• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Perusahaan

1. Nama Perusahaan : PT. Mitra Maju Cemerlang

2. Alamat : Jl. Raya Gubeng 30 – 32 A1, Surabaya 3. Bidang Usaha : Distributor Sanitary

4. Merk Produk : Onda dan Air 5. Jumlah Karyawan : 20 orang 4.1.1. Sejarah PT.Mitra Maju Cemerlang

PT. Mitra Maju Cemerlang berdiri pada tanggal April 2011. Perusahaan ini merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi sanitary.

Perusahaan ini berawal dari sebuah toko bahan bangunan yang didirikan oleh Mirza Anditiya yang selanjutnya usaha ini dikembangkan lagi bersama rekannya Roy Juan.

Awal mula berdiri usaha ini adalah karena adanya keinginan dari pemilik untuk memiliki penghasilan yang lebih besar dari pada sebelumnya. Sebelum memulai usaha ini, pemilik (Mirza Anditiya) merupakan seorang pekerja kantoran yang hanya memilki gaji pas-pas an. Pemilik ingin sekali untuk memiliki sebuah usaha yang dapat memberinya income atau penghasilan per bulan yang besar. Maka dari itu, pemilik memutuskan untuk bertaruh nasib membangun sebuah usaha dibidangnya yaitu distribusi sanitary.

Seiring berjalannya waktu, pemilik juga menginginkan untuk usahanya semakin dikembangkan lagi. Bersama dengan rekannyaRoy Juan pada tanggal 12 November 2011, usaha yang awalnya dari toko atau usaha dagang (UD) ini dikembangkan menjadi perseroan terbatas (PT). Perusahaan ini mulai menciptakan sistem-sistem, usaha berjalan lancar dan income setiap tahun mengalami peningkatan. Salah satu target perusahaan adalahketika usaha ini telah berkembang

(2)

menjadi perseroan terbatas (PT), perusahaan pun mampu untuk memperluas jangkauan supply nya. Awalnya perusahaan ini hanya men-supply ke toko-toko bahan bangunan, selanjutnya perusahaan ini mampu men-supply proyek-proyek pemerintahan dan ke luar pulau.

4.1.2. Visi dan Misi PT.Mitra Maju Cemerlang

Berikut ini merupakan visi dan misi PT.Mitra Maju Cemerlang : A. Visi Perusahaan

Road to 2016 : Menjadi perusahaan senilai 100 miliar di tahun 2016 B. Misi Perusahaan

1. Menyejahterakan karyawan 2. Melebarkan sayap perusahaan

3. Menjadi Perusahaan yang di segani di indonesia 4.1.3. Struktur Organisasi PT.Mitra Maju Cemerlang

Struktur organisasi bertujuan menjaga kestabilan suatu jabatan sehingga diharapkan aktivitas – aktivitas tersebut dapat terorganisasi dengan baik, selain itu dengan struktur organisasi juga dapat memberikan suatu gambaran secara umum apa yang menjadi sasaran yang akan dicapai suatu perusahaan. Berikut adalah bagan organisasi PT.Mitra Maju Cemerlang

(3)

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT.Mitra Maju Cemerlang Sumber : PT.Mitra Maju Cemerlang

4.1.4. Job Description PT. Mitra Maju Cemerlang 1. Komisaris

Komisaris dalam hal ini bertugas dan bertanggungjawab penuh atas kegiatan perusahaan sebagai kekuasaan tertinggi dalam pelaksanaan tugas operasional, berhak dan berkuasa penuh dalam mewakili perusahaan dimanapun juga baik di dalam perusahaan maupun luar perusahaan.Sebagai pimpinan tertinggi juga merupakan salah satu pemilik perusahaan.

Job description :

a. Memimpin dan mengendalikan perusahaan

b. Mengawasi setiap kegiatan dalam perusahaan dan engawasi setiap bagian yang ada pada perusahaan

c. Memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap para karyawan dan memberikan persetujuan atau kebijaksanaan yang dianggap perlu dalam menunjang lancarnya kegiatan usaha perusahaan

komisaris

direktur

Manajer

Keuangan customer

service Marketing HRD IT Operasional

Gudang

pengiriman barang

(4)

d. Sebagai wakil perusahaan dalam melakukan hubungan dengan pihak luar

2. Direktur

Direktur dalam hal ini sebagai kekuasaan kedua tertinggi dibawah komisaris.Direktur pada PT.Mitra Maju Cemerlang juga merupakan pemilik perusahaan.

Job Description:

a. Membantu tugas komisaris

b. Dapat juga mewakili perusahaan dalam melakukan hubungan dengan pihak luar

c. Menjalankan kerjasama yang baik dengan pihak intern, yang dapat menguntungkan bagi perusahaan

d. Menjalankan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan e. Membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas secara

periodik

f. Mempelajari dan menguasai situasi pasar yang menjadi tanggungjawabnya

3. Manajer

Job Description:

a. Mempertanggungjawabkan tugas kepada direktur b. Memimpin kegiatan pelaksanaan perusahaan.

c. Merencanakan dan menyiapkan rapat tinjauan perusahaan.

d. Menjalin hubungan yang baik dengan suppliers produk.

e. Mengawasi empat divisi yang dibawahinya 4. Divisi Keuangan

Job Description:

a. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.

(5)

b. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

c. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.

d. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.

