Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BERLAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Tri Puji Aprilia Tampubolon
1101541
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SERANG
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BERLAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Oleh
Tri Puji Aprilia Tampubolon
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan Prodi S1 PGSD
© Tri Puji Aprilia Tampubolon 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi Undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Tri Puji Aprilia T 2015.“Desain Pembelajaran Konsep Gaya Gesek Berbasis Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Berdasarkan Analisis Kesulitan Berlajar Siswa (Learning Obstacle) Pada Kelas V Di Sekolah Dasar”.
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Tri Puji Aprilia T 2015.“Desain Pembelajaran Konsep Gaya Gesek Berbasis Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Berdasarkan Analisis Kesulitan Berlajar Siswa (Learning Obstacle) Pada Kelas V Di Sekolah Dasar”.
vii
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PERYATAAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
LEMBAR PERSEMBAHAN ... v
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL...ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR BAGAN ... xi
DAFTAR GRAFIK ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
viii
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB II PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS
PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
A. Kajian Teoritis ... 8
B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 17
C. Kerangka Berpikir ... 18
D. Hipotesis Tindakan ... 19
BAB IIIMETODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian ...20
B. Proses Tindakan ...24
C. Instrumen Penelitian ...29
D. Pengolahan Data ...35
E. Subjek dan Lokasi Penelitian ...36
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...37
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...76
C. Jawaban Hipotesis ...79
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ...80
B. Saran ...81
ix
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tahapan penelitian dalam DDR ... 23
Tabel 3.2 Format observasi aktivitas guru ... 28
Tabel 3.3 Kisi-kisi soal ... 30
Tabel 4.1 Hasil pre tes pada tahap pra siklus ... 41
Tabel 4.2 Prediksi Respon siswa siklus I ... 47
Tabel 4.3 Respon siswa siklus I ... 55
Tabel 4.4 Hasil aktivitas guru siklus I ... 56
Tabel 4.5 Hasil belajar siswa siklus I ... 57
Tabel 4.6 Perbandingan prediksi dan respon siswa siklus I ... 59
Tabel 4.7 Prediksi Respon siswa siklus II ... 63
Tabel 4.8 Respon siswa siklus II ... 67
Tabel 4.9 Hasil aktivitas guru siklus II... 68
Tabel 4.10 Hasil belajar siswa siklus II ... 69
Tabel 4.11 Perbandingan prediksi dan respon siswa siklus II ... 71
Tabel 4.12 Rekapitulasi aktivitas guru dari siklus I sampai siklus II ... 72
x
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Jawaban siswa A ... 39
Gambar 4.2 Jawaban siswa B ... 39
Gambar 4.3 Jawaban siswa C ... 39
Gambar 4.4 Chapter design ... 42
Gambar 4.5 Chapter design siklus I ... 45
Gambar 4.6 Lesson design siklus I ... 46
Gambar 4.7 Praktek pengertian gaya ... 49
Gambar 4.8 Percobaan gaya gesek dengan bola plastik dan karton ... 50
Gambar 4.9 Percobaan gaya gesek dengan balok dan amplas ... 51
Gambar 4.10 Jawaban kelompok A ... 51
Gambar 4.11 Jawaban kelompok B ... 51
Gambar 4.12 Jawaban kelompok C ... 52
Gambar 4.13 Jawaban kelompok A ... 52
Gambar 4.14 Jawaban sebelum proses pembelajaran ... 53
Gambar 4.15 Jawaban setelah proses pembelajaran ... 54
Gambar 4.16 Jawaban setelah melakukan percobaan ... 54
Gambar 4.17 Chapter design siklus II ... 60
Gambar 4.18 Lesson design siklus II ... 61
Gambar 4.19 Percobaan gaya gesek siklus II ... 64
xi
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN
Bagan 2. 1. Segitiga didaktis yang dimodifikasi ...11
Bagan 3. 1. Modifikasi PTK Kemmis dalam Arikunto dengan penerapan
xii
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK
Grafik 4. 1. Rekapitulasi aktivitas guru dari siklus I sampai siklus II ...74
xiii
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
1. Foto kegiatan pra siklus
2. Foto kegiatan siklus I
3. Foto kegiatan siklus II
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II
6. Lembar kerja siswa
7. Kunci jawaban
8. Hasil kerja siswa siklus I
9. Hasil kerja siswa siklus II
10.Surat keputusan pengangkatan dosen pembimbing skripsi
11.Surat permohonan izin penelitian
12.Surat keterangan telah melaksanakan penelitian
1
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata
pelajaran yang terdapat dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) untuk
tingkat SD atau MI. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menyatakan
bahwa pembelajaran IPA di MI harus dilaksanakan secara inkuiri ilmiah
(scientific inquiry), ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kemampuan bekerja
ilmiah, bersikap ilmiah dan dapat mengkomunikasikannya sebagai komponen
penting dalam kecakapan hidup.
