PABRIK KALSIUM SULFAT ANHIDRAT DARI GYPSUM
ROCK DENGAN PROSES KALSINASI
PRA RENCANA PABRIK
Oleh :
TIARA PRICYLIA. W NPM : 0931010052
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” SURABAYA – JAWA TIMUR
INTISARI
Perencanaan Pabrik Kalsium Sulfat ini dimaksudkan untuk menambah jumlah produksi
Kalsium Sulfat untuk mencukupi kebutuhan konsumen serta merupakan lapangan pekerjaan.
Rencana lokasi pendirian pabrik ini di daerah Palang, Tuban dengan perencanaan
sebagai berikut :
1. Kapasitas produksi : 30.000 ton/ tahun
2. Bentukperusahaan : Perseroan Terbatas
3. Sistem dan Organisasi : Garis dan staff
4. SistemProduksi : Continue
5. WaktuOperasi : 330 hari/tahun
6. Bahan dasar : Gypsum Rock
7. Jumlah tenaga kerja : 114 orang
Evaluasi ekonomi
a. Modal Tetap (FCI) : Rp. 64.320.913.157
b. Modal Kerja (WCI) : Rp. 11.350.749.380
c. Investasi Total (TCI) :Rp. 75.671.662.538
d. IRR : 20%
e. ROE : 25%
f. POP : 4,2 tahun
iii Kata Pengantar
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah S.W.T atas berkat dan
rahmat-Nya, maka penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul:
“Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi“ yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur. Atas tersusunnya Tugas Akhir ini saya sebagai
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Sutiyono , MT , selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur serta selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
2. Ir. Retno Dewati, MT , selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Fakultas
Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur..
3. Seluruh Karyawan dan Staf TU Fakultas Tehnologi Indusrtri yang telah
membantu dalam proses surat menyurat dan pendaftaran ujian
4. Semua pihak yang telah banyak membantu tersusunnya Tugas Akhir ini
yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu .
Penyusun menyadari bahwa isi dari laporan Tugas Akhir ini sangat jauh
dari sempurna, maka penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca .
Akhir kata penyusun berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia .
Surabaya, Mei 2013
IV Daftar Isi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
Pendahuluan I -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kalsium sulfat dapat dikenal dengan beberapa nama antara lain : Plaster of
Paris, Gypsum Plaster, atau Stucco akan tetapi dari semua nama tersebut
mewakili bentuk dari kalsium sulfat itu sendiri. Kalsium sulfat dapat dibuat
dengan mengkalsinasi serbuk (powder) dari batuan gipsum untuk memisahkan
tiga per empat air yang terkandung pada proses kristalisasi.
Sebagai bahan baku, gipsum dapat diperoleh dari alam dengan cara
penambangan batu gipsum dan refinery air laut. Bahan baku pembuatan kalsium
sulfat dari penambangan mempunyai kualitas yang baik, relatif lebih bersih dan
tersedia setiap saat. Sedangkan gipsum dari refinery air laut relatif kotor dan
hanya dapat dilakukan dimusim panas. Dari dua proses tersebut yang paling
banyak digunakan adalah dari bahan batuan gipsum yang di ambil dari daerah
Tuban. Disamping itu diketahu juga adanya persediaan bahan baku yang ada di
sekitar lokasi pabrik yang direncanakan yaitu + 18.010.502 m3 atau 42.000.000
ton.
Batuan gipsum yang sudah dipecah-pecah dari tambang gipsum,
pertama-tama dipecah menjadi ukuran yang lebih kecil. Pecahan yang halus, kemudian
dapat dijual untuk pabrik semen portland dan yang kasar dikeringkan pada dryer.
Industri gipsum dan industri plester sangat dekat hubungannya dengan
industri dibidang konstruksi, misalnya pembuatan bahan baku bangunan. Hal ini
Pendahuluan I -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 2
hal tersebut, maka produksi gipsum mengikuti siklus untuk bahan konstruksi.
Dimana kalsium sulfat digunakan pula sebagai “filter” atau bahan tambahan
untuk membentuk komposisi cat, kertas dan lain sebagainya. Akan tetapi,
hampir 80% kalsium sulfat ini dipergunakan sebagai bahan pembantu
pembuatan wallboard.
Kalsium sulfat merupakan produk dengan komoditas yang relatif
ekonomis, dengan melihat biaya untuk transportasi bahan baku maupun produk
dan merupakan bahan baku terpenting pada beberapa industri kimia semen.
I.2 Manfaat
Kegunaan terbesar dari kalsium sulfat adalah sebagai bahan baku pada
proses konstruksi bangunan pabrik, dimana hampir 73% alokasi kegunaan
kalisum sulfat adalah pada bidang konstruksi bangunan pabrik. Kegunaan lain
dari kalsium sulfat adalah sebagai retarder pada industri semen, sebagai bahan
pembantu pada bidang pertanian, industri kaca, industri porselin, gigi palsu dan
lainnya.
I.3 Aspek Ekonomi
Kebutuhan kalsium sulfat di Indonesia khususnya, semakin meningkat
dengan peningkatan pertumbuhan kapasitas pada bidang industri kimia.
Kebutuhan kalsium sulfat untuk Indonesia pada tahun 2007, dapat ditabelkan
Pendahuluan I -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
3
Tabel I.1. Kebutuhan Kalsium Sulfat di Indonesia pada tahun 2006 sampai 2010
Tahun Kapasitas (ton/tahun)
2006 32.643
2007 34.701
2008 35.480
2009 36.598
2010 35.859
Berdasarkan data di atas, maka produksi kalsium sulfat di Indonesia masih
perlu di tingkatkan untuk memenuhi kebutuhan Indonesia akan kalsium sulfat.
I.4 Sejarah Perkembangan Pabrik
Pembuatan produk quick lime adalah sumber pembuatan atau sebagai
bahan baku untuk pembuatan bahan kimia lainnya. Pada tahun 1808 Davy
memisahkan kalsium dalam keadaan murni dengan cara elektrolisa dari lime
yang mengandung air dengan metode mercury.
Pada tahun 1898 Moissan berhasil mendapatkan metode Ca dalam keadaan
murni dari pemanasan kalsium yodida dengan sodium metallic. Kalsium banyak
diperlukan dalam kombinasi dengan elemen-elemen lain seperti oksigen, karbon,
silikon, florine dan lain-lain.
Sebagai karbonate, kalsium diperoleh sebagai lime stone, marble, coral
dan lain-lain. Sebagai mineral lainnya diperoleh sebagai dolomite (CaCO3,
MgCO3), gipsum (CaSO4.2H2O), fluorspor (CaF2), aparite (3Ca3(SO4)2CaF2)
Pendahuluan I -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 4
Gipsum ditemukan pertam kali oleh seorang bangsa Inggris yang bernama
Joseph Aspadim pada tahun 1824. Pada Saat itu gipsum diperoleh dari bahan
gipsum yang diperlukan sebagai bahan retarder. Gipsum di Indonesia terdapat di
daerah Tuban.
I.5 Sifat Fisika - Kimia Bahan Baku Dan Produk
I.5.1 Sifat Fisika Bahan Baku Dan Produk
Sifat-sifat fisika CaSO4.2H2O :
a. Sebagai mineral lunak yang berbentuk kristal monoklin, bersih,
berwarna ke abu-abuan, kekuning-kuningan, keputih-putihan,
sampai kebiru-biruan.
b. Kristal gipsum mudah dibelah.
c. Kristal bersifat fleksibel tetapi masih tidak elastis.
d. Kekerasan gipsum : 1,5-2 skala mosh
e. Berat molekul : 172,17
f. Spesifikasi grafiti : 2,32
g. Titik leleh 1280C (kehilangan 1,5 H2O)
h. Titik didih 1620C (kehilangan 2H2O)
i. Kelarutan dalam 100 gr air pada 250C; 0,24 gr
j. Tahan api
Sifat-sifat fisika CaSO4 :
a. Warna : putih
Pendahuluan I -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
5
c. Bentuk kristal : rhombic
d. Warna : tidak berwarna
e. Densitas : 2,96
f. Titik leleh 1460 0C
g. Titik didih 1193 0C
h. Kelarutan (g/100 g H2O) : 0,298 pada 200C dan 0,1619 pada 1000C
I.5.2 Sifat Kimia Bahan Baku Dan Produk
Sifat-sifat kimia CaSO4.2H2O :
a. Merupakan rumus molekul CaSO4.2H2O
b. Gipsum dapat dalam asam klorida (HCL) sedikit larut dalam air.
