RENCANA STRATEGIS
( RENSTRA )
TAHUN 2017 – 2021
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS KETAHANAN PANGAN
JL. RAYA TERUSAN SINDANG KM 3 INDRAMAYU
Telp/fax. (0234) 275424
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita panjatkan karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan dokumen yang penting dalam Perencanaan Pembangunan Ketahanan Pangan di Kabupaten Indramayu berupa Rencana Strategi ( Renstra ) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu Tahun 2017 – 2021.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu 2017 – 2021 ini tersusun berkat partisipasi dari berbagai pihak, oleh karena itu kami ucapkan banyak terima kasih.
Semoga Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu 2017 – 2021 ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan Allah SWT senantiasa meridhoi kita semua, amiiiin.
Indramayu, 2016
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum Penyusunan 2
C. Maksud dan Tujuan 3
D. Sistematik Penulisan 3
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN 5
2.1 Tugas dan Fungsi 5
2.2 Sumber Daya 7
2.3 Kinerja Pelayanan 8
2.4 Tantang dan Penluang 14
BAB III. ISU-ISU STRATEGI BERDASARKAN VISI DAN MISI SERTA 18
TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi 18 3.2 Telaahan Visi dan Misi dan Program Kepala Daerah dan 19
Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3 Telaahan Renstra K/L Renstra Provinsi 21
3.4 Telaahan Tata Ruang Wilayah dan Kaljian Lingkungan Hidup 24 Strategis
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis 25
BAB IV. TUJUAN, SAARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 28
4.1 VISI dan MISI 28
4.2 Tujuan dan Sasaran Janngka Menengah DKP 29
4.3 Strategi dan Kebijakan 31
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 36
BAB VI. INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGAJU PADA TUJUAN 43 DAN SASARAN RPJMD
BAB VII. PENUTUP 46
ii
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 1 BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan merupakan suatu proses peningkatan kualitas hidup masyarakat baik material maupun spiritual. Tujuan Pembangunan Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan di Kabupaten Indramayu merupakan bagian yang terpenting dari pembangunan perekonomian masyarakat karena mayoritas masyarakat Kabupaten Indramayu bermata-pencaharian dari sektor pertanian, perikanan dan kehutanan.
Untuk melaksanakan pembangunan Ketahanan Pangan, diperlukan adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, oleh karena itu pengembangan ketahanan pangan dan sumber daya manusia mutlak perlu dilaksanakan dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat dan SDM yang berkualitas.
Ketahanan pangan merupakan suatu sistem yang terdiri atas subsistem ketersediaan, distribusi dan konsumsi. Kinerja masing masing sub sistem tercermin dalam hal stabilitas pasokan pangan, akses masyarakat terhadap pangan, serta pemanfaatan pangan (food utilization) termasuk pengaturan menu dan distribusi pangan dalam keluarga.Kinerja dari ketiga subsistem ketahanan pangan akan terlihat pada status gizi masyarkat, yang dapat dideteksi antara lain dari status gizi anak balita. Apabila salah satu atau lebih dari ketiga subsistem tidak berfungsi makan akan terjadi masalah kerawanan pangan yang akan berdampak pada peningkatan status gizi kurang/gizi buruk. Jika terjadi hal demikian dapat dikatakan negara/daerah tersebut belum mampu mewujudkan ketahanan pangan.
Komitmen dan kerjasama yang kuat antara pemerintah dan seluruh komponen masyarakat dalam melaksanakan pembangunan ketahanan pangan nasional, sesuai dengan tanggungjawab dan kemampuannya masing-masing. Masyarakat menjadi pelaku utama dalam pembangunan nasional sedangkan pemerintah lebih berperan dalam menyelenggarakan fungsi pelayanan, pengaturan, fasilitasi dan advokasi.
Terkait dengan penyusunan Renstra SKPD, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 telah mengatur bahwa RPJMD yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah harus menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD. Visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan yang tertuang di dalam Renstra SKPD dirumuskan dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang ditetapkan
Pemerintah Kabupaten Indramayu telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 yang dituangkan dalam
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 2 Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021. RPJMD Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahunan sebagai penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah.
Berdasarkan uraian di atas, maka Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Indramayu sebagai salah satu SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu menyusun dan menetapkan Renstra DKP Kabupaten Indramayu Tahun 2017-2021 dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021. Selanjutnya Renstra DKP yang telah ditetapkan harus menjadi pedoman dalam penyusunan Renja DKP yang merupakan dokumen perencanaan tahunan dan penjabaran dari perencanaan periode 5 (lima) tahunan.
B. Landasan Hukum
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu Tahun 2017 – 2021, disusun berdasarkan :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah
5. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 9 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Penyusunan Perangkat Daerah;
6. Peraturan Bupati Indramayu Nomor 54 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu.
C. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu Tahun 2017 – 2021, adalah untuk menyediakan suatu dokumen perencanaan yang merupakan penjabaran Visi dan Misi Bupati Indramayu Tahun 2017 – 2021.
Tujuan penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu Tahun 2017 – 2021, adalah sebagai berikut :
1. Menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Tahunan, karena memuat program dan kegiatan tahun 2017 - 2021.
2. Menjadi acuan bagi seluruh pegawai DKP Kabupaten Indramayu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 3 3. Menjamin adanya konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi pembangunan
4. Menjamin terciptanya penggunaan sumber daya pembangunan secara efektif, efisien dan berkelanjutan
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu Tahun 2017 – 2021, disusun berdasarkan tata urutan sebagai berikut :
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DKP
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 2.2. Sumberdaya
2.3. Kinerja Pelayanan
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan DKP Sub Bab ini menjelaskan permsalahan-permasalahan pelayanan DKP beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Sub Bab ini menjelaskan tugas dan fungsi DKP yang terkait dengan visi, misi serta program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih.
3.3 Telaahan RENSTRA K/L dan RENSTRA BKP
Sub Bab ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan DKP yang mempengaruhi permasalahan pelayanan DKP ditinjau dari sasaran jangka menengah RENSTRA K/L ataupun RENSTRA DKP.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Sub Bab ini mengemukakan faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan DKP yang mempengaruhi permasalahan pelayanan BP4K
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 4 ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
Bagian ini meriview kembali faktor-faktor dari pelayanan DKP yang mempengaruhi permasalahan pelayanan DKP.
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3 Strategi dan Kebijakan
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI. INDIKATOR KINERJA DKP YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII. PENUTUP LAMPIRAN.
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 5 BAB II
GAMBRAN PELAYANAN DINAS KETAHANAN PANGAN (DKP)
KABUPATEN INDRAMAYU
2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Dasar Hukum dibentuk Dina Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Indramayu.
Adapun Tugas, Fungsi dan Sruktur Orginasasi sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Bupati Indramayu Nomor 54 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu, adalah sebagai berikut :
a. Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah di bidang pangan.
b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu, mempunyai fungsi :
1.
Perumusan kebijakan teknis di bidang pangan;2.
pelaksanaan kebijakan di bidang pangan;3.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pangan;4.
pelaksanaan administrasi Dinas di bidang pangan;5.
pelaksanaan pengelolaan UPT;6.
