34
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas kolaboratif. Penelitian kolaboratif yaitu kerjasama antara peneliti dengan guru kelas, ide berasal dari peneliti dan yang melakukan tindakan adalah guru kelas. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan pada siswa kelas V di SD Negeri Bulan Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung semester II tahun pelajaran 2013-2014. Subjek penelitian yaitu siswa kelas V SD Negeri Bulan Semester II tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 25 yang terdiri dari 13 siswa laki- laki dan 12 siswa perempuan.
SD Negeri Bulan Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung terletak di pinggir jalan raya dan menghadap kearah utara. Sebelah barat dan selatan berbatasan langsung dengan rumah penduduk dan sebelah timur berbatasan dengan kebun penduduk setempat. SD Negeri Bulan terletak disebuah desa dan jauh dari pusat kota. Jarak sekolah dari kecamatan sekitar + 2 km dan jarak sekoalah dari pusat kota antara + 12 km. Akses jalan menuju SD terdapat banyak tanjakan, tapi tidak begitu sulit karena kondisi jalan baru saja diperbaiki dan masih bagus, akan tetapi tidak ada angkutan umum yang melewati SD ini sebagai akses sehari-hari.
Seluruh siswa yang bersekolah di SD Negeri Bulan berasal dari penduduk asli Desa Bulan dan sebagian dari warga sekitar desa yaitu desa Selopampang.
Diketahui bahwa hasil belajar IPA siswa kurang memenuhi KKM ≥ 70. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya gaya mengajar guru yang masih kurang inovatif dan masih berpusat pada guru. Siswa juga kurang dalam bekerja pada sebuah kelompok yang menuntut siswa untuk aktif mengemukakan pendapatnya dalam menyelesaikan permasalah secara kelompok. Sebagian besar siswa juga jarang ada yang mau maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusinya, kalaupun ada juga hanya siswa tertentu yang mau melakukannya,
sehingga siswa yang tidak mendapat kesempatan untuk maju mempresentasikan hasilnya akan menjadi pasif. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan sekolah juga berpengaruh, selain itu sebagian orang tua siswa tergolong menengah ke bawah, SDM yang rendah, dan tidak mempunyai pekerjaan tetap. Sumber daya yang rendah dikarenakan rata-rata pendidikan orang tua siswa hanya sampai pada jenjang SD dan juga SMP. Perhatian dan kepedulian terhadap pendidikan anaknya sangat kurang. Orang tua menyerahkan dan mengandalkan seluruh tanggung jawab pendidikan anaknya ke pihak sekolah sehingga menyebabkan anak-anaknya hanya belajar pada saat di sekolah saja.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Bulan ini ada dua, yaitu variabel tindakan dan variabel terpengaruh.
3.2.1 Variabel Tindakan
Variabel tindakan adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain.
Variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation). Model pembelajaran Group Investigation ini yang diterapkan kepada siswa dalam proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Bulan yang nilai pada pembelajaran IPA masih belum memenuhi nilai KKM > 70.
3.2.2 Variabel Terpengaruh
Variabel terpengaruh adalah variabel yang dipengaruhi variabel tindakan.
Variabel terpengaruh yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang didapat dari proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA yang diterapkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation).
3.3 Rencana Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini akan dilaksanakan menggunakan PTK yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap implementasi dan observasi,
dan tahap refleksi. Sebuah model yang menggambarkan penelitian tindakan yang dikembangkan oleh S. Kemmis dan R. Mc Taggart menggunakan empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang saling terkait. Tahap tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.
Gambar 3.1
Model Spiral S. Kemmis dan R. Mc Taggart Pardjono (2007: 22)
Berdasarkan gambar, dapat dilihat bahwa pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tahap, yaitu perencanaan, implementasi dan observasi, serta refleksi.
Penyusunan tiap tahapan pada tiap siklus dirancang sesuai dengan yang akan dicapai.
