• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI CELEP 5 SRAGEN Pengaruh Motivasi Berprestasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Celep 5 Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI CELEP 5 SRAGEN Pengaruh Motivasi Berprestasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Celep 5 Sragen Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI CELEP 5 SRAGEN

TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Diajukan oleh:

RAHMAWATI KARTIKA SULISTYARINI A 510 090 052

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)

1

Abstraksi

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI CELEP 5

SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

Rahmawati kartika sulistyarini. A 510 090 052. Progdi Pendidikan Guru sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UMS, 2013. 98 halaman.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket, observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Celep 5 Sragen Tahun Ajaran 2012/2013 sejumlah 24 siswa. Seluruh populasi itu dijadikan sampel. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linear berganda dan uji keberartian koefisien linear ganda (uji t) serta uji F.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mendiskripsikan sejauh mana pengaruh Motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPA kelas IV, (2) Mendiskripsikan sejauh mana pengaruh Kebiasaan belajar terhadap hasil belajar IPA kelas IV, (3) Mendiskripsikan sejauh mana pengaruh Motivasi berprestasi dan Kebiasaan belajar terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Celep 5 Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

Hasil analisis regresi memperoleh persamaan garis regresi Y =35,957 + 0,1701 + 0,2442. persamaan menunjukkan bahwa : (1) Motivasi Berprestasi berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA kelas IV SD Negeri Celep 5 Sragen tahun ajaran 2012/2013. Hasil analisis regresi memperoleh nilai ℎ� �� > �� (1,734 > 1,721) diterima pada taraf signifikansi 10%. Kontribusi Motivasi Berprestasi terhadap hasil belajar IPA adalah sebesar 51,2%, (2) Kebiasaan Belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA kelas IV SD Negeri Celep 5 Sragen tahun ajaran 2012/2013. Hasil analisis regresi memperoleh nilai ℎ� �� > �� (2,525 > 2,080 ) diterima pada taraf signifikan 5%. Kontribusi Kebiasaan Belajar terhadap hasil belajar IPA adalah sebesar 48,8%, (3) Motivasi Berprestasi dan Kebiasaan Belajar secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA kelas IV SD Negeri Celep 5 Sragen tahun ajaran 2012/2013. Hal ini terbukti dari hasil analisisuji F yang memperoleh nilai ℎ� �� sebesar 12,401 lebih besar dari �� sebesar 3,47 pada taraf signifikansi 5% secara keseluruhan variabel Motivasi Berprestasi dan Kebiasaan Belajar memberikan kontribusi sebesar 54,2% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain terhadap hasil belajar IPA siswa. Artinya tinggi rendahnya hasil belajar IPA siswa ditentukan oleh tinggi rendahnya motivasi berprestasi dan baik tidaknya kebiasaan belajar.

(4)

2 A. PENDAHULUAN

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan

pembelajaran merupakan komponen pendidikan yang penting. Dalam

kegiatan tersebut melibatkan peserta didik dan pendidik ( guru). Guru

mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran.

Tugas guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan saja, tidak

menjadikan siswaa sebagai objek pembelajaran melainkan sebagai subjek

pembelajaran, sehingga siswa tidak pasif dan dapat mengembangkan

pengetahuan yang dimilikinya sesuai dengan bidang studi yang dipelajari.

Hasil belajar pada dasarnya dipengaruhi oleh banyak faktor yang

saling terkait, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar, dengan

demikian pada hakekatnya tidak ada faktor tunggal yang dapat berdiri sendiri

menentukan hasil belajar seseorang. Beberapa masalah yang terkait dengan

hasil belajar seseorang anatara lain motivasi berprestasi siswa dan kebiasaan

belajar siswa.

Pelajaran IPA adalah suatu pelajaran yang menduduki peran penting

dalam dunia pendidikan. Selain itu pelajaran IPA termasuk pelajaran yang

utama dijadikan sebagai Ujian Akhir Nasional (UAS). Pada jenjang Sekolah

Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas

(SMA), dan Perguruan Tinggi mempelajari ilmu IPA. Pada umumnya

pelajaran IPA dianggap membosankan dan menyulitkan terutama dalam

(5)

3

untuk mengikuti pelajaran IPA yang beranggapan bahwa IPA sangat sulit

sehingga hasil belajarnya rata-rata rendah.

Dalam proses belajar siswa, tidak dipungkiri lagi bahwa pembelajaran

IPA di Sekolah Dasar belum sesuai dengan yang diharapkan. Guru Sekolah

Dasar belum memahami bagaimana mengajar IPA yang benar dan bagaimana

agar belajar IPA dilakukan dalam suasana menyenangkan. Berbagai macam

keluhan dalam pembelajaran IPA di SD seperti sulit mengerjakan soal, sulit

memahami materi, malas belajar, kurang bergairah, tetapi yang utama adalah

prestasi yang rendah, dan keluhan-keluhan lain dari para siswa adalah

permasalahan mendasar yang harus segera diatasi.

