• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2013 (BUKU III)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2013 (BUKU III)"

Copied!
225
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI

TAHUN 2013

(BUKU III)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN

(3)

KATALOG DALAM TERBITAN

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Profil Pendidikan Tinggi Tahun 2013 (Buku 3).

Disusun oleh: Bidang Pendayagunaan Data dan Pelayanan Data Statistik Pendidikan Dikdasmen, Pendidikan Tinggi dan PAUDNI. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan, Kemendikbud, 2013, iv, 220 hal.

ISBN 979 401 585 7

Tim Penulis Buku III : 1. Siti Sofiah

2. Ikrar Pramudya 3. Abdul Hakim 4. Dian Dwilestari 5. Noorman Sambodo 6. Seruni Sintia Fati

Editor: Edison Panjaitan

(4)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah Yang Maha Esa, Profil Pendidikan Tinggi Tahun 2013 selesai untuk diterbitkan. Profil Pendidikan Tinggi Tahun 2013 disusun untuk masing-masing provinsi dan dibagi menjadi 3 Buku. Buku III menampilkan 11 Profil Pendidikan Tinggi Provinsi di pulau Kalimantan dan Sulawesi yaitu Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Maluku Utara, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulsel, Sulbar, Sultra.

Buku ini disusun dalam upaya memberikan gambaran tentang perkembangan pendidikan tinggi di masing-masing provinsi dengan menyajikan menurut keadaan pendidikan tinggi serta analisis indikator. Sumber data yang digunakan dalam menyusun profil pendidikan tinggi ini adalah: (1) Kuesioner Pendiidkan Tinggi yang disebar ke PTN dan Kopertis, (2) Data Statistik Pendidikan Tinggi, (3) data pendukung lainnya seperti provinsi dalam angka dan hasil publikasi Bappeda.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada pengelola data di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Kopertis, serta tim yang terlibat dalam penyusunan buku ini.

Kami menerima dengan senang hati kritik dan saran untuk penyempurnaan penulisan profil PT ini.

Jakarta, Desember 2013 Kepala,

Dr. -Ing. Ir. Yul Yunazwin Nazaruddin NIP 195707151987031001

(5)

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Katalog Dalam Terbitan ii

Kata Pengantar iii

Daftar Isi iv

Penyusunan Profil Pendidikan Tinggi

1. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Kalimantan Barat 1

2. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah 22

3. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Kalimantan Selatan 42

4. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Kalimantan Timur 62

5. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Maluku Utara 82

6. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Sulawesi Utara 102

7. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Gorontalo 122

8. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Sulawesi Tengah 142

9. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Sulawesi Selatan 162

10. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Sulawesi Barat 182

(6)

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2012/2013

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

A. Pendahuluan

Profil Pendidikan Tinggi (Profil PT) disusun berdasarkan pada Statistik Perguruan Tinggi, Tahun 2012/2013 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).Sesuai dengan Statistik Perguruan Tinggi maka Profil PT juga menyajikan data pada tahun akademik 2012/2013.

Profil PT mengacu pada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 2014. Berdasarkan visi tersebut terdapat layanan prima pendidikan nasional yang dijabarkan menjadi misi pendidikan 5K. Visi Kemdikbud 2014 adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional. Indikator pendidikan yang dimaksud disesuaikan dengan Rencana Strategi (Renstra) Kemdikbud dalam rangka Pembangunan Pendidikan 2010-2014 yang terdiri dari tiga pilar kebijakan dan dijabarkan dalam misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri atas 1) misi 1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Profil PT terdiri atas data dan indikator pendidikan. Data pendidikan dirinci

menjadi lima variabel, yaitu 1) lembaga pendidikan, 2) mahasiswa baru, 3) mahasiswa, 4) lulusan, dan 5) dosen. Kelima variabel data tersebut dirinci

menurut jenis lembaga dan status lembaga. Pendidikan tinggi terdiri dari lima

jenis lembaga PT, yaitu 1) universitas, 2) institut, 3) sekolah tinggi (ST), 4) akademi, dan 5) politeknik. Pendidikan tinggi dirinci menurut status lembaga,

yaitu negeri dan swasta.

Indikator pendidikan dirinci berdasarkan misi pendidikan 5K. Untuk misi K-1 adalah rasio mahasiswa per lembaga yang dirinci menurut jenis dan status lembaga PT. Untuk misi K-2 adalah daerah terjangkau yang dihitung dari daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Daerah yang bisa dijangkau oleh mahasiswa dalam jarak 25 km2. Oleh karena itu, daerah terjangkau lembaga adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan lembaga sedangkan daerah terjangkau mahasiswa adalah jari-jari

(7)

dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan penduduk 19-23 tahun. Untuk misi K-3 terdiri dari empat jenis, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, dan angka produktivitas menurut status jenis dan status, sedangkan kelayakan mengajar dosen menurut status lembaga. Untuk misi K-4 terdiri dari tiga jenis, yaitu perbedaan gender APK, indeks paritas gender APK, dan persentase mahasiswa swasta menurut jenis lembaga. Untuk misi K-5 terdiri dari dua jenis, yaitu APK dan AM ke PT menurut jenis lembaga. Dengan demikian, jumlah indikator yang digunakan untuk menilai kinerja pendidikan tinggi sebanyak 11 jenis indikator pendidikan.

Oleh karena 11 indikator tersebut memiliki satuan yang berbeda maka diperlukan standar untuk menyatukan nilainya seperti disajikan pada Tabel 1. Hanya ada empat indikator yang menggunakan ideal, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT. Berdasarkan perhitungan kinerja maka nilai kinerja menurut jenis disajikan pada Tabel 2.

Tabel 1

Standar untuk Melakukan Konversi

Tabel 2 Jenis Kinerja

B. Data Pendidikan

Gambaran umum pendidikan tinggi disajikan pada Tabel 3 yang dirinci menurut variabel pendidikan, status lembaga, dan jenis lembaga.

No. Misi Indikator Standar Penjelasan

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L 2.000 Asumsi 2 Mis K-2 Keterjangkauan DT 8.500 Asumsi 3 Misi K-3 Kualitas R-M/D 25 Asumsi R-D/L 100 Asumsi Aproduk 25 Asumsi %DL 100 Ideal 4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK 0 Ideal IPG APK 1 Ideal %MhsSwt 75 Asumsi 5 Misi K-5 Kepastian APK 30 Asumsi AM PT 100 Ideal

No. Jenis Kinerja 1 Paripurna 2 Utama 3 Madya 4 Pratama 5 Kurang 80.00-84.99 kurang dari 80.00 Nilai 95.00 ke atas 90.00-94.99 85.00-89.99

(8)

Tabel 3

Gambaran Umum Pendidikan Tinggi Provinsi Kalimantan Barat, Tahun2012/2013

Sumber: Statistik PT2012/2013, PDSP

Berdasarkan Tabel 3, pada tahun 2012/2013 jumlah lembaga PT provinsi Kalimantan Barat adalah 44 PT dengan rincian 4 universitas (9,09), 16 sekolah tinggi (36,36%), 20 akademi (45,45%), dan 4 politeknik (9,09%). Dengan demikian, jenis lembaga terbesar adalah akademi dan terkecil adalah universitas dan politeknik. Untuk status lembaga negeri hanya memiliki 1 universitas, dan 1 politeknik sehingga jumlah lembaga negeri sebesar 2 lembaga sedangkan untuk lembaga swasta terdapat 3 universitas, 16 sekolah tinggi, 20 akademi, dan 3 politeknik sehingga jumlahnya 42 lembaga. Dengan demikian, jenis status lembaga negeri sama antara adalah akademi dan universitas sedangkan status lembaga swasta terbesar adalah akademi dan terkecil adalah universitas dan politeknik.

