ABSTRAK
Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa SD Kelas II Mata Pelajaran Matematika dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Vinsensia Daviga Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini dilakukan karena siswa merasa kesulitan dalam memahami materi nilai tempat dan nilai angka serta minimnya buku teks pelajaran yang digunakan. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk (1) Mendeskripsikan proses pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI). (2) Mendeskripsikan kualitas buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI).
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Subjek yang dikenai penelitian adalah siswa kelas IIC SD Kanisius Demangan Baru 1 tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah sebanyak 28. Objek dalam penelitian ini adalah buku guru dan buku siswa materi nilai tempat dan nilai angka pada mata pelajaran matematika. Peneliti menggunakan wawancara kebutuhan, intrumen validasi buku guru, instrumen validasi buku siswa, dan soal tes.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pengembangan buku guru dan buku siswa dapat dilakukan dengan prosedur 1) pengumpulan data, 2) perencanaan, 3) validasi desain, dan 4) uji coba produk. Selain itu, hasil dari instrument validasi produk menunjukkan bahwa kualitas buku guru dan buku siswa masuk dalam katagori baik. Buku guru mendapatkan skor dari ahli1 sebesar 3,9 dan ahli2 sebesar 4,2. Apabila kedua skor tersebut dirata-rata maka diperoleh rerata total sebesar 4,05. Pada buku siswa ahli1 memberikan skor sebesar 3,9 dan ahli2 sebesar 4,4. Rerata total yang diperoleh buku siswa sebesar 4,15. Kualitas tersebut diperkuat dengan adanya dampak pada nilai rerata siswa yang meningkat sebesar 49.
ABSTRACT
Development of Teacher’s and Student’s Book for Second Grade of Elementary School about Math with Indonesia Realistic Mathematics Education (PMRI) Approach
Vinsensia Daviga Sanata Dharma University
2017
The reason of this research was because of student’s difficulties to understand about place value and number value and the lack of content in textbooks. The purposes of this research were to (1) Describe the development process of teacher’s and student’s book for second grade of elementary school about math with Indonesia realistic mathematics education (PMRI) approach. (2) To know quality of teacher’s and student’s book for second grade of elementary school about math with Indonesia realistic mathematics education (PMRI) approach.
The type of this research was research and development (R&D). The subjects of research were the students in second grade of Kanisius Demangan Baru Elementary School 1 at 2016/2017. The objects of this research were teacher’s and student’s book with place value and number value material in mathematics. The instruments of this research were interview about need assessment, validation of teacher’s book, validation of student’s book, and test.
i
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA SD
KELAS II MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK
INDONESIA (PMRI)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : Vinsensia Daviga NIM: 131134008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan karena berkatnya berkatnya yang melimpah sehingga studi dapat selesai dengan baik.
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Orang tuaku, Bapak Ig. Maryono dan Ibu Lilis Sumbawani yang selalu mendukung dan memberikan kasih sayang.
Indra Susanto, Dionisius Adi Suganda, dan keluargaku terima kasih telah memberikan semangat.
Yohana Rina Kurniasari dan teman-teman payung yang menjadi teman satu perjuangan.
v
MOTTO
“Mintalah maka akan diberikan kepadamu,
Carilah maka akan mendapat,
ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu”.
(Mat 7:7)
“Berikanlah semua yang dapat dilakukan untuk kebaikan”.
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYAILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Vinsensia Daviga
Nomor Mahasiswa : 131134008
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
“PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA SD KELAS II
MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN
PENDIDIKAN REALISTIK INDONESIA (PMRI)”.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta.
Pada tanggal: 21 Februari 2017 Yang menyatakan,
viii ABSTRAK
Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa SD Kelas II Mata Pelajaran Matematika dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI) Vinsensia Daviga Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini dilakukan karena siswa merasa kesulitan dalam memahami materi nilai tempat dan nilai angka serta minimnya buku teks pelajaran yang digunakan. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk (1) Mendeskripsikan proses pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI). (2) Mendeskripsikan kualitas buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI).
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Subjek yang dikenai penelitian adalah siswa kelas IIC SD Kanisius Demangan Baru 1 tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah sebanyak 28. Objek dalam penelitian ini adalah buku guru dan buku siswa materi nilai tempat dan nilai angka pada mata pelajaran matematika. Peneliti menggunakan wawancara kebutuhan, intrumen validasi buku guru, instrumen validasi buku siswa, dan soal tes.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pengembangan buku guru dan buku siswa dapat dilakukan dengan prosedur 1) pengumpulan data, 2) perencanaan, 3) validasi desain, dan 4) uji coba produk. Selain itu, hasil dari instrument validasi produk menunjukkan bahwa kualitas buku guru dan buku siswa masuk dalam katagori baik. Buku guru mendapatkan skor dari ahli1 sebesar 3,9 dan ahli2 sebesar 4,2. Apabila kedua skor tersebut dirata-rata maka diperoleh rerata total sebesar 4,05. Pada buku siswa ahli1 memberikan skor sebesar 3,9 dan ahli2 sebesar 4,4. Rerata total yang diperoleh buku siswa sebesar 4,15. Kualitas tersebut diperkuat dengan adanya dampak pada nilai rerata siswa yang meningkat sebesar 49.
ix
ABSTRACT
Development of Teacher’s and Student’s Book for Second Grade of Elementary School about Math with Indonesia Realistic Mathematics
Education (PMRI) Approach about math with Indonesia realistic mathematics education (PMRI) approach. (2)
To know quality of teacher’s and student’s book for second grade of elementary
school about math with Indonesia realistic mathematics education (PMRI) approach.
The type of this research was research and development (R&D). The subjects of research were the students in second grade of Kanisius Demangan Baru Elementary School 1 at 2016/2017. The objects of this research were
teacher’s and student’s book with place value and number value material in
mathematics. The instruments of this research were interview about need assessment, validation of teacher’s book, validation of student’s book, and test.
The result of the research showed that development of teacher’s book and student’s book could be done with some procedures. There are 1) collecting data, 2) planning, 3) design validation, and 4) testing product. In addition, the results of the instrument validation of the product showed that the quality of teacher’s
book and student’s books entered in good category. This is evidenced by the
results of the processing of the teacher’s book data from 1st
expert get 3,9 and 2nd expert get 4,2. If two scores are averaged then obtained 4,05. The student’s book, 1st expert give 3,9 and from 2nd expert get 4,4. The total average obtained
student’s book is 4,15. The quality was strengthened by impact on the student average value increased by 49.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan berkat-Nya skripsi dengan judul Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa SD Kelas II Mata Pelajaran Matematika dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia dapat selesai. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi dapat selesai bukan hanya merupakan campur tangan dari peneliti saja, melainkan terdapat beberapa arahan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi PGSD.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD. 4. Drs. Paulus Wahana, M. Hum, selaku dosen pembibing I.
5. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II. 6. Y. Hariyanto, S.Pd., selaku Kepala SD Kanisius Demangan Baru 1. 7. Para guru SD Kanisius Demangan Baru 1.
8. Siswa-siswi kelas IIC yang bersedia membantu dalam proses penelitian. 9. Orang tuaku, Bapak Ig. Maryono dan Ibu Lilis Sumbawani yang selalu
mendukung dan memberikan kasih sayang.
xi
11. Yohana Rina Kurniasari dan teman-teman payung yang menjadi teman satu perjuangan.
12. Sahabat-sahabatku Rena, Angela, Selvi, Kiki, Gia, Nana, dan semua yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membantu memperbaiki. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak demi kemajuan pendidikan.