Siklus I
Pada pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal sebelum diadakannya tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini meliputi :
a. Merencanakan pembelajaran siklus 1 dan menentukan kompetensi dasar dan indikator pada mata pelajaran IPA dengan materi tentang sifat-sifat cahaya.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran IPA sesuai indikator yang telah ditentukan pada silabus pembelajaran dengan menerapkan penggunakan model pembelajaran kooperatif group investigation tentang sifat-sifat cahaya.
c. Menyiapkan media dan sumber belajar sebagai penunjang pada materi sifat-sifat cahaya.
d. Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru pada siklus 1.
e. Menyiapkan alat evaluasi berupa lembar kerja siswa (LKS) dan tes formatif pada akhir pembelajaran.
2. Tahap Implementasi dan Observasi
Rencana kegiatan pembelajaran pada siklus 1 akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Kegiatan awal, guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran group investigation dalam pembelajaran IPA. Kemudian siswa membentuk kelompok dengan memilih anggotanya kemudian memilih topik permasalahan tentang sifat-sifat cahaya. Dalam hal ini guru berperan untuk membatasi anggota kelompok.
b. Guru membagikan LKS dan alat-alat yang diperlukan dalam pembelajaran tentang sifat-sifat cahaya.
c. Siswa merencanakan apa yang akan diselidiki tentang topiknya, kemudian melakukan pembagian tugas kelompok.
d. Siswa melakukan penyelidikan, berdiskusi, mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat kesimpulan terkait dengan topik yang diinvestigasi kelompok.
e. Siswa menyiapkan laporan hasil investigasi dan merencanakan untuk presentasi kepada kelompok lain di depan kelas.
f. Perwakilan setiap kelompok menyampaikan hasil laporannya dan kelompok lain mengamati, mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan.
g. Siswa dan guru bersama-sama menarik kesimpulan dan mengevaluasi pembelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya.
h. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus 1 secara individu.
Observasi dilakukan oleh satu orang obsever yang melakukan pengamatan terhadap guru dan siswa. Observasi proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA kelas 5 pada materi sifat-sifat cahaya.
3. Tahap Refleksi
Pada tahap refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada Siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II.
Siklus II akan dilaksanakan untuk memantapkan model pembelajaran yang digunakan.
Siklus II
Rancangan pelaksanaan siklus II dilakukan setelah mengevaluasi tindakan dan hasil belajar siswa pada siklus I. Peneliti mengamati kekuranan – kekurangan dari siklus I untuk dijadikan perbaikan siklus II. Langkah – langkahnya adalah : 1. Tahap Perencanaan
a. Persiapan alat dan bahan pembelajaran.
b. Persiapan langkah pembelajaran atau RPP dengan langkah-langkah model pembelajaran group investigation.
c. Menyiapkan lembar observasi siklus II.
d. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis.
e. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).
2. Tahap Implementasi Observasi
Rencana kegiatan pembelajaran pada siklus II akan dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut :
a. Kegiatan awal, guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan model group investigation pada mata pelajaran IPA. Kemudian siswa menetapkan anggota kelompok dan memilih topik tentang sifat-sifat cahaya. Dalam hal ini guru berperan untuk membatasi anggota kelompok.
b. Guru membagikan LKS dan alat-alat atau media pembelajaran sebagai penunjang materi sifat-sifat cahaya.
c. Siswa merencanakan apa yang akan dipelajari tentang topiknya, kemudian melakukan pembagian tugas kelompok.
d. Siswa melakukan penyelidikan, percobaan, berdiskusi, mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat kesimpulan terkait dengan topik yang diinvestigasi.
e. Siswa menyiapkan laporan hasil investigasi dan merencanakan untuk presentasi di depan kelas.
f. Perwakilan tiap kelompok menyampaikan hasil laporannya dan kelompok lain mengamatai, mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan.
g. Siswa dan guru bersama-sama manyimpulkan dan mengevaluasi pembelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya.
h. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II secara mandiri.
Observasi dilakukan sama seperti pada siklus I yaitu pengamatan terhadap guru dan siswa. Observasi pada saat proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA.
3. Refleksi
Data yang telah dicatat dalam lembar pengamatan dan penilaian tes evaluasi dianalis untuk mendapatkan kesimpulan. Hasil analisis dicatat apakah pada setiap siklus sudah menunjukkan peningkatan atau belum. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA materi tentang sifat-sifat cahaya.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes, dan non tes.
1. Teknik Tes
Tes merupakan serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengukur seberapa keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2001:3 2). Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif dalam bentuk soal pilihan ganda untuk menilai hasil belajar IPA terhadap materi sifat-sifat cahaya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation).