Sifat-sifat kimia CaSO4:
a. Entalpi pembentukan standar pada ΔfHo298 : –1434,5 kJ/mol b. Reaksi pembentukan kalsium sulfat:
CaSO4.2H2O + panas → CaSO4 + 2H2O
I.6 Perencanaan Kapasitas Produksi
Untuk menentukan kapasitas produksi ditetapkan dengan data yang
ada di Biro statistik mengenai kebutuhan produksi tersebut dalam tiap
tahunnya. Di samping itu juga perlu diketahui adanya deposit bahan baku
yang ada disekitar lokasi pabrik yang direncanakan yaitu sejumlah
Pendahuluan I -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 6
tahun 2014 dimana masa konstruksi pabrik dimulai pada awal tahun 2012.
Perencanaan kapasitas produksi didasarkan pada asumsi laju pertumbuhan
sebesar 5% per tahun. Kapasitas produksi sebagai acuan diambil dari
kebutuhan rata-rata kalsium sulfat pada tahun 2002 = 15.584.369 kg/th.
Tahun Data = 2007
Tahun Perencanaan = 2013
Jumlah Tahun Perencanaan = 6 tahun
Laju Pertumbuhan = 5% per tahun
Laju Pertumbuhan Total = 5% per tahun x 6 tahun
= 30% per tahun
Konsumsi pada 2007 = 16.934.614 kg/tahun
Kapasitas Produksi Terpasang untuk tahun 2013 :
= Kapasitas tahun 2007 + (Laju Pertumbuhan Total x Konsumsi pada 2002)
= 16.934.614 + (30% x 16.934.614)
= 24.934.990 kg/tahun
Untuk perencanaan pabrik ini digunakan kapasitas produksi 30.000
ton/tahun
Kapasitas Produksi :
Produksi kalsium sulfat = 30.000 ton/tahun
= 9.900.000 ton/hari (1tahun = 330 hari kerja)
Pendahuluan I -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
7
I.7 Kegunaan
1. Industri Semen portland 17 % ; sebagai retarder
2. Pertanian 8,5 % ; bahan pupuk
3. Industri kaca, gigi, plester 2,5 % ; bahan campuran
4. Sementasi 24 % ; bahan campuran
Seleksi Dan Uraian Proses II - 6
BAB II
Seleksi Dan Uraian Proses
II.1 Macam-macam Proses
Pada umumnya di dalam proses pembuatan kalsium sulfat hanya dengan
cara kalsinasi batuan gypsum. Perbedaan proses hanya pada produk yang
diinginkan. Untuk produk kalsium sulfat dalam bentuk hamihydrate, dapat
dilakukan dengan kalsinasi pada suhu antara 150 – 155 0C, dimana pada suhu
128 0C gypsum rock kehilangan 1,5 molekul air. Reaksi yang terjadi adalah :
(Kirk Othmer, 1962)
CaSO4 . 2H2O(s) CaSO4 . ½ H2O(s) + 1 ½ H2O(G)
Apabila produk yang diinginkan adalah kalsium sulfat anhydrate, maka
proses kalsinasi dilakukan pada suhu antara 190 0C sampai dengan 900 0C,
dimana pada suhu 163 0C, gypsum rock terdehydrasi sempurna menjadi kalsium
sulfat. Reaksi yang terjadi : (Kirk Othmer, 1962)
CaSO4 . ½ H2O(s) CaSO4(s) + ½ H2O(G)
Produk kalsium sulfat anhydrate dapat dibagi menjadi dua spesifikasi,
tergantung pada suhu yang digunakan pada proses kalsinasi batuan gypsum. Jika
produk yang diinginkan adalah kalsium sulfat anhydrate yang dapat larut dalam
air (soluble), maka proses kalsinasi dilakukan pada suhu 190 0C, sedangkan
untuk produk kalsium sulfat anhydrate yang tidak dapat larut dalam air
(insoluble), maka proses kalsinasi dilakukan pada suhu antara 215 – 900 0C.
Pada pembuatan kalsium sulfat dari gypsum rock ini, proses kalsinasi
dapat dibedakan menjadi dua, tergantung pada alat kalsinasi yang digunakan.
Seleksi Dan Uraian Proses II -
Pra Rencana Pabrik Kalcium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 7
kalsinasi dengan menggunakan horizontal kiln atau yang lebih dikenal dengan
rotary kiln.
II.2 Pemilihan Proses
Pada pembuatan kalsium sulfat dari gypsum rock ini, proses kalsinasi
dapat dibedakan menjadi dua, tergantung pada alat kalsinasi yang digunakan.
Terdapat dua tipe kalsinasi dengan menggunakan vertikal klin dan horizontal
klin atau yang lebih dikenal dengan rotary klin.
Berdasarkan uraian diatas, maka proses pembuatan kalsium sulfat dapat
dilakukan dengan kalsinasi pada vertikal klin maupun horizontal klin, dengan
perbedaan kondisi operasinya adalah sebagai berikut :
Pembatas Nama Proses
Vertikal Horizontal
Bahan Baku Gypsum Rock Gypsum Rock
Alat Utama Vertical Shaft Klin Rotary Klin
Ukuran Produk 100 mesh 100 mesh
Suhu 150 0C - 220 0C 220 0C - 900 0C
Peralatan Sederhana Kompleks
Dari tabel diatas, dipilih proses pembuatan kalsium sulfat dari gypsum
rock dengan proses kalsinasi menggunakan vertical shaft kiln dengan
faktor-faktor :.
1. Suhu operasi lebih rendah.
2. Biaya utilitas rendah (karena suhu rendah).
Seleksi Dan Uraian Proses II - 8
II.3 Uraian Proses
Flowsheet Pengembangan :
J-111 F-110 H-121 C-120 J-122 B-210 FO H-214 Calcium sulfate J-314 B-310 S CW SC CWR Gypsum Rock udara TC Wasted gas FC H-313 TC J-315 H-411 F-414 PC TC FC C-410 G-312 udara E-213 J-124 J-123 J-215 J-216 H-212 J-412 J-413 H-211 H-311
PABRIK KALSIUM SULFAT ANHIDRAT DARI GYPSUM ROCK DENGAN PROSES KALSINASI
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 8 15 14 30 95,8 30 30 100 30 215 100 199,8 100 199,8 35 35 35 35 120 260
Dengan pembuatan kalsium sulfat dengan proses kalsinasi gypsum rock
diproses melalui 3 tahap yaitu :
1. Tahap penghancuran.
2. Tahap pengeringan.
3. Tahap kalsinasi.
II.3.1 Tahap Penghancuran
Pertama-tama gypsum rock dari stock pile F-110 diumpankan pada jaw
crusher C-120 dengan betl conveyor J-111. Pada jaw crusher C-120, gypsum
rock dihancurkan, kemudian gypsum rock disaring pada screen H-121 untuk
mendapatkan ukuran 10 mesh, dimana produk oversize (+10mesh) di recycle
sedangkan produk undersize (-10mesh) diumpankan pada rotary dryer B-210
dengan belt conveyor J-123.
II.3.2 Tahap Pengeringan
Pada rotary dryer B-320, gypsum rock dikeringkan pada suhu 100 0C
Seleksi Dan Uraian Proses II -
Pra Rencana Pabrik Kalcium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 9
blower H-212 dan dipanaskan pada heater E-213. Udara panas dan padatan
terikut kemudian dipisahkan oleh cyclone H-211, dimana gas dibuang ke udara
bebas, sedangkan padatan yang terpisah, secara bersamaan dengan produk
bawah rotary dryer B-210 diumpankan ke vertikal shaft klin B-310 dengan belt
conveyor J-214 dan bucket elevator J-215.
