1. BENDA ASING DIKONJUNGTIVA
Benda asing di konjungtiva: benda yang dalam keadaan normal tidak dijumpai di konjungtiva. Pada umumnya bersifat ringan, pada beberapa keadaan dapat berakibat serius terutama pada benda asing yang bersifat asam atau basa.
2. KONJUNGTIVIS
Konjungtivitis adalah peradangan selaput yang meliputi bagian depan mata atau konjungtiva dan menyebabkan mata berwarna kemerahan. Konjungtivitis awalnya hanya menjangkiti satu mata, namun biasanya setelah beberapa jam akan menjangkiti kedua mata.Konjungtivitis memiliki gejala seperti mata berair dan terasa gatal. Selain itu, jika konjungtivitis terjadi akibat alergi, terkadang muncul lapisan lengket pada bulu mata.
3. PTERIGIUM
Pterygium adalah kondisi mata yang ditandai dengan tumbuhnya selaput yang menutupi bagian putih pada bola mata. Kondisi ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata sekaligus.Penyakit yang termasuk lesi nonkanker ini jarang menyebabkan komplikasi berbahaya. Tetapi jika terus tumbuh dan tidak ditangani, pterygium bisa menyebar sampai ke kornea mata sehingga mengganggu penglihatan penderitanya.
4. PENDARAHAN SUBKONJUNGTIVA
terjadi secara spontan atau akibat trauma.
Perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi di semua kelompok umur. Perdarahan subkonjungtiva sebagian besar terjadi unilateral (90%).
5. MATA KERING (keratoconjunctivitis sicca)
Penyakit mata kering adalah kondisi mata yang mengalami kekurangan cairan akibat air mata yang mudah menguap atau produksi air mata yang terlalu sedikit. Turunnya atau terganggunya produksi air mata, serta menguapnya air mata yang terlalu cepat pada kasus penyakit mata kering.
6. BLEFARITIS
Blefaritis adalah peradangan pada tepi kelopak mata yang menyebabkan bagian tersebut jadi terlihat bengkak dan merah. Kondisi ini umumnya mengenai kedua mata.
7. HORDEOLUM
8. CHALAZION
Kalazion adalah benjolan pada kelopak mata atas atau bawah, tapi umumnya terjadi pada kelopak mata bagian atas. Kondisi ini merupakan tidak berfungsinya kelenjar meibom yang berada tepat di atas bulu mata
9. LASERASI KELOPAK MATA 10. ETROPION
Entropion adalah suatu kondisi medis pada mata ketika kelopak mata (biasanya kelopak mata bawah) terlipat ke arah dalam sehingga membuat bulu mata bergesekan dengan permukaan mata (kornea). Gesekan tersebut bisa menyebabkan terjadinya iritasi, mata kemerahan, serta luka di kornea mata.
11. TRIKIASIS
Lagoftalamus adalah kelainan di mata karena kelopak mata tidak dapat menutup bola mata.[1] Disebabkan oleh bola mata yang menonjol keluar, kelumpuhan kelopak mata, kelopak mata ditarik jaringan parut.[
13. EPIKANTUS
Bentuk mata sesorang ditentukan oleh kelopak mata bagian atas dan bawah. Sudut mata yang dekat dengan hidung dapat tertutup oleh kulit dari kelopak mata bagian atas. Kulit yang menutup ini disebut dengan lipatan epikantus. Lipatan ini menjadikan mata dapat tampak lebih sipit. Hal ini normal adalah normal pada orang keturunan Asia.
14. PTOSIS
ptosis atau turunnya kelopak mata bagian atas sehingga menutup jarak pandang bisa didapat sejak lahir (kongenital) atau didapat (acquired)
Xanthelasma adalah kumpulan kolesterol di bawah kulit dengan batas tegas berwarna kekuningan biasanya di sekitar mata.
17. DAKRIOADENITIS
Dakrioadenitis adalah keadaan dimana terjadi inflamasi atau radang pada kelenjar lakrimalis.
18. DAKRIOSISTITIS
Dakriosistitis adalah suatu infeksi pada kantong air mata (sakus lakrimalis).
19. DAKRIOSTENOSIS
Ini adalah penyakit berupa penyumbatan saluran yang mengalirkan air mata ke hidung.
20. LASERASI DUKTUS LACRIMALIS 21. SKLERITIS
22. EPISKLERETIS
Episkleritis adalah suatu peradangan pada episklera. Sklera terdiri dari serat-serat jaringan ikat yang membentuk dinding putih mata yang kuat. Sklera dibungkus oleh episklera yang merupakan jaringan tipis yang banyak mengandung pembuluh darah untuk memberi makan sklera.
23. EROSI
Erosi kornea merupakan keadaan terlepasnya epitel kornea yang disebabkan trauma tumpul ataupun tajam pada kornea.
