• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INTERIM CAPAIAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN III TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA INTERIM CAPAIAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN III TAHUN 2020"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

TRIWULAN III TAHUN 2020

PEMERINTAH DAERAH KOTA CIREBON

JL. Dr. Soedarsono No. 10 (0231) 206145, 201714 Fax 0231 206145 C I R E B O N

DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

KOTA CIREBON

(2)
(3)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Perangkat Daerah

Sesuai amanat Undang - Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, penduduk harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan terencana di segala bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan generasi mendatang, sehingga menunjang kehidupan bangsa. Dua hal pokok yang perlu diperhatikan dalam membahas integrasi penduduk dan pembangunan, yaitu: 1). penduduk tidak hanya diperlakukan sebagai obyek tetapi juga subyek pembangunan. Paradigma penduduk sebagai obyek telah mengeliminir partisipasi penduduk dalam pembangunan, 2).ketika penduduk memiliki peran sebagai subyek pembangunan, maka diperlukan upaya pemberdayaan untuk menyadarkan hak penduduk dan meningkatkan kapasitas penduduk dalam pembangunan. Hal ini menyangkut “pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas”.

Pengendalian Penduduk pada hakekatnya merupakan bagian dari Program Kependudukan, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 87 tahun 2014 Tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan

(4)

2 Keluarga, Keluarga Berencana, Dan Sistem Informasi Keluarga dinyatakan, bahwa Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, dan kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan penduduk setempat. Perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk.

Undang-Undang Nomor: 25 tahun 2004 tentang Sistem Pembangunan Daerah pasal 1 point 11 Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Selanjutnya pada Pasal 7 Ayat 2 menyatakan bahwa Renja-SKPD disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKP, memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. UU tersebut mewajibkan setiap SKPD membuat dan memiliki rencana kerja (Renja) SKPD yang disusun dengan berpedoman kepada renstra SKPD dan mengacu kepada RKPD. Sedangkan RKPD dijadikan dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), Kebijakan Umum Anggaran (KUA).

(5)

3 Berdasarkan peraturan perundang-undangan tersebut di atas, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon perlu menyusun Rencana Kerja Tahun 2020 yang menyajikan target kinerja tahun 2020 sesuai dengan amanat dalam Renstra DPPKB Kota Cirebon 2018-2023. Rencana Kerja (Performance Plan) merupakan salah satu komponen dari siklus akuntabilitas kinerja yang dimulai dari perencanaan strategik, dan diakhiri dengan adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ).

Selain itu, dengan mengacu pada Peraturan Wali Kota Cirebon Nomor 25 Tahun 2016 tentang Tahapan, Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Cirebon pada Pasal 3 Walikota melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap perencanaan pembangunan daerah lingkup Kota yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh BP4D untuk keseluruhan perencanaan pembangunan daerah dan oleh Kepala SKPD untuk program dan/ atau kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Evaluasi dilakukan oleh BP4D untuk keseluruhan perencanaan pembangunan daerah dan oleh Kepala SKPD untuk capaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan SKPD periode sebelumnya.

Dari paparan tersebut Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon melakukan evaluasi dan koordinasi dengan instansi terkait sehingga terwujudlah Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon Triwulan III Tahun 2020 dengan merujuk pada

(6)

4 tugas pokok dan fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

Komitmen Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana diarahkan untuk mendukung pencapaian visi misi Walikota Cirebon Tahun 2018-2023 Visi Kota Cirebon “ SEHATI Kita Wujudkan Cirebon Sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya dan Sejarah”

Makna yang terkandung dalam Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2018-2023 adalah :

1. SEHATI, berarti satu hati atau seia sekata, menunjukkan bahwa seluruh komponen (masyarakat dan stakeholders pembangunan) harus bahu membahu mewujudkan kemajuan Kota Cirebon.

Mewujudkan masyarakat yang sehat bukan hanya pada kata sehat secara harfiah fisik semata, tetapi bermakna pula pada masyarakat yang sehat rohani, jasmani dan sosial.

2. Sehat, adalah suatu kondisi yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni masyarakat dengan mengoptimalkan potensi ekonomi masyarakat yang saling mendukung. Kesehatan dapat dicapai dan berkelanjutan apabila semua aspek yang meliputi 4ocial, ekonomi, lingkungan dan budaya diperhatikan, dengan penekanan tidak cukup hanya pada pelayanan kesehatan, tetapi kepada seluruh aspek yang mempengaruhi kesehatan masyarakat, baik jasmani maupun rohani.

3. Hijau, Kota Cirebon menjadi kota hijau, artinya kota yang rimbun, sejuk, bersih, dan asri. Dengan visi ini, maka pembangunan kota

(7)

5 Cirebon senantiasa berorlentasi dan mempertimbangkan keseimbangan ekosistem dan pelestarian lingkungan hidup.

Panorama pemandangan lingkungan yang segar dan hijau akan menciptakan suasana segar, sejuk menawan, menenteramkan hati, mendorong gairah kerja, dan menarik para wisatawan dan usahawan untuk berlibur dan berinvestasi di Kota Cirebon, dan seluruh warga masyarakatnya merasa betah tinggal di kota Cirebon.

4. Agamis, suatu kondisi, sikap dan perilaku masyarakat Kota Cirebon yang mempunyai kedalaman penghayatan, pengamalan keagamaan dan keyakinannya terhadap Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dengan mematuhi segala perintah dan menjauhi larangan-Nya dengan keikhlasan hati dan dengan seluruh jiwa raga serta memperhatikan tata nilai dan norma serta kearifan lokal.

5. Inovatif, pembangunan yang dilaksanakan di berbagai sektor dan wilayah didukung dengan inovasi yang ditujukan untuk meningkatkan pelayanan publik, kualitas hidup, dan pembangunan berkelanjutan.