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 6
STRUKTUR ORGANISASI DKP KABUPATEN INDRAMAYU
KEPALA
SEKRETARIAT
Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian
Sub Bagian Perencanaan Dan Evaluasi
BIDANG Konsumsi dan Keamanan Pangan
Kasi Konsumsi Pangan
Kasi Penganekaragaman
Pangan BIDANG
Ketersediaan dan Distribusi
Kasi Ketersediaan Pangan
Kasi Disribusi Pangan
Kasi Kerawanan Panngan
Kasi Kerawanan Pangan
Kelompok Jabatan FungsionaL
UPTD
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 7 2.2 SUMBER DAYA
A. Kondisi Umum Pegawai
Komposisi pegawai Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu terdiri dari sejumlah personil yang masing-masing mengisi jabatan struktural dan staf fungsional umum sebagai pelaksana sesuai dengan struktur yang telah ditetapkan. Secara terperinci, komposisi pegawai di Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu dapat pada tabel berikut ini :
1.
Tabel 1. Koposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
No Status Jumlah (Orang) %
1 Laki-Laki 23 79,48
2 Perempuan 8 20,52
Jumlah 31 100,00
Tabel 2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan :
NO Pendidikan Jumlah
1 Pasca Sarjan (S2) 6 Orang
2 Sarjana (S1) 10 Orang
3 Diploma (D3) 2 Orang
4 SMA/SLTA 10 Orang
5 SMP 2
Tabel 3 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pangkat/Gol:
NO Pangkat/Gol Jumlah
1 Pembina Utama Muda/IVc 1
2 Pembina Tk.I/IVb 1
3 Pembina /IVa 4
4 Penata Tk.I 5
5 Penata
6 Penata Muda Tk.I 7 Penata Muda
8 Pengatur Tk. I (II/d)/Pengatur Muda
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 8 B Sarana Prasarana
Disamping sumber daya manusia yang profesional, ketersediaan sarana dan prasarana juga merupakan unsur penting dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu telah dilengkapi sarana dan prasarana yang diharapkan mampu mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya.
Adapun jenis sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Dinas Ketahanan Kabupaten Indramayu untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada, Tabel II.4 dibawah ini :
Tabel 4
Aset Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten indramayu (Posisi Per Des 2016)
NO URAIAN Jumlah (Unit)
1 Peralatan dan Mesi
a. Alat Angkut (Roda 4/2) 12 b. Alat Dinas dan Rumah Tangga 195 Total Nilai Asset per Des 2016
2.
2.3 KINERJA PELAYANAN
Sesuai dengan kewenangannya, peran pemerintah kabupaten /kota dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan masyarakat antara lain sebagai berikut : a. Identifikasi :
- Potensi sumberdaya dan produksi pangan serta keragaman konsumsi pangan masyarakat.
- Cadangan pangan masyarakat.
- Kelompok rawan pangan.
- Infrastruktur distribusi kabupaten/kota.
- Pangan pokok masyarakat.
b. Pembinaan
- Peningkatan produksi dan produk pangan berbahan baku lokal.
- Pengembangan penganekaragaman produk pangan.
- Monitoring cadangan pangan masyarakat.
- Pengawasan mutu dan keamanan produk pangan masyarakat.
c. Pencegahan dan pengendalian masalah pangan sebagai akibat - Menurunnya ketersediaan pangan.
- Penurunan akses pangan.
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 9 d. Pengembangan dan pengaturan cadangan pangan pokok tertentu
kabupaten/kota.
e. Penanganan dan penyaluran pangan untuk kelompok tertentu tingkat kabupaten/kota.
f. Pencegahan dan penanggulangan masalah pangan sebagai akibat menurunnya mutu, gizi, dan keamanan pangan.
g. Informasi harga di kabupaten/kota.
h. Pembangunan pasar untuk produk pangan yang dihasilkan di Kabupaten/Kota.
i. Peningkatan mutu konsumsi masyarakat.
j. Analisis mutu, gizi dan keamanan produk pangan segar dan pabrik skla kecil/rumah tangga.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007, tentang pembagian urusan pemerintahan, terdapat 31 urusan pemerintahan, termasuk didalamnya bidang ketahanan pangan yang telah dan akan dilaksanakan oleh provinsi dan kabupaten/kota yang merupakan urusan wajib.
Selanjutnya menurut Peraturan Menteri Pertanian No.
65/Permentan/OT.140/12/2010, tentang SPM bidang ketahanan pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota, dimana untuk indikator SPM Bidang Ketahanan Pangan, untuk Provinsi terdapat 4 indikator, sedangkan untuk Kabupaten/Kota terdapat 7 indikator.
Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini :
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 10 Tabel 5
Indikator Standar Pelayanan Minimal Ketahanan Pangan
Jenis
SPM
Pelayanan
No
Dasar Bid. Capaian Ket
Ketahanan
Indikator NILAI (%)
Pangan
A
Ketersediaan
dan 1
Ketersediaan
energy 90 2015
cadangan
pangan dan protein
perkapita
2 Penguatan
Cadangan 60 2015
Pangan
B Distribusi dan 3 Ketersediaan 90 2015 Akses Pangan informasi pasokan,
harga dan akses
pangan di daerah
4 Stabilitas harga
dan 90 2015
pasokan pangan
C Penganekaragam
- 5 Pencapaian skor
Pola 90 2015
man dan Pangan Harapan
Keamanan (PPH)
Pangan
6 Pengawasan dan 80 2015
Pembinaan
Keamanan Pangan
D Penanganan 7
Penanganan
Daerah 60 2015
Kerawanan Rawan Pangan
Pangan
Berdasarkan hal di atas, maka Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu telah melakukan upaya-upaya peningkatan ketahanan pangan melalui beberapa kegiatan strategis baik dalam bentuk pemberdayaan masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan dan peningkatan pendapatan masyarakat serta analisis-analisis dalam rangka menghasilkan rumusan-rumusan dan
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 11 kebijakan peningkatan ketahanan pangan baik dalam bentuk himbauan, edaran, keputusan dan peraturan
Dalam hal sinkronisasi dan koordinasi dengan instansi /lembaga/yayasan yang terkait. Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pemberdayaan Masyarakat.
a. Pengembangan Desa Mandiri Pangan (Demapan)
Kegiatan ini merupakan pengembangan Desa rawan pangan yang mempunyai potensi sumber daya alam berupa penambahan modal untuk pengembangan usaha masyarakat miskin melalui pengembangan Lembaga Keuangan Desa (LKD), sehingga terjadi peningkatan pendapatan yang berdampak positif terhadap pemenuhan kebutuhan pangan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut yaitu :
Tahun I, merupakan Tahap Persiapan Tahun II, merupakan Tahap Penumbuhan Tahun III, merupakan Tahap Pengembangan Tahun IV, merupakan Tahap Kemandirian
Tahun V, Gerakan Kemandirian Pangan yaitu desa tersebut telah mampu membina desa lain di sekitarnya dalam satu Kecamatan
Hasil yang ingin dicapai adalah bagaimana usaha masyarakat tersebut berkembang sehingga mereka mampu memenuhi kebutuhan pangannya dan pendapatannya juga meningkat.
b. Pengembangan Lumbung Pangan.
