• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2017/PP/M.IXA Tahun 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2017/PP/M.IXA Tahun 2018"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-117281.19/2017/PP/M.IXA Tahun 2018

Jenis Pajak : Bea Masuk

Tahun Pajak : 2017

Pokok Sengketa :

penetapan tarif PPN atas Pos 1 PIB, jenis barang Fish Oil (bahan baku pakan ikan dan pakan udang), Negara Asal Chile, klasifikasi pos tarif 1504.20.90, yang diberitahukan oleh Pemohon Banding dengan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) nomor X0XXXX tanggal 10 Mei 2017 tarif PPN sebesar 0%, dan yang ditetapkan Terbanding menjadi sebesar 10%

sehingga Pemohon Banding diharuskan membayar kekurangan pembayaran berupa Pajak dalam rangka impor sebesar Rp114.544.000,00 (seratus empat belas juta lima ratus empat puluh empat ribu rupiah), yang tidak dapat disetujui Pemohon Banding;

Menurut Terbanding : bahwa berdasarkan penelitian, barang impor yang diberitahukan sebagai Fish Oil (Bahan bahwa barang yang diimpor melalui PIB nomor X0XXXX tanggal 10 Mei 2017 berupa Fish Oil (Bahan Baku Pakan Ikan & Pakan Udang) dengan Pos tarif HS 1504.20,90 tidak termasuk dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan nomor 267/PMK.010/2015;

bahwa berdasarkan penelitian terhadap aplikasi CEISA Impor dan berkas pengajuan keberatan, kedapatan bahwa pemohon tidak melampirkan Phvtosanitary Certificate sebagaimana diwajibkan dalam Pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan Nomor:

267/PMK.010/2015;

bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas maka disimpulkan bahwa importasi yang diberitahukan dengan PIB nomor X0XXXX tanggal 10 Mei 2017 tidak termasuk dan tidak memenuhi kriteria bahan pakan dan pakan ikan yang atas impor dan/atau penyerahannya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai, sehingga dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10% (sepuluh persen);

bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, terhadap barang yang diimpor pada PIB nomor X0XXXX tanggal 10 Mei 2017 berupa Fish Oil (Bahan Baku Pakan Ikan & Pakan Udang) yang diklasifikasikan ke dalam pos tarif 1504.20.90 dikenakan pembebanan BM 5%, PPN 10% (bayar 100%) dan PPh 2,5%;

bahwa Terbanding telah menyampaikan dokumen/bukti sebagai berikut:

T.1 T.2

LPPT nomor 001681 tanggal 06 Februari 2017;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 142/PMK.010/2017 tanggal 23 Oktober 2017;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(2)

Menurut Pemohon Banding : bahwa Pemohon Banding adalah Perusahaan yang bergerak dibidang Pakan Ikan & Udang, dimana kegiatan yang dilakukan adalah melakukan proses produksi (pembuatan) Pakan Ikan

& Udang, pangsa pasar Pakan Ikan & Udang adalah Petani, dimana KLU atas Pemohon Banding adalah dibebaskan PPN,sehingga atas Pajak Masukan tidak dapat dikreditkan dan Pajak Keluaran dibebaskan PPN;

bahwa Impor Bahan Fish Oil adalah Bahan Baku Utama yang diperlukan untuk pembuatan Pakan Ikan dan/atau Udang;

bahwa Impor Bahan Baku Fish Oil telah dilakukan pengujian dan penelitian oleh Kementerian Dirktorat Jenderal Perikanan Budidaya dan telah mendapatkan Surat Keterangan Teknis Nomor: 0548/DPB/PB.340.D3/IV/2017 tanggal 05 April 2017 dan berlaku 3 (tiga) bulan sejak diterbitkan;

bahwa Surat Keterangan Teknis Nomor: 0548/DPB/PB.340.D3/IV/2017 tanggal 05 April 2017, adalah surat yang dikeluarkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan Pemerintahan di bidang perikanan;

bahwa Impor Bahan Baku Fish Oil telah memiliki Certificate Of Origin, Health Certificate, Surat Keterangan Teknis dalam hal ini telah memenuhi ketentuan Pasal 4 dan Pasal 6;

