ABSTRAK
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENYALURAN KREDIT UMUM
Studi Kasus di KBPR Bank Pasar Patma Klaten
Ireneus Dhimas Tri Prabowo NIM : 102114034 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Tujuan dari penelitian ini untuk menilai apakah sistem penyaluran kredit umum yang dijalankan KBPR Bank Pasar Patma Klaten sudah sesuai dengan kajian teori yang ada dan apakah pengendalian internal penyaluran kredit umum di KBPR Bank Pasar Patma Klaten sudah efektif.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan adalah dengan melakukan pengamatan terhadap sistem penyaluran kredit umum pada KBPR Bank Pasar Patma Klaten. Untuk menganalisis efektifitas pengendalian internal penyaluran kredit menggunakan metode stop-or-go sampling.
ABSTRACT
EVALUATION OF INTERNAL CONTROL OF GENERAL CREDIT PROVISION SYSTEM
A Case Study at KBPR Bank Pasar Patma Klaten
Ireneus Dhimas Tri Prabowo NIM : 102114034 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2015
The purpose of this research is to assess whether the general credit provision system used by KBPR Bank Pasar Patma Klaten is already appropriate with the theory and whether the internal control provision of the system is already effective or not.
The type of this research is a case study. The data was obtained by interview and documentation method. The observation towards general credit delivery system in KBPR Bank Pasar Patma Klaten is done to answer the first problem. Stop-or-go sampling method is used to analyze the effectiveness of internal control provision.
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENYALURAN KREDIT UMUM
Studi Kasus di KBPR Bank Pasar Patma Klaten
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
c
:
Oleh :
Ireneus Dhimas Tri Prabowo NIM : 102114034
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENYALURAN KREDIT UMUM
Studi Kasus di KBPR Bank Pasar Patma Klaten
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
:
Oleh :
Ireneus Dhimas Tri Prabowo NIM : 102114034
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
014
“Belajarlah dari mereka yang diatasmu, nikmati hidup
dengan mereka yang disampingmu, dan jangan
remehkan yang dibawahmu”
.
-@Surya_Kuda-
kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus Andalanku,
Bapakku Petrus Kusnar Sudjadi (Alm),
Ibuku Theresia Yuni Astuti,
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertandatangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENYALURAN KREDIT UMUM
Studi Kasus di KBPR Bank Pasar Patma Klaten
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 23 Juni 2015 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah olah sebagai tulisan saya dan atau tidak terdapat bagaian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2015 Yang membuat pernyataan
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Ireneus Dhimas Tri Prabowo
Nomor Mahasiswa : 10 2114 034
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENYALURAN KREDIT UMUM
Studi Kasus di KBPR Bank Pasar Patma Klaten
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelilanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Juli 2015
Yang menyatakan
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan
skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pada program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan,
bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai, memberkati dan menguatkan
penulis dalam setiap proses hidup ini.
2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian penulis.
3. FA Joko Siswanto, S.E., MFA, QIA selaku pembimbing yang telah
membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Suparmadi dan Mas Danang yang telah memberikan penulis
kesempatan untuk melakukan penelitian, dan seluruh Karyawan KBPR
Bank Pasar Patma Klaten atas kerjasamanya.
5. Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
yang telah memberikan bimbingan dan bantuan selama belajar di
6. Orangtua penulis, Bapak Petrus Kusnar Sudjadi (Alm) dan Ibu Theresia
Yuni Astuti yang selalu memperhatikan, membimbing, mendoakan dan
kasih sayangnya kepada penulis.
7. Kakakku Gregorius Bayu Gunawan dan Vinc. Putri Kusumastuti yang
selalu mendoakan, menyemangati dan berbagi cerita dengan penulis .
8. Astiarani Windi yang tak pernah lelah mendengar keluh kesah, dan selalu
memberi semangat bagi penulis.
9. Bulek Tri, Om Anwar dan Jefri yang juga selalu mendoakan dan berbagi
cerita bersama penulis selama masa kuliah.
10.Teman-teman kost Narada 5a, Ratri, Mas Ridwan, Rio, Mb Indes, Bona,
Mila Nurul, Putra dan Mas Nico atas kebersamaan yang menyenangkan.
11.Orang-orang Palembang tercinta Mb Bunga, Mas Sigit, Christofel
William, Esti, Fani, Yoseph, Entes, Leo, Tika, Mamank, Odon, Adit yang
telah memberikan motivasi dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.
12.Keluarga Cana Community khusunya Romo Elias, Dio, Aris, Mb Nita, Ita,
Yos, Anton, Dion, Nerry, Felis, Epi, July, Maryun, Restu, Oyen, Lukas,
Karte atas kasih sayang, doa dan kebersamaan yang menyenangkan.
13.Teman-temanku di Jogja tercinta, Rilo, Telles “ketok”, Pebri, Mas Is,
Nando, Kukun, Leon, Krisna, Leo “romo”, Wigung, Angga, Taka, Atot,
Mb Bela, Hani, Tiara, Tarra, Ayu, Titin, Vivi atas kebersamaannya.
14.Teman-teman dan rekan kerja di Jogja Paradise foodcourt yang telah
15.Teman-teman seangkatan Akuntansi 2010 khususnya Kelas A atas
kebersamaan, suka dan dukanya selama ini.
16.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dukungan dan bantuannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan, dan jauh
dari sempurna. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima
kritik, saran, yang membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan peneliti lain.