Kegiatan ini merupakan pengembangan dari kelembagaan pangan masyarakat menjadi kelembagaan cadangan pangan masyarakat.
c. Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat
Kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat adalah bagian kegiatan program peningkatan ketahanan pangan yang bertujuan meningkatkan kemampuan Gapoktan dan unit-unit usaha yang dikelolanya (distribusi/pemasaran dan cadangan pangan) dalam usaha memupuk cadangan pangan dan memupuk modal dari usahanya dan dari anggotanya yang tergabung dalam wadah Gapoktan serta mendukung kapasitas Gapoktan dalam mengelola distribusi hasil produksinya agar
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 12 anggotanya dapat memperoleh harga yang optimal pada saat musim.
d. Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Kegiatan Pemanfaatan Pekarangan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber gizi keluarga dalam rangka menunjang tercapainya konsumsi pangan bergizi, beragam, seimbang dan aman (B2SA) sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga.
2. Analisis Berdasarkan Subsistem Ketahanan Pangan
Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan bahan rumusan dan kebijakan dalam pengembangan ketahanan pangan Kabupaten Indramayu.
Rumusan kebijakan ini akan dijadikan input untuk dibahas ditingkat Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Indramyu, sehingga menghasilkan kebijakan dalam pengembangan ketahanan pangan Kabupaten Indramayu 2016 - 2021. Analisis yang dilakukan sebagai berikut :
a. Analisis Ketersediaan Pangan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melihat situasi ketersediaan pangan berikut hal-hal yang mempengaruhi ketersediaan tersebut sehingga dihasilkan bahan-bahan untuk rumusan kebijakan pengembangan ketahanan pangan yang akhirnya akan menjadi kebijakan dalam rangka penyediaan pangan masyarakat.
b. Analisis Distribusi Pangan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana ketergantungan Kabupaten Indramayu terhadap pasokan pangan dari luar dan sejauh mana kemampuan Kabupaten Indramayu memenuhi kebutuhan pangan di luar Kabupaten Indramayu, masalah-masalah distribusi pangan yang berdampak terhadap kenaikan harga pangan di tingkat konsumen sehingga sulit dijangkau oleh masyarakat. Analisis ini diharapkan mampu memberikan rumusan kebijakan tentang efisiensi distribusi pangan, upaya-upaya
terhadap jaminan pasokan pangan sehingga bahan pangan tersebut mudah dijangkau oleh masyarakat.
c. Analisis Harga Pangan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melihat situasi harga pangan baik
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 13 ditingkat produsen maupun konsumen. Analisis ini menghasilkan prediksi kemungkinan terjadinya gejolak harga pangan dan rumusan kebijakan antisipasi gejolak harga pangan tersebut baik ditingkat produsen maupun konsumen. Kondisi harga pangan di Kabupaten Indramayu setiap tahunnya tidak memperlihatkan kenaikan yang begitu meresahkan masyarakat.
Secara umum perkembangan harga pangan pokok dan strategis ditingkat konsumen umumnya masih wajar dan masih terjangkau oleh daya beli masyarakat. Kenaikan harga dipicu oleh karena menghadapi Puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Terjadinya fluktuasi harga bahan pangan pada beberapa komoditi disebabkan karena pasokan pangan terbatas serta sistim distribusi yang terhambat. Kenaikan harga ditingkat konsumen tidak selalu diiringi oleh kenaikan harga di tingkat produsen, berarti keuntungan yang lebih besar dinikmati oleh pedagang.
d. Analis Pola Konsumsi
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melihat situasi konsumsi pangan rumah tangga atau keseimbangan kontribusi diantara jenis pangan yang dikonsumsi, sehingga dapat memenuhi standar gizi yang dianjurkan.
Dengan demikian, masyarakat dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan baik. Analisis ini bertujuan untuk : (1) menganalisis pola konsumsi pangan rumah tangga berdasarkan aspek kuantitas (2) mengalisis pola konsumsi pangan rumah tangga berdasarkan aspek kualitas, dan (3) faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi pangan rumah tangga.
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan pendekatan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang terdiri dari Angka Kecukupan Energi (AKE), Angka Kecukupan Protein (AKP) untuk mengetahui pola konsumsi pangan rumah tangga berdasarkan aspek kuantitas. Analisis Pola Pangan Harapan (PPH) dilakukan untuk mengetahui pola konsumsi pangan berdasarkan aspek kualitas. Selanjutnya hasil analisis dilakukan uji beda nyata untuk mengetahui perbedaan konsumsi pangan pada setiap kelompok pendapatan. Sedangkan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi pola konsumsi pangan digunakan analisis regresi linier berganda.
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 14 Upaya pencapaian kinerja pelayanan DKP Kabupaten Indramayu dalam bentuk pembinaan ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan tidak hanya ditempuh melalui program utama sebagaimana yang telah terurai sebelumnya, akan tetapi didukung pula melalui beberapa program penunjang, sebagai berikut :
1) Pelayanan Administrasi Perdinasan;
2) Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur;
3) Peningkatan Disiplin Aparatur;
4) Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur; dan
5) Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
DKP Kabupaten Indramayu dalam menjalankan Tupoksi nya di bidang ketahanan pangan tentunya tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi baik internal maupun eksternal, akan tetapi permasalahan dimaksud harus dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pelayanan kinerja. Tantangan yang paling nyata dihadapi ke depan terkait dengan pembinaan ketahanan pangan adalah makin merambahnya sektor non pertanian secara umum yang telah mengalih fungsikan lahan produktif pertanian, perikanan dan lahan konservasi kehutanan, baik sektor perumahan rakyat sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan atas perluasan pemukiman bagi masyarakat, maupun sektor industri barang serta jasa perdagangan dan wisata untuk mengembangkan skala usaha dalam pemenuhan target produksi dan jasanya, yang diakibatkan oleh adanya perkembangan global di berbagai sektor kehidupan masyarakat yang tidak dapat dihindari.
Sedangkan di sisi lain, sustansibilitas ketersediaan pangan bersumber pertanian, peternakan dan perikanan serta kelestarian daya dukung lahan konservasi dan hutan lindung melalui pemberdayaan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha masih harus tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan kesinambungannya.
Seiring dengan perkembangan global tersebut telah diantisipasi dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah baik pusat maupun provinsi, hal ini tentu berimplikasi pula terhadap kebijakan yang harus dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu agar teraplikasi sinergitas dan kesesuaian dalam menyelenggarakan berbagai program dan kegiatan yang mengedepankan prinsip keselarasan segenap potensi stakeholders yang terlibat dan berkepentingan didalamnya.
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 15 2.4.1 Tantangan
Tantangan yang ada pada pengembangan pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu adalah :
1. Kurangnya pelatihan terhadap pendamping dalam menjalankan setiap program untuk pembinaan masyarakat.
2. Belum terlaksananya dengan baik diversifikasi produksi dan konsumsi pangan.
3. Terbatasnya tenaga/sumber daya manusia baik kualitas maupun kuantitas khususnya PNS (jumlah PNS hanya 13 orang)
4. Adanya kecenderungan masyarakat makanan cepat saji dari bahan impor.
5. Perilaku masyarakat yang masih cenderung sulit merubah pola makan(pangan alternatif yang berasal sumber pangan lokal) dalam hal ini karena kebiasaan sejak kecil.
6. Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk cukup tinggi
7. Masuknya produk pangan dari luar dan tingginya tingkat persaingan usaha.
8. Fluktuasi harga pangan.
9. Tingginya alih fungsi lahan dan menurunnya kualitas lahan produktif.
10. Masih terbatasnya komsumsi pangan berimbang, beragam, bergizi, seimbang dan aman.
2.4.2 Peluang
Peluang yang ada pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaen Indramayu adalah :
1. Adanya teknologi yang selalu berkembang
2. Trend perubahan perilaku masyarakat konsumen terhadap produk olahan pangan
3. Pangsa pasar yang semakin terbuka, terutama pasar domestik
4. Makin meningkatnya permintaan masyarakat terhadap produk pangan olahan yang beraneka, sehat, bergizi, dan berkualitas.
5. Potensi diversifikasi bahan pangan.
6. Tersedianya anggaran yang cukup baik dari APBD II maupun APBN
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 16 untukmenunjang terselenggaranya kegiatan Ketahanan Pangan.
7. Adanya koordinasi dengan DINAS POM dan Dinas Kesehatan dalam melakukan berbagai upaya agar terdapat standar pangan yang sehat serta bebas bahan pengawet.
8. Tersedianya pekarangan masyarakat untuk pelaksanaan penanamanpangan lokal yang berkualitas serta dapat meningkatkan pendapatan.
9. Adanya harga pembelian pemerintah yang dilaksanakan oleh Bulog, LDPMdan Kelompok Lumbung Pangan Masyarakat.
10. Terbentuknya Kelompok pada daerah rawan pangan yang dapatmendorong peningkatan pendapatan masyarakat miskin.
11. Adanya komitmen pemerintah Kabupaten Indramayu dalam upaya pengentasan kemiskinan
12. Adanya kebijakan Nasional percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)
13. Adanya kebijakan pemerintah bahwa ketahanan pangan merupakanurusan wajib.
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 17 BAB III
ISU-ISU STRATEGI BERDASARKAN VISI DAN MISI SERTA TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dalam menjalankan tugas dan fungsinya DKP
Kabupaten Indramayu tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang timbul, antara lain :
1. Masih terdapatnya kebijakan nasional yang kurang mendukung perwujudan ketahanan pangan
2. Belum terintegrasinya kebijakan ketahanan pangan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota;
3. Pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman masih belum optimal sehingga sampai saat ini belum tercapai skor Pola Pangan Harapan yang ideal;
4. Rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya engkonsumsi pangan yang baik dan benar sebagaimana anjuran B2SA;
5. Masih kurangnya kompetensi sumber daya manusia yang menangani bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan, konsumsi dan penganekaragaman pangan, serta keamanan pangan;
6. Rendahnya pengetahuan dan kemauan masyarakat untuk optimalisasi pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga yang aman dan bebas bahan kimia;
7. Kurang optimalnya peran Dewan Ketahanan Pangan sebagai wadah koordinasi SKPD dalam penyelenggaraan Ketahanan Pangan.
8. Masih ada daerah rawan pangan yang belum tertangani dan lumbung pangan yang belum berfungsi optimal.
9. Masih terdapat alih fungsi lahan produktif usaha sektor pertanian/peternakan/perikanan/kehutanan menjadi sektor pembangunan lainnya;
10. Sebagian besar peralatan olahan pangan diberikan kepada pengusaha olahan pangan skala rumah tangga belum bisa dimanfaatkan secara maksimal dikarenakan masih perlu dilakukan modifikasi
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 18 3.2. Telaahan VISI dan MISI dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan.
Sedangkan menurut UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
Dengan mempertimbangkan arah dan tahapan pembangunan jangka panjang daerah, hasil-hasil yang sudah dicapai pada tahap sebelumnya dan permasalahan yang dihadapi serta isu-isu strategis yang berkembang, maka pernyataan Visi Pemerintah Kabupaten Indramayu Tahun 2016 – 2021 adalah ‘Terwujudnya Masyarakat Indramayu Yang Religius, Maju, Mandiri, dan Sejahtera Serta Terciptanya Keunggulan Daerah’ (Indramayu Remaja Tiga) dengan pengertian sebagai berikut :
• Religius, diartikan bahwa masyarakat Indramayu diharapkan memiliki tingkat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama secara baik dan benar sehingga dapat tercermin dalam pola berfikir dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai agama yang diyakininya.
• Maju, diartikan bahwa masyarakat Indramayu cerdas, terampil, bergerak dinamis, kreatif, inovatif serta tangguh menghadapi tantangan.
• Mandiri, diartikan bahwa segala sumber daya yang dimiliki sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat Indramayu, sehingga sesuai dengan nafas dan tujuan hakiki penyelenggaraan Otonomi untuk Daerah.
• Sejahtera, diartikan bahwa masyarakat Indramayu memiliki rata-rata tingkat pendapatan yang memadai, tingkat pendidikan yang cukup dan derajat kesehatan yang baik, sehingga dapat hidup layak baik secara fisik maupun non fisik.
Misi didefinisikan sebagai rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi, dengan cara memperhatikan kondisi umum daerah dan arah pembangunan. Misi mencerminkan upaya-upaya menjalankan fungsi dan peran daerah.
Misi adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai visi yang ditetapkan. Dalam kaitan ini misi pun akan terbagi dalam misi yang terkait dengan penataan wilayah, penanganan penduduk dan tata kelola pemerintahan.
Misi Pemerintah Kabupaten Indramayu adalah : Sapta Karya Mulih Harja atau tujuh kebijakan strategis dalam mengelola masyarakat kabupaten Indramayu yang kaya
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 19 raya dari sumber daya alamnya, didiami oleh penduduk yang padat serta hidup makmur dan damai. Misi ini tidak secara signifikan merubah dari Misi Sapta Karya Mulih Harja pada Periode sebelumnya, akan tetapi ada beberapa perubahan sebagai langkah penyesuaian terhadap perkembangan yang terjadi.
Adapun misi yang akan ditempuh untuk mencapai visi tersebut adalah :
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Berbasis Ajaran Agama, Ilmu Pengetahuan, Teknologi (IPTEK) Dan Budaya Lokal;
2. Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat Melalui Penguatan Lembaga Ekonomi Kerakyatan Serta Keserasian Industri Dan Pertanian;
3. Mengembangkan Infra Struktur Wilayah Dan Pengelolaan Lingkungan Secara Selaras, Lestari Dan Optimal;
4. Meningkatkan Peran Masyarakat Dalam Mewujudkan Keunggulan Daerah Yang Berbasis Kearifan Lokal;
5. Mengembangkan Reformasi Birokrasi, Dengan Mewujudkan Pemerintahan Yang Bersih, Profesional Dan Mengayomi Rakyat;
6. Menguatkan Peran Pemerintahan Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat;
7. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Untuk mendukung pencapaian visi dan misi Pemerintah Kabupaten Indramayu dimaksud, Dinas Ketahanan Pangan sesuai tugas pokoknya yaitu membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketahanan pangan memposisikan kontribusinya dengan fungsi yang menyertainya, sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pangan;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pangan ;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaopran bidang pangan 4. Pelaksanaan Administrasi di bidang pangan
5. Pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan kerja sama di bidang pangan.
6. Pelaksanaan penglolaan UPTD
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Ditinjau dari sisi tugas pembinaan ketahanan pangan, secara umum tugas DKP terkait dengan pencapaian visi dan seluruh misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, namun secara khusus tugas dan fungsi yang menyertainya berkontribusi langsung dalam
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 20 mendukung pencapaian misi ke – 2 yaitu “Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat Melalui Penguatan Lembaga Ekonomi Kerakyatan Serta Keserasian Industri Dan Pertanian” Misi ini diarahkan untuk mewujudkan kebijakan yang sistematis dalam rangka meningkatkan perekonomian berbasis kerakyatan dalam raangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan kebijakan pengalokasian anggaran yang proporsional dan pembangunan yang berkeadilan.
