Rizka Fauziah, 2013
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUAL
INTELLECTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
SISWA PADA KONSEP GAYA
(PTK di Kelas IV SDN Sinarjaya 3 Kec. Mandalawangi Kab. pandeglang)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Rizka Fauziah
0903821
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSTAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SERANG
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SOMATIC
AUDITORY VISUAL INTELLECTUAL (SAVI) UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA
KONSEP GAYA
(PTK di Kelas IV SDN Sinarjaya 3 Kec. Mandalawangi Kab.
pandeglang)
Oleh Rizka Fauziah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Rizka Fauziah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Rizka Fauziah, 2013
LEMBAR PENGESAHAN
RIZKA FAUZIAH
(0903821)
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUAL
INTELLECTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
SISWA PADA KONSEP GAYA
(PTK Di Kelas IV SDN Sinarjaya 3 Kec. Mandalawangi Kab. Pandeglang)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I,
Dr. Peristiwati, M.Kes
NIP. 196403201991032001
ABSTRAK
Implementasi Pendekatan Somatic Auditory Visual Intellectual (SAVI) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Konsep Gaya (PTK di Kelas IV SD Negeri Sinarjaya 3 Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang). Rizka Fauziah (2013).
Latar belakang penelitian ini adalah kesulitan siswa dalam proses belajar mengajar pada konsep gaya. Dimana yang peneliti lihat siswa masih pasif dalam pembelajaran dan belum menjadikan sebagai peran dalam suatu pembelajaran, kurangnya aktivitas belajar siswa tersebut pada akhirnya menyebabkan hasil belajar IPA yang rendah.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada konsep gaya dan Apakah pendekatan SAVI dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan teknik siklus model McTagart yang terdiri dari dua siklus yang melalui beberapa tahap yaitu prasiklus, siklus I, dan siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut: rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes hasil belajar siswa dan observasi terhadap aktivitas guru dan siswa.
Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1). Rata-rata aktivitas belajar siswa meningkatkan dimana pada pada siklus pada siklus I hanya mencapai 48,33 dan pada siklus II meningkat menjadi 66,67. Selain rata-rata aktivitas siswa aktivitas guru juga mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 53,33 pada siklus II meningkat menjadi 70. 2). Rata-rata hasil belajar siswa meningkat, dimana rata-rata nilai siswa pada prasiklus adalah 58,4, siklus I adalah sebesar 65,77, dan siklus II adalah sebesar 73,85.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan SAVI mengalami peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi Hal ini terlihat pada sikap dan aktivitas siswa yang semakin hari dalam pembelajaran semakin baik dari sebelum diadakannya penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat direkomendasikan kepada: 1). Para guru SD dalam pembelajaran dapat menggunakan pendekatan SAVI sebagai alternatif untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna. 2). Untuk peneliti selanjutnya, melalui penelitian yang telah peneliti lakukan dengan menggunakan pendekatan SAVI semoga menjadikan inspirasi untuk kedepan dan menciptakan pembelajaran yang inovatif bagi siswa dengan menggunakan aktivitas semua inderanya.
viii
LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... vii
BAB II IMPLEMENTASI PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELLECTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA KONSEP GAYA ... 8
A. Kajian Teori ... 8
1. Pendekatan SAVI ... 8
2. Hakikat pembelajaran IPA... 13
3. Pehamaman siswa ... 15
4. Konsep gaya ... 16
C. Kerangka Berpikir ... 19
D. Hipotesis Penelitian ... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 21
A. Metode Penelitian ... 25
B. Prosedur penelitian ... 25
C. Instrumen Penelitian ... 27
D. Subjek dan lokasi penelitian ... 32
E. Teknik Pengumpulan Data ... 32
F. Analisis Data ... 33
BAB IV PELAKSANAANDAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 35
A. Pelaksanaan Penelitian ... 35
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65
C. Rekapitulasi Hasil peneltian ... 67
D. Jawaban Hipotesis Tindakan ... 74
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI... 75
A. Simpulan ... 75
B. Rekomendasi ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 79
