• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Dengan Mitos Kehamilan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Dengan Mitos Kehamilan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Sains dan Aplikasi Oktober 2020 eISSN 2656 – 8446

115

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Dengan Mitos Kehamilan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat

Kota Langsa

Iffah, Nova Hasbani Prima Dewi, Mariamu

Program Studi Diploma III Akademi Kebidanan Harapan Ibu Mariamu290989@gmail.com

ABSTRAK

Mitos kehamilan adalah satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran yang isinya tentang anjuran maupun larangan mengenai kehamilan yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu hingga sekarang yang kebenarannya belum tentu benar adanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan mitos kehamilan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa tahun 2018. Desain penelitian ini adalah analitik dengan rancangan bedah lintang. Populasi penelitian diambil dari seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa pada bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2017 yang berjumlah 831 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin yang diperoleh sebanyak 89 sampel dengan menggunakan teknik acak stratifikasi. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 15-11 Juli tahun 2018 dengan cara wawancara menggunakan kuesioner.

Uji statistik menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas tidak ada mitos kehamilan pada responden yaitu sebanyak 56 responden (62,9%). Secara statistik ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan mitos kehamilan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa tahun 2018 dengan p value 0,000 (P < 0,1). Bagi ibu hamil agar tidak harus selalu menerima mitos-mitos yang dapat merugikan kesehatan ibu hamil. Ibu hamil harus rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dan mencari informasi sebanyak- banyaknya dari tenaga kesehatan seputar kehamilan.

Keyword : Pregnancy Myths, Knowledge, Attitudes

ABSTRACT

Pregnancy myth is a story, opinion or assumption in a culture that is considered to have the truth about the contents of the suggestions and prohibitions on pregnancy that had prevailed in a time ago until now that the truth is not necessarily true. The purpose of this study to determine the relationship of knowledge and attitude of pregnant women with the myth of pregnancy in the Work Area UPTD Puskesmas Langsa Barat Langsa City 2018. The design of this study was analytic with cross sectional design. The study population was taken from all pregnant women in the Working Area of UPTD Puskesmas Langsa Barat Langsa Barat Sub-district Langsa City from January to December of 2017, amounting to 831 people.

Sampling was done by using Slovin formula obtained by 89 samples by using

(2)

116

random stratification technique. The study was conducted from July 15-11, 2018 by interview using questionnaire. Statistical test using chi square test. The results showed that the majority of no pregnancy myths on respondents that as many as 56 respondents (62.9%). Statistically there is relationship of knowledge and attitude of pregnant mother with pregnancy myth in Work Area UPTD Puskesmas Langsa Barat City Langsa year 2018 with p value 0,000 (P <0,1). For pregnant women not to always accept the myths that can harm the health of pregnant women. Pregnant women should routinely perform pregnancy checkups and seek as much information as possible from health workers about pregnancy.

Keyword : Pregnancy Myths, Knowledge, Attitudes

PENDAHULUAN

Kehamilan merupakan fase penting dalam kehidupan manusia. Kehamilan terjadi bila ovum di dalam tuba falopii dibuahi oleh sperma. Kehamilan ada yang diinginkan da nada juga kehamilan yang tidak dinginkan (HS, Zuska, & Rifai, 2019).

Banyak faktor yang memengaruhi kehamilan, salah satunya adalah kepercayaan terhadap mitos kehamilan. Meski saat ini beberapa dari mitos kehamilan yang sebelumnya tidak dapat dijawab secara rasional sudah dapat dijelaskan secara ilmiah, namun banyak masyarakat yang masih memegang teguh keyakinan terhadap mitos kehamilan padahal beberapa dari mitos kehamilan justru dapat merugikan bagi kesehatan ibu hamil dan janin yang di kandungnya (Tino, 2013).

Mitos adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan tentang sesuatu, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Kebenaran dari sebuah mitos sangat perlu dipertanyakan. Contoh mitos yang berkembang di masyarakat, seperti: selama hamil jangan makan udang karena nanti bayi tidak dapat lahir dengan lancar, hanya maju mundur saja. Jangan melilitkan handuk atau selendang di leher saat hamil karena akan terjadi lilitan tali pusat pada bayinya sehingga akan sulit melahirkan. Menyematkan benda tajam seperti gunting dan paku pada baju atau bawang merah dan putih akan melindungi janin dari „gangguan‟ jin atau makhluk halus lainnya (Setiawan, 2017).

