• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKNA FILOSOFI ANAKKON HI DO HAMORAON DI AU BAGI MASYARAKAT BATAK DI DESA SIMAMORA NABOLAK KECAMATAN PAGARAN TAPANULI UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MAKNA FILOSOFI ANAKKON HI DO HAMORAON DI AU BAGI MASYARAKAT BATAK DI DESA SIMAMORA NABOLAK KECAMATAN PAGARAN TAPANULI UTARA."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MAKNA FILOSOFI ANAKKON HI DO HAMORAON DI AU BAGI

MASYARAKAT BATAK DI DESA SIMAMORA NABOLAK

KECAMATAN PAGARAN TAPANULI UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

JAN MILSON GINTING 3103122025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT segala rahmat dan karunia yang diberikan, sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi dengan judul “makna filosfi anakkon hi do hamoraon di au bagi masyarakat Batak didesa Simamora Nabolak kecamatan

Pagaran kabupaten Tapanuli Utara”

Penulis telah menerima banyak bimbingan, bantuan dan motivasi dari pihak dalam

menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu penulis ingin mengucapkan ucapan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Dr. H Rest, MS selaku Dekan Fakultas llmu Sosial

3. Ibu Dra. Puspitawati selaku ketua Program Studi Pendidikan Antrpologi

4. Ibu Rosramadhana, M.Si selaku dosen pembimbing Skripsi yang selalu memberikan

arahan, bimbingan, motivasi dan semangat kepada saya

5. Bapak Payerli Pasaribu, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang selalu

memberi arahan dan motivas kepada saya

6. Bapak Drs. Waston Malau, M.SP selaku Dosen Penguji satu yang selalu memberi

arahan dan motivas kepada saya

7. Ibu Supsiloani, M.Si selaku dosen penguji dua, yang selalu memberi arahan dan

motivas kepada saya

8. Begitu juga Bapa Ibu dosen pengampuh mata kuliah antropologi, berkat pengajaran

kalian saya dapat lulus dengan baik dalam nilai mata kuliah.

9. Terimakasih kepada narasumber saya yang memberi informasi yang dibutuhkan dalam

skripsi saya, pak Thomson Purba selaku kepala desa, Oppung Garuda Purba, pak

Advent, oppung Posma, oppung sanggam, oppung Anjur yang menyediakan tempat

saya menginap selama penelitian, pak Anjur, pak hokkop, oppung lastio. Begitu juga

warung pak Rud dimana saya melakukan diskusi tentang penelitian saya. Begitu juga

dengan Canro Simamora selaku fotografer sewaktu saya penelitian

10.Teristimewa kepada orangtua saya, Teimakasih saya ucapkan kepada ayah saya

P.Ginting dan ib sayaSri Rumondang , adik saya Reymon Ginting dan Wawa Sumantri

(6)

iii

11.Begitu juga yang selalu pemberi nasehat dan semangat kepada saya yaitu

Meriristawan. Marbun selaku orang yang sangat dekat kepada saya selalu memberi

ketegaran, semangat dan selau memantu saya

12.Sahabat saya Mihadi, Agusman, Desigirsang, Anisa Rodiah, Khania, Toga dan

semuanya stambuk 2010 yang saya sayangi, berkat kalian saya mejadi tegar dalam

belajar bersama kalian semua. Saya berharap mudah-mudahan kita semua segera

meraih gelar S1 dengan nilai yang memuskan, namun jika sudah saja jangan lupa

dengan persahabatan kita selama empat tahun dalam satu ruangan.

Saya mengucapkan banyak terimakasih buat semuanya, semoga skripsi yang saya buat

ini dapat berguna bagi saya maupun yang membacanya.

Medan 22 Juli 2014

Penulis .