6. Kota Kreatif, merupakan salah satu strategi dalam perencanaan kota dimana orang-orang dapat berpikir, merencanakan dan bertindak secara kreatif. Kreatifitas diartikan pola 5ocia (mental model), sikap (character) dan aksi (action) yang merangsang inovasi, komitmen, originalitas dan transformasi untuk membangun diri (self actualization dan living organization) secara berkesinambungan

(8)

6 dalam berbagai aspek kehidupan untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin bermutu, yang bercirikan:

a. Membangun citra dan identitas lokal;

b. Memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan;

c. Menciptakan iklim bisnis yang positif;

d. Berbasis pada sumber daya yang terbarukan;

e. Menciptakan inovasi dan kreatifitas yang merupakan keunggulan yang kompetitif; dan

f. Memberikan dampak yang positif pada masyarakat.

7. Berbasis Budaya dan Sejarah, diartikan bahwa kreatifitas melekat dengan pengetahuan (knowledge) dan kebudayaan (culture), sehingga merupakan integrasi antara tradisi dan modernitas yang meliputi 8 (delapan) aspek kehidupan kota yaitu seni dan budaya, sumber daya manusia, lingkungan, industri dan niaga, pariwisata, teknologi, kebijakan pemerintah, serta program pemerintah (public service).

Sedangkan misi yang ditetapkan adalah :

1. Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kota Cirebon yang Berdaya Saing, Berbudaya, Unggul dalam Segala Bidang;

2. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang bersih, akuntabel, berwibawa dan inovatif

3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana umum yang berwawasan lingkungan

4. Mewujudkan keamanan dan ketertiban umum yang kondusif

(9)

7 Berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon Tahun 2018-2023, perlu diperhatikan relevansi dan keterkaitannya dengan upaya pencapaian Misi Daerah Kota Cirebon tahun 2018-2023.

Terdapat 1 (satu) rumusan Misi Daerah Kota Cirebon Tahun 2018-2023 yang perlu mendapat dukungan dan diaktualisasikan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon yaitu : Misi ke-1 “Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kota Cirebon yang Berdaya Saing, Berbudaya dan Unggul dalam Segala Bidang”

1.2. Dasar Hukum

1. Undang - Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera

2. Undang-Undang Nomor: 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan PembangunanNasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Undang Nomor4421);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2008 Tentang

(10)

8 Tahapan Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 18 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyusunan Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

7. Peraturan Daerah Nomor : 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Cirebon 2005 – 2025;

8. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cirebon Tahun 2013-2018;

9. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kota Cirebon (Lembaran Daerah Kota Cirebon Tahun 2016 Nomor 7 Seri D);

10. Peraturan Wali Kota Cirebon Nomor 25 Tahun 2016 tentang Tahapan, Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Cirebon

(11)

9 11. Peraturan Walikota Cirebon Nomor 57 Tahun 2016 Tentang

Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Cirebon (Berita Daerah Kota Cirebon Tahun 2016 Nomor 57);

1.3. Tujuan

Tujuan laporan evaluasi terhadap hasil renja triwulan III tahun 2020 yaitu:

a. Pengendalian dan evaluasi perencanaan kerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon;

b. Konsistensi antara kebijakan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon dengan pelaksanaan dan hasil rencana pembangunan daerah;

c. Konsistensi antara RKPD, dengan RPJMD; dan

d. Kesesuaian antara capaian pembangunan daerah dengan indikator-indikator kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon yang telah ditetapkan.

(12)

10 BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Evaluasi Terhadap Hasil Renja DPPKB

Keberhasilan yang telah dicapai dalam pelaksanaan kegiatan pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon pada Tahun 2020 ditentukan dari hasil pelaksanaan program dan kegiatan yang disesuaikan dengan RENJA tahun bersangkutan dan APBD Kota Cirebon.

Secara ringkas yang berkaitan dengan hasil pelaksanaan kegiatan selama Triwulan III tahun anggaran 2020 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon mengelola 8 (delapan) program dan 32 (tiga puluh dua) kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 4.424.517.000,00 s.d triwulan III sudah terealisasi sebesar Rp 2.256.364.101,00 atau 51%, Adapun rincian program dan kegiatan sebagai berikut :

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor dengan anggaran sebesar Rp 124.631.000,00 terealisasi sebesar Rp 72.863.150,00 atau 58,46%. Output kegiatan ini adalah tenaga kebersihan kantor sebanyak 3 orang dan tenaga pengangkutan sampah sebanyak 1 orang selama 12 bulan, seragam 6 stell, peralatan kebersihan 36 jenis, sedangkan realisasi output s.d triwulan III pembayaran tenaga kebersihan kantor terealisasi sebanyak 3 orang selama 6 bulan, seragam 6 stell, peralatan kebersihan 36 jenis , tenaga

(13)

11 pengangkutan sampah terealisasi sebanyak 1 orang selama 8 bulan.

2. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang Undangan, dengan anggaran sebesar Rp13.680.000,00 terealisasi sebesar Rp 9.040.000,00 atau 66,08 %. Output kegiatan ini adalah 2 jenis surat kabar selama 12 bulan, sedangkan realisasi output s.d Triwulan III adalah pembayaran biaya langganan 2 jenis surat kabar dalam waktu 8 bulan dari bulan Januari-Agustus.

3. Penyediaan Makanan dan Minuman, dengan anggaran sebesar Rp 44.811.000,00 terealisasi sebesar Rp 25.175.000,00 atau 56,18%. Output kegiatan ini adalah makanan dan minuman harian pegawai, rapat dan tamu selama 11 bulan sebanyak 11 laporan, sedangkan realisasi output s.d Triwulan III sudah terealisasi dalam waktu 8 bulan dari bulan Januari-Agustus..

4. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah, dengan anggaran sebesar Rp 59.949.000,00 terealisasi sebesar Rp 43.855.000,00 atau 73,15 %. Output kegiatan ini adalah laporan perjalanan dinas rapat koordinasi dan konsultasi ke luar kota selama 12 bulan sebanyak 12 laporan, sedangkan realisasi output s.d triwulan III adalah pembayaran biaya perjalanan dinas selama 8 bulan dari bulan Januari-Agustus.