2. Teknik Nontes
Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi.
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis (Arikunto, 2001:30). Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati segala aktivitas siswa dan juga hasil belajar siswa yang terjadi pada saat proses pembelajaran dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation).
3.4.1 Instrument pengumpulan data
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar evaluasi dan lembar observasi. Lembar evaluasi berupa tes soal pilihan ganda yang diberikan kepada masing-masing siswa untuk dikerjakan secara individu. Lembar evaluasi digunakan untuk mengetahui kemampuan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation). Sebelum membuat lembar evaluasi maka terlebih dahulu disusun kisi-kisi untuk lembar evaluasi. Kisi-kisi lembar evaluasi dapat dilihat pada tabel 3.1 dan tabel 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrument Soal Siklus I Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Bentuk soal
Item soal 6. Menerapkan sifat-
sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya.
6.1
Mendiskripsik an sifat-sifat cahaya.
1. Menyebutkan sumber-sumber cahaya.
Pilihan ganda
1, 3, 8
2. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
10, 15 3. Menjelaskan
bahwa cahaya dapat merambat lurus.
2, 4, 7, 13, 23,
33 4. Menjelaskan
bahwa cahaya dapat menembus benda bening.
5, 6, 9, 11, 12,
14, 28 5. Menjelaskan
bahwa cahaya dapat
dipantulkan.
17, 18, 19, 20, 22, 24,
30 6. Menjelaskan
bahwa cahaya dapat dibiaskan.
16, 25, 26, 27, 29, 35 7. Menjelaskan
bahwa cahaya dapat diuraikan.
21, 31, 32, 34
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrument Soal Siklus II Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Bentuk soal
Item soal 6. Menerapkan
sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model.
6.1
Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya 6.2 Membuat suatu karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya
1. Menjelaskan sifat-sifat dan bayangan pada cermin datar.
Pilihan ganda
2, 12, 14, 21,
23, 31 2. Menjelaskan
sifat-sifat dan bayangan pada cermin cekung.
1, 4, 8, 19, 20, 27, 29,
30 3. Menjelaskan
sifat-sifat dan bayangan pada cermin
cembung.
5, 16, 17, 22, 25, 26,
34 4. Menyebutkan
alat-alat optik beserta
fungsinya.
3, 7, 9, 11, 15, 24, 28, 32, 35 5. Membuat karya/
model kaca pembesar, cakram warna, dan periskop dari bahan sederhana.
6, 10, 13, 18,
33
Lembar observasi dalam penelitian ini berupa lembar observasi guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa dilakukan selama proses pembelajaran dari awal sampai akhir. Observasi dilakukan oleh observer untuk mengetahui bagaimana cara guru dalam menyampaikan pembelajaran serta bagaimana perilaku siswa saat menerima pelajaran. Sebelum membuat lembar observasi guru dan aktivitas siswa, maka terlebih dahulu dibuat kisi-kisi untuk lembar observasi guru dan aktivitas siswa.