Peneliti
xii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 3
1.3 Batasan Masalah ... 4
xiii
1.5 Tujuan Penelitian ... 4
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
1.7 Definisi Operasional ... 5
1.8 Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 6
BAB 2 LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Kajian Pustaka ... 7
2.1.1 Teori yang Mendukung... 7
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ... 14
2.3 Kerangka Berpikir ... 18
2.4 Pertanyaan Penelitian... 20
BAB 3METODE PENELITIAN... 21
3.1 Jenis Penelitian ... 21
3.2 Setting Penelitian ... 22
3.2.1 Objek Penelitian... 22
3.2.2 Subjek Penelitian ... 23
3.2.3 Lokasi Penelitian ... 23
3.3 Prosedur Pengembangan ... 24
3.3.2 Prosedur Pengembangan Menurut Sugiyono ... 26
3.3.3 Prosedur Pengembangan Hasil Modifikasi ... 29
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 31
3.4.2 Metode Kuantitatif ... 31
3.4.3 Metode Kualitatif ... 33
xiv
3.5.2 Kuesioner ... 34
3.5.3 Tes... 35
3.6 Validasi dan Reliabilitas ... 35
3.6.2 Validitas ... 36
3.6.3 Reliabilitas ... 37
3.7 Teknik Analisis Data ... 38
3.7.2 Wawancara ... 38
3.7.3 Instrumen Validasi Buku ... 38
3.7.4 Pretest dan Posttest ... 40
3.8 Jadwal Penelitian ... 41
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1 Hasil Penelitian ... 42
4.1.1 Situasi Pembelajaran Di Kelas ... 42
4.1.2 Prosedur Pengembangan Produk ... 43
4.1.3 Kualitas Produk ... 50
4.1.4 Dampak Produk ... 58
4.2 Pembahasan ... 61
4.2.1 Situasi Pembelajaran Di Kelas ... 61
4.2.2 Prosedur Pengembangan Produk ... 62
4.2.3 Kualitas Produk yang Dikembangkan ... 66
4.2.4 Dampak Produk yang Dikembangkan ... 67
BAB 5 PENUTUP ... 70
xv
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 71
5.3 Saran ... 72
DAFTAR REFERENSI ... 73
LAMPIRAN ... 76
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Validasi Buku Guru ... 34
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Validasi Buku Siswa ... 35
Tabel 3.3 Kisi-kisi soal tes ... 35
Tabel 3.4 Konversi Skala Likert ... 38
Tabel 3.4 Konversi Data kuantitatif ke Kualitatif ... 40
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian... 41
Tabel 4.1 Hasil Wawancara ... 43
Tabel 4.2 Data Instrumen Validasi Buku Guru ... 50
Tabel 4.3 Data Instrumen Validasi Buku Siswa ... 54
Tabel 4.4 Data Validasi Buku Guru ... 57
Tabel 4.5 Data Validasi Buku Siswa ... 57
Tabel 4.6 Uji Validasi Soal ... 58
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Soal ... 59
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Literature Map ... 18
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penilitian Borg dan Gall ... 24
Gambar 3.2 Bagan Prosedur Penilitian Sugiyono ... 26
Gambar 3.3 Bagan Prosedur Penilitian Kombinasi ... 29
Gambar 4.1 Judul Buku Guru ... 44
Gambar 4.2 Judul Buku Siswa ... 45
Gambar 4.3 Nama Pengarang Pada Buku Guru dan Buku Siswa ... 45
Gambar 4.4 Gambar Halaman Depan Pada Buku Guru dan Buku Siswa ... 46
Gambar 4.5 Kata Pengantar ... 47
Gambar 4.6 Contoh Kunci Jawaban... 48
Gambar 4.7 Contoh Media ... 49
Gambar 4.8 Contoh Catatan untuk Guru ... 49
Gambar 4.8 Keterangan Karakteristik PMRI ... 50
Gambar 4.9 Komentar Petunjuk Buku Guru Sebelum Revisi... 52
Gambar 4.10 Petunjuk Buku Guru Sesudah Revisi ... 52
Gambar 4.11 Komentar Kalimat Perintah Pada Buku Guru Sebelum Revisi ... 53
Gambar 4.12 Kalimat Perintah Pada Buku Guru Setelah Revisi ... 53
Gambar 4.13 Komentar Kekontrasan Warna Sebelum Revisi ... 56
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 77
1.1 Transkrip Wawancara SD Kanisius Demangan Baru 1 ... 78
1.1.1 Wawancara Guru ... 78
1.1.2 Wawancara Guru ... 78
1.2 Transkrip Wawancara SDN Deresan ... 79
1.2.1 Wawancara Guru ... 79
1.2.2 Wawancara Siswa ... 80
1.3 Transkrip Wawancara SD Kanisius Eksperimental Mangunan ... 81
1.3.1 Wawancara Guru ... 81
1.3.2 Wawancara Siswa ... 81
1.4 Transkrip Wawancara SD Kanisius Sengkan ... 82
1.4.1 Wawancara Guru ... 82
1.4.2 Wawancara Siswa ... 83
Lampiran 2Validasi Produk ... 85
2.1 Instrumen Validasi Buku Guru ... 86
2.2 Instrumen Validasi Buku Siswa ... 89
2.3 Hasil Validasi Buku Guru ... 91
2.3.1 Ahli 1 ... 91
2.3.2 Ahli 2 ... 94
2.4 Hasil Validasi Buku Siswa ... 97
2.4.1 Ahli 1 ... 97
xviii
Lampiran 3Uji Coba Lapangan ... 101
3.1 Hasil Validasi ... 102
3.2 Soal ... 109
3.3 Contoh Hasil Pretest ... 111
3.4 Contoh Hasil Postest ... 113
3.5 Foto ... 115
Lampiran 4Surat ... 118
4.1 Surat Izin Melaksanakan Penelitian ... 119
4.2 Surat Validasi Produk ... 120
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Di sekolah siswa mempelajari berbagai macam mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang dipelajari yaitu matematika. Matematika adalah ilmu mengenai bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tentang bilangan (Depdikbud, 2008: 888). Mata pelajaran ini sudah diberikan kepada siswa mulai dari sekolah dasar dengan aspek-aspek yang meliputi bilangan, geometri dan pengukuran, serta pengolahan data. .
2
mempengaruhi proses pembelajaran yang berkaitan dengan karakteristik siswa adalah pendekatan. Guru diharapkan dapat memilih pendekatan yang sesuai, sehingga akan didapatkan hasil yang maksimal.
Akan tetapi, tidak jarang pembelajaran yang dilakukan mendapatkan hasil yang kurang maksimal. Hal tersebut terjadi pada siswa kelas II SD Kanisius Demangan Baru 1. Berdasarkan hasil belajar matematika siswa kelas II tahun ajaran 2015/2016 pada materi nilai tempat dan nilai angka terdapat beberapa siswa yang merasa kesulitan. Selain di SD Kanisius Demangan Baru ternyata masalah serupa juga terjadi di sekolah dasar bagian Sleman Timur yang lainnya. Peneliti mewawancarai siswa dan guru dari SDN Deresan, SD Kanisius Sengkan, dan SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Setiap SD, peneliti mewawancarai dua orang siswa dan satu orang guru. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, siswa mengalami kesulitan untuk membedakan nilai tempat dan nilai angka, sehingga dalam menjawab soal siswa sering tertukar antara nilai tempat dan nilai angka. Dalam mempelajari materi guru menyarankan siswa untuk menghafalkan yang dimaksud nilai tempat atau nilai angka. Selain itu juga, buku yang digunakan oleh siswa mengenai nilai tempat dan nilai angka disajikan dalam bentuk angka.