Merujuk pada misi tersebut, tujuan pembangunan ketahanan pangan sangat berkaitan dengan pencapaian tujuan mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui Terwujudnya Ketahanan Pangan dengan sasaran Meningkatnya Ketahanan Pangan melalui ketersediaan pangan (produksi dan cadangan pangan), keterjangkauan, konsumsi pangan dan gizi serta keamanan pangan berbasis bahan baku, sumber daya dan kearifan lokal.
3.3 Tealaahan Rentstra K/L dan Renstra Provinsi
Pada proses pembinaan ketahanan pangan yang diselenggarakan oleh DKP Kabupaten Indramayu mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, tentunya tidak dapat terlepas dari visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang terdapat pada lembaga koordinatif sinergis horisontal di tingkat Pemerintah Kabupaten Indramayu saja, akan tetapi berkaitan pula secara vertikal di tingkat pusat seperti Kementerian Pertanian RI (termasuk didalamnya DINAS Ketahanan Pangan pusat), Kementerian Kelautan dan Perikanan RI serta Kementerian Kehutanan RI, maupun di tingkat provinsi seperti DINAS Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi Jawa Barat, DINAS Koordinasi Penyuluhan (Bakorluh) Provinsi Jawa Barat, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat serta Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
Oleh karenanya, perlu diuraikan lebih lanjut tentang korelasi dan kontribusi peran dan fungsi DKP Kabupaten Indramayu terhadap pencapaian kinerja lembaga vertikal sebagaimana dimaksud, agar keselarasan pelayanan kinerja di tiap tingkatan pemerintahan dapat tercipta sekaligus berlangsung dengan harmonis dalam upayanya guna memfasilitasi terwujudnya kondisi ideal Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Memperhatikan visi Kementerian Pertanian RI yaitu “Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul Berkelanjutan yang Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing, Ekspor dan Kesejahteraan Petani” melalui berbagai misi yang telah ditetapkan, DKP berkontribusi terhadap pencapaian misi ke – 1 yaitu
“Mewujudkan Sistem Pertanian Berkelanjutan yang Efisien, Berbasis IPTEK dan
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 21 Sumberdaya Lokal, serta Berwawasan Lingkungan melalui Pendekatan Sistem Agribisnis”; dan misi ke –4 yaitu “Menjadikan Petani yang Kreatif, Inovatif dan Mandiri serta Mampu Memanfaatkan Iptek dan Sumberdaya Lokal untuk Menghasilkan Produk Pertanian Berdaya Saing Tinggi”.
Memperhatikan pula visi BKP pusat Kementerian Pertanian RI yaitu
“Menjadi Institusi yang Handal, dalam Pemantapan Ketahanan Pangan” melalui berbagai misi yang telah ditetapkan, DKP berkontribusi terhadap pencapaian seluruh misi nya yaitu :
1. Peningkatan Kualitas Pengkajian dan Perumusan Kebijakan Pembangunan Ketahanan Pangan;
2. Pengembangan dan Pemantapan Ketahanan Pangan Masyarakat, Daerah dan Nasional;
3. Pengembangan Kemampuan Kelembagaan Ketahanan Pangan Daerah;
4. Peningkatan Koordinasi dalam Perumusan Kebijakan, Pengembangan Ketahanan Pangan, Serta Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaannya.
Memperhatikan visi BKPD Provinsi Jawa Barat yaitu
“Tercapainya Kemantapan Ketahanan Pangan di Jawa Barat” melalui berbagai misi yang telah ditetapkan, DKP berkontribusi terhadap pencapaian seluruh misi nya yaitu :
1. Meningkatkan Ketersediaan dan Penguatan Cadangan Pangan;
2. Meningkatkan Distribusi dan Akses Pangan secara Berkelanjutan;
3. Meningkatkan Penanganan Daerah Rawan Pangan melalui Pemberdayaan Masyarakat;
4. Meningkatkan Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Berbasis Potensi Lokal; dan
5. Meningkatkan Dukungan Manajemen dan Teknis Bidang Ketahanan Pangan.
Sejalan dengan arah pembangunan lembaga pusat dan provinsi dimaksud, dalam RPJMD Pemerintah Kabupaten Indramayu Tahun 2016 – 2021, dimana DKP turut berperan terhadap proses pencapaian prioritas pembangunan, maka prioritas pembangunan Kabupaten Indramayu diarahkan pada :
1. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, terutama pendidikan dan kesehatan maupun aspek lainnya yang mengutamakan manusia dalam pembangunan;
2. Revitalisasi pertanian dan pembangunan perdesaan melalui pembangunan maupun pengembangan agribisnis, agroindustri serta koperasi, usaha mikro,
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 22 kecil dan menengah;
3. Peningkatan investasi dan penciptaan peluang kerja;
4. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur serta pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan untuk mendorong percepatan pembangunan perekonomian daerah;
5. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih; dan
6. Peningkatan kesalehan sosial masyarakat dan/atau pembangunan sosial keagamaan untuk mencapai harkat dan martabat kemanusiaan yang tinggi atau tingkat peradaban masyarakat yang tinggi.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Linhkungan Hidup Strtegis RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) merupakan hasil perencanaan tata ruang yang dilakukan untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dalam suatu kesatuan geografis, berdasarkan aspek administratif atau aspek fungsional. Aspek penting dalam penyusunan tata ruang adalah melihat secara detail kondisi lingkungan dan ekosistem sebuah wilayah, termasuk kondisi ekonomi dan sosial masyarakat di wilayah tersebut. Keberadaan RTRW dan juga sangat bermanfaat. Karena menjadi pedoman dalam menyusun rencana pembangunan baik jangka panjang, menengah, demikian juga rencana kerja pemerintah jangka pendek.
Pembangunan kedaulatan pangan tidak lepas dari ketersediaan lahan.
Dalam RTRW telah disebutkan kawasan peruntukan pertanian yaitu wilayah budidaya pertanian pangan dan hortikultura pada kawasan lahan pertanian basah maupun kering. Kawasan peruntukan pertanian ini ditetapkan dengan tujuan melindungi kawasan dan lahan pertanian pangan secara berkelanjutan, menjamin tersedianya lahan pertanian pangan dan hortikultura secara berkelajutan, mewujudkan kemandirian, ketahanan pangan dan kedaulatan pangan, melindungi kepemilikan lahan pertanian pangan milik petani, meningkatkan kemakmuran, kesejahteraan petani dan masyarakat, meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan petani, meningkatkan penyediaan lapangan kerja bagi kehidupan yang layak, mempertahankan keseimbangan ekologis, mewujudkan revitalisasi pertanian ditetapkan sebagai kawasan pertanian pangan dan hortikultura berkelanjutan, lahan pertanian pangan dan hortikultura berkelanjutan dan cadangan lahan pertanian pangan dan hortikultua berkelanjutan.
