• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Tata Busana

oleh

DEWI NURAQLIAH NIM 08007884

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

oleh Dewi Nuraqliah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Dewi Nuraqliah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DEWI NURAQLIAH

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dra. Hj. Herni Kusantasi, M.Pd NIP. 19501230 197702 2 001

Pembimbing II

Dra. Pipin Tresna Prihartini, M.Si NIP. 19631016 199001 2 001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Kontribusi Hasil Belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri Terhadap Kemampuan Merias Cacat Wajah Cikatri ini sepenuhnya karya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menerima resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran tehadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,

(5)

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Dewi Nuraqliah

Program Studi Pendidikan Tata Busana Departemen PKK FPTK UPI Jl. Dr. Setiabudhi 207 Bandung 40145

dewi.nuraqliah@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji kontribusi hasil belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri terhadap kemampuan merias cacat wajah cikatri. Merias cacat wajah cikatri merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga ahli tata rias khusus (cicatris) yang dituntut untuk dapat bekerja dengan penuh tanggung jawab, tekun dan teliti sehingga dapat memberikan kepuasan bagi klien dalam melakukan tata rias wajah cikatri dan dapat memberikan hasil yang optimal. Ilmu dan keterampilan rias wajah cikatri dapat diperoleh dengan mengikuti pembelajaran mata diklat Melakukan Rias Wajah Cikatri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui berapa besar kontribusi hasil belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri terhadap kemampuan merias cacat wajah cikatri. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analitik, dengan sampel total 27 orang pada peserta didik kelas XI Program Tata Kecantikan Kulit angkatan tahun 2014 SMK 2 Baleendah. Alat pengumpul data berupa tes dan angket. Hasil belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri yang diperoleh responden ditinjau dari identifikasi kelainan kulit cikatri, pengetahuan alat, kosmetik, kesehatan dan keselamatan kerja, persiapan dan teknik diagnosa kelainan kulit wajah cikatri lebih dari setengahnya pada kriteria tinggi dan teknik tata rias wajah cikatri sebagian besar berada pada kriteria tinggi. Temuan tersebut menunjukan bahwa peserta didik lebih dari setengahnya telah memiliki kemampuan dan keterampilan mencakup identifikasi kelainan kulit cikatri, pengetahuan tentang alat, kosmetik, kesehatan dan keselamatan kerja, persiapan dan teknik diagnosa kelainan kulit wajah cikatri dan sebagian besar telah memiliki kemampuan dan keterampilan mencakup teknik tata rias wajah cikatri. Hasil penelitian mengenai kemampuan merias cacat wajah cikatri berada pada katagori tinggi. Dengan demikian hipotesis kerja diterima yaitu hasil belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri memberikan kontribusi positif yang signifikan sebesar (96%) terhadap kemampuan merias cacat wajah cikatri.

(6)

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

CONTRIBUTION OF LEARNING AND DOING CICATRIX FACE MAKE UP RESULTS FOR IMPERFECT CICATRIX FACE MAKE UP ABILITIES

Dewi Nuraqliah

Program Studi Pendidikan Tata Busana Departemen PKK FPTK UPI Jl. Dr. Setiabudhi 207 Bandung 40145

dewi.nuraqliah@gmail.com

ABSTRACT

This research review a contribution of learning and Doing Cicatrix Face Make up results for imperfect cicatrix face make up abilities. Cicatrix face make up is a job do by make up specialist (cicatris) that demand to work with responsibility, diligent and careful so can give a satisfaction for a client in Doing Cicatrix Face Make up and give an optimal results. Knowledge and skills Cicatrix Face Make up can be obtained by studying and training a Cicatrix Face Make up. Research destination is to find out how big a contributions of learning and Doing Cicatrix Face make up results for imperfect cicatrix

face make up abilities. Research method use descriptive analytic method, with a total sample 27 person student of class XI expertise skin care program system in 2014 SMK 2 Baleendah. Data collection tool such of test and questionnaire. Learning and Doing

Cicatrix Face Make up Results which is obtained by respondents identification of imperfect cicatrix skin, tools knowledge, cosmetics, health and safety work, preparation and diagnosis technique cicatrix face make up more than half on high category and technique cicatrix face make up most are on high category. This research show that more than half of student have the ability and skills include identification of imperfect cicatrix

skin, tools knowledge, cosmetics, health and safety work, preparation and diagnosis technique cicatrix face make up, as well as most have the ability and skills to practice technique cicatrix face make up. Results of research for imperfect cicatrix face make up abilities are on high category. Therefore this hypothesis is accepted that is learning and Doing Cicatrix Face Make up results a significant positive contribution of (96%) for imperfect face cicatrix make up abilities.

Keywords: face cicatrix, imperfect face cicatrix make up

(7)

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

(8)

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

A. LatarBelakangPenelitian ……… 1 B. IdentifikasidanPerumusanMasalah ………... 3 C. TujuanPenelitian ………. 5 D. ManfaatPenelitian ………... 6 E. StrukturOrganisasiPenelitian ………. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

(9)

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

persiapandanteknikdiagnosaRiasWajahCikatri ……….. 1 3. Faktor-faktor yang mempengaruhiHasilBelajar ………...