Proses internalisasi mitos kehamilan terjadi dari orang tua terhadap anak dapat di jelaskan dengan teori kognitif piaget dan teori pemerosesan informasi. sehingga keyakinan terhadap mitos kehamilan menimbulkan gejala kecemasan berupa ketakutan apabila belum sepenuhnya melaksanakan anjuran dari orang tua dan memengaruhi perilaku ibu hamil terutama dokter/bidan. Banyak ibu hamil yang meyakini kebenaran mitos kehamilan dan melaksanakannya akan tetapi mereka tidak mengetahui sebab dari suatu mitos dan hanya melakukan agar tidak terjadi masalah pada kehamilannya (Alawiyah, 2013).

Mitos-mitos tentang kehamilan yang masih banyak beredar di masyarakat diantaranya ibu hamil harus membawa benda-benda tajam (gunting, peniti, magnet, paku, bawang putih) yang diselipkan dibajunya agar tidak diganggu oleh makhluk halus, tidak boleh minum es karena bayinya akan besar, tidak boleh makan-makanan yang amis-amis misalnya makan udang karena persalinannya akan lama dan tidak boleh makan buah-buahan seperti nanas, durian, mentimun, mitos ini sangat dpercaya oleh sebagian masyarakat karena akan menyebabkan keguguran dan keputihan.

Faktanya mengonsumsi nenas dan mentimun justru disarankan karena kaya akan

(3)

Jurnal Sains dan Aplikasi Oktober 2020 eISSN 2656 – 8446

117 vitamin C dan serat yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan melancarkan proses pembuangan sisa-sisa pencernaan (Komalasari, 2015).

Ibu hamil di Aceh harus menghormati berbagai ketentuan misterius tertentu yang disebut pantang. Keteledoran memenuhi pantang tersebut diyakini berakibat buruk kepada perempuan hamil maupun calon bayi. Misalnya, perempuan hamil tidak boleh duduk di atas tangga. Bila tidak, proses kelahiran akan menjadi sulit. ibu hamil juga tidak boleh melihat kera karena dikuatirkan anaknya kelak akan mirip kera. Bila suami ke luar rumah pada malam hari, ia tidak boleh langsung pulang ke rumah melainkan harus singgah sebentar di suatu tempat, misalnya di meunasah. Jika suami melanggar, makhluk burong (sejenis makhluk yang sering mencelakakan perempuan hamil) ditakuti akan ikut masuk ke rumah. Selain itu, larangan bagi ibu hamil untuk melihat orang membunuh binatang. Alasannya, agar wajah anak yang dikandungnya tidak mirip dengan binatang yang dibunuh (Fauziah, 2012).

Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan peneliti terhadap 10 orang ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat dapat diketahui bahwa 6 ibu hamil melakukan anjuran untuk menyelenggarakan acara empat sampai dengan tujuh bulanan, seperti upah-upah atau peuseujuk, suami ditepung tawari oleh ibu mertuanya.

Ketan dan kue-kue disediakan, kemudian dikirim ke rumah orang tua suami dan dibagikan kepada keluarga terdekat agar bayi yang dikandung ibu selamat dari segala marabahaya. Ada juga pantangan perbuatan contohnya ibu hamil dilarang keluar rumah pada waktu maghrib karena akan menyebabkan beranak hantu (makhluk halus), pandangan budaya dan kepercayaan ini akan berlangsung sampai proses persalinan.

