23 III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah usahaternak domba sistem mandiri dan usahaternak domba bagi hasil. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah para peternak domba usahaternak milik sendiri dan usahaternak bagi hasil di sentra peternakan domba rakyat Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat.
3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun, 2006). Penelitian survei adalah mempelajari sampel dari suatu populasi yang hasilnya merupakan nilai duga terhadap populasi.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang analisisnya lebih fokus angka (numerik) pada data yang diolah dengan metode statistika SPSS .
3.2.1 Penentuan Daerah Penelitian
Lokasi penelitian dipilih secara sengaja purposive sampling, yaitu desa Sumber Wetan, desa Sumber Kulon, desa Babajurang, dan desa Pilang Sari.
Dengan pertimbangan bahwa empat desa tersebut secara bertingkat memiliki populasi ternak terbanyak di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat.
3.2.2 Penentuan Responden
Penentuan desa penelitian dilakukan secara purposive dengan kriteria desa jumlah populasi ternak terbanyak secara berurut yaitu, Desa Sumber Wetan, Desa Sumber Kulon, Desa Babajurang, dan Desa Jatiraga dengan rata-rata populasi ternak 43 ekor sistem usaha mandiri dan 18 ekor sistem bagi hasil. Jumlah peternak di desa Sumber Wetan sebanyak 80 orang, jumlah peternak di Desa Sumber Kulon sebanyak 31 orang, jumlah peternak di Desa Babajurang sebanyak 39 orang, dan jumlah peternak di Desa Pilang Sari sebanyak 85 orang dengan jumlah seluruh peternak pada keempat desa adalah 235 dengan mengambil jumlah sampel sebanyak 30% (Sugiyono, 2007) sehingga jumlah sampel peternak adalah 71 responden. Jumlah sampel peternak sebanyak 71 orang selanjutnya diambil dengan menggunakan metode Simple Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2013).
Penentuan sebaran jumlah sampel yang diambil dari masing-masing desa, menggunakan perhitungan berdasarkan persentase dari tiap desa, yaitu:
1. Desa Sumber Wetan :
2. Desa Sumber Kulon :
3. Desa Babajurang :
4. Desa Pilang Sari :
Jumlah = 71 Orang
Untuk penelitian responden milik sendiri dan bagi hasil dilakukan Proportional Randomn Sampling. Sehingga responden yang di ambil adalah 57 peternak untuk usahaternak mandiri dan 14 peternak untuk usahaternak bagi hasil.Teknik ini merupakan teknik pengambilan proporsi untuk memperoleh sampel dari setiap bidang yang ditentukan secara seimbang atau sebanding.
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada para peternak dengan sistem usaha mandiri dan usaha gaduhan, data yang termasuk dalam data primer adalah banyaknya pendapatan usaha ternak mandiri dan pendapatan usahaternak bagi hasil.
Data sekunder diperoleh dengan memanfaatkan sumber-sumber penanam modal dan kesepakatan dalam penentuan pendapatan pada usaha ternak domba sistem bagi hasil.
3.3 Operasionalisasi Variabel 3.3.1 Pendapatan
Pendapatan usahaternak merupakan penghasilan yang timbul dari aktivitas menjalankan suatu usaha suatu usahaternak domba, karena dalam melakukan aktivitas usaha seorang peternak akan mengharapkan laba dalam menjalankan usahanya. Pendapatan merupakan faktor utama dalam kelangsungan bertahannya suatu usaha dan ukuran keberhasilan operasi suatupeternakan. Untuk mengetahui pendapatan bersih usaha ternak domba dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Gross margin didapatkan dari selisih antara total nilai penerimaan dengan biaya variabel (Ringwood, 1988)
GM = Nilai Ternak – Biaya Variabel
Net Farm Income merupakan penerimaan bersih yang didapatkan dari usahaternak domba selama satu tahun periode analisis.
NFI = GM – TFC Dimana :
NFI = Net Farm income (RP/UU/tahun) GM = Gross Margin (Rp//UU/tahun) TFC = Total Biaya Tetap (Rp/UU/tahun)
Dalam perhitungan pendapatan keluarga tenaga kerja dihitung karena sumbangan tenaga kerja dalam usahaternak cukup berpengaruh terhadap pendapatan, dimana upah tenaga kerja dapat dimasukkan kedalam pendapatan keluarga.
Besarnya pendapatan keluarga dari usahaternak domba diukur farm family income, yaitu :
FFI = NFI + Sumbangan tenaga kerja Keluarga Terhadap Usahaternak Dimana :
FFI = Family income (Rp/UU/Tahun) NFI = Net Farm Family (Rp/UU/Tahun)
3.3.2 Biaya Pengeluaran Tunai
Biaya pengeluaran tunai adalah biaya yang dibayarkan langsung untuk kepentingan pemeliharaan. Contohnya : Obat, tambahan pakan dan lain-lain.
(Rp/UU/Tahun).