3
bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan di penyelesaian masalah mengenai bilangan (Depdikbud, 2008: 723).
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mencoba menjawab kebutuhan dengan mengembangkan buku teks pelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Buku merupakan sumber utama dalam pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar (Permendikbud: 2016: 2). Buku dalam pembelajaran memegang peran yang penting. Buku yang dikembangkan merupakan buku guru dan buku siswa dengan pendekatan yang dianggap sesuai dengan karakteristik perkembangan siswa. Pendekatan tersebut adalah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
Oleh sebab itu, peneliti melakukan penelitian mengenai pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan PMRI. Materi yang digunakan mengenai nilai tempat dan nilai angka. Penelitian dilakukan di SD Kanisius Demangan Baru pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan buku guru dan buku siswa yang dapat membantu dalam proses pembelajaran dan mendeskripsikan kualitas dari produk yang dihasilkan.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut.
4
2. Guru mengalami kesulitan dalam mengajarkan materi nilai tempat dan nilai angka.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini merupakan pengembangan buku guru dan buku siswa sekolah dasar dengan pendekatan PMRI. Materi yang digunakan adalah nilai tempat dan nilai angka pada mata pelajaran matematika kelas II. Penelitian dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2016/2017. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas II SD Kanisius Demangan Baru 1.
1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)?
2. Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)?
1.5 Tujuan Penelitian
5
2. Mendeskripsikan kualitas buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
1.6 Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa
Siswa SD Kanisius Demangan Baru kelas II dapat terbantu dalam mempelajari matematika materi nilai tempat dan nilai angka.
2. Bagi guru
Guru dapat terbantu dalam mengajarkan materi nilai tempat dan nilai angka.
3. Bagi sekolah
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang buku yang dapat dikembangkan.
4. Bagi peneliti
Peneliti mendapatkan pengalaman dalam proses penyusunan buku melalui penelitian yang ilmiah.
1.7 Definisi Operasional
1. Buku adalah sumber pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman. 2. Buku guru adalah buku yang digunakan oleh guru kelas II pada mata
6
3. Buku siswa adalah buku yang digunakan oleh siswa kelas II pada mata pelajaran matematika materi nilai tempat dan nilai angka.
4. Pendekatan adalah acuan yang digunakan dalam pembelajaran.
5. Pendekatan PMRI adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan benda atau kejadian yang nyata dalam pembelajaran matematika.
6. Siswa adalah peserta didik yang melakukan kegiatan belajar di SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta kelas II.
7. Matematika adalah ilmu yang berkaitan dengan bilangan, hubungan antar bilangan, geometri, pengukuran, pengolahan data.
1.8 Spesifikasi Produk yang Diharapkan
1. Produk yang diharapkan adalah buku guru dan buku siswa kelas II dengan pendekatan PMRI.
2. Kedua buku tersebut memiliki panjang 30cm lebar 21cm.
3. Di dalam buku terdapat cara penggunaan yang digunakan sebagai panduan.
4. Pada setiap buku terdapat contoh cara mengerjakan soal. Contoh tersebut dapat membantu siswa dalam mengerjakan latihan-latian soal.
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan berisi kajian pustaka, penelitian yang relevan dan kerangka berpikir. Pada kajian pustaka membahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan pengembangan buku guru dan buku siswa dan pendekatan PMRI. Penelitian yang relevan akan membahas tentang penelitian yang sudah dilakukan dan berkaitan dengan pengembangan buku dan pendekatan PMRI. Kerangka berpikir berisi rumusan masalah dan landasan berpikir dari yang umum menuju hal yang khusus.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori yang Mendukung
Pada penelitian ini menggunakan beberapa teori yang digunakan sebagai dasar. Adapun beberapa teori yang digunakan adalah teori pembelajaran matematika, buku pembelajaran, dan pendekatan PMRI. Teori-teori tersebut digunakan karena sesuai dengan keadaan pembelajaran di sekolah dasar.
2.1.1.1 Pembelajaran Matematika
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 23), pembelajaran adalah proses agar seseorang belajar. Pembelajaran matematika dapat diartikan proses seseorang belajar mengenai matematika. Pada pembelajaran ini siswa akan berpikir secara matematis tentang struktur yang terbentuk dari suatu kejadian atau benda. Mata pelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan
8
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Guna untuk mencapai tujuan tersebut, matematika dalam pembelajaran
dibagi menjadi beberapa standar kompetensi di setiap jenjangnya. Standar
kompetensi tersebut dicapai dengan beberapa kompetensi dasar yang harus di
capai oleh siswa. Kompetensi dasar akan dicapai dengan melakukan
pembelajaran.
Pada pembelajaran matematika sebaiknya dimulai dengan menggunakan
hal-hal yang konteks. Penggunaan konteks akan membimbing siswa untuk
9
pembelajaran seperti itu siswa akan menjadi lebih mengerti tentang materi yang
sedang diajarkan.
2.1.1.2 Materi Nilai Tempat dan Nilai Angka
Nilai tempat dan nilai angka merupakan salah satu materi yang dipelajari di mata pelajaran matematika. Materi ini masuk dalam kompetensi dasar 1.3 yaitu menentukan nilai ratusan, puluhan, dan satuan. Pada materi ini siswa mulai mengenal bahwa setiap angka dalam bilangan mempunyai nilai yang tergantung pada tempat dan angka itu berada (Kramer dalam Novembris, 2012).
Nilai tempat adalah nilai dari setiap angka pada suatu bilangan (Wardani dalam Rachmawati, 2014: 11). Setiap angka pada bilangan mempunyai nilai berdasarkan tempat yang didudukinya mulai dari satuan, puluhan, ratusan, dan seterusnya. Satuan adalah angka terkecil dari suatu bilangan (Depdikbud, 2008: 1231). Satuan selalu berada dibagian paling kanan dari suatu bilangan yang kemudian dilanjutkan pada sebelah kiri satuan dengan puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya. Apabila terdapat bilangan yang terdiri dari satu angka maka angka tersebut mempunyai nilai tempat satuan.
10 2.1.1.3 Buku Teks Pelajaran
Dalam penyusunan buku pemerintah sudah menetapkan ketentuan. Berikut adalah ketentuan buku menurut Direktorat Jendral Management Pendidikan Dasar dan Menengah:
1. Bahasa mudah dimengerti.
2. Disajikan menarik disertai gambar dan keterangan.
3. Isi buku menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisnya. 4. Berisi ilmu pengetahuan yang dapat disajikan untuk peserta didik untuk
belajar.
11
yang dimiliki oleh siswa terbatas pada kejadian yang konkret dan dapat diamati oleh siswa.
Pada usia 7 – 11, tidak hanya kognitif yang mengalami perkembangan tetapi juga sosial. Pada siswa ditahap sebelumnya akan sulit untuk bermain bersama teman-teman yang lain hal tersebut dikarenakan sikap egosentris mereka masih sangat dominan. Pada tahap ini siswa sudah mulai mengurangi egosentris dan mulai berkembang sikap kooperatif (Yusuf, 2001: 66). DI usia ini siswa akan lebih mulai tertarik pada kegiatan-kegiatan yang melibatkan teman sebanyanya. Siswa akan mulai mengurangi sikap-sikap untuk mendominasi dan mulai mengerti untuk bagaimana bersikap kerja sama.