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
Rizka Fauziah, 2013
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran sains pada konsep Gaya
melalui pendekatan SAVI ... 15 Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dengan menggunakan
pendekatan SAVI ... 28 Tabel 3.2 Lembar Observasi Guru Dengan Menggunakan Pendekatan
SAVI ... 29 Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal ... ... 30 Tabel 4.1 Hasil observasi guru dengan menggunakan pendekatan SAVI .. 43 Tabel 4. 2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dengan menggunakan
pendekatan SAVI siklus I ... .45
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Konsep Gaya
Dengan pendekatan SAVI Siklus I ... 47 Tabel 4.4 Rata-rata hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan
SAVI pada siklus I………48
Tabel 4.5 Hasil observasi guru dengan menggunakan pendekatan SAVI
siklus II……….58
Tabel 4.6 Observasi Aktivitas Siswa dengan menggunakan pendekatan
SAVI siklus II………60
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Konsep Gaya
Dengan SAVI Siklus II……….62
Tabel 4.8 Rata-rata hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan
Tabel 4.9 Rekapitulasi rata-rata aktivitas belajar siswa & observasi guru….68
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Tes Belajar Siswa pada Konsep Gaya Melalui
Pendekatan SAVI dari Siklus I dan Siklus II……….70 Tabel 4.11 Rekapitulasi rerata nilai tes pada tiap siklus……….71 Tabel 4.12 Rekapitulasi nilai tes tertinggi dan terendah………..72
Tabel 4.13 . Rekapitulasi Keseluruhan Aktivitas Guru, Aktivitas Siswa dan Hasil
xii
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
xiv
Rizka Fauziah, 2013
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Tarikan dan dorongan merupakan bentuk gaya………. 17
2.2 Bola yang dilempar ke atas kembali lagi karena adanya gaya
Gravitasi……… 17
4.1 Hasil karya siswa pengaruh gaya terhadap bentuk benda melalui
media plastisin……… 57
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Halaman
Diagram 4. 1 Rerata hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan
SAVI pada siklus I ... 49 Diagram 4. 2 Rerata hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan
SAVI pada siklus I ... 64 Diagram 4. 3 Rekapitulasi prosentase aktivitas Belajar Siswa & observasi
Guru... 69 Diagram 4. 4 Rekapitulasi Skor Hasil Belajar Siswa ... 71 Diagram 4. 5 Rekapitulasi prosentase kelulusan siswa tiap siklusnya ... 72 Diagram 4. 6 Rekapitulasi Keseluruhan Aktivitas Guru, Aktivitas Siswa
xvi
II. LAMPIRAN B: SIKLUS I 1. Rangkuman Materi ... 87
2. Lembar Kerja Siswa (kelompok) ... 88
3. Soal Evaluasi ... 89
4. Kunci Jawaban LKS dan soal evaluasi Siklus I ... 90
5. Lembar Hasil LKS kelompok ... 91
6. Lembar Jawaban Siswa Siklus I dengan Nilai Terendah ... 92
7. Lembar Jawaban Siswa Siklus I dengan Nilai Tengah ... 93
8. Lembar Jawaban Siswa Siklus I dengan Nilai Tertinggi ... 94
III. LAMPIRAN C: SIKLUS II 1. Rangkuman Materi ... 95
2. Lembar Kerja Siswa (kelompok) ... 96
3. Soal Evaluasi ... 97
4. Kunci Jawaban LKS dan soal evaluasi Siklus II ... 98
5. Lembar Hasil LKS kelompok ... 99
6. Lembar Jawaban Siswa Siklus II dengan Nilai Terendah ... 100
7. Lembar Jawaban Siswa Siklus II dengan Nilai Tengah ... 101
8. Lembar Jawaban Siswa Siklus II dengan Nilai Tertinggi ... 102
IV. LAMPIRAN D : Surat-surat 1. Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing Penulisan Skripsi ... 103
2. Surat Permohonan Izin Mengadakan Studi Lapangan/Observasi ... 104
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salahsatu disiplin ilmu yang
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Belajar
dengan menggunakan totalitas aktivitas yaitu menggunakan gerakan aktif
secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indera sebanyak mungkin dan
membuat seluruh tubuh, serta pikiran terlibat dalam belajar.
Proses belajar mengajar, dibatasi oleh empat dinding ruangan kelas, serta dominasi oleh penjelasan kata-kata atau ceramah guru. Sehingga, pengetahuan dan ingatan anak-anak hanya terbatas kepada informasi-informasi yang diperoleh dari buku-buku dan ucapan-ucapan guru saja. Keterbatasan-keterbatasan tersebut merupakan pendorong kuat bagi anak untuk berusaha mencari kejelasan kata-kata dan istilah-istilah yang sulit mereka pahami melalui pengalaman langsung (Barlia, 2010: 14).
Menurut Johnson (2007: 19) Teaching adalah refleksi sistem
kepribadian sang guru yang bertindak secara profesional. Learning adalah
refleksi sistem kepribadian siswa yang menunjukkan perilaku yang terkait
dengan tugas yang diberikan.