5. Customer Service Job Description:

a. Mengerjakan dan menjelaskan kebutuhan konsumen b. Menghubungkan konsumen dengan pihak perusahaan 6. Marketing

Job Description:

a. Memasarkan produk customer yang akan dipasarkan b. Memperluas daerah pemasaran dan mencari relasi baru c. Mengikuti perkembangan dan mengantisipasi situasi pasar

d. Menjalin hubungan baik dengan relasi dan menjalankan kebijaksanaan perusahaan dalam penjualan jasa sebagai distributor

e. Membuat laporan harian penjualan dan melaporkannya kepada manajer 7. Human resource development

Job Description:

a. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja b. Pengembangan dan evaluasi karyawan

c. Memberikan kompensasi dan proteksi kepada karyawan d. Pengelolaan hubungan antara menajemen

8. IT

(6)

Job Description:

a. Merawat software/hardware/komputer yang ada di perusahaan b. Melakukan perbaikan jika ada yang rusak

c. Memastikan semua hardware dan komputer berfungsi optimal d. Mengevaluasi dan meningkatkan kinerja sistem IT

9. Divisi Operasional gudang Job Description:

a. Penanganan/Handling barang baik dan barang rusak b. Melakukan Penghitungan stock

c. Mengurus Pengepakan barang d. Pengawasan operasional pekerja

e. Perpindahan barang dari satu lokasi ke lokasi lain 4.1.5. Produk PT.Mitra Maju Cemerlang

PT. Mitra Maju adalah perusahaan yang begerak dibidang distribusi sanitary, merk sanitary yang dipasarkan oleh perusahaan adalah sanitary merk Onda dan Aer.Berikut ini merupakan produk – produk yang dipasarkan oleh perusahaan :

1. Kran air

Kran air yang dijual oleh perusahaan tersedia berbagai jenis, beberapa jenis kran air yang dijual adalah kran westafel misalnya kran westafel jungkit,yang kedua kran shower misalnya kran shower papan,dan yang ketiga kran tembok misalnya kran tembok papan, dan lain – lain.

2. Westafel 3. Pelampung 4. Shower

Perusahaan menjual shower dari berbagai jenis, beberapa jenis shower yang dijual adalah shower 8 fungsi, shower 5 fungsi, shower tiang, dan sebagainya.

5. Gantungan baju 6. Floor Strainer

(7)

Floor strainer yang dijual perusahaan terdiri dari 2 jenis yaitu floor strainer square type dan juga floor strainer round type yang keduanya memiliki berbagai macam jenis warna.

7. Water Pump

Water pump yang dijual oleh perusahaan tersedia dari berbagai macam ukuran dari yang kecil sampai besar.

8. Water pump component

Selain menjual water pump perusahaan juga menjual component – component water pump misalnya mur, fan, tutup, food klep, dan sebagainya.

9. Mur tandon 10. Dan lain – lain

Berikut ini beberapa gambar beberapa produk yang dipasarkan : Gambar 4.2 produk yang dipasarkan

(8)

Sumber : PT.Mitra Maju Cemerlang

4.2. Penerapan Prinsip Good Corporate Governance pada PT.Mitra Maju Cemerlang

Good Corporate Governance adalah suatu sistem dimana sebuah perusahaan bisnis diawasi dan dikontrol. Yang memiliki struktur untuk menjelaskan bagaimana aturan dan prosedur dalam pengambilan dan pemutusan kebijakan sehingga dengan melakukan itu semua maka tujuan perusahaan dan pemantauan kinerjanya dapat dipertanggung jawabkan dan dilakukan dengan baik selain itu juga untuk menjelaskan distribusi hak-hak dan tanggung jawab dari pihak-pihak yang berkepentingan seperti manajer, dewan komisaris dan direksi,pemegang saham, serta pihak – pihak yang terkait sebagai stakeholders.

Untuk melaksanakan good corporate governance dibutuhkan prinsip-prinsip sehingga pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik.Sesuai dengan KNKG (2006)

(9)

terdapat 5 prinsip-prinsip yang terkandung dalam good corporate governance, yaitu transparency, accountability, responsibility, independency,dan fairness.Penjabaran dari prinsip-prinsip yang telah dilakukan di dalam perusahaan seperti di bawah ini.

4.2.1. Transparency

Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Peneliti membahas tentang transparanscy dengan menggunakan indicator berupa informasi dan kebijakan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 1 yang merupakan komisaris perusahaan, beliau mengatakan bahwa setiap informasi pada PT.Mitra Maju Cemerlang diberikan secara terbuka kepada karyawan. Apabila informasi perusahaan tidak diberikan secara terbuka, maka karyawan tidak mengerti bagaimana kondisi perusahaan. Informasi yang diberikan adalah informasi mengenai visi, misi, peraturan, target, dan laporan keuangan perushaan. Visi dan misi perusahaan telah dijelaskan pada poin 4.1.2. Peraturan perusahaan terdiri dari: jam masuk kerja karyawan, kewajiban karyawan (melakukan check inpada waktu masuk kerja dan check out pada waktu pulang kerja, datang ditempat kerja sebelum jam kerja dan mulai bekerja tepat pada waktu yang telah ditentukan dan sebagainya). Apabila karyawan terlambat masuk kerja diharuskan membayar Rp.2.500/menit, apabila tidak masuk kerja tanpa ada alasan maka diberikan denda, dan tindakan disiplin bagi karyawan yang melanggar peraturan akan diberikan SP sebanyak 3 kali. Selain visi misi dan peraturan perusahaan, perusahaan juga memberikan informasi mengenai target perusahaan jangka panjang, seperti memasuki pasar Indonesia bagian Timur dan mengikuti tender proyek pemerintah. Untuk laporan keuangan tidak diberikan kepada semua pemangku kepentingan dan hanya diberikan kepada pihak – pihak yang berkepentingan, misalnya diberikan kepada konsultan pajak untuk melakukan penghitungan pajak perusahaan.

