• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUANG VEKTOR UMUM AKSIOMA RUANG VEKTOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RUANG VEKTOR UMUM AKSIOMA RUANG VEKTOR"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

RUANG VEKTOR UMUM

Yang dibahas…….

1.

Ruang vektor umum

2.

Subruang

3.

Hubungan dependensi linier

4.

Basis dan dimensi

5.

Ruang baris, ruang kolom, ruang nul, rank dan nulitas

AKSIOMA RUANG VEKTOR

V disebut ruang vektor jika memenuhi:

1.

2.

u+v = v+u

3.

u+(v+w)=(u+v)+w

4.

5.

6.

7.

k(u+v)=ku+kv

8.

(k+l)u=ku+kl

9.

k(lu)=(kl)(u)

V v u V v

u, ( )

V u u u

u

V

0 0 0 ,

0 ) ( ) ( )

(

,

u V u V u u u u

V ku V u

k,

(2)

SUBRUANG

Definisi 1.

MisalkanV adalah ruang vektor atas R dan S  V . S disebut Sub Ruang dari V jika terhadap operasi yang sama dengan V, S juga mrp ruang vektor.

CONTOH:

1. S = { 0 } mrp sub ruang dari ruang R

n

, dan disebut sub ruang nol.

Dapat ditunjukkan bahwa S terhadap operasi penjumlahan dan perkalian skalar memenuhi aksioma2 dari ruang vektor.

2. Misalkan W = {(a, b, 0) / a, b  R}. Dapat

ditunjukkan bahwa W adalah sub ruang

dari R

3

(3)

Teorema 1

MisalkanV adalah ruang vektor dan S  V.

S disebut sub ruang dari V jhj

1. u + v  S (tertutup thd penjumlahan) 2. ku  S (tertutup thd perkalian skalar)

untuk setiap u, v  S dan k R.

LATIHAN:

1. Misalkan

S merupakan sub ruang dari M2x3. Tunjukkan dengan Teorema 1

2. Misalkan S = {(a, b, 1) / a, b  R}. Apakah S subruang dari R3?

a b c d R

d c b

S a / , , ,

0

0

(4)

Definisi 2

Misal V adalah ruang vektor dan S = {v

1

, v

2

, … , v

k

}  V. Suatu vektor v  V disebut sebagai kombinasi linier dari S jika ada k

1

,k

2

,…,k

r

 R s.d.h

v = k

1

v

1

+ k

2

v

2

+ … + k

r

v

r

Ilustrasi gambar

k1v1

Vektor v di R2sbg kombinasi linier dari v1dan v2

k2v2 v = k1v1+k2v2

(5)

Definisi 3

Misal V adalah ruang vektor dan S = {v1, v2, … , vr} V.

Himpunan semua vektor dari V yg mrp kombinasi linier dari S disebut span S (rentang S).

Span S = {k1v1+ k2v2 + … + krvr/ciR}

Catt:

Span S mrp sub ruang dari V.

Ilustrasi Gambar

Jika S = {u, v}, dengan u, vR3tidak berada dalam satu garis, maka span(S) mrp bidang yang melalui titik pusat dan titik u dan v.

(6)

Himpunan Pembangun

JikaV adalah r.v. dengan maka

dikatakan S adalah himpunan pembangun untuk V.

Dengan kata lain, S membangun V artinya setiap vektor dalam V dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari S

CONTOH:

1. Unit vektor: span

2. Himpunan {1, x, x2, …, xn} membangun semua polinomial berderajad ≤ n.

1 0 0 , 0 1 0 , 0 0 1

3 2

1 e e

e R3

(7)

Bagaimana???

Apakah himpunan membangun R3 ? Penyelesaian:

Apakah ada x1, x2, x3 R s.d.h

x1(1, 1, 1)t+ x2(1, -1, -1)t + x3 (3, 1, 1)t = b utk setiap b  R3 ?

