• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.14/02/64 Th.XIX 1 Februari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.14/02/64 Th.XIX 1 Februari"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.14/02/64 Th.XIX 1 Februari 2016 1 No. 14/02/64/TH XIX, 1 Februari 2016

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara

Triwulan IV Tahun 2015

1. PENDAHULUAN

Angka Pertumbuhan produksi sektor Industri Pengolahan Non Migas, triwulan IV tahun 2015 data untuk Provinsi Kalimantan Utara tergabung dengan Provinsi Kalimantan Timur untuk kelompok Industri Besar dan Sedang (IBS). Sementara pada kelompok industri mikro dan kecil (IMK) dijelaskan secara terpisah antara Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara.

Sektor Industri Pengolahan (manufacturing industri) merupakan salah satu dari tiga sektor yang menjadi the leading economic sector di Provinsi Kalimantan Timur, dan mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan. Nilai tambah

 Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang di Kalimantan Timur (termasuk Kalimantan Utara) pada triwulan IV tahun 2015 menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu tumbuh sebesar 4,13 persen (y-on-y) dan 1,43 persen (q-to-q)

 Produksi Industri Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Timur pada triwulan IV Tahun 2015 periode tahunan (y-on-y) mengalami pertumbuhan produksi sebesar 8,88 persen dan triwulanan (q-to-q) sebesar 7,11 persen. Provinsi Kalimantan Utara periode tahunan maupun triwulanan masing-masing tumbuh sebesar 21,19 persen dan 3,93 persen.

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.14/02/64 Th.XIX 1 Februari 2016 2

yang tercipta (value added) dan dihasilkan dari sektor Industri Pengolahan

(manufacturing industri) adalah yang terbesar kedua kontribusinya terhadap

pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur setelah sektor pertambangan dan penggalian.

Namun peranan terbesar dari sektor Industri Pengolahan masih didominasi oleh Industri Migas sekitar 18,91 persen, sementara Industri non migas memberikan kontribusi sekitar 5,62 persen.

Kegiatan sektor Industri Pengolahan di Provinsi Kalimantan Timur, tersebar hampir di seluruh Kabupaten/Kota yang ada. Beberapa wilayah yang menjadi kantong produksi dari kegiatan Industri adalah Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kota Bontang, Kota Tarakan dan beberapa wilayah kabupaten dengan spesifikasi kegiatan industri masing-masing yang berbeda-beda. Kota Balikpapan dengan Industri Pengolahan Migas, Mesin dan Peralatan; Kota Samarinda dengan Industri Pengolahan Kayu, Mesin dan Peralatan, Kota Bontang dengan Industri Pupuk dan Kimia, serta Gas; Kota Tarakan dengan Industri Pengolahan Ikan, dan beberapa kabupaten seperti Kutai Kartanegara, Paser serta Kutai Timur dengan komoditas andalan Crude Palm Oil (CPO).

Industri Manufaktur Mikro dan Kecil mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Hal ini di sebabkan intensitas tenaga kerja yang relatif lebih tinggi dan jumlah investasi yang relatif kecil. Oleh sebab itu, industri Mikro, dan Kecil dapat lebih fleksibel dan dapat beradaptasi terhadap perubahan pasar. Industri Mikro dan Kecil tidak terlalu terpengaruh oleh tekanan eksternal, karena dapat tanggap menangkap peluang ekspor dalam rangka meningkatkan devisa negara maupun untuk subsitusi impor dan meningkatkan (Supply) persediaan domestik. Pengembangan industri Mikro dan Kecil dapat memberikan kontribusi pada diversifikasi usaha dan percepatan perubahan struktur, sebagai pra kondisi pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang lebih stabil dan berkesinambungan.

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.14/02/64 Th.XIX 1 Februari 2016 3

2. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI BESAR DAN SEDANG 2.1. Pertumbuhan Terhadap Triwulan Yang Sama (y-on-y)

Perkembangan kegiatan sektor Industri Pengolahan, khususnya kelompok Industri Besar dan Sedang pada periode triwulan IV tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 4,13 persen. Angka ini menunjukkan bahwa pertumbuhan produksi IBS di Kalimantan Timur pada triwulan IV mengalami penurunan dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya tahun 2014 yang tumbuh sebesar 4,78 persen.

