• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK OLEH: ROBBI FATRANALDI KAMALIAH YESSI MUTIA BASRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ABSTRAK OLEH: ROBBI FATRANALDI KAMALIAH YESSI MUTIA BASRI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT SUKU BUNGA, TINGKAT PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERIODE 2009 – 2011 ABSTRAK

OLEH:

ROBBI FATRANALDI KAMALIAH YESSI MUTIA BASRI

Based on the background of the above problems, the formulation of the problem can be presented is whether the size of the Company, interest rates, the rate of sales growth and profitability affect the capital structure on the Property and Real Estate Companies Listed in Indonesia Stock Exchange Period 2009 - 2011 either simultaneously or partially ?

The population was property and real estate company listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) of 48 property companies and real estate tedaftar in IDX. Due to the large number of population, it can be determined the selection of the study sample was based on purposive random sampling method in order to obtain appropriate samples for the purpose of research. Some of the criteria set for obtaining samples covering. Of the criteria set forth above, then from 39 property and real estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange, then obtained a sample of 15 companies. Analysis of the data used is multiple regression analysis, the classical assumption test, t test, F test and test derterminasi coefficient.

The results showed, F test shows the value Fhitung> F, then Hi Ho accepted and rejected. It means that independent variables jointly have a significant effect on the capital structure of companies in Property and Real Estate IDX. The results showed that X1 t <t table Thus, X1 does not significantly influence the company's capital structure on the Property and Real Estate in IDX.

Means Hypothesis 1 was rejected. The results showed that the X2 t count> t table.

Thus, X2 significant effect on the company's capital structure on the Property and Real Estate in IDX. Means Hypothesis 2 is accepted. The results showed that the X3 t <t table. Thus, Xe does not significantly influence the company's capital structure on the Property and Real Estate in IDX. Means Hypothesis 3 was rejected. The results showed that the X4 t count> t table. Thus, X4 significant effect on the company's capital structure on the Property and Real Estate in IDX.

Means that Hypothesis 4 is accepted.

Keywords: Company Size, Growth Rate Sales And Profitability Of Capital Structure

(2)

PENDAHULUAN

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan merupakan topik yang menurut penulis sangat penting dalam rangka menjaga keseimbangan antara profitabilitas dengan konsep kehati-hatian dalam pengelolaan perusahaan itu sendiri. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan, maka diharapkan pihak manajemen lebih berhati-hati dalam membiayai investasi-investasi yang dilakukan perusahaan pada masa yang akan datang, serta lebih memahami resiko yang akan timbul sebagai akibat dari keputusan-keputusan pembiayaan yang diambil.

Tujuan manajemen struktur modal adalah memadukan sumber-sumber dana permanen yang digunakan perusahaan untuk operasionalnya yang akan memaksimumkan nilai perusahaan itu sendiri. Pencarian struktur modal yang optimal merupakan pekerjaan yang sangat sulit, karena adanya konflik yang mengarah kepada biaya agensi.

Berdasarkan Penelitian sebelumnya ada beberapa variabel yang diduga mempengaruhi struktur modal perusahaan. Variabel tersebut antara lain: Ukuran Perusahaan, Tingkat Suku Bunga, Tingkat Pertumbuhan Penjualan dan Profitabilitas.

Ukuran perusahaan adalah rata–rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil daripada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian (Brigham dan Houston 2001:117-119). Sedangkan menurut Ferry dan Jones (dalam Sujianto, 2001), ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata–rata total penjualan dan rata–

rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Hadianto (2010: 37) yang melakukan penelitian tentang struktur modal emiten pada sektor telekomunikasi, ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap struktur modal, sementara itu hasil penelitian Devi Novin dan Ni Putu Santi menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan Foods and Beverages.

Bunga dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). Dengan demikian, bunga bank terdiri dari dua jenis yaitu bunga yang diberikan kepada nasabah sebagai kontribusi atas dana yang disimpan di bank, dan bunga bank yang dibayar oleh nasabah atas pinjaman yang diterima dari bank.

Secara garis besar suku bunga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kebutuhan dana, persaingan, kebijaksanaan pemerintah, target laba yang diinginkan, jangka waktu, kualitas jaminan, reputasi perusahaan, produk yang

kompetitif, hubungan baik, jaminan pihak ketiga. Menurut Hadiasman

(3)

obligasi yang merupakan bentuk utang jangka sebagai komponen dari struktur modal yang dapat digunakan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan modal perusahaan.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan (analisis fundamental perusahaan) karena laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan.

