• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika."

Copied!
195
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) GOOGLE

CLASSROOM DALAM MENDUKUNG PEMBELAJARAN

MATEMATIKA KELAS VIIIC SMP NEGERI 2 JUMAPOLO PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

TAHUN AJARAN 2020/2021

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh:

Juliana Essna Widhianingsih 171414100

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh syukur, skripsi ini aku persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Para Malaikat disurga yang selalu memberi berkat, pertolongan, dan penyertaan untukku.

Kedua orang tuaku Bapak Antonius Sri Widodo dan Ibu Margareta Kriswantiningsih yang telah berjuang dengan segala keyakinanya untuk

menyekolahkanku.

Adikku Yustina Edelia Widhianingsih dan kakakku Yohanes Eriek Widhianto yang selalu membuatku semakin bersemangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

My best support system Robertus Daniel Ariadi Dwi Atmojo yang selalu mendukung dan memberikan doa terbaik selama 6 tahun ini.

Seluruh keluarga besar dan teman-teman atas doa, semangat, dan

dukungannya.

(5)

v

HALAMAN MOTTO

Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang.

(Amsal 23:18)

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa.

(Roma 12:12)

Tak apa-apa jatuh, hancur dan gagal setiap hari. Kita adalah pemeran utama terkeren dalam hidup kita, hanya jika tidak menyerah.

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana karya ilmiah.

Yogyakarta, 17 Mei 2021 Penulis

(7)

vii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Juliana Essna Widhianingsih

NIM : 171414100

Dengan mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya dengan judul:

PEMANFAATAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) GOOGLE

CLASSROOM DALAM MENDUKUNG PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIIIC SMP NEGERI 2 JUMAPOLO PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL TAHUN AJARAN 2020/2021.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada saya maupun memberikan loyaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 17 Mei 2021 Yang menyatakan,

(8)

viii

ABSTRAK

Juliana Essna Widhianingsih, 171414100. 2021. Pemanfaatan Learning Management System (LMS) Google Classroom dalam Mendukung Pembelajaran Matematika Kelas VIIIC SMP Negeri 2 Jumapolo pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Tahun Ajaran 2020/2021. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharama.

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui fitur-fitur pada Learning

Management System (LMS) Google Classroom yang dapat dimanfaatkan dalam

mendukung pembelajaran matematika; 2) mengetahui penggunaan fitur-fitur pada

Learning Management System (LMS) Google Classroom dalam mendukung

pembelajaran matematika; dan 3) mengetahui hasil belajar siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Jumapolo pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) setelah diterapkannya Learning Management System (LMS) Google Classroom.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kulitatif dan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 12 siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Jumapolo tahun ajaran 2020/2021. Para siswa tersebut telah mengikuti kegiatan tes tertulis yang terdiri atas soal pilihan ganda dan soal uraian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah refleksi, dokumentasi, eksplorasi mandiri dan tes tertulis. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari instrumen pembelajaran, instrumen keterlaksanaan pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Instrumen keterlaksanaan pembelajaran berupa lembar refleksi, instrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sedangkan instrumen pengumpulan data berupa tes tertulis. Analisis data dilakukan secara deskriptif pada data keterlaksanaan pembelajaran, data fitur Google Classroom dan data hasil belajar.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai fitur pada

Learning Management System (LMS) Google Classroom yang dapat dimanfaatkan untuk

mendukung pembelajaran matematika. Fitur-fitur tersebut berupa fitur forum, fitur tugas kelas (yang meliputi fitur tugas, tugas kuis, pertanyaan, materi, dan topik), fitur anggota dan fitur nilai. Penggunaan fitur-fitur tersebut dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan yaitu fitur forum digunakan di setiap pembelajaran baik oleh guru maupun siswa. Fitur forum digunakan oleh guru untuk mengunggah pengumuman dan melaksankan kegiatan diskusi. Sementara itu, oleh siswa digunakan untuk diskusi dan mengunggah jawaban latihan soal. Fitur tugas digunakan di setiap pembelajaran dan kegiatan tes tertulis untuk mengunggah tugas dan soal tes tertulis uraian oleh guru dan digunakan oleh siswa untuk mengunggah jawaban. Fitur tugas kuis digunakan ketika kegiatan tes tertulis, yaitu untuk membuat soal pilihan ganda dan membagikan link soal oleh guru dan digunakan oleh siswa untuk memperoleh link soal pilihan ganda. Fitur materi digunakan di setiap pembelajaran untuk mengunggah materi, kunci jawaban dan daftar anggota kelompok oleh guru dan digunakan oleh siswa untuk mengakses unggahan tersebut. Fitur pertanyaan digunakan di setiap pembelajaran baik oleh guru maupun siswa untuk presensi dan refleksi. Fitur topik digunakan untuk membuat topik di setiap pertemuan dan ketika tes tertulis. Fitur anggota digunakan untuk menambahkan daftar anggota oleh guru dan melihat daftar anggota oleh guru dan siswa. Fitur nilai digunakan oleh guru untuk melihat daftar siswa yang telah mengumpulkan tugas. Penggunaan

(9)

ix

Learning Management System (LMS) Google Classroom pada pembelajaran matematika

materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) memberikan manfaat terhadap hasil belajar siswa. Pada tes tertulis yang telah dilaksanakan ditunjukkan bahwa hasil belajar 9 (75%) siswa dari 12 siswa yang mengikuti tes tertulis telah lulus KKM 65. Kata kunci: Learning Management System, Google Classroom, dan Hasil Belajar.

(10)

x ABSTRACT

Juliana Essna Widhianingsih, 171414100. 2021. Utilization of Google Classroom Learning Management System (LMS) in Supporting Mathematics Learning for Class VIIIC SMP Negeri 2 Jumapolo on the Subject Discussion of System of Linear Equations in Two Variables in the 2020/2021 Academic Year. Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural Sciences Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research aimed to 1) know the features of the Google Classroom Learning Management System (LMS) that can be utilized to support mathematics learning; 2) know the use of features in the Google Classroom Learning Management System (LMS) to support mathematics learning; and 3) know the learning outcomes of class VIIIC students of SMP Negeri 2 Jumapolo on the topic of System of Linear Equations in Two Variables after the implementation of the Google Classroom Learning Management System (LMS).

The type of research used in this research is descriptive research with qualitative and quantitative approaches. The subjects in this research were 12 students in class VIIIC at SMP Negeri 2 Jumapolo in the 2020/2021 academic year. The students participated in written test activities that include multiple choices and essay questions. The data collection methods used in this study are reflection, documentation, exploration, and written test. The research instrument used consisted of learning, learning implementation instruments, and data collection instruments. The learning implementation instrument is in the form of a reflection sheet, the learning instrument is in the form of a lesson plan, while the data collection instrument is in the form of a written test. Data analysis was carried out descriptively for the learning implementation data, Google Classroom feature data, and learning outcomes data.

The results of this study indicate that there are various features in the Google Classroom Learning Management System (LMS) that can be used to support mathematics learning. These features are in the form of stream feature, classwork feature (which includes assignment, quiz, material, question, and topic feature), member feature, and grade feature. The use of these features in the learning activities that have been carried out, namely the stream feature use in every lesson by both teachers and students. The stream feature is used by the teacher to upload announcements and carry out discussion activities. Meanwhile, students use it for discussions and uploading answers to practice questions. The assignment feature is used for every learning and written test activity to upload assignments and written test essay questions section by the teacher and used by students to upload answers. The quiz feature is used during written test activities, namely to create multiple choice questions and share question links by the teacher and used by students to obtain multiple choice question links. The material feature can be used in each lesson to upload material, answer, and a list of group

(11)

xi

members by the teacher and used by students to access the upload. The question feature is used in every lesson by both teachers and students for attendance and reflection. The topic feature is used to create topics at each meeting and during written tests. The members feature is used to add a list of members by the teacher, and view lists of members by teachers and students. The grades feature is used to view a list of students who submitted the assignment by the teacher. The use of the Google Classroom Learning Management System (LMS) in learning mathematics with Two Variable Linear Equation System (SPLDV) materials provides benefits for student learning outcomes. The written test that has been carried out shows that the learning outcomes of 9 (75%) students out of 12 students who completed the written tests have fulfilled the minimum standard grade of 65 marks.