Kegiatan DKP Kabupaten Indramayu yang berhubungan dengan rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis adalah pembangunan
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 23 gudang lumbung pangan. Pembangunan lumbung pangan ini bertujuan untuk menampung gabah pada waktu musim panen raya dan menampung gabah antisipasi pada musim-musim tertentu.
Pembangunan gudang lumbung pangan masyarakat dibangun di wilayah/daerah sentra produksi dan daerah rawan pangan. Oleh karena itu gudang lumbung pangan dibangun (lokasi) pada daerah pemukiman sesuai dengan tata ruang wilayah kecamatan/desa. Target pembangunan lumbung pangan sebanyak 31 (Tiga Puluh Satu) buah untuk lumbung pangan masyarakat dan 1 buah lumbung pangan pemerintah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu 2016 s/d 2021.
Penentuan lokasi gudang lumbung pangan dilakukan dengan cara mengkoordinasikan dengan kecamatan sehingga pihak pemerintah kecamatan dapat memberikan gambaran dimana/lokasi lumbung pangan akan dibangun.
Melalui hal diatas dapat diketahui dengan tepat dimana gudang lumbung pangan tersebut akan dibangun sehingga tidak bersentuhan dengan kawasan hutan lindung/cagar alam. Dalam hal ini berdirinya bangunan lumbung berdiri di atas lahan yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategi
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Ketahanan Kabupaten Indramayu adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya sangat signifikan bagi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu di masa datang.
Berbagai permasalahan pembangunan ketahanan pangan yang dihadapi, tantangan dan potensi yang dapat dikembangkan mendasari perumusan isu strategis pembangunan ketahanan pangan. Perumusan dilaksanakan dengan mempertimbangkan pengaruh terhadap pencapaian sasaran pembangunan ketahanan pangan Kabupaten Indramayu, luasnya dampak yang ditimbulkan terhadap daerah dan masyarakat dan kemudahan untuk dikelola. Adapun isu strategis tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengendalian alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian.
Alih fungsi lahan pertanian merupakan ancaman terhadap pencapaian ketahanan dan kedaulatan pangan. Alih fungsi lahan mempunyai implikasi yang serius terhadap produksi pangan, lingkungan fisik, serta kesejahteraan masyarakat pertanian dan perdesaan yang kehidupannya bergantung pada lahannya. Alih fungsi lahan-lahan pertanian subur selama ini kurang diimbangi oleh upayaupaya terpadu mengembangkan lahan pertanian melalui pencetakan lahan pertanian baru yang potensial. Di sisi lain, dalam hal ganti rugi atas alih fungsi lahan pertanian hanya dilihat dari sudut harga lahan yang dialih
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 24 fungsikan belum memperhatikan seberapa investasi atas lahan yang ada. Oleh karena itu, pengendalian alih fungsi lahan pertanian pangan melalui perlindungan lahan pertanian pangan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan, dalam rangka meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan petani dan masyarakat pada umumnya.
2. Ketersediaan Pangan
Ketersediaan pangan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan penduduk dari segi kuantitas dan kualitas keragaman dan keamanannya. Ketersediaan pangan dapat diamati pada berbagai tingkatan mencakup rumah tangga, regional dan nasional. Namun demikian, penyediaan yang sesuai dengan kebutuhan gizi penduduk baik jumlah maupun mutunya merupakan masalah terbesar sepanjang sejarah kehidupan. Situasi ketersediaan pangan wilayah antara lain tercermin dari jumlah ketersediaan pangan, yang digambarkan dari ketersediaan pangan maupun mutu keanekaragaman ketersediaan pangan.
3. Peningkatan stabilitas pasokan, harga dan distribusi pangan
Stabilitas pasokan dan harga merupakan indikator yang menunjukkan kinerja sistem distribusi. Belum memadainya sarana dan prasarana distribusi untuk menghubungkan produsen dengan konsumen. Ketidaklancaran proses distribusi akan mengakibatkan biaya pemasaran yang mahal dan kerusakan komoditas pertanian. Permasalahan yang terjadi pada proses distribusi karena adanya keterbatasan sarana dan prasarana transportasi, iklim tidak menentu yang dapat mengganggu transportasi bahan pangan.
Permasalahan teknis dalam proses distribusi ini berakibat melonjaknya ongkos angkut. Waktu tempuh pengangkutan bahan pangan segar pada saat terjadi gangguan baik karena kondisi infrastruktur jalan yang tidak memadai, maupun cuaca yang tidak menentu akan mengakibatkan bahan pangan rusak semakin banyak sehingga akan mengakibatkan harga pangan cenderung naik yang mengakibatkan melambungnya tingkat inflasi. Selain itu panjangnya rantai pemasaran menyebabkan peningkatan nilai tambah yang seharusnya diterima oleh petani berkurang.
4. Peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat.
Pola konsumsi pangan masyarakat Kaupaten Indramayu pada umumnya masih tergantung pada satu komiditi yaitu beras sebagai sumber karbohidatnya.
Akibatnya konsumsi beras melibihi angka anjuran sebaliknya konsumsi sumber karbohidat dan protein dari sumber pangan lainnya masih rendah.
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 25 Kualitas dan kuantitas konsumsi pangan sebagian besar masih rendah yang ditunjukkan dengan angka Pola Pangan Harapan (PPH). Kondisi tersebut tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan karena keterbatasan ekonomi, pengetahuan dan kesadaran pangan dan gizi yang beragam, bergizi, seimbang dan aman yang masih terbatas, kecenderungan proporsi konsumsi pangan berbahan baku lokal dan berkembangnya globalisasi industri pangan siap saji yang berbasis impor.
Peningkatan penganekaragaan konsumsi pangan masyarakat dilaksanakan dengan tidak membedakan jenis kelamin dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat sesuai di wilayahnya.
Keberhasilan sasaran diukur melalui indikator yaitu kualitas dan
kuantitas konsumsi pangan semakin beragam, bergizi seimbang dan aman yang ditunjukkan dengan peningkatan Skor PPH seiring dengan peningkatan jumlah kalori kelompok pangan dan prosentase jumlah Angka Kecukupan Energi (AKE) kelompok pangan.
Dengan demikian PPH merupakan susunan beragam pangan yang didasarkan atas proporsi keseimbangangan energi dari berbagai kelompok pangan untuk memenuhi gizi baik dalam jumlah maupun mutu dengan mempertimbangkan segi daya terima, ketersediaan pangan, ekonomi, budaya dan agama.
5. Penanganan kerawanan pangan/Cadangan Pangan Daerah
Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban melakukan penanggulangan Krisis Pangan. Penanggulangan Krisis Pangan tersebut meliputi kegiatan pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah dan cadangan Pangan Pemerintah Daerah, mobilisasi cadangan Pangan masyarakat, menggerakkan partisipasi masyarakat, dan/atau menerapkan teknologi untuk mengatasi Krisis Pangan dan pencemaran lingkungan.
Cadangan pangan pemerintah adalah cadangan pangan tertentu
bersifat pokok di tingkat nasional yaitu persediaan pangan pokok tertentu, misalnya beras, sedangkan di tingkat daerah dapat berupa pangan pokok masyarakat di daerah setempat.