Yogyakarta, 31 Juli 2015
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xv
ABSTRAK ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian... 3
E. Manfaat Penelitian... 4
F. Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
1. Pengertian Bank... 6
2. Fungsi Bank ... 6
B.Perkreditan ... 6
1. Pengertian Kredit ... 6
2. Tujuan Kredit... 7
3. Unsur-unsur Kredit ... 7
4. Fungsi Kredit ... 8
5. Jenis-jenis Kredit ... 9
C. Evaluasi ... 10
1. Pengertian Evaluasi ... 10
2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi ... 10
D.Sistem Akuntansi... 11
1. Pengertian Sistem ... 11
2. Pengertian Sistem Akuntansi ... 11
3. Unsur-unsur Sistem Akuntansi ... 11
E. Sistem Pemberian Kredit ... 12
1. Pertimbangan dalam Pemberian Kredit ... 12
2. Prosedur yang Membentuk Sistem Penyaluan Kredit ... 13
3. Unit-unit yang Terkait dalam Penyaluran Kredit ... 16
4. Dokumen yang digunakan dalam Penyaluran Kredit ... 17
F. Sistem Pengendalian Intern ... 18
1. Definisi Sistem Pengendalian Intern ... 18
3. Jenis-jenis Sistem Pengendalian Intern ... 19
G.Pengujian Kepatuhan ... 20
1. Fixed-Sample-Size Attribute Sampling ... 20
2. Stop-or-Go Sampling ... 21
3. Discovery Sampling ... 23
H.Populasi ... 24
1. Pengertian Populasi ... 24
2. Ukuran Populasi ... 24
I. Sampling ... 25
1. Pengertian Sampling ... 25
2. Teknik Sampling ... 25
3. Kriteria Sampling ... 27
BAB III METODE PENELITIAN... 28
A.Jenis Penelitian ... 28
B.Tempat dan Waktu Penelitian ... 28
C.Subjek dan Objek Penelitian ... 28
D.Teknik Pengumpulan Data ... 29
E. Teknik Analisis Data ... 29
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 37
A.Sejarah KBPR Bank Pasar Patma Klaten ... 37
B.Lokasi KBPR Bank Pasar Patma Klaten ... 39
C.Tujuan KBPR Bank Pasar Patma Klaten ... 39
E. Kegiatan Oprasional KBPR Bank Pasar Patma Klaten ... 46
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 49
A. Deskrpsi Sistem Penyaluran Kredit Umum KBPR Bank Pasar Patma Klaten... 49
1. Prosedur yang Membentuk Sistem Penyaluran Kredit ... Umum KBPR Bank Pasar Patma Klaten ... 49
2. Fungsi Organisasi yang Terkait dalam Sistem Penyaluran Kredit Umum KBPR Bank Pasar Patma Klaten... 53
3. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Penyaluran Kredit Umum KBPR Bank Pasar Patma Klaten... 55
4. Bagan Alir Prosedur Penyaluran Kredit Umum KBPR Bank Pasar Patma Klaten ... 56
5. Evaluasi Pengendalian Internal atas Penyaluran Kredit umum di KBPR Bank Pasar Patma Klaten ... 59
B. Pengujian Efektifitas Sistem Penyaluran Kredit Umum KBPR Bank Pasar Patma Klaten ... 63
BAB VI PENUTUP ... 70
A. Kesimpulan... 70
B. Keterbatasan Penelitian ... 71
C. Saran ... 71
Daftar Pustaka ... 72
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian ... 22
Tebel 3.1 Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian ... 32
Tabel 3.2 Tabel Stop-or-go Decision ... 32
Tabel 3.3 Attribute Sampling Table for Determining Stop-or-go
Sample Size and Upper Precision Limit Population
occurance Rated Based on Sample Result ... 33 Tabel 5.1 Pengujian Pengendalian Internal tentang organisasi
dalam penyaluran kredit umum ... 59
Tabel 5.2 Pengujian Pengendalian Internal tentang sistem otorisasi dan
prosedur pencatatan dalam penyaluran kredit umum ... 61
Tabel 5.3 Pengujian Pengendalian Internal tentang praktik yang sehat
dalam proses penyaluran kredit umum ... 62
Tabel 5.4 Pengujian Pengendalian Internal tentang Kompetensi
Karyawan dalam proses penyaluran kredit umum ... 63
Tabel 5.5 Hasil Uji Kepatuhan Efektifitas Sistem Pengendalian
Intern Penyaluran Kredit Umum KBPR Bank Pasar ... 66
Tabel 5.6 Attribute Sampling Table for Determining Stop-or-go
Sample Size and Upper Precision Limit Population
occurance Rated Based on Sample Result ... 68 Tabel 5.7 Perbandingan AUPL dengan DUPL pada tiap atribut
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KBPR Bank Pasar Patma Klaten ... 40
Gambar 5.1 Bagan Alir (flowchart) penyaluran kredit umum KBPR
ABSTRAK
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENYALURAN KREDIT UMUM
Studi Kasus di KBPR Bank Pasar Patma Klaten
Ireneus Dhimas Tri Prabowo NIM : 102114034 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Tujuan dari penelitian ini untuk menilai apakah sistem penyaluran kredit umum yang dijalankan KBPR Bank Pasar Patma Klaten sudah sesuai dengan kajian teori yang ada dan apakah pengendalian internal penyaluran kredit umum di KBPR Bank Pasar Patma Klaten sudah efektif.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan adalah dengan melakukan pengamatan terhadap sistem penyaluran kredit umum pada KBPR Bank Pasar Patma Klaten. Untuk menganalisis efektifitas pengendalian internal penyaluran kredit menggunakan metode stop-or-go sampling.
ABSTRACT
EVALUATION OF INTERNAL CONTROL OF GENERAL CREDIT PROVISION SYSTEM
A Case Study at KBPR Bank Pasar Patma Klaten
Ireneus Dhimas Tri Prabowo NIM : 102114034 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2015
The purpose of this research is to assess whether the general credit provision system used by KBPR Bank Pasar Patma Klaten is already appropriate with the theory and whether the internal control provision of the system is already effective or not.
The type of this research is a case study. The data was obtained by interview and documentation method. The observation towards general credit delivery system in KBPR Bank Pasar Patma Klaten is done to answer the first problem. Stop-or-go sampling method is used to analyze the effectiveness of internal control provision.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan ekonomi dan bisnis yang semakin berkembang membuat
kebutuhan akan adanya sumber dana menjadi terasa sangat penting. Untuk
itu dalam aktivitasnya saat ini, kegiatan manusia tidak akan lepas dari
peranan bank selaku pemberi layanan perbankan bagi masyarakat.
Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan, pengertian
bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit.
Menurut undang-undang perbankan bank dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu Bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). BPR adalah salah
satu jenis lembaga perbankan yang mempunyai ruang lingkup lebih kecil
dibanding Bank umum. Bank Perkreditan rakyat dibentuk dengan tujuan
untuk menghindari praktik lintah darat dengan bunga yang tinggi. Dengan
muncul dan beroperasinya Bank Perkreditan Rakyat di daerah-daerah
maka diharapkan pemerataan pembangunan dan penyaluran kredit dapat
BPR dituntut untuk mampu mengelola kegiatan usahanya secara
profesionaal, agar bisa mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. BPR
melalui usaha penyaluran kreditnya harus mampu meningkatkan
efektivitas sistem penyaluran kredit dan berusaha sebaik mungkin
mengurangi resiko kegagalan kredit. Pemberian kredit merupakan kegiatan
utama BPR yang terjadi secara rutin dan juga merupakan faktor utama
yang berpengaruh pada BPR. Jika kegiatan perkreditan tersebut tidak
didukung oleh sistem penyaluran kredit dan internal control yang baik
maka akan tejadi banyak kredit yang tak tertagih dan pada akhirnya
merugikan BPR.
Prosedur pemberian kredit dan penilian kredit oleh dunia perbankan
antara bank yang satu dengan yang lain secara umum tidak jauh berbeda.
Perbedaan mungkin hanya akan terletak pada tujuan bank tersebut serta
persyaratan yang di tetapkan dengan pertimbangannya masing-masing.
Penyaluran kredit memiliki sebuah resiko yang cukup besar, yaitu
adanya kredit macet. Bahaya yang timbul dari munculnya kredit macet
adalah tidak terbayarnya kembali kredit tersebut, baik sebagian maupun
seluruhnya. Kredit macet banyak terjadi akibat adanya analisis persetujuan
pemberian kredit yang tidak ketat. Kredit macet akan memberikan dampak
yang kurang baik bagi bank khususnya BPR, karena kehidupan Bank
Perkreditan Rakyat sangat dipengaruhi oleh keberhasilan bank dalam
mengelola kredit yang disalurkan. KPR Bank Pasar Patma sendiri
Evaluasi terhadap sistem penyaluran kredit umum di KBPR Bank
Pasar Patma Klaten perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan kredit umum
merupakan jenis kredit yang paling diminati. Setiap bulan bank
mencairkan 40-50 kredit umum kepada nasabah, sedangkan kredit
insidentil hanya 15-20 nasabah dan kredit pegawai 5. Secara nominal
rupiah kredit umum juga memiliki transaksi paling tinggi, per bulan
rata-rata 650 juta, sedangkan kredit insidentil rata-rata-rata-rata 100 juta dan kredit
pegawai rata-rata 27 juta per bulan. Maka dari itu penulis memilih untuk
melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Pengendalian Internal
Sistem Penyaluran Kredit Umum dengan Studi Kasus di KBPR Bank
Pasar Patma Klaten”.
