saat ini sebelum pergi kesekolah anak
harus pergi keladang dengan memikul pupuk kompos yang terbuat dari sisa-sisa
pembakaran sampah. Selain itu ada juga masyarakat yang ingin membuka desa
3
Pemaknaan banyak anak banyak rejeki masih banyak yang
melakukankannya, mereka tidak mengerti bagaimana tingkat perekonomian
mereka. Walaupun masyarakat masih banyak yang memikirkan jika memiliki
banyak anak akan memiliki banyak rejeki tapi masih ada beberapa masyarakat
yang merubah filosofi tersebut menjadi lebih baik, mereka beranggapan tidak
perlu memiliki banyak anak,cukup dua anak dan anak disekolahkan sampai
jenjang yang lebih tinggi, seperti filosofi itu.
Ada sebagian masyarakat memahami filosofi tersebut menjadi banyak
anak banyak rejeki. Sehingga hal ini yang menyebabkan angka kelahiran cukup
besar, terutama bagi masyarakat Batak. Tingkat kelahiran yang cukup besar
membuat pengangguran semakin besar karena sedikitnya lapangan pekerjaan,
untuk menanggulangi hal itu maka banyak masyarakat Batak yang pergi merantau
keluar daerah, bagi keluarga yang mampu akan menyekolahkan anaknya di kota
dan jika berhasil maka sianak akan membuka usaha di kota. Hal ini yang
menyebabkan masyarakat Batak lebih senang tinggal ditempat perantauan dari
pada tinggal dikampung halaman.
Tetapi tidak semua yang berhasil diperantauan, masih banyak anak yang
tinggal dikampung dan bekerja sebagai petani ataupun pergi keladang orang untuk
mencari nafkah. Hal ini yang membuat peneliti ingin melakukan penelitian di
Desa Simamora Nabolak kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanui Utara. Peneliti
tertarik meneliti di Desa ini karena filosofi anakkon hi do hamoraon di au masih
diterapkan didalam kehidupan bermasyarakat. Didaerah ini banyak keluarga yang
4
banyak anak karena tingkat ekonomi mereka sangat minim. Dan dalam kehidupan
sehari-hari mereka kesulitan dalam mencari makan.
1.2Identifikasi Masalah
Dalam latar belakang peneliti menguraikan berbagai hal masalah dan
pengaruh yang ditimbulkan dari pemaknaan filosofi anakkon hi do hamoraon di
au, antara lain:
1. Masyarakat Desa Simamora Nabolak masih banyak yang kurang mengerti
makna dari filosofi anakkon hi do hamoraon di au.
2. Persepsi masyarakat terhadap masyarakat berjenis kelamain perempuan
menjadi terasingkan
3. Perubahan makna filosofi anakkon hi do hamoraon di au dari pemikiran
dulu sampai perubahannya saat ini banyak yang masyarakat banyak yang
menentang
4. Makna filosofi anakkon hi do hamoraon di au menjadi alasan bagi
masyarakat batak yang ada Di Desa Simamora Nabolak untuk memiliki
banyak anak dimasa sekarang ini
5. Dengan filosofi tersebut akan membuat pertumbuhan penduduk semakin
meningkat dan membuat angka penggangguran akan semakin banyak
6. Banyak orang tua yang tidak mampu menafkahi keluarganya akibat anak
5
1.3Pembatasan Masalah
Dalam penelitian mengenai makna anakkon hi do hamoraon di au memiliki
banyak masalah yang ditimbulkan, namun untuk membatasi masalah dibuat
pembatasan masalah dengan maksud hasil penelitian jadi terarah dan tidak
meluas, sehingga informasi yang dibutuhkan sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Pembatasan yang sesuai dengan penelitian ini adalah pengaruh makna filosofi
anakkon hi do hamoran di au bagi masyarakat Batak Di Desa Simamora Nabolak
Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara. Dengan pembatasan masalah
yang dibuat peneliti, maka penelitian akan lebih mudah dan tertuju pada hal yang
ingin dicapai peneliti.
1.4Perumusan Masalah
1. Bagaimana sebenarnya makna filosofi anakkon hi do hamoraon di au bagi
masyarakat suku batak yang ada Di Desa Simamora Nabolak?
2. Bagaimana dampak filosofi terhadap orangtua dalam mendidik anak,baik
keturunan laki-laki maupun perempuan?
3. Bagaimana filosofi anakkon hi do hamoraon di au mengalami perubahan
pada masyarakat Di Desa Simamora Nabolak?
4. Bagaimana dampak filosofi anakkon hido hamoraon di au bagi
6
1.5Tujuan Penelitian
Dalam membuat penelitian makna filosofi anakkon hi do hamoraon di au
peneliti membuat tujuan yang hendaknya akan dicapai, dalam tujuan tersebut
untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang timbul dari filosofi tersebut.