II.3.3 Tahap Kalsinasi
Pada vertikal shaft klin, terjadi proses kalsinasi gypsum rock menjadi
kalsium sulfat pada suhu 215 0C – 900 0C dengan bantuan udara panas yang
terbakar oleh fuel oil. Reaksi yang terjadi :
CaSO4 . ½ H2O(s) CaSO4(s) + ½ H2O(G)
Produk kalsium sulfat kemudian diumpankan pada cooling conveyor
J-314 untuk didinginkan dengan suhu 35 0C. Produk gas dari vertikal shaft klin
B-310 dan padatan yang terikut dipisahkan pada cyclone H-214, dimana gas
dibuang ke udara bebas, sedangkan padatan diumpankan pada cooling conveyor
J-314 untuk didinginkan dengan suhu 350C. Kalsium sulfat kemudian
diumpankan menuju ke ball mill C-410 dengan bucket elevator J-315.
Pada ball mill C-330 produk kemudian dihaluskan sampai dengan ukuran
100 mesh, kemudian disaring pada screen H-411. Produk oversize di recycle
sedangkan produk undersize ditampung pada silo F-414 sebagai produk kalsium
III-1
Neraca massa
BAB III
NERACA MASSA
1. SCREEN -1 ( H-121 )
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
*Gypsum dr F-110 *Recycle
CaSOΏ.2HO 5057.3961 CaSOΏ.2HO 505.7397
CaCOΎ 158.0436 CaCOΎ 15.8044
MgCOΎ 26.3406 MgCOΎ 2.6341
NaCl 21.0725 NaCl 2.1072
Impuritis 5.2681 Impuritis 0.5268
5268.1216 526.8121
*Gypsum ke B-210
CaSOΏ.2HO 4551.6571
CaCOΎ 142.2393
MgCOΎ 23.7065
NaCl 18.9652
Impuritis 4.7413
4741.3095
5268.1216 5268.1216
III-2
Neraca massa
Pra rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi 2. ROTARY DRYER ( B-210 )
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
*Gypsum dr H-121 *Gypsum ke B-310
CaSOΏ.2HO 4551.6571 CaSOΏ.2HO 4551.2019
CaCOΎ 142.2393 CaCOΎ 142.2251
MgCOΎ 23.7065 MgCOΎ 23.7042
NaCl 18.9652 NaCl 18.9633
Impuritis 4.7413 Impuritis 4.7408
4741.3095 4740.8354
*Gypsum ke H-214
CaSOΏ.2HO 0.4552
CaCOΎ 0.0142
MgCOΎ 0.0024
NaCl 0.0019
Impuritis 0.0005
0.4741
4741.3095 4741.3095
III-3
Neraca massa
3. CYCLONE-1 (H-214 )
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
*Gypsum dr B-210 *Gypsum ke B-310
CaSOΏ.2HO 0.4552 CaSOΏ.2HO 0.4506
CaCOΎ 0.0142 CaCOΎ 0.0132
MgCOΎ 0.0024 MgCOΎ 0.0018
NaCl 0.0019 NaCl 0.0014
Impuritis 0.0005 Impuritis 0.0000
0.4741 0.4670
*Gypsum ke udara
CaSOΏ.2HO 0.0022
CaCOΎ 0.0011
MgCOΎ 0.0005
NaCl 0.0005
Impuritis 0.0005
0.0047
0.4741 0.4741
III-4
Neraca massa
Pra rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi Neraca massa pada belt conveyor :
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
*Gypsum dr B-210 *Gypsum ke B-310
CaSOΏ.2HO 4551.2019 CaSOΏ.2HO 4551.6526
CaCOΎ 142.2251 CaCOΎ 142.2382
MgCOΎ 23.7042 MgCOΎ 23.7060
NaCl 18.9633 NaCl 18.9647
Impuritis 4.7408 Impuritis 4.7408
4740.8354 4741.3024
*Gypsum ke H-214
CaSOΏ.2HO 0.4506
CaCOΎ 0.0132
MgCOΎ 0.0018
NaCl 0.0014
Impuritis 0.0000
0.4670
III-5
Neraca massa
4. VERTICAL SHAFT KILN ( B-310 )
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
*Gypsum dr B-210 * CaSOΏ ke J-314
CaSOΏ.2HO 4551.6526 CaSOΏ 3598.6212
CaCOΎ 142.2382 CaCOΎ 142.2240
MgCOΎ 23.7060 MgCOΎ 23.7037
NaCl 18.9647 NaCl 18.9628
Impuritis 4.7408 Impuritis 4.7403
4741.3024 3788.2520
* CaSOΏ ke H-313
CaSOΏ. 0.3599
CaCOΎ 0.0142
MgCOΎ 0.0024
NaCl 0.0019
Impuritis 0.0005
H2O(gas) 952.6715
953.0504
III-6
Neraca massa
Pra rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi 5. CYCLONE-2 ( H-313 )
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
* CaSOΏ dr B-310 * CaSOΏ ke J-314
CaSOΏ 0.3599 CaSOΏ 0.3563
CaCOΎ 0.0142 CaCOΎ 0.0137
MgCOΎ 0.0024 MgCOΎ 0.0018
NaCl 0.0019 NaCl 0.0014
Impuritis 0.0005 Impuritis 0.0000
H2O (gas) 952.6703
953.0492 0.3732
* CaSOΏ ke udara
CaSOΏ 0.0036
CaCOΎ 0.0005
MgCOΎ 0.0005
NaCl 0.0005
Impuritis 0.0000
H2O(gas) 952.6715
952.6766
III-7
Neraca massa
Neraca Massa pada cooling conveyor (J-314)
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
* CaSOΏ dr B-310 * CaSOΏ ke C-410
CaSOΏ 3598.6212 CaSOΏ.2HO 3598.2649
CaCOΎ 142.2240 CaCOΎ 142.2103
MgCOΎ 23.7037 MgCOΎ 23.7018
NaCl 18.9628 NaCl 18.9614
Impuritis 4.7403 Impuritis 4.7403
3788.2520 3788.6252
* CaSOΏ dr H-313
CaSOΏ 0.3563
CaCOΎ 0.0137
MgCOΎ 0.0018
NaCl 0.0014
Impuritis 0.0000
0.3732
III-8
Neraca massa
Pra rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi 6. BALL MILL ( C-410 )
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
*Fresh CaSO4 *CaSO4 ke H-411
CaSOΏ 180.1222 CaSOΏ 3598.2649
CaCOΎ 136.8712 CaCOΎ 142.2103
MgCOΎ 23.5535 MgCOΎ 23.7018
NaCl 18.8665 NaCl 18.9614
Impuritis 4.7344 Impuritis 4.7403
364.1479 3788.6252
*Recycle
CaSOΏ 3418.1427
CaCOΎ 5.3391
MgCOΎ 0.1483
NaCl 0.0949
Impuritis 0.0059
3423.7309
III-9
Neraca massa
7. SCREEN-2 ( H-411 )
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
*CaSO4 dr J-314 *CaSO4 ke F-414
CaSOΏ 3598.2649 CaSOΏ 180.1222
CaCOΎ 142.2103 CaCOΎ 136.8712
MgCOΎ 23.7018 MgCOΎ 23.5535
NaCl 18.9614 NaCl 18.8665
Impuritis 4.7403 Impuritis 4.7344
3788.6252 364.1479
*Recycle
CaSOΏ 3418.1427
CaCOΎ 5.3391
MgCOΎ 0.1483
NaCl 0.0949
Impuritis 0.0059
3423.6252
IV-1
Neraca Panas
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi BAB IV
NERACA PANAS
1. ROTARY DRYER ( B-210 )
Masuk kkal/jam Keluar kkal/jam
*H Gypsum dr H-121 *H Gypsum ke B-310
CaSOΏ.2HO 6192.3707 CaSOΏ.2HO 92876.2721
CaCOΎ 165.2792 CaCOΎ 2524.9384
MgCOΎ 23.8476 MgCOΎ 357.6791
NaCl 19.5369 NaCl 296.5995
Impuritis 5.3250 Impuritis 81.7447
6406.35965 96137.2338
*H Gypsum ke H-214
CaSOΏ.2HO 8.7684
CaCOΎ 0.2381
*H udara panas MgCOΎ 0.0338
udara + H2O uap 282479.3824 NaCl 0.0280
Impuritis 0.0077
udara+ H2O uap 187936.4783
Qloss 4806.8617
192752.4159
288885.7421 288885.7421
IV-2
Neraca Panas
2. HEATER ( E-213 )
Masuk kkal Keluar kkal/jam
*H udara bebas dr H-212 *H udara Panas ke B-210
udara+H2O uap 12368.3483 udara+ H2Ouap 282479.3824
Q supply 284327.4044 Q loss 14216.37022
296695.7527 296695.7527
3. VERTICAL SHAFT KILN ( B-310 )
Masuk kkal/jam Keluar kkal/jam
*H Gypsum dr B-210 *H CaSO4 ke J-314