Bentuk paling mudah dari analisis profitabilitas adalah menghubungkan laba bersih (pendapatan bersih) yang dilaporkan terhadap total aktiva di neraca (Riyanto, 2001: 42). Rasio ini ditunjukkan untuk menilai seberapa bagus tingkat laba suatu perusahaan. Termasuk dalam kelompok ini adalah Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Return on Investment (ROI). (Sutrisno, 2000:264).Menurut Bram Hadianto, profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal pada sektor telekomunikasi sedangkan menurut Devi Yovin dan Ni Putu Santi profitabilitas berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan food and beverages.

Selain itu, adanya perubahan tiap tahun dari persentase tingkat bunga, tingkat profitabilitas dan tingkat pertumbuhan penjualan, seluruhnya mempengaruhi struktur modal. Modal digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan dalam penjualan. Untuk menambah modal diperoleh dengan cara mengajukan hutang pada pihak lain. Dengan meningkatnya suku bunga, maka tingkat hutang ditekan agar perusahaan tidak memperoleh kerugian dalam pembayaran hutang dengan tingkat bunga yang tinggi

Karena masih terdapat perbedaan dari hasil penelitian-penelitian tersebut.

Penulis mencoba mengulangi kembali penelitian yang sama, dengan variabel Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan Penjualan dan Profitabilitas.

Menggunakan Perusahaan Property dan Real Estate sebagai objek penelitian.

Perusahaan Property dan Real Estate adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Alasan pemilihan sektor Property dan Real Estate adalah karena saham tersebut merupakan saham-saham yang paling tahan krisis ekonomi dibanding sektor lain karena dalam kondisi krisis atau tidak, sebagian besar saham perusahaan Property dan Real Estate dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan. Di sisi lain didasarkan atas prediksi bahwa perusahaan Property dan Real Estate merupakan perusahaan yang tidak seluruh masyarakat dapat menggunakan jasa perusahaan. (ICMD,2000).

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat disajikan perumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011?

2. Apakah Tingkat Suku Bunga berpengaruh terhadap terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011?

(4)

3. Apakah Tingkat Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011?

4. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011?

TELAAH PUSTAKA 1. Struktur Modal

Dalam menjalankan kegiatan operasinya, setiap perusahaan menghadapi masalah dari mana dana diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan. Sumber dana suatu perusahaan dapat di lihat di sisi pasiva dari neraca perusahaan, sedangkan penggunaan dana dapat di lihat pada sisi aktiva dari neraca perusahaan.

Untuk setiap penggunaan dana, haruslah ada sumbernya. Dalam arti yang lebih luas, aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan menunjukkan penggunaan bersih dari dana, sedangkan hutang dan modal sendiri mencerminkan sumber dananya (Husnan:2001). Hutang yang dimaksudkan disini adalah hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut disebut pembelanjaan perusahaan.

Pada hakikatnya masalah pembelanjaan perusahaan adalah menyangkut masalah keseimbangan keuangan di dalam perusahaan. Dengan demikian pembelanjaan berarti mengadakan keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang dibutuhkan, beserta mencari susunan kualitatif dari aktiva dan pasiva tersebut dengan sebaik-baiknya. Pemilihan susunan kualitatif dari aktiva akan menentukan struktur kekayaan perusahaan, sedangkan pemilihan susunan kualitatif dari pasiva akan menentukan struktur keuangan dan struktur modal perusahaan (Riyanto, 2001:14).

2. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah rata–rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil daripada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian (Brigham dan Houston 2001:117-119). Sedangkan menurut Ferry dan Jones (dalam Sujianto, 2001), ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata–rata total penjualan dan rata–

rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan.

Keadaan yang dikehendaki oleh perusahaan adalah perolehan laba bersih sesudah pajak karena bersifat menambah modal sendiri. Laba operasi ini dapat diperoleh jika jumlah penjualan lebih besar daripada jumlah biaya variabel dan biaya tetap. Agar laba bersih yang diperoleh memiliki jumlah yang dikehendaki maka pihak manajemen akan melakukan perencanaan penjualan secara seksama, serta dilakukan pengendalian yang tepat, guna mencapai jumlah penjualan yang

(5)

dikehendaki. Manfaat pengendalian manajemen adalah untuk menjamin bahwa organisasi telah melaksanakan strategi usahanya dengan efektif dan efisien.