Inkuiri merupakan pembelajaran yang menitikberatkan pada aktifitas dan
pemberian pengalaman belajar secara langsung pada siswa. Pembelajaran berbasis
inkuiri ini akan membawa dampak belajar bagi perkembangan mental positif
siswa, sebab melalui pembelajaran ini, siswa mempunyai kesempatan yang luas
untuk mencari dan menemukan sendiri apa yang dibutuhkannya terutama dalam
pembelajaran yang bersifat abstrak. Wisudawati dan Sulistyowati (2014, hlm.16)
memaparkan bahwa materi-materi dalam IPA memperlajari fenomena-fenomena
alam yang abstrak, sehingga peserta didik memerlukan penalaran lebih untuk
meperoleh pemahaman.
Pada bagian ini peneliti melakukan peninjauan Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar (KD). Seperti yang diketaui bahwa pemerintah
merusumuskan apa yang ingin dicapai dalam suatu pembelajaran dan semua itu
tertulis pada bagian SK dan KD. Mengacu pada Standar Kompetensi (SK)
Sekolah Dasar mengenai konep gaya dituliskan bahwa siswa diharapkan bisa
memahami hubungan antar gaya, gerak, dan energi serta fungsinya. Harapan itu
dituangkan dalam buku teks yang digunakan siswa dalam pembelajaran di
sekolah. Sesuai dengan beberapa buku paket yang dimiliki oleh peneliti terlihat
2
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang di tentukan oleh pemerintah. Lalu peneliti mencoba merepersonalisasikan
diri sebagai pembaca buku tersebut.
Merujuk pada Kompetensi Dasar (KD) Sekolah Dasar mengenai konsep
gaya ada beberapa poin yang harus dimiliki siswa sebagai pengetahuan dasarnya,
yaitu mendeskripisikan hubungan antar gaya, gerak dan energi melalui percobaan
(gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). Juga siswa diharapkan mampu
menjelaskan pesawat sederhana yang dapat memebuat pekerjaan lebih mudah dan
lebih cepat. Pada penerepan penggunaan pesawat sederhana peneliti memahami
bahwa konsep gaya yang akan di ajarkan harus terlebih dahulu dipahami siswa,
agar siswa mempu menerapkan penggunaan gaya sebagai peaswat sederhana yang
akan membuat pekerjaaan lebih mudah. Setelah peneliti melakukan
repersonalisasi terhadap beberapa buku paket sekolah dasar tentang konsep gaya,
peneliti melihat adanya kesamaan dengan harapan kompetensi dasar. Tetapi
terdapat banyak perbedaan isi dalam cara penyajian pada setiap bukunya.
Salah satu yang akan menimbulkan kesulitan bagi siswa ialah sedikitnya
pengertian tentang apa itu gaya. Siswa hanya diminta banyak melakukan
percobaan, sedangakan dalam buku setelah melakukan percobaan tidak ada
kesimpulan yang dapat menyamakan apa sebenarnya hasil dari percobaan itu
sendiri. Jadi kebanyakan hanya pertanyaan-pertanyaan yang di tuliskan dalam
buku dan mengamati gambar yang ada. Contohnya pembahasan mengenai gaya
gesek dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) kelas V yang disusun oleh
Rostitawaty dan Muharam (2008, hlm. 80) Cara penyampaian materi dalam buku
dengan menggunakan percobaan dan tanpa gambar akan menimbulkan kesulitan
pada pemahaman siswa, dan materi yang ada tidak sesuai penjelasannya dengan
percobaan yang dianjurkan buku. Sebaiknya percobaan dan materi bisa sejalan
sehingga dipahami oleh siswa. Supaya setelah melakukan percobaan siswa dapat
memahami dengan jelas dan juga siswa mampu menerapkan apa yang sudah ia
3
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
US Department of Education (dalam Rosalin, 2008, hlm. 26) CTL adalah
suatu pendekatan pembelajaran dan pengajaran yang mengkaitkan antara materi
yang diajarkan dalam situasi dunia nyata dengan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai individu, anggota keluarga, masyarakat dan bangsa.
Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam
status apa mereka, dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan
menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti.
Sehingga akan membuat mereka memosisikan sebagai diri sendiri yang
memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan
berusaha untuk menggapainya.
Dalam realita yang terlihat, pembelajaran IPA dikelas V SD Negeri Batok
Bali belum maksimal. Hal itu disebabkan karena guru mengemas pembelajaran
secara monoton dan tidak membuat siswa tertarik untuk mengetahui lebih dalam
tentang pembelajaran IPA. Hasilnya saat peneliti melakukan wawancara, masih
banyak siswa yang belum memahami secara jelas tentang materi pembelajaran
IPA yang diajarkan oleh guru.
4
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya yaitu:
Bagaimana membuat desain pembelajaran konsep gaya berbasis pendekatan
kontekstual berdasarkan analisis kesulitan berlajar siswa (learning obstacle) pada
kelas v di sekolah dasar?
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka pertanyaan penelitiannya adalah:
1. Bagaimana learning obstacle tentang konsep gaya gesek teridentifikasi
dalam buku teks siswa?
2. Bagaimana desain dan pelaksanaan pembelajaran konsep gaya gesek
berdasarkan analisis kesulitan belajar yang teridentifikasi?