Kisi-kisi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru
Tahap kegiatan Indikator Butir
observasi I. Kegiatan
Awal
1. Membuka pelajaran 1, 2, 3
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4, 5 II. Kegiatan Inti
Pembelajaran
3. Mengeksplorasi pengetahuan awal siswa 6, 7 4. Menggunakan alat peraga yang sesuai 8 5. Mengelola waktu dengan tepat 9
6. Membagi kelompok * 10
7. Membagikan lembar kerja siswa * 11, 12 8. Menugaskan siswa untuk merencanakan
tugas *
13 9. Menugaskan siswa untuk melakukan
investigasi *
14, 15, 16 10. Menugaskan siswa untuk menganalisis
dan menyimpulkan *
17
11. Menugaskan siswa untuk
mempresentasikan hasil investigasi *
18, 19 12. Mengevaluasi pembelajaran * 20 III. Penutup 13. Memberi simpulan materi 21, 22
14. Menerapkan materi dalam kehidupan sehari-hari
23, 24
15. Member soal evaluasi 25
Lembar observasi siswa dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Lembar Aktivitas Siswa
Tahap kegiatan Indikator Butir
observasi I. Kegiatan
Awal
1. Kesiapan siswa memulai pelajaran 1
2. Menanggapi apersepsi 2
3. Memperhatikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3 II. Kegiatan Inti
Pembelajaran
4. Menanggapi pertanyaan guru 4
5. Tenang saat pembagian kelompok dan lembar kerja siswa
5, 6
6. Mampu merencanakan tugas 7
7. Mampu mengidentifikasi masalah 8, 9, 10 8. Mampu mengivestigasi masalah 11, 12, 13,
14
9. Mampu membuat kesimpulan 15
10. Mampu mempresentasikan hasil investigasi
16, 17, 18, 19 11. Mampu mengevaluasi pembelajaran 20, 21
III. Penutup 12. Mampu menyimpulkan 22
13. Memperhatikan penjelasan akhir guru 23, 24
14. Mengerjakan tes evaluasi 25
3.5 Definisi operasional
Model pembelajaran GI (Group Investigation) merupakan salah satu dari model pembelajaran kooperatif, dimana pembelajaran tersebut menggunakan sistem kerja sama. Group Investigation suatu model pembelajaran yang inovatif dengan kelompom kecil untuk menginvestigasi suatu masalah tertentu. Proses pembelajarannya dengan siswa dibentuk kelompok kecil dan memilih topik masalah tertentu sesuai dengan minat siswa untuk selanjutnya dilakukan investigasi atau penyelidikan kemudian mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok lain. Model pembelajaran group investigation ini melibatkan semua siswa dalam cara kerjanya pada proses pembelajaran IPA. Semua siswa ikut andil mengemukakan pendapatnya secara aktif dari tahap pemilihan topik, penetapan anggota kelompok, merencanakan kegiatan, melakukan investigasi, menuliskan kesimpulan, mempresentasikan hasil investigasi, hingga ke tahap
akhir yaitu evaluasi. Dalam hal ini, guru lebih berperan sebagai konselor, konsultan, fasilitator.
Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang didapat dari nilai tes evaluasi siswa terhadap kemampuan siswa selama proses pembelajaran yang ditentukan dalam bentuk angka dalam menentukan keberhasilan selama proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Perolehan nilai tersebut dapat diperoleh dari evaluasi pembelajaran IPA yang diberikan kepada siswa dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe GI (Group Investigation).
3.6 Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah harapan terjadinya kenaikan hasil belajar yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan nilai rata-rata dalam kelas. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) pada mata pelajaran IPA dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa apabila jumlah sebagian besar siswa atau 80% siswa sudah menunjukkan ketuntasan dan sesuai nilai KKM yang ditetapkan yaitu > 70. Keterangan :
Hasil belajar siswa meningkat secara keseluruhan > 80% memperoleh nilai hasil belajar di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan yaitu ≥ 70.
3.7 Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini, akan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif.
Analisis data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal dan nilai tes kondisi akhir. Dari data tersebut akan dilakukan beda tes awal dan tes akhir untuk memperoleh siknifikasi.
Setelah instrumen penelitian disusun maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba terhadap instrumen penelitian tersebut. Uji coba ini dilakukan pada kelas yang berbeda sebelum dilaksanakan penelitian yang sesungguhnya, tujuan uji coba ini adalah untuk melihat validitas dan reliabilitas instrument yang digunakan dalam penelitian, uji coba instrument ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Walitelon Utara Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung.
3.7.1 Uji Validitas
Semua item mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita biasa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak disarankan, (Prayitno 2010:
90).
Tabel 3.5 Kriteria Validitas
Rentang Nilai Keterangan
r < 0,20 Tidak ada validitas 0,20 ≤ r < 0,40 Validitas rendah 0,40 ≤ r < 0,60 Validitas sedang 0,60 ≤ r < 0,80 Validitas tinggi 0,80 ≤ r < 1,00 Validitas sempurna
3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas berarti suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur, mengidentifikasi butir- butir soal yang bermasalah dan harus direvisi atau harus dihilangkan, (Prayitno 2010:97). Kriteria untuk meningkatkan tingkat relibilitas instrumen digunakan pedoman sebagai berikut :
Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas
Rentang Nilai Keterangan
≤ 0,7 Tidak dapat diterima
0,7 ≤ a < 0,8 Dapat diterima 0,8 ≤ a < 0,9 Relibilitas bagus
0,9 Relibilitas memuaskan
3.7.3 Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrument Tes Siklus I Dan Siklus II Sebelum instrument soal tes siklus I digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu instrument tes untuk siklus I diuji sobakan pada sekolah yang berbeda dengan sekolah yang akan digunakan untuk penelitian. Uji coba instrument tes siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 24 Maret 2014 bertempat di SD Negeri Walitelon Utara Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung dengan jumlah siswa 25 siswa.