Grafik 1

Jumlah Lembaga Menurut Jenis dan Status Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Kalimantan Barat, Tahun 2012/2013

No. Variabel Universitas % Institut % ST % Akademi % Politeknik % Jumlah

1 Lembaga 4 9.09 0 0.00 16 36.36 20 45.45 4 9.09 44 a. Negeri 1 50.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 50.00 2 b. Swasta 3 7.14 0 0.00 16 38.10 20 47.62 3 7.14 42 2 Mahasiswa Baru 8,064 57.10 0 0.00 3,964 28.07 1,070 7.58 1,025 7.26 14,123 a. Negeri 6,513 89.04 0 0.00 0 0.00 0 0.00 802 10.96 7,315 b. Swasta 1,551 22.78 0 0.00 3,964 58.23 1,070 15.72 223 3.28 6,808 3 Mahasiswa 30,280 44.09 0 0.00 26,691 38.86 7,338 10.68 4,371 6.36 68,680 a. Negeri 22,565 86.38 0 0.00 0 0.00 0 0.00 3,559 13.62 26,124 b. Swasta 7,715 18.13 0 0.00 26,691 62.72 7,338 17.24 812 1.91 42,556 4 Lulusan 5,492 58.23 0 0.00 2,555 27.09 690 7.32 695 7.37 9,432 a. Negeri 4,493 89.04 0 0.00 0 0.00 0 0.00 553 10.96 5,046 b. Swasta 999 22.78 0 0.00 2,555 58.25 690 15.73 142 3.24 4,386 5 Dosen 1,164 46.92 0 0.00 706 28.46 225 9.07 386 15.56 2,481 a. Negeri 957 79.62 0 0.00 0 0.00 0 0.00 245 20.38 1,202 b. Swasta 207 16.18 0 0.00 706 55.20 225 17.59 141 11.02 1,279 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Jumlah

1 3 0 0 0 0 1 2 16 20 3 42 4 0 16 20 4 44

(9)

Jumlah mahasiswa baru PT provinsi Kalimantan Barat sebesar 14.123 orang, berada di negeri sebesar 7.315 orang lebih bessar daripada di swasta sebesar 6.808 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa baru universitas yang terbesar sebesar 8.064 orang atau 57,10% dan terkecil pada politeknik sebesar 1.025 orang atau 7,26%. Bila dilihat menurut status lembaga maka mahasiswa baru PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 6.531 orang atau 89,04% dan PT swasta pada sekolah tinggi sebesar 3.964 orang atau 58,23%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah politeknik sebesar 802 orang atau 10,96% dan PT swasta juga pada politeknik sebesar 223 orang atau 3,28%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa baru PT negeri pada universitas dan PT swasta pada sekolah tinggi. Dapat dikatakan bahwa universitas masih menjadi idola banyak orang ketika melanjutkan ke PT.

Grafik 2

Jumlah Mahasiswa Baru dan Mahasiswa PT Provinsi Kalimantan Barat, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa PT provinsi Kalimantan Barat sebanyak 68.680 orang berada di PT negeri sebanyak 26.214 orang dan di PT swasta sebanyak 42.556 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa terbesar di universitas sebanyak 30.280 orang atau 44,09% dan terkecil di politeknik sebanyak 4.371 orang atau 6,36%. Bila dilihat menurut status lembaga, mahasiswa PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 22.565 orang atau 86,38% dan PT swasta pada sekolaah tinggi sebesar 26.691 orang atau 62,72%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah politeknik sebesar 3.559 orang atau 13,62% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 812 orang atau 1,91%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada sekolah tinggi.

Jumlah lulusan PT provinsi Kalimantan Barat sebanyak 9.432 orang dengan lulusan dari PT negeri sebanyak 5.046 orang dan dari PT swasta sebanyak 4.386 orang. Bila dilihat per jenis lembaga maka lulusan terbanyak juga pada universitas sebesar 5.492 orang atau 58,23% dan terkecil pada akademi sebesar

0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000

Negeri Swasta Jumlah

7.315 6.808

14.123 26.124

42.556

68.680

(10)

690 orang atau 7,32%. Bila dilihat menurut status lembaga, lulusan PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 4.493 orang atau 89,04% dan PT swasta pada sekolah tinggi sebesar 2.555 orang atau 58,25%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah politeknik sebesar 553 orang atau 10,96% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 142orang atau 3,24%. Dengan demikian, dominasi lulusan PT negeri pada universitas dan PT swasta pada sekolah tinggi.

Grafik 3

Jumlah Lulusan dan Dosen PT Provinsi Kalimantan Barat, Tahun 2012/2013

Jumlah dosen PT provinsi Kalimantan Barat sebanyak 2.481 orang dengan dosen dari PT negeri sebanyak 1.202 orang dan dari PT swasta sebanyak 1.279 orang. Bila dilihat per jenis lembaga, jumlah dosen terbanyak juga pada universitas sebesar 1.164 orang atau 46,92% dan terkecil pada akademi sebesar 225 orangatau 9,07%. Bila dilihat menurut status lembaga, dosen PT negeri terbesar pada universitas sebesar 947 orang atau 79,62% dan PT swasta pada sekolah tinggi sebesar 706 atau 55,20%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri pada politeknik sebesar 245 orang atau 20,38% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 141 orang atau 11,02%. Dengan demikian, dominasi dosen PT negeri juga pada universitas dan PT swasta pada sekolah tinggi.

Secara rinci, pembangunan pendidikan di setiap jenis dan status lembaga PT tidak sama. Oleh karena itu, dilakukan penjabaran pada setiap jenis variabel pendidikan, seperti lembaga, mahasiswa baru, mahasiswa, lulusan, dan dosen.

1. Lembaga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lembaga adalah sekolah atau tempat belajar pada tingkat pendidikan tinggi.

Jumlah PT provinsi Kalimantan Barat sebanyak 44 lembaga dengan rincian menurut status lembaga adalah PT negeri sebanyak 2 lembaga dan PT swasta

0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 10.000

Negeri Swasta Jumlah

5.046 4.386 9.432 1.202 1.279 2.481 Lulusan Dosen

(11)

sebanyak 42 lembaga. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka terdapat 4 universitas atau 9,09%, 16 ST atau 36,36%, 20 akademi atau 45,45%, dan 4 politeknik atau 9,09%. Bila dirinci menurut status lembaga maka pada PT negeri terdiri dari 1 universitas dan 1 politeknik sedangkan PT swasta terdiri dari 3 universitas, 16 ST, 20 akademi, dan 3 politeknik.

2. Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru adalah pendaftar pada pendidikan tinggi yang telah lulus dalam seleksi ujian masuk ke perguruan tinggi. Mahasiswa baru dirinci menurut tiga jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa baru juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 4

Jumlah Mahasiswa Baru menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin, Perguruan Tinggi

Provinsi Kalimantan Barat,Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 4 merupakan jumlah mahasiswa baru PT provinsi Kalimantan Barat sebanyak 14.123 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program tersebut yang terbanyak diterima menjadi mahasiswa baru pada program S-1 sebesar 11.366 orang atau 80,48% dengan rincian di PT negeri sebanyak 6.052 orang atau 82,37% dan PT swasta sebanyak 5.314 orang atau 78,06%. Sebaliknya, yang masuk program profesi yang terkecil sebesar 26 orang atau 0,18% dengan rincian hanya di PT swasta sebesar 26 orang atau 0,38%. Hal ini berarti minat untuk masuk ke program profesi ternyata masih sangat kecil jika dibandingkan dengan program yang ada lainnya.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 1.204 50,78 1.167 49,22 2.371 16,79 a. Negeri 588 65,12 315 34,88 903 12,34 b. Swasta 616 41,96 852 58,04 1.468 21,56 2 S-1 5.998 52,77 5.368 47,23 11.366 80,48 a. Negeri 3.259 53,85 2.793 46,15 6.052 82,73 b. Swasta 2.739 51,54 2.575 48,46 5.314 78,06 3 S-2 233 64,72 127 35,28 360 2,55 a. Negeri 233 64,72 127 35,28 360 4,92 b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00 4 S-3 0 0,00 0 0,00 0 0,00 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 Profesi 10 38,46 16 61,54 26 0,18 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 10 38,46 16 61,54 26 0,38 6 Jumlah 7.445 52,72 6.678 47,28 14.123 100,00 a. Negeri 4.080 55,78 3.235 44,22 7.315 100,00 b. Swasta 3.365 49,43 3.443 50,57 6.808 100,00

(12)

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa baru laki-laki terbesar pada program S-2 sebesar 64,72% atau 233 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 35,28% atau 1127 orang. Jumlah mahasiswa baru laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 38,46% atau 10 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 61,54% atau 16 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin sedikit bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin sedikit perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi ternyata lebih tinggi jika dibandingkan dengan laki-laki. 3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada jenjang pendidikan tinggi. Mahasiswa dirinci menurut empat jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 5 menunjukkan jumlah mahasiswa PT provinsi Kalimantan Barat sebesar 68.680 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program, mahasiswa yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 54.831 orang atau 79,84% dengan rincian di PT negeri sebanyak 21.615 orang atau 82,74% dan PT swasta sebanyak 33.216 orang atau 78,05%. Besarnya mahasiswa di PT swasta karena memang lembaga PT swasta lebih besar jika dibandingkan dengan lembaga PT negeri. Jumlah mahasiswa terkecil adalah pada jenjang profesi sebanyak 168 orang atau 0,24% dengan rincian hanya di PT swasta sebesar 168 orang atau 0,24%. Hal ini berarti minat melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi atau profesi ternyata masih sangat kecil.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa laki-laki terbesar pada jenjang S-1 sebanyak 52,46% atau 28.764 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 47,54% atau 26,067orang. Proporsi mahasiswa laki-laki terkecil pada jenjang profesi sebanyak 37,50% atau 63 orang dan lebih kecil jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 62,50% atau 105 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin sedikit bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin sedikit perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan bersekolah di jenjang yang paling tinggi ternyata lebih banyak jika dibandingkan dengan laki-laki.

Dilihat dari penduduk usia PT maka penduduk usia 19-23 tahun provinsi Kalimantan Barat sebesar 417.416 orang dengan rincian laki-laki sebesar 209.302 atau 30,14% lebih besar daripada perempuan sebesar 208.174 orang atau 49,86%.