5. Penyediaan jasa pengamanan kantor, dengan anggaran sebesar Rp 105.347.000,00 terealisasi sebesar Rp 53.733.700,00 atau 51,01%. Output kegiatan ini adalah tenaga pengamanan kantor sebanyak 3 orang, seragam 3 stell. sedangkan realisasi output

(14)

12 s.d triwulan III pembayaran jasa pengamanan kantor terealisasi sebanyak 3 orang selama 6 bulan dan seragam 3 stell.

6. Penyediaan Jasa Surat Menyurat, Alat Tulis Kantor, Barang Cetakan dan Penggandaan, dengan anggaran sebesar Rp 75.717.250,00 terealisasi sebesar Rp 50.904.536,00 atau 67,23%. Output kegiatan ini adalah alat tulis kantor 50 jenis, barang cetakan 12 jenis, penggandaan 30.369 lembar , laporan kinerja Non PNS. sedangkan realisasi output s.d triwulan III adalah Alat tulis kantor 50 Jenis, barang cetakan 5 Jenis, penggandaan 16.352 lembar dan laporan kinerja Non PNS 8 bulan .

7. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, Listrik dan Logistik, dengan anggaran sebesar Rp 80.340.000,00 terealisasi sebesar Rp 52.291.283,00 atau 65,09 %. Output kegiatan ini 24 rekening telepon, 24 rekening air, 12 rekening listrik yang sudah dibayarkan dan isi ulang tabung gas 4 kali, sedangkan realisasi output s.d triwulan III adalah pembayaran 16 rekening telepon, 16 rekening air, 8 rekening listrik dari bulan Januari- Agustus dan tabung gas 2 kali.

8. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional dan Jaminan Barang Milik Daerah, dengan anggaran sebesar Rp35.520.000,00 terealisasi sebesar Rp 7.886.700,00 atau 22,20%. Output kegiatan ini adalah perpanjangan STNK kendaraan dinas roda 2 sebanyak 44 unit, roda 4 sebanyak 8 unit, roda 6 sebanyak 1 unit dan polis

(15)

13 asuransi mobil 4 unit, sedangkan realisasi output s.d triwulan III adalah pembayaran perpanjangan STNK roda 4 sebanyak 3 unit, roda 2 terealisasi sebanyak 32 unit dan asuransi mobil belum terealisasi.

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor, dengan anggaran

sebesar Rp 0,00 tidak terealisasi karena efisiensi refocusing anggaran covid – 19.

2. Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor, dengan anggaran sebesar Rp 87.159.000,00 sudah terealisasi Rp 86.209.000,00 atau 98,91% Output kegiatan ini adalah pembuatan kanopi 120 m2 sedangkan realisasi output s.d triwulan III sudah teralisasi berupa kanopi 120 m2.

3. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional/Jabatan, dengan anggaran sebesar Rp. 239.269.000,00 sudah terealisasi sebesar Rp. 239.100.000,00 atau sebesar 99.93%. Output kegiatan ini adalah kendaraan dinas roda 4 sebanyak 1 unit sedangkan realisasi output s.d triwulan III sudah teralisasi berupa kendaraan dinas roda 4 sebanyak 1 unit

4. Pengadaan Perlengkapan/Peralatan Gedung Kantor, dengan anggaran sebesar Rp 35.691.000,00 sudah terealisasi sebesar Rp 4.530.000 atau sebesar 12,69%. Output kegiatan ini adalah perlengkapan dan peralatan kantor 3 jenis, Alat listrik dan elektronik 22 Jenis, Peralatan rumah tangga 25 Jenis, sedangkan realisasi output s.d triwulan III peralatan kantor

(16)

14 sebanyak 1 jenis berupa Dispenser.

5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional/

Jabatan, dengan anggaran sebesar Rp 106.116.500,00 terealisasi sebesar Rp 78.058.708,00 atau 73,56%. Output kegiatan ini adalah jasa service, suku cadang, bahan bakar kendaraan Roda 2 sebanyak 26 Unit, Roda 4 sebanyak 8 unit, roda 6 sebanyak 1 unit, service kendaraan dan suku cadang roda 6 sebanyak 1 unit, Roda 4 sebanyak 8 unit, dan BBM 12 Bulan, sedangkan realisasi output s.d triwulan III terealisasi bahan bakar kendaraan Roda 2 sebanyak 26 Unit, Roda 4 sebanyak 8 unit, roda 6 sebanyak 1 unit, service kendaraan dan suku cadang roda 6 sebanyak 1 unit dan roda 4 sebanyak 4 unit.

6. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan/Peralatan Gedung Kantor, dengan anggaran sebesar Rp 9.675.000,00 terealisasi sebesar Rp. 1.675.000,00 atau sebesar 17,31%. Output kegiatan ini adalah servis dan suku cadang peralatan/perlengkapan kantor sebanyak 2 jenis, sedangkan realisasi output s.d triwulan III yaitu servis dan suku cadang peralatan/perlengkapan kantor sebanyak 2 jenis.

3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Pengadaan Pakaian Dinas/Lapangan Beserta Perlengkapannya, dengan anggaran sebesar Rp 0,00 tidak terealisasi karena efisiensi refocusing anggaran covid – 19

(17)

15 4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Aparatur, dengan anggaran sebesar Rp 5.351.000,00 belum terealisasi. Output kegiatan ini Laporan Survey Kepuasan Pelanggan/Masyarakat sebanyak 1 dokumen, sedangkan realisasi output s.d triwulan III belum terealisasi.

5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD, dengan anggaran sebesar Rp 35.060.000,00 terealisasi sebesar Rp 22.033.536,00 atau 62,85%. Output kegiatan ini tersusunnya dokumen laporan LKIP 1 dokumen, laporan triwulan 4 dokumen, Laporan tahunan 1 dokumen.

inventarisasi barang 2 dokumen dan Laporan kinerja Non PNS 1 dokumen, sedangkan realisasi output s.d triwulan III adalah laporan LKIP 1 dokumen, laporan tahunan 1 dokumen, laporan triwulan 2 dokumen, laporan inventarisasi barang 1 dokumen dan laporan kinerja Non PNS 1 dokumen,

2. Penyusunan RKA/DPA SKPD dan Perubahannya, dengan anggaran sebesar Rp 3.720.000,00 terealisasi sebesar Rp 920.000,00 atau 24,73%. Output kegiatan ini adalah tersusunnya RKAP, DPPA, RKA dan DPA sebanyak 4 dokumen, sedangkan realisasi output s.d triwulan III terealisasi DPA tahun 2020 sebanyak 1 dokumen.