bahwa berdasarkan Pasal 6 atas Impor Bahan Baku yang tidak termasuk dalam Lampiran II Peraturan Menteri, dapat diberikan fasilitas dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sepanjang memenuhi Pasal 4;

bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan & Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.02/MEN/2010 tentang pengadaan dan peredaran pakan ikan bab I Pasal 1 angka 5 yang berbunyi Bahan baku pakan Ikan adalah bahan-bahan baik nabati maupun hewani uang layak dipergunakan sebagai bahan baku pakan baik yang telah diolah maupun yang belum diolah, vitamin dan mineral serta bahan penunjang lain yang dipergunakan untuk melengkapi komposisi pakan ikan;

bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan & Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.02/MEN/2010 tentang pengadaan dan peredaran pakan ikan Bab I Pasal I butir 12 Surat Keterangan Teknis adalah surat yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal atau Pejabat yang ditunjuk yang menyatakan bahwa bahan baku pakan dan/atau pakan ikan yang diimpor telah memenuhi persyaratan yang telah diberlakukan;

bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat (1) huruf h Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2015 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2007 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2001 tentang impor dan atau penyerahan barang kena pajak tertentu yang bersifat strategis yang dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai;

bahwa Pemohon Banding telah menyampaikan dokumen/bukti sebagai berikut:

P.1.

P.2.

P.3.

P.4.

P.5.

P.6.

P.7.

P.8.

P.9.

P.10.

P.11.

P.12.

P.13.

P.14.

P.15.

P.16.

Keputusan Terbanding Nomor: KEP-6527/KPU.01/2017 tanggal 27 September 2017;

SPTNP Nomor: SPTNP-010985/NOTUL/KPU-TP/BD.02/2017 tanggal 31 Mei 2017;

Surat keberatan Nomor: IMP/2017/VII/011 tanggal 28 Juli 2017;

PIB Nomor: X0XXXX tanggal 10 Mei 2017;

Billing DJBC tanggal 27 Juli 2017 sebesar Rp114.544.000,00;

Invoice Nomor: YDE17002PT tanggal 17 Maret 2017;

Packing List Nomor: YDE17002PT tanggal 17 Maret 2017;

Bill of Lading Nomor: KKLULQN902102 tanggal 17 Maret 2017;

Insurance Nomor: 50-106-08201620-00001-CGO tanggal 17 Maret 2017;

Health Certificate;

Certificate of Origin;

Quality/Analysis Certificate;

Surat Keterangan Teknis Nomor: 0548/DPB/PB.340.D3/III/2017 tanggal 05 April 2017;

Pakta Integritas;

Akta PT QWE Nomor: 01 tanggal 01 Juni 2016;

Pengesahan Akta PT QWE Nomor: 01 tanggal 01 Juni 2016;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(3)

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(4)

Menurut Majelis : bahwa Pemohon Banding melakukan importasi dengan PIB Nomor: X0XXXX tanggal 10 Mei 2017, jenis barang berupa Fish Oil (bahan baku pakan ikan dan pakan udang), Negara asal Chile, klasifikasi pos tarif 1504.20.90, dengan tarif bea masuk sebesar 0% dan PPN sebesar 10% (bebas 100%);

bahwa Terbanding menetapkan dengan Keputusan Nomor: KEP-6527/KPU.01/2017 tanggal 27 September 2017, jenis barang berupa Fish Oil (bahan baku pakan ikan dan pakan udang), yang diberitahukan dalam PIB Nomor: X0XXXX tanggal 10 Mei 2017, klasifikasi pos tarif 1504.20.90, dengan tarif PPN sebesar 10% (bebas 100%) menjadi sebesar 10% (bayar 100%) dengan alasan sebagai berikut:

1. bahwa barang yang diimpor melalui PIB nomor X0XXXX tanggal 10 Mei 2017 berupa Fish Oil (Bahan Baku Pakan Ikan & Pakan Udang) dengan Pos tarif HS 1504.20,90 tidak termasuk dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan nomor 267/PMK.010/2015;

2. bahwa berdasarkan penelitian terhadap aplikasi CEISA Impor dan berkas pengajuan keberatan, kedapatan bahwa pemohon tidak melampirkan Phvtosanitary Certificate sebagaimana diwajibkan dalam Pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan Nomor:267/PMK.010/2015;

3. bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas maka disimpulkan bahwa importasi yang diberitahukan dengan PIB nomor X0XXXX tanggal 10 Mei 2017 tidak termasuk dan tidak memenuhi kriteria bahan pakan dan pakan ikan yang atas impor dan/atau penyerahannya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai, sehingga dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10% (sepuluh persen);

bahwa Pemohon Banding dalam Surat Banding Nomor: 03/X/TAX/GB/2017 tanggal 06 Oktober 2017 menyatakan tidak setuju atas penetapan Terbanding dalam Keputusan Nomor:

KEP-6527/KPU.01/2017 tanggal 27 September 2017 dengan alasan sebagai berikut:

1. bahwa Pemohon Banding adalah Perusahaan yang bergerak dibidang Pakan Ikan &

Udang, dimana kegiatan yang dilakukan adalah melakukan proses produksi (pembuatan) Pakan Ikan & Udang, pangsa pasar Pakan Ikan & Udang adalah Petani, dimana KLU atas Pemohon Banding adalah dibebaskan PPN,sehingga atas Pajak Masukan tidak dapat dikreditkan dan Pajak Keluaran dibebaskan PPN;

2. bahwa Impor Bahan Baku Fish Oil telah dilakukan pengujian dan penelitian oleh Kementerian Dirktorat Jenderal Perikanan Budidaya dan telah mendapatkan Surat Keterangan Teknis Nomor: 0494/DPB/PB.340.D3/III/2017 tanggal 27 Mei 2017 dan berlaku 3 (tiga) bulan sejak diterbitkan;

3. bahwa Impor Bahan Baku Fish Oil telah memiliki Certificate Of Origin, Health Certificate, Surat Keterangan Teknis dalam hal ini telah memenuhi ketentuan Pasal 4 dan Pasal 6.

bahwa berdasarkan Pasal 6 atas Impor Bahan Baku yang tidak termasuk dalam Lampiran II Peraturan Menteri, dapat diberikan fasilitas dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sepanjang memenuhi Pasal 4;

4. bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat (1) huruf h Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2015 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2007 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2001 tentang impor dan atau penyerahan barang kena pajak tertentu yang bersifat strategis yang dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai;

bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap bukti/dokumen pendukung Terbanding dan Pemohon Banding, dapat dikemukakan sebagai berikut:

bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah penetapan tarif PPN atas jenis barang berupa Fish Oil (bahan baku pakan ikan dan pakan udang), Negara asal Chile, yang diberitahukan dengan PIB Nomor: X0XXXX tanggal 10 Mei 2017, klasifikasi pos tarif 1504.20.90, dengan tarif PPN sebesar 10% (bebas 100%) menjadi sebesar 10% (bayar 100%) dengan alasan sebagai berikut:

1. bahwa barang yang diimpor melalui PIB nomor X0XXXX tanggal 10 Mei 2017 berupa Fish Oil (Bahan Baku Pakan Ikan & Pakan Udang) dengan Pos tarif HS 1504.20,90 tidak termasuk dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan nomor 267/PMK.010/2015;

2. bahwa berdasarkan penelitian terhadap aplikasi CEISA Impor dan berkas pengajuan keberatan, kedapatan bahwa pemohon tidak melampirkan Phvtosanitary Certificate sebagaimana diwajibkan dalam Pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan Nomor:

267/PMK.010/2015;

3. bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas maka disimpulkan bahwa importasi yang diberitahukan dengan PIB nomor X0XXXX tanggal 10 Mei 2017 tidak termasuk dan tidak memenuhi kriteria bahan pakan dan pakan ikan yang atas impor dan/atau penyerahannya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai, sehingga dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10% (sepuluh persen);

bahwa Pasal 4A Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2000 dan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 menyatakan:

(1) Dihapus.