(13)

Tabel 5

Jumlah Mahasiswa menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin serta Penduduk Usia 19-23 tahun menurut Jenis Kelamin

Perguruan Tinggi,Provinsi Kalimantan Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

4. Lulusan

Lulusan adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliahnya berdasarkan pada hasil ujian dan paper/tesis/disertasi yang disiapkan pada suatu jenjang pendidikan tinggi. Lulusan dapat dirinci menurut empat program, yaitu S-0, S-1, S-2, dan S-3. Lulusan S-0 juga dirinci menurut diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4. Lulusan diploma 1 dengan masa kuliah selama 1 tahun, diploma 2 selama 2 tahun, diploma 3 selama 3 tahun, dan diploma 4 selama 4 tahun. Lulusan S-1 dengan masa kuliah selama 4 tahun sedangkan lulusan S-2 dan S-3 selama 2 tahun.

Tabel 6 merupakan jumlah lulusan PT provinsi Kalimantan Barat sebanyak 9.432 orang,dari kelima jenjang program tersebut, jumlah lulusan yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 7,598 orang atau 80,56% dengan rincian di PT negeri sebanyak 4.175 orang dan PT swasta sebanyak 3.423 orang. Jumlah lulusan terkecil adalah pada jenjang profesi pada PT sebanyak 18 orang atau 0,19% dengan rincian hanya di PT swasta sebanyak 18 orang atau 0,41%. Hal ini berarti sejalan dengan jumlah mahasiswa maka lulusan di jenjang yang paling tinggi ternyata masih sangat kecil.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi lulusan laki-laki terbesar pada jenjang S-2 sebesar 64,5S-2% atau 160 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 35,48% atau 88 orang. Proporsi lulusan laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 38,89% atau 7 orang, jika dibandingkan dengan lulusan perempuan sebesar 61,11% atau 11 orang. Hal ini berarti seperti halnya mahasiswa maka

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 5.952 48,01 6.445 51,99 12.397 18,05 a. Negeri 2.101 65,15 1.124 34,85 3.225 4,70 b. Swasta 3.851 41,99 5.321 58,01 9.172 13,35 2 S-1 28.764 52,46 26.067 47,54 54.831 79,84 a. Negeri 11.638 53,84 9.977 46,16 21.615 31,47 b. Swasta 17.126 51,56 16.090 48,44 33.216 48,36 3 S-2 830 64,64 454 35,36 1.284 1,87 a. Negeri 830 64,64 454 35,36 1.284 1,87 b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00 4 S-3 0 0,00 0 0,00 0 0,00 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 Profesi 63 37,50 105 62,50 168 0,24 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 63 37,50 105 62,50 168 0,24 6 Jumlah 35.609 51,85 33.071 48,15 68.680 100,00 a. Negeri 14.569 55,77 11.555 44,23 26.124 100,00 b. Swasta 21.040 49,44 21.516 50,56 42.556 100,00 7 Penduduk 19-23 th 209.302 50,14 208.174 49,86 417.476

(14)

lulusan perempuan di jenjang yang paling tinggi ternyata juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan laki-laki.

Tabel 6

Jumlah Lulusan menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi Kalimantan Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

5. Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar pada perguruan tinggi. Dosen dapat dikategorikan sebagai dosen tetap dan tidak tetap.Dosen juga dirinci menurut enamtingkat pendidikan yang pernah diikuti, yaitu <1, 1/D-4, 2, S-3,spesialis, dan profesi menurut status kepegawaian.

Berdasarkan Tabel 7, jumlah dosen PT di provinsi Kalimantan Barat sebanyak 2.481 orang, dari keenam tingkat pendidikan tersebut, dosen yang terbanyak adalah lulusan S-2 sebesar 1.344 orang atau 54,17% dengan rincian di PT negeri sebanyak 845 orang atau 34,06% dan PT swasta sebanyak 499 orang atau 20,11%. Proporsi dosen terkecil adalah lulusan profesi sebanyak 0,12% atau 3 orang dengan rincian di PT negeri sebesar 0,08% atau 2 orang dan PT swasta sebesar 0,04% atau 1 orang. Dengan demikian, sebagian besar dosen sudah memiliki ijazah sesuai dengan ketentuan kelayakan mengajar, yaitu S-2 dan yang lebih tinggi.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 803 51,21 765 48,79 1.568 16,62 a. Negeri 406 65,17 217 34,83 623 12,35 b. Swasta 397 42,01 548 57,99 945 21,55 2 S-1 4.013 52,82 3.585 47,18 7.598 80,56 a. Negeri 2.248 53,84 1.927 46,16 4.175 82,74 b. Swasta 1.765 51,56 1.658 48,44 3.423 78,04 3 S-2 160 64,52 88 35,48 248 2,63 a. Negeri 160 64,52 88 35,48 248 4,91 b. Swasta 0 0,00 0 #DIV/0! 0 0,00 4 S-3 0 0,00 0 0,00 0 0,00 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 Profesi 7 38,89 11 61,11 18 0,19 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 7 38,89 11 61,11 18 0,41 6 Jumlah 4.983 52,83 4.449 47,17 9.432 100,00 a. Negeri 2.814 55,77 2.232 44,23 5.046 100,00 b. Swasta 2.169 49,45 2.217 50,55 4.386 100,00

(15)

Tabel 7

Jumlah Dosen menurut Pendidikan Tertinggi, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian Perguruan Tinggi, Provinsi Kalimantan Barat,Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Dosen layak mengajar adalah tenaga pengajar yang memiliki ijazah tertinggi S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen layak mengajar di program diploma dan S-1 adalah dosen lulusan S-2 dan yang lebih tinggi sedangkan dosen layak mengajar di program pascasarjana adalah dosen lulusan S-3. Oleh karena keterbatasan data yang dimiliki maka dosen layak dimaksud adalah dosen yang memiliki ijazah S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen dirinci menurut layak mengajar dan tidak layak mengajar serta menurut status kepegawaian.

Tabel 8

Jumlah Dosen menurut Jenis Kelayakan Mengajar, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian Perguruan Tinggi, Provinsi Kalimantan Barat, Tahun2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 8 menunjukan jumlah dosen layak mengajar sebesar 1.569 orang atau 63,24% lebih besar jika dibandingkan dengan tidak layak mengajar sebesar 912

1 < S-1 9 34,62 17 65,38 26 1,05 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 9 34,62 17 65,38 26 1,05 2 S-1/D-4 687 77,54 199 22,46 886 35,71 a. Negeri 142 95,95 6 4,05 148 5,97 b. Swasta 545 73,85 193 26,15 738 29,75 3 S-2 1.303 96,95 41 3,05 1.344 54,17 a. Negeri 840 99,41 5 0,59 845 34,06 b. Swasta 463 92,79 36 7,21 499 20,11 4 S-3 187 99,47 1 0,53 188 7,58 a. Negeri 177 100,00 0 0,00 177 7,13 b. Swasta 10 90,91 1 9,09 11 0,44 5 Spesialis 32 94,12 2 5,88 34 1,37 a. Negeri 30 100,00 0 0,00 30 1,21 b. Swasta 2 50,00 2 50,00 4 0,16 6 Profesi 3 100,00 0 0,00 3 0,12 a. Negeri 2 100,00 0 0,00 2 0,08 b. Swasta 1 100,00 0 0,00 1 0,04 7 Jumlah 2.221 89,52 260 10,48 2.481 100,00 a. Negeri 1.191 99,08 11 0,92 1.202 48,45 b. Swasta 1.030 80,53 249 19,47 1.279 51,55 Jumlah %

No. Pendidikan Tertinggi Tetap % Tidak Tetap

L+P % 1 Tidak layak 696 31.34 216 83.08 912 36.76 a. Negeri 142 11.92 6 54.55 148 12.31 b. Swasta 554 53.79 210 84.34 764 59.73 2 Layak 1,525 68.66 44 16.92 1,569 63.24 Negeri 1,049 88.08 5 45.45 1,054 87.69 Swasta 476 46.21 39 15.66 515 40.27 3 Jumlah 2,221 100.00 260 100.00 2,481 100.00 Negeri 1,191 53.62 11 4.23 1,202 48.45 Swasta 1,030 46.38 249 95.77 1,279 51.55 Jumlah %

No. Kriteria Tetap

L+P %

Tidak Tetap

(16)

orang atau 36,76%. Selain itu, proporsi dosen layak di PT negeri sebesar 87,69% atau 1.054 orang lebih besar daripada di PT swasta sebesar 40,27% atau 515 orang atau. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dosen layak di PT negeri lebih baik jika dibandingkan dengan PT swasta, terutama untuk dosen tetap. Oleh karena itu, peningkatan kelayakan dosen mengajar di PT swasta sangat diperlukan.

C. Analisis Indikator PendidikanTinggi

Indikator pendidikan merupakan salah satu dari sejumlah faktor yang sangat penting dalam upaya mengetahui tercapainya tujuan sistem pendidikan nasional. Indikator pendidikan dapat digunakan sebagai peringatan awal terhadap permasalahan pendidikan yang ada di lapangan.

