11
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1. Pengumpulan Kebutuhan
Pertama – tama perusahaan harus datang ke kantor Pajak untuk melaporkan pajak penghasilan karyawan.
Setelah datang ke kantor pajak perusahaan mengisi formulir SPT PPh 21 yang terdiri dari SPT A1 (untuk pegawai tetap), Final (untuk bukan pegawai), Tidak Final (untuk pegawai tidak tetap). Setelah mengisi formulir SPT perusahaan lalu mengisi formulir Bukti Daftar Pemotongan dan mengisi formulir Surat Setor Pajak.
Setelah melakukan pengisian formulir SPT, formulir Bukti Potong dan formulir Surat Setor Pajak, selanjutnya adalah melakukan transaksi ke petugas pajak sesuai dengan yang tercantum di Surat Setor Pajak.
Yang selanjutnya setelah melakukan transaksi adalah petugas akan menyimpan formulir SPT, Bukti Pemotongan, Surat Setor Pajak sebagai bukti.
1. Kebutuhan Hardware Laptop
CPU Core i3 RAM 4GB
2. Kebutuhan Software
Microsoft Visual Studio 2010
12
SQL Server Management Studio
3.2. Ruang Lingkup Aplikasi 3.2.1. Fungsi
Aplikasi Pajak ini dibuat untuk memudahkan bagi client (perusahaan) dalam melakukan pengisian ataupun pelaporan SPT.
Aplikasi ini meyediakan kebutuhan untuk client (perusahaan) seperti formulir untuk pegawai tetap (A1), pegawai tidak tetap (Tidak Final), bukan pegawai (Final). Serta bukti pemotongan dan surat setor pajak.
3.2.2. Report - Bukti Potong
Berisi informasi tentang rincian gaji yang sudah diisikan oleh perusahaan seperti A1 / pegawai tetap, Final / bukan pegawai, Tidak Final / tidak pegawai tetap.
- Bukti Pemotongan Pajak
Berisi informasi tentang pemotongan pajak bagi pegawai tetap.
- Surat Setor Pajak
Berisi informasi yang harus disetorkan perusahaan kepada petugas pajak
13 - Surat Pemberitahuan
Berisi informasi yang akan digunakan untuk melaporkan pemotongan Pajak Penghasilan 21.
3.3. Konsep Perancangan Aplikasi 3.3.1. Gambaran Umum
Aplikasi ini hanya digunakan oleh client yaitu Perusahaan.
Dalam perancangan system, aplikasi ini terdiri atas module sebagai berikut:
a. Business Library
Business Library memuat class-class yang didalamnya terdapat source kode untuk menampilkan, menambah, mengubah dan menghapus data dalam database. Adapun class – class yang digunakan untuk membuat aplikasi catering makanan adalah sebagai berikut:
1. Class Profil Wajib Pajak 2. Class A1 (Pegawai Tetap) 3. Class Final (Bukan Pegawai)
4. Class Tidak Final (Pegawai Tidak Tetap) 5. Class Daftar Pemotongan
6. Class Setor
b. UI Project
14
UI Project memuat form - form tampilan yang terdapat tampilan yang didalamnya menyediakan tampil an -tampilan Kebutuhan User
1. Form Profil Pemotong 2. Form Home
3. Form Daftar Bukti Potong 4. Form Daftar Pemotongan 5. Form Setor Pajak
3.3.2. Pengguna Aplikasi
Nama Form Admin User
Login Form ini digunakan untuk masuk ke form profil Profil Pada form ini user harus
mengisi NPWP, nama, alamat dll
Halaman Utama
Form ini terdapat 2 menu pilihan yaitu Pilih SPT dan Isi SPT
Buka SPT Membuka SPT yang
sudah ada / membuka SPT yang telah dibuat
Buat SPT Membuat SPT baru
Daftar Bukti Potong
Form ini digunakan untuk mengisi bukti potong yang
15
terdapat 3 kategori yaitu A1 (pegawai tetap), Final (buka pegawai), Tidak Final (pegawai tidak tetap)
Pemotongan Pajak
Form ini digunakan untuk mengisi pemotongan pajak khusus A1 / Pegawai tetap Surat Setor
Pajak
Form ini digunakan untuk membuat daftar setor yang akan disetorkan ke Ditjen Pajak
Tabel 3.1 Pengguna Aplikasi
Penggunaan aplikasi ini hanya digunakan oleh perusahaan / user. Admin hanya menerima bukti cetak setelah Perusahaan melakukan pengisian formulir seperti Daftar Bukti Potong, Daftar Pemotongan Pajak, Daftar Bukti Surat Setor Pajak.
3.4. Penerapan Antar Muka 3.4.1. UI Project
1. Login
16
Gambar 3.1 Login
Gambar 3.1 adalah Form Login tersedia textbox username dan textbox password berfungsi mengisikan username dan password user untuk melanjutkan ke form selanjutnya.
2 Profil Wajib Pajak
Gambar 3.2 Profil Wajib Pajak
17
Gambar 3.2 adalah form profil wajib pajak. Form ini adalah pengisian identitas dari perusahaan dan pemotong pajak sebelum melakukan pengisian SPT.