(7)

iv DAFTAR ISI

HALAMAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………..……….…………1

1.2 Identifikasi Masalah… ……….…….………4

1.3 Pembatasan Masalah..……….………..……….5

1.4 Perumusan Masalah………….…… ………….………5

1.5 Tujuan Penelitian………. ….………..……….……….6

1.6 Manfaat Penelitian………..………….……..……..……….…….7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka…………..………..….….…….8

2.2 Landasan Teori……….………10

2.3 Krangka Berfikir……….……….16

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian…….………..……….…………17

(8)

v

3.3 Subjek Penelitian………….………. ……….….……….18

3.4 Tehnik Pengumpulan Data……..………… ……….……….….19

3.5 Tehnik Analisis Data……...……….………..…………..22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum Desa Simamora Nabolak……..….…….………….24

4.1.1 Sejarah Singkat Masyarakat Batak Di Desa Simamora Nabolak….…….………25

4.1.2 Jumlah Penduduk…….………….………28

4.1.3 Mata Pencaharian…………..….………...…28

4.1.4Agama…….………..….31

4.1.5 Pendidikan………..……….…………..34

4.2 Perkembangan Dan Sejarah Filosofi anakkon hi do hamoraon di au……….…….………..36

4.2.1 Sejarah Filosofi anakkon hi do hamoraon di au.………..36

4.2.2Perkembangan Filosofi anakkon hi do hamoraon di au………....…….37

4.3 Pengaruh Filosofi Terhadap Masyarakat….………....43

4.4 Pengaruh Filosofi Terhadap Adat………….…….……….……….…54

4.5 Pembahasan……….………...…………..71

(9)

vi

5.2 Saran……….………….………...75

DAFTAR PUSTAKA………...77

(10)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 makna filosofi anakkon hi do hamraondiau……….……….16

Gambar 2 pernikahan donda purba………55

Gambar 3 foto tugu di desa simamora nabolak………..59

Gambar 4 foto tabbak simin/batu napir di desa simamora nabolak………...61

Gambar 6 tabbak tano yang ada didesa simamora nabolak………...62

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa Indonesia yang terletak di

Sumatera Utara. Nama Batak merupakan sebuah tema kolektif untuk

mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari

Tapanuli dan Sumatera Timur. Suku bangsa yang dikategorikan ke dalam suku

Batak yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak

Angkola, dan Batak Mandailing.

Masyarakat Batak memiliki anak laki-laki adalah suatu kebanggan, dimana

anak laki-laki sebagai penerus keturunan keluarga. Hal ini ditunjukkan pada

marga pada masyarakat Batak. Marga pada masyarakat Batak merupakan nama

pertanda dari keluarga mana seseorang berasal. Masyarakat Batak merupakan

penganut paternalism dimana garis keturunan keluarga diturunkan pada anak

laki-laki.

Dalam kultur masyarakat Batak terkenal dengan 3 H, yaitu hamoraon

(kekayaan), hagabeon (keturunan),hasangapon (kehormatan). Bagi masyarakat

Batak ukuran kesuksesan diukur dari 3H tersebut. Untuk mencapainya masyarakat

Batak akan bekerja keras agar bisa meraih kekayaan. Orang tua tidak perduli

dengan keadaan yang dia alami pada saat mencari nafkah, meskipun harus bekerja

diladang terkena sinar matahari dan hujan mereka tidak perduli, dan juga mereka

tidak perlu memakai perhiasan, mobil mewah, dan rumah besar. Karena

kesuksesan ada jika anak mereka sudah dapat meraih sukses dan derajatnya lebih

(12)

2

kedaerah suku lain, mereka akan berjuang diperantauan untuk mencari

kesuksesan.

Kesuksesan banyak diraih masyarakat Batak, kesuksesan tersebut seperti

ada yang menjadi pengacara, penyanyi, pejabat Negara, pengusaha,dan masih

banyak lagi. Hal ini tentu saja tidak mudah diperoleh, karena untuk memperoleh

kesuksesan peran orangtua sangat dibutuhkan bagi anak.

Pada masyarakat Batak terdapat filosofi, yaitu filosofi anakkon hi do

hamoraon di au. Masyarakat Batak memaknai filosofi anakkon hi do haoraon di

au memilki makna yang sangat berpengaruh didalam kehidupan masyarakat.