Selain memperhatikan tahap perkembangan siswa, buku teks pelajaran juga perlu dibuat menarik. Salah satu hal yang dapat menarik siswa adalah warna. Warna yang digunakan sebaiknya warna yang mencolok untuk dapat menarik perhatian siswa (Montessori, 2002: 74). Apabila siswa sudah tertarik dengan buku tersebut maka siswa akan memiliki keinginan untuk melihat dan menggunakannya.
2.1.1.4 Pendekatan PMRI
Berdasarkan karakteristik perkembangan siswa, dalam pembuatan buku perlu didasari sesuatu yang dapat mendasari proses pengembangannya. Salah satunya adalah pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI). Pendekatan ini diadaptasi dari pendekatan pembelajaran yang dilakukan di Belanda. Di Belanda, pendekatan tersebut disebut dengan istilah realistic
12
tahun 1971 di Institut Freudental di bawah Utrecht University di Belanda. Kata “realistik” dalam pendidikan matematika realistik berasal dari bahasa Belanda
yaitu “zinc realiseren” yang berarti “untuk dibayangkan” (Van den Hruvel-Panhuizen dalam Wijaya, 2012: 20). Pada model pembelajaran ini akan ditekankan penggunaan situasi atau benda yang konkrit. Situasi atau benda-benda yang digunakan dalam pembelajaran sebaiknya sesuai dengan tahap perkembangan dan terdapat di sekitar lingkungan siswa. Pembelajaran yang menekankan dengan hal yang realistik ini kemudian menarik perhatian pihak Indonesia untuk mengadaptasi dan mengimplementasikannya.
Pada model pembelajaran ini masalah-masalah yang digunakan adalah masalah kontekstual. Kontekstual adalah situasi yang ada hubungannya dengan suatu suatu kejadian (Depdikbud, 2008: 458). Pembelajaran yang berkaitan dengan konteks akan melibatkan siswa dalam prosesnya. Hal tersebut dikarenakan PMRI merupakan salah satu pendekatan yang menekankan terbentuknya makna ilmu pengetahuan terhadap siswa. seperti halnya yang dikemukakan oleh Freudenthal dalam Wijaya (2012: 3) bahwa pengetahuan akan bermakna bagi pembelajar jika dalam prosesnya dapat melibatkan siswa. Melalui masalah kontekstual, siswa akan dengan mudah menemukan kembali konsep-konsep yang ada pada matematika. Treffers dalam Wijaya (2012, 21) mengemukakan karakteristik dari PMRI sebagai berikut:
1. Penggunaan Konteks
13
nyata tetapi juga dapat disajikan masalah yang dapat dibayangkan dan bermakna bagi siswa. Penggunaan konteks ini akan membuat siswa lebih bermotivasi dan semangat untuk menyelesaikan masalah yang disajikan.
2. Penggunaan Model untuk Matematisasi Progresif
Model yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan dalam pembelajaran yang tidak bisa dilepaskan dari proses matematisasi. Model ini berfungsi sebagai jembatan untuk mempermudah siswa dari pengetahuan awal dan matematika konkrit menuju matematika tingkat formal.
3. Pemanfaatan hasil konstruksi siswa
Pada pembelajaran model PMRI siswa adalah subjek belajar, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Siswa akan memiliki kebebasan dalam belajar. Strategi pemecahan masalah diharapkan akan berkembang sehingga akan membantu dalam pemecahan masalah.
4. Interaktivitas
Proses pembelajaran dilakukan tidak dengan proses individu melainkan secara bersama. Bersama di sini dapat diartikan intaraksi antara siswa dengan guru atau siswa satu dengan siswa lainnya. Jadi selain kognitif yang akan terbangun tetapi juga afektif.
5. Keterkaitan
14 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini termuat beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai pengembangan buku dan pendekatan PMRI yang mendukung penelitian ini.
Sukerni (2014) melakukan penelitian tentang pengembangan buku ajar pendidikan IPA Kelas IV semester I SD No. 4 Kaliuntu dengan model Dick and
Carey. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui: (1) langkah-langkah
pengembangan buku Pendidikan IPA Kelas IV Semester 1 dengan model Dick & Carey dan (2) hasil uji coba bahan ajar metode penelitian pengembangan pendidikan. Model pengembangan yang digunakan adalah Dick & Carey. Pada penelitian tersebut menunjukkan uji kelompok kecil mengenai bahan ajar berada pada kualifikasi cukup baik, sedangkan ahli desain pembelajaran dan ahli media pembelajaran menilai bahan ajar berada pada kualifikasi baik.
15
ajar berdasarkan penilaian guru termasuk kategori baik dengan skor rata-rata 3,78; (3) kualitas buku ajar berdasarkan dari aspek kepraktisan termasuk kategori baik dengan skor rata-rata 3,98; dan (4) kualitas buku ajar berdasarkan aspek keefektivan termasuk kategori baik berdasarkan postes siswa dengan persentase ketuntasan hasil belajar sebesar 71,43.
Setyawati, dkk melakukan penelitian tentang pengemabangan buku guru dan buku peserta didik berkarakter berbasis kurikulum 2013 pada SD kelas III berupa buku matematika cerdas dan berkarakter. Tujuan dilakukannya penelitian tersebut adalah menghasilkan buku ajar berkarakter berbasis kurikulum 2013 pada siswa kelas III SD yang valid. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil rata-rata penilaian yang di peroleh dari validator adalah 70 dari skor maksimal 88 (80%) yang berarti bahwa bahan ajar dapat digunakan dengan sedikit revisi. Oleh sebab itu, keefektivan buku tersebut dapat dilihat berdasarkan buku guru dan buku peserta didik berkarakter berbasis kurikulum 2013 pada SD kelas III yang telah dilakukan sudah memenuhi prosedur pengembangan validasi isi dan validasi konstruk.
16
mendeskripsikan pengaruh positif pembelajaran matematika dengan PMRI terhadap berpikir logis. Hasil yang diperoleh adalah (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran matematika dengan PMRI dan DI dalam pembelajaran matematika materi jarak dan kecepatan terhadap pemahaman konsep dan berpikir logis siswa, (2) terdapat pengaruh positif pembelajaran matematika dengan PMRI terhadap pemahaman konsep siswa daripada Direct
Instruction (DI), dan (3) terdapat pengaruh positif pembelajaran matematika
dengan PMRI terhadap berpikir logis siswa daripada Direct Instruction (DI) bagi siswa kelas V Sekolah Dasar segugus II Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.
17
penggunaan pendekatan PMRI dalam proses belajar dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa menggunakan alat ukur panjang tidak baku yang digunakan pada siswa kelas II SDN Plaosan 2 tahun ajaran 2015/2016.
Diba (2009) melakukan penelitian mengenai pengembangan materi pembelajaran bilangan berdasarkan pendidikan matematika realistic untuk siswa kelas V sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan materi pembelajaran matematika pada materi bilangan yang berdasarkan PMRI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa sangat antusias dan senang dalam belajar, memberikan respon positif terhadap pembelajarn yang dapat diketahui melalui komentar mereka, dan tes kemampuan mereka menunjukkan hasil dengan rerata 79,79 dengan prosentase 82,93%.
Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan, peneliti belum menemukan penelitian pengembangan buku guru dan buku siswa SD Kelas II materi nilai tempat dan nilai angka berbasis pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI). Oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa SD Kelas II Materi Nilai
18
Gambar 2.1: Literature Map
2.3 Kerangka Berpikir
Matematika merupakan ilmu yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 888) matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah tentang bilangan. Di sekolah siswa dibekali ilmu matematika pada mata pelajaran matematika. Siswa diberikan mata pelajaran matematika diharapkan dapat mengerti materi yang diajarkan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, hasil yang didapatkan oleh siswa tidak selalu maksimal. Hal tersebut terjadi karena proses pembelajaran yang dilakukan di kelas belum tepat. Pada pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan menggunakan hal yang konteks. Penggunaan konteks ini
Pengembangan Buku
Pengembangan buku guru dan buku siswa, Kelas II, PMRI
19
dilakukan secara bertahap untuk membimbing siswa agar menguasai konsep matematika salah satunya nilai tempat dan nilai angka. Konsep tersebut dipelajari di kelas II agar siswa dapat menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, dan ribuan. Pada pembelajaran matematika baik guru atau siswa ditunjang dengan buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran merupakan perangkat operasional utama dalam pembelajaran (Depdiknas, 2016: 1). Akan tetapi buku teks pelajaran yang digunakan sering kali kurang menunjang. Hal tersebut dikarenakan dalam penyusunannya kurang memperhatikan karakteristik perkembangan siswa terkhususnya siswa sekolah dasar. Pada umur 7 – 11 tahun siswa masuk dalam tahap operasional konkret (Baharuddin & Esa, 2015: 174). Siswa dapat mengelompokkan sesuatu apabila disajikan dengan bentuk konkret. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk pengembangan buku teks pelajaran yaitu pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). PMRI membantu membuat matematika yang merupakan ilmu abstrak menjadi konkret.
PMRI adalah pendekatan yang mempunyai lima karakteristik. Salah satu karakteristiknya yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa sekolah dasar adalah penggunaan konteks. Melaui penggunaan konteks ini maka dalam pembelajarannya digunakan masalah yang nyata atau dapat dibayangkan oleh siswa. Hal tersebut akan membuat pembeljaran menjadi lebih bermakna dan dapat dimengerti oleh siswa.
20
dengan pendekatan PMRI untuk membantu guru dalam pelaksanaan. Materi yang digunakan adalah nilai tempat dan nilai angka. Peneliti akan mengembangkan buku tersebut untuk siswa kelas II SD Kanisius Demangan Baru 1 tahun ajaran 2016/2017. Pada buku yang dikembangkan akan terdapat karakterisitk PMRI baik secara eksplisit maupun implisit. Melalui pengembangan buku ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari materi nilai tempat dan nilai angka.
2.4 Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian ini dikembangkan berdasarkan rumusan masalah. 1. Prosedur pengembangan produk.
a. Bagaimana situasi pembelajaran di kelas?
b. Bagaimana prosedur pengembangan produk penelitian? 2. Kualitas produk yang dikembangkan.
21
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pada bab III ini akan membahas tentang mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti. Adapun beberapa hal yang mengenai metode penelitian terdiri dari jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.
3.1Jenis Penelitian
22
dan pengembangan adalah penelitian, perancangan, produksi, dan pengujian (Sugiyono, 2015: 30). R&D merupakan salah satu jembatan antara penelitian dasar dan penelitian terapan. Hal tersebut dikarenakan dalam penelitian dasar digunakan untuk menganalisis kebutuhanyang bersifat hipotetik. Sedangkan, untuk menguji penelitian yang bersifat hipotetik tersebut dibutuhkan eksperimen yang disebut penelitian terapan.
Pada penelitian ini produk yang dikembangkan yaitu buku teks pelajaran. Buku pelajaran yang dikembangkan adalah buku guru dan buku siswa kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Diharapkan dengan mengembangkan produk tersebut dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran materi nilai tempat dan nilai angka.
3.2Setting Penelitian
Penelitian pengembangan buku guru dan buku siswa kelas II materi nilai tempat dan nilai angka berbasis pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI) pada bagian ini akan menguraikan tentang objek penelitian, subjek penelitian, dan lokasi penelitian.
3.2.1 Objek Penelitian
23 3.2.2 Subjek Penelitian
Peneliti memilih beberapa siswa kelas IIC semester ganjil di SD Kanisius Demangan Baru pada tahun ajaran 2016/2017 sebagai subjek dalam penelitian ini. Beberapa siswa yang dipilih sebagai subjek tersebut merupakan hasil dari rekomendasi oleh guru kelas. Siswa yang dipilih oleh guru merupakan siswa-siswa yang memiliki nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada beberapa mata pelajaran termasuk matematika. Kelas II pada mata pelajaran matematika memiliki KKM sebesar 70. Siswa-siswa yang telah dipilih memiliki kesulitan dalam kecepatan memahami materi. Dalam hal ini subjek akan melakukan pembelajaran mengenai nilai tempat dan nilai angka menggunakan buku yang mengacu pada karakteristik PMRI. Secara keseluruhan, jumlah siswa kelas IIC SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta adalah 28 yang terdiri dari 14 laki-laki dan 14 perempuan.
3.2.3 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta yang beralamat di jalan Demangan Baru, nomor 22, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Povinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 55281. Alasan memilih SD tersebut dikarenakan SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta memiliki akreditasi “A” dan memiliki beberapa prestasi yang nampak dari beberapa
24 3.3Prosedur Pengembangan
Pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan PMRI dilakukan dengan beberapa prosedur. Prosedur yang digunakan merupakan modifikasi dari prosedur yang dikemukakan oleh Borg dan Gall dan Sugiyono.
3.3.1 Prosedur Pengembangan Menurut Borg dan Gall
Borg dan Gall mengemukakan terdapat sepuluh prosedur dalam melakukan penelitian dan pengembangan (Sukmadinata, 2008: 169 – 170 ).
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penilitian Borg dan Gall
6. Penelitian dan Pengumpulan Data
Pengumpulan informasi sebagai data awal dalam penelitian dan pengembangan dilakukan pada tahap ini. Pengumpulan informasi dapat berupa studi literatur, wawancara, atau nilai. Informasi tersebut dapat menjadi bahan untuk mempertimbangkan kebutuhan yang diperlukan.
Penelitian dan
Lapangan Awal Revisi Hasil Uji Coba
25 2. Perencanaan
Peneliti mulai menyusun rencana untuk melakukan pengembangan. Perencanaan tersebut dapat meliputi perumusan tujuan yang ingin dicapai, penentuan langkah-langkah, dan lain sebagainya.
3. Pengembangan Draf Produk
Pada prosedur ini dilakukan pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan instrument evaluasi.
4. Uji Coba Lapangan Awal
Uji coba ini dilakukan pada skala kecil. Uji coba dapat dilakukan pada 1 sampai 3 sekolah dengan subjek sebanyak 6 sampai 12. Selama dilakukan uji coba dapat dilaksanakan juga wawancara dan pengedaran angket.
5. Revisi Hasil Uji Coba
Data yang didapatkan dari uji coba sebelumnya digunakan sebagai pedoman untuk memperbaiki produk.
6. Uji Coba Lapangan
Uji coba ini dilakukan dengan menggunakan lebih banyak sekolah dan subjek dibandingkan dengan uji coba sebelumnya. Sekolah yang digunakan sebanyak 5 sampai 15 dengan subjek 30 sampai 100 siswa. Dalam uji coba ini akan didapatkan data dalam bentuk kuantitatif.