Form ini NPWP, Nama, Alamat, No Telp, NPWP Penandatangan, Nama Penandatangan wajib diisi.
3 Halaman Utama
Gambar 3.3 Halaman Utama Gambar 3.3 adalah form halaman utama yang menampilkan menu Pilih SPT dan Isi SPT.
4 Pilih SPT
Gambar 3.4 Pilih SPT
18
Gambar 3.4 adalah form pilih SPT setelah menekan menu pilih SPT dan terdapat 2 menu untuk memilih membuat SPT yang ada atau membuat baru SPT.
5 Buat SPT
Gambar 3.5 Buat SPT
Gambar 3.5 adalah form setelah memilih menu dan berfungsi untuk memilih tanggal SPT baru.
6 Buka SPT
Gambar 3.6 Buat SPT
Gambar 3.6 adalah tampilan setelah memilih menu dan berfungsi untuk membuka SPT yang pernah dibuat sebelumnya.
7 Isi SPT
19
Gambar 3.7 Isi SPT
Gambar 3.7 adalah tampilan menu bila menekan menu isi SPT.
8 Daftar Bukti Potongan
Gambar 3.8 Daftar Bukti Potongan
Gambar 3.8 adalah form untuk menampilkan data dari bukti potong.
9 Add dan edit Daftar Bukti Potong
20
Gambar 3.9 Add dan edit daftar bukti potong
Gambar 3.9 adalah form tambah atau edit data yang berfungsi untuk memasukkan atau mengubah data bukti potong.
10 Daftar Pemotongan Pajak
Gambar 3.10 Daftar Pemotongan Pajak
Gambar 3.10 adalah form untuk daftar pemotongan pajak yang berfungsi untuk bukti pemotongan pajak khusus pegawai tetap.
21
11 Add dan edit Daftar Pemotongan Pajak
Gambar 3.11 Add dan edit daftar pemotongan pajak
Gambar 3.11 adalah form tambah dan edit untuk menambah atau mengubah data bukti pemotongan pajak khusus pegawai tetap
12 Daftar SSP
Gambar 3.12 daftar SSP
22
Gambar 3.12 adalah form yang memuat data bukti setor.
13 Add dan edit daftar SSP
Gambar 3.13 Add, edit dan delete daftar SSP
Gambar 3.13 adalah form untuk menambah atau mengubah data untuk bukti setor.
3.5. Perancangan Proses Bisnis 3.5.1. UML
Dalam penyusunan suatu program aplikasi diperlukan suatu model data yang berbentuk diagram yang dapat menjelaskan suatu alur proses sistem yang akan dibangun. Penulis menggunakan metode UML diagram Use Case.
23
Gambar 3.14 UML Client
Aktivitas yang dapat dilakukan client yaitu:
1. Perusahaan / user melakukan login
2. Perusahaan mengisi formulir Profil Wajib Pajak 3. Perusahaan Memilih SPT (Buka SPT atau Buat SPT) 4. Perusahaan mengisi formulir Daftar Bukti Potong
(A1, Final, Tidak Final)
5. Perusahaan mengisi formulir Daftar Bukti Pemotongan (khusus untuk pegawai tetap)
6. Perusahaan mengisi formulir Daftar Surat Setor Pajak
24
3.5.2. Data Flow Diagram (DFD)
Gambar 3.15 Data Flow Diagram
Gambar diatas menunjukan customer melakukan pengisian pada profil wajib pajak, setelah melakukan pengisian maka system akan menyimpan data tersebut, selanjutnya customer memilih untuk membuka SPT atau membuat baru SPT. Setelah itu customer melakukan pengisian formulir pada Daftar Bukti potong, setelah melakukan pengisian maka system akan menyimpan data tersebut, lalu customer
25
melakukan pengisian formulir Daftar Bukti Pemotongan yang dikhususkan untuk pegawai tetap, selanjutnya customer melakukan pengisian formulir Surat Setor Pajak, setelah itu system akan menyimpan data tersebut.
3.5.3. Diagram Berjenjang Sistem Pajak PPh 21
26
Gambar 3.16 Diagram Berjenjang Sistem Pajak PPh 21
Gambar diatas menunjukan dari system pajak pph 21 terdapat beberapa proses diantaranya profil wajib pajak, pilih SPT, A1, Final, Tidak Final, Bukti Pemotongan, Bukti setor. Dalam proses profil wajib pajak terdapat proses menambah profil wajib pajak.
Dalam proses pilih SPT terdapat proses buka SPT dan buat SPT baru. Dalam proses A1, Final, Tidak Final, Bukti pemotongan, bukti daftar setor memiliki proses yang sama yaitu menambah, mengubah, menghapus, melihat dan mencetak.