Pembelajaran IPA di sekolah selalu mengacu pada kurikulum IPA. Di
dalam kurikulum telah ditegaskan bahwa pembelajaran IPA harus
menekankan pada penguasaan kompetensi melalui serangkaian proses ilmiah
(Depdiknas, 2006). Hasil kajian di lapangan di SDN Sinarjaya 3 menunjukkan
masih banyak ditemukan pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan
Rizka Fauziah, 2013
Berdasarkan observasi dilapangan adanya temuan bahwa kedudukan dan fungsi
guru dalam kegiatan belajar mengajar saat itu cenderung masih dominan.
Rendahnya pencapaian nilai siswa pada mata pelajaran IPA, hal itu menjadi
indikasi bahwa pembelajaran yang dilakukan selama ini belum efektif. Belum
mencakup penampilan dan partisipasi siswa dalam pembelajaran, hingga sulit
untuk mengukur keterampilan siswa. Karena umumnya pembelajaran pada saat
ini, masih dalam bentuk satu arah. Guru lebih banyak ceramah dihadapan siswa
sementara aktivitas siswa lebih banyak mendengarkan. Siswa kurang dilatih
untuk berkreasi dan belajar untuk hidup mandiri. Pelajaran yang disajikan guru
kurang menantang siswa untuk berpikir, sehingga akibatnya siswa kurang
menyenangi pelajaran yang disajikan. Siswa kurang bisa bekerja sama dalam
kelompok diskusi dan pemecahan masalah yang diberikan
“Prinsip-prinsip belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak dan
sumber motivasi dengan harapan tujuan pembelajaran terapai dan tumbuhnya
proses belajar antar didik dan pendidik yang dinamis dan terarah” (Riyanto,
2010: 64). Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk
kembali memikirkan bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan
diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak „mengalami‟
sendiri apa yang dipelajari bukan sekedar mengetahuinya. Sehingga diperlukan
konsepsi pembelajaran yang baru yang bisa meghadirkan situasi belajar yang
bermakna bagi siswa. Dan itu akan terwujud jika dalam pembelajaran terdapat
upaya untuk menghadirkan suasana realistis yang bisa menghubungkan antara
3
Sehubungan dengan hal itu pendekatan mengajar yang digunakan oleh
guru hendaknya sedemikian rupa bervariasi sesuai dengan tujuan dan materi
yang diajarkan. Pendekatan yang digunakan oleh guru dalam interaksi belajar
mengajar merupakan salahsatu faktor yang menentukan keberhasilan dan
kelancaran proses pembelajaran. “Penggunaan pendekatan yang tepat akan
turut menentukan efektivitas dan efisiensi pembelajaran” (Mulyasa, 2009 :
107).
Sesuai masalah yang ditemui di lapangan untuk mengatasi permaslahan
peneliti memilih model pembelajaran yaitu pendekatan SAVI untuk
meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran IPA pada konsep Gaya.
Adapun yang menjadi dasar dalam pemilihan pendekatan ini adalah karena
pendekatan SAVI berguna untuk menciptakan suasana pembelajaran yang
kondusif dan partisipatif dalam kelas. Sehingga terjadi peningkatan proses
pembelajaran dan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran sains.
Dengan menggunakan pendekatan SAVI semua gaya belajar siswa
tersebut mampu untuk diraih, sehingga pembelajaran tidak lagi hanya
menguntungkan salah satu kelompok siswa saja (karena proses pembelajaran
sesuai dengan gaya belajarnya), melainkan semua siswa dengan berbagai gaya
belajar mampu untuk menerima materi pembelajaran sesuai dengan gaya
belajar masing-masing. Dengan demikian, pembelajaran IPA mengenai konsep
gaya pun bisa lebih bermakna bagi semua siswa, sehingga terciptalah proses
pembelajaran yang aktif dan efektif. Dengan banyak hal yang bisa siswa
Rizka Fauziah, 2013
proses pembelajaran dan lebih jauhnya dapat mempengaruhi peningkatan
pemahaman IPA
Dari pernyataan di atas, peneliti percaya bahwa dengan menggunakan
pendekatan SAVI akan membantu kesulitan siswa dalam memahami konsep
gaya, dalam studi penelitian yang akan dilakukan di kelas IV SDN Sinarjaya 3
Kec. Mandalawangi Kab. Pandeglang dengan judul penelitian
“IMPLEMENTASI PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUAL
INTELLECTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
SISWA PADA KONSEP GAYA” (PTK di Kelas IV SDN Sinarjaya 3 Kec.
Mandalawangi Kab. Pandeglang)
B.Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
masalah penelitian ini dapat dirumuskan kedalam dua bentuk pertanyaan yang
meliputi:
1. Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada konsep gaya?