Indikator pendidikan disusun untuk mengetahui kinerja suatu daerah dengan mendasarkan pada data kuantitatif pendidikan. Kinerja pendidikan diukur dengan menggunakan misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri dari 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan. Penggabungan kelimamisi pendidikan tersebut menghasilkan kinerja program pendidikan.

Berdasarkan kelima misi pendidikan tersebut, disusun enam jenis komposit indikator, yaitu 1) ketersediaan layanan, 2) keterjangkauan layanan, 3) kualitas layanan, 4) kesetaraan layanan, 5) kepastian layanan, dan 6) kinerja program pendidikan. Analisis misi K-1 digunakan untuk mengukur ketersediaan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-2 digunakan untuk mengukur keterjangkauan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-3 digunakan untuk mengukur kualitas layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-4 digunakan untuk mengukur kesetaraan layanan pendidikan. Analisis misi K-5 digunakan untuk mengukur kepastian memperoleh layanan pendidikan. Kinerja program pendidikan untuk mengukur sejauh mana ketercapaian program pembangunan yang telah dilakukan pada tahun berjalan. 1. Ketersediaan Layanan Pendidikan: Misi K-1

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan tahun 2010-2014, diperlukan indikator pendidikan yang dapat menilai kemajuan pendidikan, termasuk kemajuan program pembangunan PT. Indikator ketersediaan layanan PT digunakan rasio mahasiswa per lembaga. Indikator keterjangkauan layanan PT digunakan daerah terjangkau. Indikator kualitas layanan PT digunakan empat jenis indikator, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, angka produktivitas, dan kelayakan dosen mengajar. Indikator kesetaraan layanan digunakan tiga jenis indikator, yaitu PG APK, IPG APK, dan persentase mahasiswa

(17)

swasta. Indikator kepastian layanan pendidikan digunakan dua jenis indikator, yaitu APK dan AM ke PT.

Tabel 9

Indikator Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi Kalimantan Barat,Tahun2012/2013

Grafik 4

Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi Kalimantan Barat,Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per lembaga menggambarkan kepadatan mahasiswa pada suatu lembaga baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin besar nilainya berarti semakin padat mahasiswa yang ada pada lembaga tersebut. Berdasarkan Tabel 9 dan Grafik 4, rasio mahasiswa per lembaga sebesar 1.561 dengan rincian di negeri sebesar 13.062 orang dan di swasta sebesar 1.013 orang. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka PT terpadat pada universitas sebesar 7.570 dan terjarang pada akademi sebesar 367. Bila dirinci menurut status dan jenis lembaga maka PT negeri pada universitas yang terpadat sebesar 22.565 dan terjarang pada politeknik sebesar 3.559 sedangkan PT swasta pada universitas yang terpadat sebesar 2.572 dan terjarang pada politeknik sebesar 271. Persentase rasio swasta terhadap negeri terbesar pada universitas sebesar 11,40% dan terkecil pada poilteknik sebesar 7,61% dan rata-rata sebesar 7,76%.

2. Keterjangkauan Layanan Pendidikan: Misi K-2

Untuk melihat keterjangkauan layanan maka digunakan indikator kepadatan lembaga dan kepadatan penduduk usia PT dengan daerah terjangkau lembaga

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Lembaga 7,570 0 1,668 367 1,093 1,561

a. Negeri 22,565 0 0 0 3,559 13,062 b. Swasta 2,572 0 1,668 367 271 1,013 0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

22.565 0 0 0 3.559 13.062 2.572 0 1.668 367 271 1.013 7.570 0 1.668 367 1.093 1.561

(18)

dan mahasiswa. Daerah terjangkau dihitung dari jarak 25 km2 dengan rincian daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Bila nilainya tinggi maka keterjangkauan makin luas, bila nilainya rendah maka keterjangkauannya makin kecil. Oleh karena itu, makin tinggi nilainya berarti makin baik karena jangkauannya makin luas.

Tabel 10

Indikator Keterjangkauan Layanan Pendidikan Misi K-2 Provinsi Kalimantan Barat,Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 10 maka kepadatan lembaga hanya sebesar 0,0003

lembaga per km2 sedangkan kepadatan penduduk usia 19-23 sebesar 2,83 orang

per km2. Daerah terjangkau lembaga dalam radius 25 km2 sebesar 1,00 lembaga per km2 sedangkan daerah terjangkau mahasiswa sebesar 5,56 mahasiswa per km2. Dengan demikian, daerah terjangkau sebesar 5,567 mahasiswa per km2. 3. Kualitas Layanan Pendidikan: Misi K-3

Analisis indikator peningkatan mutu dan relevansi pendidikan digunakan untuk mengukur mutu pendidikan suatu daerah. Peningkatan mutu bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar yang efektif dan ditunjang oleh sumber daya, sarana/prasarana serta biaya yang memadai. Proses belajar yang bermutu akan menghasilkan lulusan yang mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Sejalan dengan ketersediaan layanan maka peningkatan mutu untuk semua program pendidikan tinggi juga dilaksanakan.

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan 2010-2014 dan kualitas layanan pendidikan maka indikator pendidikan yang digunakan untuk pendidikan tinggi dapat dilihat dari tiga jenis, yaitu mahasiswa, dosen, dan lembaga. Berdasarkan ketiga jenis strategi tersebut maka dijabarkan menjadi empat indikator, yaitu 1) rasio mahasiswa per dosen (R-M/D), 2) rasio dosen per lembaga (R-D/L), 3) angka produktivitas (APro), dan 4) persentasedosen layak (%DL). Indikator 1, 2, dan 4 dilihat dosen, dan indikator 3 dilihat dari mahasiswa.

Tabel 11

Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3 Provinsi Kalimantan Barat,Tahun 2012/2013

Daerah

Lembaga P19-23 Lembaga Mahasiswa terjangkau

1 Daerah terjangkau 0.0003 2.83 1.00 5,567 5,567

Kepadatan Daerah terjangkau

No. Indikator

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Dosen 26 0 38 33 11 28

a. Negeri 24 0 0 0 15 22

b. Swasta 37 0 38 33 6 33

2 Rasio Dosen per Lembaga 291 0 44 11 97 56

a. Negeri 957 0 0 0 245 601

b. Swasta 69 0 44 11 47 30

3 Angka Produktivitas 18,14 0,00 9,57 9,40 15,90 13,73

a. Negeri 19,91 0,00 0,00 0,00 15,54 19,32

(19)

Tabel 11 (lanjutan)

Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3 Provinsi Kalimantan Barat, Tahun2012/2013

Grafik 5

Rasio Mahasiswa per Dosen menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Kalimantan Barat, Tahun2012/2013

Rasio mahasiswa per dosen menggambarkan layanan dosen terhadap mahasiswa baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Rasio ini diperlukan untuk mengetahui efektivitas belajar mengajar. Semakin tinggi nilainya berarti semakin banyak mahasiswa yang dilayani oleh dosen atau dosen makin kurang. Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 5 dapat diketahui efektivitas belajar mengajar di PT provinsi Kalimantan Barat di mana rata-rata seorang dosen melayani 28 mahasiswa, setelah dirinci menurut status lembaga ternyata dosen negeri melayani 22 mahasiswa jauh lebih tinggi dibanding dengan dosen swasta. Pada universitas negeri seorang dosen melayani 24 mahasiswa sedangkan universitas swasta melayani 37 mahasiswa. Untuk politeknik dosen melayani mahasiswa terkecil dengan PT negeri sebesar 15 dan PT swasta sebesar 6 mahasiswa. Makin besar nilainya berarti makin kurang dosennya.

Rasio dosen per lembaga menggambarkan ketersediaan dosen pada setiap lembaga dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi,

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

4 Angka Produktivitas 13,99 13,45 13,73 0,54 0,96 a. S-0 13,49 11,87 12,65 1,62 0,88 b. S-1 13,95 13,75 13,86 0,20 0,99 c. S-2 19,28 19,38 19,31 -0,11 1,01 d. S-3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 e. Negeri 19,31 19,32 19,32 0,00 1,00 f. Swasta 10,31 10,30 10,31 0,00 1,00

5 Kelayakan Mengajar Dosen Rata-rata

Rata-rata 1.525 68,66 44 16,92 63,24

a. Negeri 1.049 88,08 5 45,45 87,69

b. Swasta 476 46,21 39 15,66 40,27

Tetap L+P Tidak Tetap L+P

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

24 0 0 0 15 22 37 0 38 33 6 33 26 0 38 33 11 28

(20)

maupun politeknik. Semakin banyak jumlah dosen di setiap lembaga maka diharapkan proses belajar mengajar akan makin meningkat dan pada akhirnya peningkatan mutu pendidikan bisa tercapai.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 6 rasio dosen per lembaga PT provinsi Kalimantan Barat sebesar 56 dengan rincian PT negeri sebesar 601 atau 19,73 kali lebih besar jika dibandingkan dengan PT swasta sebesar 30. Bila dilihat per jenis lembaga maka universitas yang tertinggi sebesar 291 dan terkecil pada akademi sebesar 11. Bila dilihat menurut status dan jenis lembaga maka untuk PT negeri universitas yang terbesar sebesar 957 dan terkecil politeknik sebesar 245 sedangkan untuk PT swasta universitas yang terbesar sebesar 69 dan akademi yang terkecil sebesar 11. Besarnya rasio ini menunjukkan banyaknya dosen di suatu lembaga.