Persamaan diatas dapat ditulis:

(111),(1 1 1),(3 1 1)

S

3 2 1

3 2 1

1 1 1

1 1 1

3 1 1

b b b

x x x

Merupakan SPL non homogen :

SPL akan konsisten jhj rank [A|b] = rank (A)

Dalam kasus ini, rank (A)=2, rank [A|b]=3 Jadi S bukan span R3.

b Axb

Ax

) 0 , 1 , 0

(b1 b2 b3

(8)

KEBEBASAN LINIER

Definisi 1.

Suatu himpunan dikatakan Himpunan Bebas Linier jhj utk persamaan

hanya dipenuhi oleh

Jika ada , maka dikatakan S HimpunanTak Bebas Linier.

v v vn

S 1, 2,...,

0

2 ...

2 1

1vk v   krvrk

0

2 ...

1k kr k

0 ki

Dengan kata lain….

Himpunan bebas linier :

himpunan yang vektor-vektornya tidak saling berhubungan (tidak bergantung / bebas)

Himpunan Tak Bebas Linier :

himpunan yang salah satu vektornya mrp

kombinasi linier dari vektor2 yang lain

(satu vektor bergantung pada vektor lain /

tidak bebas).

(9)

CONTOH:

Tunjukkan himpunan berikut bebas linier atau tidak.

Penyelesaian:

Bentuk

7 6 5 , 2 0 1 , 1 2 1 S























0 0 0

7 6 5

2 0 1

1 2 1

3 2

1  

Bentuk diatas dapat ditulis

Jika maka

Karena terdapat penyelesaian yang non trivial (tidak tunggal), maka S tidak bebas linier.

0 0 0

7 2 1

6 0 2

5 1 1

3 2 1

7 2 1

6 0 2

5 1 1 A

0 0 0

2 1 0

3 0 1

EA

(10)

Tunjukkan apakah himpunan berikut bebas linier atau tidak

(a).

(b).

(c).

(d).

9 5 1 , 0 1 2 , 3 2 1

       

1 2 3, 0 4 5 , 0 0 6 ,1 1 1

0 1 2 , 0 0 1 , 1 2 3

     

2 2 2 2 , 2 2 0 2 , 2 0 2 2

BASIS dan DIMENSI

Definisi 2

MisalkanV ruang vektor atas R dan S = {v

1

, v

2

, … , v

n

} subset dari V.

S disebut basis dari V jika

1. S membangun V ( span(S) = V )

2. S bebas linier

(11)

Definisi 3

Jika S = {v

1

, v

2

, … , v

n

} adalah basis dari ruang vektor V, maka dikatakan V

berdimensi n.

Notasi dim(V) = n

Jadi, dimensi suatu ruang vektor adalah jumlah vektor yang bebas linier dan membangun ruang vektor tsb.

TEOREMA-TEOREMA DALAM KEBEBASAN LINIER dan BASIS

Anita T. Kurniawati

(12)

Teorema 1

(i)

Suatu himpunan berhingga dari vektor2 yang memuat vektor nol mrp himpunan yang tak bebas linier.

(ii)

Himpunan yang terdiri atas dua elemen vektor saja mrp himpunan bebas linier jhj tidak ada vektor yg mrp kelipatan skalar dari vektor lain.

BUKTI

(i) Andaikan S = {v1, v2, …, vn, 0} himpunan bebas linier, maka

untuk kombinasi linier

1v1 + 2v2 + … + nvn+ k.0 = 0 … (*) hanya dipenuhi oleh 1 = 2 = … = n = k = 0.

Terjadi kontradiksi, karena untuk persamaan 0. v1+ 0. v2 + … + 0. vn+ k. 0 = 0

k. 0 = 0

 k ≠ 0

Jadi yang benar adalah S tak bebas linier.

(13)

(ii) Arah Kanan ()

Diketahui W = {v1, v2} adalah himp. bebas linier.

Dibuktikan : v1≠ k.v2 , dengan k ≠ 0.

Andaikan v1= k.v2, maka v1- k.v2 = 0

Karena W bebas linier, maka 1 = 0. Terjadi kontradiksi.

Jadi yang benar, v1≠ k.v2 , dengan k ≠ 0.

Arah Kiri ()

Diketahui v1≠ k.v2 , dengan k ≠ 0.

Dibuktikan W = {v1, v2} adalah himp.bebas linier.