CaSOΏ.2HO 92876.27214 CaSO4 186040.3467
CaCOΎ 2524.938368 CaCOΎ 6581.222537
MgCOΎ 357.6790959 MgCOΎ 906.1002402
NaCl 296.5995451 NaCl 766.2382962
Impuritis 81.74468729 Impuritis 214.5848842
96137.23383 194508.4926
*H Gypsum dr H-214 *H CaSO4 ke H-313
CaSOΏ.2HO 1.6478 CaSO4 0.1249
CaCOΎ 0.0419 CaCOΎ 0.0223
MgCOΎ 0.0050 MgCOΎ 0.0261
NaCl 0.0038 NaCl 0.0037
Impuritis - Impuritis 0.0002
1.6985 H2O (gas) 622640.8477
*H udara panas Udara+H2Ouap 1833551.4190
udara+H2O uap 3313890.2819 2456192.4439
∆H reaksi 718470.7374
Qloss 40857.4670
IV-3
Neraca Panas
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi 4. COOLING CONVEYOR ( J-314 )
Masuk kkal/jam Masuk kkal/jam
*H CaSO4 dr B-310 *H CaSO4 ke C-410
CaSO4 136533.9494 CaSO4 6662.2941
CaCOΎ 6581.222537 CaCOΎ 331.1079
MgCOΎ 906.1002 MgCOΎ 47.6895
NaCl 766.2382962 NaCl 38.8415
Impuritis 214.5849 Impuritis 10.6722
145002.0953 7090.6052
*H CaSO4 dr H-313
CaSO4 0.1249
CaCOΎ 0.0223
MgCOΎ 0.0141 Qterserap 137911.6987
NaCl 0.0037
Impuritis 0.0002
0.1652
Spesifikasi Alat V -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 1
BAB V
SPESIFIKASI ALAT
1. GYPSUM ROCK STOCK PILE ( F - 110 )
Fungsi : Menampung Gypsum rock dari supplier.
Dasar pemilihan : Bahan tidak hygroscopic.
Spesifikasi :
Kapasitas : 4369.55 m3
Bentuk : Empat persegi panjang.
Ukuran : - Panjang = 20,60 m
- Lebar = 20,60 m
- Tinggi = 10,30 m
Bahan konstruksi : Beton
Jumlah : 1 buah
2. Belt Conveyor - 1 ( J - 111 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari F-110 ke C-120 .
Type : Troughed Belt on 450 idlers with rolls of equal length.
Dasar pemilihan : Dipilih convenyor jenis belt sesuai dengan bahan.
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 32 ton / jam
Bahan : Karet.
Ukuran belt : - Width = 14 in
Spesifikasi Alat V -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
2
- Skirt seal = 2 in
Panjang : 31,62 ft
Sudut elevasi : 16,69o
Kecepatan belt : 13,8 ft / min
Power : 3 hp
Jumlah : 1 buah
3. Jaw Crusher ( C – 120 )
Fungsi : Memecah Gypsum
Type : Blake Jaw Crusher.
Dasar pemilihan : Umum digunakan dan sesuai dengan ukuran bahan.
Spesifikasi :
Kapasitas : 5268,12 kg / jam
Maksimum ukuran feed : 2,5 in
Power : 123 hp
Jumlah : 1 buah
4. Screen - 1 ( H - 121 )
Fungsi : Menyaring bahan dari C-120 menjadi 10 mesh.
Type : Vibrating Screen.
Dasar pemilihan : Sesuai dengan bahan dan kapasitas.
Spesifikasi :
Kapasitas : 5,3 ton / jam
Ty Equivalent design : 10 mesh
Spesifikasi Alat V -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 3
Sieve design : Standard 1,68 mm
Sieve opening : 1,68 mm
Ukuran kawat : 0,810 mm
Effisiensi : 99,73 %
Power : 3 hp
Jumlah : 1 buah
5. Belt Conveyor - 2 ( J - 122 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari H-121 ke B-210.
Type : Troughed Belt on 450 idlers with rolls of equal length.
Dasar pemilihan : Dipilih convenyor jenis belt sesuai dengan bahan.
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 32 ton / jam
Bahan : Karet.
Ukuran belt : - Width = 14 in
- Trough width = 9 in
- Skirt seal = 2 in
Panjang : 16 ft
Sudut elevasi : 16,69o
Kecepatan belt : 1 ft / min
Power : 3 hp
Spesifikasi Alat V -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
4
6. Bucket Elevator-1 ( J-123 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari H-121 ke J-124
Type : Continuous Discharge Bucket Elevator
Dasar pemilihan : Untuk memindahkan bahan dengan ketinggian tertentu
Kapasitas maksimum : 14 ton / jam
Ukuran : 6 in x 4 in x 4 ¼ in
Bucket spacing : 12 in
Tinggi elevator : 27 ft
Ukuran feed ( max) : 3/4 in
Kecepatan bucket : 68 ft / min
Putaran head shaft : 13 rpm
Lebar Belt : 7 in
Power : 1.5 hp
Jumlah : 1 buah
7. Belt Conveyor - 3 ( J - 124 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari J-123 ke C-120
Type : Troughed Belt on 450 idlers with rolls of equal length.
Dasar pemilihan : Dipilih convenyor jenis belt sesuai dengan bahan.
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 32 ton / jam.
Bahan : Karet
Spesifikasi Alat V -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 5
- Trough width = 9 in
- Skirt seal = 2 in
Panjang : 16 ft
Sudut elevasi : 16,69o
Kecepatan belt : 13,2 ft / min
Power : 3 hp
Jumlah : 1 buah
8. Rotary Dryer ( B - 210 )
Fungsi : Mengeringkan bahan dengan bantuan udara panas.
Type : Rotary drum.
Spesifikasi :
Kapasitas : 4741,3095 kg / jam
Isolasi : Batu isolasi
Tebal isolasi : 12 in
Tebal shell : 3/16 in
Diameter : 5,3 ft
Tinggi bahan : 0,135 ft
Sudut rotary : 1,490
Bahan : Carbon Stell
Power : 26 hp
Spesifikasi Alat V -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
6
9. Cyclone - 1 ( H - 214 )
Fungsi : Untuk memisahkan padatan dari gas.
Type : Van Tongeren Cyclone.
Dasar pemilihan : Efektif dan sesuai dengan jenis bahan.
Spesifikasi :
Kapasitas cyclone : 23,1100 cuft
Diameter partikel : 0,000020 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Jumlah : 1 buah
10. Blower - 1( H - 211 )
Fungsi : Memindahkan udara dari udara bebas ke B-210.
Type : Centrifugal Blower.
Dasar pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan dan efisiensi tinggi.
Spesifikasi :
Bahan : Commercial Stell
Rate volumetrik : 6299,017 cuft/menit
Adiabatic head : 15000 ft.lbf/lbm gas
Efisiensi motor : 80 %
Power : 65 hp
Spesifikasi Alat V -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 7
11. Heater ( E - 213 )
Fungsi : Memanaskan bahan sampai dengan 1200C.
Type : 1 - 2 shell and tube heat exchanger ( fixed tube ).
Dasar pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube, Nt = 640
Passes = 2
Shell : ID = 31 in
Passes = 1
Heat exchanger area, A = 2010,1 ft2 = 187 m2
Jumlah exchanger = 1 buah
12. Belt Conveyor - 4 ( J - 215 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari B-210 ke J-216.
Type : Troughed Belt on 450 idlers with rolls of equal length.
