PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH IV BANDUNG BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
PEMBUATAN INFOGRAFIS PROSEDUR PENATAAN DOKUMEN DI SUBDIREKTORAT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN
DISUSUN OLEH: Nama : Fika Priskilla
Nip : 199306212019032009
Jafung : Teknik Tata Bangunan dan Perumahan Ahli Pertama Unor : Direktorat Jenderal Cipta Karya
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH IV BANDUNG BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2019
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH IV BANDUNG BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
(PEMBUATAN INFOGRAFIS PROSEDUR PENATAAN DOKUMEN DI SUBDIREKTORAT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN)
Disusun Oleh: FIKA PRISKILLA 199306212019032009 DISEMINARKAN PADA: HARI : JUMAT TANGGAL : 27 SEPTEMBER 2019
MENTOR COACH KEPALA BALAI DIKLAT
PUPR WILAYAH IV BANDUNG
Ade Syaiful Rachman, ST, MT. NIP. 197512182001121002
Ir. Muazzin, MT NIP. 196312041991031001
Hasto A. Sapoetro, S.ST., M.T. NIP. 196307211992031003 KEPALA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL,
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Ir. Moeh Adam, MM NIP. 196503031992031002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas tuntunan dan rahmat-Nya sehigga penulis dapat menyelesaikan kegiatan aktualisasi dan laporan akhir aktualisasi ini. Laporan ini merupakan output akhir dari kegiatan aktualisasi yang wajib dilakukan dalam mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS.
Dalam melaksanakan aktualisasi dan penyusunan laporan akhir ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Ade Syaiful Rachman, ST. MT selaku mentor yang membantu mengarahkan dan
membimbing penulis dalam menyusun dan melaksanakan aktualisasi.
2. Ibu Riche Noviasari, ST, M.Eng.Sc selaku co-mentor untuk bimbingan dan dukungan kepada penulis dalam menyusun dan melaksanakan aktualisasi di tempat kerja.
3. Bapak Ir. Muazzin, MT selaku coach yang membimbing dan mengarahkan penulis dalam mengarahkan penulis dalam menyusun dan melaksanakan aktualisasi.
4. Bapak Asep Wardiman, SH, M.Pd selaku penguji yang membantu dan membimbing penulis pada seminar 1 maupun seminar 2 aktualisasi.
5. Teman-teman Latsar CPNS PUPR Balai Diklat Bandung batch II yang selalu menyemangati, memberikan masukan dan informasi dalam menyusun laporan.
Penulis menyadari bahwa dalam kegiatan aktualisasi maupun laporan akhir yang dibuat ini masih jauh dari kata sempurna dan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membnagun dari pembaca. Penulis juga mengharapkan agar inovasi yang telah dibuat dan dilaksanakan dalam aktualisasi ini dapat dilanjutkan sehingga tujuan jangka panjang dari aktualisasi ini dapat tercapai.
Jakarta, 25 September 2019
….……… 1 ...…...….……… 1 …….……… 1 ..……… 3 ……… 3 ….………..………...……… 3 …...……… 2 ……….……… 4 ….…….……… 4 ….…...……… 5 ….…….……… 8 ...……… 9 ……..……… 9 ….……..……… 9 …….……… 10 …...……… 12 ….………...……… 13 ….………...……… 14 ……… .……… 14 ………...……… 15 ……….……… 15 ………...……… 15 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Aktualisasi
1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi
BAB II RENCANA AKTUALISASI 2.1 Penetapan Isu yang Diangkat 2.2 Isu
2.3 Dampak Isu
2.4 Gagasan Solusi Isu
2.5 Matriks Rencana Aktualisasi 2.6 Timeline Realisasi Aktualisasi
BAB III REALISASI AKTUALISASI 3.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi
3.1.1 Mencari Referensi 3.1.2 Pembuatan Infografis
3.1.3 Sosialisasi dan Pengaplikasian 3.1.4 Evaluasi 3.2 Kendala 3.3 Strategi BAB IV PENUTUP 4.1 Manfaat 4.2 Kesimpulan 4.3 Saran
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Tabel 1. Analisa Isu dengan Metode USG ... 4
Tabel 2. Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi ... 5
Tabel 3. Timeline Realisasi Aktualisasi ... 8
Gambar 1. Foto Konsultasi dengan Mentor ... 9
Gambar 2. Screenshot dan Foto Referensi ... 10
Gambar 3. Infografis Prosedur Penataan Arsip ... 11
Gambar 4. Foto Sosialisasi Infografis ... 13
Gambar 5. Foto Penerapan Infografis ... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan diterbitkanya UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) maka terjadi perubahan nomenklatur sesuai pasal 63, 64, dan 65 mengenai perubahan Diklat Prajabatan menjadi Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil yang terintegrasi selama 1 (satu) tahun. Dalam pelaksanaan diklat, terdapat 4 (empat) agenda utama guna membenetuk karakter PNS, yaitu:
a. Agenda Sikap Perilaku Bela Negara b. Agenda Nilai-nilai Dasar PNS
c. Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI d. Agenda Habituasi
Pada agenda habituasi, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebagai peserta diwajibkan agar dapat mengaktualisasikan bahan pembelajaran yang sudah didapat selama proses Pelatihan Dasar (Latsar), khususnya agenda 2 dan 3. Agenda 2 yaitu Nilai-Nilai Dasar PNS yang merupakan nilai-nilai positif berkaitan dengan ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi), sedangkan Agenda 3 yaitu Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI berhubungan dengan konsep Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government.