(12)

xii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Learning Management System (LMS) Google Classroom dalam Mendukung Pembelajaran Matematika Kelas VIIIC SMP Negeri 2 Jumapolo Tahun Ajaran 2020/2021” dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pendidikan Alam.

3. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.

4. Bapak Drs. Sugiarto Pudjohartono, M.T., selaku Dosen Pendamping Akademik Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma dan selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi, kritik dan saran yang bermanfaat demi keberhasilan skripsi ini.

(13)

xiii

5. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat kepada peneliti sebagai bekal menjadi seorang pendidik. 6. Segenap dosen dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam atas segala pelayanan dan bantuannya.

7. Ibu Suprapti S.Pd., M.Pd., selaku mantan kepala sekolah dan ibu Ks. Tri Handayani S.Pd., M.M., selaku kepala sekolah yang baru di SMP Negeri 2 Jumapolo yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan kegiatan penelitian.

8. Bapak Bambang Triyono S.Pd., selaku wali kelas dan guru bidang studi matematika kelas VIIIC SMP Negeri 2 Jumapolo.

9. Siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Jumapolo yang telah membantu penulis dalam melaksanakan kegiatan penelitian.

10. Orang tua penulis Bapak Antonius Sri Widodo dan Ibu Margaretha Kriswantiningsih, adikku Yustina Edelia Widhianingsih serta kakakku Yohanes Eriek Widhianto, S.E., yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa kepada penulis selama melaksanakan penelitian dan penyusunan skripsi.

11. Segenap keluarga besar penulis yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa kepada penulis selama penyusunan skripsi.

12. Teman terbaik, Robertus Daniel Ariadi Dwi Atmojo, A.Md., yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan doa yang terbaik kepada penulis.

(14)

xiv

13. Para sahabat dan seluruh teman-teman Pendidikan Matematika kelas 17C yang telah berdinamika selama proses perkuliahan dan memberikan banyak pengalaman kepada penulis selama kuliah.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah berperan dalam memberikan bantuan kepada penulis dalam menyusun skripsi. Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan untuk generasi selanjutnya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

(15)

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xii

DAFTAR ISI ... xv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Identifikasi Masalah ... 4 C. Rumusan Masalah ... 5 D. Batasan Istilah ... 5 E. Tujuan Penelitian ... 6 F. Manfaat Penelitian ... 7 G. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN TEORI ... 10

A. Learning Management System (LMS) ... 10

B. Google Classroom ... 11

C. Hasil belajar ... 28

D. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)... 34

E. Pembelajaran Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) ... 45

(16)

xvi

G. Kerangka Berfikir ... 49

BAB III METODE PENELITIAN... 51

A. Jenis Penelitian ... 51

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 51

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 52

D. Bentuk Data ... 52

E. Metode Pengumpulan Data ... 53

F. Instrumen Penelitian ... 55

G. Analisis Data ... 59

H. Keabsahan Instrumen ... 62

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 65

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 65

B. Tabulasi Data ... 67 C. Analisis Data ... 79 D. Pembahasan ... 90 E. Keterbatasan Penelitian ... 102 BAB V PENUTUP ... 104 A. Kesimpulan ... 104 B. Saran ... 105 DAFTAR PUSTAKA ... 107 LAMPIRAN ... 109

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penyelesaian SPLDV ... 43

Tabel 2. 2 KD dan IPK ... 46

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian... 51

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Tes Tertulis ... 57

Tabel 3. 3 Analisis Fitur Google Classroom ... 60

Tabel 3. 4 Kategori Hasil Belajar Siswa ... 62

Tabel 3. 5 Analisis Hasil Belajar Siswa ... 62

Tabel 4. 1 Pelaksanaan Penelitian ... 66

Tabel 4. 2 Data Keterlaksanaan Pembelajaran ... 69

Tabel 4. 3 Data Fitur-fitur Google Classroom ... 73

Tabel 4. 4 Data Hasil Belajar Siswa... 78

Tabel 4. 5 Analisis Fitur-fitur Google Classroom ... 87

Tabel 4. 6 Analisis Data Hasil Belajar ... 89

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Icon Google Classroom ... 12

Gambar 2. 2 Pendaftaran Akun ... 13

Gambar 2. 3 Pembuatan Kelas Melalui Web ... 14

Gambar 2. 4 Pembuatan Kelas Melalui Aplikasi ... 14

Gambar 2. 5 Pengisian Data Kelas ... 14

Gambar 2. 6 Tampilan Beranda Google Classroom ... 15

Gambar 2. 7 Menambahkan Siswa... 15

Gambar 2. 8 Cara Bergabung dengan Kelas ... 16

Gambar 2. 9 Cara Bergabung dengan Kelas ... 16

Gambar 2. 10 Tampilan Fitur Forum ... 17

Gambar 2. 11 Tampilan Fitur Tugas Kelas ... 18

Gambar 2. 12 Cara Menambahkan Tugas ... 18

Gambar 2. 13 Mengatur Tenggat Waktu... 19

Gambar 2. 14 Tagihan Tugas ... 19

Gambar 2. 15 Tampilan Hasil Pengumpulan Tugas ... 20

Gambar 2. 16 Cara Menambahkan Tugas Kuis ... 21

Gambar 2. 17 Cara Menambahkan Pertanyaan ... 22

Gambar 2. 18 Cara Menambahkan Materi ... 23

Gambar 2. 19 Cara Menambahkan Topik ... 23

Gambar 2. 20 Cara Menggunakan Kembali Postingan ... 24

Gambar 2. 21 Tampilan Fitur Anggota ... 25

Gambar 2. 22 Tampilan Fitur Nilai ... 25

Gambar 2. 23 Grafik persamaan (i) dan (ii) ... 36

(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. 1 Surat Ijin Penelitian ... 110

Lampiran A. 2 Surat Keterangan Telah Meneliti ... 111

Lampiran B. 1 Uji Validitas Instrumen Tes Soal Pilihan Ganda dengan Excel .. 112

Lampiran B. 2 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Pilihan Ganda dengan SPSS ... 113

Lampiran B. 3 Uji Validitas Instrumen Tes Soal Uraian dengan Excel... 116

Lampiran B. 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Soal Uraian dengan SPSS ... 117

Lampiran C. 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 118

Lampiran C. 2 Materi Ajar ... 127

Lampiran C. 3 Kisi-Kisi dan Kunci Jawaban Tugas ... 139

Lampiran C. 4 Learning Management System (LMS) Google Classroom ... 150

Lampiran C. 5 Tugas Pembelajaran ... 151

Lampiran C. 6 Refleksi Kegiatan Pembelajaran ... 155

Lampiran D. 1 Kisi-Kisi dan Kunci Jawaban Tes Tertulis ... 158

Lampiran D. 2 Instrumen Tes Tertulis ... 164

Lampiran E. 1 Sempel Jawaban Siswa pada Tes Tertulis Uraian ... 169

Lampiran E. 2 Jawaban Siswa pada Tes Tertulis Pilihan Ganda ... 172

Lampiran F. 1 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran ... 173

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Revolusi industri 4.0 ditandai dengan lompatan yang sangat besar dalam sektor industri, dimana teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan yang sangat penting (Siti Qomariah, Nursobah & Siti Lailiyah, 2019:227). Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sangat diutamakan dalam berbagai sektor saat ini, tidak terkecuali pada sektor pendidikan.

Pada sektor pendidikan khususnya pendidikan formal, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib untuk dipelajari. Hal tersebut dikarenakan matematika dapat digunakan secara universal dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Salah satu tujuan diberikan pembelajaran matematika dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi adalah untuk mempersiapkan peserta didik supaya mampu menghadapi tantangan di era yang semakin maju. Oleh karena itu, pembelajaran matematika harus didesain sebaik mungkin agar kegiatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan sesuai dengan perkembangan zaman. Pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu pembelajaran yang sangat dibutuhkan oleh peserta didik saat ini, karena dapat membekali peserta didik untuk melek teknologi.