(10)

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(11)

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

B. PembahasanHasilPenelitian ………... 2. HasilBelajarMelakukanRiasWajahCikatri(Variabel X)………....

(12)

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu B. InstrumenPenelitian

C. HasilPengolahan Data

DAFTAR TABEL

TabelHalaman

3.1 Interprestasinilai r ………. 55

3.2 KriteriaPenafsiranIndeksKorelasi r ……… 62

4.1 MotivasiMasukKeahlian Tata KecantikanKulit ……… 64

4.2 TujuanMemilih Program Keahlian Tata KecantikanKulit ………. 65

4.3 HasilBelajarMelakukanRiasWajahCikatri ……….. 66

4.4 HasilBelajarMelakukanRiasWajahCikatri ……….. 67

(13)

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK GrafikHalaman

(14)

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR GambarHalaman

2.1 Antrohic Scar penyebabBopeng………. 10

2.2 Freckles danMelasmapadaWajah ………. 11

2.3 Port-wine Stain ……….... 13

2.4 Bekas Luka danJahitan ……… 13

2.5 BibirAsimetris ……….... 14

2.6 HidungAsimetris ………. 14

2.7 WajahAsimetris ……….. 15

2.8 Bentuk Mata Asimetris ……….... 16

2.9 Macam-macamAlatRiasWajahCikatri ………. 17

2.10 Macam-macamKosmetikRiasWajahCikatri ……….. 18

2.11 BagianKulitWajahBopeng, AplikasiFace Powder danFoundation .. 21

2.12 AplikasiConcealer ……… 22

2.13 MeratakanConcealer………. 22

2.14 MengaplikasikanShading ……….. 23

2.15 MengaplikasikanFace Powder ……….. 23

2.16 MengaplikasikanCompact Powder ………... 24

2.17 KoreksiBentukAlis, Eye Shadow, False Eyelash, Mascara, Blush on danlipstik ………... 24

2.18 HasilRiasWajahCikatripadaCacatWajahBopeng ……… 25

2.19 AplikasiFace Powder danFoundation ………. 26

2.20 AplikasiConcealer ……… 26

2.21 MeratakanConcealer ………. 27

2.22 MengaplikasikanShading ……….. 27

2.23 MengaplikasikanFace Powder ……….. 28

2.24 MengaplikasikanCompact Powder ………... 28

(15)

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2.26 HasilRiasWajahCikatripadaCacatWajahCikatriFlek ………. 29

2.27 WarnaConcealer untukMenutupiTandaLahir ……… 30

2.28 HasilRiasWajahCikatripadaCacatWajahCikatriTandaLahir ……. 31

2.29 AplikasiFoundation ……….. 32

2.30 AplikasiConcealer danLifting Concealer ……… 33

2.31 MengaplikasikanShading ……….. 33

2.32 MengaplikasikanFace Powder ……….. 34

2.33 KoreksiBentukAlis, Eye Shadow, False Eyelash, Mascara, Blush OndanLipstik ……….. 34

2.34 HasilRiasWajahCikatripadaCacatWajahCikatriBekas Luka ……. 35

2.35 WarnaLipstikuntukRiasWajahCikatriBibirAsimetris ………. 35

2.36MembuatBingkaiBibirdenganMenggunakanLip Liner ………. 36

2.37 HasilRiasWajahCikatriBibirAsimetris ………. 36

2.38 AnalogiHasilRiasWajahCikatriBibirAsimetris ……… 37

2.39 HasilRiasWajahCikatriHidungAsimetris ……….. 37

2.40 TeknikSmokey EyesBentuk Mata Asimetris ……… 38

(16)

1

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam siklus kehidupan manusia, tampil cantik merupakan sebuah harapan yang ingin dimiliki oleh setiap wanita. Tata Rias merupakan tindakan mempercantik diri dengan menutupi kekurangan dan menonjolkan keindahan pada bagian-bagian wajah. Bagian-bagian wajah setiap wanita berbeda-beda, tidak semuanya sempurna.Ketidak sempurnaan pada wajah wanita bisa terjadi karena bawaan lahir atau genetik, kecelakaan atau pengaruh kosmetik.Wajah yang mempunyai kekurangan atau cacat tidak menutup kemungkinan untuk tampil cantik, dikenal dengan melakukan rias wajah cikatri, dalam melakukan rias wajah cikatri perlu keterampilan khusus karena mempunyai tingkat kesulitan tinggi.

Tata Rias Wajah Cikatri salah satunya bisa dipelajari di kelas XI SMK 2 Baleendah Mata Diklat Melakukan Rias Wajah Cikatri. Melakukan rias wajah cikatri merupakan kegiatan tata rias khusus yang digunakan untuk merias cacat wajah cikatri yang bersangkutan dengan kamuflasecacat-cacat klien menurut kebutuhan.Cacat-cacat klien diantaranya : bawaan lahir atau genetik : tanda lahir, flek, bibir asimetris, hidung asimetris, bentuk wajah asimetris dan bentuk mata asimetris. Kecelakaan : bekas luka dan jahitan. Penyakit dan pengaruh kosmetik : bopeng.

Tujuan yang diharapkan dari silabus mata diklat Melakukan Rias Wajah Cikatri diharapkan peserta didik dapat mengindentifikasi kelainan-kelainan kulit wajah cikatri, pengetahuan tentang alat, kosmetika, kesehatan dan keselamatan kerja, persiapan dan teknik diagnosis kelainan kulit wajah cikatri dan teknik tata rias wajah cikatri. Mata Diklat Melakukan Rias Wajah Cikatri diajarkan pada peserta didik kelas XI program keahlian Tata Kecantikan Kulit semester ganjil, dalam bentuk teori dan praktek. Kompetensi dasar Melakukan Rias Wajah Cikatri, sebagaimana tercantum dalam silabus Tata kecantikan Kulit (2010) yaitu :

(17)

2

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

menganalisa bentuk wajah, problem atau cacat kulit yang dimiliki pada wajah.