Jenis Industri yang memberikan andil positif terhadap pertumbuhan tersebut adalah Industri Makanan (Kode KBLI 10) tumbuh sebesar 4,85 persen, Industri Kayu, barang-barang dari kayu (tidak termasuk furniture) dan Barang-barang anyaman (Kode KBLI 16) yang mengalami peningkatan produksi 4,45 persen dan demikian juga pada kelompok Industri Industri Bahan Kimia tumbuh sebesar 1,22 persen.

Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang Triwulan IV tahun 2015 (y-on-y)

No Kode

KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan (%) y-on-y Triw IV 2014 Triw IV 2015 1 10 Industri Makanan 5,23 4,85 2 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu, Ayaman (tidak termasuk furniture), dan

Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan sejenisnya

-0,51 1,22

3 20 Kimia dan Barang-Barang dari Bahan

Kimia -2,48 4,45

IBS Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.14/02/64 Th.XIX 1 Februari 2016 4

2.2. Pertumbuhan Produksi terhadap Triwulan Sebelumnya (q-to-q)

Perkembangan kegiatan sektor industri pengolahan pada triwulan IV tahun 2015 terhadap triwulan III tahun 2015 tercatat satu dari tiga kelompok Industri menunjukkan peningkatan produksi dengan tercatatnya angka pertumbuhan sebesar 1,43 persen. Tingginya angka pertumbuhan pada triwulan IV Tahun 2015 disebabkan terjadinya peningkatan produksi pada kegiatan industri makanan dalam hal ini pengolahan minyak sawit (CPO) sebesar 1,57 persen, dan pada kelompok industri bahan kimia mengalami pertumbuhan sebesar -0,70 persen, sementara pada kelompok industri kayu, barang dari kayu mengalami penurunan produksi sebesar -0,09 persen dibandingkan dengan periode triwulan sebelumnya yang juga tumbuh sebesar 1,43 persen.

Tabel 2. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang Triwulan IV tahun 2015 (q-to-q)

No Kode

KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan q-to-q (%) Triw III Triw IV

1 10 Industri Makanan 1,86 1,57

2 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu,Ayaman (tidak termasuk furniture), dan

Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan sejenisnya

-0,28 -0,09

3 20 Kimia dan Barang-Barang dari

Bahan Kimia 1,58 -0,70

IBS Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara

1,55 1,43

3. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (IMK)

Pertumbuhan Industri Mikro dan Kecil (IMK) memiliki arti penting dan strategis bagi pembangunan di daerah. Data Statistik Industri Mikro Kecil selama ini sudah memberi andil terhadap kebijakan pemerintah yang diarahkan pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan, khususnya usaha IMK.

Sejak tahun 2011 penyelenggaraan Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) oleh BPS, dilaksanakan secara triwulanan, dimana triwulan I periode

(5)

Januari-Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.14/02/64 Th.XIX 1 Februari 2016 5

Maret, triwulan II periode April-Juni, triwulan III periode Juli-September, dan triwulan IV periode Oktober-Desember.

Secara Nasional pertumbuhan produksi Industri Mikro dan Kecil pada triwulan IV tahun 2015 cukup menggembirakan yang ditandai dengan angka pertumbuhan mencapai 5,79 persen (y-on-y) dan 1,35 persen (q-to-q). Sementara di Provinsi Kalimantan Timur secara tahunan (y-on-y) tumbuh sebesar 8,88 persen dan secara triwulanan (q-to-q) tumbuh sebesar 7,11 persen. Kalimantan Utara secara tahunan (y-on-y) tumbuh sebesar 21,19 persen dan secara triwulanan (q-to-q) tumbuh sebesar 3,93 persen.

3.1. Pertumbuhan Terhadap Triwulan Yang Sama (y-on-y) 3.1.1. Provinsi Kalimantan Timur

Kondisi perkembangan kegiatan industri mikro dan kecil pada triwulan IV tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara mengalami peningkatan produksi, hal ini ditunjukkan dengan angka pertumbuhan diatas pertumbuhan nasional yaitu tumbuh sebesar 8,88 persen.