Dasar pemilihan : Dipilih convenyor jenis belt sesuai dengan bahan.
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 32 ton / jam
Bahan : Karet
Spesifikasi Alat V -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
8
- Trough width = 9 in
- Skirt seal = 2 in.
Panjang : 16 ft
Sudut elevasi : 16,69o
Kecepatan belt : 1 ft / min
Power : 3 hp
Jumlah : 1 buah
13. Bucket Elevator - 2 ( J – 216 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari J-215 ke B-310.
Type : Continious Discharge Bucket Elevator.
Dasar pemilihan : Untuk memindahkan bahan dengan ketinggian
tertentu.
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 14 ton / jam
Ukuran : 6 in x 4 in x 4 ¼ in
Bucket spacing : 12 in
Tinggi elevator : 27 ft
Ukuran feed ( max) : ¾ in
Kecepatan bucket : 68 ft / min
Putaran head shaft : 13 rpm
Power : 3 hp
Spesifikasi Alat V -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 9
14. Blower -2 ( G - 312 )
Fungsi : Memindahkan udara dari udara bebas ke B-310.
Type : Centrifugal Blower.
Dasar pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan dan efisiensi tinggi.
Spesifikasi :
Bahan : Commercial Stell
Rate volumetrik : 12435.203 cuft/menit
Adiabatic head : 15000 ft.lbf/lbm gas
Efisiensi motor : 80 %
Power : 301 hp
Jumlah : 1 buah
15. Cyclone - 2 ( H - 312 )
Fungsi : Untuk memisahkan padatan dari gas.
Type : Van Tongeren Cyclone.
Dasar pemilihan : Efektif dan sesuai dengan jenis bahan.
Spesifikasi :
Kapasitas cyclone : 75.2503 cuft
Diameter partikel : 0,000022 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : ¼ in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Spesifikasi Alat V -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
10
16. Cooling Convenyor ( J - 314 )
Fungsi : Mendinginkan bahan sampai dengan 350C.
Type : Plain spouts or chutes.
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk padatan dengan sistem
tertutup.
Spesifikasi :
Kapasitas : 40 cuft/jam
Panjang : 20 ft
Diameter : 9 in
Kecepatan putaran : 8 rpm
Power : 0,24 hp
Tebal jaket standart : 2 in
Jumlah : 1 buah
17. Bucket Elevator - 3 ( J - 315 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari J-320 ke B-320.
Type : Continious Discharge Bucket Elevator.
Dasar pemilihan : Untuk memindahkan bahan dengan ketinggian
tertentu.
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 14 ton / jam
Ukuran : 6 in x 4 in x 4 ¼ in
Bucket spacing : 12 in
Spesifikasi Alat V -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 11
Ukuran feed ( max) : ¾ in
Kecepatan bucket : 33 ft / min
Putaran head shaft : 7 rpm
Lebar belt : 7 in
Power : 3 hp
Jumlah : 1 buah
18. Ball Mill ( C - 410 )
Fungsi : Menghaluskan bahan sampai dengan 100 mesh.
Type : Mercy ball mill.
Dasar pemilihan : Dipilih karena sesuai dengan bahan dan kapasitas.
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 105 ton/hari
Sieve number : No. 100
Ukuran sieve : 6 ft x 4 ½ ft
Ball charge : 8,9 ton
Power : 85 hp
Mill speed : 24 rpm
Jumlah : 1 buah
19. Screen - 2 ( H - 411 )
Fungsi : Menyaring bahan dari C-410.
Type : Vibrated screen.
Spesifikasi Alat V -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
12
Spesifikasi :
Kapasitas : 3,4 ton
Speed : 50 vibration/dt ; P = 3hp ( Peter’s 4ed;p.567 ).
Ty Equivalent design : 100 mesh
Sieve No. : 100
Sieve design : Standart 149 micron
Sieve opening : 0,149 mm
Ukuran kawat : 0,110 mm
Efisiensi : 99,73 %
Jumlah : 1 buah
20.BUCKET ELEVATOR-4 ( J-412 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari H-411 ke J-413.
Type : Continious Discharge Bucket Elevator.
Dasar pemilihan : Untuk memindahkan bahan dengan ketinggian
tertentu.
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 14 ton / jam
Ukuran : 6 in x 4 in x 4 ¼ in
Bucket spacing : 12 in
Tinggi elevator : 27 ft
Ukuran feed ( max) : ¾ in
Kecepatan bucket : 68 ft / min
Spesifikasi Alat V -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 13
Power : 3 hp
Jumlah : 1 buah
21.BELT CONVEYOR-5 ( J-413 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari J-412 ke C-410
Type : Troughed Belt on 450 idlers with rolls of equal length.
Dasar pemilihan : Dipilih convenyor jenis belt sesuai dengan bahan.
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 32 ton / jam
Bahan : Karet
Ukuran belt : - Width = 14 in
- Trough width = 9 in
- Skirt seal = 2 in.
Panjang : 16 ft
Sudut elevasi : 16,69o
Kecepatan belt : 1 ft / min
Power : 3 hp
Jumlah : 1 buah
22. Silo Gypsum ( F - 410 )
Fungsi : Menampung produk cement retarder.
Type : Silinder tegak dengan tutup atas plat dan bawah
conis.
Spesifikasi Alat V -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
14
Spesifikasi :
Volume : 2959 cuft = 79 m3
Diameter : 11 ft
Tinggi : 33 ft
Tebal shell : 3/8 in
Tebal tutup atas : 3/8 in
Tebal tutup bawah : 3/8 in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C ( Brownell : 253 )
Perencanaan Alat Utama VI - 1
BAB VI
PERENCANAAN ALAT UTAMA
VI.1 Keterangan Alat
Nama : Vertical Shaft Kiln.
Fungsi : Kalsinasi gypsum menjadi calcium sulfate.
Tipe : Standart shaft kiln (central burner).
Dasar pemilihan : Standart untuk reaksi fase gas-solid.
VI.2 Dasar Pemilihan
Berdasarkan pertimbangan atas fase zat yang bereaksi yaitu gas-solid,
dan kapasitas produksi maka kiln untuk reaksi dalam fase gas-solid dapat
dibedakan jenisnya yaitu :
1. Kiln fase gas-solid dengan katalis.
2. Kiln fase gas-solid tanpa menggunakan katalis.
Pada kiln ini, kalsinasi gypsum dilakukan pada suhu 2150C dengan
tekanan 1 atm tanpa bantuan katalis. Untuk fase gas-solid tanpa menggunakan
katalis, jenis kiln dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Kiln (shaft atau rotary)
2. Moving-bed reactor
3. Multiple-heart reactor
4. Fluidzed-bed reactor
5. Spary reactor
6. Entrained flow reactor
Berdasarkan fase bahan yang bereaksi, volume serta ukuran partikel
dari bahan baku yaitu gypsum rock, maka dipilih kiln jenis kiln dengan tipe
shaft untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan perencanaan produk calcium
sulfate.
Pada shaft kiln ini, terbagi menjadi 3 zone utama dan 2 zone tambahan
Perencanaan Alat Utama VI -
Pra Rencana Pabrik Calcium Sulfate
2
Gambar 6.1 Sketsa sistematis dari shaft kiln
Zone utama terdiri dari pre-heating zone, calcining zone, dan cooling
zone sedangkan zone lainnya adalah strorage zone (daerah pemasukan solid)
dan superheating zone yang merupakan daerah disekitar burner.
Prinsip kerja :
Pertama-tama gypsum diumpankan dari bagian atas shaft kiln melalui
storage zone dan udara panas dialirkan secara counter-current (berlawanan
arah) dihembuskan dari bagian bawah melalui burner sehingga terjadi proses
kalsinasi gypsum dengan suhu 2150C. produk bawah berupa calcium sulfate
kemudian diumpankan melalui cooling zone menuju ke cooling convenyor
untuk proses pendinginan lebih lanjut. Produk atas berupa udara panas dan
padatan terikut diumpankan pada cyclone dimana pada cyclone terjadi proses
pemisahan antara gas dan padatan terikut.