Andaikan W adalah himp.tak bebas linier. Maka ada1≠ 0 s.d.h kombinasi linier 1v1+ 2v2 = 0.

Dari sini diperoleh v1+ (2/ 1)v2= 0

v1 + c.v2= 0

v1 = -c.v2= k.v2

Terjadi kontradiksi. Yang benar W bebas linier.

TEOREMA 2

Jika S = {v

1

, v

2

, …, v

n

} adalah basis untuk ruang vektorV, maka untuk setiap vV dapat

dinyatakan sebagai kombinasi linier dari S secara

tunggal.

(14)

BUKTI

KarenaV = span(S), maka jelas untuk setiap v V dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari S.

Selanjutnya, akan dibuktikan bahwa kombinasi linier ini adalah tunggal.

Andaikan v = 1v1 + 2v2 + … + nvn dan v = k1v1 + k2v2 + … + knvn

Maka1v1 + 2v2 + … + nvn= k1v1+ k2v2 + … + knvn

 (1 – k1)v1 + (2– k2)v2+ … + (n – kn)vn = 0 Karena {v1, v2, …, vn} bebas linier, maka diperoleh

1 – k1 = 0 , 2 – k2 = 0 , … , n – kn= 0

 1 = k1 ,, 2 = k2 , …, n = kn ,

TEOREMA 3

Jika V ruang vektor berdimensi n dan S = {v1, v2, …, vn} adalah basis untuk ruang vektor V, maka

(i) setiap himpunan yang terdiri lebih dari n vektor mrp himpunan yang tak bebas linier.

d.k.l

Jika S’ = {w1, w2, …, wm} dimana m > n maka S’ tak bebas linier.

(ii) Tidak ada himpunan yang lebih kecil dari n vektor yang dapat membangun V.

d.k.l

Jika S’ {w1, w2, …, wr} adalah vektor2 dalam V dengan r < n maka V ≠ span(S’).

(15)

CATATAN:

Teorema 3 Bagian (i) mrp definisi dari Himpunan Bebas Linier Maksimal

Teorema 3 Bagian (ii) mrp definisi dari Himpunan Pembangun Minimal.

Bukti Teorema 3

(i)

Misalkan

S’ = {w1, w2, …, wm} adalah m vektor dalam V (m > n). Karena S = {v1, v2,

…, vn} adalah basis untuk ruang vektor V, maka setiap wi(i = 1, 2, …,m) dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari S, yaitu

w1= a11v1+ a21v2 + … + an1vn

w2 = a12v1 + a22v2 + … + an2vn …..(*)

…. dst

(16)

Selanjutnya….

Akan ditunjukkan S’ tak bebas linier, yaitu ada k

1

, k

2

, …, k

m

yg tak nol s.d.h

k

1

w

1

+ k

2

w

2

+ … + k

m

w

m

= 0……(**) Dari persamaan (*) dan (**) diperoleh

(k

1

a

11

+ k

2

a

12

+ … + k

m

a

1m

) v

1

+ (k

1

a

21

+ k

2

a

22

+ … + k

m

a

2m

) v

2

+ …. + (k

1

a

n1

+ k

2

a

n2

+ … + k

m

a

nm

) v

n

= 0

Karena S = {v

1

, v

2

, …, v

n

} bebas linier , maka

a

11

k

1

+ a

12

k

2

+ … + a

1m

k

m

= 0 a

21

k

1

+ a

22

k

2

+ … + a

2m

k

m

= 0

…. dst

a

n1

k

1

+ a

n2

k

2

+ … + a

nm

k

m

= 0…..(***) SPL (***) mrp SPL homogen dengan

banyaknya variabel (m) > banyaknya

persamaan (n), maka solusi nya adalah non

trivial.

(17)

(ii). Misalkan S’ = {w1, w2, …, wr} adalah vektor2 dalam V dengan r < n.

Akan ditunjukkan S’ tidak membangun V.