2. Melakukan Rias Wajah cikatri meliputi : Persiapan (alat, bahan, kosmetik, lenan, area kerja, persiapaan pribadi dan klien), melakukan koreksi wajah, melakukan proses kerja rias wajah cikatri dengan memperhatikan teknik kamuflase sesuai dengan jenis cacat kulit, berkemas (alat, bahan, kosmetik, lenan, dan area kerja) dilakukan sesuai dengan SOP.

Hasil belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri diharapkan dapat memberikan dampak positif dan memiliki nilai tambah serta memberikan perubahan kemampuan dari pengetahuan dan keterampilan untuk peserta didik.Ungkapan ini mengacu pada pendapat (Nana Sudjana, 2001, hlm. 20) mengemukakan bahwa “perubahan sebagai hasil belajar dan dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilam, daya reaksi, daya penerimaan, dan aspek-aspek lain yang ada pada individu”.

Hasil belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri yang dipelajari oleh peserta kelas XI program keahlian Tata Kecantikan Kulit mencakup kompetensi dasar Mengidentifikasi kelainan-kelainan kulit wajah cikatri : dapat dilihat dari kemampuan peserta didik dalam menguasai kompetensi dasar diantaranya mengidentifikasi kelainan-kelainan kulit wajah cikatri meliputi : ciri-ciri kelainan kulit wajah, membedakan jenis kulit berminyak, kering dan normal serta dapat menganalisa bentuk wajah, problem atau cacat kulit yang dimiliki pada wajah, penanggulangan teknik kamuflase cacat-cacatklien sesuai dengan kebutuhan.melaksanakan rias wajah cikatri meliputi : Persiapan (alat,bahan,kosmetik,lenan, area kerja, persiapan pribadi dan klien), melakukan koreksi wajah, melakukan proses kerja rias wajah cikatri dengan memperhatikan teknik kamuflase sesuai dengan jenis cacat kulit, berkemas (alat,bahan,kosmetik,lenan dan area kerja) dilakukan sesuai dengan SOP.

(18)

3

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Kemampuan berarti kapasitas seseorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.padadasarnya kemampuan terdiri atas dua kelompok faktor yaitu :

1. kemampuanintelektual (intelectual ability) yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental-berfikir, menalar dan memecahkan masalah.

2. kemampuan fisik (physical ability) yaitu kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa.

Merujuk pada pengertian di atas, kemampuan adalah kecakapan atau potensi seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang, sehingga dapat memberikan kontribusi sebagai kemampuan peserta didik merias cacat wajah cikatri dengan tepat dan benar sesuai tuntutan dunia kerja.

Merias Cacat Wajah Cikatri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang tenaga ahli tata rias khusus (cicatris) yang bersangkutan dengan kamuflase cacat-cacat klien menurut kebutuhan. Merias cacat wajah cikatri menuntut untuk mengetahui berbagai hal, yaitu kosmetika yang akan digunakan dan kemampuan melaksanakan rias cacat wajah cikatri dengan benar dan tepat. Seseorang yang mempunyai kemampuan untuk merias cacat wajah cikatri harus memiliki kecakapan untuk menguasai pengetahuan dan pemahaman mengenai kelainan-kelainan kulit cacat wajah cikatri, persiapan (alat,bahan,kosmetik,lenan, area kerja, persiapan pribadi dan klien), melakukan koreksi wajah, melakukan proses kerja rias wajah cikatri dengan memperhatikan teknik kamuflase sesuai dengan jenis cacat wajah cikatri.

Uraian latar belakang masalah di atas, mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang “Kontribusi Hasil Belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri Terhadap Kemampuan Merias Cacat Wajah Cikatri” pada peserta didik kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit Semester Ganjil SMK 2 Baleendah Tahun 2014.

(19)

4

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Melakukan Rias Wajah Cikatri merupakan salah satu standar kompetensi yang diajarkan pada peserta didik kelas XI program keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK 2 Baleendah, yang diharapkan dapat membekali peserta didik agar terampil dalam Melakukan Rias Wajah Cikatri.

Ruang lingkup Melakukan Rias Wajah Cikatri mulai dari mengidentifikasi kelainan-kelainan kulit wajah cikatri sampai pada melakukan rias wajah cikatri.

Hasil Belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan ditinjau dari kompetensi melakukan rias wajah cikatri agar dapat dimanfaatkan sebagai kemampuan merias cacat wajah cikatri.

Identifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Kompetensi dari hasil belajar melakukan rias wajah cikatri, yang mencakup penguasaan pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, daya reaksi, daya penerimaan pada mengidentifikasi kelainan-kelainan kulit wajah rias wajah cikatri, melaksanakan rias wajah cikatri, diharapkan dapat menjadi bekal bagi peserta didik untuk siap merias cacat wajah cikatri sesuai tuntutan dunia kerja.

2. Melakukan Rias Wajah Cikatri merupakan salah satu kegiatan tata rias khusus yang digunakan untuk merias cacat wajah cikatri yang bersangkutan dengan kamuflasecacat-cacatklien menurut kebutuhan. Cacat-cacat pelanggan diantaranya :bawaan lahir atau genetik : tanda lahir, flek, bibir asimetris, hidung asimetris, dan bentuk wajah asimetris. Kecelakaan : bekas luka dan jahitan. Penyakit dan pengaruh kosmetik :bopeng.Rias wajah cikatri harus melakukan koreksi wajah, melakukan proses kerja rias wajah cikatri dengan memperhatikan teknik kamuflase sesuai dengan jenis cacat wajah cikatri. 3. Kemampuan Merias Cacat Wajah Cikatri adalah kecakapan atau potensi

(20)

5

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4. Merias Cacat Wajah Cikatri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang tenaga ahli tata rias (cicatris) yang bersangkutan dengan kamuflasecacat-cacat klien menurut kebutuhan. Profesionalisme seorang penata rias cacat wajah cikatri dituntut untuk dapat bekerja dengan penuh tanggung jawab, tekun, teliti, tepat, dan benar sehingga dapat memberikan kepuasan bagi klien.

Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Penelitian ini sebagai berikut : “Bagaimana Kontribusi Hasil Belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri Terhadap Kemampuan Merias Cacat Wajah Cikatri pada Peserta Didik kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit Semester Ganjil SMK 2 Baleendah Tahun 2014?”.

C. Tujuan Penelitian

Penentuan tujuan penelitian merupakan pedoman bagi peneliti dalam melakukan penelitiannya, sehingga penelitian tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang :

1. Hasil belajar melakukan rias wajah cikatri ditinjau dari kompetensi dasar : identifikasi kelainan kulit cikatri, pengetahuan tentang alat, kosmetika, kesehatan dan keselamatan kerja, persiapan dan teknik diagnosis kelainan kulit wajah cikatri dan teknik tata rias wajah cikatri.

2. Kemampuan merias cacat wajah cikatri pada peserta didik kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit Semester Ganjil SMK 2 Baleendah Tahun 2014.

3. Kontribusi Hasil Belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri Terhadap Kemampuan Merias Cacat Wajah Cikatri pada peserta didik kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit Semester Ganjil SMK 2 Baleendah Tahun 2014.

(21)

6

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan masalah penelitian ini dalam rangka pengembangan disiplin ilmu dan peningkatan mutu pendidikan serta peningkatan sumber daya manusia. Manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik dalam rangka teoritis maupun praktis, yaitu :

1. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan pembelajaran di bidang tata rias khususnya Rias Wajah Cikatri.

2. Praktis

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman pada penulis dalam melaksanakan penelitian dan pembuatan karya tulis ilmiah.

E. Struktur Organisasi Skripsi

(22)

7

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(23)

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang dibutuhkan.Lokasi penelitian adalah SMK 2 Baleendah yang beralamat di Jl. R.A.A Wiranata Kusumah No. 11 Bandung. Alasan memilih lokasi tersebut karena penulis telah melakukan Program Latihan Profesi (PLP) Program Studi Tata kecantikan di SMK tersebut sehingga diharapkan lebih mudah untuk menjalin kerja sama dalam pengumpulan data penelitian.

2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI Tata Kecantikan angkatan tahun 2014 SMK 2 Baleendah yang telah mempelajari mata Sampel Penelitian.

3. Sampel

Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total sebanyak 27 orang.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan tujuan untuk menguji kebenaran dan memperoleh suatu jawaban atas masalah yang ada pada saat ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan mengenai hasil belajar peserta didik dalam mengikuti kompetensi melakukan rias wajah cikatri terhadap kemampuan merias cacat wajah cikatri pada peserta didik angkatan 2014 program tata kecantikan SMK 2 Baleendah.Berkaitan dengan masalah tersebut diperlukan metode yang tepat dalam penelitian ini.

(24)

48

melakukan rias wajah cikatri terhadap kemampuan merias cacat wajah cikatri pada peserta didik kelas XI angkatan tahun 2014 program tata kecantikan SMK 2 Baleendah.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Tahap-tahap desain penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:

1. Menemukan populasi dan sampel penelitian

2. Menentukan alat pengumpulan data atau instrument 3. Penyusunan instrumen penelitian

4. Uji Coba instrumen penelitian 5. Analisis dan perbaikan instrument 6. Penyebarab instrumen kepada responden 7. Pengumpulan kembali instrumen penelitian 8. Analisis data penelitian

9. Hasil penelitian

D. Definisi Operasional

Definisi operasional perlu dikemukakan untuk menghindari kesalah pahaman antara penulis dan pembaca dalam mengartikan istilah yang terdapat

dalam judul skripsi “Kontribusi Hasil Belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri

terhadap Kemampuan Merias Cacat Wajah Cikatri”. Defisini operasional dari istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini adalah :

1. Hasil Belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri

a. Hasil belajar diharapkan dapat memberikan perubahan kemampuan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan, menurut Nana Sudjana (2001:20) “hasil belajar adalah perubahantingkah laku siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap”.

(25)

49

kamuflasecacat-cacat klien menurut kebutuhan yang diajarkan pada peserta didik SMK 2 Baleendah.

Pengertian hasil belajar melakukan rias wajah cikatri yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pendapat di atas yaitu perubahan tingkah laku peserta didik yang meliputi standar kompetensi mengindentifikasi kelainan-kelainan kulit wajah rias wajah cikatri dan melaksanakan rias wajah cikatri setelah mengikuti kompetensi di SMK 2 Baleendah sehingga peserta didik memiliki pengetahuan bidang tata rias khusus cacat wajah cikatri yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

2. Kemampuan Merias Cacat Wajah Cikatri

a. Kemampuan berarti kapasitas seseorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Pada dasarnya kemampuan terdiri atas dua kelompok faktor yaitu :

1. kemampuan intelektual (intelectual ability) yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental-berfikir, menalar dan memecahkan masalah.

2.kemampuan fisik (physical ability) yaitu kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan dan karakteristik serupa.

b. Merias Cacat Wajah Cikatri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang tenaga ahli tata rias (cicatris) yang mengkhususkan diri dalam segala hal yang bersangkutan dengan kamulfasecacat-cacat klien menurut kebutuhan. Profesionalisme seorang penata rias cacat wajah cikatri dituntut untuk dapat bekerja dengan penuh tanggung jawab,tekun, teliti, tepat dan benar sehingga dapat memberikan kepuasan bagi klien.