Beliau juga mengatakan bahwa karyawan mengetahui setiap visi, misi, peraturan dan target perusahaan dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan

(10)

narasumber 3, dimana beliau mengetahui peraturan perusahaan yang salah satunya mengenai jam masuk kerja setiap Senin – Sabtu yaitu pada pukul 08.00 WIB. Selain itu, mengenai keterlambatan dan absen akan diberikan sanksi. Target perusahaan yaitu memasuki pasar Indonesia bagian Timur dan mengikuti tender proyek pemerintah.Berdasarkan observasi peneliti pada perusahaan, terdapat visi, misi, dan peraturan perusahaan secara tertulis. Alur dalam penyampaian informasi tidak selalu harus dari atasan ke bawahan atau sebaliknya, yang terpenting adalah keakuratan informasi dan kejelasan informasi serta mudah diakses oleh setiap organ perusahaan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 2, Setiap informasi yang didapat akan disampaikan langsung kepada karyawan yang bersangkutan. Selain penyampaian secara langsung, perusahaan juga menggunakan media – media untuk penyampaian informasi kepada karyawan yaitu melalui email, SMS, maupun telepon.

Penggunaan media – media perantara dalam penyampaian informasi dilakukan apabila pihak – pihak yang bersangkutan ketika mendapat informasi tersebut tidak berada di satu tempat yang sama, misalnya manajer akan memberikan informasi kepada direktur tetapi saat itu direktur sedang berada diluar perusahaan. Menurut beliau, dengan menggunakan media – media perantara maka informasi yang didapat bisa langsung diketahui. Berdasarkan observasi peneliti, perusahaan menyediakan telepon, computer/laptop, dan akses internet, papan informasi di perusahaan selain itu setiap karyawan juga memiliki telepon genggam.

Beliau juga mengatakan informasi yang didapat tidak selalu bersumber dari atasan, karena tidak menutup kemungkinan informasi yang didapat bersumber dari karyawan juga. Ada beberapa informasi yang diolah terlebih dahulu oleh direktur dan manager ataupun komisaris, kemudian setelah mencapai kesimpulan barulah informasi akan disampaikan kepada karyawan. Hal itu juga dibenarkan oleh narasumber 1 yang mengatakan bahwa tidak semua informasi dapat langsung disampaikan kepada karyawan, misalnya ada informasi mengenai trade promo barang yang ditunjukkan pada karyawan marketing / sales. Ada dua trade promo yaitu pemotongan harga dan bonus barang. Apabila potong harga maka informasi tersebut langsung diberikan pada karyawan. Sedangkan jika yang diberikan supplier berupa

(11)

bonus barang, maka harus dikalkulasikan dahulu dengan harganya, setelah itu diberikan pada para karyawan. Dengan melakukan pengolahan informasi terlebih dahulu maka setiap informasi yang didapat oleh karyawan dapat diterima dengan jelas. Selain itu menurut narasumber 2, pengolahan informasi terlebih dahulu dilakukan untuk memperkecil terjadinya kesalahan dalam langkah – langkah yang akan diambil.

Selain keterbukaan informasi internal, ada juga keterbukaan informasi kepada pihak eksternal seperti kreditor, konsultan pajak, pemerintah, pemegang saham dan konsumen. Untuk keterbukaan eksternal menurut narasumber 1, saat ini perusahaan melakukan keterbukaan informasi kepada konsultan pajak, pemerintah, dan pemegang saham yang berupa laporan keuangan. Berdasarkan observasi peneliti ada pertemuan antara konsultan pajak dan direktur perusahaan yang bertujuan untuk membahas pajak perusahaan. Untuk kreditor, saat ini perusahaan masih belum adanya keterbukaan informasi, tetapi ada keinginan perusahaan untuk melakukan keterbukaan kepada kreditor, mengingat target perusahaan dalam jangka panjang adalah untuk memasuki tender proyek pemerintah. Selain itu, perusahaan juga belum memiliki website dan hanya menyediakan email bagi pihak luar yang ingin mendapatkan informasi, yaitu mitramajucemerlang@gmail.com dan juga dengan menggunakan telepon. Untuk konsumen, perusahaan memberikan penjelasan mengenai produk yang dijual. Berdasarkan observasi peneliti perusahaan memberikan spesifikasi produk mulai dari kualitas, ukuran, grade hingga harga kepada calon konsumennya dan juga adanya pemberian brosur sehingga calon konsumen dapat melihat secara langsung produk yang akan mereka beli.

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 2, beliau mengatakan pengambilan keputusan perusahaan dilakukan oleh direktur tetapi hanya sebatas standart operating procedure (SOP) divisi perusahaan. Sedangkan mengenai hal – hal yang berhubungan dengan kinerja perusahaan dalam jangka panjang maka pengambilan keputusan akan dilakukan oleh komisaris dan direktur perusahaan.

Contoh SOP divisi perusahaan seperti pada divisi operasional gudang yaitu menerima barang dari supplier dan nota, melakukan pengecekan barang dengan

(12)

melihat kesesuaian barang dengan nota apabila sesuai maka membuat laporan hasil pengecekan kepada manajer. Apabila barang yang diterima tidak sesuai dengan nota, maka karyawan akan membuat laporan ketidak sesuaian kepada manajer. SOP divisi pengiriman barang di perusahaan, yaitu sebelum melakukan pengiriman barang memastikan kendaraan dalam kondisi baik. Pada proses loading, memastikan jumlah barang yang dimasukan ke kendaraan sesuai dengan surat jalan, mempersiapkan dokumen pengiriman (order sheet, faktur penjualan, surat jalan , dan lain lain). Saat proses unloading jumlah pengeluaran barang harus sesuai dengan surat jalan, menyerahkan dokumen pengiriman kepada pihak toko, meminta tanda tangan dari pihak toko sebagai bukti bahwa barang telah diterima oleh pihak yang bersangkutan, dan membawa dokumen – dokumen yang telah ditanda tangani oleh pihak toko.