Andaikan S’ membangun V, maka setiap vektor dalam V dapat ditulis sbg kombinasi linier dari S’, khususnya vektor2 vj, (j = 1, 2,

…,n) dalam V dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari wi v1= a11w1+ a21w2 + … + ar1wr

v2= a12w1+ a22w2 + … + ar2wr

… dst ….. (a)

vn= a1nw1+ a2nw2 + … + arnwr

Utk menunjukkan adanya kontradiksi, akan ditunjukkan bahwa S

= {v1, v2, …, vn} tak bebas linier

Bentuk

k1v1+ k2v2 + … + knvn= 0 … (b) A.d.t. ada ki≠ 0 yang memenuhi pers.(b).

Atau dari persamaan (a) dan (b) diperoleh (k1a11 + k2a12 + … + kna1n) w1

+ (k1a21+ k2a22 + … + kna2n) w2

+ …. + (k1ar1+ k2ar2+ … + knarn) wr= 0….(c)

(18)

Dari persamaan c , jika dibentuk a11k1+ a12k2+ … + a1nkn= 0 a21k1+ a22k2+ … + a2nkn= 0

…. dst

ar1k1+ ar2k2+ … + arnkn= 0

Maka SPL ini mrp SPL homogen dengan banyak variabel tak diketahui (n) > banyak persamaan (r), sehingga mempunyai penyelesaian non trivial. Jadi ki≠ 0.

Terjadi kontradiksi. Jadi yang benar adalah S’ tidak membangunV.

Latihan Soal

1. Yang manakah dari himpunan berikut ini mrp himp.tak bebas linier ?

a. {(4, -1, 2), (-4, 10, 2)} di R3

b. {(-2, 0, 1), (3, 2, 5), (6, -1, 1), (7, 0, -2)} di R3 c. {(6 – x2), (1 + x + 4x2)} di P2

d. {(1+3x+3x2), (x+4x2) , (5+6x+3x2), (7+ x – x2)} di P2

2. Tunjukkan bahwa :

Jika {v1, v2, v3} bebas linier, maka himpunan {v1, v2}, {v1, v3}, {v2, v3}, {v1}, {v2}, {v3} juga bebas linier.

3. Tunjukkan :

Jika {v1, v2, v3} tak bebas linier pada ruang vektor V dan

(19)

RUANG BARIS, RUANG KOLOM, dan RUANG NULL

Definisi 1

Jika A adalah matriks ukuran mxn

maka :

(i) Vektor-vektor

….

mn m

m

n n

a a

a

a a

a

a a

a

2 1

2 22

21

1 12

11

a a an

r1 11 12 1

a a a n

r2 21 22 2

m m mn

m a a a

r 1 2

(20)

(ii) vektor-vektor

, , … ,

di Rm disebut vektor-vektor kolom dari matriks A.

1 21 11

1

am

a a

c

2 22 12

2

am

a a

c

mn n n

n

a a a

c

2 1

CONTOH:

Diberikan matriks

Maka : vektor baris dari A adalah r1= [2 1 0] , r2 = [3 -1 4]

dan vektor kolom dari A adalah

, ,

4 1 3

0 1 A 2

3 2

c1

1 1

c2

4 0 c3

(21)

Definisi 2

Misalkan A adalah matriks mxn. Maka (i) subruang dari R

n

yang dibangun oleh

vektor2 baris dari matriks A disebut Ruang Baris (row space) dari A (ii) subruang dari R

m

yang dibangun oleh

vektor2 kolom dari matriks A disebut Ruang Kolom (column space) dari A

Jadi …

Ruang baris A, dinotasikan R(B), adalah R(B) = Ruang yang dibangun oleh

vektor2 baris matriks A

= span{r

1

, r

2

, … , r

m

}  R

n

Ruang Kolom A, dinotasikan R(K), adalah R(K) = Ruang yang dibangun oleh

vektor2 kolom matriks A

= span{c , c , … , c }  R

m

(22)

Apakah ada hubungan antara solusi SPL A.x = b dengan ruang baris dan ruang kolom, dari

matriks A ?

Apakah ada hubungan antara ruang baris, ruang kolom, ruang null dari suatu matriks ?

Teorema 1

Misalkan A adalah matriks ukuran mxn. Suatu SPL Ax = b konsisten jhj b adalah elemen dari ruang kolom matriks A.