(18)

16 3. Penyusunan dan Publikasi Profil SKPD, dengan anggaran

sebesar Rp 9.170.000,00 terealisasi sebesar Rp. 5.400.000,00 atau 58,89 %. Output kegiatan ini adalah Jasa Publikasi 5 kali, Laporan Profil 1 dokumen, sedangkan realisasi output s.d triwulan III yaitu jasa publikasi sebanyak 4 kali .

4. Penyusunan Pelaporan Keuangan SKPD, dengan anggaran sebesar Rp 2.980.000,00 terealisasi sebesar Rp 2.836.000,00 atau 95,17 %. Output kegiatan ini adalah tersusunnya Laporan Keuangan Semesteran 2 dokumen, CALK 1 dokumen sedangkan realisasi output s.d triwulan III adalah CALK tahun 2019 sebanyak 1 dokumen, laporan keuangan semester I sebanyak 1 dokumen.

5. Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD, dengan anggaran sebesar Rp 36.820.000,00 terealisasi sebesar Rp 22.901.536,00 atau 62,19 %. Output kegiatan ini adalah dokumen Program Kerja, Renja perubahan, Renja dan laporan kinerja Non PNS 1 dokumen, sedangkan realisasi output s.d triwulan III adalah dokumen program kerja sebanyak 1 dokumen, Renja 2021 sebanyak 1 dokumen, Renja perubahan 2020 1 dokumen dan laporan kinerja Non PNS.

6. Penyusunan Pedoman Kinerja SKPD, dengan anggaran sebesar Rp 350.000,00 belum terealisasi. Output kegiatan ini adalah dokumen SOP sebanyak 1 dokumen sedangkan realisasi output s.d triwulan III belum terealisasi.

(19)

17 6) Program Pengendalian Penduduk

1. Perencanaan Pengendalian Penduduk dengan anggaran sebesar Rp 11.084.000,00 belum terealisasi. Output kegiatan ini adalah dokumen perencanaan pengendalian penduduk tingkat Kota Cirebon 1 dokumen, sedangkan realisasi output s.d triwulan III belum terealisasi

2. Analisis Dampak Kependudukan dengan anggaran sebesar Rp.0,00 tidak terealisasi karena efisiensi refocusing anggaran covid – 19

3. Penyediaan Teknologi, Informasi dan Dokumentasi Program KKBPK dengan anggaran sebesar Rp 98.313.500,00 terealisasi sebesar Rp 62.078.108,00 atau 63,14%. Output kegiatan ini adalah Sistem Informasi Keluarga Berbasis IT sebagai pusat data informasi Program KKBPK bagi 82.880 KK sedangkan realisasi output s.d Triwulan III adalah 84.464 KK atau 102,13%

7) Program Keluarga Berencana

1. Penyediaan Pelayanan Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi dengan anggaran sebesar Rp 81.971.500,00 terealisasi sebesar Rp 28.979.268,00 atau 35,35%. Output kegiatan ini adalah terlayani peserta KB di Kota Cirebon bagi 4031 akseptor, sedangkan realisasi output s.d Triwulan III adalah 3.912 akseptor atau 97,05 %.

2. Pembinaan Keluarga Berencana dengan anggaran sebesar Rp6.520.000,00 terealisasi sebesar Rp3.730.000,00 atau 57,21%. Output kegiatan ini adalah Terbinanya calon akseptor,

(20)

18 akseptor non MKJP dan akseptor MKJP dengan efek samping ringan dan sedang di kampung KB adalah 30 orang sedangkan realisasi output s.d triwulan III adalah 30 orang dikampung KB atau 100%.

3. DAK fisik Keluarga Berencana dengan anggaran sebesar Rp1.556.152.000,00 belum terealisasi sebesar Rp.

844.623.504,00 atau 54,31%. Output kegiatan ini adalah tersedianya sarana dan prasarana pelayanan, penyuluhan dan penggerakan program KKBPK (sarana penyuluhan KB (KIE Kit dan media lini lapangan BKB 57 paket ,BKL 40 paket, Sarana papan nama rumah data kependududkan 1unit, sarana display data kependudukan 1 unit,sarana leaftlet rumah dataku 7000lbr, sarana rak buku 1 unit, pengadaan kendaraan operasional program KKBPK ; mobil unit penerangan (mupen) KB 1 unit,aksesoris mobil unit penerangan (Mupen) KB 1 paket, Rehabilitasi Mobil Unit Pelayanan (Muyan) KB 1 paket, Pengadaan Personal Komputer 1 Unit, Rapat Koordinasi (mamin) 1 Paket, perjalanan dinas luar daerah (rakor) 1 Paket . sedangkan realisasi output s.d Triwulan III terealisasi perjalanan dinas 1 paket, 1 unit mobil penerangan (mupen) KB, 57 paket BKB KIT, 1 unit Sarana papan nama rumah data kependududkan, 1 unit sarana display data kependudukan, 7000lbr sarana leaftlet rumah dataku, 1 unit sarana rak buku, 1 unit Pengadaan Personal Komputer.

(21)

19 4. DAK Non Fisik/Bantuan Operasional Keluarga Berencana

dengan anggaran sebesar Rp1.304.590.000,00 terealisasi sebesar Rp. 338.091.500,00 atau 25,92%. Output kegiatan ini adalah tersedianya dana BOKB di Balai Penyuluhan KB berupa (ATK, Jasa Internet, Listrik, Mamin, Pemeliharaan dan Pengganti Transport, Media KIE) 5 balai, 12 bln @5 balai, 12 bln

@5 balai, 12 bulan @5 kecamatan, 1 paket dan Tersedianya Dana BOKB berupa BBM untuk distribusi alokon ke faskes 40 faskes @4 kali, sedangkan realisasi output s.d Triwulan III tersedianya dana BOKB di Balai Penyuluhan KB berupa (ATK, Jasa Internet, Listrik, Mamin, Pemeliharaan dan Pengganti Transport, Media KIE) 5 balai, 9 bln @5 balai, 9 bln @5 balai, 9 bulan @5 kecamatan, 1 paket dan Tersedianya Dana BOKB berupa BBM untuk distribusi alokon ke faskes 40 faskes @1 kali.