Pengembangan cadangan pangan pemerintah merupakan suatu
upaya strategis untuk mendukung penyediaan cadangan pangan di daerah dalam menghadapi keadaan darurat dan pasca bencana serta melindungi petani/produsen pangan dari gejolak penurunan harga pada waktu panen.
Pengembangan cadangan pangan pemerintah bertujuan untuk : pertama, meningkatkan penyediaan pangan untuk menjamin pasokan pangan yang stabil antar waktu dan antar daerah; kedua, memenuhi kebutuhan beras masyarakat
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 26 yang mengalami keadaan darurat dan kerawanan pangan pasca bencana;
ketiga, instrument stabilisasi harga; dan keempat, meningkatkan akses pangan kelompok masyarakat rawan pangan transien khususnya pada daerah terisolir dan/dalam kondisi darurat karena bencana maupun masyarakat rawan pangan kronis karena kemiskinan.
Selain itu cadangan pangan pemerintah dilakukan untuk menanggulangi masalah pangan dan disalurkan dalam bentuk mekanisme yang disesuaikan dengan kondisi wilayah dan rumah tangga. Sedangkan tugas masyarakat adalah menyelenggarakan proses produksi dan penyediaan, perdagangan, distribusi serta berperan sebagai konsumen yang berhak memperoleh pangan yang cukup dalam jumlah dan mutu, aman, bergizi, beragam, merata, dan terjangkau oleh daya beli mereka.
6. Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan Segar
Pada kondisi keamanan pangan yang beredar di masyarakat ditunjukkan dengan masih terjadinya berbagai kasus gangguan kesehatan akibat pangan yang tidak aman karena terpapar oleh cemaran secara biologi, fisik maupun penggunaan bahan kimia yang berlebihan maupun yang dilarang serta masih ditemukannya pangan kadaluarsa yang beredar di masyarakat. Selain itu maraknya kasus pangan hewani yang seperti flu burung dan antraks yang mengakibatkan kematian. Dari hasil pemantauan yang dilakukan, permasalahan yang menyertai penanganan keamanan pangan diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan produsen pangan dalam praktek penanganan pangan yang aman, belum optimalnya kontrol peredaran bahan berbahaya untuk pangan, belum efektifnya pengawasan keamanan pangan dan penerapan sanksi bagi pelanggar peraturan keamanan pangan secara tegas.
7. Kelembagaan Ketahanan Pangan
Dinas Ketahanan Pangan sebagai melaksanakan fungsinya menuntut adanya hubungan kerjasama yang harmonis dengan seluruh stake holder yang terlibat dalam pembangunan ketahanan pangan. Dengan telah terbentuknya Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu memberikan peluang besar bagi daerah untuk mewujudkan ketahanan pangan. Selanjunya dalam melaksanakan koordinasi pelaksanaan program pembangunan ketahanan pangan dibentuk Dewan Ketahanan Pangan yang diketuai Bupati. Dalam pelaksanaannya Dewan Ketahanan Pangan belum berjalan optimal, berbagai permasalahan masih dijumpai mulai dari kelengkapan dan kemampuan dari Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan, sampai dengan tingkat peran aktif dari setiap anggota Dewan Ketahanan Pangan. Permasalahan koordinasi ini perlu mendapat
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 27 perhatian, karena 70% keberhasilan pelaksanaan pembangunan ketahanan pangan di daerah ditentuan oleh Instansi di Luar Dinas Ketahanan Pangan.
Selain kelembagaan struktural dan fungsional tersebut, keberhasilan pelaksanaan pembangunan ketahanan pangan juga ditentukan oleh kelembagaan ketahanan pangan yang ada dimasyarakat. Kelembagaan ketahanan pangan yang ada dimasyarakat juga masih belum berjalan optimal, seperti kelembagaan lumbung pangan masyarakat (LPM) dan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM). Seluruh kelembagaan tersebut perlu mendapat sentuhan dan perhatian untuk dapat berjalan dengan baik sehingga perwujudan ketahanan pangan dapat tercapai
.
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 28 BAB. IV.
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 VISI DAN MISI
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan.
Sedangkan menurut UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
Dengan mempertimbangkan arah dan tahapan pembangunan jangka panjang daerah, hasil-hasil yang sudah dicapai pada tahap sebelumnya dan permasalahan yang dihadapi serta isu-isu strategis yang berkembang, maka pernyataan Visi Pemerintah Kabupaten Indramayu Tahun 2016 – 2021 adalah ‘Terwujudnya Masyarakat Indramayu Yang Religius, Maju, Mandiri, dan Sejahtera Serta Terciptanya Keunggulan Daerah’ (Indramayu Remaja Tiga)
Misi adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai visi yang ditetapkan. Dalam kaitan ini misi pun akan terbagi dalam misi yang terkait dengan penataan wilayah, penanganan penduduk dan tata kelola pemerintahan.
Misi Pemerintah Kabupaten Indramayu adalah : Sapta Karya Mulih Harja atau tujuh kebijakan strategis dalam mengelola masyarakat kabupaten Indramayu yang kaya raya dari sumber daya alamnya, didiami oleh penduduk yang padat serta hidup makmur dan damai. Misi ini tidak secara signifikan merubah dari Misi Sapta Karya Mulih Harja pada Periode sebelumnya, akan tetapi ada beberapa perubahan sebagai langkah penyesuaian terhadap perkembangan yang terjadi.
Adapun misi yang akan ditempuh untuk mencapai visi tersebut adalah :
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Berbasis Ajaran Agama, Ilmu Pengetahuan, Teknologi (IPTEK) Dan Budaya Lokal;
2. Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat Melalui Penguatan Lembaga Ekonomi Kerakyatan Serta Keserasian Industri Dan Pertanian;
3. Mengembangkan Infra Struktur Wilayah Dan Pengelolaan Lingkungan Secara Selaras, Lestari Dan Optimal;
4. Meningkatkan Peran Masyarakat Dalam Mewujudkan Keunggulan Daerah Yang Berbasis Kearifan Lokal;
5. Mengembangkan Reformasi Birokrasi, Dengan Mewujudkan Pemerintahan Yang Bersih, Profesional Dan Mengayomi Rakyat;
6. Menguatkan Peran Pemerintahan Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat;
7. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 29 Ditinjau dari sisi tugas pembinaan ketahanan pangan, secara umum tugas DKP terkait dengan pencapaian visi dan seluruh misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, namun secara khusus tugas dan fungsi yang menyertainya berkontribusi langsung dalam mendukung pencapaian misi ke – 2 yaitu “Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat Melalui Penguatan Lembaga Ekonomi Kerakyatan Serta Keserasian Industri Dan Pertanian” Misi ini diarahkan untuk mewujudkan kebijakan yang sistematis dalam rangka meningkatkan perekonomian berbasis kerakyatan dalam raangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan kebijakan pengalokasian anggaran yang proporsional dan pembangunan yang berkeadilan.