7. Penyempurnaan Produk Hasil Uji Coba Lapangan
26 8. Uji Pelaksanaan Lapangan
Uji coba yang ketiga ini dilakukan pada 10 sampai 30 sekolah dengan subjek sebanyak 40 sampai 200 siswa. Data dapat diperoleh melalui angket, wawancara, dan observasi.
9. Penyempurnaan Produk Akhir
Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk menjadi pedoman dalam penyempurnaan produk.
10. Diseminasi dan Implementasi
Produk yang telah selesai direvisi kemudian dilaporkan pada pertemuan professional dan dalam jurnal. Stelah itu produk dapat diterbitkan dalam skala besar.
3.3.2 Prosedur Pengembangan Menurut Sugiyono
Banyaknya prosedur penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono sama dengan Borg dan Gall yaitu sepuluh (Sugiyono, 2010: 409). Akan tetapi terdapat perbedaan prosedur yang dilakukan.
Gambar 3.2 Bagan Prosedur Penilitian Sugiyono Potensi dan
Desain Desain Revisi
27 1. Potensi dan Masalah
Potensi atau masalah yang menjadi titik awal dilakukannya penelitian. Potensi adalah segala sesuatu yang memiliki nilai tambah apabila digunakan (Sugiyono, 2010: 409). Masalah adalah adanya penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi (Sugiyono, 2010: 410). Potensi dan masalah ini sebaiknya ditunjukkan dengan menggunakan data yang empirik. Akan tetapi, data tersebut dapat menggunakan hasil laporan penelitian orang lain atau instansi tertentu.
2. Pengumpulan Data
Peneliti perlu mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk merencanakan dalam pengembangan produk.
3. Desain Produk
Dalam mendesain produk yang dikembangkan peneliti harus merancang terlebih dahulu. Dalam merancang dapat menggunakan literatur-literatur yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai pedoman. Kemudian rancangan tersebut dapat dituangkan dalam bentuk bagan atau gambar.
4. Validasi Desain
Validasi produk dapat dilakukan oleh ahli untuk menilai produk yang telah dirancang. Berdasarkan penilaian tersebut akan diperoleh kelebihan dan kekurangan dari produk yang dikembangkan.
5. Revisi Desain
28
mengurangi kelemahan tersebut dengan memperbaiki produk yang berpedoman data dari hasil validasi.
6. Uji Coba Produk
Setelah dilakukan revisi maka produk dilakukan uji coba kembali. Uji coba dapat dilakukan dengan cara eksperimental untuk memproleh perbedaan. 7. Revisi Produk
Revisi dilakukan kembali untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal dari uji coba sebelumnya. Diharapkan dalam revisi ini akan lebih meningkatkan hasil yang diinginkan.
8. Uji Coba Pemakaian
Produk yang telah selesai direvisi kemudian diujicobakan dengan skala yang lebih luas. Peneliti juga tetap mencatat kekurangan apabila terjadi hambatan pada produk.
9. Revisi Produk
Revisi ini dilakukan apabila dalam uji coba sebelumnya terdapat kekurangan yang menjadikan hambatan dalam penggunaan produk.
10. Produksi Masal
29
3.3.3 Prosedur Pengembangan Hasil Modifikasi
Berdasarkan prosedur pengembangan dari Borg dan Gall dan Sugiyono, peneliti memodifikasi menjadi empat prosedur. Keempat prosedur tersebut adalah pengumpulan data, perencanaan, validasi desain, dan uji coba lapangan.
Gambar 3.3 Bagan Prosedur Penilitian Kombinasi PERENCANAAN
30 1. Pengumpulan Data
Pada prosedur yang pertama peneliti melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data digunakan untuk mengetahui potensi dan masalah yang ada di sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi dokumen. Peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa dari lima sekolah dasar yang masuk dalam wilayah Sleman Timur. Peneliti melakukan studi dokumen dengan melihat buku teks pelajaran matematika yang dipakai di sekolah. berdasarkan data yang diperoleh tersebut, kemudian dilakukan analisis. Setelah melakukan analisis, peneliti mencari literatur yang dapat memberi informasi untuk menyelesaikan masalah. Literatur yang digunakan terdiri dari standar isi, buku teks pelajaran, dan PMRI.
2. Perencanaan
Peneliti menentukan produk yang akan dikembangkan yaitu buku guru dan buku siswa. Buku guru dan buku siswa yang akan dikembangkan mulai didesain. Saat mendesain buku, peneliti memperhatikan beberapa hal yaitu pengembangan materi, tampilan buku, dan pendekatan PMRI.
3. Validasi Desain
31
untuk mengukur kelayakan desain produk, sedangkan untuk uji keterbacaan dilakukan oleh siswa.
4. Uji Coba Produk
Pada prosedur yang keempat yaitu uji coba produk dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah itu dilakukan pembelajaran dengan menggunakan produk yang dikembangkan. Kemudian dilakukan posttest untuk melihat dampak setelah menggunakan produk.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan oleh peneliti merupakan pokok dari kegiatan penelitian. Data yang dikumpulkan disesuaiken dengan rumusan masalah (Sugiyono, 2015: 200). Pada penelitian ini, peneliti meggunakan teknik pengumpulan data dengan metode kuantitatif dan metode kualitatif.
3.4.2 Metode Kuantitatif
Dalam metode kuantitatif ini kualitas instrumen dan kualitas pengumpulan data merupakan hal yang paling utama (Sugiono, 2015: 207). Metode kuantitatif memiliki beberapa cara yang dapat digunakan dalam mengumpulkan data. Peneliti menggunakan tes dan kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini.
3.4.2.1 Tes
32
terakhir ketika implementasi. Pengumpulan data menggunakan tes ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan yang sudah divalidasi kepada siswa yang menghasilkan jawaban yang dapat disimpulkan benar atau salah. Soal diberikan kepada seluruh siswa di kelas, namun data yang akan digunakan hanya 5 orang siswa yang sudah dipilih. Setelah siswa selesai mengerjakan tes yang diberikan, akan diperoleh data berupa angka.
3.4.2.2 Kuesioner
Kuesioner merupakan sejumlah penyataan atau pertanyaan yang diisi oleh responden kemudian setelah selesai dikembalikan kepada peneliti (Creswell dalam Sugiyono, 2015: 216). Apabila ingin diperoleh data kuantitatif maka diperlukan kuesioner tertutup. Pada kuesioner jenis ini akan diperoleh data berupa skor. Sekaran dalam Sugiyono (2015), mengemukakan prinsip dalam penulisan kuesioner yaitu prinsip penulisan, prinsip pengukuran, dan prinsip penampilan fisik.
Prinsip penulisan kuesioner salah satunya adalah bahasa yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden. Oleh karena itu, jenjang pendidikan dan keadaan sosial budaya responden penting untuk diperhatikan. Dalam satu pertanyaan atau penyataan sebaiknya tidak ditanyakan mengenai dua hal. Hal ini akan membuat responden sulit untuk menentukan skor. Jumlah pertanyaan atau pernyataan disarankan sebanyak 20 – 30 butir (Sugiono, 2015: 219).
33
kepada ahli. Ahli yang dimaksud adalah dosen matematika dan guru matematika yang tahu dan pernah mengikuti pelatihan tentang pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI).