Masa OJT penulis dilakukan di Subdirektorat Standardisasi dan Kelembagaan, Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, di bawah Direktorat Jenderal Cipta Karya. Dalam rangka mendukung tercapainya tugas pokok dan fungsi Subdirektorat Standardisasi dan Kelembagaan, Dalam upaya penerapan budaya paperless, Subdit Standardisasi dan Kelembagaan sudah mengoptimalkan penggunaan teknologi penyimpanan dokumen. Maka dari itu, penulis melihat dokumen-dokumen hardcopy bisa lebih dioptimalkan lagi penggunaannya dengan menyortir dokumen-dokumen yang masih harus disimpan dalam bentuk hardcopy dan dokumen-dokumen yang bisa disimpan dalam bentuk softcopy saja. Di samping itu, kaitannya dengan substansial organisasi adalah bentuk dukungan pencapaian tugas dan fungsi organisasi secara umum karena kerapihan dan kenyamanan bekerja adalah sekian di antara beberapa hal yang dapat membantu pengoptimalan kondisi kerja. Dengan kondisi kerja yang lebih optimal, diharapkan bisa memotivasi untuk terus mencapai komitmen mutu yang lebih baik.
1.2 Tujuan Aktualisasi
Secara umum aktualisasi ini bertujuan untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam menyusun dan menyajikan rancangan aktualisasi berdasarkan konsepsi pembelajaran yang sesuai dengan
sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan serta peran PNS dalam NKRI melalui proses internalisasi dan pembiasaan diri di tempat kerja untuk pembentukan karakter PNS yang berintegritas dan profesional.
Tujuan dari perancangan aktualisasi ini secara khusus adalah : a. Mengoptimalkan penggunaan kembali kertas untuk draft.
b. Penataan dokumen hardcopy agar lebih mengefisienkan ruang penyimpanan.
1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi
a. Lingkup kegiatan pelaksanaan aktualisasi mengacu pada rancangan aktualisasi.
b. Habituasi dilaksanakan selama 30 hari kerja, mulai tanggal 13 Agustus 2019 sampai dengan 23 September 2019.
c. Pihak yang terlibat pelaksanaan habituasi adalah mentor, coach, dan staf di unit kerja.
d. Habituasi dilaksanakan di Sub Direktorat Standardisasi dan Kelembagaan, Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR.
BAB II
RENCANA AKTUALISASI
2.1 Penetapan Isu yang Diangkat
Selama melaksanakan On The Job Training pada Subdit Standardisasi dan Kelembagaan Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR selama lebih kurang 1,5 bulan, ditemukan beberapa isu yang menjadi perhatian untuk segera diatasi.
Isu tersebut diperoleh dengan teknik environmental scanning, yaitu sikap yang menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan atau isu yang ada dalam organisasi atau lingkungan sekitar sekaligus bentuk kemampuan memetakan hubungan kausalitas.
2.2 Isu
Berdasarkan pengamatan ketika On Job Training di Subdit Standardisasi dan Kelembagaan Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR ditemukan beberapa isu yang akan dipecahkan sebagai berikut:
1. Kurang efektifnya fungsi petugas piket keamanan di lingkungan Direktorat PSPAM.
2. Peningkatan kerapihan dan kenyamanan ruangan Subdit Standardisasi dan Kelembagaan melalui penataan penyimpanan dokumen.