Pada triwulan IV 2015 (y-on-y) IMK Kalimantan Timur mengalami peningkatan produksi, dimana beberapa kelompok industri yang dominan mengalami peningkatan pertumbuhan yang cukup tinggi seperti Industri pengolahan lainnya (kode KBLI 32) sebesar 31,48 persen, dimana pada kelompok industri ini lebih banyak dipengaruhi oleh tinggiya produksi pada komoditas kerajinan sapu lidi, sapu ijuk, sikat dari ijuk, dan stempel. Industri makanan (Kode KBLI 10) tubuh sebesar 30,45 persen. Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (kode KBLI 25) tumbuh 25,76 persen, kegiatan pada kode KBLI ini lebih banyak dipengaruhi oleh peningkatan produksi pada komoditas perhiasan imitasi dan barang sejenis seperti cincin yang dibuat dari dari logam dasar, perhiasan dengan batu permata dll. Industri Pakaian Jadi (kode KBLI 14) tumbuh 25,68 persen, Kelompok industri kayu, barang dari kayu dan barang ayaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (Kode KBLI 16) dimana jenis komoditas peralatan rumah tangga mengalami peningkatan produksi sebesar 13,05 persen. Dalam triwulanan IV tahun 2015 industri percetakan (kode KBLI 18) dengan komoditas cetakan undangan pesta turut mengalami peningkatan produksi sebesar 12,39 persen.

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.14/02/64 Th.XIX 1 Februari 2016 6

Selanjutnya kelompok industri yang mengalami penurunan produksi antara lain Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan (kode KBLI 33) mengalami penurunan produksi sebesar -116,17 persen, Industri furniture (Kode KBLI 31) mengalami penurunan produksi sebesar -23,16 persen, Industri Minuman (kode KBLI 11) mengalami penurunan -22,29 persen dan alat angkut lainnya (Kode KBLI 30) dengan komoditas industri perahu rakyat yang lebih banyak dipergunakan untuk usaha nelayan tangkap baik diperairan sungai maupun laut mengalami penurunan produksi sebesar -17,29 persen, Industri Tekstil (kode KBLI 13) mengalami penurunan sebesar -15,65 dan industri barang galian bukan logam (Kode KBLI 23) penurunan produksi sebesar -3,39 persen.

3.1.2. Provinsi Kalimantan Utara

Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di wilayah Provinsi Kalimantan Utara mulai periode triwulan I tahun 2015 yang sudah disajikan secara terpisah dengan provinsi Kalimantan Timur, hal ini dilakukan guna memudahkan dalam menganalisa lebih lanjut tentang kegiatan IMK di Provinsi ke 34 di Indonesia. Selain itu juga dalam tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah sampel IMK, sehingga ada beberapa KBLI baru yang muncul dan bisa dirilis, dan dalam perhitungan pertumbuhan secara tahunan (y-on-y) nilai indeks tahun 2014 sama dengan 100).

Perkembangan Kegiatan Industri Mikro dan Kecil pada triwulan IV tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Utara berkembang cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan angka pertumbuhan produksi secara (y-on-y) sebesar 21,19 persen. Angka pertumbuhan yang positif ini, sebenarnya masih menyisakan berbagai permasalahan pada usaha mikro dan kecil di wilayah ini, sebagaimana yang juga terjadi di wilayah Provinsi Kalimantan Timur, hanya saja perkembangan jumlah usaha peningkatannya masih relatif lambat.

Selain permasalahan permodalan, ketrampilan SDM, pemasaran produk, ketersediaan bahan baku, transportasi, pola musiman, juga permasalahan lain seperti metal pengusaha turut menjadi penyebab ketidakstabilan usaha industri mikro kecil.

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.14/02/64 Th.XIX 1 Februari 2016 7

Periode triwulan IV Tahun 2015 pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) di wilayah Provinsi Kalimantan Utara secara tahunan (y-on-y) tumbuh sebesar 21,19 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa kelompok industri yang mengalami peningkatan pertumbuhan yang cukup tinggi seperti industri percetakan dan reproduksi media rekaman (kode KBLI 18) tumbuh 74,49 persen, kegiatan pada kode KBLI ini tumbuh tinggi didorong oleh usaha industri percetakan yang memiliki hubungan dengan permintaan masyarakat dan pemerintah akan barang cetakan seperti blangko, daftar, spanduk, baliho dan berbagai kertas cetakan surat lainnya. Selain itu modifikasi promosi berbagai usaha dalam periklanan mengalami trend yang lebih baik, sehingga memberi andil pembuatan spanduk mengalami peningkatan produksi. Peningkatan produksi pada kelompok Industri barang galian bukan logam (kode KBLI 23) yang tumbuh sebesar 35,05 persen dimana komoditas pada industri adalah batu bata, gypsum dan pot bunga.