3. Bagaimana hasil pembelajaran pada konsep gaya gesek dengan
menggunakan pendekatan CTL?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk membuat desain pembelajaran
konsep gaya berbasis pendekatan kontekstual berdasarkan analisis kesulitan
berlajar siswa (learning obstacle) pada kelas v di sekolah dasar.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis learning obstacle konsep gaya gesek dalam buku teks
siswa.
2. Mendeskripsikan desain dan pelaksanaan pembelajaran konsep gaya
5
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya gesek dengan
menggunakan pendekatan CTL
D. Manfaat Hasil Penelitian 1. Bagi Peneliti
Manfaat yang bisa diberikan dari penelitian ini untuk peneliti yang
lainnya ialah:
a. Agar peneliti mendapatkan wawan baru tentang pendekatan CTL.
Dan menerapkan desain pembelajaran pendekatan CTL
berdasarkan learning obstacle pada konsep gaya gesek.
b. Menyediakan contoh metodelogi bagaimana merancang
pembelajaran berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa.
c. Menyediakan hasil identifikasi hasil kesulitan belajar siswa pada
konsep gaya dengan pendekatan kontekstual.
2. Bagi Siswa
Manfaat yang bisa diberikan dari penelitian ini bagi siswa ialah:
a. Memfasilitasi siswa dalam memperoleh pengetahuan dan
keterampilan dari pengalaman sehari-hari mereka.
b. Memfasilitasi siswa dengan desain pembelajaran yang ada untuk
mengurangi learning obstacle.
3. Bagi Guru
Manfaat yang bisa diberikan bagi guru dari proses dan hasil penelitian
ini adalah:
a. Menyediakan contoh bagaimana merancang pembelajaran konsep
gaya berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa.
b. Menyediakan gambaran desain pembelajaran konsep gaya terhadap
pemahaman hasil dari siswa.
6
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Desain Pembelajaran
Menurut Wina Sanjaya (dalam Wiyani, 2013, hlm. 22) Dalam konteks
pembelajaran, desain pembelajaran dapat didefinisikan sebagai proses yang
sistematis untuk memecahkan masalah pembelajaran melalui proses perencanaan
bahan-bahan pembelajaran beserta kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan,
perencanaan sumber-sumber belajar yang dapat digunakan serta perencanaan
evaluasi keberhasilan belajar.
Gentry (dalam Wiyani, 2013, hlm. 23) mengungkapkan bahwa desain
pembelajaran merupakan upaya guru yang berkenaan dengan proses menentukan
tujuan pembelajaran, strategi untuk mencapai tujuan serta merancang media yang
dapat digunakan untuk efektivitas pencapaian tujuan.
Dari pengertian desain yang dipaparkan diatas, dalam penelitian ini
peneliti mencoba merumuskan desain yang cocok untuk pembelajaran siswa pada
konsep gaya berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa. Sebagai langkah awal
peneliti melakukan repersonalisasi terhadap buku teks yang dipakai siswa. Lalu
pada prosesnya akan ada kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk pemecahan
masalah.
2. Konsep Gaya Gesek
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia konsep diartikan sebagai
gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang
digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.
“Gaya merupakan suatu tarikan ataupun dorongan yang dapat memepengaruhi kedudukan benda/ keadaan benda” (Suherman, 2006, hlm. 41).
Rositawaty & Muharam (2008) Gaya gesek timbul karena persentuhan
antara dua permukaan. Coba kamu perhatikan ban sepedamu. Ban yang sudah
lama dipakai akan berbeda dengan ban yang masih baru. Ban yang telah lama
7
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan permukaan jalan. Selama ban bergerak terdapat gaya yang berlawanan
arah dengan arah gaya gerak kendaraan. Gaya inilah disebut gaya gesek.
3. Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)
Nurhadi (dalam Rusman, 2012, hlm. 189) Pembelajaran contextual
teaching and learning (CTL) merupakan konsep belajar yang dapat membantu
guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat.
4. Analisis kesulitan belajar siswa (learning obstacle)
Djamarah (2008) adalah suatu pendapat yang keliru dengan mengatakan
bahwa kesulitan belajar anak didik disebabkan rendahnya intelegensi. Karena
dalam kenyataan cukup banyak anak didik yang memiliki intelegensi tinggi, tetapi
hasil belajarnya rendah, jauh dari yang diharapkan. Dan masih banyak anak didik
dengan intelegensi yang rata-rata normal, tetapi dapat meraih prestasi belajar yang
tinggi, melebihi kepandaian anak didik dengan intelegensi yang tinggi.
Pada dasarnya kesulitan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya itu faktor anak didik, sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar. Jadi
hal yang harus tempuh untuk menyelesaiakn kesulitan belajar siswa harus
mencakup fakto-faktor yang tadi disebutkan. Dalam hal ini peneliti mencoba
melalukan observasi juga interview baik itu kepada siswa secara langsung,
melalui guru juga orang tua.