Narasumber 2 juga mengatakan salah satu keputusan yang dilakukan oleh direktur adalah kebijakan perusahaan. Setiap kebijakan yang telah diputuskan akan disampaikan secara lisan dan tertulis. Untuk evaluasi kebijakan yang diambil dilakukan sebulan sekali oleh perusahaan. Evaluasi tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan karyawan untuk menceritakan masalah yang dihadapi, setelah itu akan diadakan rapat untuk menilai apakah kebijakan yang ditetapkan akan terus diterapkan atau harus diubah. Perusahaan juga memiliki ukuran dalam pengambilan kebijakan yaitu didasarkan pada kepentingan setiap karyawan dalam perusahaan dan juga perusahaan.

Selain kebijakan perusahaan yang dibahas ada juga kebijakan susunan kompensasi perusahaan kepada karyawan. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 2, kebijakan perusahaan tentang susunan kompensasi karyawan perusahaan dilakukan secara transparan, misalnya adalah setiap karyawan mengetahui kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang lain. Susunan kompensasi karyawan tersebut berupa gaji pokok, tunjangan makan, tunjangan masa kerja dan tunjangan cuti. Susunan kompensasi karyawan juga diberikan rincian secara jelas karena adanya perbedaan kompensasi antar karyawan. Rincian tersebut dilakukan oleh perusahaan agar tidak ada kecemburuan antar karyawan. selain itu adanya perbedaan kompensasi disebabkan karena adanya perbedaan jabatan dan

(13)

kemampuan yang dimiliki masing – masing orang di dalam perusahaan. Hal itu juga dibenarkan oleh narasumber 3 yang mengatakan bahwa beliau mengetahui kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang lain, kompensasi – kompensasi tersebut berupa tunjangan – tunjangan dan gaji pokok.

Dari hasil analisa tersebut dapat disimpulkan penerapan prinsip transparency pada PT.Mitra Maju Cemerlang terlihat bahwa, informasi yang diberikan kepada pihak internal dilakukan dengan jelas, cepat, dan dengan pertimbangan.Perusahaan telah memberikan informasi kepada pihak eksternal seperti konsultan pajak, konsumen, pemerintah, dan pemegang saham.Untuk kebijakan perusahaan disampaikan secara lisan dan tertulis.

4.2.2. Accountability

Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Peneliti membahas tentang Accountability dengan menggunakan indikator berupa tugas dan tanggung jawab, ukuran kinerja, dan target perusahaan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 1, perusahaan memiliki sistem pengendalian internal yang terdiri dari : struktur organisasi perusahaan, rincian tugas dan tanggung jawab organ perusahaan, serta adanya audit. Struktur organisasi pada PT.Mitra Maju Cemerlang disusun berdasarkan karyawan yang dibutuhkan perusahaan. Pembentukan struktur perusahaan berdasarkan kebutuhan juga dapat dibuktikan dengan adanya divisi keuangan, customer service, marketing, dan operasional gudang pada perusahaan, tetapi tidak ada divisi produksi karena tidak memproduksi produk melainkan hanya mendistribusikan produk sanitary.sehingga divisi produksi pun tidak dibutuhkan dan tidak terdapat dalam struktur organisasi.

Berdasarkan observasi peneliti, pada PT.Mitra Maju Cemerlang terdapat divisi keuangan, customer service, marketing, dan operasional gudang.

Menurut narasumber 2, untuk menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab organ perusahaan dan semua karyawan secara jelas maka pada perusahaan terdapat

(14)

job description masing – masing organ perusahaan yang telah dijelaskan pada poin 4.1.4.Misalnya salah satu tugas komisaris adalah untuk memimpin dan mengendalikan perusahaan, lalu tugas direktur yaitu mempelajari dan menguasai situasi pasar, manajer untuk mengawasi empat divisi dibawahinya, keuangan untuk merencanakan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), customer service untuk menghubungkan konsumen dengan pihak perusahaan, marketing untuk memasarkan produk, operasional gudang untuk melakukan penghitungan stock barang, HRD untuk melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja, dan yang terakhir divisi IT untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja sistem IT pembagian tugas tersebut didasarkan pada fungsi dari masing – masing divisi. Setiap karyawan juga ditempatkan sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang mereka miliki.

Selain job description ada juga standart operating procedur (SOP) divisi perusahaan. Beberapa contoh SOP divisi perusahaan seperti SOP operasional gudang yaitu menerima barang dari supplier dan nota, melakukan pengecekan barang dengan melihat kesesuaian barang dengan nota. Apabila sesuai maka membuat laporan hasil pengecekan kepada manajer. Apabila barang yang diterima tidak sesuai dengan nota, maka membuat laporan ketidak sesuaian kepada manajer. Untuk SOP divisipengiriman barang di perusahaan, sebelum melakukan pengiriman barang memastikan kendaraan dalam kondisi baik, pada proses loading memastikan jumlah barang yang dimasukan ke kendaraan sesuai dengan surat jalan, mempersiapkan dokumen pengiriman seperti (order sheet, faktur penjualan, surat jalan, dan lain lain), saat proses unloading jumlah pengeluaran barang harus sesuai dengan surat jalan, menyerahkan dokumen pengiriman kepada pihak toko, meminta tanda tangan dari pihak toko sebagai bukti bahwa barang telah diterima oleh pihak yang bersangkutan, membawa dokumen – dokumen yang telah ditanda tangani oleh pihak toko. Untuk hal – hal yang berhubungan dengan kinerja perusahaan dalam jangka panjang maka pengambilan keputusan akan dilakukan oleh komisaris dan direktur perusahaan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 1, beliau mengatakan bahwa setiap karyawan mengetahui tugas dan tanggung jawab masing – masing organ perusahaan. Setiap karyawan juga mengerti apa yang harus dikerjakan dan kepada