3.4.3 Metode Kualitatif
Dalam metode kualitatif ini peneliti merupakan instrument yang digunakan dalam penelitian atau sering dengan human instrument (Sugiyono, 2015: 221). Secara umum terdapat empat cara dalam mengumpulkan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan trianggulasi (Sugiyono, 2015: 222). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan cara wawancara dan dokumentasi. 3.4.3.1 Wawancara
34 3.4.3.2 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data dengan melihat dokumen. Dokumen adalah catatan yang sudah lalu (Sugiyono, 2015: 239). Dokumen ini digunakan sebagai data pendukung dari wawancara. Penelitian ini dokumen yang digunakan adalah buku teks pelajaran siswa kelas II SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta pada materi nilai tempat dan nilai angka. Pada materi ini didapatkan terdapat beberapa siswa mendapat nilai di bawah KKM.
3.5 Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian disebut sebagai instrument penelitian (Sugiyono, 2015: 156). Instrumen yang digunakan dalam penelitian pengemabngan ini adalah kuesioner dan tes.
3.5.2 Kuesioner
Peneliti menggunakan kuesioner berupa instrument validasi buku guru dan buku siswa. Kuesioner tersebut digunakan untuk menguji kelayakan produk yang dikembangkan. Dalam hal ini, instrument validasi produk diberikan kepada ahli. Ahli yang dimaksud adalah seseorang yang tahu tentang PMRI. Ahli yang dituju adalah dosen yang mengampu mata kuliah matematika dan guru yang pernah mengikuti pelatihan PMRI. Berikut adalah kisi-kisi dari kuesioner yang digunakan untuk buku guru.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Validasi Buku Guru
Indikator Nomor Item
Tujuan dan pendekatan 1,2,3,4
Cover 1,2,3,4,5,6
Isi/ karakteristik PMRI 1,2,3,4,5, 6, 7, 8, 9, 10
35
Pada buku siswa juga digunakan instrument berupa kuesioner. Akan tetapi kisi yang digunakan berbeda dengan yang ada pada buku guru. berikut kisi-kisi pada kuesioner buku siswa.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Validasi Buku Siswa
Indikator Nomor Item
Ketika melakukan tes, peneliti menggunakan instrument berupa soal pilihan ganda. Soal dibuat sesuai dengan materi yang dipelajari yaitu nilai tempat dan nilai angka. Materi tersebut terdapat pada KD 1.3 yaitu tentang menentukan nilai
tempat ratusan, puluhan, dan satuan (standar isi). Soal yang diujikan berjumlah 20
butir. Berikut ini kisi-kisi soal yang digunakan. Tabel 3.3 Kisi-kisi soal tes
No. Indikator Item
1. Menentukan nilai tempat satuan 1,9,14 2. Menentukan nilai tempat puluhan 3 3. Menentukan nilai tempat ratusan 15 4. Menentukan nilai tempat ribuan 6,7, 16 5. Menentukan nilai tempat satuan, puluhan, ratusan,
dan ribuan
12,17
6. Menentukan nilai satuan 2,10 7. Menentukan nilai puluhan 4, 11 8. Menentukan nilai ratusan 5, 18 9. Menentukan nilai ribuan 8, 19 10. Menentukan nilai satuan, puluhan, ratusan, dan
ribuan
13, 20
3.6 Validasi dan Reliabilitas
36
menggunakan instrument yang valid dan reliabel akan menciptakan penelitian yang valid dan reliabel pula (Sugiyono: 2015: 177).
3.6.2 Validitas
Uji validitas biasanya disebut juga kesahihan. Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui kemampuan instrumen dapat mengukur hal yang diteliti. Validitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu validitas internal dan validitas eksternal.
3.6.2.1 Validitas Internal
Instrumen yang diuji menurut teori yang relevan merupakan uji validitas internal (Sugiyono: 2015:179). Teori-teori yang relevan menjadi tolok ukur pada validitas internal. Validitas internal harus memenuhi validitas konstruk dan validitas isi. Validitas konstruk merupakan penilaian validitas berdasarkan keterkaitan antar item pernyataan. Validitas ini dapat menggunakan pendapat ahli. Dalam hal ini peneliti menggunakan pendapat ahli sebagai validator instrumen soal tes yang akan digunakan. Ahli yang menjadi validator merupakan seseorang yang dianggap tahu tentang teori PMRI. Oleh karena itu, peneliti meminta bantuan kepada dosen pengampu mata kuliah matematika.
Setelah itu, soal yang telah tervalidasi dan dianggap layak diujicobakan secara empiris. Berdasarkan hasil dari siswa mengerjakan kemudian dilakukan tabulasi data. Data yang sudah ditabulasi kemudian diolah dengan menggunakan
SPSS 22 for windows. Setelah didapatkan hasil pengolahan, hasil tersebut
37
Selain validitas konstruk, validitas isi juga perlu dilakukan. Validitas isi ini dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan pelajaran yang diajarkan (Sugiyono, 2015: 189). Dalam hal ini peneliti meminta ahli untuk memvalidasi. Validasi dilakukan dengan membandingkan soal tes dengan SK, KD, dan kisi-kisi soal.
3.6.2.2 Validitas Eksternal
Validitas eksternal dilakukan dengan cara membandingkan kriteria yang ada pada instrument dengan fakta empiris. Hal ini dilakukan untuk mencari kesamaannya. Instrumen yang divalidasi dengan validitas ini yaitu soal tes, instrumen validasi buku guru, instrumen validasi buku siswa. Pada soal tes dilakukan pembandingan antara soal yang telah dibuat dengan soal-soal yang ada pada buku teks pelajaran siswa kelas II. Sedangkan, untuk instrument validasi buku baik buku guru dan buku siswa dibandingkan dengan beberapa instrumen penilaian buku.
3.6.3 Reliabilitas
38 3.7 Teknik Analisis Data
Dalam suatu penelitian apabila data sudah terkumpul maka dilakukan analisis data. Pada penelitian ini data yang dianalisis berasal dari hasil wawancara, instrument validasi buku, dan perbandingan pretest dan posttest.
3.7.2 Wawancara
Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan wawancara. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang tidak menggunakan pedoman untuk mengumpulkan data (Sugiyono, 2015: 233). Dalam melakukan wawancara, peneliti menggunakan pendoman wawancara. Akan tetapi, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berkembang sesuai dengan jawaban narasumber. Jawaban dari narasumber kemudian dicatat. Data akan dianalisis dengan cara disimpulkan pendapat dari responden.
3.7.3 Instrumen Validasi Buku
Instrumen validasi buku guru dan buku siswa digunakan untuk mengetahui kualitas produk sebelum digunakan. Instrumen tersebut berisi pernyataan mengenai buku dan menggunakan skala lima untuk memberikan skor. Penggunaan skala tersebut digunakan untuk pengkonversian data. Pengkonversian tersebut mengacu pada skala Likert (Widoyoko, 2013: 144).
39 Keterangan:
Xt : rerata ideal = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
SBi : simpangan baku ideal = (skor maksimal ideal skor minimal ideal)
Berdasarkan rumus di atas berikut adalah penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan rumus konversi sebagai berikut.
Diketahui:
Skor maksimal ideal = 5 Skor minimal ideal = 1
Rerata ideal (Xt) = (5 + 1)
= 3
Simpangan baku ideal = (5 1)
= 1 Kategori skor:
Kategori sangat baik = X > Xi + 1,80 SBi = X > 3 + 1,80 X 1 = X > 3 + 1,80 = X > 4,8
Kategori baik = Xi+ 0,60 SBi < X < Xt + 1,80 SBi = 3 + 0,60 (1) < X < 3 + 1, 80 (1) = 3 + 0,60 < X < 3 + 1,80
40
Berikut merupakan skor yang diperoleh dikategorikan berdasarkan kriteria.