3. Kurang efisiennya sinergitas data antar subdit di Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
Isu-isu tersebut kemudian dilakukan analisis tapisan isu dengan menggunakan metode Urgency, Seriousness, Growth (USG) untuk menetapkan isu yang berkualitas dan mendapatkan core isu yang akan dirumuskan solusi penyelesaiannya dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) dari mulai sangat USG sampai tidak USG. Penjelasan USG adalah sebagai berikut:
1. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindak lanjuti. 2. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan.
3. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani dengan segera.
Tabel 1. Analisa Isu dengan Metode USG
No. Isu Urgency Seriousness Growth Total
1 Kurang efektifnya fungsi petugas piket keamanan di lingkungan Direktorat PSPAM.
3 4 4 11
2 Peningkatan kerapihan dan kenyamanan ruangan Subdit Standardisasi dan Kelembagaan melalui penataan penyimpanan dokumen.
4 5 4 13
3 Kurang efisiennya sinergitas data antar subdit di Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
4 4 3 11
2.3 Dampak Isu
Berdasarkan hasil penilaian dengan metode USG terpilihlah nilai tertinggi untuk isu yang harus segera diselesaikan, memiliki tingkat keseriusan permasalahan yang tinggi dan berpotensi untuk semakin berkembang menjadi masalah yang lebih besar jika tidak diselesaikan, yaitu isu peningkatan kerapihan dan kenyamanan ruangan Subdit Standardisasi dan Kelembagaan melalui penataan penyimpanan dokumen. Dampak yang bisa terjadi dikarenakan isu ini pun sangat berkaitan dengan Manajemen ASN yang menekankan tersedianya sumber daya yang unggul dan profesional guna membangun profesionalitas birokrasi. Berikut dampak-dampak yang akan ditimbulkan apabila isu terhambatnya produktivitas kinerja akibat ketidakteraturan penataan dokumen apabila tidak segera ditangani.
1. Penumpukan dokumen-dokumen yang sudah tidak terpakai. 2. Tidak efisiennya ruang penyimpanan dokumen.
3. Suasana saat bekerja tidak nyaman
4. Ketidakrapihan bisa menciptakan efek domino terhadap kebiasaan.
2.4 Gagasan Solusi Isu
Gagasan pemecahan isu yang diusulkan untuk penanganan isu yang telah dipilih yaitu pembuatan infografis prosedur penataan dokumen.
2.5 Matriks Rencana Aktualisasi
Adapun matriks rencana aktualisasi untuk menyelesaikan isu yang diangkat tercantum dalam tabel berikut. Tabel 2. Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL KEGIATAN NILAI-NILAI DASAR KONTRIBUSI TERHADAP VISI-MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI 1 2 3 4 5 6 7 1 Mencari referensi terkait penataan dokumen di lingkungan kantor Konsultasi dengan mentor terkait rancangan penataan dokumen yang diperlukan unit kerja. Mengumpulkan beberapa bahan referensi tentang penataan dokumen di lingkungan kantor. Hasil notulensi koordinasi Data referensi tentang penataan dokumen di lingkungan kantor
Nilai Etika Publik: berkoordinasi dengan atasan membutuhkan sikap sopan santun dan ramah,
Nilai Nasionalisme: berdasarkan Pancasila sila ke-4 dalam pelaksanaan koordinasi dan diskusi dalam permusyawaratan, Nilai Komitmen Mutu: mempelajari referensi untuk penerapan agar mampu memberikan kualitas penerapan kegiatan yang berbasis inovasi. Membantu agar pembinaan sumber daya manusia di bidang penyelenggaraan sistem penyediaan air minum berjalan efektif dengan menjaga tingkat produktivitas kerja Peningkatan Nilai Etika Akhlakul Karimah terkait etika berinteraksi dengan atasan, Profesional terkait menaati jalur kordinasi, serta Orientasi Misi dengan membantu tugas-fungsi organisasi yang berlandaskan pemikiran Visioner.