B. Rumusan Masalah
Berdasaran latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah yaitu
apakah pengendalian internal sistem penyaluran kredit umum di KBPR
Bank Pasar Patma Klaten sudah efektif?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
menilai efektif atau tidaknya sistem penyaluran kredit umum di KBPR
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi KBPR Bank Pasar Patma
Penelitian ini dapat memberikan masukan dan informasi yang berguna
untuk mendukung kemajuan usaha bank dalam mengambil keputusan
dan kebijakan dalam proses penyaluran kredit.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pustaka dan sebagai
bahan refleksi bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian
selanjutnya.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman tentang
sistem penyaluran kredit pada prakteknya dilapangan dan menerapkan
ilmu yang di dapat di bangku kuliah.
E. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat
penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Dalam bab ini berisi tentang teori-teori yang relevan
dengan masalah yang diangkat, yang digunakan sebagai
BAB III Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, data yang
diperlukan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis
data.
BAB IV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini akan menguraikan sejarah dan informasi-informasi
mengernai perusahaan yang akan di teliti.
BAB V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini akan menguraikan tentang hasil penelitian, analisis
data, serta pembahasannya.
BAB VI Penutup
Bab ini akan berisi mengenai kesimpulan dari analisis data,
keterbatasan, serta saran yang diharapkan dapat bermanfaat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Bank
1. Pengertian Bank
Sesuai dengan undang-undang no 10 th.1998, bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya dalam bentuk kredit atau dalam bentu-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.
2. Fungsi Bank
Dikutip dari penelitian sudilah tahun 2009, Bank mempunyai 3 fungsi
pokok :
a. Sebagai lembaga yang menghimpun dana-dana masyarakat.
b. Sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari masyarakat dalam
bentuk kredit atau sebagai lembaga pemberi kredit.
c. Sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan
pembayaran uang.
B. Perkreditan
1. Pengertian Kredit
Menurut Taswan (2006:155) kredit memiliki arti yang beraneka
ragam. Kredit berasal dari bahasa yunani “credere” yang berarti
kepercayaan, atau dalam bahasa latin “creditum” yang berarti
kepercayaan akan kebenaran. Arti tersebut dapat disimpulkan bahwa
Dengan demikian istilah kredit memiliki arti khusus yaitu
meminjamkan uang atau penundaan pembayaran, dimana dasar
pemikiran persetujuan pemberian kredit oleh suatu lembaga keuangan
kepada seseorang atau sekelompok dan atau badan berdasarkan
kepercayaan.
Menurut undang-undang No. 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 1 tentang
perubahan undang-undang No. 7 tahun 1992 menyebutkan bahwa
kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka watu tertentu
dengan pemberian bunga.
2. Tujuan Kredit
Tujuan Kredit adalah memperoleh hasil keuntungan dari bunga kredit
yang di bebankan kepada kreditur dengan aman tanpa hambatan
(Tohar 2000:89).
3. Unsur-unsur Kredit
Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit
(Santoso : 1996 :10) adalah :
a. Kepercayaan
Kepercayaan yaitu keyakinan bank atas uang yang dipinjamkan
tersebut akan diterima kembali pembayaran pokok dan bunganya
b. Waktu
Waktu yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian
prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang
akan datang.
c. Degree of Risk
Degree of Risk yaitu risiko yang terjadi akibat kesenjangan waktu
dari pemberian pinjaman tersebut. Asumsi ini didasarkan
pertimbangan bahwa semakin lama kredit diberikan maka akan
semakin tinggi tingkat resikonya, karena kemampuan manusia
menerobos masa yang akan datang selalu ada unsur ketidakpastian
yang tidak dapat di prediksi pada masa sekarang.
d. Prestasi / Obyek kredit
Pemberian kredit sebenarnya tidak hanya sebatas pemberian
pinjaman dalam bentuk uang saja, tetapi juga dalam bentuk barang
atau jasa. Namun karena kehidupan ekonomi sekarang didasarkan
pada uang, maka transaksi kredit yang menyangkut uanglah yang
sering kita jumpai.
4. Fungsi Kredit, menurut Suyatno (2007:16) yaitu:
a. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang.
1) Para pemilik uang/ modal dapat secara langsung meminjamkan
uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan untuk
2) Para pemilik uang/ modal dapat menyimpan uangnya pada
lembaga-lembaga keuangan. Uang tersebut diberikan sebagai
pinjaman kepada perusahaan perusahaan untuk meningkatkan
usahanya.
b. Kredit salah satu alat stabilitas ekonomi.
Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijakan diarahkan
kepada usaha-usaha antara lain :
1) Pengendali inflasi
2) Peningkatan ekspor, dan
3) Pemenuhan kebutuhan pokok rakyat.
c. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha
Setiap orang yang ber-usaha selalu ingin meningkatkan usahanya,
namun terkadang dibatasi oleh kemampuan dibidang permodalan.
Bantuan kredit yang diberikan oleh bank dapat mengatasi
kekurangmampuan para pengusaha di bidang permodalan,
sehingga pengusaha dapat meningkatkan usahanya.
5. Jenis-jenis kredit berdasarkan penggunaanya menurut Kasmir
(2003:99) :
a. Kredit Modal Kerja (KMK), adalah kredit untuk modal kerja
perusahaan dalam rangka pembiayaan aktiva lancar perusahaan,
seperti pembelian bahan baku, piutang dan lain-lain.
b. Kredit investasi, adalah kredit (berjangka menengah atau panjang)
moderenisasi, perluasan ataupun pendirian proyek baru, misalnya
untuk pembelian mesin, bangunan dan tanah untuk pabrik.
c. Kredit konsumtif, adalah kredit yang diberikan bank kepada pihak
ketiga/perorangan (termasuk karyawan bank sendiri) untuk
keperluan konsumsi berupa barang atau jasa dengan cara membeli,
menyewa atau dengan cara lain.
C. Evaluasi
1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang
bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan
untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah
keputusan. (Arikunto 2008: 2).
Evaluasi meliputi kegiatan mengukur dan menilai sesuatu untuk dasar
pengambilan keputusan. Mengukur pada dasarnya adalah
membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu.
Evaluasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan kriteria
atau teori tertentu.
2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Tujuan dari evaluasi dibedakan menjadi dua yaitu tujuan umum
dan khusus (Arikunto 2008: 13). Tujuan umum diarahkan pada
program secara menyeluruh, sedangkan tujuan khusus hanya
Fungsi evaluasi yaitu untuk mengetahui apakah tujuan yang telah
ditetapkan dapat tercapai dalam kegiatan, untuk memberikan
obyektifitas pengamatan dan menentukan kelayakan, dan untuk
memberikan umpan balik bagi kegiatan yang dilakukan.