Brousseau (dalam Mulyana dkk, 2013) menyatakan bahwa terdapat tiga
faktor penyebab munculnya kesulitan belajar, yaitu: hambatan ontogeni
(ontogenic obstacle) akibat kesiapan mental belajar yang kurang, hambatan
didaktis (didactical obstacle) akibat pengajaran guru, dan hambatan epistimologis
8
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terbatas. Learning obstacle adalah kesulitan atau hambatan yang terjadi dalam
20
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Prosedur Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif (PTK)
menerapkan Penelitian Desain Didaktis (Didactical Design Research) melalui
tiga tahapan analisis, yaitu:
1. Analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran yang wujudnya berupa
Desain Didaktis Hipotesis termasuk ADP.
2. Analisis metapedadidaktik, yakni analisis kemampuan guru yang
meliputi tiga komponen yang terintegrasi yaitu kesatuan, fleksibilitas,
dan koherensi.
3. Analisis retrosfektif, yakni analisis yang mengaitkan hasil analisis
situasi didaktis hipotesis dengan hasil analisis metapedadidaktik.
Yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini ialah menganalisis learning
obstacle yang dialami siswa dalam konsep gaya serta membuat desain didaktis
berdasarkan learning obstacle sehingga diharapkan dapat memperbaiki
pembelajaran dan mengatasi learning obstacle yang dialami siswa.
Hidayah (2013) PTK memiliki ciri atau karakter-karakter yang amat
berbeda dibanding dengan penelitian formal lainnya. Ada beberapa kemiripan
dengan case study (studi kasus) dalam hal perolehan data, misalnya: keduanya
menggunakan observasi, interview dan mungkin questionnaire, keduanya juga
menggunakan instrument sebagai alat bantu pengukuran (dalam penelitian ini
bukan kualitatif yang menggunakan data utama statistik namun hanya sebatas
perhitungan sederhana, misal jumlah atau presentase). Penelitian ini juga untuk
21
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(pembelajaran), memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan
serta untuk memperbaiki kondisi, tempat, proses, praktik pembelajaran yang
dilakukan dalam setiap siklusnya.
Menurut Kemmis, Mc Taggart (1988) (dalam Hidayah 2013: 6)
pelaksanaan PTK ini tidak hanya dilakukan sekali tetapi memerlukan proses
minimal dua siklus yang setiap siklusnya harus melalui empat tahap yang dikenal
dengan, Perencanaan (Preparation), Tindakan (Action), Pengamatan
(Observation) dan Refleksi (Reflection).
Sedangkan, dalam Didactical Design Reasearch (DDR) siklus tahapannya yaitu:
1. Pra Implementasi
Dalam tahapan pra implementasi hal pertama yang peneliti lakukan yaitu
pemetaan kurikulum, dimana dari kurikulum yang ada peneliti membuat mind
map untuk merancang tahapan pembelajaran. Setelah itu peneliti mencoba
merepersonalisiasi buku teks yang dipakai. Repersonalisasi dalam hal ini
bertujuan untuk memprediksi kesulitan apa yang akan dialami oleh siswa jika cara
pembelajaran guru seperti apa yang terdapat pada buku teks. Selanjutnya peneliti
melakukan wawancara kepada siswa sebagai bahan untuk mengetahui ketepatan
pemahaman siswa terhadap buku teks dan kesulitan yang siswa alami setelah
mempelajari buku teks. Pengamatan yang peneliti lakukan tidak hanya sampai
pada pemahaman siswa tetapi juga berlanjut ke cara guru mengajar di kelas, hal
tersebut peneliti lakukan guna untuk mengetahui analisis metapedadidaktik. Dari
semua tahapan diatas dapat ditarik satu kesimpulan yaitu untuk mengetahui pokok
masalah yang dialami siswa dalam memahami konsep X.
2. Lesson Design
Tahapan lesson design dalam DDR sama hal nya seperti tahapan Tindakan
dalam PTK. Hal yang dapat dihasilkan dari tahapan ini yaitu RPP atau Lesson
Design. Isi dari RPP atau lesson design yaitu:
22
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Tujuan
c. Tahap kegiatan: - Pembahasan materi
- Individu, kelompok atau klasikal
- Percobaan, media atau Question-Answer (QA)
d. Prediksi respon siswa
e. Antisipasi guru
f. Evaluasi
Pada bagian evaluasi peneliti dapat melakukan beberapa cara yaitu dengan
mengadakan pre tes, wawancara dan meminta siswa untuk menceritakan kembali
pengalaman belajarnya. Berikut adalah gambaran dari hubungan antara materi,
cara belajar dan evaluasi.
3. Implementasi
Implementasi disebut juga analysis metapedadidaktik. Pada tahapan ini
peneliti menerapkan pembelajaran sesuai perencanaan yang telah dibuat. Kriteria
analisisnya yaitu:
a. Kesatuan (Unity)
Kesatuan yang dimaksud dalam hal ini yaitu pola pikir materi
berdasarkan tujuan.
b. Keluwesan (Flexibility)
Keluwesan yang dimaksud yaitu kebenaran antara prediksi dan
kenyataan yang terjadi.
c. Kesinambungan (Coherence) Materi
23
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kesinambungan yang dimaksud yaitu apakah tahapan kegiatannya
sesuai dengan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti.