Filosofi inilah yang menandakan bahwa anak adalah sumber kebahagiaan dan

kekayaan bagi orangtua. Apapun akan dilakukan orangtua terhadap anak agar

dapat meraih mora (kaya), kekayaan pada masyarakat Batak idak hanya diukur

dengan uang, tetapi kekayaan itu diukur dari tingkat kebahagiaan yang dicapai

sebuah keluarga.

Pemaknaan filosofi anakkon hi do hamoraondi au sangat beragam

dimasyarakat Batak, dimana pemaknaan tersebut seperti jika memiliki anak akan

memiliki kesenangan tersendiri karena rumah menjadi ramai, ada juga masyarakat

yang beranggapan jika memiliki banyak anak akan mudah dalam mengelola lahan

pertanian yang luas, sehingga dalam hal ini anak selalu dipaksakan untuk

berladang, kebanyakan anak-anak pada saat ini sebelum pergi kesekolah anak

harus pergi keladang dengan memikul pupuk kompos yang terbuat dari sisa-sisa

pembakaran sampah. Selain itu ada juga masyarakat yang ingin membuka desa

(13)

3

Pemaknaan banyak anak banyak rejeki masih banyak yang

melakukankannya, mereka tidak mengerti bagaimana tingkat perekonomian

mereka. Walaupun masyarakat masih banyak yang memikirkan jika memiliki

banyak anak akan memiliki banyak rejeki tapi masih ada beberapa masyarakat

yang merubah filosofi tersebut menjadi lebih baik, mereka beranggapan tidak

perlu memiliki banyak anak,cukup dua anak dan anak disekolahkan sampai

jenjang yang lebih tinggi, seperti filosofi itu.

Ada sebagian masyarakat memahami filosofi tersebut menjadi banyak

anak banyak rejeki. Sehingga hal ini yang menyebabkan angka kelahiran cukup

besar, terutama bagi masyarakat Batak. Tingkat kelahiran yang cukup besar

membuat pengangguran semakin besar karena sedikitnya lapangan pekerjaan,

untuk menanggulangi hal itu maka banyak masyarakat Batak yang pergi merantau

keluar daerah, bagi keluarga yang mampu akan menyekolahkan anaknya di kota

dan jika berhasil maka sianak akan membuka usaha di kota. Hal ini yang

menyebabkan masyarakat Batak lebih senang tinggal ditempat perantauan dari

pada tinggal dikampung halaman.

Tetapi tidak semua yang berhasil diperantauan, masih banyak anak yang

tinggal dikampung dan bekerja sebagai petani ataupun pergi keladang orang untuk

mencari nafkah. Hal ini yang membuat peneliti ingin melakukan penelitian di

Desa Simamora Nabolak kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanui Utara. Peneliti

tertarik meneliti di Desa ini karena filosofi anakkon hi do hamoraon di au masih

diterapkan didalam kehidupan bermasyarakat. Didaerah ini banyak keluarga yang

(14)

4

banyak anak karena tingkat ekonomi mereka sangat minim. Dan dalam kehidupan

sehari-hari mereka kesulitan dalam mencari makan.

1.2Identifikasi Masalah

Dalam latar belakang peneliti menguraikan berbagai hal masalah dan

pengaruh yang ditimbulkan dari pemaknaan filosofi anakkon hi do hamoraon di

au, antara lain:

1. Masyarakat Desa Simamora Nabolak masih banyak yang kurang mengerti

makna dari filosofi anakkon hi do hamoraon di au.