Grafik 6

Rasio Dosen per Lembaga menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Kalimantan Barat, Tahun2012/2013

Berdasarkan data yang terjaring dari kuesioner pendataan PT, bisa diketahui bagaimana kondisi mutu PT. Indikator mutu mahasiswa ditunjukkan dari angka produktivitas mahasiswa yang telah lulus setelah menempuhkan mata kuliah sesuai dengan kredit semester yang harus ditempuh. Angka produktivitas bervariasi untuk setiap program, misalnya untuk S-0 sekitar 30% karena tiga tahun sedangkan S-1 sekitar 25% karena selama 4 tahun.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 7, angka produktivitas PT sebesar 13,73% sangat kecil dengan rincian pada PT negeri sebesar 19,32% lebih besar daripada PT swasta sebesar 10,31%. Bila dilihat menurut jenis lembaga maka universitas yang terbesar sebesar 18,14 dan terkecil pada akademi sebesar 9,40. Angka produktivitas PT negeri lebih besar 1,87% jika dibandingkan dengan PT swasta walaupun PT negeri pun sebetulnya masih lebih kecil jika dibandingkan dengan standar yang ada. Bila dibandingkan antara laki-laki dan perempuan pada Tabel 11 lanjutan maka angka produktivitas laki-laki sebesar 13,99% lebih besar daripada perempuan sebesar 13,73%. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan gender sebesar 0,54% dengan indeks paritas gender 0,96 yang berarti belum setara. Angka produktivitas

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1.000

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

291 0 44 11 97 56 957 0 0 0 245 601 69 0 44 11 47 30

(21)

antara S-0, S-1, S-2, dan S-3 cukup bervariasi, yang tertinggi pada program S-2 sebesar 19,28% namun yang terendah pada S-0 sebesar 13,49%. Perbedaan gender program S-0 sebesar 1,62% dengan indeks paritas gender sebesar 0,88 berarti belum setara sedangkan program S-2 dengan perbedaan gender sebesar -0,11% dan indeks paritas gender sebesar 1,01 berarti hampir setara setara.

Grafik 7

Angka Produktivitas menurut Status Lembaga dan Jenis Program Perguruan Tinggi, Provinsi Kalimantan Barat, Tahun 2012/2013

Indikator mutu lainnya adalah persentase dosen PT layak mengajar. Ketentuan dosen PT yang layak mengajar adalah lulusan S-2 ke atas dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi maupun di politeknik. Persentase dosen layak mengajar idealnya 100% berarti tidak ada dosen yang berijazah kurang dari S-1.

Grafik 8

Persentase Dosen Layak menurut Status Kepegawaian dan Status Lembaga Perguruan Tinggi, Provinsi Kalimantan Barat, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 11 lanjutan dan Grafik 8, persentase dosen layak mengajar PT sebesar 63,24%, bila dibandingkan antara PT negeri dan PT swasta maka persentase dosen layak mengajar PT negeri sebesar 87,69% lebih baik

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00

Rata2 Negeri Swasta S-0 S-1 S-2 S-3

13,99 19,31 10,31 13,49 13,95 19,28 0,00 13,45 19,32 10,30 11,87 13,75 19,38 0,00 13,73 19,32 10,31 12,65 13,86 19,31 0,00

Laki2 Perempuan Rata2

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 Tetap TT Tetap+TT 68,66 16,92 63,24 88,08 45,45 87,69 46,21 15,66 40,27

(22)

daripada PT swasta sebesar 40,27%. Dosen tetap layak mengajar sebesar 68,66% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 16,92%. Dosen tetap layak di PT negeri sebesar 88,08% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 45,45% sedangkan dosen tetap di PT swasta sebesar 46,21% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 15,66%. 4. Kesetaraan Layanan Pendidikan: Misi K-4

Pembangunan pendidikan yang dilaksanakan selama ini telah menunjukkan kemajuan tetapi masih terjadi kesenjangan dalam hal kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan. Untuk dapat melihat kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan maka digunakan ukuran dari segi jenis kelamin seperti perbedaan gender (PG) APK dan indeks paritas gender (IPG) APK serta dari segi status sekolah seperti persentase mahasiswa swasta (%MhsSwt).Tidak ada perbedaan gender bila nilainya 0 dan telah setara bila nilainya 1. %MhsSwt makin besar berarti makin besar partisipasi swasta dalam program pendidikan tinggi.

Ditinjau dari sisi pendidikan, kesenjangan tersebut terasa karena masih tingginya perbedaaan gender APK perempuan jika dibandingkan dengan APK laki-laki. Oleh karena itu, untuk mencapai kesetaraan gender yang dihitung dari indeks paritas gender di segala bidang perlu dilakukan pengelolaan data berwawasan gender secara sistematis, teratur, dan berkesinambungan.

Berdasarkan Tabel 12 dan Grafik 9 maka PG APK sebesar 16,45 yang berarti masih terjadi perbedaan sebesar 1,13% dengan perempuan lebih sedikit daripada laki-laki. Dengan demikian IPG APK sebesar 0,93 yang berarti belum setara dan laki-laki lebih diuntungkan dari perempuan.

Tabel 12

Indikator Kesetaraan Layanan Pendidikan Misi K-4 Provinsi Kalimantan Barat, Tahun2012/2013

Berdasarkan Tabel 12 maka %MhsSwt PT sebesar 61,96% yang berarti sebanyak 61,96% mahasiswa bersekolah di PT swasta. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka sekolah tinggidan akademi terbesar atau 100% dan terkecil politekniksebesar 18,58%. Hal ini berarti dominasi PT swasta hanya pada sekolah tinggi dan akademi sedangkan jenis lembaga lainnya seperti universitas sebesar 25,48% dan politeknik sebesar 18,58%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa PT negeri banyak berperan pada universitas (25,48%) yang terbesar dan diikuti politeknik (18,58%).

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

1 APK (%) 17.01 15.89 16.45 1.13 0.93

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

(23)

Grafik 9

PG APK dan IPG APKPerguruan Tinggi Provinsi Kalimantan Barat, Tahun 2012/2013

5. Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan: Misi K-5

Untuk dapat melihat kepastian memperoleh layanan pendidikan maka digunakan dua ukuran, yaitu seberapa banyak mahasiswa dapat dilayani pada pendidikan tinggi melalui APK dan sejauh mana akses masuk ke perguruan tinggi melalui angka melanjutkan.

Berdasarkan Tabel 13dan Grafik 10 maka APK PT sebesar 16,45% yang berarti sebanyak 16,45% penduduk usia PT bersekolah di PT dengan rincian di PT negeri sebesar 6,26% dan PT swasta sebesar 10,19%. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka partisipasi terbesar pada universitas sebesar 7,25% dan terkecil pada politeknik sebesar 1,05%. Partisipasi PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 5,41% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,85%. Partisipasi PT swasta terbesar pada ST sebesar 6,39% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,19%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam peningkatan partisipasi bersekolah di PT.

Tabel 13

Indikator Kepastian Layanan Pendidikan Misi K-5 Provinsi Kalimantan Barat, Tahun2012/2013

Indikator kepastian layanan juga dapat dilihat dari AM PT yang terdapat pada Tabel 13 dan Grafik 10. AM PT sebesar 31,79% dengan rincian terbesar pada universitas sebesar 18,15% dan terkecil pada politeknik sebesar 2,31%. Bila dirinci menurut status lembaga maka AM PT negeri sebesar 16,47% lebih besar daripada PT swasta sebesar 15,32%. AM PT negeri terbesar pada unversitas

0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20

PG APK IPG APK

1,13

(24)

sebesar 14,66% dan terkecil pada politeknik sebesar 1,81%. AM PT swasta terbesar pada ST sebesar 8,92% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,50%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam peningkatan akses ke PT.

Grafik 10

APK dan AM PT menurut Jenis LembagaPerguruan Tinggi Provinsi Kalimantan Barat, Tahun 2012/2013

6. Kinerja Pendidikan Tinggi: Gabungan Misi K-1 sampai K-5

Indikator misi pendidikan 5K digunakan untuk menilai kinerja program pendidikan tinggi. Misi K-1 dan K-2 menggunakan satu jenis indikator, misi K-3 menggunakan 4 jenis indikator, misi K-4 menggunakan 3 jenis indikator, dan misi K-5 menggunakan 2 jenis indikator sehingga untuk melihat kinerja pendidikan tinggi menggunakan 11 jenis indikator. Ke-11 indikator tersebut memiliki kontribusi yang sama. Agar dapat ditentukan nilai kinerja maka semua indikator yang memiliki satuan yang berbeda dijadikan satuan yang sama menggunakan standar. Standar yang digunakan dalam analisis ini hanya digunakan asumsi karena belum ada ketentuan khusus kecuali untuk empat indikator, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT menggunakan standar ideal. Dengan menggunakan standar tersebut maka nila 100 adalah maksimal dan nilai 0 adalah yang minimal. Berdasarkan Tabel 14 dan Grafik 11, ketersediaan layanan sebesar 78,05, keterjangkauan layanan sebesar 65,49, kualitas layanan sebesar 66,22, kesetaraan layanan sebesar 91,62, dan kepastian layanan sebesar 43,31. Berdasarkan misi pendidikan 5K maka kinerja pendidikan tinggi sebesar 68,94 Idealnya adalah 100, sehingga kinerja pendidikan tinggi belum mencapai 80% atau empat per lima.