4. Refleksi
Refleksi dalam PTK sama halnya dengan Analysis Retrospective dalam
DDR. Tahapan ini akan menghasilkan Desain Hipotesis, untuk mendapatkan
Desain Hipotesis ada langkah-langkah yang harus di terapkan yaitu yang pertama
bagaimana hubungan antara design yang telah dibuat dengan implementasinya,
yang kedua hubungan antara kesulitan belajar siswa dengan metapedadidaktik dan
yang ketiga yaitu prediksi atau antisipasi dengan keadaan yang terjadi.
Dalam DDR Pra Implementasi dan Lesson Design dijadikan satu bagian
yang dinamakan Prosfektif Analisis. Sedangkan Implementasi dinamakan Analisis
Metapedadidaktik, dan Refleksi dinamakan Analisis Retrospektif.
Tabel 3.1 Tahapan Penelitian Dalam DDR
Prospective Analysis
Analysis Metapedadidaktik
Analysis Retrospective Pra
Implementasi Lesson Design Implementasi Refleksi
Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian yaitu mengkaji dan
menganalisis kesulitan belajar siswa (learning obstacle) sehingga desain didaktis
yang diharapkan dapat memperbaiki dan mengembangkan proses pembelajaran ke
arah yang lebih baik sehingga dapat mengatasi kesulitan belajar (learning
obstacle) yang dialami oleh siswa.
Tidak hanya bagi siswa dalam penelitian ini juga dapat membantu guru dalam
24
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jadi guru harus kreatif untuk mencari solusi dari kesulitan yang dialami siswa.
Peneliti menyarankan beberapa langkah-langkah yang bisa digunakan oleh guru
sebagai tahap awal perencanaan, persiapan dan pelaksanaan.
B. Proses Tindakan
Pada awal penelitian ini, peneliti melakukan repersonalisasi pada tahapan
pra siklus. Repersonalisasi yaitu menganalisis buku teks yang digunakan oleh
siswa pada pembelajaran IPA konsep gaya gesek. Selain itu pada tahapan pra
siklus peneliti juga mengamati cara guru dalam menyampaikan pembelajaran di
dalam kelas dengan penyajian materi yang terdapat pada buku teks. Setelah itu
peneliti mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA konsep gaya
gesek. Kegiatan pra siklus dilakukan untuk mengetahui situasi asli pembelajaran
IPA pada konsep gaya gesek di kls V. Setelah menganalisis yang terjadi di
lapangan maka peneliti mempersiapkan tindakan pada siklus 1.
Berikut adalah proses tindakan penelitian model Arikunto dengan
25
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alur PTK dalam pembelajaran IPA pada konsep gaya gesek dengan menggunakan pendekatan CTL.
(Modifikasi PTK Kemmis dalam Arikunto dengan penerapan DDR)
Bagan 3.1
OBSERVASI (Repersonalisasi)
Menganalisis buku teks siswa
Mengamati cara guru dalam
menyajikan materi yang ada dalam buku teks
Mengamati aktivitas siswa selama
proses pembelajaran
REFLEKSI
Merumuskan permasalahan yang
ditemukan pada proses pembelajaran
SIKLUS 1
PERENCANAAN (Prospective)
Membuat desain pembelajaran
(RPP) dengan menggunakan
pendekatan CTL
TINDAKAN
Pelaksanaan (Metapedadidaktik)
Menerapkan desain pembelajaran
(RPP) konsep gaya gesek dengan
menggunakan pendekatan CTL
26
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pra Siklus
a. Observasi (Repersonalisasi)
Repersonalisasi dalam tahapan ini yaitu menganalisis buku teks yang
digunakan siswa, mengamati cara guru menyampaikan pembelajaran dan
mengamati aktivitas siswa.
b. Refleksi
Melakukan diskusi dengan guru kelas sebagai mitra, merumuskan
masalah yang ditemukam dari hasil repersonalisasi yang menjadi
penyebab kesulitan belajar pada siswa. Selanjutnya menentukan solusi
dengan merumuskan perencanaan pada siklus 1 dan mencoba menerapkan
pendekatan CTL pada konsep gaya gesek.
2. Siklus
a. Perencanaan (Prospective)
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini yaitu membuat desain
pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan kesulitan belajar yang dialami
siswa dengan menggunakan pendekatan CTL.
b. Tindakan / Pelaksanaan (Metapedadidaktik)
PENGAMATAN (Metapedadidaktik)
Peneliti berkolaborasi dengan guru
sebagai mitra untuk melakukan
pengamatan terhadap kegiatan
pembelajaran yang berlangsung,
apakah ada learning obstacle yang
dialami siswa saat pembelajaran
berlangsung REFLEKSI (Retrospektif)
Menganalisis hubungan antara
prospective dan metapeda didaktik
Hasil refleksi digunakan untuk
menetukan langkah lebih lanjut dalam upaya mengkaji tujuan penelitian
Apabila hasil pembelajaran belum maksimal,
maka peneliti melakukan perbaikan dan
27
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menerapkan desain pembelajaran pada konsep gaya gesek dengan
menggunakan pendekatan CTL. Adapun langkah-langkah
pembelajaran dengan pendekatan CTL yaitu sebagai berikut:
1) Mengembangkan pemikiran siswa bahwa pembelajaran akan lebih
bermakna apabila dengan cara bekerja sendiri.