Dalam pembelajaran IPA dibutuhkan kebiasaan belajar sebagai dasar

untuk dapat memahami konsep-konsep IPA terutama banyak hafalan, hal

tersebut dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan agar dapat

meningkatkan hasil belajar IPA. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran

siswa dituntut untuk aktif dan membiasakan diri untuk selalu mengulang

pelajaran yang telah di ajarkan dan berusaha belajar mandiri sebagai

pengetahuan awal siswa sehingga daya ingat siswa memahami konsep

terhadap apa yang dipelajari akan lebih baik. dengan kebiasaan belajar setiap

hari serta adanya motivasi berprestasi dari dalam diri sendiri maka hasil

belajar pun akan menjaadi lebih baik.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas bahwa

hasil belajar siswa sudah cukup baik hanya saja masih ada siswa yang belajar

(6)

4

dari sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang

berjudul ”PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN KEBIASAAN

BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI

CELEP 5 SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013”

B. METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri Celep 5 Sragen,

yang beralamatkan di celep,kelurahan celep, kecamatan kedawung, kabupaten

Sragen hal tersebut dikarenakan letak sekolah yang terpencil dan berada di

tengah-tengah persawahan yang jauh dari pemukiman penduduk. peneliti

melakukan penelitian pada bulan Februari Tahun 2013.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebanyak dua kali pertemuan

pertama dilakukan pada hasi Senin, 14 Januari 2013 peneliti membagikan

angket motivasi berprestasi untuk di isi oleh siswa saat jam pelajaran IPA,

dan pertemuan kedua dilakukan pada hari Selasa, 15 Januari 2013 untuk

mengisi angket kebiasaan belajar pasa saat jam pelajaran Matematika.

Peneliti mrngambil penelitian dengan jenis penelitian yang dilakukan

oleh peneliti adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian yang lebih

menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah

dengan metode statistika. Dikarenakan pengaruh motivasi berprestasi dan

kebiasaan belajar terhadap hasil belajar IPA pada kelas IV di SD N Celep 5

(7)

5

Penelitian yang dilakukan di SD N Celep 5 Sragen. Sampel penelitian

yang digunakan adalah siswa kelas IV yang berjumlah 24, yang

masing-masing 16 anak laki-laki dan 8 anak perempuan.

Variabel-variabel dalam penelitian dapat juga dibedakan menjadi dua

kategori utama yang dikenal dengan (1) variabel bebas (variabel independen),

dan (2) variabel terikat (variabel dependen). Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebas adalah (�1) : motivasi berprestasi dan (�2) :

kebiasaan belajar sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah (Y) :

hasil belajar IPA.

Metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk

memperoleh data-data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Ada beberapa

cara untuk mengumpulkan data, diantaranya adalah: angket dan observasi,

menggunakan angket dalam penelitian dikarenakan jenis penelitian yang

digunakan adalah penelitian kuantitatif.

Saat penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian yang

dilakukan teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah regresi

ganda, uji parsial, uji (F), sumbangan relatif dan sumbangan efektif.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bedasarkan analisis data menunjukkan bahwa secara individual dan

secara bersama-sama motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar berpengaruh

positif terhadap hasil belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefesien

regresi dari masing-masing variabel bebas bernilai positif, seperti yang

(8)

6

0,170�1 + 0,244�2. Dari hasil analisis data diperoleh nilai koefesien

determinasi (R2) sebesar 0,542 yang menunjukkan bahwa kombinasi variabel

motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar berpengaruh positif terhadap hasil

belajar IPA sebesar 54,2% sedangkan 45,8% sisanya dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti.

Pengaruh yang signifikan antara motivasi berprestasi terhadap hasil

belajar IPA kelas IV SD Negeri Celep 5 Sragen tahun 2012/2013”. Dari

analisis regresi linear ganda diketahui bahwa koefisien arah regresi dari

variabel motivasi berprestasi (b1) adalah sebesar 0,170 atau positif.

Berdasarkan uji keberartian koefisien arah regresi linear ganda untuk variabel

kemandirian (b1) diperoleh thitung > t tabel, yaitu 1,734 > 1,721 dan nilai

probabilitas signifikansi < 0,10, yaitu 0,098, sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel kemandirian berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil

belajar IPA. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa

semakin tinggi motivasi berprestasi akan semakin tinggi hasil belajar IPA.

Sebaliknya semakin rendah motivasi berprestasi, maka semakin rendah pula

hasil belajar IPA siswa.

Pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar terhadap hasil

belajar IPA kelas IV SD Negeri Celep 5 Sragen tahun 2012/2013. Dari

analisis regresi linear ganda diketahui bahwa koefisien arah regresi dari

variabel kebiasaan belajar (b2) adalah sebesar 2,525 atau positif. Berdasarkan

uji keberartian koefisien arah regresi linear ganda untuk variabel kebiasaan

(9)

7

signifikansi < 0,05, yaitu 0,020, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

kebiasaan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar

IPA. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik

kualitas kebiasaan belajar akan semakin tinggi hasil belajar IPA. Sebaliknya

semakin rendah kualitas kebiasaan belajar yang digunakan, maka semakin

rendah pula hasil belajar IPA siswa.