(21)

Di era industri seperti ini, guru sebagai pendidik seharusnya bukan lagi menjadi pusat pembelajaran, melainkan menjadi pembimbing, motivator dan fasilitator bagi peserta didik. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung peserta didik seharusnya dituntut untuk berpartisipasi secara aktif, agar guru tidak lagi menjadi pemeran utama penyampaian pesan pembelajaran. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dibutuhkan peningkatan dan pembaruan dalam bidang pendidikan, agar dapat terciptanya kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif serta tidak tertinggal zaman. Pembelajaran dengan memanfaatkan Learning Management System (LMS) dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi masalah tersebut. LMS merupakan sebuah sistem yang didesain untuk menyajikan, melacak, melaporkan, dan mengatur konten pembelajaran, kemajuan siswa, dan interaksi siswa (Irfan Taufik Ali, 2011:3). LMS menyediakan berbagai fitur seperti fitur forum, chat, kuis dan berbagai fitur lainnya yang dapat mendukung proses belajar, LMS juga memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk memperoleh informasi dari pendidik secara cepat dan akurat dimanapun dan kapanpun mereka berada (Sri Trisnaningsih, 2016: 30). Kelebihan yang dimiliki LMS tersebut akan membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan sehingga dapat membuat peserta didik menjadi lebih termotivasi untuk belajar. Untuk mengatur dan menghubungkan pengguna dengan sumber belajar, LMS menggunakan teknologi berupa internet. Oleh sebab itu, untuk dapat mengakses LMS pengguna baik pendidik maupun peserta didik harus selalu terkoneksi dengan internet.

(22)

Google Classroom merupakah salah satu LMS yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada saat ini. Google Classroom merupakan aplikasi yang dibuat oleh Google untuk sekolah yang bertujuan untuk menyederhanakan pendistribusian dan pembuatan tugas tanpa menggunakan kertas (Muhamad Imaduddin, 2018:4). Google Classroom dapat dimanfaatkan oleh guru untuk membuat grup kelas agar guru dan peserta didik dapat saling terhubung. Guru dapat menggundang ataupun memberikan kode kelas agar peserta didik dapat bergabung dalam grup kelas tersebut. Selain itu, terdapat berbagai fitur yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mendukung proses pembelajaran seperti fitur tugas, tugas kuis, pertanyaan, dan berbagai fitur lainnya. Oleh karena itu, penggunaan LMS Google Classroom dapat mempermudah guru dalam mengelola pembelajaran dan menyampaikan informasi secara cepat dan akurat kepada peserta didik.

Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan teknologi dalam kegiatan pembelajaran matematika di SMP Negeri 2 Jumapolo, peneliti melakukan diskusi dengan guru matematika kelas VIIIC SMP tersebut pada tanggal 26 September 2020. Berdasarkan hasil diskusi dan observasi, peneliti menemukan fakta bahwa pemanfaatan teknologi LMS dalam kegiatan pembelajaran matematika masih sangat minim. Hal tersebut dikarenakan kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan teknologi khususnya yang berbasis LMS. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika masih tergolong rendah. Hal ini terbukti

(23)

dengan nilai yang diperoleh 20 siswa dari 25 siswa masih di bawah KKM 65 dengan rata-rata nilai kelas 56.6.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Alasan peneliti ingin melakukan penelitian ini dikarenakan peneliti ingin memperkenalkan teknologi khususnya LMS Google Classroom kepada pihak sekolah dan siswa. Peneliti juga ingin mengetahui apakah dengan memanfaatkan LMS Google Clasroom hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika menjadi lebih baik. Penelitian yang akan dilaksanakan yaitu berjudul “Pemanfaatan Learning Management System (LMS) Google Classroom dalam Mendukung Pembelajaran Matematika Kelas VIIIC

SMP Negeri 2 Jumapolo pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Tahun ajaran 2020/2021”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan di atas, dapat diidentifikasi sejumlah masalah dalam pembelajaran matematika kelas VIIIC SMP Negeri 2 Jumapolo, sebagai berikut:

1. Belum ada pemanfaatan teknologi LMS dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika.

2. Kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan teknologi berbasis LMS.

3. Hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika masih tergolong rendah.

(24)

C. Rumusan Masalah

Dari berbagai masalah yang teridentifikasi di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Fitur apa saja yang dapat dimanfaatkan pada Learning Management System (LMS) Google Classroom dalam mendukung pembelajaran matematika kelas VIIIC SMP Negeri 2 Jumapolo pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)?

2. Bagaimana pengunaan fitur-fitur pada Learning Management System (LMS) Google Classroom dalam mendukung pembelajaran matematika kelas VIIIC SMP Negeri 2 Jumapolo pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)?

3. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Jumapolo pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) setelah diterapkannya Learning Management System (LMS) Google Classroom?

D. Batasan Istilah

Batasan istilah dalam penelitian ini yaitu: 1. Learning Management System (LMS)

Learning Management System (LMS) adalah sistem perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola pembelajaran yang bersifat online.

2. Google Classroom

Google Classroom merupakan salah satu Learning Management System yang dibuat oleh Google dan ditujukan untuk sekolah dengan

(25)

tujuan mempermudah pembuatan, pendistribusian dan penilaian tugas tanpa menggunakan kertas.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dicapai siswa setelah proses belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan tingkah laku yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Namun, dalam penelitian ini hasil belajar siswa hanya akan diamati dan diukur dalam aspek pengetahuan.

4. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) adalah suatu sistem yang terdiri atas minimal dua persamaan linear dua variabel yang mempunyai hubungan antara setiap persamaan tersebut dan merupakan salah satu pokok bahasan yang wajib dipelajari pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui fitur apa saja yang dapat dimanfaatkan pada Learning Management System (LMS) Google Classroom dalam mendukung pembelajaran matematika kelas VIIIC SMP Negeri 2 Jumapolo pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

2. Mengetahui pengunaan fitur-fitur pada Learning Management System (LMS) Google Classroom dalam mendukung pembelajaran matematika

(26)

kelas VIIIC SMP Negeri 2 Jumapolo pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)?

3. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Jumapolo pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) setelah diterapkannya Learning Management System (LMS) Google Classroom.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi: 1. Siswa

Siswa diharapkan dapat memanfaatkan smartphone yang dimilikinya sebagai sarana untuk belajar. Dengan memanfaatkan aplikasi Google Classroom pada smartphone, diharapkan hasil belajar dan kemandirian siswa untuk belajar dapat meningkat.

2. Guru

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan menambah keterampilan terkait penggunaan teknologi khususnya LMS Google Classroom. Serta dapat mengetahui manfaat penggunaan LMS Google Classroom terhadap hasil belajar siswa.

3. Sekolah

Dapat menjadi pertimbangan untuk memanfaatkan teknologi dalam kegiatan pembelajaran khususnya LMS Google Classroom untuk mendukung kegiatan pembelajaran.

(27)

4. Peneliti

Sebagai calon pendidik, hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman bagi peneliti sebelum terjun langsung dalam dunia pendidikan. Selain itu, penelitian ini juga berguna untuk mengetahui manfaat yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran ketika menggunakan teknologi khususnya LMS Google Classroom.

G. Sistematika Penulisan

Laporan penelitian ini disajikan dalam 5 bab dengan paparan masing-masing bab sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab 1 membahas mengenai latar belakang dari penelitian ini, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan istilah, tujuan dari penelitian ini, manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini, dan yang terakhir yaitu sistematika penulisan.

2. Bab II Kajian Teori

Pada bab II berisi kajian teori mengenai Learning Management System (LMS), Google Classroom, hasil belajar, Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV), dan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini.