(15)

siapa mereka harus melapor. Hal ini terlihat dari hasil wawancara dengan narasumber 3 yang bekerja pada bagian keuangan, beliau mengatakan bahwa tugas dan tanggung jawab dari bagian keuangan adalah untuk menyusun keuangan perusahaan. Beliau juga harus melapor pada area manajer sebagai atasan mereka, dan mereka tidak boleh langsung melapor pada direktur karena menyalahi aturan dan membuat sistem menjadi kacau. Selain itu narasumber 1 juga mengatakan apabila terjadi kesalahan dalam menjalankan tugas, maka pemimpin akan langsung mengetahui siapa yang bertanggungjawab karena adanya laporan yang dibuat per – bagian, misalnya bagian gudang memberikan laporan mengenai kerusakan barang, bagian keuangan memberikan laporan arus kas dan sebagainya. Hal itu juga terlihat dari kegiatan bisnis yang berjalan pada perusahaan, semua orang mengerjakan tugasnya masing-masing.

Jika terjadi kesalahan pemimpin dapat langsung mengetahui siapakah yang harus bertanggungjawab dari laporan yang dibuat per-bagian dan menegur orang tersebut secara langsung. Perusahaan juga melakukan audit internal yang dilakukan oleh komisaris, direktur dan divisi keuangan perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, dalamhal ini yang diaudit adalah keuangan perusahaan. Selain audit internal pada perusahaan juga terdapat audit eksternal perusahaan yang bertugas melakukan pengecekan laporan arus kas perusahaan secara berkala yaitu sekali dalam sebulan.

Untuk mengetahui bahwa organ perusahaan dan semua karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab, maka berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga narasumber, perusahaan melakukan interview pada saat perekrutan karyawan. Menurut narasumber 1, perekrutan karyawan pada perusahaan saat ini hanya berdasarkan koneksi dan tidak menggunakan media iklan, internet dan sebagainya.Selain pengukuran kinerja yang dijelaskan diatas, perusahaan juga mengukur kinerja karyawannya berdasarkan target yang dicapai misalnya untuk marketing diberikan target penjualan barang, dan sebagainya. Selain target yang dicapai, perusahaan juga melihat evaluasi dan laporan dari manajer. Melalui kinerja tersebut perusahaan memberikan reward kepada karyawannya, reward dapat berupa pemberian bonus uang kepada karyawan yang bersangkutan. Hal itu juga terlihat dari

(16)

kegiatan perusahaan ketika ada seorang sales yang menjual barang lebih dari target yang dipasarkan kemudian diberikan bonus berupa uang kepada sales tersebut. Untuk punishment tidak dilakukan oleh perusahaan apabila karyawan yang bersangkutan tidak mencapai target, punishment diberikan apabila karyawan yang bersangkutan melakukan pelanggaran maka akan diberikan surat peringatan sebanyak 3 kali hingga diberhentikan. PHK perusahaan terhadap karyawan juga didasarkan pada aturan – aturan yang berlaku tidak berdasarkan PHK sepihak saja,misalnya PHK dilakukan apabila karyawan yang bersangkutan melakukan kecurangan, tetapi untuk saat ini perusahaan belum mengalami hal seperti yang disebutkan di atas.

Selain itu perusahaan juga melakukan tes psikologi kepada karyawannya yang bertujuan untuk mengetahui wawasan dan melatih kemampuan karyawannya. Tes tersebut dilakukan sekali dalam sebulan, yang terdiri dari : tes verbal dan tes analogi verbal. Tes verbal bertujuan untuk mampu melihat kebenaran secara terbalik, sekaligus melihat wawasan seseorang. Yang dimaksud kebenaran secara terbalik adalah bahwa seseorang mengetahui sesuatunya benar atau salah, tidak hanya secara fenomenologis tetapi dapat juga secara dialektis dan tes analogi verbal yang bertujuan untuk melihat pemahaman seseorang terhadap hubungan antar kata, dampak positifnya adalah kemampuan memahami permasalahan.

Sedangkan untuk evaluasi terhadap perusahaan beliau mengatakan bahwa PT.

Mitra Maju Cemerlang menerapkan sistem Kaizen: Continous Improvement. Sistem ini merupakan sistem yang dinamis dan menuntut agar kinerja diperbaiki secara terus- menerus seiring dengan perkembangan zaman, misalnya pada bagian keuangan perusahaan telah menggunakan myob accounting. Sistem inimerupakan software komputer pengolahan data akuntansi, dimana proses pencatatan data transaksi akuntansi dilakukan dengan cara memasukkan data transaksi ke dalam komputer, kemudian komputer akan mengolahnya menjadi laporan yang bertujuan untuk memudahkan dalam membuat laporan keuangan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga narasumber bahwa target perusahaan adalah untuk memasuki pasar Indonesia bagian Timur dan mengikuti tender proyek. Tetapi dalam pelaksanaannya menurut narasumber 1 belum ada

(17)

strategi khusus, dan perusahaan baru menyiapkan surat – surat yang dibutuhkan untuk dapat mengikuti tender proyek tersebut.

Dari hasil analisa tersebut dapat disimpulkan penarapan prinsip accountability pada PT.Mitra Maju Cemerlang terlihat bahwa,perusahaan telah memiliki sistem pengendalian internal yang terdiri dari :adanya struktur organisasi perusahaan, audit internal dan eksternal, serta rincian tugas dan tanggung jawab organ perusahaan yang diatur dalam SOP dan job description. Untuk ukuran kinerja karyawannya, perusahaan melakukan interview, tes psikologi, target yang dicapai dan melihat evaluasi serta laporan dari manajer. Melalui ukuran kinerja tersebut perusahaanakan memberikan reward. Perusahaan juga memiliki ukuran kinerja untuk perusahaan yaitu dengan menggunakan sistem Kaizen: Continous Improvement dengan melakukan evaluasi secara terus – menerus. Perusahaan juga memiliki target jangka panjang yaitu untuk memasuki pasar Indonesia bagian Timur dan mengikuti tender proyek.