Industri Makanan (kode KBLI 10) tumbuh sebesar 30,84 persen, kelompok ini meliputi usaha industri makanan berupa makanan ringan seperti kripik dalam kemasan, krupuk udang dan kue basah dll. Industri furnitur (kode KBLI 31) dengan pertumbuhan 13,75 persen, hal ini disebabkan komoditas yang dihasilkan terutama kusen jendelan dan pintu, dan perabot rumah tangga yang masih menjadi trend mode masyarakat didaerah ini. Demikian juga Industri Pakaian Jadi (kode KBLI 14) mengalami pertumbuhan 12,62 persen.

Selanjutnya kelompok industri yang mengalami penurunan produksi pada Tri wulan IV adalah Industri Barang Logam (kode KBLI 25) sebesar -12,03 persen, turunnya produksi pada kelompok industri ini sebagai akibat dari menurun penggunaan masyarakat akan lemari kaca, bahan alumunium dan grafis dari kaca.

(8)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.14/02/64 Th.XIX 1 Februari 2016 8 3.2. Pertumbuhan Produksi terhadap Triwulan Sebelumnya (q to q)

3.2.1. Provinsi Kalimantan Timur

Perkembangan produksi industri mikro dan kecil di Provinsi Kalimantan Timur, triwulan IV terhadap triwulan III (q-to-q) secara total menunjukkan peningkatan produksi dimana angka pertumbuhan sebesar 7,11 persen.

Apabila diamati berdasarkan kelompok industri, terdapat tujuh kelompok yang memicu terjadinya peningktan pertumbuhan produksi IMK yaitu Industri Makanan (kode KBLI 10) dengan pertumbuhan 12,59 persen, industri Barang Galian Bukan Logam (kode KBLI 23) sebesar 11,24 persen, industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (kode KBLI 25) sebesar 10,88 persen, industri Pakaian Jadi (Kode KBLI 14) tumbuh sebesar 7,11 persen, Industri Alat Angkutan Lainnya (kode KBLI 30) dan Industri Karet, Barang dari Karet (kode KBLI 22) tumbuh sebesar 6,87 persen dan Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki (kode KBLI 15) tumbuh sebesar 5,65 persen

Selanjutnya beberapa kelompok industri mengalami penurunan produksi, diantaranya yang terbesar adalah Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan (kode KBLI 33) sebesar -54,43 persen. Industri Tekstil (kode KBLI 13) mengalami penurunan produksi sebesar -9,81 persen, Industri Minuman (kode KBLI 11) mengalami penurunan sebesar -6,19 persen, Industri Pengolahan Lainnya (kode KBLI 32) mengalami penurunan sebesar -4,62 persen dan Industri Furniture (Kode KBLI 31) mengalami penurunan produksi sebesar -4,70 persen.

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.14/02/64 Th.XIX 1 Februari 2016 9 Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil

Provinsi Kalimantan Timur Triwulan IV tahun 2015

No Kode

KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan triwulan IV(%) q-to-q y-on-y (1) (2) (3) (4) (5) 1 10 Industri Makanan 12,59 30,45 2 11 Industri Minuman -6,19 -22,29 3 13 Industri Tekstil -9,81 -15,65

4 14 Industri Pakaian Jadi 7,11 25,68

5 15 Industri Kulit, barang dari Kulit dan Alas kaki 5,65 8,33 6 16 Industri Kayu, Barang dari kayu, anyaman -3,69 13,05 7 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman -2,33 12,39

8 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 6,87 5,95 9 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 11,24 -3,39 10 25 Ind. Barang Logam Bukan Mesin dan