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui makna sebenarnya filosofi anakkon hi do hamoraon di au
bagi masyarakat suku Batak yang ada Di Desa Simamora Nabolak
2. Untuk mengetahui bagaimana dampak filosofi terhadap orangtua dalam
mendidik anak,baik keturunan laki-laki maupun perempuan?
3. Untuk mengetahui perubahan filosofi anakkon hi do hamoraon di au pada
masyarakat di Desa Simamora Nabolak
4. Untuk mengetahui dampak filosofi anakkon hido hamoraon di au bagi
71 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa Indonesia yang terletak di
Sumatera Utara. Nama Batak merupakan sebuah tema kolektif untuk
mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari
Tapanuli dan Sumatera Timur. Suku bangsa yang dikategorikan kedalam suku
Batak yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak
Angkola, dan Batak Mandailing. Kesimpulan yang dapat dibuat peneliti adalah:
1. Masyarakat Batak juga memiliki beberapa filosofi, salah satunya adalah
anakokon hi do haoraon di au. Filosofi ini sangat berpengaruh dalam
kehidupan masyarakat. Bagi orang Batak anaklah yang mereupakan
sumber kebahagiaan mereka. Mereka tidak mementingkan materi, mereka
lebih mementingkan anak mereka.
2. Dahulu anak laki-laki saja yang disekolahkan, sedangkan anak peempan
dibuat untuk bekerja dirumah, dan orangtua memiliki pemikiran bahwa
anak perempuan akan tinggal dikampung suaminya, dan akan
meninggalkan oragtuanya. Namum pada saat ini filosofi anakkon hi do
hamoraon di au tidak lagi mengkususkan kepada keturunan laki-laki saja,
namun sekarang sudah di samakan dengan semua anak, baik itu laki-laki
maupun perempuan. Masyarakat Batak di Desa Simamora Nabolak sangat
giat dalam menyekolahkan anaknya, karena dengan menyekolahkan anak
72
3. Makna filosofi anakkon hi do hamoraon di au mengalami tiga kali perumahan,
dimana pada zaman kerajaan Batak filosofi bermakna bahwa ank laki-laki adalah
yang paling berharga, karena dengan adanya anak laki-laki akan menambah garis
keturunan bagi marganya. Perubahan makna filosofi ini berlanjut pada persebaran
masyarakat Batak, dalam persebaran ini masyarakat membutuhkan keturunan yang
banyak untuk membuka perkampungan, selain itu juga keturunan yang banyak akan
mempermudah mengelola lahan pertanian masyarakat. Pada tahun 2000-an pemikiran
orangtua tentang pentingnya pendidikan membuat anaknya bersekolah, namun pada
saat itu yang disekolahkan adalah ana laki-laki saja. Namunpada tahun 2005-an tidak
ada lagi perbedaan antara nak laki-laki dan perempuan, semuaanak berhak untuk
mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, dan orangtua akan berusaha membiayai
kebutuhan anak.
4. Bagi orang Batak keberadaan seorang anak adalah sebuah gengsi didalam masyarakat.
Sehingga masyarakat Batak akan berjuang untuk menyekolahkan anaknya sampai
sukses, jika dilihat perekonomian masyarakat mereka hanya memiliki rumah yang
sederhana, pertanian yang hanya mencukupi kehidupan sehari-hari. Namun
masyarakat sangat gigih dalam mencari rejeki mereka aan bekerja ketempat orang lain
untuk mencari uang, demi pendidikan anak dan kesuksesan anak orangtua akan
berjuang.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah keberadaan seorang anak bagi masyarakat
Batak sangat menentukan keberadaan orangtua, dengan hal ini orang Batak akan
memperjuangkan anaknya sampai sukses. Karena dengan kesuksesan sianak akan menjadi
suatu kebanggan bagi orang tua.
73
Masyarakat Batak merupaan masyarakat yang sangat menginginkan keturunannya
menjadi manusia yang berguna. Karena masyarakat Batak meyakini jika anak mereka sukses
maka derajat mereka dalam masyarakat akan terangkat. Dimana anak adalah penentu
keberadaan orangtua didalam masyarakat. Orangtua yang sudah mampu membuat sukses
anaknya dan anaknya semua menikah dan mempunyai cucu inilah yang dnamaan dengan
orangtua yang sukses.
Namun filosofi anakkon hi do hamoraon di au di zaman sekarang ini sudah mulai
seperti hilang dari kehidupan masyarakat, terkadang orangtua kewalahan dalam membiayai
anaknya yang ingn berseklah tinggi. Sehingga mereka lebh memilih anaknya bekerja
diperantauan dari pada bersekolah. Namun itu hanya sebagian orangtua saja. Karena orangtua
yang sadar akan pentingnya pendidikan akan menyekolahkan anaknya sampai setinggi
mungkin sampai anak dapat sukses.