Perusahaan yang berada pada pertumbuhan penjualan yang tinggi membutuhkan dukungan sumber daya organisasi (modal) yang semakin besar, demikian juga sebaliknya, pada perusahaan yang tingkat pertumbuhan penjualannya rendah kebutuhan terhadap sumber daya organisasi (modal) juga semakin kecil. Jadi konsep tingkat pertumbuhan penjualan tersebut memiliki hubungan yang positif, tetapi implikasi tersebut dapat memberikan efek yang berbeda terhadap struktur modal yaitu dalam penentuan jenis modal yang akan digunakan.

3. Rasio Profitabilitas

Rasio ini ditunjukkan untuk menilai seberapa bagus tingkat laba suatu perusahaan. Termasuk dalam kelompok ini adalah Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Return on Investment (ROI).

(Sutrisno, 2000:264)

Return on Assets juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan (Sutrisno, 2000:266). ROA sering disebut sebagai rentabilitas ekonomi memberikan informasi seberapa efisien suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya. Rasio ini menunjukan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor (Riyanto, 2001: 57).

Rasio ini mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi ROA semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

Semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan nilai saham (Arifin 2002;65).

Laba Bersih

Return on Assets = x 100%

Total Aktiva

Return on Equity merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri (Sutrisno 2000: 267).

4. Tingkat suku bunga

Bunga dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). Dengan demikian, bunga bank terdiri dari dua jenis yaitu bunga yang diberikan kepada nasabah sebagai kontribusi atas dana yang disimpan di bank, dan bunga bank yang dibayar oleh nasabah atas pinjaman yang diterima dari bank.

(6)

Secara garis besar suku bunga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kebutuhan dana, persaingan, kebijaksanaan pemerintah, target laba yang diinginkan, jangka waktu, kualitas jaminan, reputasi perusahaan, produk yang kompetitif, hubungan baik, jaminan pihak ketiga.

Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan bahwa bunga kredit pinjaman lebih tinggi daripada bunga simpanan, oleh karenanya beban biaya yang ditanggung oleh pengusaha yang menggunakan hutang dalam struktur modalnya juga tinggi.

5. Tingkat Pertumbuhan Penjualan

Perusahaan multinasional akan selalu berkepentingan dengan exchange rate. Karena kegiatan operasional perusahaan multinasional di berbagai negara, maka cash in flow maupun cash out flow perusahaan selalu berkaitan dengan exchange rate. Risiko yang berhubungan dengan exchange rate adalah perubahan nilai tukar atau tidak konstannya nilai tukar mata uang asing (fluktuasi nilai tukar).

Risiko ekonomi dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing akan berakibat pada permintaan, penawaran, harga, dan karakteristik biaya perusahaan.

Perusahaan cabang pada umumnya diminta untuk mengirimkan keuntungan yang diperoleh ke perusahaan induk bilamana nilai uang lokal relatif kuat dibanding mata uang perusahaan induk. Jika kegiatan operasi luar negeri lebih didesentralisasikan dan tidak dapat dikendalikan dengan cukup, isu agency mungkin menjadi alasan perusahaan induk untuk meminta kenaikan pengiriman laba perusahaan cabang, yang menyebabkan cabang denan kebutuhan dana dalam struktur modal dengan lebih banyak menggunakan hutang, Baker (1998).

Pendapat secara umum yang merupakan argumentasi tradisional mengatakan, bahwa perusahaan multinasional sangat sensitive terhadap fluktuasi nilai tukar, perusahaan tersebut juga mempunyai lebih besar biaya yang diharapkan terhadap kepailitan, dan lebih rendah level hutang optimalnya. Hal ini ditunjang oleh hasil peneliti sebelumnya.

Burgman (1996), mengukur fluktuasi nilai tukar luar negeri sebesar koefisien regresi (b) dari return saham peruashaan yang merupakan fungsi dari exchange rate return. Pengukuran tersebut digunakan dalam penelitian ini.

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Menurut Smith dan Warner (1979), perusahaan besar dapat membiayai investasinya dengan mudah lewat pasar modal karena kecilnya informasi asimetri yang terjadi. Investor dapat memperoleh lebih banyak informasi dari perusahaan besar jika dibandingkan dengan perusahaan kecil. Jadi, dengan diperolehnya dana lewat pasar modal menjadikan proporsi utang menjadi semakin kecil dalam struktur modalnya. Selain itu menurut Titman dan Wessel (1988), penerbitan ekuitas pada perusahaan kecil lebih banyak mengeluarkan biaya daripada perusahaan besar. Dengan kata lain, semakin besar ukuran perusahaan, biaya penerbitan ekuitas menjadi lebih murah. Menurut Hadianto, Hidayati (2009), Kusumaningrum (2010) ukuran perusahaan berpengaruh

(7)

negatif terhadap struktur modal. Dengan demikian Ukuran Perusahaan diprediksi berpengaruh terhadap Struktur Modal.