Pengertian kemampuan melakukan rias wajah cikatri dalam penelitian ini mengacu pada pendapat di atas yaitu kapasitas peserta didik yang sudah siap menguasai kemampuan intelektual dan kemampuan fisiknya untuk menjadi penata rias yang ahli dalam bidang tata rias cikatri .

E. Instrumen Penelitian

(26)

50

F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data pada suatu penelitian diperlukan untuk mendapatkan data yang benar-benar valid, lengkap dan objektif. Alat pengumpul data yang digunakan pada penelitian ini yaitu :

1. Tes

Tes yang dibuat dalam penelitian ini merupakan pertanyaan tertulis untuk mengukur variabel X yaitu memperoleh data tentang hasil belajar melakukan rias wajah cikatri yang berkaitan dengan mengidentifikasi kelainan-kelainan kulit wajah rias wajah cikatri dan melaksanakan rias wajah cikatri pada peserta didik kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan angkatan tahun 2014 SMK 2 Baleendah.

2. Angket

Angket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sejumlah daftar pertanyaan yang dirancang dalam bentuk pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengetahui kemampuan merias cacat wajah cikatri (variabel Y) pada peserta didik kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan angkatan 2014 SMK 2 Baleendah.

G. Teknik Pengolahan Data Penelitian

Pengolahan data berorientasi pada permasalahan penelitian yaitu untuk mengetahui Kontribusi Hasil Belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri terhadap Kemampuan Merias Cacat Wajah Cikatri. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data yaitu :

1. Verifikasi Data

Verifikasi data yaitu pemeriksaan dan pemilihan lembar jawaban yang benar-benar dapat diolah lebih lanjut.

2. Pemberian Skor Jawaban dengan kriteria sebagai berikut :

(27)

51

kemampuan merias cacat wajah cikatri berpedoman kepada skala Likert, yaitu jawaban tertinggi diberi skor 5 dan terendah diberi skor 1 atau modifikasi dari skala Likert yaitu setiap opsi diberi skor yang sama dan setiap responden boleh memilih lebih dari 1 jawaban.

3. Mentabulasi Angka

Mentabulasi nilai dari setiap item jawaban responden untuk memperoleh skor mentah dari keseluruhan responden untuk variabel X (hasil belajar melakukan rias wajah cikatri) dan variabel Y (kemampuan merias cacat wajah cikatri).

4. Penjumlahan Skor

Penjumlahan dari jawaban setiap pertanyaan untuk memperoleh skor mentah.

5. Menentukan Rumus Statistika

Menentukan rumus statistika yang akan digunakan dalam pembuktian hipotesis penelitian melalui uji normalitas distribusi frekuensi untuk variabel X dan variabel Y, menghitung persamaan regresi linier sederhana dan menghitung kebenaran regresi, mencari koefisien korelasi dan koefisien determinasi.

a. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas ini dimaksudkan apakah penelitian mempunyai kelas kebenaran, ketepatan atau tidak sebagai alat ukur, yang digunakan dengan cara mengkorelasikan skor yang ada pada butir soal dengan skor total. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi momen produk (product moment) atau metode pearson yang diberi notasi “r”, sebagai berikut :

(Riduwan, 2013, hlm. 138)

= . −( ). ( )

[ . 2( )2][ . 2( )2]

Keterangan:

= Koefisien korelasi butir

X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba

Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba

(28)

52

Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji signifikasi koefisien korelasinya menggunakan rumus sebagai berikut :

=

−2

1 2 (Riduwan, 2013, hlm. 139)

Keterangan :

t = Uji Signifikan validitas

r = Koefisien reliabilitas

n = Jumlah responden yang digunakan untuk uji validitas

Kriteria pengujian instrument dikatakan valid jika dimana didapat dari daftar distribusi t dan derajat kebebasan dk = n-2, pada taraf kepercayaan 95%. Proses uji coba ini dilakukan kepada 10 orang peserta didik program Tata Kecantikan Kulit angkatan 2014 SMK 2 Baleendah yang diluar sampel penelitian dengan hasil sebagai berikut :

Hasil perhitungan uji validitas instrument hasil belajar melakukan rias wajah cikatri (variabel X), sebagai contoh pada item pertanyaan no. 1 terlihat bahwa nilai r didapat sebesar 0,69 dan setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai

=2,67 (95%)= 2,00 pada taraf kepercayaan 95%, sehingga dapat dikatakan bahwa item pertanyaan nomor 1 pada variabel X dinyatakan valid, begitu pula untuk keseluruhan item pertanyaan variabel X semua item yang berjumlah 30 dinyatakan valid dengan tingkat kepercayaan 95% dan dk=8.

Hasil perhitungan uji validitas instrument kemampuan merias wajah cikatri (variabel Y), sebagai contoh item pertanyaan no. 1 terlihat bahwa nilai r didapat sebesar 0,68 dan setelah dilakukan uji-t diperoleh t-hitung = 2,62

(29)

53

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas instrument dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut :

1) Menghitung harga varians tiap item, dengan rumus sebagai berikut :

(Rudiwan, 2013 hal. 213)

=�

2 ( )2

Keterangan :

= Varians skor tiap-tiap item � 2 = Jumlah kuadrat item Xi

(Σ )2 = Jumlah item Xi dikuadratkan

n = Jumlah responden

2) Menjumlahkan varians semua item dengan rumus :

(Riduwan, 2013, hlm. 213)

Σ = 1+ 2 + 3+⋯+

Keterangan :

Σ = Jumlah Varians semua item

1, 2… = Varians item ke-1,2,..n

3) Menjumlahkan varians total dengan rumus :

=

2 ( )2

f

(Riwudan, 2013, hlm. 213)

Keterangan : =Varians total

(30)