3. Bab III Metode Penelitian

Pada bab III membahas mengenai jenis penelitian yang digunakan, tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan penelitian, subjek dan objek penelitian, bentuk data dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk

(28)

mengumpulkan data, instrumen yang digunakan, serta analisis data yang akan dilakukan seperti apa, dan keabsahan instrumen berupa validitas dan reliabilitas.

4. Bab IV Analisis Data dan Pembahasan

Pada bab IV berisi tentang deskripsi dari pelaksanaan penelitian, tabulasi dari data yang telah diperoleh, analisis data, pembahasan dari hasil analisis, dan keterbatasan penelitian.

5. Bab V Penutup

Pada bab V atau bab terakhir penulisan penelitian ini berisi mengenai kesimpulan dan saran yang membangun. Penulisan penelitian ini juga dilengkapi dengan lampiran-lampiran yang mendukung dan membuktikan bahwa penelitian telah dilaksanakan.

(29)

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Learning Management System (LMS)

Learning Management System (LMS) merupakan sebuah sistem pengelolaan pembelajaran yang memiliki berbagai fungsi seperti memberikan materi, mendukung kolaborasi, menilai kinerja siswa, merekam data peserta didik, dan menghasilkan laporan yang berguna untuk menunjang efektifitas pembelajaran (Irsyadunas, 2018:4). Menurut Novi Mardiana dan Ahmad Faqih (2019:18) LMS merupakan suatu sistem perangkat lunak berbasis server yang digunakan untuk mengelola pembelajaran dan mengirimkan materi dengan berbagai jenis bentuk data seperti teks, audio dan video. Sedangkan Menurut Gozali dan Lo (2012:51) LMS adalah suatu sistem berbasis web yang dikembangkan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Penggunaan teknologi berbasis web dalam suatu program pendidikan memberikan dukungan kepada guru atau pengajar untuk mencapai tujuan pedagogis siswa, mengatur isi dan mendukung sarana belajar siswa (Irsyadunas, 2018:5). Sehingga dapat disimpulkan bahawa LMS adalah sistem perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan pembelajaran karena memiliki berbagai fungsi seperti untuk mendistribusikan materi pembelajaran, menilai kinerja siswa, mengatur konten pembelajaran, dan berbagai fungsi lainnya yang dapat memaksimalkan efektifitas pembelajaran.

(30)

B. Google Classroom

Google Classroom merupakan salah satu aplikasi Learning Management System, aplikasi tersebut dapat diakses secara online dan gratis oleh siapa saja yang memiliki akun Google (Septenti Yuti Y. dan Retno Mustika D., 2021:493). Menurut Muhammad Denny Wicaksono (2020:235) Google Classroom merupakan aplikasi dari Google yang berfungsi sebagai sistem manajemen pembelajaran untuk sekolah dengan tujuan mempermudah pembuatan, pendistribusian dan menilai tugas secara online. Sedangkan menurut Muhamad Imaduddin (2018:4) Google Classroom merupakan aplikasi yang dibuat oleh Google untuk sekolah yang bertujuan untuk menyederhanakan pendistribusian dan pembuatan tugas tanpa menggunakan kertas. Google Classroom dapat mempermudah peserta didik dan pendidik agar dapat tetap terhubung baik di luar maupun di dalam kelas. Berdasarkan pendapat beberapa tokoh tersebut disimpulkan bahwa Google Classroom merupakan salah satu Learning Management System yang dibuat oleh Google dan ditujukan untuk sekolah dengan tujuan mempermudah pembuatan, pendistribusian dan penilaian tugas tanpa menggunakan kertas.

Google Classroom pertama kali diperkenalkan sebagai fitur G-Suite for Education pada tanggal 6 Mei 2014 dan diikuti oleh rilis publiknya pada tanggal 12 Agustus 2014. Pada bulan Maret 2017, Google membuka kelas untuk mengizinkan pengguna Google masuk kelas tanpa harus memiliki akun G-Suite for Education. Kemudian, pada bulan April pengguna Google dapat membuat kelas pribadi dan menggunakan kelas tersebut. Google Classroom

(31)

menggabungkan Google drive untuk pembuatan dan pengiriman penugasan, Google docs, sheet, slides untuk penulisan, gmail untuk komunikasi, dan Google calender untuk penjadwalan.

Gambar 2. 1 Icon Google Classroom

Untuk mengakses aplikasi Google Classroom pengguna baik guru maupun siswa terlebih dahulu harus memiliki akun Google. Setelah memiliki akun Google, guru dan siswa dapat langsung login dengan menggunakan e-mail dan password pada akun Google. Pengguna Google Classroom dapat mengakses aplikasi tersebut melalui link http://classroom.google.com atau mengunduhnya melalui Play Store dengan kata kunci Google Classroom.

(32)

Gambar 2. 2 Pendaftaran Akun

Setelah berhasil memasukan e-mail dan password beberapa tahap yang harus dilakukan oleh guru dan siswa untuk mengakses akun Google Classroom adalah sebagai berikut:

a. Membuat Akun Guru

Guru yang sudah memiliki akun Google dapat langsung mengakses Google Classroom dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Pilih Tanda (+)

Jika mengakses Google Classroom dengan menggunakan

http://classroom.google.com maka tanda (+) berada di pojok kanan atas. Jika mengakses melalui Google Classroom yang sudah diunduh dari Play Store maka tanda (+) berada di pojok kanan bawah, lalu pilih buat kelas.

(33)

Gambar 2. 3 Pembuatan Kelas Melalui Web

Gambar 2. 4 Pembuatan Kelas Melalui Aplikasi

1) Lengkapi Data

Isi kolom yang tersedia pada tampilan Google Classroom yang meliputi nama kelas, bagian, mata pelajaran, dan ruang.

Gambar 2. 5 Pengisian Data Kelas

Buat kelas

(34)

2) Selesai

Setelah berhasil membut kelas, maka tampilan beranda Google Classroom seperti gambar berikut ini:

Gambar 2. 6 Tampilan Beranda Google Classroom

3) Tambahkan Siswa

Untuk menambahkan siswa dapat menggunakan 3 cara, yaitu memberikan kode kelas, memberikan link undangan dan menambahkan dengan menggunakan e-mail siswa.

(35)

b. Membuat Akun Siswa

Siswa yang sudah memiliki akun Google dapat langsung mengakses Google Classroom dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Pilih Tanda (+)

Jika mengakses Google Classroom dengan menggunakan

http://classroom.google.com maka tanda (+) berada di pojok kanan atas. Jika mengakses melalui Google Classroom yang sudah diunduh dari Play Store maka tanda (+) berada di pojok kanan bawah, lalu pilih gabung kelas.

Gambar 2. 8 Cara Bergabung dengan Kelas

2) Masukkan Kode Kelas

Isi kolom yang tersedia dengan kode kelas yang telah diberikan oleh guru.

Gambar 2. 9 Cara Bergabung dengan Kelas

(36)

Sebagai aplikasi yang dikhususkan untuk pendidikan, Google Classroom memiliki berbagai fitur yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan pembelajaran, berbagai fitur tersebut yaitu :

1. Fitur Forum

Fitur forum merupakan tampilan pertama yang disuguhkan ketika membuka kelas Google Classroom. Fitur tersebut menampilkan seluruh tugas, materi, pertanyaan dan berbagai unggahan dari guru maupun siswa. Fitur ini juga dapat digunakan untuk mengunggah pengumuman kepada seluruh anggota atau hanya kepada beberapa anggota kelas. Dalam memberikan pengumuman dapat pula melampirkan file seperti pdf, word, dll. Pada fitur ini, anggota kelas juga dapat menaggapi pengumuman yang telah diunggah melalui kolom komentar.

Gambar 2. 10 Tampilan Fitur Forum

2. Fitur Tugas Kelas

Pada fitur ini terdapat berbagai fitur lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk menunjang kegiatan pembelajaran.

(37)

Fitur-fitur tersebut adalah Fitur-fitur tugas, Fitur-fitur kuis, Fitur-fitur pertanyaan, Fitur-fitur materi, fitur reuse post, dan fitur topik.