4.2.3. Responsibility

Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan.Peneliti membahas tentang Responsibility dengan menggunakan indikator berupa corporate social responsibility (CSR), dan kepatuhan terhadap peraturan pemerintah

Corporate social responsibility (CSR) perusahaan terhadap lingkungan berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 2, beliau mengatakan bahwa perusahaan tidak melakukan CSR terhadap lingkungan karena perusahaan bukan merupakan perusahaan produksimelainkan perusahaan distribusi, sehingga perusahaan tidak memiliki limbah yang dapat mengganggu lingkungan sekitar. Hal itu terlihat dari lingkungan perusahaan dimana tidak adanya limbah produksi perusahaan, tetapi perusahaan memiliki limbah kertas, plastik dan sebagainya.

Sedangkan untuk di lingkungan perusahan dengan mengingat isu go-green yang saat ini sedang ramai dibicarakan, di lingkungan perusahaan masih belum ada tanaman – tanaman.

(18)

CSR perusahaan terhadap masyarakat berdasarkanhasil wawancara dengan narasumber 3, beliau mengatakan bahwa perusahaan tidak mencemari lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Berdasarkan observasi peneliti, pada perusahaan terdapat tempat sampah serta lingkungan perusahaan yang bersih dan perusahaan juga tidak membuat keributan yang dapat mengganggu masyarakat sekitar. Misalnya kegiatan operasional perusahaan yang hanya sampai pukul 17.00 WIB pada hari Jumat dan pukul 15.00 WIB pada hari Sabtu, sehingga tidak mengganggu jam istirahat masyarakat di sekitarnya.Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 1, sampai saat ini perusahaan belum melakukan CSR pada masyarakat yang berupa bantuan misalnya pemberian dana bantuan.

Untuk kepatuhan terhadap peraturan pemerintah dilihat dari ketaatan terhadap pembayaran pajak, peraturan tenaga kerja, konsumen, dan Perseroan Terbatas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 1, beliau mengatakan bahwa perusahaan telah memenuhi kewajibannya kepada Negara dengan menyetor pajak kepada Negara, seperti Pajak Penghasilan, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Pertambahan Nilai, dan pajak lainnya yang telah diatur dalam peraturan perundang- undangan Perpajakan. Perusahaan juga memberikan upah sesuai dengan ketentuan pemerintah mengenai upah minimum, dan bahkan ada beberapa karyawan yang diberikan gaji lebih besar dari upah minimum, upah setiap karyawan juga akan naik secara berkala setiap tahunnya sesuai dengan kinerja kerja masing – masing karyawan. Hal itu juga dibenarkan oleh narasumber 3 yang mengatakan bahwa, perusahaan memberikan gaji sesuai dengan ketentuan pemerintah yaitu berkisar antara Rp.1.700.000 ke atasdan adanya tunjangan – tunjangan yang diberikan perusahaan kepada karyawannya. Selain upah, perusahaan juga tidak mempekerjakan tenaga kerja dibawah 17 tahun.

Untuk hak konsumen berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 2, beliau mengatakan bahwa perusahaan tidak membatasi hak – hak konsumen, misalnya hak untuk mendapatkan ganti rugi/penggantian apabila barang yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. Hal ini juga sesuai dengan pasal 4 Undang – Undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan

(19)

konsumen. Tetapi untuk pengembalian barang rusak di perbolehkan apabila pengiriman barang dilakukan oleh perusahaan tanpa ada pihak perantara, dan untuk pengembalian barang diberikan jangka waktu 3 hari setelah barang diterima konsumen. Perusahaan juga telah menaati beberapa peraturan Perseroan Terbatas dengan adanya akta pendirian Perseroan Terbatas dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).

Dari analisa diatas dapat disimpulkan, perusahaan telah menerapkan CSR nya tetapi ada beberapa hal yang terlewatkan oleh perhatian perusahaan, seperti isu go green dan perusahaan belum melakukan pemberian dana bantuan kepada masyarakat.

Sedangkan mengenai peraturan pemerintah, Perusahaan telah memenuhi kewajibannya kepada Negara dengan taat menyetor pajak. Perusahaan juga telah meberikan upah sesuai dengan ketentuan upah minimum serta tidak mempekerjakan pekerja dibawah umur, perusahaan juga tidak membatasi hak konsumen, dan telah menaati peraturan perusahaan (by laws).

4.2.4. Independency

Perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dantidak dapat di intervensi oleh pihak lain.

Peneliti membahas tentang independency dengan menggunakan indicator berupa fungsi dan tugas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 1 pengambilan keputusan dilakukan oleh pemegang saham terbesar tetapi berdasarkan hasil diskusi dengan pemegang saham yang lain dalam rapatyang diikuti oleh semua pemegang saham.

Beliau juga mengatakan perusahaan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham setiap tahunnya, selain RUPS tahunan ada juga RUPS yang diadakan apabila ada hal mendesak misalnya apabila perseroan ingin mengganti susunan komisaris dan sebagainya. Pada rapat setiap pemegang saham baik itu pemegang saham mayoritas maupun minoritas tidak dibedakan dalam mengikuti rapat, selain itu setiap pemegang saham juga berhak memberikan pendapat dan pengambilan keputusan berdasarkan saham yang dimilikinya. Rapat ini bertujuan agar keputusan yang diambil tersebut

(20)

bersifat objektif dan tidak berdasarkan keputusan sepihak. Untuk pembagian keuntungan pemegang saham telah diatur oleh perusahaan yaitu berdasarkan dividen yang kemudian diberikan sesuai dengan saham yang dimiliki. Perusahaan juga tidak pernah mendapat tekanan dari pemegang saham baik itu pemegang saham mayoritas maupun minoritas.