24. BENDA ASING DI KORNEA
25. LUKA BAKAR KORNEA a. Trauma asam
Bahan asam yang dapat merusak mata terutama bahan anorganik, organic anhidrat (asetat)
b. Trauma basa atau alkali
Trauma akibat bahan kimia basa akan memberikan akibat yang sangat pada mata. Alkali akan menembus dengan cepat kornea, bilik mata depan, dan sampai pada jaringan retina. Pada trauma basa akan terjadi penghancuran bahan kolagen jaringan kornea.
c. Trauma panas
Apabila terjadi kerusakan kornea, maka biasanya tidak perlu dilakukan tekanan karena adanya pembengkakan kelopak yang ekstensif
26. KERATITIS
Keratitis adalah peradangan atau
inflamasi yang terjadi pada kornea
mata. Cedera mata atau adanya
infeksi merupakan penyebab utama pada
keratitis. Pemakaian lensa kontak yang terlalu lama juga merupakan salah satu pemicu inflamasi ini, khususnya jika lensa kontak sudah terkontaminasi oleh jamur, bakteri, atau parasit.
27. KERATO KONJUNGTIVIS SICCA
28. EDEMA KORNEA
Edema kornea adalah bertambahnya cairan dalam stroma kornea yang diakibatkan oleh pemakaian lensa kontak yang tidak benar.
29. KERATOKONUS
Keratoconus adalah kondisi yang dihasilkan dari kornea berbentuk tidak teratur, yang mencegah cahaya fokus pada retina. Dalam keratoconus, kornea biasanya bulat menjadi tipis dan lebih berbentuk kerucut, menyebabkan penglihatan kabur dan sensitivitas terhadap cahaya terang.
30. XEROPHTALMIA
31. ENDOFTLMITIS
Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata yang biasa disebabkan oleh infeksi.
32. MIKROFTALMOS
Mikroftalmia adalah gangguan perkembangan saat kedua atau salah satu mata menjadi berukuran kecil.
33. HIFEMA
34. HIPOPION
HIipopion (hypopyon) adalah akumulasi sel darah putih (nanah) di ruang anterior mata.
35. PENDARAHAN VITREOUS
Perdarahan vitreus adalah ekstravasasi darah ke salah satu dari beberapa ruang
potensial yang terbentuk di dalam dan di sekitar korpus vitreus. Kondisi ini dapat diakibatkan langsung oleh robekan retina atau neovaskularisasi retina, atau dapat berhubungan denganperdarahan dari pembuluh darah yang sudah ada sebelumnya.
36. IRIDOSISKLITIS, IRITIS
Radang uvea dapat mengenai hanya bagian depan jaringan uvea atau selaput pelangi (iris) dan keadaan ini disebut sebagai iritis
ridosiklitis Akut atau sering disebut juga dengan uveitis anterior atau uveitis yang terjadi pada bagian depan mata. Uveitis sendiri adalah peradangan pada uvea yaitu lapisan pada mata yang terletak antara lapisan sklera dan retina, terdiri dari iris, badan siliar dan koroid.
Tumor iris atau melanoma iris timbul dari proliferasi maligna neuroektodermal turunan melanosit stroma iris, yang menggantikan arsitektur normal stroma iris.
38. KATARAK
Katarak adalah bagian keruh pada lensa mata yang biasanya bening dan akan mengaburkan penglihatan. Dengan adanya katarak, kejernihan lensa mata berkurang dan cahaya yang masuk ke mata menjadi terhalang.
39. AFAKIA KONGENITAL
Afakia kongenital adalah suatu kelainan bawaan yang tidak memiliki lensa pada saat lahir
40. DISLOKASI LENSA
41. HIPERMETROPIA RINGAN
Rabun dekat atau dikenal dengan hipermetropi merupakan keadaan gangguan
kekuatan pembiasan mata, yang mana pada keadaan ini sinar sejajar jauh tidak cukup dibiaskan sehingga titik fokusnya terletak di belakang retina (Ilyas, 2002).
Hipermetrop terjadi apabila berkas sinar sejajar difokuskan di belakang retina 42. MIOPIA RINGAN
Miopia ringan adalah kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk ke mata dalam keadaan istirahat (tanpa akomodasi) akan dibiaskan membentuk bayangan di depan retina.
43. ASTIGMATISM RINGAN
Astigmatisme adalah gangguan penglihatan yang diakibatkan cacat pada
kelengkungan lensa atau kornea yang berakibat pandangan terdistorsi atau kabur 44. PRESBIOPIA
Presbiopi adalah istilah medis untuk rabun tua atau mata tua, dimana orang yang mengalaminya akan memiliki terutama rabun dekat dan rabun jauh, maka mereka akan kesulitan ketika membaca, menjahit atau bekerja di depan komputer.
Bersumber dari: Presbiopi (Mata Tua) – Gejala, Penyebab, Pengobatan | Mediskus