Kepercayaan-kepercayaan masyarakat tersebut harus ditaati, bila tidak dikhawatirkan terjadi masalah pada kehamilannya akibat melanggar suatu pantangan.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa 6 dari 10 ibu masih tidak mengetahui mitos yang positif dan mitos yang negatif selama kehamilan dan sikap ibu hamil yang kurang baik karena masih mempercayai mitos negatif tersebut. Kebudayaan dan masyarakat merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan, karena kebudayaan berhubungan dengan budi atau akal yang mencakup pengetahuan. Maka pengetahuan tentang aspek budaya merupakan hal penting diketahui oleh pelayanan kesehatan untuk memudahkan dalam melakukan pendekatan dan pelayanan kesehatan. Sebab tidak semua perawatan yang dilakukan dengan berpedoman pada warisan leluhur tersebut bisa diterima sepenuhnya, bisa saja perawatan yang dilakukan tersebut memberikan dampak kesehatan yang kurang menguntungkan bagi ibu dan bayinya. Faktor keluarga juga berperan dalam kepercayaan terhadap mitos. Artinya bila pasangan suami istri tinggal bersama dengan orang tuanya maka banyak pantangan yang mesti mereka taati.

Sebaliknya bila suami istri tinggal terpisah dengan orang tuanya mereka cenderung tidak mengikuti mitos tersebut. Alasannya karena tidak ada yang melarang dan mengingatkan. Selain itu faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap kepercayaan terhadap mitos.

Mitos kehamilan adalah satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran yang isinya tentang anjuran maupun larangan mengenai kehamilan yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu hingga sekarang yang kebenarannya belum tentu benar adanya. Masih adanya pengaruh sosial budaya yang turun temurun masih dianut sampai saat ini khususnya mitos. Selain itu ditemukan pula sejumlah pengetahuan dan perilaku budaya yang dinilai tidak sesuai

(4)

118

dengan prinsip-prinsip kesehatan menurut ilmu kedokteran atau bahkan memberikan dampak kesehatan yang kurang menguntungkan bagi ibu dan anaknya (Komalasari, 2015).

Mitos berupa nasehat, anjuran ataupun larangan. Beberapa mitos dapat bertahan karena memberikan nasehat yang sesuai dengan pengalaman sehari-hari tetapi tidak semua mitos yang kebenarannya belum tentu benar adanya yang terbukti salah atau tidak efektif. Karena masih banyaknya masyarakat yang percaya terhadap pola fikir zaman dahulu sehingga masih bertahan hingga saat ini. Dampak yang ditimbulkan menjadi sebuah mitos (Larasati, 2013).

Anjuran kesehatan modern seperti konsultasi dengan dokter dan bidan juga dipercaya masyarakat dalam menjaga kesehatan kehamilan. Namun, hal ini belum secara keseluruhan menggantikan berbagai pantangan dan anjuran tradisional yang masih tetap dilakukan. Dikarenakan masyarakat melakukan interaksi yang intens dengan kerabat dan lingkungan sekitarnya sehingga nilai dan kebiasaan yang sudah berkembang di tempat tinggal telah berpengaruh terhadap perilaku dan sikap mereka (Fauziah, 2012).

Mitos dipercaya oleh masyarakat sebab masyarakat beranggapan mitos sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat tradisional yang masih sangat kental budaya kedaerahannya. Mereka kebanyakan mengabaikan logika dan lebih mempercayai hal-hal yang sudah turun temurun dari nenek moyang.Pada dasarnya, mitos orang zaman dahulu memiliki tujuan yang baik untuk kelangsungan hidup keturunannya (Komalasari, 2015).

Mitos tentang kehamilan dipercaya mempunyai peranan positif sebagai bentuk pengawasan terhadap kehamilan. Dari pihak perempuan sendiri, memiliki keharusan untuk mematuhi berbagai mitos selama kehamilan. Hal ini disebabkan perempuan akan menjadi pihak yang dipersalahkan jika terjadi gangguan kehamilan dan mereka mengabaikan pantangan serta anjuran tersebut. Meskipun demikian, ada kecenderungan dari perempuan membuat justifikasi sendiri antara mematuhi dan tidak mematuhi berbagai mitos yang bersumber dari pengetahuan turun temurun (Fauziah, 2012).

METODE PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan rancangan bedah lintang (cross sectional) yaitu suatu penelitian untuk mempelajari variabel dependen dan variabel independen secara bersamaan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dengan Mitos Kehamilan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa Tahun 2018.