2. Persepsi masyarakat terhadap masyarakat berjenis kelamain perempuan

menjadi terasingkan

3. Perubahan makna filosofi anakkon hi do hamoraon di au dari pemikiran

dulu sampai perubahannya saat ini banyak yang masyarakat banyak yang

menentang

4. Makna filosofi anakkon hi do hamoraon di au menjadi alasan bagi

masyarakat batak yang ada Di Desa Simamora Nabolak untuk memiliki

banyak anak dimasa sekarang ini

5. Dengan filosofi tersebut akan membuat pertumbuhan penduduk semakin

meningkat dan membuat angka penggangguran akan semakin banyak

6. Banyak orang tua yang tidak mampu menafkahi keluarganya akibat anak

(15)

5

1.3Pembatasan Masalah

Dalam penelitian mengenai makna anakkon hi do hamoraon di au memiliki

banyak masalah yang ditimbulkan, namun untuk membatasi masalah dibuat

pembatasan masalah dengan maksud hasil penelitian jadi terarah dan tidak

meluas, sehingga informasi yang dibutuhkan sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

Pembatasan yang sesuai dengan penelitian ini adalah pengaruh makna filosofi

anakkon hi do hamoran di au bagi masyarakat Batak Di Desa Simamora Nabolak

Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara. Dengan pembatasan masalah

yang dibuat peneliti, maka penelitian akan lebih mudah dan tertuju pada hal yang

ingin dicapai peneliti.

1.4Perumusan Masalah

1. Bagaimana sebenarnya makna filosofi anakkon hi do hamoraon di au bagi

masyarakat suku batak yang ada Di Desa Simamora Nabolak?

2. Bagaimana dampak filosofi terhadap orangtua dalam mendidik anak,baik

keturunan laki-laki maupun perempuan?

3. Bagaimana filosofi anakkon hi do hamoraon di au mengalami perubahan

pada masyarakat Di Desa Simamora Nabolak?

4. Bagaimana dampak filosofi anakkon hido hamoraon di au bagi

(16)

6

1.5Tujuan Penelitian

Dalam membuat penelitian makna filosofi anakkon hi do hamoraon di au

peneliti membuat tujuan yang hendaknya akan dicapai, dalam tujuan tersebut

untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang timbul dari filosofi tersebut.

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui makna sebenarnya filosofi anakkon hi do hamoraon di au

bagi masyarakat suku Batak yang ada Di Desa Simamora Nabolak

2. Untuk mengetahui bagaimana dampak filosofi terhadap orangtua dalam

mendidik anak,baik keturunan laki-laki maupun perempuan?

3. Untuk mengetahui perubahan filosofi anakkon hi do hamoraon di au pada

masyarakat di Desa Simamora Nabolak

4. Untuk mengetahui dampak filosofi anakkon hido hamoraon di au bagi

(17)

71 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa Indonesia yang terletak di

Sumatera Utara. Nama Batak merupakan sebuah tema kolektif untuk

mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari

Tapanuli dan Sumatera Timur. Suku bangsa yang dikategorikan kedalam suku

Batak yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak

Angkola, dan Batak Mandailing. Kesimpulan yang dapat dibuat peneliti adalah:

1. Masyarakat Batak juga memiliki beberapa filosofi, salah satunya adalah

anakokon hi do haoraon di au. Filosofi ini sangat berpengaruh dalam

kehidupan masyarakat. Bagi orang Batak anaklah yang mereupakan

sumber kebahagiaan mereka. Mereka tidak mementingkan materi, mereka

lebih mementingkan anak mereka.

2. Dahulu anak laki-laki saja yang disekolahkan, sedangkan anak peempan

dibuat untuk bekerja dirumah, dan orangtua memiliki pemikiran bahwa

anak perempuan akan tinggal dikampung suaminya, dan akan

meninggalkan oragtuanya. Namum pada saat ini filosofi anakkon hi do

hamoraon di au tidak lagi mengkususkan kepada keturunan laki-laki saja,

namun sekarang sudah di samakan dengan semua anak, baik itu laki-laki

maupun perempuan. Masyarakat Batak di Desa Simamora Nabolak sangat

giat dalam menyekolahkan anaknya, karena dengan menyekolahkan anak

(18)