2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik
3) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya
4) Ciptakan masyarakat belajar
5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran
6) Lakukan refleksi diakhir pertemuan
7) Lakukan penilaian yang sebenarnya kepada semua siswa
c. Pengamatan (Metapedadidaktik)
Peneliti dan guru sebagai mitra mengamati kegiatan pembelajaran
dengan desain yang sudah dibuat untuk mengetahui kemungkinan
learning obstacle yang dialami siswa selama penerapan desain
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL
d. Refleksi (Retrospektif)
1. Menganalisis hubungan antara prospective dengan
metapedadidaktik.
2. Melakukan perbaikan dan menyusun desain pembelajaran yang
baru jika hasil penelitian sebelumnya dianggap kurang
28
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Observasi/pengamatan
Yusnandar dan Nuraeni (2013) Segala data-data yang akan dikumpulkan
sudah dituangkan dalam format tertentu. Pengamat tinggal memberi tanda ceklis
dalam format observasi, adapun yang diamati dalam proses pembelajaran ialah
aktivitas guru dengan indikator yang sudah ditentukan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Format observasi aktivitas guru pada pembelajaran konsep gaya gesek dengan menggunakan pendekatan CTL
No
Aspek yang
diamati Indikator
29
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Tes
Bentuk tes yang digunakan ialah tes tertulis yaitu pilihan ganda. Soal
bentuk pilihan ganda terdiri dari pokok soal dan kemungkinan jawaban.
1. Kontruktivisme
1. Guru memberikan stimulus awal
kepada siswa tentang konsep gaya gesek
2. Guru memotivasi siswa untuk dapat
berfikir dan beranimengeluarkan pendapat
2. Pemodelan
1. Guru mengajak siswa untuk mengamati
alat peraga yang digunakan untuk praktikum
2. Guru mendemonstrasikan konsep gaya
gesek dengan alat peraga yang ada
3. Bertanya
1. Guru bertanya kepada siswa mengenai
hasil pengamatan yang dilakukan siswa
2. Guru melakukan tanya jawab tentang
konsep gaya gesek
4.
Masyarakat belajar
1. Guru mengelompokan siswa
secara berpasangan
2. Guru meminta setiap kelompok untuk
mengidentifikasi gaya gesek
5. Menemukan
1. Guru meminta setiap kelompok untuk
melakukan percobaan gaya gesek
2. Guru meminta setiap kelompok untuk
menuliskan hasil percobaan
6.
Penilaian sebenarnya
1. Guru meminta siswa untuk
mengerjakan soal tes yang sudah dibuat
2. Setiap kelompok medapatkan
hasil pengamatan dari kelompok lain
7. Refleksi
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami
2. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk
30
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jumlah soal yang peneliti buat ialah 20 soal yang diambil dari konsep
gaya gesek. Rentang nilai yang digunakan ialah 10 – 100. Diberi skor 10
untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah.
31
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
[image:31.842.85.752.87.487.2]Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal
Kompetensi Dasar Indikator
Tingkat Kesukaran
Soal
Kemampuan yang diuji
Jumlah Kognitif 1 Kognitif 2 Kognitif 3
5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi
melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
Menunjukan bagaimana gaya
memiliki arah dan berpindah tempat
Membandingkan gerak benda
pada permukaan yang berbeda-beda (kasar-halus)
Menjelaskan bagaimana cara memperbesar dan memperkecil gaya
Menunjukan bahwa berat dan bentuk benda mempengaruhi gaya gesek
Mendemonstrasikan cara kerja gaya gesek
Menjelaskan bagaimana
kecepatan benda pada gaya gesek
Menunjukan pengaruh bidang miring terhadap kecepatan gaya gesek
Menunjukan arah yang terjadi pada gaya gesek
Mudah Sedang Sukar Sedang Mudah Sukar Sedang Sedang
1, 8, 11
6, 20
7, 10, 14, 17
3, 18
2, 13
4, 15
5, 12, 16
31
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah kisi-kisi soal dibuat, kemudian peneliti membuat soal tes yaitu sebagai
berikut:
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c dan d yang dianggap paling benar!
1. Gaya dapat menyebabkan, kecuali ...
a. Benda diam menjadi bergerak c. Bentuk dan ukuran benda berubah
b. Benda menjadi panas d. Arah gerak benda berubah
2. Pada gambar dibawah ini, benda manakah yang lebih dahulu sampai ke bawah
...
a. c.
b. d.
3. Gaya gesek terbesar tedapat pada gambar ...
a. c.
b. d.
32
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Diantara gambar ini, manakah arah gaya gesek yang paling tepat ...
a. c.
b. d.