Penelitian ini dilakukan di Wilayah UPTD Puskesmas Langsa Barat Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Tahun 2018. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 5-11 Juli tahun 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa pada bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2017 yang berjumlah 831 orang ibu hamil.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik acak stratifikasi (stratified random sampling), yaitu mengambil perwakilan pada masing-masing desa. Pengambilan sampel per desa dilakukan dengan cara menghitung jumlah populasi per desa dibagi jumlah populasi keseluruhan dikali jumlah sampel yang dibutuhkan. Agar perimbangan sampel dari masing-masing strata itu memadai,

(5)

Jurnal Sains dan Aplikasi Oktober 2020 eISSN 2656 – 8446

119 maka dalam teknik ini sering pula dilakukan perimbangan antara jumlah anggota populasi berdasarkan masing-masing strata. Oleh sebab itu maka disebut pengambilan sampel secara proporsional stratified sampling. Pelaksanaan pengambilan sampel dengan stratified, mula-mula kita menetapkan unit-unit anggota populasi dalam bentuk strata yang didasarkan pada karakteristik umum dari anggota-anggota populasi yang berbeda-beda. Setiap unit yang mempunyai karakteristik umum yang sama, dikelompokkan pada satu strata, kemudian dari masing-masing strata diambil sampel yang mewakilinya.

Data yang telah di peroleh dari hasil angket (kuesioner) diolah secara komputerisasi. Pengolahan data melalui langkah berikut :

1) Collecting

Mengumpulkan data yang berasal dari kuesioner, angket maupun observasi.

2) Checking

Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner atau lembar observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan data memberikan hasil yang valid dan realiabel dan terhindar dari bias

3) Coding

Pada langkah ini peneliti melakukan pemberian kode pada variabel-variabel yang diteliti.

4) Entering

Data entry, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang masih dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program komputer yang digunakan peneliti yaitu program SPSS for Windows.

5) Data Processing

Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah sesuai dengan kebutuhan dari penelitian (Muhammad, 2013).

Setelah dilakukan pengumpulan data kemudian data dianalisa menggunakan statistik deskriptif untuk mendapatkan dalam bentuk tabulasi, dengan cara memasukkan seluruh data kemudian diolah secara statistik deskriptif yang digunakan untuk melaporkan hasil dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentase (%) dari masing- masing variabel. Setelah diketahui karakteristik masing-masing variabel pada penelitian ini maka analisis dilanjutkan pada tingkat bivariat. Untuk mengetahui hubungan (korelasi) antara variabel bebas (independent variable) dengan variabel terikat (dependent variable). Untuk membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat digunakan analisis Chi-square, pada batas kemaknaan perhitungan statistik p value (0,1). Apabila hasil perhitungan menunjukkan nilai p < p value (0,1.) maka dikatakan (H0) ditolak, artinya kedua variabel secara statistik mempunyai hubungan yang signifikan. Kemudian untuk menjelaskan adanya asosiasi (hubungan) antara variabel terikat dengan variabel bebas digunakan analisis tabulasi silang (Muhammad, 2013).

Aturan yang berlaku pada uji Chi Square adalah sebagai berikut:

1) Bila pada tabel 2 x 2 dijumpai nilai harapan (expected value = E) kurang dari 5, maka uji yang digunakan adalah Fisher Exact.

2) Bila pada tabel 2 x 2 dan semua nilai E > 5 (tidak ada nilai E < 5), maka nilai yang dipakai sebaiknya Continuity Correction.

(6)

120

3) Bila tabelnya lebih dari 2 x 2, misalnya 3 x 2, 3 x 3 dan lain-lain, maka digunakan uji Pearson Chi Square (Muhammad, 2014).

HASIL PENELITIAN

1) Hasil Analisis univariat menunjukkan mayoritas tidak ada mitos kehamilan pada responden yaitu sebanyak 56 responden (62,9%).

2) Hasil analisis bivariat menunjukkan ada Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Mitos Kehamilan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa Tahun 2018 dengan P Value 0,000 (P < 0,1).

3) Hasil analisis bivariat menunjukkan Ada Hubungan Sikap Ibu Hamil dengan Mitos Kehamilan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa Tahun 2018 dengan P Value 0,000 (P < 0,1).