H1 : Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh terhadap struktur modal.

2. Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Struktur Modal

kredit pinjaman lebih tinggi daripada bunga simpanan, oleh karenanya beban biaya yang ditanggung oleh pengusaha yang menggunakan hutang dalam struktur modalnya juga tinggi. Tingginya beban bunga dan kewajiban membayar angsuran menjadi beban bagi arus kas perusahaan. Namun biaya bunga akan mengurangi pendapatan perusahaan sebelum pajak, sehingga semakin besar biaya bunga akan mengakibatkan penghematan pembayaran pajak penghasilan yang semakin besar, secara riil biaya bunga yang dibayar lebih kecil sebesar pembayaran pajaknya. Munurut Sujianto (2001) hasil penelitian menyatakan bahwa suku bunga dapat mempengaruhi struktur modal.

H2 : Tingkat Suku Bunga memiliki pengaruh terhadap struktur modal.

3. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal

Perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang stabil dapat lebih aman, lebih banyak pinjaman, dan lebih mampu menanggung beban yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang pertumbuhan penjualannya tidak stabil.

Perusahaan yang tumbuh dengan pesat lebih banyak membutuhkan dana sehingga dibutuhkan banyak dana eksternal.

Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan dan laba yang tinggi memiliki kecenderungan penggunaan hutang sebagai sumber dana eksternal yang lebih besar dibandingkan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang rendah (Mayangsari,2001). Pertumbuhan penjualan yang tinggi selalu diikuti dengan peningkatan dana yang digunakan untuk pembiayaan ekspansi. Menurut Eko Supriyanto dan Falikhatun, Meity Suryanti, Taufik P.

Pramono (2011) pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal.

H2 : Pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh terhadap struktur modal.

4. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal

Menurut pecking order theory, perusahaan dengan tingkat keuntungan yang besar memiliki sumber pendanaan internal yang lebih besar dan memiliki kebutuhan untuk melakukan pembiayaan investasi melalui pendanaan eksternal yang lebih kecil (Schoubben dan Van Hulle, 2004; Adrianto dan Wibowo, 2007). Teori ini memprediksikan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Menurut Devi Yovin, Ni Putu Santi Suryantini, Sarsa Meta Nugrahani Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal.

H3 : Profitabilitas memiliki pengaruh terhadap struktur modal METODE PENELITIAN

1. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 48 perusahaan property dan real estate yang tedaftar di BEI. Akibat besarnya jumlah populasi, maka dapat

(8)

random sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Beberapa kriteria yang ditetapkan untuk memperoleh sampel meliputi:

1. Perusahaan harus mempunyai laporan keuangan tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 – 2011.

2. Perusahaan harus tidak menunjukkan adanya saldo total ekuitas dan laba yang negatif pada laporan keuangannya pada tahun 2007 - 2009.

3. Perusahaan listing dari tahun 2009 – 2011.

Dari kriteria yang ditetapkan di atas, maka dari 39 perusahaan property dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, maka diperoleh sampel sebanyak 15 perusahaan yaitu sebagai berikut:

Tabel 1 Daftar Nama Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia yang Menjadi Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan No Nama Perusahaan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Bakrieland Development Tbk Bintang Mitra Semestaraya Tbk Bukit Darmo Property Tbk Ciputra Development Tbk Citra Kebun Raya Agri Tbk Duta Anggada Realty Tbk Global Land Development Tbk Indonesia Prima Property Tbk

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Jaka Inti Realtindo Tbk Jakarta Int'l Hotel & Dev. Tbk Jaya Real Property Tbk Lippo Cikarang Tbk

Modernland Realty Ltd. Tbk Panca Wiratama Sakti Tbk Summarecon Agung Tbk Sumber: PIPM Pekanbaru, 2010

2. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder,yaitu data yang telah dihimpun sebelumnya oleh instansi atau lembaga tertentu atau yang diambil dari buku Indonesian Capital Market Dictionary dan IDX Statistic, yang telah dilaporkan Bursa Efek Indonesia serta dipublikasikan melalui internet dengan website dan BEI yaitu www.idx.co.id.

b. Sumber Data

Data yang diperlukan adalah rasio-rasio keuangan dalam laporan masing- masing Perusahaan komersial di Indonesia yang ada periode 2009-2011.