54

(Σ )2 = Jumlah X total dikuadratkan

n = Jumlah responden

4) Masukan nilai Alpha dengan rumus :

(Riduwan, 203, hlm. 115)

11 = −1 1−

Keterangan :

11 = Reliabilitas Instrumen

= Jumlah Varian skor tiap-tiap item = Varian total

K = Jumlah item

5) Mengkosultasikan nilai pada kriteria penafsiran indeks korelasi, menggunakan bahan interpretasi nilai r dan JP. Guilford (Riduwan, 2013,hlm. 98) sebagai berikut:

Tabel 3.1 Intreprestasi nilair

Besarnya nilai r Intreprestasi

0,800 – 1,000 Sangat Tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Cukup 0,200 – 0,399 Rendah

0,200 Sangat rendah

Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan menggunakan uji t-student untuk menentukan signifikannya, dengan rumus sebagai berikut :

= −2

1− 2 (Riduwan, 2013, hlm. 139)

Keterangan :

t = Signifikasi korelasi

r = Koefisien korelasi butir item

(31)

55

Kriteria pengujian instrument penelitian untuk mengetahui signifikasinya yaitu jika pada tingkat kepercayaan 95% berarti instrumen penelitian tersebut reliabel.

Hasil perhitungan reliabilitas variabel X diperoleh nilai 11 = 0,96 yang berada pada kriteria sangat tinggi dan setelah dilakukan pengujian uji-t diperoleh nilai jika = 9,16 =2,00 pada taraf kepercayaan 95 % dengan dk= 8, maka variabel X dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.

Hasil perhitungan reliabilitas variabel Y diperoleh nilai 11 = 0,95 berada pada kriteria sangat tinggi dan setelah dilakukan pengujian uji-t diperoleh nilai jika = 9,14 =2,00 pada taraf kepercayaan 95 % dengan dk= 8, maka variabel Y dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.

6. Pengolahan Data Identitas Responden

Perhitungan statistik sederhana dilakukan untuk mengolah data mengenai identitas responden dan data hasil belajar melakukan rias wajah cikatri ditinjau dari kompetensi dasar dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

P = x100

Keterangan :

P = Jumlah persentase yang dicari f = Banyaknya frekuensi yang dimaksud n = Sampel

100 = Bilangan tetap

Data dapat ditafsirkan setelah dipersentase dengan menggunakan kriteria berdasarkan batasan-batasan sebagai berikut :

100% = Seluruhnya

76% - 99% = Sebagian besar

51%-75% = Lebih dari setengahnya

(32)

56

26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorangpun

Keterangan : skor data yang ditafsirkan adalah skor daya yang persentasinya paling besar.

7. Pengolahan Data Identitas Responden

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas Chi-kuadrat. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Menjumlahkan varians semua item dengan rumus :

(Riduwan, 2013, hlm. 121) R = Skor terbesar – Skor terkecil

b. Menentukan banyaknya kelas (BK) interval dengan menggunakan aturan sturgess

BK = 1 + 3,3 Log n (Riduwan, 2013, hlm. 121)

Keterangan :

BK = Banyak Kelas n = Jumlah Data

c. Menentukan panjang kelas interval (i)

(Riduwan, 2013, hlm. 121) i =

Keterangan :

i = Panjang interval

R = Rentang

(33)

57

d. Membuat tabel distribusi frekuensi Variabel X dan Variabel Y e. Menghitung Mean (M) Skor, dengan Rumus :

(Riduwan, 2013, hlm. 122)

X =

Keterangan :

X = Nilai rata-rata

f = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas X

Xi = Tanda Kelas Interval

n = Jumlah data

f. Membuat tabel Distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dan uji Chi-Kuadrat, yaitu :

1) Menentukan batas kelas interval

2) Menentukan angka baku Z-score dengan rumus :

(Riduwan, 2013, hlm. 122)

Z = Batas kelas interval −

3) Menghitung luas interval (L) dengan rumus :

(Riduwan, 2013, hlm. 122)

Z = (2) (1)

4) Menghitung Frekuensi Ekspansi (Fe) dengan cara mengalikan luas kelas interval dengan jumlah responden (n) :

(34)

58

= ( ) −( ) − ( )

�2) ()2

5) Menghitung besarnya distribusi Chi-Kuadrat dengan rumus :

(Riduwan, 2013, hlm. 132)

�2

= ( – )

2

Keterangan :

�2

=

Nilai Chi-Kuadrat

=

Frekuensi yang diperoleh berdasarkan data

=

Frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian normalitas adalah data berdistribusi normal jika �2

hitung �2tabel ,dengan derajat kebebasan (dk = n -1) pada taraf nyata α =

0,05, begitupun sebaliknya data berdistribusi tidak normal jika �2hitung �2

tabel . Jika pada uji normalitas diketahui kedua variabel (variabel X dan

variabel Y) berdistribusi normal, maka uji statistik yang digunakan adalah uji statistik parametik, sebaliknya jika salah satu atau kedua variabel X danY berdistribusi tidak normal maka analisis data menggunakan statistik non parametik.