Saran dari peneliti adalah semoga para generasi Batak tidak lupaakan sejarah dan
filosofi orang Batak, karena dengan adanya filosofi dan mengingat sejarah dapat membuat
kita mengingat nilai kebaikan leluhur. Dan bagi masyarakat yang sedang menjalani sekolah
yang lebih tinggnya kiranya mengingat perjuangan orangtua dan dapat menjadi manusia yang
sukses dan membanggakan orangtua.
Kesuksesan seorang anak nanti akan mengingat kampung halaman dimana kampung
halaman tersebut awal dari kebesaran dia didunia ini. Mungkin masyarakat Batak banyak
yang lebih memilih tinggal diperantauan, terkadang orangtua lupa akan sejarah nenek
moyang dan fiosofi yang ada pada masyarakat. Dari itu harapan peneliti juga agar orangtua
selalu mengingatkan generasi mereka agar tidak lupaakan jatidirinya. Jangan ketika sukses
jarang dilihat pada masyarakat seakan lupa kampung halaman ketika meninggal maka
74
dan memberi informasi kepada pembaca dan juga dapat menjadi pengembang ilmu dalam
DAFTAR PUSTAKA
Baal, J. Van. 1988. Sejarah Dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya, PT. Gramedia, Jakarta
Bungin. Burhan.2010.Peneitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenda Media Grup
Danandjaja,James.1997.foklor Indonesia Pustaka Utama Grafiti. Jakarta
Endraswara. Suwardi.2006.Metodologi Penelitian Kebudayaan.Gadjah Mada University Press:Jakarta
J.Dwi Narwoko,Bagong Suyanto.2010.Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan.pranada media group.Jakarta
Kartono.Kartini.1980.Tehnik Pengantar Metodologi Research Sosial.Bandung:Alumni.
Kaplan. David dan Manners, A. Albert. 2000. Teori-Teori Budaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Koentjaraningrat. 1981. Sejarah Teori Antropologi I. UI Press. Jakarta
Moleong. exi,J.2012. penelitian kualitatif. Bandung.Rosda
Margono S. Drs. 2007. Metologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK. PT. Rineka Cipta, Jakarta
Riduwan. 2004. Metode Riset. Jakarta : Rineka Cipta
Simanjuntak.Antonius Bungaran.2005.Sistem Perbindahan Penguasaan Sawah Pada Masyarakat Batak Toba.Medan
Payaman.J.Simanjuntak.2002.Pustaha Tumbaga Holing.Jakarta. dian utama dan kerabat
Sinaga.Ricard.2003.Umpasa,Ujmpama,Dan Ungkapan Bahasa Batak Toba.Jakarta.dian utama
Sinaga,Ricard.2010.Meninggal Adat Dalihan Natolu.Jakarta.dian utama dan kerabat
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Penerbit Pustaka LP3ES, Jakarta.
Sumber Lain:
http:// kompasiana.com.anak,harta bagi orang batak.2011. pukul 09.15.wib.12 Februari 2014
http:// julnal.unimed.ac.id/2012/index.php/tgeo/artcle/donload/486/219.pukul 09.23.wib.4 Maret 2014
http://edukasi.kompasiana.com/2013/02/23/artikel-wawancara-537564.html.
tanggal 23 April 2014 pukul 17.56 Wib
http://elismansilalahi.blogspot.com/2008_07_01_archive.html. 23 April 2014 pukul 20.04 Wib
http://informasi-syarif.blogspot.com/2013/02/prinsip-hukum-waris-adat.html. 25 April 2014 pukul 19.56 Wib
http://oechoe.blogspot.com/2010/04/bronislaw-malinowski_6881.html28 Maret
2014 pukul 15.23 Wib
http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/wawancara.html. tanggal 28 Maret 2014 pukul 13.23 Wib
www.jurnal. A.Febri Herawati. N. Hafied . A. Almuddin
Munde.ac.id.09.00.wib.12 Februari 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak. tanggal 16 Maret 2014 pukul 19.08. Wib
http://www.researchgate.net/publication/47453503_Peranan_Dalihan_Natolu_Dal
am_Hukum_Perkawinan_Masyarakat_Adat_Batak_Toba_%28Studi_Mengenai_
Hukum_Perkawinan_Adat_Batak_Di_Kecamatan_Balige%29 tanggal 15 Maret
2014 pukul 1830 Wib
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Peta_Lokasi_Kecamatan_Pagaran_Kabupaten _Tapanuli_Utara.svg. Tanggal 20 Maret 2014 pukul 20.30 Wib
http://irdhamkeenjibriel.wordpress.com/2011/05/11/ntraksi-simbolik. tanggal 20 Januari 2014 jam 20.05 Wib
http://id.scribd.com/doc/40222401/Pengertian-Penelitian-Kualitatif.tanggal 20 Mei 2014 puukul 20.32 Wib