5. Biaya Umum DAK Keluarga Berencana dengan anggaran sebesar Rp 18.000.000,00 sudah terealisasi 3.240.000,00 atau 18,00%. Output kegiatan ini adalah terpenuhinya Pengadaan barang berupa Sarana dan Prasarana Pelayanan, Penyuluhan dan Penggerakan Program KKBPK melalui dana DAK KB TA 2020 sebanyak 2 kegiatan (DAK fisik dan DAK non fisik/BOKB), sedangkan realisasi output s.d Triwulan III terealisasi belanja honorarium BPP.

6. Pembinaan Kompetensi Teknis Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi dengan anggaran sebesar Rp 67.365.000,00

(22)

20 terealisasi sebesar Rp 55.826.536,00 atau 82,87%. Output kegiatan ini adalah Terkualifikasinya kompetensi KIP/K dan CTU bagi petugas pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi di klinik pemerintah maupun swasta 15 orang tenaga pelayanan KB pemerintah/Swasta, sedangkan realisasi output s.d triwulan III adalah Terkualifikasinya kompetensi KIP/K dan CTU sebanyak 15 orang petugas atau 100%.

8) Program Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

1. Pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga dengan anggaran sebesar Rp 68.719.000,00 terealisasi sebesar Rp 52.252.844,00 atau 76,04%. Output kegiatan ini adalah Terselenggaranya Harganas 130 orang, BKB 33 kelompok, BKR 25 kelompok dan BKL 38 kelompok, kelompok PPKS 2 kelompok, Pembinaan kegiatan kampung KB 8 kampung KB, sedangkan realisasi output s.d triwulan III adalah Terselenggaranya Harganas 130 orang, pembinaan sudah dilaksanakan di BKB 33 kelompok, BKR 25 kelompok dan BKL 38 kelompok, kelompok PPKS 2 kelompok, Pembinaan kegiatan kampung KB 8 kampung KB.

2. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga dengan anggaran sebesar Rp 49.942.500,00 terealisasi sebesar Rp 47.250.192,00 atau 94,61%. Output kegiatan ini adalah pembinaan Ekonomi Keluarga melalui kelompok kegiatan UPPKS mandiri 13 kelompok UPPKS berkembang 16 kelompok, kelompok UPPKS tumbuh 13 kelompok, sedangkan realisasi output s.d triwulan

(23)

21 III adalah pembinaan Ekonomi Keluarga melalui kelompok kegiatan UPPKS mandiri 13 kelompok UPPKS berkembang 16 kelompok, kelompok UPPKS tumbuh 13 kelompok.

3. Pembinaan Ketahanan Remaja dengan anggaran sebesar Rp 19.041.000,00 terealisasi sebesar Rp 15.901.000,00 atau 83,51%. Output kegiatan ini adalah Pusat konseling dibalai penyuluh KB sudah 2 Balai, kelompok PIK R/M jalur pendidikan / Masyarakat 19 kelompok, pengembangan kapasitas remaja genre 10 orang sedangkan realisasi output s.d triwulan III adalah Pusat konseling dibalai penyuluh KB sudah 2 Balai, kelompok PIK R/M jalur pendidikan / Masyarakat 19 kelompok, pengembangan kapasitas remaja genre 10 orang atau 100%.

9) Program advokasi dan KIE Pengendalian Penduduk

1. Peningkatan Promosi dan KIE Program KKBPK Melalui Media Massa Cetak, Massa Elektronik TV, Media Elektronik Radio dengan anggaran sebesar Rp 31.461.750,00 terealisasi sebesar Rp. 24.978.000 atau 79,39%. Output kegiatan ini adalah Informasi program KKBPK melalui media cetak sebanyak 12 kali dan media elektronik sebanyak 2 kali, media elektronik radio 2 kali, realisasi output s.d Triwulan III adalah media elektronik TV belum terealisasi, media elektronik radio 2 kali dan media cetak 12 kali.

2. Peningkatan Advokasi dan KIE Program KKBPK Melalui Kegiatan Momentum dengan anggaran sebesar Rp 0.00 tidak

(24)

22 terealisasi dikarenakan efisensi refocusing anggaran covid – 19.

Untuk lebih jelasnya dilihat pada Tabel 2.1. Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tahun 2020 (terlampir).

2.2. Pembahasan Hasil Capaian Kinerja Perangkat Daerah

Keberhasilan yang telah dicapai dalam pelaksanaan kegiatan pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon pada Tahun 2020 ditentukan dari hasil pelaksanaan program dan kegiatan yang disesuaikan dengan RENJA tahun bersangkutan dan APBD Kota Cirebon.

Secara ringkas yang berkaitan dengan Misi dan Visi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana guna mendukung Visi Misi Kota Cirebon “SEHATI” telah dapat dicapai hasil pengukuran tingkat capaian kinerja / beberapa hasil capaian kinerja dari Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon sebagai berikut :

Pengukuran kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon tahun 2020 mengacu pada 4 (empat) sasaran strategis yaitu : 1.Meningkatkan Implementasi Grand Design Pengendalian Penduduk; 2.Meningkatkan Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Tepat Sasaran; 3.Meningkatkan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

4.Meningkatknya Kinerja Pelayan Publik.