Hasil uji coba instrument tes siklus I dianalisis menggunakan SPSS versi 16.0. Jumlah soal yang diujikan berjumlah 35 soal. Hasil analisis soal validitas dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini.
Tabel 3.7
Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Validitas Instrument Tes Hasil Belajar Siklus I
Indikator Butir soal sebelum validitas
Butir soal valid
1. Menyebutkan sumber-sumber cahaya.
1, 3, 8 3, 8
2. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
10, 15 10, 15
3. Menjelaskan bahwa cahaya dapat merambat lurus.
2, 4, 7, 13, 23, 33 2, 4, 7, 13 4. Menjelaskan bahwa cahaya
dapat menembus benda bening.
5, 6, 9, 11, 12, 14, 28 5, 6, 9, 14
5. Menjelaskan bahwa cahaya dapat dipantulkan.
17, 18, 19, 20, 22, 24, 30
18, 20, 22, 24, 30 6. Menjelaskan bahwa cahaya
dapat dibiaskan.
16, 25, 26, 27, 29, 35 16, 26, 27, 29, 35 7. Menjelaskan bahwa cahaya
dapat diuraikan.
21, 31, 32, 34 21, 32, 34
Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil analisis uji validitas instrument tes hasil belajar siklus I, dapat dilihat bahwa dari 35 soal yang diujikan terdapat 25 soal yang valid dan 10 soal tidak valid. Dengan nilai reliabilitas sebesar 0,953.
Soal yang tidak valid terdapat pada nomor 1, 11, 12, 17, 19, 23, 25, 28, 31, dan 33. Sedangkan soal yang valid adalah nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 29, 30, 32, 34, dan 35. Soal yang sudah valid akan digunakan dalam penelitian sebagai tes hasil belajar siklus I.
Pada siklus II sebelum instrument soal digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu instrument tes untuk siklus II juga diuji sobakan pada sekolah yang berbeda dengan sekolah yang akan digunakan untuk penelitian. Uji coba instrument tes siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 7 April 2014 bertempat di SD Negeri Walitelon Utara Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung dengan jumlah siswa 25 siswa.
Hasil uji coba instrument tes siklus II dianalisis menggunakan SPSS versi 16.0. Jumlah soal yang diujikan berjumlah 35 soal. Hasil analisis soal validitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.8
Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Validitas Instrument Tes Hasil Belajar Siklus II
Indikator Butir soal sebelum validitas
Butir soal valid
1. Menjelaskan sifat-sifat dan bayangan pada cermin datar.
2, 12, 14, 21, 23, 31 2, 12, 14, 21, 23, 31
2. Menjelaskan sifat-sifat dan bayangan pada cermin cekung.
1, 4, 8, 19, 20, 27, 29, 30
1, 4, 8, 19, 27, 29, 30
3. Menjelaskan sifat-sifat dan bayangan pada cermin cembung.
5, 16, 17, 22, 25, 26, 34
5, 17, 22, 25, 26, 34
4. Menyebutkan alat-alat optik beserta fungsinya.
3, 7, 9, 11, 15, 24, 28, 32, 35
3, 9, 11, 15, 24, 28, 32, 35 5. Membuat karya/ model kaca
pembesar, cakram warna, dan periskop dari bahan sederhana.
6, 10, 13, 18, 33 6, 10, 13
Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil analisis uji validitas instrument tes hasil belajar siklus I, dapat dilihat bahwa dari 35 soal yang diujikan terdapat 30
soal yang valid dan 5 soal tidak valid. Dengan nilai reliabilitas sebesar 0,956. Soal yang tidak valid terdapat pada nomor 7, 16, 18, 20, dan 33. Sedangkan soal yang valid adalah nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, dan 35. Soal yang sudah valid akan digunakan dalam penelitian sebagai tes hasil belajar siklus II.