72

3. Makna filosofi anakkon hi do hamoraon di au mengalami tiga kali perumahan,

dimana pada zaman kerajaan Batak filosofi bermakna bahwa ank laki-laki adalah

yang paling berharga, karena dengan adanya anak laki-laki akan menambah garis

keturunan bagi marganya. Perubahan makna filosofi ini berlanjut pada persebaran

masyarakat Batak, dalam persebaran ini masyarakat membutuhkan keturunan yang

banyak untuk membuka perkampungan, selain itu juga keturunan yang banyak akan

mempermudah mengelola lahan pertanian masyarakat. Pada tahun 2000-an pemikiran

orangtua tentang pentingnya pendidikan membuat anaknya bersekolah, namun pada

saat itu yang disekolahkan adalah ana laki-laki saja. Namunpada tahun 2005-an tidak

ada lagi perbedaan antara nak laki-laki dan perempuan, semuaanak berhak untuk

mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, dan orangtua akan berusaha membiayai

kebutuhan anak.

4. Bagi orang Batak keberadaan seorang anak adalah sebuah gengsi didalam masyarakat.

Sehingga masyarakat Batak akan berjuang untuk menyekolahkan anaknya sampai

sukses, jika dilihat perekonomian masyarakat mereka hanya memiliki rumah yang

sederhana, pertanian yang hanya mencukupi kehidupan sehari-hari. Namun

masyarakat sangat gigih dalam mencari rejeki mereka aan bekerja ketempat orang lain

untuk mencari uang, demi pendidikan anak dan kesuksesan anak orangtua akan

berjuang.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah keberadaan seorang anak bagi masyarakat

Batak sangat menentukan keberadaan orangtua, dengan hal ini orang Batak akan

memperjuangkan anaknya sampai sukses. Karena dengan kesuksesan sianak akan menjadi

suatu kebanggan bagi orang tua.

(19)

73

Masyarakat Batak merupaan masyarakat yang sangat menginginkan keturunannya

menjadi manusia yang berguna. Karena masyarakat Batak meyakini jika anak mereka sukses

maka derajat mereka dalam masyarakat akan terangkat. Dimana anak adalah penentu

keberadaan orangtua didalam masyarakat. Orangtua yang sudah mampu membuat sukses

anaknya dan anaknya semua menikah dan mempunyai cucu inilah yang dnamaan dengan

orangtua yang sukses.

Namun filosofi anakkon hi do hamoraon di au di zaman sekarang ini sudah mulai

seperti hilang dari kehidupan masyarakat, terkadang orangtua kewalahan dalam membiayai

anaknya yang ingn berseklah tinggi. Sehingga mereka lebh memilih anaknya bekerja

diperantauan dari pada bersekolah. Namun itu hanya sebagian orangtua saja. Karena orangtua

yang sadar akan pentingnya pendidikan akan menyekolahkan anaknya sampai setinggi

mungkin sampai anak dapat sukses.

Saran dari peneliti adalah semoga para generasi Batak tidak lupaakan sejarah dan

filosofi orang Batak, karena dengan adanya filosofi dan mengingat sejarah dapat membuat

kita mengingat nilai kebaikan leluhur. Dan bagi masyarakat yang sedang menjalani sekolah

yang lebih tinggnya kiranya mengingat perjuangan orangtua dan dapat menjadi manusia yang

sukses dan membanggakan orangtua.

Kesuksesan seorang anak nanti akan mengingat kampung halaman dimana kampung

halaman tersebut awal dari kebesaran dia didunia ini. Mungkin masyarakat Batak banyak

yang lebih memilih tinggal diperantauan, terkadang orangtua lupa akan sejarah nenek

moyang dan fiosofi yang ada pada masyarakat. Dari itu harapan peneliti juga agar orangtua

selalu mengingatkan generasi mereka agar tidak lupaakan jatidirinya. Jangan ketika sukses

jarang dilihat pada masyarakat seakan lupa kampung halaman ketika meninggal maka

(20)

74

dan memberi informasi kepada pembaca dan juga dapat menjadi pengembang ilmu dalam

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Baal, J. Van. 1988. Sejarah Dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya, PT. Gramedia, Jakarta

Bungin. Burhan.2010.Peneitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenda Media Grup

Danandjaja,James.1997.foklor Indonesia Pustaka Utama Grafiti. Jakarta

Endraswara. Suwardi.2006.Metodologi Penelitian Kebudayaan.Gadjah Mada University Press:Jakarta

J.Dwi Narwoko,Bagong Suyanto.2010.Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan.pranada media group.Jakarta

Kartono.Kartini.1980.Tehnik Pengantar Metodologi Research Sosial.Bandung:Alumni.