(25)

23 I. Meningkatkan Implementasi Grand Design Pengendalian

Penduduk

a) Program Pengendalian Penduduk

Program Pengendalian Penduduk dengan Anggaran Rp 109.397.500,00 pada tahun 2020. Pada Triwulan III anggaran tersebut terserap Rp 62.078.108,00 atau 56,75 %.

b) Program Advokasi dan KIE Pengendalian Penduduk

Program Advokasi dan KIE Pengendalian Penduduk dengan Anggaran Rp 31.461.750,00 pada tahun 2020. Pada Triwulan III anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 24.978.000,00 atau 79,39%. Program Pengendalian Penduduk dan Program Advokasi dan KIE Pengendalian Penduduk tersebut mengacu pada sasaran strategis yaitu Meningkatkan implementasi grand design pengendalian penduduk dengan indikator sasaran sebagai berikut :

1) Persentase Perangkat Daerah (Dinas/Badan) yang

Menyusun dan Memanfaatkan Rancangan Induk

Pengendalian Penduduk.

Persentase Perangkat Daerah (Dinas/Badan) yang Menyusun dan Memanfaatkan Rancangan Induk Pengendalian Penduduk dengan rumus yaitu :

(Jumlah perangkat daerah yang menyusun dan memanfaatkan rancangan induk pengendalian penduduk / Jumlah semua perangkat daerah) x 100%

Dari rumus tersebut bahwa target kinerja sebanyak 19

(26)

24 Perangkat Daerah sedangkan realisasi kinerja sampai dengan triwulan III sebanyak 9 Perangkat Daerah atau 47,37 % yaitu BPPPPD, DKIS, DINSOSPPA, DINKES, DISDUKCAPIL, SEKDA, DPPKP, KECAMATAN PEKALIPAN, KECAMATAN KESAMBI.

II. Meningkatkan Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Tepat Sasaran

a) Program Keluarga Berencana

Program Keluarga Berencana dengan Anggaran Rp 3.034.598.500,00 pada tahun 2020. Pada Triwulan III anggaran tersebut terserap Rp 1.274.490.808,00 atau 42%. Program tersebut mengacu pada sasaran strategis yaitu Meningkatkan pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi tepat sasaran dengan indikator sasaran sebagai berikut :

1) ASFR banyaknya kelahiran per 1000 wanita pada usia tertentu antara 15-49 tahun

ASFR banyaknya kelahiran per 1000 wanita pada usia tertentu antara 15-49 tahun dengan rumus yaitu:

(Jumlah Kelahiran pada kelompok WUS 15-49th (rentang 5 tahun) / Jumlah wanita pada kelompok umur 15-49th) x 1000 Target ASFR tahun 2020 yaitu 42,85 dan realisasi kinerja sampai dengan triwulan III belum bisa tersaji, karena untuk perhitungan ASFR dilakukan setiap akhir tahun, Data ini diperoleh hasil SUPAS 2015 yang dihitung oleh BPS tahun 2015 dengan Angka ASFR Kota Cirebon 49,5.

Angka ASFR idealnya di hitung rentang waktu yang panjang,

(27)

25 sehingga untuk angka ASFR per triwulan kurang ideal mengingat perhitungan ASFR dilakukan oleh BPS berdasarkan hasil survey, namun demikian angka yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan perencanaan dan kinerja program pengendalian penduduk dan keluarga berencana.

2) Angka kelahiran total per WUS 15-49 thn (TFR)

Angka kelahiran total diperoleh dengan rumus yaitu Jumlah Kelahiran pada kelompok WUS 15 s.d 49 tahun (rentang 5 tahun) / jumlah wanita pada kelompok umur 15 s.d 49 tahun.

Target Angka kelahiran total per WUS 15-49 thn (TFR) tahun 2020 yaitu 2,14 dan realisasi Triwulan III belum bisa tersaji, Data ini diperoleh hasil SUPAS 2015 yang dihitung oleh BPS tahun 2015 dengan Angka TFR Kota Cirebon 2,16.

Angka Kelahiran Total per WUS15-49thn (TFR) idealnya di hitung rentang waktu yang panjang, sehingga untuk angka TFR per triwulan kurang ideal mengingat perhitungan TFR dilakukan oleh BPS berdasarkan hasil survey, namun demikian angka yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan perencanaan dan kinerja program pengendalian penduduk dan keluarga berencana adalah sebagai berikut Trend TFR berdasarkan SUSENAS 2012 :

(28)

26 III. Meningkatkan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

a) Program Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

Program Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga dengan Anggaran Rp 137.702.500,00 pada tahun 2020. Pada Triwulan III anggaran tersebut terserap Rp 115.404.036,00 atau 83,81 %.

Program tersebut mengacu pada sasaran strategis yaitu Meningkatkan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga dengan indikator sasaran sebagai berikut:

1) Peningkatan Jumlah Kampung KB menjadi 22 Kampung KB (1 Kampung KB per Kelurahan)

Peningkatan jumlah kampung KB diperoleh dengan rumus yaitu Jumlah kampung KB di Kota Cirebon dengan target tahun 2020 yaitu 11 Kampung KB dan realisasi Triwulan III yaitu sebanyak 11 Kampung KB atau 100 %.

15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49

3274 Kota Cirebon 2006 21 112 178 95 75 18 9 2,533

2007 25 94 105 105 52 31 5 2,085 2008 43 96 166 96 79 44 4 2,645 2009 12 112 124 114 54 18 6 2,195 2010 27 66 112 173 88 21 1 2,439 2011 12 103 131 130 78 24 6 2,420 2012 14 92 114 112 76 35 5 2,238 2013 16 123 110 129 44 9 4 2,178 2015 22 102 158 94 48 20 2 2,229

#) Susenas (BPS) Kode Kabupaten / Kota Tahun

Angka Kelahiran Menurut Ibu

TFR Age Specific Fertility Rate (ASFR)

(29)

27 IV. Meningkatnya Kinerja Pelayan Publik

a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran pada tahun 2020 dengan anggaran Rp 539.995.250,00. Pada Triwulan III anggaran tersebut terserap Rp 315.749.369,00 atau 58,47 %.

b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur pada tahun 2020 dengan anggaran Rp 477.910.500,00. Pada Triwulan II anggaran tersebut terserap Rp 409.572.708,00 atau 85,70 %.

c) Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Program Peningkatan Disiplin Aparatur pada tahun 2020 dengan anggaran Rp 0,00. Pada Triwulan III anggaran tersebut tidak terealisasi (efisiensi refocusing anggaran covid – 19)

d) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur pada tahun 2020 dengan anggaran Rp 5.351.000,00. Pada Triwulan III anggaran tersebut belum terealisasi.

e) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan pada tahun 2020 dengan anggaran Rp 88.100.000,00. Pada Triwulan III anggaran tersebut terserap Rp 54.091.072,00 atau 61,39 %.