3. Teknik Pengumpulan Data

Guna mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis melakukan studi dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan kategori dan klasifikasi bahan -bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah.

4. Metode Analisis Data 1. Analisis Regresi Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

(9)

Dengan persamaan:Salest-1

Y = β0+ β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4+ ε

Keterangan simbol: Y : Struktur modal perusahaan X1 : Ukuran Perusahaan

X2 : Tingkat Suku Bunga

X3 : Tingkat Pertumbuhan Penjualan X4 : Rasio Profitabilitas

β1-4 : Konstanta ε : error

Sebelum model regresi di atas digunakan dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu model tersebut akan diuji apakah memenuhi asumsi klasik atau tidak, yang mana asumsi ini merupakan asumsi yang mendasari analisis regresi.

Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi yang meliputi asumsi: tidak terjadi autokolerasi, tidak terjadi multikolinearitas dan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Pengujian terhadap hipotesis penelitian dilakukan dengan model regresi dan pengujian pengaruh parsial masing-masing variabel bebas. Pengujian model regresi dimaksudkan untuk menguji pengaruh secara simultan seluruh variabel bebas. Pengujian model regresi dilakukan dengan uji koefisien determinasi (R2) uji F, sedangkan pengujian pengaruh parsial dilakukan dengan uji t.

a. Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar variasi dalam variabel bebas mampu menjelaskan bersama-sama variabel terikat atau seberapa baik model regresi yang telah dibuat tersebut cocok dengan data.

Semakin besar koefisien determinasinya, maka semakin baik variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikatnya. Dengan demikian persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi nilai variabel terikat.

Untuk mengetahui variabel bebas mana yang paling berpengaruh terhadap variabel terikatnya dapat dilihat dari koefisien korelasi parsialnya. Variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat dilihat dari koefisian korelasi parsial yang terbesar.

b. Uji signifikan secara simultan dilakukan dengan Uji F

Uji F dilakukan untuk menguji apakah varibel bebas secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat. Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel anova (Nugroho, 2005: 53-54).

Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis:

1. Jika F hitung < F tabel atau t hitung < t tabel atau nilai p-value > level of significant (α), maka Ho diterima Ha ditolak.

2. Jika F hitung > F tabel atau t hitung > t tabel atau nilai p-value < level of significant (α), maka Ho ditolak Ha diterima.

Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 yang lazim digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial. Apabila F hitung > F tabel, maka terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Sebaliknya jika F hitung < F tabel maka variabel bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikatnya.

(10)

c. Uji Statistik t

Pengujian hipotesis dilakukan melalui regresi yang menggunakan program SPSS dengan membandingkan tingkat signifikasinya (Sig t) masing –masing variabel independen dengan taraf sig α = 0,05. Apabila tingkat signifikansinya (Sig t) lebih kecil daripada α = 0,05, maka hipotesisnya diterima yang artinya variabel independent tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependennya. Sebaliknya bila tingkat signifikansinya (Sig t) lebih besar daripada α

= 0,05, maka hipotesisnya tidak diterima yang artinya variabel independent tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependennya. Jika dinyatakan secara statistik adalah sebagai berikut :

Ho = bi = 0 Hi = bi = 0

Jika t- hitung > dari t- tabel (α. df) maka Ho ditolak, dan Jika t- hitung < dari t- tabel (α. df) maka Ho diterima.

Pengujian terhadap hipotesis pertama (H1) adalah :

Ho : Tidak ada pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha : Terdapat pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Pengujian terhadap hipotesis kedua (H2) adalah :

Ho : Tidak ada pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha : Terdapat pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Pengujian terhadap hipotesis ketiga (H3) adalah :

Ho : Tidak ada pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha : Terdapat pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia..

Pengujian terhadap hipotesis ketiga (H4) adalah :

Ho : Tidak ada pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha : Terdapat pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(11)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian yaitu Ukuran Perusahaan, Tingkat Suku Bunga, Tingkat Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, mempunyai pengaruh terhadap Struktur Modal baik secara parsial maupun simultan maka digunakan analisis regresi berganda dengan bantuan software SPSS (Statistical Package For The Social Sciences) versi 17.0. Tabel berikut ini akan memperlihatkan hasil dari perhitungan untuk korelasi regresi dari 2 perusahaan Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 – 2011 sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil Uji Regresi Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.527 2.366 1.068 .292