Kaplan. David dan Manners, A. Albert. 2000. Teori-Teori Budaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Koentjaraningrat. 1981. Sejarah Teori Antropologi I. UI Press. Jakarta

Moleong. exi,J.2012. penelitian kualitatif. Bandung.Rosda

Margono S. Drs. 2007. Metologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK. PT. Rineka Cipta, Jakarta

Riduwan. 2004. Metode Riset. Jakarta : Rineka Cipta

Simanjuntak.Antonius Bungaran.2005.Sistem Perbindahan Penguasaan Sawah Pada Masyarakat Batak Toba.Medan

Payaman.J.Simanjuntak.2002.Pustaha Tumbaga Holing.Jakarta. dian utama dan kerabat

Sinaga.Ricard.2003.Umpasa,Ujmpama,Dan Ungkapan Bahasa Batak Toba.Jakarta.dian utama

Sinaga,Ricard.2010.Meninggal Adat Dalihan Natolu.Jakarta.dian utama dan kerabat

(22)

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Penerbit Pustaka LP3ES, Jakarta.

Sumber Lain:

http:// kompasiana.com.anak,harta bagi orang batak.2011. pukul 09.15.wib.12 Februari 2014

http:// julnal.unimed.ac.id/2012/index.php/tgeo/artcle/donload/486/219.pukul 09.23.wib.4 Maret 2014

http://edukasi.kompasiana.com/2013/02/23/artikel-wawancara-537564.html.

tanggal 23 April 2014 pukul 17.56 Wib

http://elismansilalahi.blogspot.com/2008_07_01_archive.html. 23 April 2014 pukul 20.04 Wib

http://informasi-syarif.blogspot.com/2013/02/prinsip-hukum-waris-adat.html. 25 April 2014 pukul 19.56 Wib

http://oechoe.blogspot.com/2010/04/bronislaw-malinowski_6881.html28 Maret

2014 pukul 15.23 Wib

http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/wawancara.html. tanggal 28 Maret 2014 pukul 13.23 Wib

www.jurnal. A.Febri Herawati. N. Hafied . A. Almuddin

Munde.ac.id.09.00.wib.12 Februari 2014

http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak. tanggal 16 Maret 2014 pukul 19.08. Wib

http://www.researchgate.net/publication/47453503_Peranan_Dalihan_Natolu_Dal

am_Hukum_Perkawinan_Masyarakat_Adat_Batak_Toba_%28Studi_Mengenai_

Hukum_Perkawinan_Adat_Batak_Di_Kecamatan_Balige%29 tanggal 15 Maret

2014 pukul 1830 Wib

(23)

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Peta_Lokasi_Kecamatan_Pagaran_Kabupaten _Tapanuli_Utara.svg. Tanggal 20 Maret 2014 pukul 20.30 Wib

http://irdhamkeenjibriel.wordpress.com/2011/05/11/ntraksi-simbolik. tanggal 20 Januari 2014 jam 20.05 Wib

http://id.scribd.com/doc/40222401/Pengertian-Penelitian-Kualitatif.tanggal 20 Mei 2014 puukul 20.32 Wib

Gambar

Gambar 1 makna filosofi anakkon hi do hamraondiau………………….……….16

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat dan karunia- Nya yang telah diberikan selama ini, sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Penggunaan

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, karunia dan Ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

Puji dan syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

Alhamdulillah saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, karunia dan hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis penjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Pertama saya ucapkan puji dan syukur ke kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan Karunia Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “ ANALISIS