8. Uji Lenieritas Regresi

Pengujian regresi bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan fungsional antara sebuah variabel bebas atau variabel yang memberikan sumbangan yang dilambangkan (X), dan variabel terikat atau variabel (Y). Persamaan regresi linier sederhana adalah :Ý = + dimana harga a dan b diperoleh dari :

= ( �

2) ( ) ( )

(2) −()2

(Zainal Arifin, 2012, hlm. 268)

(35)

59

kemampuan merias wajah cikatri. Untuk pengujian lineritas regresi, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi =

( )2

b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a

( )= ( ) ( )

c. Menghitung jumlah kuadrat residu

= 2− − ( )

d. Menghitung kuadrat kekeliruan ( )=

( ) = 2 ( )

2

a. Menghitung jumlah kuadrat ketidakcocokan

( )= ( )− ( )

f. Menghitung derajat kebebasan kekeliruan

( )= ( ) = n – k

g. Menghitung derajat kebebasan ketidakcocokan

( )= ( ) = k − 2

h. Menghitung rata-rata kuadrat kekeliruan ( )

=

2

=

i. Menghitung rata-rata kuadrat ketidakcocokan

( )

=

2

=

2

(36)

60

( )

=

( ): ( )

k. Menentukan derajat kebebasan regresi b terhadap a l. Menentukan derajat kebebasan residu

=n 2

m. Menentukan RJKL (b/a) = JK b/a

n. Menentukan jumlah rata-rata kuadrat residu

( )

=

5152

=

( ): ( )

o. Menentukan korelasi dengan menghitung Fhitung

( )

=

Rj : ( )

=

( ) ( )

p. Membuat tabel analisis (ANAVA) dan menentukan keputusan pengujian q. Mencari Ftabeldan membandingkan antara Fhitung dan Ftabel

Kriteria pengujian : Jika Fhitung ≤ Ftabel , artinya linieritas data signifikan atau berarti pada taraf kepercayaan 95%, sedangkan jika Fhitung ≥Ftabel , artinya data berpola tidak linier.

9. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara mencari koefisien korelasi antara kedua variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearsonyaitu :

(Riduwan, 2013,hlm.138)

= ( )−( ) ( )

[ . 2( )2][ . 2( )2]

Keterangan:

(37)

61 signifikasinya yaitu dengan menggunakan rumus uji statistik t-student sebagai berikut :

(Riduwan, 2013, hlm. 139)

Keterangan :

t = Distribusi t-student

r= Koefiensi korelasi butir item n = Jumlah responden

Kriteria pengujian hipotesis : tolak hipotesis nol (Ho) apabila thitung

ttabel , pada taraf kepercayaan 95%, diinpretasikan sebagai berikut :

Korelasi (r) Intreprestasi

Antara 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi Antara 0,600 – 0,800 Tinggi

Antara 0,400 – 0,600 Cukup

Antara 0,200 – 0,400 Rendah

Antara 0,000 – 0,200 Sangat rendah (tidak berkorelasi) Tabel 3.2

Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi r (Riduwan, 2013, hlm. 98)

10.Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya hubungan variabel X dengan variabel Y.

KD = 2 x 100 (Riduwan, 2013, hlm. 139)

Keterangan :

KD = Nilai koefisien determinasi

2= Nilai koefisien korelasi

(38)

62

berdasarkan pada kriteria penafsiran indeks korelasi dari JP. Guildfford (Riduwan, 2013 :139), menjadi kriteria penafsiran indeks koefisien determinasi, yaitu : 80,00 ≤ KD 100,00% = Sangat besar

60,00 ≤ KD 80,00% = Besar 40,00 ≤ KD 60,00% = Cukup 20,00 ≤ KD 40,00% = Kecil

00,00 ≤ KD 20,00% = Sangat kecil

(39)

79

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Simpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang berjudul “Kontribusi Hasil Belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri Terhadap Kemampuan Merias Cacat Wajah Cikatri”.

1. Hasil Belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri

Hasil penelitian mengenai hasil belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri yang diperoleh peserta didik SMK 2 Baleendah angkatan tahun 2014 ditinjau dari kompetensi dasar identifikasi kelainan kulit cikatri, pengetahuan tentang alat, kosmetika, kesehatan dan keselamatan kerja, persiapan dan teknik diagnosa kelainan kulit wajah cikatri menunjukan bahwa lebih dari setengahnya peserta didik berada pada kriteria tinggi dan teknik tata rias wajah cikatri menunjukan bahwa sebagian besar berada pada kategori tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta didik memiliki sikap positif terhadap materi yang diajarkan, mencakup kemampuan menerima, ketelitian, ketetapan, motivasi peserta didik dan mengembangkan wawasan pengetahuan melakukan rias wajah cikatri, sehingga proses pembelajaran dapat diikuti dengan baik, serta peserta didik telah memiliki kemampuan dan keterampilan mencakup penguasaan materi kelainan-kelainan kulit wajah pada rias wajah cikatri, mengidentifikasi alat, kosmetika, kesehatan dan keselamatan kerja, persiapan teknik diagnosa kulit wajah cikatri dan penguasaan keterampilan melaksanakan rias wajah cikatri.

2. Kemampuan Merias Cacat Wajah Cikatri

(40)

80

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

kesehatan dan keselamatan kerja, persiapan dan teknik diagnosa kulit wajah cikatri dan melaksanakan rias wajah cikatri.

Kemampuan merias cacat wajah cikatri yang berada pada kriteria tinggi dipengaruhi oleh minat dan motivasi yang kuat dalam diri peserta didik, pengalaman belajar dan faktor lingkungan baik keluarga, lembaga pendidikan dan pergaulan peserta didik dimasyarakat dan keluarga.

3. Kontribusi Hasil Belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri

Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai koefisien korelasi positif yang signifikan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja yang diajukan diterima atau terdapat kontribusi positif yang signifikan dari hasil belajar melakukan rias wajah cikatri (variabel X) terhadap kemampuan merias cacat wajah cikatri (variabel Y).

4. Besarnya Kontribusi Hasil Belajar Melakukan Rias Wajah Cikatri Terhadap Kemampuan Merias Cacat Wajah Cikatri

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar melakukan rias wajah cikatri memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap kemampuan merias cacat wajah cikatri.