Gambar 2. 11 Tampilan Fitur Tugas Kelas

a. Fitur Tugas

Fitur tugas dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memberikan tugas uraian kepada siswa. Dalam memberikan tugas guru dapat menambahkan file Google Drive, link, file dari perangkat komputer, dan Youtube. Guru juga dapat membuat tugas secara langsung melalui Google Classroom dengan format yang sudah disediakan.

(38)

Pada fitur tugas guru juga dapat mengatur tenggat waktu pengumpulan tugas.

Gambar 2. 13 Mengatur Tenggat Waktu

Setelah guru mengunggah tugas tersebut, maka pada akun Google Classroom siswa akan menampilkan tagihan tugas yang harus dikumpulkan. Pada forum tersebut, jika tugas yang dikumpulkan kurang tepat atau terdapat kesalahan siswa dapat membatalkan file yang sudah dikirimkan.

(39)

Jika siswa terlambat dalam mengumpulkan tugas maka Google Classroom secara otomatis akan memberikan informasi mengenai siswa yang mengumpulkan tepat waktu, terlambat dan siswa yang tidak mengumpulkan.

Gambar 2. 15Tampilan Hasil Pengumpulan Tugas

Guru dan siswa juga tidak perlu khawatir jika pekerjaan siswa yang satu diketahui siswa yang lainnya, karena dalam fitur ini hanya

(40)

guru dan siswa yang menggumpulkan tugaslah yang dapat melihat tugas tersebut.

b. Fitur Tugas Kuis

Selain tugas uraian, guru juga dapat memberikan tugas pilihan ganda kepada siswa dengan memanfaatkan fitur tugas kuis. Dalam fitur ini guru memberikan pertanyaan dengan jawaban singkat, gilihan ganda, kotak centang, ataupun drop-down, selain itu dalam fitur ini guru juga dapat menambahkan gambar maupun video dari Youtube. Pada fitur ini, guru juga dapat mengatur tenggat waktu untuk siswa dapat mengerjakan seperti pada fitur tugas.

Gambar 2. 16Cara Menambahkan Tugas Kuis

Keunggulan fitur ini adalah dapat mengoreksi secara otomatis jawaban siswa dan menampilkan hasilnya. Sehingga, guru hanya perlu mengunduh file yang sudah disediakan untuk mengetahui masing-masing nilai yang diperoleh siswa. Pada file tersebut guru juga dapat

(41)

melihat kapan siswa mengumpulkan dan melihat jawaban yang dipilih siswa pada setiap butir soal.

c. Fitur Pertanyaan

Fitur pertanyaan memiliki fungsi yang hampir sama dengan fitur tugas. Pada fitur pertanyaan guru juga dapat menambahkan pertanyaan dengan melampirkan file maupun membuat secara langsung melalui Google Classroom. Pada fitur ini guru juga dapat mengatur tenggat waktu pengumpulan jawaban siswa. Perbedaan fitur tugas dan fitur pertanyaan yaitu jika pada fitur tugas hanya guru dan siswa yang mengumpulkan tugas tersebut yang dapat melihat jawabannya, namun pada fitur pertanyaan siswa dapat melihat jawaban siswa lain dan juga dapat memberikan komentar.

Gambar 2. 17Cara Menambahkan Pertanyaan

d. Fitur Materi

Untuk menunjang penyampaian materi, guru dapat memanfaatkan fitur materi. Sebagai fitur untuk mengirimkan file materi terdapat

(42)

berbagai format, seperti word, power point, pdf dan bentuk file lainnya yang mendukung materi mudah untuk diunduh. Fitur materi sebenarnya memiliki fungsi yang hampir sama dengan fitur tugas, hanya saja pada fitur materi tidak ada tenggat waktu dan tagihan penggumpulan tugas untuk siswa.

Gambar 2. 18 Cara Menambahkan Materi

e. Fitur Topik

Fitur topik dapat digunakan oleh guru untuk membuat topik tertentu. Pada topik yang sudah dibuat, guru dapat menambahkan tugas, tugas kuis, materi maupun pertanyaan dalam topik tersebut. Sehingga tugas maupun materi yang diberikan terbungkus dalam satu topik.

(43)

f. Fitur Reuse Post (Gunakan Kembali Postingan)

Apabila guru ingin menggunakan postingan yang sudah ada untuk dibagikan kepada kelas yang berbeda, maka guru dapat memanfaatkan fitur reuse post atau fitur yang bertuliskan “gunakan kembali postingan”. Guru dapat terlebih dahulu mengedit unggahan sebelumnya atau dapat juga langsung membagikan ke grup kelas yang akan dituju.

Gambar 2. 20 Cara Menggunakan Kembali Postingan

3. Fitur Anggot

Pada fitur ini guru dapat melihat siapa saja anggota dari grup kelas Google Classroom. Fitur ini juga dapat digunakan untuk menambahkan siswa yang belum bergabung dalam grup kelas dan dapat juga digunakan untuk menghapus atau mengeluarkan anggota kelas.

(44)

Gambar 2. 21 Tampilan Fitur Anggota

4. Fitur Nilai

Jika pada tugas yang diberikan, guru mencantumkan nilai pada hasil pekerjaan siswa melalui Google Classroom maka guru dapat melihatnya kembali melalui fitur ini. Fitur nilai juga dapat digunakan untuk mengetahui rekap pengumpulan tugas dan pertanyaan yang telah diberikan oleh guru.

Gambar 2. 22 Tampilan Fitur Nilai

Berbagai keunggulan lain yang ditawarkan oleh Google Classroom selain yang telah disebutkan di atas, yaitu:

(45)

Google Classroom didesain dengan sangat sederhana sehingga memudahkan pengguna dalam menggunakan aplikasi tersebut. Walaupun mudah untuk digunakan dan desain yang ditampilkan sederhana namun Google Classroom memiliki fitur yang cukup lengkap.

2. Mudah Dikelola

Google Classroom membuat siswa dapat dengan mudah mengetahui unggahan seperti pengumuman, materi maupun tugas yang diberikan oleh guru mereka. Unggahan yang telah dikirimkan maka akan otomatis tertampil pada halaman utama ketika siswa membuka Google Classroom, sehingga siswa tidak perlu repot-repot untuk mencari. Selain itu, ketika guru menggunggah pengumuman, materi maupun tugas maka pada e-mail masing-masing siswa akan secara otomatis memperoleh pemberitahuan. Begitu pula sebaliknya pada akun guru, jika siswa megunggah hasil pekerjaan atau file lainnya maka akan otomatis ada pemberitahuan pada e-mail guru.

3. Mudah Meninjau Tugas

Sebelum tugas dikirimkan, siswa dapat terlebih dahulu meninjau tugas tersebut. Meninjau tugas sangat diperlukan, karena siswa dapat melihat apakah masih terdapat kesalahan atupun kekurangan dalam tugas yang akan dikirimkan. Jika tugas tersebut sudah terlanjur dikirimkan dan ternyata terdapat kekurangan ataupun kesalahan yang perlu diperbaiki, maka siswa dapat membatalkan pengiriman dan mengirimkan kembali tugas yang dirasa sudah benar.

(46)

4. File Masuk ke Google Drive

Setiap file yang dikirimkan oleh siswa maupun guru akan otomatis masuk ke akun Google Drive, sehingga tidak perlu mencari penyimpanan lain untuk menyimpan file yang telah diunggah ataupun diunduh. Penyimpanan yang otomatis pada Google Drive membuat pengguna tidak perlu khawatir jika file yang telah diunggah ataupun diunduh hilang, karena dapat dengan mudah menemukannya di Google Drive.

5. Bebas dari Iklan

Semua kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa atau siapa saja yang menggunakan Google Classroom tidak akan diganggu oleh penayangan iklan. Sehingga, guru dan siswa dapat lebih fokus dalam belajar dan berdiskusi di Google Classroom, tanpa harus resah dengan banyaknya iklan yang tampil.