3.4.3 Skala Usaha
Skala usaha yaitu banyaknya ternak domba yang dipelihara, dihitung dalam unit ternak (UT), yaitu 0,14 ekor domba dewasa, 0,07 untuk seekor domba muda, dan 0,035 untuk seekor domba anak (cempe). Kriteria untuk domba dewasa adalah domba yang berumur lebih dari satu tahun, domba muda adalah domba yang berumur 0,5 sampai 1 tahun, dan anak domba (cempe) adalah domba yang berumur kurang dari 0,5 tahun (Ensminger,1969).
3.4.4 Pengalaman Beternak
Pengalaman beternak adalah lamanya seorang peternak dalam menjalankan usahaternaknya, lamanya beternak akan lebih mengetahui teknis beternak secara detail dan sudah lebih paham dalam manajemen. Satuan yang digunakan untuk mengukur pengalaman beternak adalah (Tahun).
3.4.5 Usaha Mandiri dan Usaha Bagi Hasil
Usaha mandiri adalah usaha yang dibentuk oleh perorangan tanpa adanya keterikatan kerjasama dengan orang lain atau organisasi kewirausahaan lainnya.
Sebuah usaha dikatakan usaha mandiri adalah usaha yang tidak. Satuan yang digunakan untuk mengukur pendapatan usaha mandiri adalah Rp/UU/Tahun.
Usaha bagi hasil adalah usaha yang dibentuk oleh dua pihak dengan pembagian keuntungan yang didapatkan dari hasil usaha tersebut sesuai dengan yang disepakati oleh kedua pihak tersebut. Satuan yang digunakan dalam mengukur pendapatan sistem bagi hasil adalah Rp/UU/Tahun.
3.4 Metode Analisis
Metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dummy variael. Analisis regresi digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Sunjoyo, dkk, 2013).
Analisis regresi berganda pada penelitian ini digunakan untuk menganalisis pengaruh antara factor biaya tunai, skala usaha, tenaga kerja dan pengalaman bekerja, Persamaan regresi dapat dirumuskan:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4 D1 + e
Keterangan:
Y = Pendapatan Usahaternak Domba a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi Biaya Tunai Pemeliharaan b2 = Koefisien regresi Skala usaha
b3 = Koefisien regresi Pengalaman beternak X1 = Variabel Biaya Tunai Pemeliharaan X2 = Variabel Skala Usaha
X3 = Variabel Pengalaman Beternak e = Standard Error
Di = 1 untuk pola usaha mandiri
= 0 untuk pola usaha bagi hasil
Dummy variabel digunakan untuk membuat kategori data yang bersifat kualitatif (tidak memiliki satuan ukur), agar data kualitatif dapat digunakan dalam analisis regresi maka harus terlebih dahulu ditransformasikan kedalam bentuk data kuantitatif. Sehingga untuk memmbedakan pendapatan antara usahatermak domba dengan usaha mandiri digunakan dummy untuk membandingkan sistem pendapatan sistem mandiri dan sistem bagi hasil..
3.4.1 Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2012) koefisien determinasi (R2) merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi bernilai antara nol sampai satu. Adapun rumus statistik yang digunakan adalah:
Keterangan :
R2 = koefisien determinasi Y = variabel terikat X = variabel bebas
Y2 = rata-rata hitung dari nilai Y n = jumlah data
Dasar pengambilan keputusan yaitu apabila nilai R2 mendekati 0 berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Sebaliknya jika nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
3.4.2 Uji F
Menurut Ghozali (2012) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau variabel terikat. Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh atau tidak antara faktor biaya variabel, lahan, tenaga kerja, skala usaha dan pengalaman beternak. Adapun rumus statistik yang digunakan adalah:
F =
R2 =
Keterangan :
R2 = koefisien regresi n = Jumlah sampel
k = Jumlah variabel bebas
Pada uji F jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka variabel independen secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen atau tolak H0
(untuk tingkat signifikansi = 5%). Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen atau terima H0.
H0 : Variabel biaya tunai, skala usaha, pengalaman beternak dan sistem usaha secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap pendapatan usahaternak
H1 : Variabel biaya tunai, Skala Usaha, pengalaman beternak dan sistem usaha secara bersama-sama berpengaruh terhadap pendapatan usahaternak.
3.4.3 Uji t
Menurut Ghozali (2012) uji beda t-test digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini secara individual dalam menerangkan variabel dependen secara parsial. Adapun rumus statistik yang digunakan sebagai berikut:
Keterangan :
t = mengikuti fungsi t dengan derajat kebebasan (df) βn = koefisien regresi masing-masing variabel
Sβn = standar error masing-masing variabel.
Dasar pengambilan keputusan:
t = βn/Sβn
a) Jika probabilitas (signifikansi) > 0,05 (α) atau T hitung < T tabel berarti hipotesa tidak terbukti maka H0 diterima H1 ditolak.
b) Jika probabilitas (signifikansi) < 0,05 (α) atau T hitung > T tabel berarti hipotesa terbukti maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Dasar pengambilan keputusan digunakan dalam uji t adalah jika nilai probabilitas signifikansi > 0,05 (α) atau T hitung < T tabel berarti hipotesa tidak terbukti maka H0 diterima H1 ditolak. Jika nilai probabilitas signifikansi < 0,05 (α) atau T hitung > T tabel berarti hipotesa terbukti maka H0 ditolak dan H1
diterima.
H0 : Variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
H1 : Variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.