A. Saran

(41)

81

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(42)

82

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

---

. (2008) Job Sheet RiasWajahKhusus.Yogyakarta : UNY

DepartemenPendidikanNasional.(2014).

PedomanPenulisanKaryaIlmiah.Bandung: UniversitasPendidikan Indonesia.

Hamalik, Oemar.(2007). Proses BelajarMengajar.Jakarta : PT. BumiAksara.

Han, Chenny (2010).Make-up Bibir.Jakarta : PT GramediaPustakaUtama

Hariwijaya M, Triton. (2011). PedomanPenulisanIlmiahSkripsidanTesis.Jakarta : PT. SukaBuku.

Khasanah, Nurul. (2011). WaspadaBahayaKosmetik.Jakarta Selatan :FlashBooks

Riduwan.(2013). BelajarMudahPenelitianuntuk Guru, Karyawan, danPenelitiPemula.Bandung :Alfabeta

Robbin.(2007). KemampuandanFaktorKemampuan.Jakarta :Salemba.

Thomas, Stanley. (1993). Principles and Techniques for the Beauty Specialist. England: Ellenborough House.

Sagala, Syaiful. (2008). KonsepdanMaknaPembelajaran.Bandung :Alfabeta.

Sanjaya, Wina. (2008). StrategiPembelajaran.Jakarta :Prenada Media.

Setyosari, P. (2012). MetodePenelitianPendidikandanPengembangan.Jakarta :RinekaCipta.

Slameto.(2003). BelajardanFaktor-faktor yang mempengaruhinya.Jakarta :RinekaCipta.

Sudjana, N. (2005). MetodeStatistika. Bandung :Tarsito.

---. (2007). PenelitiandanPenilaianPendidikan.Bandung :Algesindo.

---.(2009). PenilaianHasil Proses BelajarMengajar. Bandung :Rosdakarya.

(43)

83

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Suliyanto.(2012). AnalisisStatistik.Yogyakarta : CV Andi Offset.

Suryawan, Debbie (2006).Beauty Expose. Jakarta : PT GramediaPustakaUtama.

Miller, Dorren (1985). Let’s Make up. Spain : Printer IndustriaGrafica.

Internet :

Aprilya.(2013). KoreksiBentuk Mata Asimetris [Online].Tersedia:

http://aprilya.com/koreksi-mata-asimetris-dengan-eye-shadow#.Vufto.com

Azzurasantika.(2012). Cicatrical Make-up [Online].Tersedia: http://www.cicatricalmakeup.ic=idd45.com[ Februari 2015]

Budiman, Citra. (2011). FlekpadaWajah [Online]. Tersedia: http://www.google.co.id/search?q=flek&espv=2&es.com

Diani, Witry. (2014) Make-up WajahAsimetrisdenganShading [Online]. Tersedia: http://www.makeupwajahasimetris=dengan=shading-0-cv.co.id

Fitriany.(2012). RiasWajahFlek [Online].Tersedia: http://rias=wajah=flek==icud.com

Haniza.(2010). PenyebabWajahBopeng[Online].Tersedia: http://www.google.co.id/search?q=Penyebabwajahbopeng=.com

Ina. (2008). BentukWajahAsemetris[Online].Tersedia: http://www.granplastic.wordpress.com

Nenden.(2012). RiasBibirAsimetris [Online].Tersedia: http://www.riasbibirasimetris,cif=34.com

Nurjanah, Siti (2013). Concealer untukTandaLahirpadaWajah[Online].Tersedia: http://www.concealertandalahir=wajah09fo.com

Rizkiana, Dini. (2008). KesehatandanKecantikan[Online].Tersedia: http://www.kecantikandankesehatankulit.go.id[ Januari 2015]

Selistia, Lia. (2014). KoreksiWajahBopeng [Online].Tersedia: http://koreksiwajahbopengdenganfoundationmatte.co.id

(44)

84

Dewi Nuraqliah, 2015

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MELAKUKAN RIAS WAJAH CIKATRI TERHADAP KEMAMPUAN MERIAS CACAT WAJAH CIKATRI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tirta, Wahyu. (2013). PenyebabBekas Luka danJahitan[Online].Tersedia: http://www.penyebabbekaslukajahitan.co.id

Wikipedia. (2012). Cikatri[Online]. Tersedia:

Gambar

Tabel 3.2 Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi r

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian: (1) adanya pengaruh promosi terhadap perilaku beli konsumen produk tata rias wajah Sariayu Martha Tilaar di Prodi Pendidikan Tata Kecantikan, (2)

Penelitian ini bertujuan untuk Mengembangkan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Blog Pada Kompetensi Rias Wajah Sehari-hari untuk kelas X Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri

Hasil belajar merias wajah panggung ditinjau dari kemampuan penguasaan Konsep Merias Wajah Panggung, kemampuan penguasaan Peralatan & Kosmetika Merias Wajah Panggung,

Simpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa lebih dari setengahnya peserta didik Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 9 Bandung kelas XI angkatan

Kulit Wajah yang Bermasalah pada Perawatan Kulit Wajah dengan Teknologi dengan Model Pembelajaran Bertukar Pasangan pada Siswa Kelas X Tata Kecantikan SMKN 4

Dari hasil data keseluruhan dan dihitung dengan rata-rata maka hasil validasi terhadap kelayakan media video pada tata rias wajah fantasi jurusan tata kecantikan di SMK

Penggunaan under makeup mousse pada tata rias wajah jenis kulit wajah berminyak untuk pesta, berdasarkan penilaian observer adalah, kriteria kehalusan mempunyai

Modul rias wayang orang ini merupakan bagian dari kompetensi merias wajah panggung, yang terdapat pada level 2 program keahlian tata kecantikan kulit, kurikulum edisi 2004. Modul