Untuk kelima Program Rutin tersebut mengacu pada sasaran strategis yaitu Meningkatnya kinerja pelayan publik dengan

(30)

28 indikator sasarannya yaitu: Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar 76,30% dan realisasi pada tahun 2019 sebesar 80,67% sedangkan pada tahun 2020 Triwulan III sudah terealisasi sebesar 83,75%

atau 109,76%.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Pengukuran Kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon (Terlampir)

2.3. Pengendalian dan Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah

Pengendalian dan Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah mencakup program dan kegiatan, lokasi, target capaian kinerja dan pagu indikatif serta prakiraan maju rencana tahun berikutnya mencakup target capaian kinerja dan pagu indikatif.

a. Rencana Tahun 2020

a) Program dan kegiatan dalam RKA tahun 2020 sebanyak 9 program sesuai dengan Renja DPPKB tahun 2020 namun bila dilihat dari kegiatan ada yang tidak sesuai dalam RKA 36 kegiatan sedangkan dalam Renja 37 kegiatan sehingga terjadi perbedaan 1 kegiatan yaitu :

Kegiatan Kerjasama Pendidikan Kependudukan untuk tahun ini tidak dilaksanakan.

Namun setelah adanya efisiensi dan refocusing anggaran untuk penanganan Covid 19 pada RKA P 2020 terdapat 8 Program dan 32 Kegiatan, dimana ada 1 Program yaitu Program Peningkatan dan Disiplin Aparatur yang tidak dilaksanakan, serta ada 4

(31)

29 Kegiatan yaitu Pemeliharaan rutin berkala gedung/ kantor, Pengadaan pakaian dinas/ lapangan beserta perlengkapannya, Analisis dampak kependudukan dan Peningkatan advokasi dan KIE program KKBPK melalui kegiatan momentum tidak dilaksanakan.

b) Lokasi kegiatan dalam RKA lebih spesifik dan sudah sesuai dengan Renja DPPKB Kota Cirebon.

c) Target Capaian Kinerja dalam RKA sangat variatif ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai dengan Renja.

d) Pagu Anggaran dalam RKA P sebesar Rp 4.424.517.000,00 tidak sesuai dengan pagu indikatif dalam Renja sebesar Rp 6.914.000.000,00 terjadi penurunan sebesar Rp 2.489.483.000,00 atau 36,01%, hal ini disebabkan karena dalam RKA P tahun 2020 anggaran dialihkan untuk efisiensi dan refocusing covid – 19.

b. Prakiraan Maju Rencana Tahun 2021

a) Target Capaian Kinerja dalam RKA sangat variatif ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai dengan Renja

b) Pagu Anggaran dalam Renja 2020 sebesar Rp6.914.000.000,00 bila dibandingkan dengan Renja 2021 sebesar Rp7.250.075.000 terjadi kenaikan sebesar Rp336.075.000,00 atau 4,86 %, hal ini disebabkan karena dalam Renja tahun 2021 kebutuhan PAGU disesuaikan analisis kebutuhan.

(32)

30 BAB III

PERMASALAHAN

Dari uraian di atas ada beberapa kendala dan upaya - upaya pemecahan masalah dalam pelaksanaan kegiatan Triwulan III Tahun Anggaran 2020 yaitu sebagai berikut :

1. Permasalahan

a. Tidak terdanainya kegiatan pembinaan kesertaan KB dan kespro karena adanya refocusing anggaran APBD II untuk percepatan pencegahan Covid – 19 dan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sehingga pembinaan kesertaan KB baik dikampung KB dan masyarakat perkotaan serta pembinaan kesertaan KB jalur khusus (KB Pria dan KB perusahaan) tidak dapat dilaksanakan secara berkesinambungan.

b. Tidak terlaksanakannya pelayanan kesehatan selain IUD untuk kasus – kasus kegawatdaruratan menyebabkan kegiatan KIE (komunikasi,informasi dan edukasi) pelayanan KB tidak berjalan dengan baik dan tidak tersedianya fasilitas pelayanan kontrasepsi mantap jenis MOP maupun MOW terutama pada masa interval sehingga berdampak buruk terhadap peningkatan unmet need

c. Koordinasi LP dan LS yang masih perlu diperkuat untuk dapat melaksanakan pelayanan KB yang bersih dan aman untuk menekan angka kegagalan maupun komplikasi pasca pemasangan.

(33)

31 d. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang kependudukan dan

masalahnya relatif masih rendah

e. Pemahaman program KKBPK masih rendah

f. Terbatasnya anggaran sehingga masih belum optimal dalam melaksanakan kegiatan

g. Terbatasnya sumberdaya manusia di DPPKB

h. Terbatasnya anggaran OPD sehingga pelaksanaan kegiatan baru sebatas output saja belum dapat mencapai sasaran yang diharapkan

i. Materi kependudukan belum menjadi konsumsi yang ideal baik pemerintah maupun masyarakat, sehingga dalam pelaksanaannya bukan hanya kepada masyarakat tetapi terlebih dahulu kepada pemerintah

j. Pelaksanaan Kegiatan Tri Bina (BKB, BKR, dan BKL) belum menembangkan partisipasi Nara Sumber dari lintas sektor yang terkait secara maksimal

k. Belum adanya konsuler khusus yang berlatang belakang pendidikan psikolog, sehingga konsultasi permasalahan remaja dan keluarga masih dirasa belum maksimal

l. Materi yang ada di BKB Kit belum dimanfaatkan secara maksimal oleh Kader BKB sebagai panduan kegiatan

m. Ruang khusus untuk Sekretariat PPKS dan Konseling Keluarga sudah rusak berat dan tidak dapat dipergunakan lagi

n. Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan Poktan Bina Ketahanan Keluarga belum diisi secara dinamis

(34)

32 o. Beberapa kelompok UPPKS dengan jenis usaha produksi olahan

makanan tidak melakukan kegiatan produksi karena keterbatasan modal

p. Kelompok UPPKS dengan jenis usaha produksi olahan makanan hanya sebagian kecil yang sudah memiliki PIRT

q. Kelompok UPPKS dengan jenis usaha simpan pinjam belum mendapatkan pedampingan dari institusi terkait

r. Pemasaran hasil produksi masih terbatas dan konvensional

s. Efisiensi anggaran untuk pembiayaan penanganan Covid-19 berdampak pada pelaksanaan kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga, sehingga kegiatan yang sudah direncanakan tidak dapat dilaksanakan karena adanya pengalihan anggaran.