D. Sistem Akuntansi
1. Pengertian sistem
a. Menurut Mulyadi (2001: 26)
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu
dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai
tujuan.
b. Menurut Jogyanto (2005: 2)
Sistem adalah kumpulan dari elemen elemen yang berinteraksi
untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Pengertian sistem Akuntansi
Sistem akuntansi yaitu organisasi formulir, catatan, yang terdiri dari
jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan (Mulyadi 2001:3).
3. Unsur-unsur Sistem Akuntansi
Sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi juga mempunyai
unsur-unsur. Unsur-unsur sistem akuntansi tersebut adalah sebagai berikut
(Mulyadi 2001: 35) :
a. Formulir
Adalah dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
dengan formulir, peristiwa yang terjadi direkam di atas secarik
kertas.
b. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan atau
data lainnya.
c. Buku Besar
Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam
jurnal.
d. Buku Pembantu
Terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data
keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku
besar.
e. Laporan
Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan seperti
neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, dan laporan
lain yang berisi informasi yang merupakan keluaran dari sistem
akuntansi.
E. Sistem Pemberian Kredit
1. Pertimbangan dalam Pemberian Kredit
Pertimbangan dalam pemberian kredit yang terkenal adalah perinsip
a. Character
Prinsip ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
kejujuran dan integritas, segala tekad yang baik untuk memenuhi
segala kewajiban dari calon debitur.
b. Capacity
Dilakukan dengan tujuan untuk menilai kemampuan calon debitur
untuk sanggup melunasi kewajiban kewajiban dari kegiatan usaha
yang dilakukan atau akan dibiayai dengan kredit tersebut.
c. Capital
Bertujuan untuk mempertimbangkan jumlah dana atau modal
sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah yang tidak harus berupa
uang tunai, tetapi dapat juga berupa bangunan, mesin, dan lain lain.
d. Collateral
Bertujuan untuk dasar pertimbangan dengan menilai barang
jaminan yang diserahkan oleh peminjam sebagai bentuk jaminan
atas kredit yang diterima.
e. Condition of Economy
Prinsip ini bertujuan untuk dasar pertimbangan dengan melihat
batasan batasan atau hambatan yang ada, yang tidak
memungkinkan seseorang melakukan usaha disuatu tempat.
2. Prosedur yang Membentuk Sistem Pemberian Kredit
Prosedur pemberian kredit menurut Suyatno (2007: 69) melalui
a. Permohonan kredit
Permohonan fasilitas kredit yaitu permohonan baru untuk
mendapatkan suatu jenis fasilitas kredit, permohonan tambahan
suatu jenis fasilitas kredit yang sedang berjalan, permohonan
perpanjangan pembaharuan masa berlakunya kredit yang telah
berakhir jangka waktunya. Permohonan dinyatakan lengkap bila
telah memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk pengajuan
permohonan menurut jebis kreditnya.
b. Penyidikan dan analisis kredit
1) Penyidikan kredit
Penyidikan kredit adalah pekerjaan yang meliputi wawancara
dengan pemohon kredit, pengumpulan data yang berhubungan
dengan permohonan kredit yang diajukan nasabah, penyidikan
atas kebenaran mengenai hal-hal yang dikemukakan oleh calon
nasabah.
2) Analisis kredit
Analisis kredit adalah pekerjaan yang meliputi antara lain
mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala
aspek, baik keuangan maupun non keuangan dan menyusun
laporan analisis yang diperlukan.
c. Keputusan atas permohonan kredit
Keputusan adalah setiap tindakan pejabat yang berdasarkan
menyetujui dan atau mengusulkan permohonan fasilitas kredit
kepada pejabat yang lebih tinggi.
d. Penolakan permohonan kredit
Penolakan ini adalah permohonan kredit yang nyata-nyata
dianggap oleh bank secara teknis tidak memenuhi persyaratan.
Dalam hal penolakan permohonan baru, semua berkas permohonan
dapat dikembalikan kecuali surat permohonannya, untuk penolakan
permohonan perpanjangan berarti jangka waktu kredit tidak di
perpanjang, dan dalam hal penolakan tambahan kredit maka
nasabah di tegaskan hanya tetap menikmati limit kredit sesuai
persetujuan awal.
e. Persetujuan permohonan kredit
Persetujuan permohonan kredit adalah keputusan bank untuk
mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon
nasabah. Pihak bank akan membuat surat-surat yang di perlukan
untuk di tandatangani bersama dengan nasabah pada saat pencairan
kredit.
f. Pencairan kredit
Pencairan fasilitas kredit adalah setiap transaksi dengan
menggunakan kredit yang telah di setujui oleh bank. Bank hanya
menyetujui pencairan kredit oleh nasabah, bila syarat syarat yang
g. Pelunasan kredit
Pelunasan kredit adalah dipenuhinya semua kewajiban hutang
nasabah terhadap bank yang berakibat terhapusnya ikatan
perjanjian kredit. Pelunasan dilakukan berkala setiap bulan, sesuai
dengan tenggat waktu yang telah di sepakati.
3. Unit unit yang terkait dalam penyaluran kredit
Menurut Suyatno (2007:63) unit-unit yang secara khusus terkait dalam
sistem pemberian kredit adalah :
1) Bagian pelayanan kredit
Tugas dari bagian pelayanan kredit adalah memberikan pelayanan
di bank berupa penjelasan mengenai preosedur permohonan kredit
beserta syarat-syarat yang harus di penuhi oleh pemohon kredit.
2) Bagian pembahas kredit
Tugas dari bagian ini meliputi :
a) Menilai permohonan kredit yang diajukan
b) Mengadakan penyidikan dan analisa kredit
c) Membuat laporan penilaian kredit
3) Bagian administrasi kredit
Tugas dari bagian ini meliputi :
a) Melakukan pencatatan atas permohonan kredit yang masuk
yang dilakukan sejak pertama kali diajukan sampai tahap
pelunasan kredit
c) Membuat dokumen-dokumen perkreditan
4) Bagian pencairan kredit
Bagian pencairan kredit mempunyai tugas :
a) Mencairkan kredit yang telah di setujui oleh pejabat yang
berwenang
b) Menyediakan dokumen dokumen yang berkaitan dengan
pencairan kredit
5) Bagian pelunasan kredit
Tugas dari bagian ini adalah melayani pelunasan kredit nasabah.
6) Bagian akuntansi
Tugas dari bagian ini adalah melakukan pencatatan kredit dalam
catatan akuntansi.
4. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam penyaluran kredit
Menurut Tohar (2000:161) dokumen-dokumen yang digunakan dalam
proses penyaluran kredit antara lain:
a. Formulir permohonan kredit
Adalah formulir yang berisi permohonan suatu jenis fasilitas kredit
yang diajukan oleh calon nasabah.
b. Surat pemberitahuan persetujuan kredit
Adalah surat yang ditujukan kepada calon nasabah berisi informasi
permohonan kredit yang disetujui untuk dicairkan beserta syarat
c. Bukti pencairan uang kredit
Biasanya berupa kuitansi yang menjadi bukti bahwa uang kredit
telah di berikan kepada nasabah.
d. Bukti pembayaran atau pelunasan
Merupaka bukti bahwa kredit telah dilakukan pembayarannya.