3.5.4. Diagram Jaringan Semantik User
27
Gambar 3.17 Diagram Jaringan Semantik User
Gambar diatas menunjukkan aktifitas user / perusahaan yaitu pertama perusahaan melakukan login, setelah melakukan login perusahaan mengisi formulir profil wajib pajak, setelah melakukan pengisi selanjutnya perusahaan memilih membuka atau membuat baru SPT dan user / perusahaan bisa kembali pada menu pilih SPT untuk memilih kembali SPT.
Setelah memilih maka user / perusahaan langsung menuju halaman utama, selanjutnya user / perusahaan melakukan pengisian pada Daftar Bukti Potong dan setelah pengisian maka user / perusahaan kembali ke halam utama, selanjutnya pengisian pada menu Daftar Bukti Pemotongan dan setelah melakukan pengisian maka user / perusahaan kembali pada halaman utama.
Langkah selanjutnya pengisian pada menu Daftar Bukti Setor dan setelah melakukan pengisian maka kembali pada halaman utama.
3.6. Perancangan Database 1. Tabel Profil Wajib Pajak
NPWP Perusahaan Varchar (15)
Nama Varchar (30)
Alamat Varchar (MAX)
28
No. Telepon Varchar (12) NPWP Pemotong Varchar (15) Nama Pemotong Varchar (30)
Tabel 3.1 Tabel Profil Wajib Pajak
Pada gambar diatas menunjukkan rancangan database pada tabel profil wajib pajak yang berisi NPWP Perusahaan, nama, alamat, no telopon, NPWP pemotong, nama pemotong
2. Tabel Daftar Bukti Potong a. Profil
ID Int
NPWP_Perusahaan Varchar (15)
No_Bukti Varchar(50)
Tanggal_Bukti Varchar(10) Tanggal_Input Varchar(10) Masa_Jabatan Varchar(1)
NPWP Varchar (15)
Nama Varchar (30)
Alamat Varchar (50)
No. Telepon Varchar (12) Jenis Kelamin Varchar (12)
PTKP Varchar (6)
29
Jabatan Varchar (12)
Jumlah Tanggungan Varchar (1) Tipe Pajak Varchar (1)
Aktif Bit
Tabel 3.2 Tabel A1 Profil
Pada gambar tabel diatas menunujukkan rancangan database pada tabel profil yang akan digunakan untuk menyimpan data profil Bukti Potong A1 (Pegawai tetap), Final (bukan pegawai), Tidak Final (bukan pegawai tetap)
b. Rincian
NPWP Varchar (15)
Gaji Money
Tunjangan Money
Tunjangan_Lain Money
Honorarium Money
Premi_Asuransi Money
Natura Money
Bonus Money
Jumlah_Bruto Money Biaya_Jabatan Money Iuran_Pensiun Money
30
Jumlah Pengurangan Money Penghasilan_Netto Money Netto_Sebelumnya Money Netto_PPh21 Money TidakKenaPajak Money
KenaPajak Money
PPh21_KenaPajak Money PPh21_Potong Money PPh21_Terutang Money PPh21_Dilunasi Money NPWP_Pemotong Varchar(15) Nama_Pemotong Varchar(50)
Tarif Money
HariKerja Money
DPP Money
Tabel 3.3 Tabel Rincian
Pada gambar tabel diatas menunujukkan rancangan database pada tabel Rincian yang akan digunakan untuk menyimpan data rincian gaji Bukti Potong A1 (Pegawai tetap), Final (bukan pegawai) atau Tidak Final (bukan pegawai tetap)
3. Table Bukti Pemotongan
31
ID Int
NPWP_Perusahaan Varchar(15) Tanggal_Bukti Varchar(10)
NPWP Varchar (16)
Nama Varchar (30)
Kode Pajak Varchar (10) Jumlah Penghasilan Money PPh Dipotong Money
Aktif Bit
Tabel 3.4 Tabel Daftar Bukti Pemotongan
Pada gambar tabel diatas menunujukkan rancangan database pada tabel bukti pemotongan yang akan digunakan pada Bukti Pemotongan Pajak khusus pegawai tetap untuk menyimpan data.
4. Tabel Daftar SSP
ID Int
NPWP_Perusahaan Vachar(15) Tanggal_Bukti Varchar(10) Kode Setor Varchar (50) Jenis Setoran Varchar (50)
32
Tanggal Varchar(10)
Nomor Bukti Pbk Varchar (20) Jumlah Setor Money
Aktif Bit
Tabel 3.5 Tabel Daftar SSP
Pada gambar tabel diatas menunujukkan rancangan database pada tabel daftar Surat Setor Pajak yang akan digunakan untuk menyipan data pada Daftar Bukti Surat Setor Pajak.
3.7. Model Distribusi Aplikasi
Gambar 3.18 Model Distribusi Aplikasi
Aplikasi menyediakan kebutuhan Client seperti Profil Wajib Pajak, Daftar Bukti Potong, Daftar Bukti Pemotongan, Daftar SSP (Setor). Pada umumnya aplikasi akan meminta Client untuk Login, Mengisi Profil Wajib Pajak, Mengisi Daftar Bukti Potong, Mengisi Bukti Pemotongan, dan Mengisi Daftar SSP (Setor).
33