Ukuran Perusahaan .009 .027 -.003 .022 .983

Tingkat Suku Bunga .022 .010 -.361 2.320 .026

Tk pertmbhan Penj .203 .286 -.143 .710 .482

Profitabilitas .245 .114 .422 2.153 .038

a. Dependent Variable: Struktur Modal

Sumber: Data olahan

Berdasarkan Tabel di atas, maka diperoleh persamaan regresi yang dihasilkan adalah :

Y = 2,527+ 0,009x1+ 0,022x2+ 0,203x3 + 0,245x4 Artinya:

1. β0 = 2,527 merupakan nilai miProfitabilitasal Struktur Modal apabila yaitu Ukuran Perusahaan, Tingkat Suku Bunga, Tingkat Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas (variabel bebas) bernilai konstan (0).

2. β1 = 0,009, artinya apabila terjadi perubahan Ukuran Perusahaan sebesar satu satuan (dengan asumsi Tingkat Suku Bunga, Tingkat Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, adalah tetap) maka Struktur Modal akan berubah sebesar 0,009 satuan.

3. β2 = 0,022, artinya apabila terjadi perubahan Tingkat Suku Bunga sebesar satu satuan (dengan asumsi Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, adalah tetap) maka Struktur Modal akan berubah sebesar 0, 022 satuan.

4. β3 = 0,203, artinya apabila terjadi perubahan Tingkat Pertumbuhan Penjualan sebesar satu satuan (dengan asumsi Ukuran Perusahaan, Tingkat Suku Bunga, Profitabilitas adalah tetap) maka Struktur Modal akan berubah sebesar 0,203 satuan.

5. β4 = 0,245, artinya apabila terjadi perubahan Profitabilitas sebesar satu satuan (dengan asumsi Ukuran Perusahaan, Tingkat Suku Bunga, Tingkat Pertumbuhan Penjualan, adalah tetap) maka Struktur Modal akan berubah sebesar 0, 245 satuan.

Dari model regresi linear berganda diatas dapat dilihat besarnya konstanta adalah 2,527. Tanda koefisien regresi variabel bebas menunjukkan arah hubungan

(12)

1. Uji t

Untuk nilai t (tabelnya), dengan ketentuan derajat kebebasanya sebesar n – k, sedangkan tingkat kepercayaannya sebesar 95 %.

n – k = 45 – 4 = 41

α = 0.05

Maka terlihat pada Tabel uji t = (40 : 0.05), dapat diperoleh hasil lebih kurang sebesar 2,02. Dengan demikian, untuk melakukan pengujian t, maka dibandingkan antara thitungdengan ttabel tiap variabel x terhadap variabel y.

a. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Dari hasil perhitungan regresi berganda diatas, maka diperoleh t (hitung) tiap variabel Ukuran Perusahaan sebesar 0,022 sedangkan t tabel sebesar 2,02.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan t hitung < t tabel

(0,022 < 2,02). Dengan demikian, Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan Real Estate di BEI. Berarti Hipotesis 1 ditolak.

b. Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Struktur Modal

Hasil perhitungan dengan menggunakan uji t maka dapat diketahui bahwa variabel Tingkat Suku Bunga thitung sebesar 2,320 sedangkan ttabel

sebesar 2,02.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat Suku Bunga t hitung > t tabel

(2,320 > 2,02). Dengan demikian, Tingkat Suku Bunga berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan Real Estate di BEI. Berarti Hipotesis 2 diterima.

Sehubungan dengan hasil penelitian ini, didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sujianto (2001) yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh terhadap struktur modal.

c. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal

Hasil perhitungan dengan menggunakan uji t maka dapat diketahui bahwa variabel Tingkat Pertumbuhan Penjualan thitung sebesar 0,710 sedangkan ttabel

sebesar 2,02.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat Pertumbuhan Penjualan t

hitung < t tabel (0,710 < 2,02). Dengan demikian, Tingkat Pertumbuhan Penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan Real Estate di BEI. Berarti Hipotesis 3 ditolak.

Sehubungan dengan hasil penelitian ini, maka hasil penelitian ini sejalan dengan Supriyanto dan Falikhatun (2008) yang menyatakan hasil penelitiannya tingkat pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan hasil penelitian ini bertentangan dengan Sarsa Meta Nugrahani, (2012) yang mana hasil penelitiannya menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

d. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal

Hasil perhitungan dengan menggunakan uji t maka dapat diketahui bahwa variabel Profitabilitas thitung sebesar 2,153 sedangkan ttabel sebesar 2,02.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Profitabilitas t hitung > t tabel (2,153 >

2,02). Dengan demikian, Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Struktur

(13)

Modal pada Perusahaan Property dan Real Estate di BEI. Berarti Hipotesis 4 diterima.