PEMBAHASAN

Menurut Komalasari (2015), mitos kehamilan adalah satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran yang isinya tentang anjuran maupun larangan mengenai kehamilan yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu hingga sekarang yang kebenarannya belum tentu benar adanya. Masih adanya pengaruh sosial budaya yang turun temurun masih dianut sampai saat ini khususnya mitos. Selain itu ditemukan pula sejumlah pengetahuan dan perilaku budaya yang dinilai tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kesehatan menurut ilmu kedokteran atau bahkan memberikan dampak kesehatan yang kurang menguntungkan bagi ibu dan anaknya.

Kebudayaan dan masyarakat merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan.

Namun kebudayaan yang berlaku harus disesuaikan dengan mengutamakan kepentingan masyarakat dan bukannya masyarakat yang mengikuti kepentingan kebudayaan. Dalam hal ini kebudayaan yang berlaku di masyarakat terkait kehamilan harus disesuaikan dengan mengutamakan kepentingan ibu hamil dan bukannya ibu hamil yang mengikuti kepentingan kebudayaan.

Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kematian ketika persalinan serta untuk menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin. Ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III agar kondisi kesehatan ibu dan bayi dapat terpantau. Memahami perilaku perawatan kehamilan (antenatal care) adalah penting untuk mengetahui dampak kesehatan bayi dan si ibu sendiri. Bidan sebagai bagian tim kesehatan yang terdekat dengan masyarakat, mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah kerjanya.

Oleh karena itu, bidan perlu melakukan pendekatan sosial budaya khususnya terkait kepercayaan-kepercayaan dan pantangan-pantangan (mitos) yang berkembang di masyarakat dan mengarahkannya sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi dan kematian ketika persalinan serta untuk menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin.

Menurut asumsi peneliti, bahwa mayoritas tidak ada mitos kehamilan pada ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa Tahun 2018 dikarenakan nilai budaya dan tradisi terkait anjuran dan pantangan selama kehamilan mulai bergeser dari yang selama ini mengikuti semua anjuran dan pantangan menjadi

(7)

Jurnal Sains dan Aplikasi Oktober 2020 eISSN 2656 – 8446

121 memilah dan memilih (tidak semua) anjuran dan pantangan selama kehamilan. Anjuran dan pantangan selama kehamilan kini disesuaikan dengan mengutamakan kepentingan ibu hamil dan bukannya ibu hamil yang mengikuti kepentingan kebudayaan. Hal penting yang harus dilakukan ibu hamil adalah melakukan pemeriksaan kehamilan agar kondisi ibu dan bayi selalu dalam keadaan sehat.

Berdasarkan hasil analisis bivariat dapat diketahui bahwa ibu hamil yang berpengetahuan baik mayoritas tidak ada mitos kehamilan sedangkan ibu hamil yang berpengetahuan kurang mayoritas ada mitos kehamilan. Hal ini menunjukkan bahwa ibu yang berpengetahuan baik cenderung tidak percaya mitos kehamilan sedangkan ibu yang berpengetahuan kurang cenderung percaya mitos kehamilan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan mitos kehamilan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa tahun 2018.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Cut Purnama Sari yang menunjukkan bahwa pengetahuan berhubungan dengan mitos-mitos selama kehamilan di wilayah kerja Pukesmas kecamatan Lembah Sabil Kabupaten Aceh Barat Daya.

Menurut asumsi peneliti bahwa adanya hubungan pengetahuan ibu hamil dengan mitos kehamilan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa tahun 2018 dikarenakan mitos kehamilan tergantung dari kepercayaan dan kepercayaan terbentuk dari pengetahuan. Dalam hal ini, ibu yang masih mengikuti mitos-mitos seputar kehamilan karena ibu percaya akan kebenaran mitos tersebut (belum mengetahui/melihat fakta atau pembuktian), namun ketika ibu mengetahui bahwa mitos-mitos seputar kehamilan tersebut terbukti salah, maka kepercayaan ibu akan mitos tersebut berangsur-angsur akan hilang. Kepercayaan yang terbentuk atas pengetahuan yang tidak didasari oleh bukti ilmiah seharusnya tidak diikuti oleh ibu khususnya ibu-ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa. Oleh karena itu, pengetahuan ibu terkait mitos kehamilan harus ditingkatkan agar mitos-mitos seputar kehamilan tersebut tidak mengganggu kondisi kesehatan ibu hamil dan janin yang di kandungnya.