VI.3 Kondisi Operasi
Tekanan operasi = 1 atm (Atmosphirec pressure)
Suhu operasi = 2150C (Kirk Othmer, Vol 4 : 441)
Perencanaan Alat Utama VI - 3
VI.4 Dasar Perencanaan Penentuan volume kiln : Feed masuk terdiri dari :
1. Gypsum rock (dried)
2. Udara panas dari utilitas
1. Gypsum rock (dried) Bahan masuk :
Komponen Berat (kg) Fraksi berat p 9gr/cc) [Perry 7ed;T.2-1] CaSO4.2H2O 4551,6526 0,9600 2,320
CaCO3 142,2382 0,0300 2,711
MgCO3 23,7060 0,0050 3,037
NaCl 18,9647 0,0040 2,163
Impuritis 4,7408 0,0010 1,000
4741,3024 1,0000
p campuran = 1 x 62,43 = ….. lb/cuft (Foust : 671)
∑ fraksi berat
p komponen
(1gr/cc = 62,43 lb/cuft)
p bahan = 1 x 62,43 = 145,4 lb/cuft
0,9600 + 0,0300 + 0,0050 + 0,0040 + 0,0010
2,320 2,711 3,037 2,163 1
Rate massa = 4158,2168 kg/jam = 9167,2048 lb/jam
p campuran =
1
x 62,43 = ... lb/cuft
FraksiberakomponentPerencanaan Alat Utama VI -
Pra Rencana Pabrik Calcium Sulfate
4
(1 gr/cc = 62,43 lb/cuft)
p bahan = 1 x 62.43
0.9600 + 0.0300 + 0.005 + 0.0040 + 0,0010 2.320 2.711 3.037 2.163 1.00
= 145.4 Lb/cuft
Rate massa = 4741,3024 kg/jam = 10452,675 lb/jam
= 145.4 Lb/cuft
rate volumetrik = rate massa = 10452,675 = 72 cuft/jam densitas 145.4
Volume kiln dihitung berdasarkan volumetrik solid, karena diharapkan solid
dapat bereaksi seluruhnya dan disediakan ruang kosong bagi udara panas untuk
mencegah kelebihan tekanan pada kiln.
Waktu tinggal = 2,5 jam (Kirk Othmer,Vol.4:440 )
Volume solid = 72 cuft/jam x 2,5 jam ≈ 180 cuft
Asumsi volume solid mengisi 30% volume kiln, maka volume kiln :
Volume kiln = 180/30% ≈ 599 cuft = 17 m3
IV.5 Perencanaan Shell,Head IV.5.1 Dimensi Kiln
Volume dimension ratio : H/D = 2 (Ulrich :132)
Volume = ¼ π D2 H
599 = ¼ π (D)2 . 2D
D = 7 ft = 87 in = 2.23 m < 4 m memenuhi untuk process vessel
H = 2 x 7 ft = 14 ft =168 in = 4.27 m 43
, 62 1
x
komponen t fraksibera campuran
Perencanaan Alat Utama VI - 5
VI.E.2. Menentukan tebal minimum shell :
Tebal shell berdasarkan ASME Code untuk cylindrical tank :
( Brownell,pers. 13-1, hal.254 )
Dengan :
t min = tebal shell minimum
P = tekanan tangki
ri = jari-jari tangki
C = faktor korosi
E = faktor pengelasan, digunakan double welded, E = 0.8
f = stree allowable, bahan konstruksi Carbon Steel SA-283 grade C, maka
f = 12650 psi [ Brownell,T.13-1 ]
Penentuan tekanan design pada tangki :
[ Mc.Cabe, pers.26-24]
Dimana ;
PB = tekanan vertikal dasar bejana
ρB = bulk densitas bahan, lb/cuft
µ' = koefisien gesek = 0,35 - 0,55 diambil = 0.45 [ Mc.Cabe, hal 299 ]
k' = 1 - sin α = 0.334 ( sudut = 30 0 )
1 + sin α
ZT = tinggi total material dalam tangki = 5 ft ( 35% )
r = jari-jari bin = ½ x 7 = 3.5 ft
C P fE Pxri t 6 , 0 min ] 1 [ ' ' 2 ) /
Perencanaan Alat Utama VI -
Pra Rencana Pabrik Calcium Sulfate
6
= 512,7 lb/ft2
= 3,6 psi ( 1 lb/ft2 = 1/144 psi )
Tekanan Lateral, PL = k. PB (Mc. Cabe hal.302 )
= 0,334 x 3,6 = 1,2 psi
P operasi = PB + PL = 3,6 + 1,2 = 4,8 psi
P design = 1,1 x 4,8 = 6 psi ( 10% faktor keamanan)
ri = ½ D = 3,5 ft
tmin = 6 x 3,5 x 12 + 0,125 = 0,150 in digunakan t = 3/16 in
(12650 x 0,8) – (0,6 x 6)
Tebal tutup :
Tebal tutup bawah disamakan dengan tebal tutup atas dan disesuaikan dengan tebal
shell, karena tekanan atmospheric. Tebal tutup =
IV.5.3 Area Kiln :
Area yang ditempati solid, Area solid, As :
Keterangan : As = area solid ; m2
m = rate massa ; kg/dt
ρ = densitas solid ; kg/m3
u = solid velocity ; m/dt
Rate massa = 4741,3024 kg/jam = 1.32 kg/dt
ρ solid = 145.4 lb/cuft = 1.9 kg/m3
us = 0.05 m/dt ( Ulrich : 143 )
Area solid, As = 1.3170 = 14.1 m2
1.9 x 0.05 ] 1 [ ' ' 2 ) /
Perencanaan Alat Utama VI - 7
= 14,1 = 47 m2 ( Ulrich : 143 )
30%
Area Perpindahan Panas pada Kiln
Keterangan : Q = panas ; J/dt
U = koefisien perpindahan panas ; J/m2.dt.K
A = area kiln ; m2
ΔT = LMTD ; K
Suhu bahan masuk =100 OC = 212 OF
Suhu bahan keluar = 215 OC = 419 OF
Suhu udara masuk = 260 OC = 500 OF
Suhu udara keluar =200 OC = 392 OF
Log Mean Temperature Difference : Δ t1 = 500 - 419 = 81 OF Δ t2 = 392 - 212 = 180 OF
= 180 – 81 = 124 OF = 324 OK
U = 70 J/m2.dt.K ( Ulrich : T-4-10 )
A = 47.0137 m2
Perpindahan Panas :
( Ulrich : 141 )
Q = 70 ( J/m2.dt.K ) x 47( m2 ) 324 ( K )
= 1066271 J/dt
Kebutuhan Panas Untuk Reaksi : ΔHR = 718470.7 kkal/jam
= 835023 J/dt
Karena panas yang beroperasi pada kiln lebih besar dari panas yang dibutuhkan
untuk reaksi, maka dimensi kiln memenuhi syarat.
pengisian As Areaki % ln
T
UxAx
Q
1 2 1 2 ln t t t t LMTD T UxAx
Perencanaan Alat Utama VI -
Pra Rencana Pabrik Calcium Sulfate
8
VI.E.4 Burner
Fungsi : untuk proses pembakaran udara dengan fuel oil
Tipe : general-purpose burner
Detail Burner
Dimensi : ( Perry 7ed; 27-38 )
L/D = 5
Diameter = 12 in
Panjang = 60 in
VI.5.5 Isolasi
Batu isolasi dipakai setebal 12 in ( Petrokimia Manual, 338 )
Fungsi : Menampung produk calcium sulfate high grade
Type : Silinder tegak dengan tutup atas plat dan bawah conis
Diameter : 7 ft
Tinggi : 14 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C ( Brownell : 253 )
Jumlah : 2 buah ( 1 buah standby running )
Instrumentasi Dan Keselamatan Kerja VII -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 1
BAB VII
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
VII.1. Instrumentasi
Dalam rangka pengoperasian pabrik, pemasangan alat – alat
instrumentasi sangat dibutuhkan dalam memperoleh hasil produksi yang
optimal. Pemasangan alat – alat instrumentasi disini bertujuan sebagai
pengontrol jalanya proses produksi dari peralatan – peralatan pada awal
sampai akhir produksi, dimana dengan alat instrumentasi tersebut, kegiatan
maupun aktifitas tiap – tiap unit dapat dicatat kondisi operasinya sehingga
sesuai dengan kondisi operasi yang dikehendaki serta mampu memberikan
tanda – tanda apabila terjadi penyimpangan selama proses produksi
berlangsung.