Peralatannya 10,88 25,76

11 30 Industri Alat Angkut Lainnya 6,87 -17,29

12 31 Ind. Furniture -4,20 -23,16

13 32 Ind. Pengolahan Lainnya -4,62 31,48

14 33 Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan

Peralatan -54,43 -116,17

IMK (Industri Mikro dan Kecil) 7,11 8,88

3.2.2. Provinsi Kalimantan Utara

Pada periode triwulan IV tahun 2015 (q-to-q) pertumbuhan produksi IMK di wilayah ini menunjukkan peningkatan produksi yang tinggi dimana angka pertumbuhan sebesar 3,93 persen. Apabila diamati berdasarkan kelompok Industri, terdapat lima kelompok industri yang dominan memicu terjadinya peningkatan pertumbuhan produksi yaitu industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (kode KBLI 25) mengalami pertumbuhan sebesar 30,65 persen, Industri tekstil (kode KBLI 13) sebesar 18,75 persen industri percetakan dan reproduksi media rekaman (kode KBLI 18) tumbuh 14,97 persen, industri barang galian bukan logam (Kode KBLI 23) tumbuh sebesar 14,09 persen dan industri pakaian jadi (kode KBLI 14) tumbuh sebesar 7,75 persen.

Pada beberapa kelompok industri diwilayah ini ada juga yang mengalami pertumbuhan negatif, seperti pada kelompok industri furnitur (Kode KBLI 31) mengalami penurunan sebesar -4,70 persen, industri Makanan (kode KBLI 10)

(10)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.14/02/64 Th.XIX 1 Februari 2016 10

mengalami penurunan sebesar -0,18 persen dan industri kayu dan barang dari kayu (kode KBLI 16) dengan penurunan -0,13 persen.

Tabel 4. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Utara Triwulan IV tahun 2015

No Kode

KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan triwulan III (%) q-to-q y-on-y (1) (2) (3) (4) (5) 1 10 Industri Makanan -0,18 30,84 2 13 Industri Tekstil 18,75 8,37

3 14 Industri Pakaian Jadi 7,75 12,62

4 16 Industri Kayu, Barang dari kayu, anyaman -0,13 23,30 5 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman 14,97 74,49

6 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 14,09 35,05 7 25 Ind. Barang Logam Bukan Mesin dan

Peralatannya 30,65 -12,03

8 31 Ind. Furniture -4,70 13,75

IMK (Industri Mikro dan Kecil) 3,93 21,19 *) Triwulan IV 2014 =100

(11)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.14/02/64 Th.XIX 1 Februari 2016 11

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Informasi lebih lanjut hubungi:

M. Habibullah S.Si, M.Si

(Kepala BPS Prov. Kalimantan Timur) Ub. Roosmawati, SE

(Kepala Bidang Statistik Produksi)

Telp: (0541) 732793, Fax: (0541) 201121 e-mail: [email protected]; [email protected]

Gambar

Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri  Pengolahan Besar dan Sedang Triwulan IV tahun  2015 (y-on-y)
Tabel 4. Pertumbuhan Produksi Industri  Pengolahan Mikro dan Kecil   Provinsi Kalimantan Utara Triwulan IV tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

Nefron memiliki enam segmen yaitu kapsula glomerulus yang merupakan ujung buntu yang meluas pada nefron, tubuli konvoluti, tubuli rekti proksimalis, segmen tipis,

Penelitian ekstraksi bertingkat petroleum eter-kloroform-metanol dari daun, kulit akar, akar, kulit batang dan batang Fagraea racemosa terhadap pereaksi radikal

Hasil dari penelitian menunjukan sistem yang berjalan masih menggunakan cara manual dalam proses transaksinya, sehingga penelitian melakukan perancangan sistem

Perawatan yang dapat dilakukan adalah rajin mengganti pakaian dalam, memakai celana yang tidak ketat, membasuh vagina dari depan ke belakang, sering mengganti pembalut

Peningkatan jumlah penawaran ubikayu dan jagung diikuti oleh menurunnya jumlah kedele dan ubijalar yang ditawarkan berturut-turut sekitar 3.69 persen dan 21.75

Telah dilakukan pengujian pada semikonduktor kapasitor metal oksida(MOS) dengan bahan oksida Strontium Titanat (SrTiO 3 ) yang disintesis menggunakan metode chemical

a) Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pada Kecamatan Regol Kota Bandung, adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan

Proses perhitungan penggajian yang masih diterapkan di Sentra-Net masih dibilang rumit dan cukup menghabiskan banyak waktu untuk di kerjakan oleh SDM,