2. Apakah pendekatan SAVI dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
5
C.Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ingin meningkatkan proses belajar siswa pada konsep gaya melalui
pendekatan SAVI
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada konsep gaya melalui
pendekatan SAVI
D.Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk
peneliti, guru ataupun siswa yang secara langsung maupun tidak langsung
bersentuhan dengan masalah penelitian tindakan kelas ini. Manfaat penelitian
ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Manfaat penelitian bagi peneliti
a. Dapat mengetahui permasalahan langsung
b. Dapat membantu guru dan siswa dalam menyelesaikan permasalahan
dengan menggubakan pendekatan SAVI
c. Menambah wawasan tentang pendekatan SAVI dan pengetahuan
dalam meningkatkan sumber daya alam
2. Manfaat bagi guru
a. Meningkatkan kualitas dalam kegiatan belajar mengajar
b. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang pendekatan SAVI
Rizka Fauziah, 2013
3. Manfaat bagi siswa
a. Meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran sains
b. Meningkatkan kulaitas belajar siswa
c. Memberikan kesempatan untuk berpikir aktif pada siswa
E.Definisi Operasional
1. Pendekatan SAVI
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI adalah
pembelajaran dengan menggabungkan gerakan fisik dan aktivitas intelektual
serta penggunaan semua indera. Unsur-unsur pendekatan SAVI ini terdiri dari
:
a. S = Somatic
(belajar dengan bergerak dan berbuat)
b. A = Auditory
(belajar dengan bicara dan mendengar)
c. V = Visual
(belajar dengan mengamati dan menggambarkan)
d. I = Intellectual
(belajar dengan memecahkan masalah dan merenung)
7
2. Pemahaman siswa
Pemahaman (understanding) merupakan kata kunci dalam
pembelajaran. Gardner (1999) menyatakan, pemahaman adalah suatu
proses mental terjadinya adaptasi dan transformasi ilmu pengetahuan.
“Pemahaman (comperhention, understanding) merupakan
tingkatan kognitif yang kedua, yaitu kemampuan memahami arti suatu
bahan pelajaran, misalnya: menafsirkan, menjelaskan merangkum suatu
tes dan lain-lain” (Riyanto, 2010: 17)
3. Gaya
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Gaya : 1.
Kekuatan, kesanggupan berbuat. 2. Kuat. 3. Sikap, gerakan.
Dalam sains, dorongan dan tarikan ini dikenal dengan sebutan
gaya. Benda dapat bergerak karena adanya gaya yang bekerja pada benda.
Jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda maka benda tidak dapat
bergerak atau berubah kedudukannya. Beberapa faktor yang
mempengaruhi gerak suatu benda adalah adanya gaya gravitasi bumi dan
tarikan atau dorongan yang terjadi pada benda. (sumber : Poppy K. devi :
21
Rizka Fauziah, 2013
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Menurut Carr dan Kemmis (Uno B. Hamzah, 2011:40) Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action Research) didefinisikan sebagai
berikut:
Action research is a form of self-reflective encuiry undertaken by participants (teachers, student of principal, for example) in social (in-cluding educational) situation in order to improve the rationality and justice of (a) their own social or educational practice, (b) their understanding of these practices, and the situations (and institutions) in which the practice are carried out.
Yang artinya “Penelitian Tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau
penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri yang dilakukan oleh
peseta yang terlibat dalam situasi yang diteliti seperti guru, siswa atau
kepala sekolah, penelitian ini dilakukan dalam situasi sosial termasuk
situasi pendidikan yang bertujuan memperbaiki pemahaman tentang
penelitian serta situasi atau lembaga tempat penalitian tersebut
dilaksanakan”.
Metode ini beranjak dari adanya masalah yang dihadapi guru di
kelas. Pendekatan ini menghendaki adanya perbaikan dalam
22
satu sisi, misalnya perbaikan terhadap pendekatan pengajaran dan
merupakan salahsatu usaha membantu kesulitan-kesulitan dalam proses
belajar mengajar (PBM).
Dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri
terhadap praktek pembelajaran yang dilakukan di kelas, penelitian
terhadap sistem dari segi interaksinya dalam proses pembelajaran,
penelitian terhadap proses dan atau produk pembelajaran reflektif di
kelas. Dengan melakukan penelitian tindakan kelas, guru dapat
memperbaiki praktek-praktek pembelajaran menjadi lebih efektif.
Dalam Takari (2008: 4) dijelaskan ada beberapa alasan mengapa
PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru untuk meningkatkan
profesional seorang guru:
1. PTK sangat kondusif untuk mendapat guru menjadi peka tanggap terhadap dinamika pembelajaran dikelasnya.
2. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak sebagai praktisi namun juga sebagai peneliti di bidangnya.
3. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.
4. PTK tidak menggangu tugas pokok seorang guru karena tidak perlu meninggalkan kelasnya, karena PTK suatu kegiaan yang terintergrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
5. Dengan pelaksanaan PTK guru menjadi kreatif karena dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakai.
Berdasarkan alasan di atas, maka sesuai dengan tujuan penelitian,
Rizka Fauziah, 2013
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan juga
aktivitas siswa.