(2) Jenis barang yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai adalah barang tertentu dalam kelompok barang sebagai berikut:

a. barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya;

b. barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak;

c. makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering; dan

d. uang, emas batangan, dan surat berharga;

bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2015 Tentang Impor Dan/Atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu Yang Bersifat Strategis, Barang impor Yang Dibebaskan Dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai disebutkan sebagai berikut:

Pasal 1

(1) Barang Kena Pajak tertentu yang bersifat strategis yang atas impornya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai meliputi:

a. mesin dan peralatan pabrik yang merupakan satu kesatuan, baik dalam keadaan terpasang maupun terlepas, yang digunakan secara langsung dalam proses menghasilkan Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak yang menghasilkan Barang Kena Pajak tersebut, tidak termasuk suku cadang;

b. barang yang dihasilkan dari kegiatan usaha di bidang kelautan dan perikanan, baik penangkapan maupun budidaya, sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah;

c. jangat dan kulit mentah yang tidak disamak;

d. ternak yang kriteria dan/atau rinciannya diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan setelah mendapat pertimbangan dari Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanian;

e. bibit dan/atau benih dari barang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, atau perikanan;

f. pakan ternak tidak termasuk pakan hewan kesayangan;

g. pakan ikan;

h. bahan pakan untuk pembuatan pakan ternak dan pakan ikan, tidak termasuk imbuhan pakan dan pelengkap pakan, yang kriteria dan/atau rincian bahan pakan diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan setelah mendapat pertimbangan dari Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan dan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanian;

i. bahan baku kerajinan perak dalam bentuk perak butiran dan/atau dalam bentuk perak batangan;

Pasal 3

(2) Pemberian fasilitas dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas impor dan/atau penyerahan Barang Kena Pajak tertentu yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h dan huruf i serta Pasal 1 ayat (2) huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, huruf i, huruf j dan huruf k, tanpa menggunakan Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai;

bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 267/PMK.010/2015 tentang Kriteria Dan/ Atau Rincian Ternak, Bahan Pakan Untuk Pembuatan Pakan Ternak Dan Pakan Ikan Yang Atas Impor Dan/Atau Penyerahannya Dibebaskan Dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai, disebutkan sebagai berikut:

Pasal 1

Ternak, bahan pakan untuk pembuatan pakan ternak dan pakan ikan, tidak termasuk imbuhan pakan dan pelengkap pakan, merupakan Barang Kena Pajak tertentu yang bersifat strategis yang atas impor dan/atau penyerahannya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai;

Pasal 4

Bahan pakan asal impor untuk pembuatan pakan ikan, tidak termasuk imbuhan pakan dan pelengkap pakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 harus memenuhi kriteria:

a. berasal dari negara yang babas dari penyakit ikan dan penyakit hewan menular serta babas dari hama penyakit tanaman;

b. dilengkapi dengan surat keterangan phytosanitary certificate, health certificate, certificate of origin, dan certificate of analysis;

Pasal 6

(1) Rincian bahan pakan untuk pembuatan pakan ikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;

(2) Dalam hal terdapat bahan pakan untuk pembuatan pakan ikan yang tidak termasuk dalam Lampiran II Peraturan Menteri ini, atas bahan pakan untuk pembuatan pakan ikan dimaksud dapat diberikan fasilitas dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sepanjang:

a. untuk bahan pakan asal impor untuk pembuatan pakan ikan, tidak termasuk imbuhan pakan dan pelengkap pakan harus memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4;

b. ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perikanan dan kelautan setelah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan;

bahwa berdasarkan uraian di atas, jenis barang impor berupa Fish Oil (bahan baku pakan ikan dan pakan udang), yang diberitahukan dalam PIB Nomor: X0XXXX tanggal 10 Mei 2017 dengan klasifikasi pos tarif 1504.20.90, berdasarkan identifikasi merupakan bahan baku untuk pembuatan pakan Ikan dan udang dengan pos tarif 1504.20.90 yang merupakan korelasi pos tarif 1504.20.90.00, tidak termasuk bahan pakan yang mendapatkan fasilitas pembebasan PPN sebagaimana terlampir dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan No.267/PMK.010/2015 tanggal 31 Desember 2015;

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, dapat Majelis simpulkan bahwa barang yang diimpor sesuai dengan PIB Nomor: X0XXXX tanggal 10 Mei 2017 adalah impor Fish Oil (bahan baku pakan ikan dan pakan udang) dengan klasifikasi pos tarif 1504.20.90, tidak tercantum pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan nomor 267/PMK.010/2015 tanggal 31 Desember 2015, sehingga ditetapkan tarif PPN-nya menjadi sebesar 10% (bayar 100%);