5. Gaya gesek dapat diperbesar dengan cara ...
a. Menghaluskan permukaan benda c. Memperlicin permukaan benda
b. Memperkasar permukaan benda d. Memperbulat permukaan benda
6. Gaya gesek terjadi karena adanya ...
a. Pertemuan antar dua permukaan benda c. Astronot melayang di angkasa b. Benda yang jatuh ke tanah d.Pesawat yang melayang diudara
7. Pengurangan kecepatan mobil di jalan raya disebabkan oleh gaya ...
a. Magnet c. Gesek
b. Gravitasi d. Pegas
8. Perhatikan gambar berikut ....
Gambar tersebut menunjukkan bahwa gaya dapat menyebabkan ....
a. bentuk kaleng berubah c. Kecepatan berubah
b. Arah berubah d. Kaleng tidak mengalami perubahan
33
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9. Alas kaki dibuat bergelombang/bergerigi bertujuan untuk ...
a. Adanya keseimbangan c. Gaya gesek kecil
b. Gaya otot berkurang d. Gaya gesek besar
10.Jika semakin halus permukaan benda maka gaya geseknya semakin ...
a. Besar c. Tinggi
b. Sedikit d. Kecil
11.Di bawah ini manakah yang mendapatkan gaya ...
a. Kaleng susu pindah dari tempat A ke B c. Paku tetap di tembok
b. Botol minum tetap pada tempatnya d. Kelapa menempel pada pohonnya 12.Bahan dari karet berguna untuk memperbesar gaya ...
a. Gesek c. Magnet
b. Gravitasi d. Ikat
13.Benda manakah dari gambar dibawah ini yang akan lebih dahulu sampai ke titik A ...
a. c.
A A
b. d.
A A
14.Gaya yang ditimbulkan oleh dua permukaan benda yang saling berentuhan
disebut gaya..
a. Sentuh c. Gesek
b. Permukaan d. Lekat
15. Arah dibawah ini yang merupakan arah gaya gesek adalah ...
a. Bola yang beputar ke atas c. Bola yang menggelinding
ke atas
b. Bola yang menggelinding ke bawah d. Bola yang jatuh dari atas
ke bawah
34
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Permukaan benda dibuat bergerigi c. Permukaan benda dihaluskan
b. Permukaan benda diperbesar d. Permukaan benda dibuat teralur
17.Pernyataan di bawah ini berhubungan dengan gaya gesek, kecuali ...
a. Kelereng menggelinding kemudian berhenti
b. Sepatu yang dipakai dapat digunakan untuk berjalan di atas lantai
c. Dapat menyebabkan mesin cepat aus
d. Benda dari atas meja jatuh ke lantai
18.Benda dengan berat manakah yang akan lebih dahulu berpindah tempat ...
a. c.
b. d.
19.Manakah yang akan cepat sampai ke titik hitam terlebih dahulu ...
a. c.
b. d.
20.Manakah yang termasuk gaya gesek ...
a. c.
10 Kg 15 Kg
35
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. d.
Kunci Jawaban
1. B 6. A 11. A 16. C
2. A 7. C 12. A 17. D
3. D 8. A 13. C 18. A
4. C 9. D 14. C 19. D
5. B 10. B 15. B 20.A
D. Pengolahan data
36
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Masing-masing indikator diberi nilai 1 poin. Sehingga tiap aspek yang
diamati jika terpenuhi semua indikatornya ada 2 poin. Banyaknya poin
akan dibagi jumlah indikator.
Nilai Akhir = ∑ Nilai yang diperoleh x 10 Jumlah Indikator
Rentang nilai akhir 1 - 10
b. Nilai tes siswa
Untuk menentukan nilai akhir hasil belajar siswa, peneliti
menggunakan rumus:
Nilai Akhir = ∑ Skor yang benar 2
Setiap nomor yang benar diberi nilai 10. Rentang nilai 10 – 100.
Kemudian untuk mencari jumlah rata-rata seluruh siswa, Sudjana
(2011) yaitu dengan menjumlahkan seluruh skor dibagi dengan
banyaknya subjek. Sehingga rumusnya sebagai berikut:
X = ∑� �
X = rata-rata
∑x = jumlah seluruh skor N = banyaknya subjek (siswa)
Dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
9,0-10,0 : Baik Sekali
8,0-8,9 : Baik
6,5-7,9 : Cukup
5,5-6,4 : Kurang
37
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu kegiatan pembelajaran IPA konsep gaya
gesek dengan desain pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL di kelas
V Sekolah Dasar Negeri Taman Baru I dengan jumlah siswa 33 orang, yang
terdiri dari 12 laki-laki dan 21 perempuan.
Lokasi penelitian yang digunakan yaitu di SD Negeri Taman Baru I
Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Alasan peneliti melakukan penelitian di SD
tersebut ialah karena setelah peneliti melakukan pengamatan tentang
pembelajaran IPA peneliti menemukan beberapa kesulitan yang dialami siswa.
Maka dari itu peneliti ingin mencoba menerapkan desain pembelajaran dengan
pendekatan CTL untuk mengatasi kesulitan belajar siswa.
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan temuan-temuan yang di temukan selama
melaksanakan penelitian di lapangan tentang “desain pembelajaran konsep gaya
gesek berbasis pendekatan contextual teaching and learning (CTL) berdasarkan
analisis kesulitan berlajar siswa (learning obstacle) pada kelas v di sekolah dasar”
maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa:
1. Proses pembelajaran pada konsep gaya gesek dengan menggunakan
pendekatan contextual teaching and learning pada penerapannya menemui
beberapa learning obstacle yang dialami siswa. Hal tersebut disebabkan
dari penyajian buku teks yang materinya sangat terbatas sebagai solusi
peneliti membuat desain pembelajaran untuk mengatasi learning obstacle
tersebut.