Merujuk pada misi tersebut, tujuan pembangunan ketahanan pangan sangat berkaitan dengan pencapaian tujuan mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui Terwujudnya Ketahanan Pangan dengan sasaran Meningkatnya Ketahanan Pangan melalui ketersediaan pangan (produksi dan cadangan pangan), keterjangkauan, konsumsi pangan dan gizi serta keamanan pangan berbasis bahan baku, sumber daya dan kearifan lokal.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DKP
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Ketahanan Pangan
Berdasarkan visi dan misi Kepala Daerah Kabupaten Indramayu Dinas Ketahanan Pangan menetapkan tujuan strategis yang merupakan penjabaran atau implementasi visi dan misi Kepala Daerah Kabupaten Indramayu dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun kedepan. Adapun tujuan dan sasaran strategis adalah :
Secara umum tujuan pembangunan ketahanan pangan adalah Terwujudnya ketahanan pangan di daerah dalam menjamin ketersediaan dan konsumsi pangan yang cukup aman, bermutu, bergizi, berimbang secara merata dan sepanjang waktu sampai ketingkat rumah tangga (perorngan). Dan hal ini akan terlaksana bila 3 (tiga) Sub Sistem Ketahanan Pangan berfungsi, yaitu :
a. Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup b. Distribusi panngan yang lanacar dan merata, serta
c. Konsumsi pangan setiap individu yang memenuhi kecukupan gizi dan kaidah kesehatan dengan tidak melupakan keamanan pangan dan kehalalannya.
Untuk mencapai tujuan Terwujudnya ketahanan pangan di daerah yang ingin dicapai dengan menetapkan sasaran strategia yaitu Meningkatnya ketahanan pangan di daerah.
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 30 Untuk mencapai sasaran Meningkatnya ketahanan pangan di daerah yang ingin dicapai Dinas Ketahanan Pangan didukung dengan sasaran program adalah sebagai berikut :
1. Tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup dan cadangan pangan daerah pemerintah
2. Meningkatnya kualitas pangan dan gizi serta keamanan pangan.
3. Terwujudnya ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan.
4. Terwujudnya penanganan kerawanan pangan
Untuk mewujudkan visi Kepala Daerah periode 2017–2021 melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan tersebut diatas, maka dirumuskan tujuan dan sasaran yang akan dicapai pada setiap misi. Tujuan dan sasaran merupakan perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan ketahanan pangan jangka menengah Kabupaten Indramayu, yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan ketahanan pangan Kabupaten Indramayu secara keseluruhan.
Tujuan terwujudnya ketahanan pangan di daerah yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Indramayu yang mengacu pada misi kedua yaitu “Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat Melalui Penguatan Lembaga Ekonomi Kerakyatan Serta Keserasian Industri Dan Pertanian”, dengan sasaran meningkatnya ketahanan pangan di daerah.
Adapun tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Ketahanan Kabupaten Indramayu beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel ….
sebagaimana berikut ini.
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 31
Tabel. 6
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH (RENSTRA) DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2016 – 2021
TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA PADA TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Terwujudnya ketahanan pangan di daerah
Meningkatnya ketahanan pangan di daerah
Skor pola pangan harapan (PPH) tingkat ketersediaan
90% 91% 92% 93% 94% 95%
Jumlah Tonase Cadangan Pangan
Pemerintah Daerah 61 63 ton 67 ton 73 ton 78 ton 83 ton
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tingkat Konsumsi
80% 81 % 82 % 83% 84 % 85 %
Pesentase jumlah sampel pangan segar sebagai bahan uji laboratorium tambahan bahan makanan berbahaya
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akese pangan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Situasi /kondisi daerah yang terdeteksi daerah rentan pangan tingkat kecamatan
31 Kec 31 Kec 31 Kec 31 Kec 31 Kec 31 Kec
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 32 4.3 Strategi dan Kebijakan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran diperlukan suatu strategi. Strategi dijabarkan dalam kebijakan, program dan kegiatan selama lima tahun. Kebijakan adalah pedoman pelaksanaan tertentu untuk mempertajam makna dari strategi dan menjadi pedoman bagi keputusan-keputusan yang mendukung strategi
Program merupakan penjabaran tentang langkah-langkah yang diambil untuk menjabarkan kebijakan. Kegiatan adalah segala sesuatu yang harus dilakukan dalam merealisasikan program, kegiatan dilakukan secara bertahap pertahun selama lima tahun.
A. Strategi
1. Meningkatkan kapasitas produksi pangan melalui penetapan lahan abadi untuk produksi pangan dalam rencana tata ruang wilayah dan meningkatkan kualitas lingkungan serta sumber daya lahan air.
2. Memperdayakan masyarakat didaerah rawan pangan melalui usaha ekonomi produktif untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
3. Meningkatkan pemanfaatan potensi sumberdaya berbasis potensi lokal.
4. Melaksanakan penyusunan data Neraca Bahan Pangan (NBM).
5. Mendorong masyarakat melaksanakan penyediaan stock pangan beras untuk mengantisipasi rawan pangan transien dan kronis.
6. Melaksanakan pemantauan harga ditingkat produsen dan konsumen.
7. Meningkatkan diversifikasi pangan melalui pemanfaatan pangan lokal non beras.
8. Menangani gizi buruk dan memberdayakan kelompok wanita tani untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pendapatan keluarga.
9. Meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat melalui pemahaman kandungan konsumsi memenuhi kaidah beragam, bergizi, seimbang, aman dan halal.
10. Melaksanakan koordinasi secara sinergis dalam penyusunan kebijakan ketersediaan, distribusi, konsumsi pangan dan keamanan pangan segar 11. Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dalam rangka
pencapaian pola pangan beragam, bergizi seimbang, sehat dan aman.
12. Pengembangan kelembagaan pangan di perdesaan (Desa Mandiri Pangan,Lumbung Pangan Masyarakat, Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat)
13. Pengembangan penyediaan cadangan pangan yang cukup oleh pemerintah dan masyarakat.
RENSTRA DKP KAB. INDRAMAYU 2017-2021 33 14. . Mengoptimalkan peran Dewan Ketahanan Pangan sebagai lembaga
koordinasi dalam kebijakan ketahanan pangan
15. Pengembangan sistem pemantauan produksi, ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan.
16. Menjaga stabilisasi harga pangan dalam rangka menjamin akses masyarakat terhadap pangan
B. Kebijakan
Arah Kebijakan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu, mencakup sebagai berikut :
1. Kebijakan dalam mewujudkan Ketahanan Pangan
Dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Indramayu maka diperlukan kebijakan sebagai berikut :
1. Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor ... Tahun Tentang Tata Ruang/Ruang Wilayah Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan 2. Pengembangan percepatan diversifikasi pangan dan gizi dan penanganan
daerah rawan pangan.
3. Pemberdayaan kelembagaan lumbung pangan / sistem tunda jual harus lebih dikembangkan lagi baik kualitas maupun kuantitasnya.
4. Meningkatkan kualitas pangan segar melalui uji laboratorium.
5. Menerbitkan sertifikat label terhadap pangan segar.
6. Meningkatkan sistem distribusi dan stabilisasi harga pangan, melalui Bantuan pangan bagi masyarakat rawan pangan dan penuatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)
7. Impelementasi Peraturan Bupati Kabupaten Indramayu Nomor 14A Tahun 2010 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal
8. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan keamanan pangan, melalui :
Peningkatan kualitas konsumsi pangan ke arah B2SA (beragam bergizi seimbang, sehat dan aman)
- Diversifikasi pangan berbasis sumberdaya dan budaya local
- Industri olahan pangan berbasis tepungan-tepungan: kandungan dan “nasi non beras”
- Penurunan konsumsi beras / kapita - Peningkatan kamanan pangan
Adapun keterkaitan antara tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan dapat kita lihat pada Tabel … dibawah ini :