Pada uraian diatas bahwa dapat disederhanakan bahwa dengan adanya
alat intrumentasi maka :
Proses produksi dapat berjalan sesuai dengan efisiensi yang telah
ditentukan dan kondisi proses tetap terjaga pada kondisi yang sama.
Proses produksi dapat berjalan sesuai dengan kondisi – kondisi yang
telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang optimum.
Membantu mempermudah pengoperasian alat.
Bila terjadi penyimpangan selama proses produksi, maka dapat segera
Instrumentasi Dan Keselamatan Kerja VII -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
2
Adapun variable proses yang diukur dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Variable yang berhubungan dengan energy, seperti temperature,
tekanan dan radiasi.
2. Variable yang berhubungan dengan kualitas dan rate, seperti pada
kecepatan aliran fluida, ketinggian liquid dan ketebalan.
3. Variable yang berhubungan dengan karakteristik fisik dan kimia, seperti
densitas, kandungan air.
Yang perlu diperhatikan didalam pemilihan alat instrumentasi adalah
Level, range, dan fungsi dari alat instrumentasi.
Ketelitian hasil pengukuran.
Konstruksi material.
Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kondisi operasi proses yang
berlangsung.
Mudah diperoleh dipasaran.
Mudah dipergunakan dan diperbaiki jika rusak.
Instrumentasi yang ada dipasaran dapat dibedakan dari jenis
pengoperasian alat instrumentasi tersebut, yaitu alat instrumentasi manual
atau otomatis. Pada dasarnya alat instrumentasi yang otomatis lebih disukai
dikarenakan pengontrolanya tidak terlalu sulit, kontinyu, dan efektif,
sehingga menghemat tenaga kerja dan waktu. Akan tetapi mengingat factor –
factor ekonomi dan investasi modal yang ditanamkan pada alat instrumentasi
berjenis otomatis ini, maka pada perancangan pabrik ini akan menggunakan
Instrumentasi Dan Keselamatan Kerja VII -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 3
Adapun fungsi utama dari alat instrumentasi otomatis adalah
Melakukan pengukuran.
Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang harus
dicapai.
Melakukan perhitungan.
Melakukan koreksi.
Alat instrumentasi otomatis ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Sensing / Primary Element
Alat control ini langsung merasakan adanya perubahan pada variable
yang diukur, misalnya temperature. Primary element merubah energy
yang dirasakan dari medium yang sedang dikontrol menjadi signal yang
bisa dibaca ( yaitu dengan tekanan fluida).
2. Receiving Element / Element Pengontrol
Alat control ini akan mengevaluasi signal yang didapat dari sensing
element dan diubah menjadi skala yang bisa dibaca, digambarkan, dan
dibaca oleh error detector. Dengan demikian sumber energy bisa diatur
sesuai dengan perubahan – perubahan yang terjadi.
3. Transmitting Element
Alat control ini berfungsi sebagai pembawa signal dari sensing element
ke receiving element.
Disamping ketiga jenis tersebut, masih terdapat peralatan pelengkap
yang lain, yaitu: Error Detector Element, alat ini akan membandingkan
besarnya kerja terukur pada variable yang dikontrol dengan harga yang
Instrumentasi Dan Keselamatan Kerja VII -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
4
Amplifier akan digunakan sebagai pengatur signal yang dihasilkan oleh error
detector jika signal yang dikeluarkan lemah. Motor Operator Signal Error
yang dihasilkan harius diubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu
dengan penambahan variable manipulasi. Kebanyakan system control
memerlukan operator atau motor menyalurkan Final Control Element. Final
Control Element untuk mengoreksi kerja variable manipulasi. Instrumentasi
pada perancangan pabrik ini:
1. Flow Control (FC)
Mengontrol aliran setelah keluar pompa.
2. Flow Ratio Control (FRC)
Mengontrol ratio aliran yang bercabang setelah pompa.
3. Level Control (LC)
Mengontrol ketinggian bahan didalam tangki dapat juga digunakan
sebagai Weigh Control (WC).
4. Level Indikator (LI)
Mengindifikasikan / informative ketinggian bahan didalam tangki.
5. Pressure Control (PC)
Mengontrol tekanan pada aliran / alat.
6. Pressure Indikator (PI)
Mengindifikasikan / informative tekanan pada aliran / alat.
7. Temperature Control (TC)
Instrumentasi Dan Keselamatan Kerja VII -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 5
Tabel VII.1 Instrumentasi pada pabrik
NO NAMA ALAT INSTRUMENTASI
1 TANGKI PENAMPUNG LI; PI; WC
2 POMPA FC; LC
3 REAKTOR TC; PC
4 HEAT EXCHANGER TC
5 ROTARY DRYER /COOLER TC
6 BLOWER FC
VII.2. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja atau safety factor adalah hal yang paling utama
yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu pabrik, hal ini
disebabkan karena:
Dapat mencegah terjadinya kerusakan – kerusakan yang besar yang
disebabkan oleh kebakaran atau hal lainya, baik terhadap karyawan
ataupun alat itu sendiri.
Terpeliharanya peralatan dengan baik sehingga dapat digunakan
dalam waktu yang cukup lama. Bahaya yang timbul pada suatu pabrik
banyak sekali jenisnya, hal ini tergantung pada bahan yang akan
diolah ataupun tipe proses yang dikerjakan.
Secara umum bahaya – bahaya tersebut dapat dibagi dalam tiga kategori,
yaitu:
1. Bahaya kebakaran.
Instrumentasi Dan Keselamatan Kerja VII -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
6
3. Bahaya terhadap zat – zat kimia.
Untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, berikut ini
terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pada setiap pabrik pada
umumnya dan pada pabrik ini pada khususnya.
VII.2.1. Bahaya Kebakaran
A. Penyebab Kebakaran
Adanya nyala terbuka (open flame) yang dating dari unit utilitas,
workshop, dan lain – lain.
Adanya loncatan bunga api yang disebabkan karena konsleting
aliran listrik seperti pada stop kontak, saklar, serta instrument
lainya.
B. Pencegahan
Menempatkan unit utilitas dan power plant cukup jauh dari lokasi
proses yang dikerjakan.
Menempatkan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang
terisolasi dan tertutup.
Memasang kabel atau kawat listrik ditempat – tempat yang
terlindung, jauh dari daerah yang panas yang memungkinkan
terjadinya kebakaran.
System alarm hendaknya ditempatkan pada lokasi dimana tenaga
Instrumentasi Dan Keselamatan Kerja VII -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 7
C. Alat Pencegah Kebakaran
Instalasi permanent seperti fire hydrant system dan sprinkle
otomatis.
Pemakaian portable fire-exthinguisher bagi daerah yang mudah
dijangkau bila terjadi kebakaran. Jenis dan jumlahnya pada
perancangan pabrik ini dapat dilihat pada tabel VII.1.
Untuk pabrik ini lebih disukai alat pemadam kebakaran type
karbon dioksida.
Karena bahan baku ada yang beracun, maka perlu digunakan
kantong – kantong udara atau alat pernafasan yang ditempatkan
pada daerah – daerah strategis pada pabrik ini.
Tabel VII.2 Jenis dan Jumlah Fire- Exthingusher
No Tempat Jenis Berat Serbuk Jarak Semprot JUMLAH
Instrumentasi Dan Keselamatan Kerja VII -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
8
VII.2.2 Bahaya Kecelakan
Karena kesalahan mekanik sering terjadi dikarenakan kelalaian
pengerjaan maupun kesalahan konstruksi dan tidak mengikuti aturan yang
berlaku. Bentuk kerusakan yang umum adalah karena korosi dan ledakan.