2. Pembuatan desain pembelajaran yang dibuat berdasarkan analisis kesulitan
belajar pada siswa mampu membantu siswa dalam proses pembelajaran.
pembuatan desain juga dapat menambah kreativitas guru dalam
menyajikan pembelajaran di dalam kelas. Hal tersebut bisa dilihat dari
peningkatan hasil aktivitas guru yaitu pada siklus I 7,85 dan pada siklus II
8,57.
3. Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan desain pembelajaran
konsep gaya gesek berbasis pendekatan contextual teaching and learning
(CTL) berdasarkan analisis kesulitan berlajar siswa (learning obstacle)
maka hasil pembelajaran yang diperoleh siswa meningkat. Peningkatan ini
dilihat dari nilai rata yang diperoleh siswa pada tahap pra siklus
rata-rata nilai 65,7 kemudian pada siklus I nilai rata-rata-rata-rata menjadi 71,2 dan pada
siklus II menjadi 8,21. Peningkatan tersebut terjadi karena pendekatan
contextual teaching and learning mengedepankan pengalaman siswa
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
demikian guru dapat menggunakan desain dan pendekatan contextual
teaching and learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan
meningkatkan aktivitas guru di dalam kelas.
B. Saran
1. Bagi Guru SD
Para guru seharusnya dapat mengemas pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan-pendekatan yang menarik, salah satunya
pendekatan contextual teaching and learning, dan hasil dari penelitian
inikiranya dapat disosialisasikan melalui kegiatan Kelompok Kerja Guru
(KKG) dalam organisasi gugus sekolah supaya dapat meningkatkan mutu
pendidikan.
2. Bagi Kepala Sekolah
Para kepala sekolah diharapkan bisa memberi dukungan untuk setiap
kegiatan pembelajaran baik itu memberikan motivasi kepada guru supaya
mengemas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan yang menarik
juga menyediakan fasilitas yang perlu digunakan saat pembelajaran.
3. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber referensi untuk
penelitian selanjutnya. Adapun hal yang perlu diperbaiki dari penelitian ini
yaitu materi yang peneliti buat dapat dikatakan terlalu luas untuk dua kali
pertemuan. Seharusnya materi bisa dilaksanakan dalam tiga atau empat
pertemuan. Selain dari materi pendekatan dalam penelitian ada beberapa
bagian yang mungkin belum terlaksana dengan sempurna.
Langkah-langkah dari pendekatan contextual teaching and learning ada beberapa
yang belum terlaksana dengan baik. Dengan memperbaiki hal tersebut
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Adriana, S. I. (2010). Penerapan Teori Belajar IPA dan Penlaran Siswa Sekolah
Dasar. Surabaya: Duta Graha Pustaka.
Azam, M. (2009). Akrab dengan Dunia IPA. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Djaramah, S. B. (2008). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Hawasi. (2012). Penggunaan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Di Kelas IV SD Negeri
Cibandos Kecamatan Waringinkurung Kabupaten Serang. Serang: UPI.
Jesicca, A. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Tumbuhan hijau
Melalui Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning). Serang: UPI
Mahdiana, D. (2014). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Aplikasi Pendekatan
Contextual Teaching And Learning (CTL) Pada Konsep Peritiwa Alam. Serang:
UPI.
Mulyana, M. Suratno, T. & Suryadi, D. (2013). Recontextualising Didactical
Situations in Primary Mathematics Instruction.ProsidingInternational Seminar on
Mathematics, Science and Computer Science Education. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia
Priyono, & Sayekti, T. (2006). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI. Surakarta:
Graha Multi Grafika.
Rosalin, E. (2008). Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Karsa
Mandiri Persada.
Rositawaty, S., & Muharam, A. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam.
Tri Puji Aprilia Tampubolon, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Suherman. (2006). Kamus Pintar IPA. Bandung: Epsilon Grup.
Sulityanto, H., & Wiyono, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas
IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Suryadi, D. (2010). Metapedadidaktik dan Didactical Design Research (DDR): Sintesis
hasil pemikiran berdasarkan lesson study. Teori, Paradigma, Prinsip dan
Pendekatan Pembelajaran MIPA Dalam Konteks Indonesia , hlm. 55-57.
Suryadi, D. & Suratno, T. (2013). Metapedadidaktik dan Didactical Design Research
(DDR) dalam implementasi kurikulum dan praktik lesson study. Prosiding Peran
Lesson Study dalam Menyongsong Implementasi Kurikulum 2013. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya
Suyitno, A., & Salam, R. A. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Bogor: Yudhistira.
Winarti, W., Winarto, J., & Sunarno, W. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Wisudawati, A. W., & Sulityowati, E. (2014). Metodologi pembelajaran IPA. Jakarta:
Bumi Aksara.
Wiyani, N. A. (2013). Desain Pembelajaran Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.