Pengaruh yang signifikan antara motivasi berprestasi dan kebiasaan

belajar terhadap hasil belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Celep 5 Sragen

tahun 2012/2013. Dari pengujian hipotesis ketiga dengan menggunakan uji F

memperoleh nilai Fhitung > F tabel yaitu 12,401 > 3,47 dan nilai probabilitas

signifikansi < 0,05, yaitu 0,000 berarti secara bersama-sama motivasi

berprestasi dan kebiasaan belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar

IPA. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan

peningkatan kombinasi variabel motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar

akan diikuti peningkatan hasil belajar IPA, sebaliknaya kecenderungan

penurunan kombinasi variabel motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar

akan diikuti penurunan hasil belajar IPA siswa.

Motivasi berprestasi berpengaruh lebih dominan dibanding kebiasaan

belajar terhadap hasil belajar IPA kelas IV SD Negeri Celep 5 Sragen

tahun2012/2013. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel motivasi

berprestasi memberikan sumbangan relatif sebesar 51,2% terhadap hasil

belajar IPA siswa, sedangkan kebiasaan belajar memberikan sumbangan

(10)

8

variabel pengaruh motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar memberikan

sumbangan efektif sebesar 54,2% terhadap hasil belajar. Sedangkan 45,8%

sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Selanjutnya di antara kedua variabel tersebut dapat diketahui bahwa

variabel motivasi berprestasi memberikan sumbangan lebih besar terhadap

hasil belajar IPA siswa (51,2%), sehingga dapat dinyatakan bahwa motivasi

berprestasi merupakan faktor yang memberikan pengaruh dominan terhadap

hasil belajar siswa.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan

pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Motivasi berprestasi berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA siswa

kelas IV SD Negeri Celep 5 Sragen tahun ajaran 2012/2013. Hasil analisis

regresi memperoleh nilai ℎ� �� > �� (1,734 > 1,721) diterima pada taraf

signifikansi 10%. Kontribusi kemandirian siswa terhadap hasil belajar IPA

adalah sebesar 51,2%

Kebiasaan belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA

siswa kelas IV SD Negeri Celep 5 Sragen tahun ajaran2012/2013. Hasil

analisis regresi memperoleh nilai ℎ� �� > �� (2,525 > 2,080) diterima

pada taraf signifikansi 5%. Kontribusi rasa percaya diri siswa terhadap hasil

belajar IPA adalah sebesar 48,8%.

Motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar secara bersama-sama

(11)

9

Celep 5 Sragen tahun ajaran2012/2013. Hal ini terbukti dari hasil analisis uji

F yang memperoleh nilai �ℎ� �� sebesar 12,401 lebih besar dari � ��

sebesar 3,47 pada taraf signifikan 5%. Secara keseluruhan variabel motivasi

berprestasi dan kebiasaan belajar memberikan kontribusi sebesar 54,2% dan

sisanya dipengaruhi oleh faktor lain terhadap hasil belajar IPA siswa. Artinya

tinggi rendahnya hasil belajar IPA siswa ditentukan oleh tinggi rendahnya

motivasi berprestasi dan baik tidaknya kebiasaan belajar..

Variabel motivasi berprestasi memberikan sumbangan relatif sebesar

51,2% dan sumbangan efektif 27,8% terhadap hasil belajar siswa. Variabel

kebiasaan belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 48,8% dan

(12)

96

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Ali, Mohammad dkk. 2009. Pesikologi Remaja. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Anwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto, Suharsimi.1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Marsudi, Saring Samino. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairus Media

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS

Sudjana, Nana. 1991. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito

Sardiman,A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sutarno. 1997. Membangun Kompetensi Belajr. Jakarta : Rineka Cipta

http://www.majalahpendidikan.com/2011/05/pengertian-kebiasaan-belajar.html

http://economicsjurnal.blogspot.com/2010/09/kebiasaan-belajar.html 5:45

http://rajapresentasi.com/2009/03/apa-itu-motivasi-berprestasi-achievement-motivation/

http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/

Referensi

Dokumen terkait

- Tumbuhnya pemahaman siswa tentang perlunya memiliki kemampuan mandiri dalam aspek emosional, sosial, intelektual dan ekonomi - Siswa mampu hidup. mandiri dalam

Berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan beberapa jenis diare sebagai berikut:.. 1) Diare akibat virus, misalnya influenza perut dan travellers diarrhea yang disebabkan antara

Beberapa perangkat lunak yang dapat digunakan dalam peneltiian untuk analisis filogenetika ini adalah MEGA 5.0 yang berfungsi untuk penyejajaran sekuens yang dihasilkan dari proses

The problem of the study is:” How Woman’s Role which is reflected in Secretariat directed by Randall Wallace ?”. Scope of

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana instrumen penilaian proyek yang dapat menilai kemampuan

Dzuanda (2011: 4) Suatu produk pastilah memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Begitu juga dengan media pop up, media ini memiliki kekurangan yakni tingkat

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berusaha mengkaji dan merefleksi suatu teknik

Berdasarkan penelitian tersebut, dilakukan fraksinasi ekstrak metanol daun waru (Hibiscus tiliaceus L.) dengan metode Kromatografi Cair Vakum untuk mengetahui pada fraksi manakah