PENUTUP

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan seseorang sangat berpengaruh terhadap mitos kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah, Syarifatul. (2013). Dinamika Keyakinan Ibu Hamil Terhadap Mitos-Mitos Kehamilan (Studi di Dusun Tumpangrejo Desa Ngenep Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang). Skripsi Jurusan Bimbingan dan Konseling &

Psikologi - Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Darmadi. (2017). Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar. Yogyakarta: Deepublish.

Dinkes Aceh. (2017). Profil Kesehatan Provinsi Aceh Tahun 2016. Banda Aceh: Dinas K:es;ehatan Provinsi Aceh.

(8)

122

Fauziah, Cut Aja. (2012). Mitos Tentang Kehamilan. Aceh Research Training Institute Nanggroe Aceh Darussalam.

HS, N., Zuska, F., & Rifai, A. (2019). Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Kota Juang Bireun. Serambi Saintia : Jurnal Sains Dan Aplikasi.

https://doi.org/10.32672/jss.v7i1.990

Kemenkes RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Ilmu Kesehatan Universitas „Aisyiyah Yogyakarta.

Komalasari, Hindun. (2015). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Mitos Seputar Kehamilan di Desa Pegirikan Tahun 2015. Jurnal Research of Midwifery Politeknik Harapan Bersama Tegal.

Larasati, Sekar. (2013). Menjawab Mitos-Mitos Seputar Masalah Kehamilan dan Bayi Anda. Yogyakarta: Luna Publisher.

Muhammad, Iman. (2013). Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Muhammad, Iman. (2014). Pemanfaatan SPSS Dalam Penelitian Bidang Kesehatan.

Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Nasution, Ahmad Taufik. (2016). Filsafat Ilmu: Hakikat Mencari Pengetahuan.

Yogyakarta: Deepublish.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2014). Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sari, Cut Purnama. (2013). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan mitos-mitos selama kehamilan di wilayah kerja Pukesmas kecamatan Lembah Sabil, Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2013. Karya Tulis Ilmiah Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Ubudiyah Indonesia.

Tino, A.R. (2013). Menjawab Mitos-Mitos Kehamilan & Menyusui. Yogyakarta: Media Pressindo.

Widayanti, Desy Siska. (2014). Sikap Ibu Hamil Tentang Mitos Seputar Kehamilan di Desa Ngembeh Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto. Laporan Penelitian Poltekkes Majapahit Malang.

Referensi

Dokumen terkait

KEBIMBANGAN KAUM-KAUM BUKAN CINA Persahabatan erat dengan Negara China boleh menimbulkan ketakutan atau sekurang-kurangnya kebimbangan dari kaum-kaum bukan-China kerana

Solusi yang ditawarkan oleh ajaran Islam untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) muslim antara lain sebagai berikut : (a) Supaya suami sebagai

Untuk melihat lebih jauh faktor-faktor yang mendorong efektivitas pengereman baik pada rem cakram maupun jenis tromol, maka dilakukan penelitian lanjutan pada

Pembelajaran holistik integratif merupakan model pembelajaran untuk pendidikan anak usia dni yang berpusat pada anak, dimana dalam proses penerapannya menstimulasi

Berdasarkan hasil pengamatan yang di dapat, pada formula kami (kelompok 3) didapatkan krim berwarna putih, kurang homogen dan sedikit lengket saat pengolesan pada kulit

Berdasarkan rumusan masalah datas, diajukan hipotesis dalam penelitian ini yaitu Pengetahuan Kewirausahaan dan Karakteristik Kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan

Menghitung kontribusi keadaan akhir kaon-hyperon pada momen magnetik nukleon de- ngan menggunakan proses fotoproduksi kaon pada nukleon pada seluruh kanal reaksi dengan

Hal ini akan memberikan peluang kepada siswa untuk berlatih memahami tentang materi secara menyenangkan, efektif, dan efesien untuk mencapai tujuan