Untuk karyawan, masing –masing karyawan mengetahui fungsi dan tugasnya masing – masing. Hal ini dapat dilihat dari adanya job description untuk tiap – tiap divisi di perusahaan, berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 3 yang berada pada bagian keuangan, beliau mengetahui tugas dan tanggung jawab divisi keuangan yang salah satunya adalah mengatur laporan arus kas perusahaan. Beliau juga mengatakan bahwa masing – masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan atau melempar tanggung jawab antara satu denganyang lain. Hal itu juga dibenarkan oleh narasumber 2, dimana beliau mengatakan setiap organ perusahaan menyelesaikan tugasnya masing – masing dan tidak melempar tanggung jawabnya ke orang lain meskipun seringkali pekerjaan yang dilakukan tidak selesai tepat pada waktunya.

Untuk regulasi pemerintah berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 1, regulasi pemerintah di PT.Mitra Maju Cemerlang tidak berdampak secara langsung terhadap kinerja perusahaan tetapi hanya memberikan kontribusi dalam membuat kebijakan sistem perusahaan seperti sistem kompensasi, misalnya mengenai kebijakan gaji karyawan. Berdasarkan informasi yang didapat dari narasumber 3 bahwa gaji yang diberikan kepada karyawan di atas upah minimum dan akan mengalami kenaikan gaji setiap tahunnya sesuai dengan kinerja karyawan tesebut.

Selain itu ada juga kompensasi mengenai bonus, uang cuti, kelangsungan pekerjaan, kondisi lingkungan kerja, dan lain lain.

Pada LSM atau serikat buruh, berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 2 tidak ada dampak terhadap kelangsungan perusahaan, misalnya mengenai mogok kerja buruh yang terjadi di beberapa kota – kota Indonesia yang meminta kenaikan upah minimum, hal tersebut tidak terjadi pada perusahaan.

(21)

Untuk jasa konsultan berdasarkan wawancara dengan narasumber 1 dan 2, dimana konsultan pajak hanya bertugas untuk melakukan penghitungan pajak perusahaan dan hanya sebatas memberikan saran atau masukan, konsultan pajak tidak ikut serta dalam pengambilan keputusan.

Dari analisa diatas dapat disimpulkan penerapan prinsip independency pada PT.Mitra Maju Cemerlangtidak terdapat dominasi dari pihak lain baik itu LSM atau serikat buruh dan juga konsultan, selain itu adanya Rapat Umum Pemegang Saham yang melibatkan semua pemegang saham.

4.2.5. Fairness

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. Peneliti membahas tentang fairness dengan menggunakan indikator berupa kesempatan dan keadilan.

Pada perusahaan setiap pemangku kepentingan mempunyai hak untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan, misalnya karyawan. Hal ini terlihat dari hasil wawancara dengan narasumber 3 mengenai kebijakan perusahaan dimana semua karyawan berhak memberikan pendapatnya mengenai kebijakan perusahaan yang tidak di setujui, seperti mengenai kebijakan jangka waktu cuti karyawan tetapi hal tersebut kemudian dibahas pada rapat dan mencapai kesepakatan dimana jangka waktu karyawan untuk cuti adalah 24 hari dalam setahun. Apabila cuti tersebut tidak digunakan selama 1 tahun maka cuti tersebut dapat diuangkan.

Perusahaan juga mengadakan rapat umum pemegang saham yang melibatkan semua pemegang saham. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 1setiap pemegang saham baik mayoritas dan minoritas berkewajiban untuk mengikuti rapat dan berhak untuk memberikan pendapatnya, selain itu pemegang saham mayoritas dan minoritas menerima laporan baik keuangan maupun performa perusahaan selama satu tahun tanpa ada perbedaan saham yang dimiliki. Beliau juga mengatakan bahwa setiap pemegang saham mendapatkan hak – hak sesuai dengan ketentuan yang

(22)

berlaku misalnya pembagian dividen pada perusahaan juga berdasarkan kepemilikan saham di perusahaan.

Selain itu juga, tidak adanya perlakuan yang berbeda terhadap karyawan dilihat dari gender dan agama. Pada PT.Mitra Maju Cemerlang hanya terdapat 1 tenaga kerja wanita yang bekerja pada bagian keuangan perusahaan.Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 1, alasan menggunakan pekerja wanita pada bagian keuangan adalah karena perusahaan pernah mempekerjakan karyawan laki-laki pada divisi ininamun kurang memiliki ketelitian pada pekerjaan keuangan. Maka dari itu, pemilik mempekerjakan pekerja wanita karena dianggap wanita lebih teliti dalam bidang keuangan perusahaan. Beliau juga mengatakan bahwa perusahaan hanya memiliki 1 pekerja wanita karena belum dibutuhkannya tenaga kerja wanita pada divisi lainnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 3, meskipun mayoritas pekerja pada perusahaan ini merupakan karyawan dengan gender atau jenis kelamin laki-laki, pekerja wanita tetap mendapatkan hak nya sebagai pekerja wanita.

Seperti narasumber 3 tetap memperoleh cuti hamil sesuai dengan peraturan pemerintah mengenai ketenagakerjaan yang berlaku. Pekerja pria dan wanita tetap mendapatkan hak yang samaberupa gaji dan tunjangan serta THR berdasarkan hari raya agamanya masing-masing.

Dalam hal agama pada PT. Mitra Maju Cemerlang terdapat dua agama, yaitu Kristen dan Islam. Pada perusahaan tidak adanya perbedaan pelakuan terhadap para pekerja yang didasarkan pada agama. Hal ini terlihat dari setiap Jumat pekerja yang beragama Islam diperbolehkan untuk melakukan sholat Jumatan. Sholat Jumatan ini diberi waktu selama 2 jam (1 jam sholat dan 1 jam istirahat makan siang). Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 1 bahwa, semua pekerja baik pekerja kristen dan islam memperoleh tunjangan hari raya (THR) yang sama.