Sehubungan dengan hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Bram Hadianto (2008) dan penelitian Devi Yovin dan Ni Putu Santi Suryantini (2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Prima (2007) dan penelitian Sarsa Meta Nugrahani, (2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

2. Uji F

Dari hasil penelitian, dapat diketahui Fhitung sebesar 7,478. Untuk mengetahui Ftabel maka ditetapkan n = 45 dan k = 5 (jumlah variabel independen).

Jadi, n – k – 1 = 45 – 5 – 1 = 39. Ftabel(5 : 39) = 2,45

Dari hasil pengujian diketahui perhitungan regresi diperoleh nilai Fhitung

sebesar 7,478 dengan tingkat signifikan 0.000 lebih kecil dari nilai (α) 5%. Hal ini menunjukkan nilai Fhitung> Ftabel (7,478 > 2,45), maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Artinya variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap Struktur Modal perusahaan Perusahaan Property dan Real Estate di BEI.

3. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Nilai koefisien multiple korelasi (R) sebesar 0,704 menunjukkan korelasi atau hubungan antara variabel Ukuran Perusahaan, Tingkat Suku Bunga, Tingkat Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, mempunyai pengaruh terhadap Struktur Modal.

Nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,496 yang berarti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 49,6% Ukuran Perusahaan, Tingkat Suku Bunga, Tingkat Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, mempunyai pengaruh terhadap Struktur Modal sedangkan sisanya sebesar 50,4%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Standar Error Estmate (SEE) adalah 0,74616 yang menunjukkan semakin kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel independen.

PENUTUP 1. Kesimpulan

1. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,496 yang berarti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 49,6%

Ukuran Perusahaan, Tingkat Suku Bunga, Tingkat Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap Struktur modal sedangkan sisanya sebesar 50.4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Hasil uji F menunjukkan nilai Fhitung > Ftabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak. Artinya variabel independent secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap Struktur modal perusahaan Property dan Real Estate di BEI.

(14)

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa X1 t hitung < t tabel Dengan demikian, X1 tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan Property dan Real Estate di BEI. Berarti Hipotesis 1 ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa X2 t hitung > t tabel. Dengan demikian, X2 berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan Property dan Real Estate di BEI. Berarti Hipotesis 2 diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa X3 t hitung < t tabel. Dengan demikian, Xe tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan Property dan Real Estate di BEI. Berarti Hipotesis 3 ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa X4 t hitung > t tabel. Dengan demikian, X4 berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan Property dan Real Estate di BEI. Berarti Hipotesis 4 diterima.

2. Keterbatasan Penelitian

1. Dalam penelitian ini hanya menggunakan data selama 3 tahun dengan populasi yang terbatas pula (15 perusahaan) Property dan Real Estate padahal perusahaan real estate yang terdaftar di BEI sebanyak 39 perusahaan.

2. Variabel yang digunakan penelitian ini hanya Ukuran Perusahaan, Tingkat Suku Bunga, Tingkat Pertumbuhan Penjualan. Padahal variabel yang mempengaruhi Profitabilitas sangat banyak.

3. Acuan jurnal penelitian yang berhubungan dengan Ukuran Perusahaan, Tingkat Suku Bunga, Tingkat Pertumbuhan Penjualan terhadap profitabilitas yang terbatas.

3. Saran

1. Disarankan bagi penelitia selanjutnya, hendaknya penelitian yang sama dilakukan dengan menggunakan data yang lebih dari 3 tahun agar keakuratan penelitian lebih terjamin.

2. Hendaknya variabel independen yang mempengaruhi profitabilitas ditambah seperti current ratio, quick ratio dan rasio keuangan lainnya agar tingkat profitabilitas lebih tinggi dan analisis akan lebih mendalam terhadap indikasi yang dapat menyebabkan perubahan profitabilitas.

3. Hendaknya penelitian yang akan datang menggunakan sumber referensi dan jurnal yang banyak agar dapat melakukan perbandingan dengan penelitian yang akan dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Anik, Sulistyowati. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Produktivitas Aktiva, Provfitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di Bursa Efek Inddonesia. Tesis, Progaram Pasca Sarjana UVN Veteran, Jakarta. 2008.

Brigham and Houston. Fundamentals Of Financial Management, Dasar- Dasar Manajemen Keuangan, Edisi 10, Buku 1 dan 2 , Penerbit Salemba Empat, 2006.