5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

7,25 -6,39 1,76 1,05 16,45 18,15 -8,92 2,41 2,31 31,79 APK AM PT

(25)

Tabel 14

Kinerja Pendidikan Tinggi Berdasarkan Misi Pendidikan 5K Provinsi Kalimantan Barat, Tahun2012/2013

Grafik 11

Kinerja PT menurut Misi Pendidikan 5K Provinsi Kalimantan Barat, Tahun 2012/2013

Dengan melihat Grafik 11 dapat diketahui bahwa misi K-4 yang terbaik masing-masing sebesar 91,62 sedangkan misi K-5 yang terburuk karena hanya mencapai 43,31 sedangkan kinerja PT sebesar 68,94. Dengan demikian, untuk PT prioritas pembangunan perlu berikan pada dipeningkatkan kepastian layanan (misi K-5), keterjangkauan layanan (misi K-2), kualitas layanan (misi K-3) dan ketersediaan layanan (misi K-1) karena capaian kinerja masih kurang dari 80,00. Selain itu, kesetaraan layanan (misi K-4) perlu dipertahankan karena masing-masing telah mencapai 90.

No. Misi Indikator Satuan Nilai Standar Konversi Jenis Kinerja

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L lembaga 1.561 2.000 78,05 KURANG

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT orang 5.567 8.500 65,49 KURANG

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D dosen 28 25 90,31

R-D/L dosen 56 100 56,39

Aproduk % 13,73 25 54,93

%DL % 63,24 100 63,24

Kualitas Layanan 66,22 KURANG

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK % 1,13 0 98,87

IPG APK Indeks 0,93 1 93,38

%MhsSwt % 61,96 75 82,62

Kesetaraan Layanan 91,62 UTAMA

5 Misi K-5 Kepastian APK % 16,45 30 54,84

AM PT % 31,79 100 31,79

Kepastian Layanan 43,31 KURANG

68,94 KURANG Kinerja PT 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 Misi K-1 Misi K-2 Misi K-3 Misi K-4 Misi K-5

(26)

D. Penutup 1. Simpulan

Berdasarkan analisis indikator maka dapat disimpulkan bahwa misi K-4 yang terbaik dengan nilai sebesar 91,62, berarti termasuk kategori utama. Sebaliknya, misi K-5 yang terburuk dengan nilai sebesar 43,31 termasuk kinerja kategori kurang, begitu juga dengan misi K-2 dengan , misi K-3 dan misi K-1 dengan masing-masing nilai sebesar 65,49, 66,22 dan 78,05, juga termasuk kinerja kategori kurang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kinerja PT provinsi Kalimantan Barat sebesar 68,94 termasuk kinerja kategori kurang.

2. Saran

Kinerja PT provinsi Kalimantan Barat sebesar 68,94 termasuk kategori kurang. Hal ini disebabkan karena misi K-5, K-2, K-3, dan K-1 termasuk kategori kurang. Oleh karena itu, misi K-5, K-2, K-3, dan K-1 perlu ditingkatkan karena hanya tercapai masing-masing 43,31, 65,49, 66,22 dan 78,05.

Untuk misi K-5, dalam rangka meningkatkan kepastian memperoleh layanan pendidikan maka diperlukan peningkatan pada indikator angka melanjutkan ke PT melalui cara meningkatkan lulusan SM yang melanjutkan ke PT dengan cara memperluas daya tampung di PT. Untuk misi K-2, dalam rangka meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan maka diperlukan peningkatan indikator daerah terjangkau melalui meningkatan jumlah lembaga PT serta kapasitas lembaga. Untuk misi K-3, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan maka diperlukan jumlah dan pendidikan dosen untuk meningkatkan indikator rasio dosen-mahasiswa, rasio dosen-lembaga, dan %dosen layak. Sedangkan untuk meningkatkan misi K-1, dalam rangka meningkatkan ketersediaan layanan maka diperlukan peningkatan indikator rasio mahasiswa per dosen.

(27)

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2012/2013

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

A. Pendahuluan

Profil Pendidikan Tinggi (Profil PT) disusun berdasarkan pada Statistik Perguruan Tinggi Tahun 2012/2013 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Sesuai dengan Statistik Perguruan Tinggi maka Profil PT juga menyajikan data pada tahun akademik 2012/2013.

Profil PT mengacu pada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 2014. Berdasarkan visi tersebut terdapat layanan prima pendidikan nasional yang dijabarkan menjadi misi pendidikan 5K. Visi Kemdikbud 2014 adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional. Indikator pendidikan yang dimaksud disesuaikan dengan Rencana Strategi (Renstra) Kemdikbud dalam rangka Pembangunan Pendidikan 2010-2014 yang terdiri dari tiga pilar kebijakan dan dijabarkan dalam misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri atas 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Profil PT terdiri atas data dan in dikator pendidikan. Data pendidikan dirinci

menjadi lima variabel, yaitu 1) lembaga pendidikan, 2) mahasiswa baru, 3) mahasiswa, 4) lulusan, dan 5) dosen. Kelima variabel data tersebut dirinci

menurut jenis lembaga dan status lembaga. Pendidikan tinggi terdiri dari lima

jenis lembaga PT, yaitu 1) universitas, 2) institut, 3) sekolah tinggi (ST), 4) akademi, dan 5) politeknik. Pendidikan tinggi dirinci menurut status lembaga,

yaitu negeri dan swasta.

Indikator pendidikan dirinci berdasarkan misi pendidikan 5K. Untuk misi K-1 adalah rasio mahasiswa per lembaga yang dirinci menurut jenis dan status lembaga PT. Untuk misi K-2 adalah daerah terjangkau yang dihitung dari daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Daerah yang bisa dijangkau oleh mahasiswa dalam jarak 25 km2. Oleh karena itu, daerah terjangkau lembaga adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan lembaga sedangkan daerah terjangkau mahasiswa adalah jari-jari

(28)

dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan penduduk 19-23 tahun. Untuk misi K-3 terdiri dari empat jenis, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, dan angka produktivitas menurut status jenis dan status, sedangkan kelayakan mengajar dosen menurut status lembaga. Untuk misi K-4 terdiri dari tiga jenis, yaitu perbedaan gender APK, indeks paritas gender APK, dan persentase mahasiswa swasta menurut jenis lembaga.Untuk misi K-5 terdiri dari dua jenis, yaitu APK dan AM ke PT menurut jenis lembaga. Dengan demikian, jumlah indikator yang digunakan untuk menilai kinerja pendidikan tinggi sebanyak 11 jenis indikator pendidikan.

Tabel 1

Standar untuk Melakukan Konversi

Oleh karena 11 indikator tersebut memiliki satuan yang berbeda maka diperlukan standar untuk menyatukan nilainya seperti disajikan pada Tabel 1. Hanya ada empat indikator yang menggunakan ideal, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT. Berdasarkan perhitungan kinerja maka nilai kinerja menurut jenis disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Jenis Kinerja

B. Data Pendidikan

Gambaran umum pendidikan tinggi disajikan pada Tabel 3 yang dirinci menurut variabel pendidikan, status lembaga, dan jenis lembaga.

Berdasarkan Tabel 3, pada tahun 2012/2013 jumlah lembaga PT di provinsi Kalimantan Tengah adalah 23 dengan rincian 6 universitas (26,09%), 14 sekolah tinggi (60,87%), 2 akademi (8,70%), dan 1 politeknik (4,35%). Dengan demikian, jenis lembaga terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah politeknik.

No. Misi Indikator Standar Penjelasan

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L 2.000 Asumsi 2 Mis K-2 Keterjangkauan DT 8.500 Asumsi 3 Misi K-3 Kualitas R-M/D 25 Asumsi R-D/L 100 Asumsi Aproduk 25 Asumsi %DL 100 Ideal 4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK 0 Ideal IPG APK 1 Ideal %MhsSwt 75 Asumsi 5 Misi K-5 Kepastian APK 30 Asumsi AM PT 100 Ideal

No. Jenis Kinerja 1 Paripurna 2 Utama 3 Madya 4 Pratama 5 Kurang 80.00-84.99 kurang dari 80.00 Nilai 95.00 ke atas 90.00-94.99 85.00-89.99

(29)

Untuk status lembaga negeri hanya memiliki 1 universitas sehingga jumlah lembaga negeri sebesar 1 lembaga, sedangkan untuk lembaga swasta terdapat 5 universitas, 14 sekolah tinggi, 2 akademi, dan 1 politeknik sehingga jumlahnya 22 lembaga. Dengan demikian, jenis status lembaga negeri hanya universitas sedangkan status lembaga swasta terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah politeknik.