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(5)

Menimbang : bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa barang impor berupa Fish Oil (bahan baku pakan ikan dan pakan udang), Negara asal Chile, yang diberitahukan dalam PIB Nomor: X0XXXX tanggal 10 Mei 2017 dengan klasifikasi pos tarif 1504.20.90, berdasarkan Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2) huruf b Peraturan Menteri Keuangan nomor 267/PMK.010/2015 tanggal 31 Desember 2015, ditetapkan tarif PPN-nya menjadi sebesar 10% (bayar 100%). Oleh karenanya, Majelis berkesimpulan menolak permohonan banding Pemohon Banding dan menetapkan tarif PPN atas PIB Nomor: X0XXXX tanggal 10 Mei 2017, jenis barang berupa Fish Oil (bahan baku pakan ikan dan pakan udang), Negara asal Chile, klasifikasi pos tarif 1504.20.90, menjadi sebesar 10% (bayar 100%);

Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perkara ini;

Memutuskan : Menolak permohonan Banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: KEP-6527/KPU.01/2017 tanggal 27 September 2017 tentang Penetapan atas Keberatan PT QWE Terhadap Penetapan yang Dilakukan oleh Pejabat Bea dan Cukai dalam Surat Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean (SPTNP) nomor SPTNP- 010985/NOTUL/KPU-TP/BD.02/2017 tanggal 31 Mei 2017, atas nama PT QWE , dan menetapkan tarif PPN atas PIB Nomor: X0XXXX tanggal 10 Mei 2017, jenis barang berupa Fish Oil (bahan baku pakan ikan dan pakan udang), Negara asal Chile, klasifikasi pos tarif 1504.20.90, menjadi sebesar 10% (bayar 100%), sehingga pajak dalam rangka impor yang masih harus dibayar adalah sebesar Rp114.544.000,00 (seratus empat belas juta lima ratus empat puluh empat ribu rupiah);

Demikian diputus di Jakarta pada hari Selasa tanggal 10 Juli 2018 berdasarkan musyawarah Majelis IXA Pengadilan Pajak dengan susunan Majelis Hakim dan Panitera Pengganti sebagai berikut:

Drs. ABC, MM Drs. DEF, MM, MH Ir. GHI, M.Eng.

JKL

sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti,

dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 28 Agustus 2018 oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota dan Panitera Pengganti serta tidak dihadiri oleh Terbanding dan Pemohon Banding:

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

Referensi

Dokumen terkait

Pokok Sengketa : Bahwa dalam pemeriksaan, terbukti yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah penetapan klasifikasi atas barang impor One Lot of Excavator Parts,

bahwa menurut Terbanding jenis barang yang diberitahukan dalam PIB Nomor: 377079 tanggal 12 Nopember 2008 diidentifikasikan sebagai Pemanas Air Tenaga Matahari Solarhart Super L

bahwa dengan melaporkan transaksi Penyerahan Dalam Negeri dengan Faktur Pajak yang Digunggung Masa Pajak Mei 2016 sebesar Rp1.987.955.818,00 berarti Penggugat membuat Faktur Pajak

Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan, terbukti yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah penetapan klasifikasi atas barang impor One Lot of Excavator Parts,

Menurut Majelis : Bahwa Pemohon Banding telah mengimpor 517# Component of Chair - Backrest dan lain-lain (14 jenis barang sesuai lembar lanjutan PIB), negara asal China

bahwa berdasarkan penelitian Terbanding, Form E yang dilampirkan diragukan kriteria keasalannya sehingga atas importasi Pemohon Banding dalam PIB Nomor 549447 tanggal 23 Desember

(3 Jenis Barang sesuai lembar lanjutan PIB), pos tariff 7315.11.10, negara asal: China, yang diberitahukan dengan PIB Nomor 488599 tanggal 26 Oktober 2017 sebesar 12,5%

Menurut Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa sesuai Surat Keputusan Nomor: KEP- 3584/KPU.01/2017 tanggal 31 Mei 2017 adalah penetapan Terbanding atas nilai pabean terhadap