Dermawan, Sjahrial. Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga, Penerbit , Mitra

(15)

Farid Harianto & Siswanto Sudomo. Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia, Penerbit , PT Bursa Efek Jakarta, Jakarta, 2008.

Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hadari, Hawawi,, 2005, Metodologi Penelitian Bidang Sosial, Penerbit Gajahmada University Press, Yogyakarta.

Hanafi, M Mamduh, 2004, Manajemen Keuangan, Edisi 2004/2005, BPFE, Yogyakarta.

Husnan, Suad, 2002, Manajemen Keuangan, Edisi ke empat Penerbit BPFE Yogyakarta.

J. Fred Weston & Thomas E. Copeland. Manajemen Keuangan, Jilid 1, Edisi Kesembilan, Edisi Revisi, Penerbit, Binarupa Aksara, Jakarta, 2005.

Jogiyanto, hartono. Teori Portopolio dan Analisis Investasi, edisi Kelima, Jogjakarta : BPFE- Jogjakarta, Peberuari, 2008.

Jonathan, Sarwono. Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit, Andi, Jogjakarta. 2007.

Manahan, P. Tampubolon. Manajemen Keuangan, Konseptual, Problem & Studi Kasus, Edisi Pertama, Penerbit, Ghalia Indonesia, Maret 2005.

Masyhuri dan M.Zainuddin. Metodologi Penelitian, Pendekatan Praktis dan Aplikatif, Reflika Aditama, Bandung . 2008.

Mokhamad Khifni. Pengaruh Struktur Hutang Dan Ekuitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Industri Tekstil Di Bandung, Tesis, Program Megister Manajemen, Program Pasca Sarjana, Universitas Pajajaran, Bandung. 2002.

Munawir, 2006, Analisa Laporan Keuangan, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Nico, Demus, Priansony. Pengaruh Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Price EarningRatio, Dan Likuiditas Terhadap Underpricing Pada Penawaran Umum Perdana Di Bursa Efek Jakarta, Tesis, Program Pasca Saqrjan, Universitas Padjadjaran, Bandung. 2007.

Rina Selva Johan. Pengaruh Return On Equity Ratio, Current Ratio, Dan Debt To Equity Ratio, Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Textile Di Bursa Efek Jakarta. Program Megister Manajemen Program Pasca Sarjan Universitas Padjadjaran Bandung. 2002.

Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi ke empat, BPFE Yogyakarta.

Sartono, Agus, 2008, Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga Penerbit BPFE Yogyakarta.

Sugarto. Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan, Permasalahan Keagenan dan Informasi Asimetri, Edisi Pertama, Jogjakarta : Graha Ilmu, 2009.

Tri siswantini. Analisis Pengelolaan Modal Kerja Dan Pengaruhnya Terhada Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jaqkarta, Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.

Jakarta. 2006

Weston, Fred.J & Thomas E. Copeland, 2007, Manajemen Keuangan, Jilid I Edisi

Gambar

Tabel 1  Daftar  Nama  Perusahaan  Property  Dan  Real  Estate  Yang  Terdaftar  Pada  Bursa  Efek  Indonesia  yang  Menjadi  Sampel  Penelitian
Tabel 2. Hasil Uji Regresi Berganda

Referensi

Dokumen terkait

The model has four variables: internet banking service quality, user satisfaction, perceived. risk, and intention

pembangkit listrik sedikitnya 2 meter tingginya dari tanah atau pagar – pagar dengan konstruksi jenis lain misalnya bahan yang bukan logam, asal cukup terjamin agar orang yang

Kemudian akan dianalisis berdasarkan parameter yang telah ditetapkan berupa link power budget, rise time budget, signal to noise ratio, dan bit error rate.Pada penelitian

Judul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL- QUR'AN HADITS M sLALUI METODE VISUAL PADA SISWA KELAS IV Ml MA'ARLF BIGARAN KECAMATAN BOROBUDUR KABUPATEN MAGELANG TAHUN

Adapun manfaat yang diharapkan dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini ialah agar bisa dijadikan bahan pertimbangan atau rujukan dalam membangun sistem penerangan jalan dan

- dengan kobokan 70 20 10 0 100 0 10 90 0 0 100 0 Tabel 3 memperlihatkan bahwa pada kelompok 1 terdapat 90% subyek yang menggunakan penyedap rasa saat memasak

yang menjadi Official Partner minuman isotonik Manchester United

Hasil posstest kemampuan eksplorasi matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol ... Uji normalitas data