Tabel 3.4 Konversi Data kuantitatif ke Kualitatif Interval Skor Klasivikasi X > 4,8 Sangat Baik adalah dosen pengampu mata kuliah matematika dan guru yang pernah mengikuti pelatihan PMRI.
3.7.4 Pretest dan Posttest
41
dilihat dari peningkatan pada nilai siswa. Berikut ini merupakan rumus yang digunakan untuk perhitungan pretest dan posttest.
Setelah semua nilai didapatkan, selanjutnya yaitu menghitung rerata setiap nilai yang diperoleh pada pretest dan posttest.
Selanjutnya nilai tersebut dibandingkan untuk melihat perbedaan nilai
pretest dan posttest. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
3.8 Jadwal Penelitian
Peneliti memperkirakan penelitian dilakukan selama sepuluh bulan. Berikut jadwal penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Bulan ke- Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Analisis Kebutuhan
2 Perancangan Produk 3 Pengembangan Produk 4 Penyusunan Instrumen 5 Validasi Instrumen 6 Validasi Produk 7 Implementasi 8 Analisis Data
9 Penyempurnaan Skripsi 10 Penandatanganan Dekan 11 Penggandaan Skripsi
42 BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab 4 ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian yang akan dibahas terdiri dari rumusan masalah dan pertanyaan penelitian. Pada pertanyaan penelitian akan dijabarkan hasil setiap poinnya. Sedangkan pada pembahasan semua data akan dibahas secara lebih terperinci.
4.1 Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan menguraikan hal-hal yang telah dilakukan dalam penelitian. Hal-hal tersebut mengacu pada rumusan masalah dan pertanyaan penelitian.
4.1.1 Situasi Pembelajaran Di Kelas
43
materi nilai tempat dan nilai”. “Bingung mau diisi angka apa kata-kata.”
2 SDN Deresan Guru mengatakan “Materi yang di anggap sulit oleh siswa adalah materi nilai
tempat.”
“Bingung terus sering
kebalik-balik.”
3 SD Kanisius Ekperimental Mangunan
Materi yang sulit dipahami siswa adalah materi nilai tempat dan nilai angka.
“Seharusnya diisi angka malah diisi satuan, jadi salah.”
4 SD Kanisius Sengkan
“Siswa sulit untuk membedakan nilai
tempat dan nilai angka.”
“Bingung mau diisi pakai angka apa satuan, puluhan.”
4.1.2 Prosedur Pengembangan Produk
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan prosedur penelitian yang telah dimodifikasi dari Borg dan Gall dan Sugiyono. Berikut uraian dari prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini.
1. Pengumpulan data dilakukan untuk menganalisis masalah yang ada di sekolah dengan melakukan wawancara dan studi dokumen dari buku teks pelajaran yang digunakan di sekolah. Kemudian menganalisis masalah yang dihadapi dan mencari literatur-literatur yang dapat digunakan dalam proses pengembangan produk.
2. Pada tahap persiapan, peneliti mencari menentukan produk yang akan dikembangkan. Peneliti mulai merancang buku yang akan dikembangkan. 3. Buku yang telah dikembangkan tidak lupa untuk divalidasi. Peneliti
44
Sebelum produk berhasil dikembangkan peneliti melakukan perancangan produk yang akan dikembangkan. Produk dirancang dengan memperhatikan materi, tampilan buku, pendekatan PMRI. Peneliti melakukan studi literatur untuk memperoleh data yang dapat mendasari pengmbangan buku. Standar isi digunakan untuk melihat kompetensi dasar yang harus dicapai pada materi nilai tempat dan nilai angka. Berdasarkan standar isi, kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa pada materi nilai tempat dan nilai angka yaitu
menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan.
Setelah didapatkan kompetensi dasar, maka peneliti melakukan studi
literatur untuk mengetahui tampilan buku yang membahas materi tersebut.
Peneliti mengamati penyajian materi pada beberapa buku teks pelajaran yang
diterbikan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Pada halaman sampul terdapat
keterangan judul dan pengarang buku yang disertai gambar yang menarik. Berikut
halaman sampul depan dari buku guru dan buku siswa yang dikembangkan oleh
peneliti.
45
Judul buku yang terdapat pada halaman sampul dibuat dengan ukuran
lebih besar. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan buku-buku teks yang diterbitkan
melalui Departemen Pendidikan Nasional.
Gambar 4.2 Judul Buku Siswa
Ukuran huruf dalam penulisan buku guru dan buku siswa tidak berbeda.
Hal yang membedakan dari buku guru dan buku siswa yaitu, adanya “BUKU
GURU” pada buku guru dan “BUKU SISWA” pada buku siswa. tulisan tersebut
sebagai pembeda antara buku guru dan buku siswa.
46
Penyusun menuliskan namanya di halaman sampul seperti halnya yang
terdapat pada buku teks pelajaran yang lainnya. Nama penyusun diletakkan pada
bagian bawah. Selain itu gambar yang ditampilkan dalam halaman sampul
digunakan yang berhubungan dengan isi, sehingga dapat membantu pembaca
dalam mengetahui muatan buku.
Gambar 4.4 Gambar Halaman Depan Pada Buku Guru dan Buku Siswa
Setelah halaman sampul kemudian di halaman berikutnya merupakan
kata pengantar. Pada buku teks pelajaran yang menjadi literatur dalam
pengembangan ini, kata pengantar terdiri dari judul, paragraf deskripsi, dan nama
47
Gambar 4.5 Kata Pengantar
Selain itu, pada buku guru dan buku siswa yang dikembangkan oleh
peneliti dibekali dengan petunjuk penggunaan. Pada masing-masing buku terdapat
perbedaan mengenai petunjuk penggunaan. Petunjuk penggunaan dibedakan
berdasarkan subjek yang dituju. Selain itu, petunjuk penggunaan juga diberikan
berdasarkan komponen yang perlu diperhatikan pada masing-masing buku.
Sebelum merujuk pada muatan buku, diberikan daftar isi.
Pada buku teks pelajaran, siswa mempelajari nilai tempat dengan
48
nilai angka buku tidak menjelaskan contoh cara penyelesaian. Setelah siswa diberi
contoh kemudian dilakukan beberapa latihan soal. Latihan soal dilakukan secara
terbimbing yang kemudian dilanjutkan latihan soal secara mandiri. Pada buku
guru yang dikembang terdapat kunci jawaban pada setiap latihan soal dengan
menggunakan tulisan berwarna merah.
Gambar 4.6 Contoh Kunci Jawaban
Buku yang dikembangkan oleh peneliti tidak langsung merujuk pada
49
Gambar 4.7 Contoh Media
Media yang digunakan pun dapat diganti sesuai dengan petunjuk
keterangan pada catatan untuk guru. Petunjuk ditulis pada kotak berwarna merah
yang ditujukan kepada guru untuk dapat lebih kreatif dalam mengambangkan
pembelajaran salah satunya dengan mencari media yang relevan.
Gambar 4.8 Contoh Catatan untuk Guru
Peneliti mencari literatur tentang karakteristik PMRI yang perlu tampak
sebagai basis dalam pengembangan buku. Karakteristik yang ada pada PMRI
adalah menggunakan konteks, penggunaan matematisasi progresif, memanfaatkan
hasil konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan dengan materi yang lain.
Karakterisitik tersebut ada yang tampak secara eksplisit dan implisit. Pada buku
guru diberi keterangan yang menjelaskan karakteristik PMRI yang digunakan