Kejadian ini selain mengakibatkan kerugian yang besar karena dapat
mengakibatkan cacat tubuh maupun hilangnya nyawa pekerja. Berbagai
kemungkinan kecelakaan karena mekanik pada pabrik ini dan cara
pencegahanya dapat digunakan sebagai berikut :
A. Vessel
Kesalahan dalam perencanaan vessel dan tangki dapat mengakibatkan
kerusakan fatal, cara pencegahanya:
Menyeleksi dengan hati – hati bahan yang sesuai, tahan korosi serta
memakai corrosion allowance yang wajar. Untuk pabrik ni, semua
bahan konstruksi yang umum dapat dipergunakan dengan
pengecualian adanya seng dan tembaga. Bahan konstruksi yang
biasanya dipakai untuk tangki penyimpan, perpipaan dan alat linya
dalam pabrik ini adalah steel. Semua konstruksi harus sesuai dengan
standart ASME (America Society Mechanical Engineering).
Memperhatikan teknik pengelasan.
Memakai level gauge yang otomatis.
Penyediaan manhole dan handhole ( bila memungkinkan) yang
memadai untuk inspeksi dan pemeliharaan. Disamping itu
pengelolaan tersebut harus dapat diatur sehingga mudah untuk
Instrumentasi Dan Keselamatan Kerja VII -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 9
B. Heat Exchanger
Kerusakan yang terjadi pada umunya disebabkan karena kebocoran –
kebocoran. Hal ini dapat dicegah dengan cara:
Pada inlet dan outlet dipasang block valve untuk mencegah terjadinya
thermal expansion.
Drainhole yang cukup harus disediakan untuk pemeliharaan.
Pengecekan dan pengujian terhadap setiap ruangan fluida secara
sendiri – sendiri.
Memakai Heat Exchanger yang cocok untuk ukuran tersebut.
Disamping itu juga rate aliran harus benar – benar dijaga agar tidak
terjadi perpindahan panas yang berlebihan sehingga terjadi perubahan
fase didalam pipa.
C. Peralatan yang Bergerak
Perlengkapan yang bergerak apabila ditempatkan tidak hati – hati, maka
akan menimbulkan bahaya bagi pekerja. Pencegahan bahaya ini dapat
dilakukan dengan:
Pemasangan penghalang untuk semua sambungan pipa.
Adanya jarak yang cukup bagi peralatan untuk memperoleh
kebebasab gerak.
D. Perpipaan
Selain ditinjau dari segi ekonomisnya, perpipaan harus ditinjau dari segi
keamananya hal ini dikarenakan perpipaan yang kurang teratur dapat
membahayakan pekerja terutama pada malam hari, seperti terbentur,
Instrumentasi Dan Keselamatan Kerja VII -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
10
menimbulkan juga hal – hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran –
kebocoran bahan kimia yang berbahaya. Untuk menghindari hal – hal
yang tidak diinginkan tersebut, maka dapat dilakukan dengan cara:
Pemasangan pipa untuk ukuran yang tidak besar hendaknya pada
elevasi yang tinggi tidak didalam tanah, karena dapat menimbulkan
kesulitan apabila terjadi kebocoran.
Bahan konstruksi yang dipakai untuk perpipaan harus memakai
bahan konstruksi dari steel.
Sebelum dipakai, hendaknya diadakan pengecekan dan pengetesan
terhadap kekuatan tekan dan kerusan yang diakibatkan karena
perubahan suhu, begitu juga harus dicegah terjadinya over stressing
atau pondasi yang bergerak.
Pemberian warna pada masing – masing pipa yang bersangkutan
akan dapat memudahkan apabila terjadi kebocoran.
E. Listrik
Kebakaran sering terjadi akibat kurang baiknya perencanaan intalsi
listrik dan kecerobohan operator yang menanganinya. Sebagai usaha
pencegahanya dapat dilakukan :
Alat – alat listrik dibawah tanah sebaiknya diberi tanda seperti
dengan cat warna pada penutupnya atau diberi isolasi berwarna.
Pemasangan alat remote shut down dari alat – alat operasi
disamping starter.
Penerangan yang cukup pada semua bagian pabrik supaya operator
Instrumentasi Dan Keselamatan Kerja VII -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 11
Sebaiknya untuk penerangan juga disediakan oleh PLN meskipun
kapasitas generator set mencukupi untuk penerangan dan proses.
Penyediaan emergency power supplies tegangan tinggi.
Meletakkan jalur – jalur kabel listrik pada posisi aman.
Merawat peralatan listrik, kabel, starter, trafo, dan lain sebagainya.
F. Isolasi
Isolasi penting sekali terutama berpengaruh terhadap pada karyawan dari
kepanasan yang dapat mengganggu kinerja para karyawan, oleh karena
itu dilakukan:
Pemakaian isolasi pada alat – alat yang menimbulkan panas seperti
reactor, exchanger, kolom distilasi, dan lain – lain. Sehingga tidak
mengganggu konsentrasi pekerjaan.
Pemasangan isolasi pada kabel instrument, kawat listrik dan
perpipaan yang berada pada daerah yang panas, hal ini dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya kebakaran.
G. Bangunan Pabrik
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan bangunan pabrik
adalah:
Banguna – banguna yang tinggi harus diberi penangkal petir dan
jika tingginya melebihi 20 meter, maka harus diberi lampu suar
(mercu suar).
Instrumentasi Dan Keselamatan Kerja VII -
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
12
VII.2.3 Bahaya Karena Bahan Kimia
Banyak bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Biasanya para
pekerja tidak mengetahui seberapa jauh bahaya yang dapat ditimbulkan oleh
bahan kimia seperti bahan – bahan berupa gas yang tidak berbau atau yang
tidak berwarna yang sangat sulit diketahui jika terjadi kebocoran. Untuk itu
sering diberikan penjelasan pendahuluan bagi para pekerja agar mereka dapat
mengetahui bahwa bahan kimia tersebut berbahaya. Cara lainya adalah
memberikan tanda – tanda atau gambar – gambar pada daerah yang
berbahaya atau pada alat – alat yang berbahaya, sehingga orang – oaring yang
berada didekatnya dapat lebih waspada. Selain hal – hal tersebut diatas, usaha
– usaha lain dalam menjaga keselamatan kerja dalam pabrik ini adalah
memperhatikan hal – hal seperti:
Didalam ruang produksi pekerja dan para operator dilarang merokok.
Harus memakai sepatu karet dan tidak diperkenankan memakai sepatu
yang alasnya berpaku.
Untuk pekerja lapangan maupun pekerja proses dan semua orang yang
memasuki daerah proses diharuskan mengenakan topi pengaman agar
terlindung dari kemungkinan kejatuhan barang – barang dari atas.
Karena sifat alami dari steam yang sangat berbahaya, maka harus
disediakan kacamata tahan uap, masker penutup wajah dan sarung
Utilitas VIII-
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses 1
BAB VIII
UTILITAS
Dalam sebuah pabrik, utilitas meupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
mengingat saling berhubungan antara proses industri dengan kebutuhan utilitas untuk
proses tersebut. Dalam hal ini, utilitas dari suatu pabrik terdiri atas :
1. Unit pengolahan air
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan air pendingin, air proses, air
sanitasi, dan air pengisi boiler.
2. Unit pembangkitan “steam”
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan “steam” pada proses
evaporasi, pemanasan, dan “supplay” pembangkitan tenaga listrik.
3. Unit pembangkitan tenaga listrik
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan listrik bagi alat – alat
bangunan, jalan raya, dan lain sebagainya.
4. Unit bahan bakar
Unit ini berfungsi sebagai penyedia bahan bakar bagi alat – alat, generator,
boiler, dan sebagainya.
5. Unit pengolahan limbah
Unit ini berfungsi sebagai pengolahan limbah pabrik baik limbah cair,
Utilitas VIII-
Pra Rencana Pabrik Kalsium Sulfat Anhidrat dari Gypsum Rock dengan Proses Kalsinasi
2
Sistem Pengolahan Air
Air adalah suatu zat yang banyak terdapat dialam bebas. Sesuai dengan
tempat sumber air tersebut berasal, air mempunyai fungsi yang berlainan, dengan
karakteristik yang ada. Air banyak sekali diperlukan didalam kehidupan, baik secara
langsun