Model PTK yang yang peneliti gunakan adalah PTK model
Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat komponen, yaitu: (1)
Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) refleksi.
Dibawah ini akan diuraikan
Penjelasan tentang komponen PTK model model Kemmis dan Mc
Taggart:
1. Perencanaan
Rencana tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi
2. Tindakan
Apa yang dilakukan guru sebagai upaya perbaikan , peningkatan
atau perubahan yang diinginkan
3. Observasi
Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan
4. Refleksi
Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dari
24
Bagan 3.1 Rangkaian siklus PTK model Kemmis dan MC Taggart
(sumber : modifikasi model kemmis dan MC. Taggart dalam suharsimi: 2008)
PRA SIKLUS
REFLEKSI
Peneliti dan guru kelas menganalisis
temuan-temuan/kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam pembelajaran dan membuat rencana tindakan untuk menggunakan pendekatan savi dalam pembelajaran sains pada konsep Gaya pada siklus 1
SIKLUS I
TINDAKAN
Peneliti sebagai model melaksanakan KBM dalam pembelajaran sains pada konsep Gaya
PERENCANAAN
Membuat RPP dalam
pembelajaran sains pada konsep Gaya menggunakan pendekatan savi
OBSERVASI
Peneliti berkolaborasi/bekerja sama dengan guru kelas (mitra) sebagai observer denagn menggunakan pendekatan savi dalam pembelajaran sains pada konsep Gaya
REFLEKSI
Peneliti dan guru mitra
mengkaji/menganalisis hasil penelitian, apakah ada kemajuan/ perbaikan. Jika hasil tindakan belum mencapai maksimal maka dilanjutkan ke siklus berikutnya
Dilanjutkan ke siklus selanjutnya
OBSERVASI
Mengamati kegiatan
Rizka Fauziah, 2013
B. Prosedur Penelitian
1. Pra siklus
a. Observasi
Dilakukan pengamatan atau observasi di kelas ketika proses
kegiatan belajar mengajar sebelum menerapakan pendekatan SAVI.
Pada tahap ini peneliti melakukan suatu observasi untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam pembelajaran, juga
mengamati proses kegiatan belajar mengajar di kelas, kegiatan guru
dalam pengunaan alat peraga edukatif, fasilitas belajar yang digunakan
serta interaksi siswa dalam pembelajaran.
b. Refleksi
Peneliti bersama guru menganalisis dan merefleksikan hasil
pengamatan terhadap aktivitas siswa dan Pemahaman siswa yang
rendah. Membahas rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
menindaklanjuti hal-hal yang diperoleh pada saat observasi sebagai
bahan pertimbangan untuk merumuskan siklus 1.
2. Siklus 1
a. Perencanaan
1) Peneliti menyusun RPP dengan menggunakan pendekatan SAVI
26
2) Menyusun lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa
dalam pembelajaran sains dengan menggunakan model
pembelajarn interaktif.
b. Tindakan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah
melakukan Proses pembelajaran menggunakan pendekatan SAVI dalam
pembelajaran IPA Pada konsep gaya, yakni sebagai berikut:
1) Bagian awal pembelajaran guru melakukan apersepsi untuk
menggali konsep awal siswa dengan melakukan tanya jawab yang
dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
2) Guru mengajukan pertanyaan“gaya yang sering mereka lakukan
dalam melakukan suatu usaha?”
3) Memberikan lembar kerja siswa melalui percobaan sederhana
tentang konsep gaya
4) Mengevaluasi/merefleksi proses pembelajaran, dan menyimpulkan
pembelajaran hari ini.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan. Peneliti dan guru mitra bekerja sama untuk
mengamati kegiatan pembelajaran sains pada konsep Gaya
d. Refleksi
Mendiskusikan dan merefleksi hasil pembelajaran pada konsep
Rizka Fauziah, 2013
belum mencapai tujuan yang diharapkan maka dilanjutkan ke siklus
berikutnya.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengunpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis (Arikunto,
dkk,2007:160)
Dalam kegiatan penelitian ini, instrumen yang akan digunakan
adalah observasi dan tes.
1. Observasi
“Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran”
(Arikunto, dkk,2007:127).
Observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa
selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan
pendekatan SAVI dalam pembelajaran sains pada konsep Gaya kelas
IV SDN Sinarjaya 3. Kegiatan yang akan peneliti lakukan dalam proses
pembelajaran yaitu mengamati aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru
28
Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dengan menggunakan
pendekatan SAVI
- siswa dapat mengidentifikasi gaya yang merupakan dorongan - Siswa dapat mengidentifikasi
gaya yang merupakan tarikan - Siswa dapat menggunakan media
dalam pembelajaran
- siswa berani bertanya dengan bahasanya sendiri
- siswa mampu mengungkapkan idenya secara verbal
- siswa dapat mengomentari suatu masalah yang ditimbulkan dalam pembelajaran (kegiatan LKS)
L - siswa dapat mengamati
persamaan dan perbedaan cirri gaya
- siswa dapat membuat catatan hasil pengamatan
- mendemonstrasikan hasil temuan - menjelaskan kegiatan termasuk
gaya terhadap gerak dan bentuk benda
Jumlah
Jumlah keseluruhsn Rata-rata
Rizka Fauziah, 2013
Tabel 3.2 Lembar Observasi Guru Dengan Menggunakan
Pendekatan SAVI
Pada tahap ini guru membangkitkan minat siswa, memberikan perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang, dan menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk belajar.
Kesesuaian RPP dengan pendekatan SAVI
Menyiapkan media yang sesuai dengan pendekatan SAVI
Menyiapkan instrumen evaluasi sesuai dengan indikator tujuan RPP
2 Penyampaian (kegiatan inti)
Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa menemukan materi belajar yang baru dengan cara menarik, menyenangkan, relevan, melibatkan pancaindera, dan cocok untuk semua gaya belajar.
Penguasaan materi dalam mengkonstruksi pengetahuan siswa pada konsep gaya 3 Pelatihan
(kegiatan inti)
Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa mengintegrasikan dan menyerap pengetahuan dan keterampilan baru dengan berbagai cara.
Memberi dan membimbing Lembar Kerja Siawa setiap kelompok
4. penampilan hasil (kegiatan penutup)
Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa menerapkan dan memperluas pengetahuan atau keterampilan baru mereka pada pekerjaan sehingga Pemahaman akan melekat dan penampilan hasil akan terus meningkat.
Mampu memusatkan perhatian siswa dari media dari media dan alat bantu mengajar dengan aturan pendekatan SAVI
Jumlah Rata-rata
(Sumber: Herdian, 2009)
30
2. Tes
“Tes adalah serentetan pernyataan atau latihan serta alat lain yang
digunakan mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.
(Arikunto,2007:150)
Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data tentang
Pemahaman siswa dalam memahami pembelajaran sains pada konsep
Gaya dengan menggunakan pendekatan SAVI. Adapun jenis tes yang
digunakan dalam penelitian tentang Gaya, yaitu tes tertulis. Bentuk tes
yang digunakan oleh peneliti, yaitu: dengan jumlah 5 soal dengan bobot
nilai 20.
Adapun kisi-kisi soalnya adalah sebagai berikut :
Standar Kompetensi: 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan atau
bentuk suatu benda
Kompetensi Dasar: 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya
(dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal
Rizka Fauziah, 2013
2. Pengaruh gaya terhadap gerak dan bentuk benda
Mudah *1,2
5
Sedang *3,4
Sukar *5
Jumlah 5
* nomor soal
Tabel diatas merupakan kisi-kisi soal yang akan diberikan pada saat
pelaksanaan tindakan penelitian. Soal yang diberikan berjumlah lima buah
soal dengan tingkatan kognitif pengetahuan, pemahaman, dan penerapan
dan tingkat kesukaran yang berbeda. Instrumen soal untuk siklus I sebagai
berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan gaya?
2. Apa yang dapat berubah pada benda jika dikenai gaya?
3. Sebutkan 2 kegiatan yang merupakan gaya dorong!
4. Sebutkan 2 kegiatan yang merupakan gaya tarikan!
5. Tuliskan tiga contoh gaya yang ada di alam.
Kunci jawaban :
1. Gaya adalah dorongan dan tarikan
2. Bentuk benda dan gerak benda
3. Membuka pintu, gerobak baso
4. Delman, pengiabaran bendera
32
D. Subjek & lokasi Penelitian
1. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian adalah kegiatan pembelajaran
dengan pendekatan SAVI pada konsep Gaya. Siswa kelas IV
berjumlah 26, terdiri dari siswa laki-laki:13 siswa , siswa perempuan:
13 siswa.
2. Lokasi penelitian
Lokasi yang menjadi tempat penelitian tindakan kelas ini
adalah SDN Sinarjaya 3 Kecamatan Mandalawangi Kabupaten
Pandeglang dengan alasan dan pertimbangan karena lokasi penelitian
cukup strategis dan terjangkau oleh peneliti. Alasan memilih lokasi
SDN Sinarjaya 3, karena minat siswa kelas IV terhadap pembelajaran
IPA masih cukup baik serta guru kelas IV belum pernah menggunakan
teknik/strategi mengajar dengan pendekatan SAVI.