Atau :

b  R(K)  b = A.x

(23)

Contoh 2:

Diberikan SPL Ax = b

Dengan EGJ, diperoleh solusi : x1= 2, x2= -1, dan x3= 3 sehingga :

yaitu b mrp kombinasi linier dari kolom2 matriks A. shg b mrp elemen dari ruang kolom matriks A.

3 9 1

2 1 2

3 2 1

2 3 1

3 2 1

x x x



2 3 2 3 1 2 3

2 1 1 2 3 9 1

Contoh:

Tentukan apakah b mrp elemen dari ruang kolom matriks A berikut ini ? Jika ya, tuliskan kombinasi liniernya.



 

 



 

 

10

; 2 6 4

3

1 b

A

(24)

Teorema 2

Operasi baris elementer tidak mengubah ruang baris suatu matriks

dengan kata lain:

Jika matriks A dan B mrp matriks ekuivalen baris , maka ruang baris A dan B adalah sama.

Contoh 4

Diberikan matriks

Menggunakan OBE, matriks A diubah menjadi bentuk eselon baris tereduksi:

maka, ruang baris dari matriks A dan B adalah sama.

3 8 7

3 1 2

1 2 1 A

0 0 0

3 / 5 1 0

3 / 7 0 1 B

(25)

Basis utk ruang baris dan ruang kolom

Misalkan

Menggunakan OBE, matriks A diubah kebentuk matriks eselon baris tereduksi :

Ruang baris matriks A dan B adalah sama

3 4 0 2 1

3 2 7 3 2

4 1 8 2 3

4 3 0 2 1

A

0 0 0 0 0

1 1 0 0 0

1 0 1 1 0

1 0 2 0 1 B

Selanjutnya…

Basis utk ruang baris matriks A adalah vektor2 baris tak nol dari matriks B, yaitu

w1 = [1 0 2 0 1]

w2 = [0 1 1 0 1]

w3 = [0 0 0 1 -1]

Sedangkan basis untuk ruang kolom matriks A adalah vektor kolom standar dari matriks B, yaitu

u1= , u2= , u3 =

1 2

3

(26)

V di R

n

Misalkan S = {v1, v2, … , vk} adalah vektor2 di Rn, dengan V = span(S). Maka basis utk V ditentukan dengan langkah2 :

Langkah 1 Bentuk matriks

A =

Langkah 2

Ubah matriks A kebentuk matriks eselon baris tereduksi B.

Langkah 3

vektor2 baris tak nol dari matriks B mrp basis utk V.

vk

v v

2 1

Contoh 5

Misalkan S = {v

1

, v

2

, v

3

, v

4

} adalah vektor2 di R

5

dengan v

1

= [1 -2 0 3 -4]

v

2

= [3 2 8 1 4]

v

3

= [2 3 7 2 3]

v

4

= [-1 2 0 4 -3]

dan misalkan V adalah subruang dari R

5

yang dibangun oleh S. Tentukan basis

untuk V

(27)

Contoh 6

Carilah basis utk ruang baris dan ruang kolom dari matriks berikut :









4 5 2

4 3

1

7 9 1 9

6 2

2 8 1 9

6 2

4 5 2 4

3 1

B

Teorema 3

Jika A sebarang matriks, maka ruang baris dan

ruang kolom dari matriks A mpy dimensi yang

sama.

(28)

Contoh 7

Pada contoh 5,

dim(ruang baris A) = 3 dim(ruang kolom A) = 3

Pada contoh 6,

dim(ruang baris B) = 3 dim(ruang kolom B) = 3

RANK MATRIKS

DEFINISI 3

(i) Dimensi dari ruang baris disebut rank baris

(ii) Dimensi dari ruang kolom disebut rank

kolom

(29)

Definisi 4

Jika A adalah matriks sebarang, maka rank baris A = rank kolom A = rank A.

Rank matriks A dituliskan : rank(A).

Cara mencari Rank suatu matriks

Misalkan A adalah sebarang matriks.

Langkah 1

Ubah matriks A menjadi matriks eselon baris tereduksi B.