Pemberian THR tersebut berdasarkan hari raya nya masing-masing, pekerja Islam akan memperoleh THR pada saat Idul Fitri dan pekerja Kristen akan memperoleh THR ketika Natal.

Sedangkan untuk proses jenjang karir karyawan pada perusahaan, menurut narasumber 1 memiliki sistem yang sudah diketahui oleh karyawan yaitu berdasarkan

(23)

kinerja karyawan setiap tahunnya, selain itu kinerja karyawan juga menetukan kenaikan gaji karyawan tersebut. Perusahaan tidak menggunakan lama kerja sebagai acuan dalam kenaikan gaji maupun jenjang karir, karena apabila semua pekerja di perusahaan telah bekerja lama dan tidak memiliki kinerja yang baik hal tersebut akan berdampak pada kinerja perusahaan. Hal itu juga dibenarkan oleh narasumber 2 dan 3 yang mengatakan bahwa, kenaikan gaji dan jenjang karir karyawan didasarkan pada kinerja karyawanapabila kinerja karyawan tersebut baik dan memberikan dampak yang positif kepada perusahaan. Selain itu narasumber 2 juga mengatakan, dengan adanya kebijakan tersebut maka karyawan akan berlomba – lomba untuk meningkatkan kinerjanya masing – masing, sehingga hal tersebut akan berdampak positifpada kinerja perusahaan yang meningkat.

Untuk susunan kompensasi karyawan berupa gaji pokok, tunjangan makan, tunjangan masa kerja dan tunjangan absensi. Beliau juga mengatakan bahwa, susunan kompensasi karyawan juga diberikan rincian secara jelas karena ada perbedaan kompensasi antar karyawan. Perbedaan kompensasi tersebut disebabkan karena adanya perbedaan jabatan, masa kerja dan kemampuan yang dimiliki masing – masing karyawan di dalam perusahaan.

Sistem evaluasi terhadap karyawan dilakukan secara berkala. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga narasumber, perusahaan memberlakukan sistem reward dan punishment. Mengenai reward, perusahaan memberikan bonus serta komisi yang berlaku berdasarkan kinerja masing – masing karyawan. Mengenai punishment, perusahaan memiliki sistem melalui surat peringatan sebanyak tiga kali,dan untuk karyawan yang melanggar peraturan maka akan diberikan surat peringatan (SP). SP tersebut dimulai dari SP1 sampai SP3, dan karyawan yang mendapatkan SP ke 3 maka akandiberhentikan. Selain itu narasumber 2 dan 3 juga mengatakan perusahaan menerapkan sanksi berupa setiap 1 menit keterlambatan karyawan wajib membayar Rp. 2.500,- dan apabila karyawan tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan maka akan dilakukan pemotongan gaji.

Selain karyawan ada juga konsumen, berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber 2, perusahaan tidak membatasi hak – hak konsumen misalnya hak untuk

(24)

mendapatkan ganti rugi/penggantian apabila barang yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. Berdasarkan hasil observasi peneliti dimana perusahaan menerima retur barang yang diberikan konsumen dan kemudian mengganti barang tersebut dengan barang yang baru. Tetapi untuk pengembalian barang rusak di perbolehkan apabila pengiriman barang dilakukan oleh perusahaan tanpa ada pihak perantara, dan untuk pengembalian barang diberikan jangka waktu 3 hari setelah barang diterima konsumen.

Dari hasil analisa dapat disimpulkan penerapan prinsip fairness pada PT.Mitra Maju Cemerlang, tidak ada perbedaan dalam hak dan kewajiban pemegang saham baik itu mayoritas maupun minoritas, misalnya pembagian dividen yang didasarkan pada saham yang dimiliki dan juga tidak ada batasan untuk mengikuti rapat. Untuk karyawan perusahaan tidak membeda-bedakan semua karyawannya mengenai hak dan kewajiban setiap karyawan. Hal itu terlihat dari setiap karyawan mendapat gaji sesuai dengan jabatan dan kinerja nya serta adanya pemberian reward, punishment, dan sebagainya. Sedangkan untuk konsumen perusahaan menerima retur barang yang diberikan oleh konsumen berdasarkan peraturan perusahaan mengenai syarat retur barang.

Gambar

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT.Mitra Maju Cemerlang  Sumber : PT.Mitra Maju Cemerlang

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini juga ingin mengetahui apakah ada perbedaan brand image Kotagede yang dipersepsikan oleh usia 16 – 30 tahun dan 31 – 40 tahun, apakah brand image

Jika pengguna ingin menangkap paket, maka aplikasi akan memberikan pilihan perangkat mana yang akan digunakan untuk menangkap paket, kemudian pengguna dapat memasukkan lokasi

menyediakan Kartu Indonesia Pintar sejumlah penerima Program Indonesia Pintar untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah

Aliran Kas Atas Hasil Dari Properti Pemegang Unit Penyertaan KIK DIRE Manajer Investasi Bank Kustodian Penyewa Properti.. Skema Transaksi DIRE (Kepemilikan

Teknologi wireless yang memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda- beda

Hadith Abu Sa`eed al-Khudry ra mengenai melihat Allah (pada hari Akhirat), Nabi bersabda," Maka Tuhan Yang Maha Perkasa datang kepada mereka (orang mukmin) dalam bentuk yang

Definisi hak alimentasi sesuai dengan Indeks (daftar persoalan menunjuk pada Pasal-Pasal yang bersangkutan) pada KUHPer adalah “kewajiban timbal-balik antara