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun data yang dikumpulkan melalui instrumen penelitian
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Data tentang aktivitas siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Data tentang aktivitas siswa dalam KBM diperoleh melalui
observasi. Observasi ini dilakukan pada saat proses belajar mengajar di
kelas dengan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar
Rizka Fauziah, 2013
belajar siswa dalam pembelajaran sains pada konsep Gaya dengan
pendekatan SAVI.
Selain data aktivitas siswa peneliti menyusun lembar observasi
guru, data yang diperoleh dari penilaian guru terhadap peneliti saat
pembelajaran berlangsung pada setiap siklusnya.
2. Data Tentang hasil belajar Siswa
Data tentang Pemahaman siswa diperoleh dari hasil tes tertulis,
tes ini dilaksanakan setelah proses pembelajaran. Instrumen yang
digunakan berupa lembar tes. Lembar tes ini akan membantu untuk
mengetahui pemahaman yang dicapai siswa dalam pembelajaran sains
pada konsep Gaya dengan menggunakan pendekatan SAVI.
F. Analisis data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis data statistik deskriptif, yang bertujuan
untuk mendeskripsikan kegiatan siswa selama proses belajar mengajar .
Analisis statistif deskriptif ysng dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Analisis pengamatan aktivitas siswa dan guru
Untuk menganalisis data aktivitas siswa dan guru yang diamati digunakan teknik prosentase (%)
a. Rumus menghitung tingkat aktivitas belajar siswa
Prosentase (%) = � � � ℎ 100
34
b. Kriteria perkelas
Sangat Baik : Jika prosentase rata-rata kelompok yang
memenuhi 75%≤100%
Baik : Jika prosentase rata-rata kelompok yang
memenuhi 50%≤75%
Cukup : Jika prosentase rata-rata kelompok yang
memenuhi 25%≤50%
2. Analisis hasil belajar siswa
Analisis terhadap tes hasil bejar ini juga dapat dilihat dari peningkatan rata-rata nilai yang diperoleh, baik secara individu maupun secara keseluruhan. Adapun analisis yang digunakan sebagai berikut :
a. Nilai individu
Kriteria keberhasilan: - Nilai yang diperoleh ≥ 62
- Nilai yang diperoleh mengalami peningkatan pada setiap siklusnya
b. Rata-rata kelas
Nilai Rata-rata = � � ℎ � � ℎ �
Kriteria keberhasilan:
- Nilai yang diperoleh ≥ 62
- Nilai yang diperoleh mengalami peningkatan pada setiap siklusnya
75
Rizka Fauziah, 2013
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan oleh
peneliti pada penerapan pendekatan SAVI pada pembelajaran IPA konsep
gaya, maka dapat ditarik beberapa simpulan dari mulai pelaksanaan pra siklus,
siklus I dan siklus II, adalah sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan SAVI pada
konsep gaya mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan
menggunakan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan SAVI yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini dengan
didesain dengan membuar rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) yang
seksama, disesuaikan dengan keempat modalitas belajar yang dimiliki oleh
siswa (somatic, auditory, visual dan intellectual). Bahkan guru sudah bisa
merancang lembar kerja siswa (LKS) sebaai panduan bagi siswa dalam
melakukan berbagai kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan SAVI yang artinya melibatkan siswa secara penuh dalam
kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil observasi
siswa pada siklus I adalah 48,33 dan siklus II adalah 66,67. Juga rata-rata
hasil observasi terhadap guru pada siklus I adalah 53,33 dan siklus II
76
2. Hasil belajar siswa pada konsep gaya dengan menggunakan pendekatan
SAVI mengalami peningkatan yang baik, hal ini bisa dilihat dari data
rata-rata hasil belajar siswa mulai dari prasiklus mencapai 58,4 dengan
kategori kurang, pada siklus I nilai rerata siswa meningkat menjadi 65,77
dengan prosentase 53,85% dalam kategori cukup, dan siklus II rerata siswa
meningkat menjadi 73,85 dengan prosentase 69,23% dengan kategori
baik. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa mengalami
peningkatan khususnya pada pembelajaran IPA konsep gaya dengan
menggunakan penerapan pendekatan SAVI.