Langkah 2

Rank A = jumlah baris tak nol dari

matriks B.

(30)

Carilah rank dari matriks :

2 3 2

3 8 3

1 9 1

1 2 1

A

RUANG NULL dan NULLITY

Definisi 5

(i) Himpunan dari semua solusi sistem homogen A.x = 0 disebut dengan Ruang Null (Nullspace).

Nullspace merupakan subset dari R

n

.

(ii) Dimensi dari ruang null disebut Nullity.

(31)

Basis utk Ruang Null

Diberikan SPL homogen A.x = 0, dengan A matriks berukuran m x n.

Solusi dari sistem di atas dicari menggunakan EGJ, yaitu matriks augmented

diubah ke matriks eselon baris tereduksi

dimana matriks B mpy r baris tak nol, 1 ≤ r ≤ m.

A 0

B 0

Jika m > n (r = n), yaitu

0 0 0 0

0

0 0 0 0

0

0 1 0

0

0 0 0 1

0

0 0 0 0

1

B

r = n m n

Maka, solusi A.x = 0 trivial. Artinya, semua solusinya adalah

(32)

Jika m < n (r < n), yaitu

0 0 0

0 0

0 0

0 0 0

0 0

0 0

0 0 0

0 0

0 0

0 1

0 0 0

0 0

0 1 0

0 0

0 0 1

1

2 21

1 11

rn r

n n

s s

s s

s s

B

r

m n

Maka, solusi A.x = 0 adalah non trivial (mpy r buah solusi), shg ruang solusinya mpy r buah basis, akibatnya nillity = r.

Contoh 9

Carilah ruang null dan nullity dari SPL homogen :



 

 















 

0 0 2

0 2 3 3

1 2 1 1 1

5 4 3 2 1

x x x x x

(33)

Teorema 4

Jika A adalah matriks ukuran m x n, maka

rank(A) + nullity A = n

Contoh 10

Apakah SPL berikut mpy solusi?

 

 

 

 

 

 

5 2 6

5 1 5

1 1 1

1 1 1

3 2 1

x

x

x

(34)

RANK dan KESINGULARAN MATRIKS

Teorema 6

Diberikan matriks A berukuran nxn . det(A) ≠ 0 jhj rank(A) = n

Teorema 7

Misalkan A matriks ukuran nxn.

i.

SPL A.x = b mempunyai

penyelesaian tunggal jhj rank(A) = n

ii.

SPL A.x = 0 mpy solusi non trivial jhj

rank(A) < n.

Gambar

Ilustrasi gambar
Ilustrasi Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Himpunan bagian W dari sebuah ruang vektor V disebut ruang bagian (subspace) V jika W merupakan ruang vektor dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar yang didefinisikan

Hal tersebut sesuai dengan jenis loka- lisasi dimana sebagian besar WPS yang berada di eks lokalisasi Ngujang (pencer- minan prostitusi resmi) sebagian besar su- dah

 perlu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris  contoh pemuatan kata yang tidak penting:.. “Pengalaman dari Praktik Sehari-hari …” atau, “Beberapa Faktor yang

Udara merupakan perantara yang dapat menyebabkan bunyi dapat kita dengar. Kita dapat mendengar bunyi bel yang ada di sekolah karena bunyi tersebut merambat melalui udara dan

a) Tafsir al-Qur’anul Majid an-Nūr, tafsir ini ditulis oleh Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, yang terbit di Semarang, penerbit Pustaka Rizki Putra, pada tahun 2016,

Sebuah himpunan vektor pada ruang hasil kali dalam dinamakan himpunan ortogonal jika semua pasangan vektor-vektor yang berada dalam himpunan tersebut ortogonal.. Sebuah

Maka script yang sama tidak perlu dituliskan untuk setiap halaman, akan tetapi dengan menuliskan JavaScript di suatu file eksternal.. Di dalam file eskternal tidak boleh

a) Kepala LSPro membentuk tim untuk mempelajari dan menginvestigasi banding yang disampaikan oleh klien atau pihak-pihak lainnya. b) Kepala LSPro memberi otorisasi kepada