Berbagai kelebihan telah ditawarkan oleh Google Classroom, namun tentu tidak dapat dipungkiri bahwa Google Classroom juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

1. Tampilan Tidak Menarik

Karena didesain dengan tampilan yang sederhana mengakibatkan Google Classroom memiliki tampilan yang kurang menarik. Warna yang digunakan dalam Google Classroom juga terkesan terlalu sederhana, karena hanya didominasi oleh warna abu-abu dan putih. Bagi sebagian pengguna mungkin tampilan yang sederhana tidak masalah, namun bagi sebagian pengguna lainnya khususnya siswa SMP tampilan dari Google

(47)

Classroom mungkin akan sangat berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran. Tampilan yang sederhana dan monoton memungkinkan siswa akan berasa bosan dan tidak begitu tertarik dengan kegiatan pembelajaran.

2. Tidak Tersedia Equation dan Symbol

Sebagai learning management system, Google Classroom tidak menyediakan fasilitas untuk menulis rumus dan simbol. Dalam memberikan tugas khususnya tugas kuis dalam pembelajaran matematika tentu penggunaan equation dan symbol sangat diperlukan. Sehingga, diperlukan aplikasi lain yang dapat membantu untuk membuat soal dan pilihan jawaban yang mengandung equation dan symbol.

Dari berbagai fitur serta keunggulan yang ditawarkan, dalam kegiatan penelitian ini peneliti akan berupaya untuk memaksimalkan penggunaan Google Classroom dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti juga akan berusaha untuk menutupi kekurangan-kekurangan pada Google Classroom dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran nantinya.

C. Hasil belajar

Hasil belajar adalah suatu perubahan yang dialami oleh siswa, baik yang menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil dari kegiatan belajar (Ahmad Susanto, 2013:5). Munurut Sulihin B. Sjukur (2012:372) hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh masing-masing siswa setelah proses belajar berlangsung yang dapat memberikan perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap dan

(48)

pemahaman siswa, hingga dapat memberikan dampak yang lebih baik pada diri siswa. Sedangkan menurut Nana Sudjana (1989:22) hasil belajar adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar. Sehingga dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, hasil belajar adalah kemampuan yang dicapai siswa setelah proses belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan tingkah laku yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Menurut Ahmad Susanto (2013:6) hasil belajar dibagi menjadi 3 aspek yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Namun dalam penelitian ini hanya akan dibahas mengenai aspek pengetahuan. Menurut Bloom (dalam Ahmad Susanto, 2013:6) pengetahuan merupakan suatu kemampuan yang dimiliki siswa untuk memahami arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Untuk mengukur hasil belajar siswa yang berupa pengetahuan, guru dapat melakukan penilaian hasil belajar. Menurut Nana Sudjana (1989:3) penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai kepada siswa terhadap hasil belajar yang dicapai dengan kriteria tertentu. Instrument penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes dan bukan tes (non tes). 1. Tes

Tes sebagai alat penilaian adalah beberapa pertanyaan yang diberikan kepada siswa guna untuk memperoleh jawaban dari siswa dalam berbagai bentuk baik lisan, tulisan, atau perbuatan. Tes biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Pada aspek pengetahuan

(49)

tes digunakan untuk mengetahui penguasaan bahan pengajaran apakah telah sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Penggolongan tes dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang. Ditinjau dari penyusunanya maka tes digolongkan menjadi dua macam yaitu tes baku dan tes tidak baku (buatan guru). Tes baku adalah tes yang memerlukan percobaan dan analisis dari segi validitas dan reliabilitas. Tes tidak baku atau biasa disebut tes buatan guru adalah tes yang dibuat oleh guru bidang studi yang bersangkutan dan digunakan untuk mengukur hasil belajar di sekolah. Tes buatan guru biasanya tidak dilakukan pengujian di lapangan tetapi langsung digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.

Ditinjau dari fungsinya, tes dibedakan menjadi dua golongan yaitu tes awal dan tes akhir. Tes awal yang dikenal dengan istilah pre-test dan tes akhir dikenal dengan istilah post-test. Pre-test dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal siswa terhadap materi pelajaran. Sedangkan post-test dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang sudah diajarkan telah dikuasai siswa.

Tes sebagai alat penilaian hasil belajar siswa memiliki sifat power test (mengutamakan kekuatan) dan speed test (mengutamakan kecepatan). Pada umumnya tes uraian termasuk ke dalam power test dan tes objektif termasuk ke dalam speed test. Tes uraian memberikan pertanyaan yang menuntut siswa menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, memberikan alasan dan bentuk lain yang sejenis. Tes objektif memiliki

(50)

beberapa bentuk soal yakni jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan dan pilihan ganda. Pada soal-soal bentuk objektif, kecuali bentuk jawaban singkat kemunkinan jawaban yang benar telah disediakan.

Bentuk soal jawaban singkat merupakan soal yang jawabanmya hanya dapat bernilai nilai benar atau salah dan jawaban yang diharapkan dalam bentuk kata, bilangan, kalimat maupun simbol. Bentuk soal benar salah merupakan bentuk tes yang soalnya terdiri dari sebagian pernyataan yang bernilai benar dan pernyataan yang bernilai salah. Bentuk soal menjodohkan terdiri dari kelompok pernyataan yang pararel, artinya kedua kelompok pernyataan berada dalam satu kesatuan. Sedangkan bentuk soal pilihan ganda merupakan bentuk tes yang hanya memiliki satu jawaban yang benar. Dilihat dari strukturnya, bentuk soal pilihan ganda terdiri dari stem, option, kunci dan distractor (pengecoh). Stem merupakan pertanyaan atau pernyataan yang berisi permasalahan yang akan dinyatakan. Option merupakan sejumlah pilihan atau alternatif jawaban yang disediakan. Kunci merupakan jawaban yang benar atau paling tepat dan distractor (pengecoh) merupakan jawaban-jawaban lain selain kunci jawaban.

Pada bentuk soal pilihan ganda, selain bentuk pilihan ganda biasa terdapat bentuk soal pilihan ganda lainnya. Bentuk soal pilihan ganda lainnya yaitu, bentuk soal hubungan antarhal (HAH) dan bentuk soal pilihan ganda kompleks (PGK). Pada bentuk soal HAH, siswa dituntut untuk mengidentifikasi sebab-akibat antara pernyataan pertama yang merupakan akibat dan pernyataan kedua yang merupakan sebab. Kedua

(51)

pernyataan tersebut dapat benar, salah atau dapat pula pernyataan yang satu benar dan yang satunya salah. Pada bentuk soal PGK hampir sama dengan bentuk pilihan ganda biasanya, namun cara menjawabnya lebih kompleks. Pada bentuk soal ini diberikan pernyataan atau pertanyaan dan disediakan beberapa jawaban yang bernilai benar dan bernilai salah. Siswa diminta untuk memilih jawaban yang sesuai dengan pernyataan atau pertanyaan yang diberikan (dapat lebih dari satu jawaban yang bernilai benar dan dapat lebih dari satu jawaban yang bernilai salah).

2. Non Tes

Penilaian hasil belajar tidak hanya dinilai oleh tes bentuk uraian maupun bentuk objektif, tetapi juga dapat dinilai oleh alat-alat non tes atau bukan tes. Instrumen non tes adalah alat yang digunakan untuk mengetahui gambaran dari kondisi siswa serta digunakan untuk mengetahui kualitas proses dan hasil dari sutu penelitian. Penilaian hasil belajar non tes memiliki sifat yang lebih komprehensif, artinya tidak hanya digunakan untuk menilai pada aspek pengetahuan, melainkan dapat digunakan untuk menilai siswa pada aspek keterampilan dan sikap. Berikut adalah instrument non tes yang dapat digunakan sebagai alat mengukur:

1) Wawancara

Wawancara sebagai alat penilaian digunakan untuk mengetahui pendapat, aspirasi, harapan, prestasi, dan lain-lain sebagai hasil belajar. Cara yang dilakukan adalah dengan mengajukan pertanyaan

(52)

kepada siswa secara lisan. Menurut jenisnya, wawancara terbagi menjadi dua yakni wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Dalam wawancara terstruktur kemungkinan jawaban dari siswa telah disediakan sehingga tinggal mengkategorikan dalam alternatif jawaban yang telah dibuat sebelumnya. Sedangkan wawancara tidak terstruktur siswa bebas dalam memberikan jawaban atau pendapat secara pribadi.