Dari uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian pada
penerapan pendekatan SAVI untuk meningkatkan pemahaman siswa pada
konsep gaya ini telah berhasil dan memperoleh hasil yang baik dengan
meningkatnya aktivitas siswa dan skor hasil belajar siswa selain itu guru
mampu melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan
SAVI dengan baik sehingga terciptanya pembelajaran yang aktif dan
mencakup empat modalitas SAVI dalam pembelajaran, sehingga
mengalami peningkatan yang signifikan dari sebelumnya dan aktivitas
siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Karenanya siswa dapat
berperan aktif dalam kegiatan kelompok yang disajikan dalam proses
Rizka Fauziah, 2013 B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan-temuan penelitian tindakan kelas di kelas IV SDN
Sinarjaya 3 terhadap pembelajaran IPA, peneliti mengajukan beberapa
rekomendasi sebagai berikut:
1. Guru Kelas
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI merupakan
jalan atau alternatif dalam mengatasi kesulitan tentang suatu materi
pelajaran karena dalam pendekatan SAVI yang dikemukakan dalam irawati
oleh Meier (2002) siswa bisa belajar dengan optimal karena keempat unsur
SAVI yang meliputi somatik, Auditory, visual dan intelektual yang dimilki
oleh siswa ada dalam satu peristiwa pembelajaran, artinya bahwa
pembelajaran yang dilaksanakan telah mampu merangkum semua gaya
belajar.
2. Kepala Sekolah
Selaku pemegang kebijakan tertinggi di sekolah kepala sekolah
hendaknya memberikan dukungan dan penghargaan kepada guru yang
berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memilih pendekatan
atau metode yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan diajarakan, serta
kepala sekolah senantiasa selalu memantau guru dengan memberikan
masukan-masukan atau saran terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh
guru guna mewujudkan peningkatan pembelajaran sesuai dengan yang
78
3. Untuk instansi terkait (Dinas Pendidikan)
Instansi yang terkait khususnya dinas pendidikan supaya mengadakan
pembinaan dalam rangka mensosialisasikan terhadap guru-guru tentang
penggunaan pendekatan SAVI dalam pembelajaran IPA di SD melalui
kegiatan KKG.
4. Peneliti selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya, dikarenakan dalam penelitian ini masih
ditemukan adanya kekurangan, maka hasil penelitian dengan menggunakan
pendekatan SAVI bisa dijadikan bahan diskusi dan referensi untuk diteliti
lebih lanjut sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan
pada pembelajaran IPA dan terciptanya pembelajaran yang bermakna
79
Rizka Fauziah, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, I. (2013). Pengertian Implementasi Menurut Para Ahli. Tersedia pada http://el-kawaqi.blogspot.com/2013/12/pengertian-implementasi-menurut-para.html#ixzz2LJKplB3X. [19 februari 2013]
Arikunto, S, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara
Barlia, L. (2009). Mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar. Subang : Royyan Press
B. Uno, H dkk (2011). Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Poppy, D K , Anggraeni S. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam SD MI kelas
IV. Jakarta : Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Devito, a., Krocker, gh dan Steele, Kj.(1993). Creative Teaching. New York: harpercollins college.
Herdian. (2009). Model Pembelajaran SAVI. Tersedia pada
http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-SAVI/. [09 oktober 2013]
Johson, B. E. (2007). Contextual Teaching & Learning. Bandung : MLC (Mizan Learning center)
Mulyasa, E. (2009). Menjadi guru profesional (menciptakan pembelajaran
kreatif dan menyenangkan). Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Nur’aini. (2013). Pendekatan Penelitian Pendidikan Di SD. Serang : Ikhwan Mandiri Press
Puspitasari, D.( 2011). Penerapan Pendekatan Somatic, Auditory,
Visually, Intelectually (SAVI) untuk Meningkatkan Pemahaman Operasi Hitung Campuran pada Siswa Kelas II SDN Sumbersari 2 Malang menunjukkan bahwa penerapan pendekatan SAVI untuk pembelajaran matematika siswa kelas II SDN Sumbersari 2 Kota Malang dengan standar kompetensi "Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka". Skripsi. Tidak diterbitkan
Rusman. (2011). Model-model pembelajaran: Mengembangkan
Profesionalisme guru. Jakarta: Rajawali Press
Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Sumirah, I. (2012). Meningkatkan hasil belajar matematika siswa
melalui pembelajaran berbasis pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual and Intellectual) pada konsep kesebangunan.
Skripsi UPI. Tidak diterbitkan
Takari, E. ( 2008). Pembelajaran IPA dengan SAVI dan Kontekstual. Sumedang : PT Genesindo
Takari, E. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Sumedang : PT Genesindo
Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka
Warta, R. (2010). Alternative pembelajaran dengan pendekatan SAVI untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi membandingkan pecahan sederhana. Jurnal pendidikan dasar. Vol.14:36-40
Widianingsih, L. (2012). Penerapan pendekatan somatis, auditori, visual
intelektual (SAVI) untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pokok bahasan pesawat sederhana di kelas V SDN cikidang kec. Lembang kab. Bandung barat semester 2.