Biasanya berupa slip pembayaran
e. Evaluasi permohonan pinjaman (penilaian kredit)
Merupakan hasil penilaian dari data yang diperoleh dari
wawancara dan survey untuk kemudian diajukan ke direksi dan
pihak yang berwenag untuk memberikan keputusan kredit.
f. Surat penyertaan barang jaminan
Adalah dokumen yang digunakan untuk mengikat asset calon
nasabah yang digunakan sebagai jaminan kredit.
F. Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2001), pembahasan mengenai Sistem Pengendalian
Intern (SPI) mencakup beberapa hal, yaitu :
1. Definisi Sistem Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.
2. Tujuan Sistem Pengendalian Intern
a. Menjaga kekayaan organisasi
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
c. Mendorong efisiensi
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
3. Jenis-jenis Sistem Pengendalian Intern
Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern dibagi menjadi dua
macam, yaitu :
a. Pengendalian intern akuntansi, terdiri dari :
1) Pengendalian aplikasi (application control), meliputi:
a) Pengendalian preventif, bertindak sebagai petunjuk untuk
membantu sesuatu terjadi seperti seharusnya terjadi.
b) Pengendalian detektif/korektif, pengendalian ini tidak akan
mencegah terjadinya masalah tetapi memberi petunjuk
dimana letak terjadinya masalah.
2) Pengendalian umum (general control)
Pengendalian umum adalah suatu pengendalian terhadap semua
aktivitas pemrosesan data dengan computer, hal ini meliputi
pemisahan tanggung jawab dan fungsi pengolahan data.
Pengendalian umum merupakan standard an penduan yang
digunakan oleh karyawan untuk melakukan fungsinya. Unsur
pengendalian umum ini meliputi: organisasi, prosedur dan
standar untuk perubahan program, pengembangan sistem dan
b. Pengendalian intern administratif
Pengendalian administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
(dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi).
Contoh: pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang
ada, untuk kemudian diambil tindakan.
G. Pengujian Kepatuhan
Untuk mengetahui apakah kebijakan dan prosedur sesungguhnya berjalan
secara efektif, maka perlu dilakukan pengujian kepatuhan. Pengujian
kepatuhan diuji dengan menggunakan model attribute sampling. Menurut
Mulyadi (2002) ada 3 model attribute sampling, yaitu :
1. Fixed-Sampel-Size Atribute Sampling
Ditujukan untuk memperkirakan presentase terjadinya mutu tertentu
dalam populasi. Model ini dilakukan jika auditor melakukan pengujian
pengendalian terhadap suatu unsur struktur prngendalian intern, dan
auditor tersebut memperkirakan akan menjumpai beberapa
penyimpangan/kesalahan.
Prosedur pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut :
a. Penentuan atribute yang akan diperiksa untuk menguji efektivitas
pengendalian intern.
b. Penentuan populasi yang akan diambil sampelnya
c. Penentuan besarnya sampel yang akan diambil dengan
1) Penentuan tingkat keandalan/realibility level (R%). Dalam
pengujian kepatuhan umumnya akuntan menggunakan R%=
90%, 95%, dan 99%.
2) Penaksiran presentase terjadinya attribute dalam populasi.
3) Penentuan Desired Upper Precision Limit atau DUPL
d. Pemilihan anggota sampel dari seluruh anggota populasi
e. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas
pengendalian intern
f. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sampel.
2. Stop-Or-Go Sampling
Model ini disebut juga decision attribute sampling, digunakan apabila
auditor yakin bahwa tingkat kesalahan yang diperkirakan dari populasi
sangat kecil. Model stop-or-go sampling mempunyai keunggulan
dimana metode ini dapat mencegah terlalu banyaknya pengambilan
sampel yang dilakukan oleh auditor. Dalam metode ini, jika auditor
tidak menemukan adanya penyimpangan atau menemukan jumlah
penyimpangan tertentu yang telah diharapkan, ia dapat menghentikan
pengambilan sampelnya. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam
menggunakan metode stop-or-go sampling setelah menentukan
attribute dan populasi adalah sebagai berikut :
a. Menentukan Desire Upper Precision Limit (DUPL) dan tingkat
keandalan (R%). DUPL adalah tingkat kesalahan maksimum yang
probabilitas dalam mempercayai sistem pengendalian intern.
Tingkat keandalan yang tersedia dalam stop or go sampling adalah
90%, 95%, atau 97.5%. Apabila kepercayaan terhadap
pengendalian intern cukup besar, akuntan disarankan untuk tidak
menggunakan keandalan kurang dari 95% dan DUPL lebih besar
dari 5%.
b. Menentukan sampel pertama yang harus diambil. Setelah tingkat
keandalan dan DUPL ditentukan, selanjutnya dengan menggunakan
tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian
(tabel 2.1) auditor menentukan besarnya sampel minimum yang
harus diambil. Misalnya, auditor menetapkan DUPL 5%, dan
tingkat keandalan (R%) 95%, berdasarkan tabel jumlah sampel
minimum adalah 60.
Tabel 2.1 Besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian
Acceptable Upper Precision
Limit
Sample size based on confidence levels
90% 95% 97.5%
c. Membuat tabel Stop or Go Decision
Setelah ditentukan besarnya sampel minimum, maka dibuat tabel
stop-or-go decision. Dalam tebel tersebut akuntan akan mengambil
sampel sampai 4 kali. Umumnya dalam merancang tabel ini
akuntan jarang merencanakan pengambilan sampel lebih dari tiga
kali. Namun apabila dalam langkah pertama auditor melakukan
pemeiksaan terhadap sampel minimum tidak ditemukan kesalahan,
maka auditor menghentikan pengambilan sampel, dan dapat
dikatan pengendalian intern yang diperiksa sudah efektif.
d. Mengevaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel
Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel dilakukan dengan cara
membandingkan tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima
(DUPL) dengan tingkat kesalahan yang dicapai (AUPL).
Jika AUPL > DUPL maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian
intern tidak efektif. Namun jika AUPL = DUPL dapat disimpulkan
bahwa pengendalian intern telah berjalan efektif.
3. Discovery Sampling
Digunakan untuk mencari kecurangan-kecurangan (fraud). Model
pengambilan sampel discovery sampling sangat cocok digunakan jika
tingkat kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil
(mendekati nol) dan attribute yang diuji cukup penting.
Prosedur pengambilan sampel dalam discovery sampling adalah
a. Tentukan attribute yang akan diperiksa
b. Tentukan populasi dan besar populasi yang akan diambil
sampelnya.
c. Tentukan tingkat keandalan
d. Tentukan desired upper precision limit
e. Tentukan besarnya sampel
f. Periksa attribute sampel
g. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap karakteristik.
H. Populasi
1. Pengertian Populasi
Menurut Sugiyono (2001: 72) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitiuntuk dipelajari.
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam
yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek
atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau
sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek tersebut.