2) Kuisoner

Kuisoner memiliki fungsi yang sama dengan wawancara, namun pertanyaan yang diajukan dijawab oleh siswa secara tertulis. Bentuk pertanyaan dalam kuisoner dapat berupa uraian maupun objektif. 3) Skala

Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat dan perhatian. Skala disusun dalam bentuk pertanyaan dan dinilai oleh siswa. Hasil dari skala dalam bentuk rentang nilai sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

4) Observasi

Observasi atau pengamatan digunakan untuk mengetahui tingkah laku individu atau siswa dalam proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Observasi dapat dilakukan dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi dapat juga digunakan untuk menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, kegiatan diskusi dan partisipasi siswa.

(53)

Instrumen penilaian hasil belajar yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan tes tertulis. Hal tersebut dikarenakan dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti merupakan hasil belajar siswa yang meliputi aspek pengetahuan. Tes akan dilaksanakan diakhir pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkannya Learning Management System (LMS) Google Classroom.

D. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV) adalah persamaan yang memiliki bentuk umum 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑝 dengan 𝑥 dan 𝑦 adalah variabel, 𝑎, 𝑏, 𝑝 ∈ ℝ dan 𝑎, 𝑏 ≠ 0. PLDV merupakan kalimat terbuka (kalimat yang belum diketahui kebenarannya (benar atau salah)) yang memiliki komponen meliputi variabel, koefisien dan konstanta, dengan pengertian sebagai berikut: 1. Variabel

Variabel atau kadang juga disebut peubah adalah lambang yang menggantikan sebarang bilangan yang belum diketahui nilainya, contoh 3𝑥 + 2𝑦 = 12, 𝑥 dan 𝑦 merupakan variabel.

2. Koefisien

Koefisien adalah sebuah bilangan yang sudah diketahui nilainya dan digunakan sebagai pengali variabel, contoh 3𝑥 + 2𝑦 = 12, 3 dan 2 merupakan koefisien.

3. Konstanta

Konstanta adalah sebuah bilangan yang tidak memuat variabel dan sudah diketahu nilainya, contoh 3𝑥 + 2𝑦 = 12, 12 merupakan konstanta.

(54)

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) merupakan suatu sistem yang terdiri atas minimal dua persamaan linear dua variabel yang mempunyai hubungan antara setiap persamaan tersebut. Bentuk umum dari Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) adalah sebagai berikut:

{𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑝 𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 = 𝑞,

𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑, 𝑝, 𝑞 ∈ ℝ dan 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 ≠ 0

Penyelesaian dari SPLDV merupakan pasangan bilangan (𝑥, 𝑦) yang memenuhi persamaan tersebut. Sedangkan himpunan penyelesaiannya merupakan kumpulan dari semua penyelesaian SPLDV yang dinyatakan ke dalam bentuk {}. Sistem persamaan linear dua variabel dapat memiliki satu penyelesaian, tidak memiliki penyelesaian dan memiliki tak hingga penyelesaian.

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan SPLDV. Metode-metode tersebut yaitu metode grafik, eliminasi, substitusi, dan campuran (eliminasi dan subtitusi).

A. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

1. Metode Grafik

Metode grafik adalah salah satu metode untuk menyelesaikan SPLDV dengan cara menentukan titik potong antara dua persamaan garis. Terdapat tiga kemungkinan garis yang diperoleh yaitu, kedua garis sejajar, kedua garis berhimpit dan kedua garis berpotongan. Langkah-langkah menyelesaikan SPLDV menggunakan metode grafik adalah sebagai berikut:

(55)

1) Gambar grafik garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑝 dan 𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 = 𝑞 pada sebuah sistem persamaan koordinat cartesius. Pada langkah ini, ditentukan titik potong sumbu 𝑥 dan titik potong sumbu 𝑦.

2) Tentukan koordinat titik potong kedua garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑝 dan 𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 = 𝑞 (jika ada).

3) Tuliskan kesimpulan dari penyelesaian tersebut. Contoh soal:

Selesaikan sistem persamaan linear dua variabel berikut: { 2𝑥 + 2𝑦 = 8 persamaan (i)

2 𝑥 + 4𝑦 = 12 persamaan (ii) Penyelesaian:

Langkah 1: gambar grafik

Persamaan (i) Persamaan (ii) 2𝑥 + 2𝑦 = 8

𝑥 0 4

𝑦 4 0

(𝑥, 𝑦) (0,4) (4,0)

Gambar 2. 23 Grafik persamaan (i) dan (ii)

2𝑥 + 4𝑦 = 12

𝑥 0 6

𝑦 3 0

(56)

Langkah 2: tentukan koordinat titik potong kedua garis

Gambar 2. 24 Titik Potong Kedua Garis

Langkah 3: kesimpulan

Berdasarkan grafik tersebut diperoleh titik potong kedua garis berada pada 𝑥 = 2 dan 𝑦 = 2, sehingga penyelesaian dari sistem persamaan persamaan linear dua variabel tersebut adalah (2,2).

2. Metode Eliminasi

Cara selanjutnya untuk menyelesaikan SPLDV adalah dengan menggunakan metode eliminasi. Secara ringkas, metode eliminasi adalah menghilangkan salah satu variabel untuk mendapatkan nilai dari satu variabel lainnya. Langkah-langkah menyelesaikan SPLDV menggunakan metode eliminasi adalah sebagai berikut:

1) Samakan salah satu koefisien yang memuat variabel 𝑥 atau 𝑦 dengan cara mengalikan dengan konstanta yang sesuai.

2) Selesaikan persamaan yang diperoleh pada langkah 1 dengan menghilangkan variabel yang memiliki koefisien yang sama.

(57)

3) Ulangi langkah 1 dan langkah 2 untuk mendapatkan nilai dari variabel yang belum diketahui.

4) Tuliskan kesimpulan dari penyelesaian tersebut. Contoh soal:

Selesaikan sistem persamaan linear dua variabel berikut:

{ 𝑥 + 3𝑦 = 9 persamaan (i) 3𝑥 + 𝑦 = 11 persamaan (ii) Penyelesaian:

Langkah 1: samakan salah satu koefisien 𝑥 + 3𝑦 = 9 × 1 𝑥 + 3𝑦 = 9 3𝑥 + 𝑦 = 11 × 3 9𝑥 + 3𝑦 = 33

Langkah 2: selesaikan persamaan yang diperoleh 𝑥 + 3𝑦 = 9 9𝑥 + 3𝑦 = 33 −8𝑥 = −24 𝑥 =−24 −8 𝑥 = 3

Langkah 3: ulangi langkah 1 dan 2 untuk mendapatkan nilai dari variabel yang belum diketahui.

𝑥 + 3𝑦 = 9 × 3 3𝑥 + 9𝑦 = 27 3𝑥 + 𝑦 = 11 × 1 3𝑥 + 𝑦 = 11

8𝑦 = 16

𝑦 =16 8

(58)

𝑦 = 2 Langkah 4: kesimpulan

Penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel tersebut adalah (3,2).

3. Metode Substitusi

Menyelesaikan SPLDV dengan menggunakan metode substitusi hanya menggunakan prinsip-prinsip aljabar. Substitusi berarti penggantiaan, atau dapat diartikan menyatakan satu variabel dalam bentuk variabel yang lain. Langkah-langkah menyelesaikan SPLDV menggunakan metode subtitusi adalah sebagai berikut:

1) Pilih salah satu persamaan yang sederhana, kemudian nyatakan 𝑦 dalam 𝑥 atau 𝑥 dalam 𝑦.

2) Subtitusikan 𝑥 atau 𝑦 yang diperoleh pada langkah 1 ke dalam persamaan lainnya.