Tabel 3

Gambaran Umum Pendidikan Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah,Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT2012/2013, PDSP

Grafik 1

Jumlah Lembaga Menurut Jenis dan Status Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah, Tahun2012/2013

Jumlah mahasiswa baru PT di provinsi Kalimantan Tengah sebesar 5.240 orang, berada di negeri sebesar 3.238 orang lebih besar daripada di swasta sebesar 2.002 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa baru universitas yang terbesar sebesar 4.326 orang atau 82,56% dan terkecil pada akademi sebesar 68 orang atau 1,30%. Bila dilihat menurut status lembaga maka mahasiswa baru PT negeri hanya terdapat pada universitas sebesar 3.238 orang atau 100% dan PT swasta terbesar pada universitas sebesar 1.088 orang atau

No. Variabel Universitas % Institut % ST % Akademi % Politeknik % Jumlah

1 Lembaga 6 26,09 0 0,00 14 60,87 2 8,70 1 4,35 23 a. Negeri 1 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 b. Swasta 5 22,73 0 0,00 14 63,64 2 9,09 1 4,55 22 2 Mahasiswa Baru 4.326 82,56 0 0,00 846 16,15 68 1,30 0 0,00 5.240 a. Negeri 3.238 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3.238 b. Swasta 1.088 54,35 0 0,00 846 42,26 68 3,40 0 0,00 2.002 3 Mahasiswa 21.680 76,76 0 0,00 5.520 19,54 768 2,72 275 0,97 28.243 a. Negeri 11.566 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 11.566 b. Swasta 10.114 60,65 0 0,00 5.520 33,10 768 4,61 275 1,65 16.677 4 Lulusan 2.935 83,29 0 0,00 545 15,47 44 1,25 0 0,00 3.524 a. Negeri 2.234 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2.234 b. Swasta 701 54,34 0 0,00 545 42,25 44 3,41 0 0,00 1.290 5 Dosen 1.215 78,64 0 0,00 279 18,06 26 1,68 25 1,62 1.545 a. Negeri 781 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 781 b. Swasta 434 56,81 0 0,00 279 36,52 26 3,40 25 3,27 764 0 5 10 15 20 25

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Jumlah

1 0 0 0 0 1 5 0 14 2 1 22 6 0 14 2 1 23

(30)

54,35%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah akademi sebesar 68 orang atau 3,40%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa baru PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas. Dapat dikatakan bahwa universitas masih menjadi idola banyak orang ketika melanjutkan ke PT.

Grafik 2

Jumlah Mahasiswa Baru dan Mahasiswa PT Provinsi Kalimantan Tengah, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa PT provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 28.243 orang berada di PT negeri sebanyak 11.566 orang dan di PT swasta sebanyak 16.677 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa terbesar di universitas sebanyak 21.680 orang atau 76,76% dan terkecil di politeknik sebanyak 275 orang atau 0,97%. Bila dilihat menurut status lembaga, mahasiswa PT negeri hanya terdapat pada universitas sebesar 11.566 orang atau 100% dan PT swasta terbesar pada universitas sebesar 10.114 orang atau 60,65%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah politeknik sebesar 275 orangatau 1,65%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Grafik 3

Jumlah Lulusan dan Dosen PT Provinsi Kalimantan Tengah,Tahun 2012/2013

0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000

Negeri Swasta Jumlah

3.238 2.002

5.240 11.566

16.677

28.243

Mahasiswa Baru Mahasiswa

0 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000

Negeri Swasta Jumlah

2.234 1.290 3.524 781 764 1.545 Lulusan Dosen

(31)

Jumlah lulusan PT provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 3.524 orang dengan lulusan dari PT negeri sebanyak 2.234 orang dan dari PT swasta sebanyak 1.290 orang. Bila dilihat per jenis lembaga maka lulusan terbanyak juga pada universitas sebesar 2.935 orang atau 83,29% dan terkecil pada akademi sebesar 44 orang atau 1,25%. Bila dilihat menurut status lembaga, lulusan PT negeri hanya terdapat pada universitas sebesar 2.234 orang atau 100% dan PT swasta terbesar pada universitas sebesar 701 orang atau 54,34%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah akademi sebesar 44 orang atau 3,41%. Dengan demikian, dominasi lulusan PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Jumlah dosen PT provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 1.545 orang dengan dosen dari PT negeri sebanyak 781 orang dan dari PT swasta sebanyak 764 orang. Bila dilihat per jenis lembaga, jumlah dosen terbanyak juga pada universitas sebesar 1.215 orang atau 78,64% dan terkecil pada politeknik sebesar 25 orang atau 1,62%. Bila dilihat menurut status lembaga, dosen PT negeri hanya terdapat pada universitas sebesar 781 orang atau 100% dan PT swasta terbesar pada universitas sebesar 434 orang atau 56,81%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah politeknik sebesar 25 orang atau 3,27%. Dengan demikian, dominasi dosen PT negeri juga pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Secara rinci, pembangunan pendidikan di setiap jenis dan status lembaga PT tidak sama. Oleh karena itu, dilakukan penjabaran pada setiap jenis variabel pendidikan, seperti lembaga, mahasiswa baru, mahasiswa, lulusan, dan dosen. 1. Lembaga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lembaga adalah sekolah atau tempat belajar pada tingkat pendidikan tinggi.

Jumlah PT provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 23 lembaga dengan rincian menurut status lembaga adalah PT negeri sebanyak 1 lembaga dan PT swasta sebanyak 22 lembaga. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka terdapat 6 universitas atau 26,09%, 14 sekolah tinggi atau 60,87%, 2 akademi atau 8,70%, dan 1 politeknik atau 4,35%. Bila dirinci menurut status lembaga maka pada PT negeri hanya terdiri dari 1 universitas sedangkan PT swasta terdiri dari 5 universitas, 14 ST, 2 akademi, dan 1 politeknik.

2. Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru adalah pendaftar pada pendidikan tinggi yang telah lulus dalam seleksi ujian masuk ke perguruan tinggi. Mahasiswa baru dirinci menurut tiga jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa baru juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

(32)

Tabel 4

Jumlah Mahasiswa Baru menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin, Perguruan Tinggi

Provinsi Kalimantan Tengah,Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 4 merupakan jumlah mahasiswa baru PT provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 5.240 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program tersebut yang terbanyak diterima menjadi mahasiswa baru pada program S-1 sebesar 4.805 orang atau 91,70% dengan rincian di PT negeri sebanyak 3.149 orang atau 97,25% dan PT swasta sebanyak 1.656 orang atau 82,72%. Sebaliknya, yang masuk program S-2 yang terkecil sebesar 121 orang atau 2,31% dengan rincian di PT negeri sebesar 89 orang atau 2,75% dan PT swasta sebesar 32 orang atau 1,60%. Hal ini menunjukkan minat untuk masuk ke program S-2 masih sangat kecil jika dibandingkan dengan program lainnya.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa baru laki-laki terbesar pada program S-1 sebesar 56,55% atau 2.717 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 43,45% atau 2.088 orang. Jumlah mahasiswa baru laki-laki terkecil pada program S-0 sebesar 28,03% atau 88 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 71,97% atau 226 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT.Hal ini berarti minat perempuan melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada jenjang pendidikan tinggi. Mahasiswa dirinci menurut empat jenis program, yaitu S-0 atau diploma,

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 88 28,03 226 71,97 314 5,99 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 88 28,03 226 71,97 314 15,68 2 S-1 2.717 56,55 2.088 43,45 4.805 91,70 a. Negeri 1.816 57,67 1.333 42,33 3.149 97,25 b. Swasta 901 54,41 755 45,59 1.656 82,72 3 S-2 67 55,37 54 44,63 121 2,31 a. Negeri 64 71,91 25 28,09 89 2,75 b. Swasta 3 9,38 29 90,63 32 1,60 4 S-3 0 0,00 0 0,00 0 0,00 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 Profesi 0 0,00 0 0,00 0 0,00 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00 6 Jumlah 2.872 54,81 2.368 45,19 5.240 100,00 a. Negeri 1.880 58,06 1.358 41,94 3.238 100,00 b. Swasta 992 49,55 1.010 50,45 2.002 100,00

(33)

S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 5 menunjukkan jumlah mahasiswa PT provinsi Kalimantan Tengah sebesar 28.243 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program, mahasiswa yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 25.040 orang atau 88,66% dengan rincian di PT negeri sebanyak 11.248 orang atau 39,83% dan PT swasta sebanyak 13.792 orang atau 48,83%. Besarnya mahasiswa di PT swasta karena memang lembaga PT swasta lebih besar jika dibandingkan dengan lembaga PT negeri. Jumlah mahasiswa terkecil adalah pada jenjang S-2 sebanyak 583 orang atau 2,06% dengan rincian di PT negeri sebesar 318 orang atau 1,13% dan PT swasta sebesar 265 orang atau 0,94%.Hal ini berarti minat melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi atau S-2 ternyata masih sangat kecil.