2. Ukuran Populasi
Ada 2, yaitu:
a. Populasi terhingga (finite population), yaitu ukuran populasi yang
berapa pun besarnya masih bisa dihitung (countable). Misalnya
b. Populasi tak terhingga (infinite population), yaitu ukuran populasi
yang sudah sedemikian besarnya, sehingga tidak bisa dihitung
(uncountable). Misalnya, populasi tanaman anggrek di dunia.
I. Sampling
1. Pengertian Sampling
Sampling adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono 2001: 73).
2. Menurut Sugiyono (2001: 72-78) teknik sampling dikelompokan
menjadi dua, yaitu :
a) Probability sampling, adalah teknik sampling yang memberikan
peluang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Teknik ini meliputi:
1) Simple random sampling adalah sebuah proses sampling yang
dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling
yang ada dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk
dipilih ke dalam sampel.
2) Proportionate stratified random sampling, teknik ini digunakan
bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional.
3) Disproportionate stratified random sampling, teknik ini
digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi
4) Cluster sampling, digunakan untuk menentukan sampel bila
obyek yang akan di teliti atau sumber data sangat luas.
b) Nonprobability Sampling, adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini meliputi:
1) Sampling sistematis, adalah teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi
nomor urut
2) Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang diinginkan.
3) Sampling aksidential adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang berkebetulan ditemui itu
cocok sebagai sumber data.
4) Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.
5) Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel.
6) Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula
3. Kriteria Sampling
Kriteria yang harus diperhatikan untuk menentukan tipe sampling yang
baik, diantaranya:
a) Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh
populasi
b) Dapat menentukan presisi dari hasil penelitian
c) Sederhana, mudah dilaksanakan, dan
d) Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin tentang populasi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah studi
kasus di KBPR Bank Pasar Patma Klaten. Studi kasus adalah suatu
penelitian terhadap obyek tertentu untuk mengamati, menganalisis dan
mengevaluasi serta memecahkan masalah yang timbul, sehingga
kesimpulan yang diambil berdasar penelitian ini hanya berlaku terbatas
bagi obyek yang telah diteiti dan berlaku pada waktu tertentu.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di KBPR Bank Pasar Patma Klaten, yang
beralamat di Jl. Andalas No. 3 Semangkak Klaten Tengah, Klaten.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di bulan April sampai September 2014.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
a. Bagian survey kredit
b. Bagian administrasi kredit
c. Bagian pembukuan
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini meliputi pelaksanaan sistem penyaluran kredit
umum di KBPR Bank Pasar Patma Klaten.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Peneliti melakukan tanya jawab langsung dengan direksi dan
karyawan bagian kredit untuk memperoleh informasi mengenai
proses penyaluran kredit umum di KBPR Bank Pasar Patma
Klaten. Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk
mendapatkan data dari responden (Hartono 2010:93).
2. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan melihat dan meneliti kegiatan
perusahaan melalui dokumen dan data yang ada di perusahaan
yang berhubungan dengan objek penelitian.
E. Teknik Analisis Data
1. Untuk menjawab rumusan masalah yang ada pertama dilakukan
dengan cara mendeskripsikan sistem penyaluran kredit umum di
KBPR Bank Pasar Patma Klaten. Terdapat 3 aspek yang diteliti
yaitu :
1) Prosedur yang membentuk sistem penyaluran kredit umum
2) Fungsi organisasi yang terkait dengan sistem penyaluran kredit
Hal ini dilakukan untuk memperoleh pemahan mengenai sistem
penyaluran kredit umum yang dilakukan.
Selanjutnya melakukan pengujian pendahuluan adanya kepatuhan
pengendalian intern. Dilakukan dengan cara melakukan wawancara
dan tanya jawab yang berhubungan dengan sistem pengendalian
intern penyaluran kredit umum di KBPR Bank Pasar Patma Klaten.
2. Untuk menguji efektif atau tidaknya sistem pengendalian internal
yang diterapkan, digunakan pengujian kepatuhan dengan metode
stop or go sampling. Langkah-langkah yang ditempuh dalam
pengujian dengan metode stop or go sampling yaitu (Mulyadi
2002:261) :
1. Menentukan attribute yang akan di periksa untuk menguji
efektifitas sistem pengendalian intern. Attribute yang
digunakan oleh penulis adalah :
a) Attribute I
Kelengkapan dokumen pendukung yang harus dilampirkan,
dipilih untuk tujuan mengecek ketelitian dan keandalan
data akuntansi.
b) Attribute II
Kepatuhan syarat jaminan yang telah ditetapkan oleh bank,
c) Attribute III
Pemberian tanda tangan/otorisasi kas keluar oleh
direksi/bagian kredit, dipilih untuk tujuan dipatuhinya
kebijakan manajemen.
2. Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya.
Dalam penelitian ini, populasi yang akan diambil sampelnya
adalah Surat Perjanjian Kredit (SPK) yang dikeluarkan oleh
bank pada tahun 2012.
3. Menentukan tingkat keandalan (R%) dan DUPL
Menentukan tingkat keandalan (R%) dan Desired Upper
Precision Limit (DUPL). DUPL adalah tingkat kesalahan
maksimum yang dapat diterima, sedangkan tingkat keandalan
(R%) adalah probabilitas benar dalam mempercayai sistem
pengendalian intern. Apabila kepercayaan terhadap
pengendalian intern cukup besar, akuntan disarankan untuk
tidak menggunakan keandalan kurang dari 95% dan DUPL
lebih dari 5%.
4. Menentukan sampel pertama yang harus diambil dengan
menggunakan tabel besarnya sampel minimum.
Besarnya sampel ditentukan dengan mencari titik potong antara
Acceptable Upper Precision Limit (AUPL) dengan tingkat
Tabel 3.1 Besarnya Sampel Minimum Untuk Pengujian Pengendalian
Acceptable Upper Precision Limit
Sample Size Based on Confidence Levels
90% 95% 97.5%
Sumber : Pemeriksaan Akuntansi, Mulyadi
5. Membuat tabel stop-or-go decision
Setelah besarnya sampel minimum ditentukan, maka dapat
membuat tabel stop-or-go decision. Tabel ini berisi
langkah-langkah yang harus diambil jika terdapat kesalahan. Adapun
langkah-langkah untuk menyusun stop-or-go decision yaitu:
Tabel 3.2. Tabel Stop-or-Go Decision Langkah ke- Besarnya
Langkah 1 :
Jika pemeriksaan terhadap 60 sampel tidak ditemukan
kesalahan atau DUPL = AUPL, maka pengambilan sampel
dihentikan. AUPL dihitung dengan menggunakan rumus :
Menurut Tabel 3.3, confidence level factor pada R = 95% dan
tingkat kesalahan = 0 adalah 3, maka AUPL = 3/60 = 5%. Jika
kesalahan yang dijumpai = 0 dan DUPL = AUPL maka
pengambilan sampel dihentikan.