2. Upaya Pemecahan Masalah

Upaya pemecahan masalah dalam pelaksanaan tugas dalam pelaksanaan program/kegiatan yang dihadapi diantaranya :

a. Melaksanakan pembinaan kesertaan KB dan kesehatan reproduksi sekaligus mensosialisasikan pelayanan KB di era pandemi Covid-19 secara terus menerus dan berkesinambungan.

b. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara bertahap dan sesuai kemampuan serta mengupayakan kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor sehingga kegiatan dapat berjalan walaupun dirasakan kurang maksimal (kurang efektif dan efesien)

(35)

33 c. Melakukan konsultasi dengan atasan langsung untuk mencari

upaya pemecahan masalah melalui pendekatan dengan lintas sektor.

d. Meningkatkan pengetahuan petugas, kader dan masyarakat tentang wawasan kependudukan serta sosialisasi kampung KB.

e. Meningkatkan frekuensi KIE KB terhadap keluarga miskin oleh penyuluh KB dan Kader KB

f. Meningkatkan kualitas pertemuan baik poktan atau instansi masyarakat agar dapat meningkatkan kualitas ber KB

g. Konsolidasi internal untuk menyamakan persepsi dan komitmen dalam melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan tujuan yang akan dicapai

h. Melalui media masa diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kegiatan program KKBPK di lapangan

i. Meningkatkan pengetahuan petugas, kader dan masyarakat tentang wawasan kependudukan

j. Meningkatkan frekuensi KIE KB terhadap keluarga miskin oleh penyuluh KB dan Kader KB

k. Meningkatkan kualitas pertemuan baik POKTAN maupun institusi masyarakat (IMP) agar dapat meningkatkan kualitas ber-KB

l. Pemetaan Kompetensi Kader dan Kualitas Kegiatan POKTAN Bina Ketahanan Keluarga untuk mempersiapkan Poktan Bina Ketahanan Keluarga percontohan di masing-masing kecamatan

(36)

34 m. Merefresh kembali materi dan buku panduan operasionalisasi

Kegiatan Poktan yang ada melalui referensi terbaru

n. Mengusulkan pada pimpinan untuk recruitmen tenaga berbasis keilmuan psikolog keluarga, yang akan dimanfaatkan sebagai konselor dalam memberikan penyuluhan dan konseling permasalahan keluarga

o. Pembentukan 10 Duta Genre di Kota Cirebon, dengan dua Duta Genre di masing-masing Kecamatan pada tahun 2020. Untuk meningkatkan akselerasi pengembangan sosialisasi Keseharan Reproduksi Remaja, Triad KRR dan Penyiapan Berkehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR)

p. Mengusulkan pada Pimpinan tentang kondisi Sekretariat PPKS Rumah Ramah dan Pengalihan asset gedung menjadi aset DPPKB

q. Koordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait PIRT dan Kemasan produk

r. Koordinasi dengan Rumah Kreatif BUMN Cirebon terkait pemasaran produk

s. Koordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKP terkait pedampingan pra koperasi

t. Melaksanakan pembinaan dan pendampingan berkelanjutan terhadap kelompok UPPKS

u. Melakukan pemantauan kelompok UPPKS melalui WAG

v. Mengikuti Virtual meeting pemberdayaan ekonomi keluarga yang diselenggarakan oleh BKKBN pusat dan Provinsi Jawa

(37)

35 Barat

w. Melakukan pembinaan terbatas pada kelompok UPPKS dalam mengikuti lomba berbasis virtual

x. Memfasilitasi pemasaran hasil produk kelompok UPPKS melalui instagram

(38)

36 BAB IV

P E N U T U P

Rencana Kerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon yang didalamnya mencakup Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan yang disusun ini agar dapat dipakai pedoman atau acuan dalam mencapai tujuan pembangunan di bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

Rencana Kerja ini diharapkan agar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon serta seluruh aparatnya dapat melaksanakan tugas secara terarah, bertahap dan berkesinambungan dengan tetap mengadakan koordinasi dengan instansi terkait dan untuk mengantisipasi tuntutan masyarakat akan pelayanan yang bersifat cepat, akurat, transparan dan adil.

Perlu adanya Evaluasi terhadap hasil renja setiap triwulan agar diketahui hasil capaian program dan kegiatan serta capaian kinerja dimasing-masing bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon.

Cirebon, Oktober 2020

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon,

SUWARSO BUDI WINARNO Pembina Utama Muda NIP. 19750101 199503 1 001

(39)
(40)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 21 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2020 ini merupakan perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan dinas untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kabupaten Gresik ini merupakan laporan capaian kinerja (performance results) selama tahun 2020, dengan kata lain Laporan

Sampai akhir Triwulan IV Tahun 2020, meningkatnya kualitas laporan pelaksanaan kegiatan dan anggaran dengan indikator kinerja nilai sistem akuntabilitas kinerja instansi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan laporan yang memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2020, sekaligus

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj-IP) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik tahun 2020 dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja

Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada

Pengamatan tentang pengaruh luasan sunspot terhadap potensi terjadinya flare sudah banyak dilakukan, maka dari itu dalam artikel ini memaparkan potensi terjadinya