3) Selesaikan persamaan yang diperoleh pada langkah 2.

4) Subtitusikan nilai 𝑥 atau 𝑦 yang diperoleh pada langkah 3 pada salah satu persamaan untuk mendapatkan nilai dari variabel yang belum diketahui.

5) Tuliskan kesimpulan dari penyelesaian tersebut. Contoh soal:

Selesaikan sistem persamaan linear dua variabel berikut: { 𝑥 + 3𝑦 = 9 persamaan (i)

3𝑥 + 𝑦 = 11 persamaan (ii) Penyelesaian:

(59)

Langkah 1: nyatakan persamaan (i) ke dalam variabel 𝑥 𝑥 + 3𝑦 = 9 → 𝑥 = 9 − 3𝑦

Langkah 2: subtitusikan nilai 𝑥 ke persamaan lainnya 3𝑥 + 𝑦 = 11

3(9 − 3𝑦) + 𝑦 = 11

Langkah 3: selesaikan persamaan yang diperoleh 3(9 − 3𝑦) + 𝑦 = 11 27 − 9𝑦 + 𝑦 = 11 −9𝑦 + 𝑦 = 11 − 27 −8𝑦 = −16 𝑦 =−16 −8 𝑦 = 2

Langkah 4: subtitusikan nilai 𝑦 ke salah satu persamaan 3𝑥 + 𝑦 = 11 persamaan (ii) 3𝑥 + 2 = 11 3𝑥 = 11 − 2 3𝑥 = 9 𝑥 =9 3 𝑥 = 3 Langkah 5: kesimpulan

Penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel tersebut adalah (3,2).

(60)

4. Metode Campuran (Eliminasi-Subtitusi)

Metode ini merupakan gabungan dari metode eliminasi dan subtitusi. Kedua metode tersebut digabungkan untuk mempermudah pengerjaan. Metode campuran merupakan metode yang paling sering digunakan dalam menyelesaikan SPLDV. Langkah-langkah menyelesaikan SPLDV menggunakan metode campuran adalah sebagai berikut:

1) Cari nilai salah satu variabel 𝑥 atau 𝑦 dengan metode eliminasi.

2) Gunakan nilai variabel yang telah diketahui untuk mendapatkan nilai variabel yang lain dengan menggunakan metode subtitusi.

3) Tuliskan kesimpulan dari penyelesaian tersebut Contoh soal:

Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel berikut: { 3𝑥 + 2𝑦 = 18 persamaan (i)

𝑥 + 4𝑦 = 16 persamaan (ii) Penyelesaian:

Langkah 1: mencari nilai 𝑥 dengan metode eliminasi 3𝑥 + 2𝑦 = 18 × 2 6𝑥 + 4𝑦 = 36 𝑥 + 4𝑦 = 16 × 1 𝑥 + 4𝑦 = 16 5𝑥 = 20 𝑥 =20 5 𝑥 = 4

Langkah 2: mencari nilai 𝑦 dengan metode subtitusi 𝑥 + 4𝑦 = 16 persamaan (ii)

(61)

4 + 4𝑦 = 16 4𝑦 = 16 − 4 4𝑦 = 12 𝑦 =12 4 𝑦 = 3 Langkah 3: kesimpulan

Penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel tersebut adalah (4,3).

B. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Khusus

Sistem persamaan linear dua variabel merupakan suatu sistem persamaan yang dapat memiliki satu penyelesaian, tidak memiliki penyelesaian atau penyelesaiannya merupakan himpunan kosong dan dapat pula memiliki penyelesaian yang tak hingga.

Ketika menyelesaikan SPLDV dengan menggunakan metode grafik, untuk mengetahui apakah SPLDV tersebut memiliki satu penyelesaian, tidak memiliki penyelesaian, atau memiliki tak hingga penyelesaian maka dapat diketahui melalui gambar kedua garis yang terbentuk. Berikut ini gambar kedua garis yang diperoleh:

(62)

Tabel 2. 1 Penyelesaian SPLDV

Memiliki satu penyelesaian

Kedua garis berpotongan

Tidak meiliki penyelesaian

Kedua garis sejajar

Memiliki penyelesaian tak terhingga

Kedua garis berhimpit

Ketika menggunakan metode subtitusi maupun eliminasi, jika di akhir proses diperoleh suatu pernyataan yang tidak melibatkan variabel maka terdapat dua kemungkinan penyelesaian yaitu tidak memiliki penyelesaian dan memiliki tak terhingga banyaknya penyelesaian. Jika pernyataan tidak melibatkan svariabel salah, maka sistem persamaan tersebut memiliki tidak memiliki penyelesaian misalnya −4 = 4. Sedangkan, jika pernyataan tanpa variabel benar maka sistem persamaan tersebut memiliki tak terhingga banyaknya penyelesaian misalnya 0 = 0.

C. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dalam Kehidupan Sehari-hari

Materi sistem persamaan linear dua variabel sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, seperti untuk mengetahui harga satuan barang jika diketahui harga barang perkilo ataupun perlusin. Untuk menyelesaikan SPLDV yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

(63)

2) Terjemahkan masalah dalam dua persamaan dengan menggunakan variabel pada langkah 1.

3) Selesaikan persamaan dengan salah satu metode yang telah dipelajari. 4) Tuliskan kesimpulan dari penyelesaian tersebut yang sesuai dengan

permasalahan. Contoh soal:

Davin dan Devina pergi ke sebuah toko pakaian dan berencana untuk membeli baju dan juga celana. Ketika sudah sampai di toko, Davin membeli 3 baju dan 1 celana dengan harga Rp 136.000. Karena melihat pakaian yang dibeli Davin bagus, kemudian Devina membeli pakaian yang sama yaitu 2 baju dan 3 celana dengan harga Rp 184.000. Berapa harga masing-masing baju dan celana yang dibeli Davin dan Devina?

Penyelesaian:

Langkah 1: menyajikan nilai yang tidak diketahui dengan variabel. Misalkan:

𝑥 = harga satuan baju 𝑦 = harga satuan celana

Langkah 2: menerjemahkan masalah dalam persamaan. {3𝑥 + 𝑦 = 136.000

2𝑥 + 3𝑦 = 184.000

Langkah 3: menyelesaikan persamaan dengan salah satu metode. 3𝑥 + 𝑦 = 136.000 × 3 9𝑥 + 3𝑦 = 408.000

2𝑥 + 3𝑦 = 184.000 × 1 2𝑥 + 3𝑦 = 184.000 7𝑥 = 224.000

Gambar

Gambar 2. 1 Icon Google Classroom
Gambar 2. 2 Pendaftaran Akun
Gambar 2. 6 Tampilan Beranda Google Classroom  3)  Tambahkan Siswa
Gambar 2. 10 Tampilan Fitur Forum  2.  Fitur Tugas Kelas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Bentuk Tes Formatif terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Evaluasi Pendidikan ditinjau dari Kemampuan Berpikir Divergen dan Konvergen pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama

Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh atribut produk, harga, iklan dan persediaan produk terhadap perpindahan

[r]

Adm.Pryk & Keu 1 Org, SLTA sederajat, 3Th, Ijazah, KTP Ada Sesuai dengan persyaratan dokumen lelang Ya 9 STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN Ada Sesuai dengan

Sesuai dengan ketentuan dalam Perpres Nomor 4 Tahun 2015, kepada Rekanan yang berkeberatan atas pengumuman ini, Diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara

Rootone F berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit stek jeruk nipis, sebagaimana ditunjukkan dari pengaruh yang nyata terhadap parameter jumlah daun,

langsung pekerjaan Pembuatan Saluran Pembuang Bendungan Desa Hatiwin Kec.Tapin Selatan, tahun anggaran 2015, maka dengan ini saudara diundang pada:.. Hari/Tanggal : Senin,

Pengudaraan ialah proses untuk mengekalkan keadaan selesa terhadap suhu, kelembapan dan oksigen di dalam sesuatu ruang dengan memasukkan udara bersih kedalam ruang