Tabel 3.3 Attribute Sampling Table for Determining stop-or-go
Sample Size and Upper Precision Limit Population Occurance Rated Based on Sample Result
Number of Occurance
Confidance Levels
90% 95% 97.5%
0 2.4 3.0 3.7
1 3.9 4.8 5.6
2 5.4 6.3 7.3
3 6.7 7.8 8.8
4 8.0 9.2 10.3
- - - -
- - - -
- - - -
Langkah 2
Jika kesalahan yang dijumpai dalam pemeriksaan anggota
sampel = 1 maka confidence level factor pada R = 95% adalah
4.8 dan AUPL = 4.8/60 adalah 8%, melebihi DUPL yang
diterapkan. Oleh karena AUPL > DUPL, maka perlu
mengambil sampel tambahan dengan rumus :
Besar sampel dihitung sebagai berikut : 4.8/5% = 96. Angka
besarnya sampel kemudian dicantumkan dalam kolom
“besarnya sampel kumulatif yang digunakan” pada langkah ke
2.
Jika kesalahan yang dijumpai dalam pemeriksaan terhadap 96
sampel adalah 1, maka AUPL = 4.8/96 adalah 5%. Karena
AUPL = DUPL maka pengambilan sampel dihentikan.
Langkah 3
Jika pemeriksaan terhadap 96 anggota sampel pada langkah 2
ditemukan dua kesalahan maka perlu diambil sampel
tambahan. Besarnya sampel dihitung sebagai berikut : 6.3/5% =
126. Angka ini kemudian dimasukkan ke dalam kolom
“besarnya sampel kumulatif yang digunakan” pada baris
Jika dalam 126 sampel tersebut hanya terdapat dua kesalahan,
maka AUPL = 6.3/126 adalah 5%. Karena AUPL = DUPL,
maka pengambilan sampel dihentikan.
Langkah 4
Jika dalam pemeriksaan terhadap 126 sampel ditemukan 3
kesalahan, perlu mengambil sampel tambahan karena AUPL
menjadi 6.19% (7.8/126). Dalam keadaan ini besarnya sampel
yang diperlukan adalah sebesar 156 (7.8/5%). Angka besarnya
sampel ini kemudian dimasukkan kekolom “besarnya sampel
kumulatif yang digunakan” pada langkah ke 4.
Jika dari 156 sampel hanya terdapat 3 kesalahan maka AUPL =
7.8/156 = 5%. Dengan demikian akuntan akan mengambil
kesimpulan sistem pengendalian intern telah efektif dan
pengambilan sampel dapat dihentikan, karena AUPL = DUPL.
Tetapi jika dari 156 anggota sampel tersebut ditemukan 4
kessalahan, maka AUPL akan menjadi sebesar 5.9% (9.2/156).
Dalam keadaan ini akuntan dapat mengambil kesimpulan
bahwa sistem pengendalian intern yang diperiksanya tidak
efektif, atau akuntan dapat menggunakan metode lain, yaitu
fixed sample-size-attribute sampling sebagai alternative.
6. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel
Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel dilakukan
yang dapat diterima (DUPL) dengan tingkat kesalahan yang
dicapai (AUPL). Apabila AUPL = DUPL, maka dapat
disimpulkan bahwa pengendalian intern adalah efektif. Tetapi
apabila AUPL > DUPL, dapat disimpulkan bahwa
BAB IV
GAMABARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah KBPR Bank Pasar Patma Klaten
Sebelum dinamakan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten, semula
bernama Koperasi Simpan Pinjam KOVERI Klaten. Koperasi Simpan Pinjam
KOVERI Klaten beranggotakan khusus para Veteran pejuang kemerdekaan
tahun 1945. KOVERI merupakan kepanjangan dari Koperasi Veteran
Republik Indonesia, sebagai pendirinya adalah Bapak Drs. L.A Soewono yang
merupakan pejuang veteran juga pada masa itu. Tujuan awal didirikannya
Koperasi Simpan Pinjam KOVERI Klaten adalah sebagai wadah bagi para
veteran pejuang yang pada saat hidupnya masih terlantar dan
memperihatinkan, tidak sesuai dengan pengorbanannya dalam membela
Negara Kesatuan Republik Indonesia dari kaum penjajah.
Melihat kondisi para pejuang veteran pada waktu itu, Bapak Drs. L.A
Soewono merasa terketuk hatinya, sehingga timbul gagasan bagaimana cara
menghimpun dan membantu para pejuang veteran. Maka Bapak Drs. L.A
Soewono beserta para veteran lainnya mengadakan pertemuan untuk
mendirikan suatu wadah bagi para veteran 1945 yang berbentuk koperasi,
sehingga sepakat mengambil nama KOVERI, sedangkan anggota pada saat itu
sebanyak 20 orang, adapun modal awal adalah berupa simpanan pokok dan
Setelah resmi di sepakati Koperasi adalah wadah dari para veteran ini,
kemudian mereka membentuk kepengurusan dan AD/ART dan mengajukan
ijin badan hokum ke Dpartemen Koperasi. Pada tanggal 21 Juli 1970 ijin di
terbitkan dengan nomer No. BH.7692/BH/VI.1970 dan kemudian di
perbaharui dengan No. 12509/BH/KWK.11/IX/1995 tanggal 18 September
1995.
KOVERI yang setiap tahun selalu bisa melaksanakan Rapat Anggota
Tahunan (RAT) untuk mempertanggungjawabkan tugas pengurus kepada
anggota dan instansi yang terkait, semakin mendapat dukungan dari anggota
dan masyarakat pada umumnya. Hal ini terlihat dengan semakin
bertambahnya modal yang sejalan dengan bertambahnya jumlah anggota.
Akhirnya pada RAT tahun 1973, diputuskan untuk mencari ijin perbankan ke
Departemen Keuangan Republik Indonesia, dan pada tanggal 22 Juni 1974
dikeluarkan surat ijin Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat
Jendral Moneter No. S. Ket.-283/DJM/III.3/6/1974. Selanjutnya KOVERI
dinamakan menjadi Koperasi Bank Perkreditan Rakyat “KBPR” Bank Pasar
Patma Klaten. Memutuskan nama demikian karena :
1. Koperasi : karena sejak awal bernama koperasi.
2. Bank Pasar : operasionalnya sesuai dengan perbankan dan
3. Patma : berarti 45 karena yang mendirikan para pejuang veteran
kemerdekaan tahun 1945.
Lingkup operasionalnya meliputi wilayah Kabupaten Klaten dan
sekitarnya dan pelayanannya tidak terbatas pada para anggota tetapi sudah
dapat melayani kepada umum / masyarakat yang membutuhkan. Yang dapat
meminjam pada KBPR Bank Pasar PATMA Klaten adalah anggota, pedagang
/ pangrajin, pagawai negeri sipil, ABRI, pensiunan.
B. Lokasi KBPR Bank Pasar Patma Klaten
KBPR Bank Pasar PATMA Klaten berada di lintasan jalan utama
menuju Kota Klaten, tepatnya di Jalan Andalas No. 3, Semangkak, Klaten
Tengah, Klaten dengan Telp./fax : (0272) 322293. Lokasi KBPR Bank Pasar
PATMA Klaten ini cukup strategis secara geografi yang mudah dijangkau
oleh berbagai macam alat transportasi sehingga para nasabah dapat dengan
mudah mengenalinya.