Tabel 5

Jumlah Mahasiswa menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin serta Penduduk Usia 19-23 tahun menurut Jenis Kelamin

Perguruan Tinggi, Provinsi Kalimantan Tengah,Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP dan Proyeksi BPS

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa laki-laki terbesar pada jenjang S-1 sebanyak 55,86% atau 13.988 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 44,14% atau 11.052 orang. Proporsi mahasiswa laki-laki terkecil pada jenjang S-0 sebanyak 28,02% atau 734 orang dan lebih kecil jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 71,98% atau 1.886 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti kesempatan perempuan bersekolah di jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 734 28,02 1.886 71,98 2.620 9,28 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 734 28,02 1.886 71,98 2.620 9,28 2 S-1 13.988 55,86 11.052 44,14 25.040 88,66 a. Negeri 6.485 57,65 4.763 42,35 11.248 39,83 b. Swasta 7.503 54,40 6.289 45,60 13.792 48,83 3 S-2 257 44,08 326 55,92 583 2,06 a. Negeri 229 72,01 89 27,99 318 1,13 b. Swasta 28 10,57 237 89,43 265 0,94 4 S-3 0 0,00 0 0,00 0 0,00 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 Profesi 0 0,00 0 0,00 0 0,00 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00 6 Jumlah 14.979 53,04 13.264 46,96 28.243 100,00 a. Negeri 6.714 58,05 4.852 41,95 11.566 100,00 b. Swasta 8.265 49,56 8.412 50,44 16.677 100,00 7 Penduduk 19-23 th 112.382 51,20 107.110 48,80 219.492

(34)

Dilihat dari penduduk usia PT maka penduduk usia 19-23 tahun provinsi Kalimantan Tengah sebesar 219.492 orang dengan rincian laki-laki sebesar 112.382 atau 51,20% lebih besar daripada perempuan sebesar 107.110 orang atau 48,80%.

4. Lulusan

Lulusan adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliahnya berdasarkan pada hasil ujian dan paper/tesis/disertasi yang disiapkan pada suatu jenjang pendidikan tinggi. Lulusan dapat dirinci menurut empat program, yaitu S-0, S-1, S-2, dan S-3. Lulusan S-0 juga dirinci menurut diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4. Lulusan diploma 1 dengan masa kuliah selama 1 tahun, diploma 2 selama 2 tahun, diploma 3 selama 3 tahun, dan diploma 4 selama 4 tahun. Lulusan S-1 dengan masa kuliah selama 4 tahun sedangkan lulusan S-2 dan S-3 selama 2 tahun.

Tabel 6

Jumlah Lulusan menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi Kalimantan Tengah, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 6 merupakan jumlah lulusan PT provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 3.524 orang, dari kelima jenjang program tersebut, jumlah lulusan yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 3.240 orang atau 91,94% dengan rincian di PT negeri sebanyak 2.173 orang dan PT swasta sebanyak 1.067 orang. Jumlah lulusan terkecil adalah pada jenjang S-2 pada PT sebanyak 81 orang atau 2,30% dengan rincian PT negeri sebesar 61 orang dan PT swasta sebanyak 20 orang. Hal ini berarti sejalan dengan jumlah mahasiswa maka lulusan di jenjang yang paling tinggi ternyata masih sangat kecil.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 57 28,08 146 71,92 203 5,76 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 57 28,08 146 71,92 203 15,74 2 S-1 1.833 56,57 1.407 43,43 3.240 91,94 a. Negeri 1.253 57,66 920 42,34 2.173 97,27 b. Swasta 580 54,36 487 45,64 1.067 82,71 3 S-2 46 56,79 35 43,21 81 2,30 a. Negeri 44 72,13 17 27,87 61 2,73 b. Swasta 2 10,00 18 90,00 20 1,55 4 S-3 0 0,00 0 0,00 0 0,00 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 Profesi 0 0,00 0 0,00 0 0,00 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00 6 Jumlah 1.936 54,94 1.588 45,06 3.524 100,00 a. Negeri 1.297 58,06 937 41,94 2.234 100,00 b. Swasta 639 49,53 651 50,47 1.290 100,00

(35)

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi lulusan laki-laki terbesar pada jenjang S-2 sebesar 56,79% atau 46 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 43,21% atau 35 orang. Proporsi lulusan laki-laki terkecil pada program S-0 sebesar 28,08% atau 57 orang, jika dibandingkan dengan lulusan perempuan sebesar 71,92% atau 146 orang. Hal ini berarti seperti halnya mahasiswa maka lulusan perempuan di jenjang yang paling tinggi ternyata juga lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

5. Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar pada perguruan tinggi. Dosen dapat dikategorikan sebagai dosen tetap dan tidak tetap. Dosen juga dirinci menurut enam tingkat pendidikan yang pernah diikuti, yaitu < S-1, S-1/D-4, S-2, S-3, spesialis, dan profesi menurut status kepegawaian.

Berdasarkan Tabel 7, jumlah dosen PT di Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 1.545 orang, dari keenam tingkat pendidikan tersebut, dosen yang terbanyak adalah lulusan S-2 sebesar 804 orang atau 52,04% dengan rincian di PT negeri sebanyak 542 orang atau 35,08%dan PT swasta sebanyak 262 orang atau 16,96%. Proporsi dosen terkecil adalah lulusan <S-1 sebanyak 0,19% atau 3 orang dengan rincian hanya terdapat pada PT swasta sebesar 0,19% atau 3 orang. Dengan demikian, sebagian besar dosen sudah memiliki ijazah sesuai dengan ketentuan kelayakan mengajar, yaitu S-2 dan yang lebih tinggi.

Tabel 7

Jumlah Dosen menurut Pendidikan Tertinggi, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian Perguruan Tinggi,Provinsi Kalimantan Tengah, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP 1 < S-1 2 66,67 1 33,33 3 0,19 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 2 66,67 1 33,33 3 0,19 2 S-1/D-4 384 61,94 236 38,06 620 40,13 a. Negeri 139 100,00 0 0,00 139 9,00 b. Swasta 245 50,94 236 49,06 481 31,13 3 S-2 717 89,18 87 10,82 804 52,04 a. Negeri 540 99,63 2 0,37 542 35,08 b. Swasta 177 67,56 85 32,44 262 16,96 4 S-3 101 99,02 1 0,98 102 6,60 a. Negeri 89 100,00 0 0,00 89 5,76 b. Swasta 12 92,31 1 7,69 13 0,84 5 Spesialis 11 78,57 3 21,43 14 0,91 a. Negeri 11 100,00 0 0,00 11 0,71 b. Swasta 0 0,00 3 100,00 3 0,19 6 Profesi 0 0,00 2 100,00 2 0,13 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 0 0,00 2 100,00 2 0,13 7 Jumlah 1.215 78,64 330 21,36 1.545 100,00 a. Negeri 779 99,74 2 0,26 781 50,55 b. Swasta 436 57,07 328 42,93 764 49,45 Jumlah %

No. Pendidikan Tertinggi Tetap % Tidak Tetap

Gambar

Tabel  8  menunjukan  jumlah  dosen  layak  mengajar  sebesar  1.569  orang  atau  63,24%  lebih  besar  jika  dibandingkan  dengan  tidak  layak  mengajar  sebesar  912
Tabel 2  Jenis Kinerja
Tabel  5  menunjukkan  jumlah  mahasiswa  PT  provinsi  Kalimantan  Tengah  sebesar  28.243  orang,  bila  dirinci  menurut  lima  jenjang  program,  mahasiswa  yang  terbanyak  pada  jenjang  S-1  sebesar  25.040  orang  atau  88,66%  dengan  rincian di P
Tabel 2  Jenis Kinerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perlakuan radiasi gamma mampu memperlambat proses fisiologis dimana terjadi perlambatan penyusutan bobot pada buah jambu biji merah selama masa

Pedoman pembuatan kuesioner survei kepuasaan stakeholder ini mengacu pada borang akreditasi, dengan aspek penilaian pengguna lulusan yang digunakan sangat umum dan kurang

TENJO CITY METROPOLIS DISCLAIMER : Seluruh data yang tercantum pada e-brosur ini berdasarkan situasi dan kondisi pada masa persiapan. Untuk pengembangan mutu dan desain dapat

Dengan mempertimbangkan berbagai latar belakang bidang ilmu serta kemampuan dari anggota kelompok yang ditempatkan di Desa Pace Wetan baik tenaga maupun pengetahuan, maka

(1) Setiap pemberian bantuan keuangan kepada organisasi non pemerintah di Kelurahan dialokasikan da/am Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsl Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Masjid Masjid merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dengan pesantren dan dianggap sebagai tempat yang paling tepat untuk mendidik para santri, terutama dalam praktek

Dalam menganalisis data yang telah terkumpul, penulis menggunakan metode statistik, karena jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.. yang lebih

MEMBANTU MEMBANGUN DAN MENJAGA MASSA OTOT TANPA LEMAK, JADI MENINGKATKAN METABOLISME DAN MEMBAKAR LEBIH BANYAK LEMAK MENCUKUPI KEBUTUHAN PROTEIN YANG SEHAT BEBAS KOLESTEROL