C. Tujuan KBPR Bank Pasar Patma Klaten
Tujuan dari KBPR Bank Pasar Patma Klaten adalah mensejahterakan
para anggota serta memberikan kredit kepada masyarakat yang mebutuhkan
dan memberikan pelayanan berupa tabungan dan deposito kepada masyarakat
RAT/RUPS DEWAN KOMISARIS
DIREKSI
PENGAWASAN INTERN KOMITE
KREDIT
BIDANG MARKETING BIDANG OPERASIONAL
BAG.DANA BAG. KREDIT CUSTOMER SERVICE BAG. PEMBUKUAN KASIR
Dilihat dari Struktur Organisasi diatas, maka pembagian tugas di KBPR Bank
Pasar Patma Klaten adalah sebagai berikut:
1. Komisaris / Pengurus
Tugas dan wewenang Komisaris / Pengurus adalah:
a. Baik secara langsung maupun tidak langsung mengawasi pekerjaan dan
tindakan Direksi dalam pengelolaan harta milik maupun pengelolaan
bank.
b. Memberikan saran dan nasehat kepada direksi.
c. Memberikan ijin atau persetujuan kepada Direksi dalam hal-hal yang
diperlukan sesuai dengan Anggaran Dasar Perbankan untuk melakukan
tindakan dalam pengelolaan bank.
d. Memberi pertimbangan dan persetujuan kredit calon debitur yang
mengajukan pinjaman diatas Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta
rupiah).
2. Direksi termasuk di dalam nya spi dan komite kredit
Tugas dan wewenang dari direksi adalah :
a. Mewakili bank dalam urusan dengan nasabah dan pemerintah/instansi
b. Membagi tugas seluruh staf karyawan yang tertuang dalam pembagian
c. Menentukan kebijakan-kebijakan dalam pengelolaan bank menjamin
bahwa seluruh transaksi yang disetujui dan sah telah sesuai dengan
kewenangan.
d. Menandatangani pemutusan kredit dan SPK (Surat Perjanjian Kredit)
sampai dengan jumlah Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah)
setelah ada analisis dari bagian kredit bulanan, atau pertugas account
officer sedangkan untuk kredit lebih dari Rp 25.000.000,00 (dua puluh
lima juta rupiah) harus ada persetujuan dari Dewan Komisaris.
e. Menyaring, memilih, mengawasi, menilai, dan menetapkan karyawan
sesuai dengan keahlian dan kemampuan.
f. Mendengarkan aspirasi karyawan dalam rangka upaya meningkatkan
produktifitas dan kesejahteraan bersama.
3. Bagian Pengawasan/SPI
Tugas dan wewenang dari Bagian Pengawasan adalah:
a. Mengecek atas sasaran kredit kepada nasabah apakah sasaran kredit telah
sesuai dengan perjanjiannya.
b. Melakukan pengecekan berkas-berkas kredit sebelum pencairan kredit.
c. Bersama-sama direktur atau sendiri berhak untuk mencocokkan kartu
pengawasan piutang nasabah dengan kartu pengawasan rekening pinjaman
d. Mengontrol bukti-bukti pembukuan dan buku-buku lainnya yang
digunakan oleh KBPR Bank Pasar Patma serta mengaudit laporan
keuangan bank.
e. Mempertanggungjawabkan dan membuat laporan atas pelaksanaan
tugas-tugas pengawasannya kepada Direksi dan Komisaris bagian pengawasan.
4. Bidang Oprasional
Tugas dan wewenangnya adalah :
a. Membantu pekerjaan direktur
b. Melaksanakan tugas-tugas perkantoran dan mengkoordinir bagian-bagian
lain.
c. Membukukan segala pemasukan maupun pengeluaran uang yang diterima
maupun yang dikeluarkan oleh kasir.
5. Bagian Pembukuan
a. Mencocokkan saldo kas harian dengan buku kas yang dikejakan oleh
kasi.
d. Menyimpan dokumen-dokumen penting perusahaan termasuk data
pegawai.
e. Menatausahakan aktiva tetap dan inventaris kantor serta memonitor
kebutuhan kantor yang harus segera di sediakan dan mendistribusikannya
ke bagian-bagian yang memerlukan.
6. Kasir
Tugas dan wewenangnya adalah :
a. Melakukan penerimaan setoran dan pembayaran tunai sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
b. Menjamin keamanan dan ketepatan uang kas dan bertanggungjawab atas
kekurangan kas yang terjadi baik yang disengaja maupun atas
keteledorannya.
c. Menerima dan membayar uang tunai dari / ke nasabah sesuai dengan
keabsahan warkat.
d. Mencatat transaksi penerimaan dan pembayaran dalam transaksi kasir.
e. Mencatat sisa kas dalam catatan kas harian.
7. Bagian Marketing
Tugas dan wewenangnya adalah :
a. Memberikan pelayanan di bidang perkreditan, tabungan dan deposito
kepada masyarakat.
b. Mengkoordinasi petugas bagian kredit dan dana.
c. Bersama-sama dengan bagian pengawasan melakukan pengecekan
berkas-berkas kredit sebelum pencairan.
d. Menatausahakan administrasi perkreditan, tabungan, dan deposito
termasuk penyimpanan data-data nasabah serta menatausahakan
e. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Direksi /
Pimpinan.
8. Bagian Kredit
Tugas dan wewenangnya adalah :
a. Melayani permohonan kredit dan angsuran kredit.
b. Memberikan penjelasan kepada calon nasabah tentang tata cara dan
prosedur kredit.
c. Mengelola seluruh berkas administrasi kredit serta laporan yang
diperlukan baik sebelum maupun sesudah pemberian fasilitas kredit
kepada nasabah.
d. Memasukkan data kredit maupun kedalam komputer.
e. Menemui pemohon kredit dan melakukan survey ke lokasi pemohon
kredit.
f. Membuat tanda penerimaan jaminan dan perjanjian kredit.
g. Melakukan jemput bola penagihan kredit ke nasabah.
9. Bagian Dana
Tugas dan wewenangnya adalah :
a. Melayani permohonan pembukaan rekening tabungan dan deposito, baik
setoran maupun pengambilan.
b. Membuat perhitungan bunga yang dibayarkan untuk tabungan dan
d. Melakukan pengecekan data nasabah tabungan dan deposito.
e. Memasukkan data tabungan dan deposito ke dalam komputer.
10.Customer Service
Tugas dan wewenangnya adalah :
a. Melayani nasabah
b. Membantu bagian kredit dalam pembuatan Surat Perjanjian Kredit (SPK).
c. Mengarsipkan surat-surat yang masuk dari pihak luar.
E. Kegiatan Oprasional KBPR Bank Pasar Patma Klaten
Kegiatan oprasional di KBPR Bank Pasar Patma Klaten meliputi :
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Simpanan / Tabungan dan
Deposito.
Dana yang didapat dari masyarakat ini digunakan sebagai sumber pendanaan
untuk penyaluran kredit kepada masyarakat. Jenis-jenis Tabungan dan
Deposito yang ditawarkan di KBPR Bank Pasar Patma Klaten adalah :
a. TAMARA (Tabungan Patma Aman Sejahtera)
TAMARA adalah tabungan umum perorangan yang diberikan untuk
masyarakat dengan tidak terkait oleh jangka waktu penarikannya.
Suku bunga tabungan yang ditawarkan sebesar 8% setahun.
b. DEMA (Deposito Patma)
DEMA adalah simpanan dari masyarakat yang pencairannya hanya
dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu, sesuai dengan perjanjian