2 Pembuatan infografis prosedur penataan dokumen Konsultasi dengan mentor. Menyusun prosedur penataan dokumen dengan mengacu pada arahan mentor dan bahan referensi yang telah dikumpulkan. Membuat infografis prosedur penataan dokumen. Hasil notulensi koordinasi Prosedur penataan dokumen
Nilai Etika Publik: berkoordinasi dengan atasan membutuhkan sikap sopan santun dan ramah,
Nilai Nasionalisme: berdasarkan Pancasila sila ke-4 dalam pelaksanaan koordinasi dan diskusi dalam permusyawaratan, Nilai Akuntabilitas, menerapkan pengetahuan dari mentor dan referensi-referensi sebagai bentuk pertanggungjawaban keilmuan. Membantu agar pembinaan sumber daya manusia di bidang penyelenggaraan sistem penyediaan air minum berjalan efektif dengan menjaga tingkat produktivitas kerja Peningkatan Nilai Etika Akhlakul Karimah terkait etika berinteraksi dengan atasan, Profesional terkait menaati jalur kordinasi, serta Orientasi Misi dengan membantu tugas-fungsi organisasi yang berlandaskan pemikiran Visioner. 3 Sosialisasi dan pengaplikasian prosedur penataan dokumen di unit kerja Konsultasi dengan mentor. Proses sosialisasi infografis penataan dokumen. Proses pengaplikasian prosedur penataan dokumen. Hasil notulensi koordinasi Dokumentasi kegiatan
Nilai Etika Publik: berkoordinasi dengan atasan membutuhkan sikap sopan santun dan ramah,
Nilai Nasionalisme: berdasarkan Pancasila sila ke-4
Membantu agar pembinaan sumber daya manusia di bidang penyelenggaraan sistem penyediaan air minum berjalan efektif dengan menjaga tingkat produktivitas kerja Peningkatan Nilai Etika Akhlakul Karimah terkait etika berinteraksi dengan atasan, Profesional terkait menaati jalur kordinasi, serta Orientasi Misi
koordinasi dan diskusi dalam permusyawaratan, Nilai Akuntabilitas: adanya dokumentasi kegiatan sebagai wujud transparansi, Nilai Komitmen Mutu: berusaha tetap menjaga kualitas penerapan kegiatan dengan senantiasa melakukan mentoring sebelum kegiatan. tugas-fungsi organisasi yang berlandaskan pemikiran Visioner. 4 Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan Melakukan perbandingan kondisi sebelum dan setelah Laporan evaluasi hasil penerapan prosedur penataan dokumen Nilai Akuntabilitas: pertanggungjawaban terhadap hasil pelaksanaan aktualisasi, Nilai Komitmen Mutu: mencari tahu efektivitas kegiatan agar komiten mutu terjaga. Membantu agar pembinaan sumber daya manusia di bidang penyelenggaraan sistem penyediaan air minum berjalan efektif dengan menjaga tingkat produktivitas kerja Peningkatan Nilai Etika Akhlakul Karimah terkait etika berinteraksi dengan atasan, Profesional terkait menaati jalur kordinasi, serta Orientasi Misi dengan membantu tugas-fungsi organisasi yang berlandaskan pemikiran Visioner.
2.6 Timeline Realisasi Aktualisasi
Tabel 3. Timeline Realisasi Aktualisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri
No. Uraian Kegiatan Hari
ke-4 3 2 1
Evaluasi
Sosialisasi dan pengaplikasian Pembuatan infografis
BAB III
REALISASI AKTUALISASI
3.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi
Dalam pelaksanaan aktualisasi, ada beberapa tahapan kegiatan yang dilakukan yaitu: 3.1.1 Mencari Referensi
a. Konsultasi dengan mentor terkait rancangan penataan dokumen yang diperlukan unit kerja.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis melakukan konsultasi dengan mentor untuk mendapatkan gambaran penataan dokumen seperti apa yang dibutuhkan di lingkup Subdit Standardisasi dan Kelembagaan.
Nilai-nilai yang tercermin dalam kegiatan ini adalah:
Etika Publik: berkoordinasi dengan atasan membutuhkan sikap sopan santun dan ramah. Nasionalisme: berdasarkan Pancasila sila ke-4 dalam pelaksanaan koordinasi dan diskusi
dalam permusyawaratan
b. Mengumpulkan beberapa bahan referensi tentang penataan dokumen di lingkungan kantor.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mencari referensi terkait penataan dokumen dalam bentuk peraturan mulai dari Undang-Undang, Perka Anri, Permen PUPR, dan SOP yang diberlakukan di Bagian Administrasi Perkantoran, Subbagian Kearsipan, Biro Umum, Sekretariat Jenderal.
Gambar 2. Screenshot dan Foto Referensi Nilai-nilai yang tercermin dalam kegiatan ini adalah:
Komitmen Mutu: mempelajari referensi untuk penerapan agar mampu memberikan kualitas penerapan kegiatan yang berbasis inovasi.
3.1.2 Pembuatan Infografis
a. Konsultasi dengan mentor.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis melakukan konsultasi dengan mentor untuk mendapatkan masukan terkait referensi yang akan dijadikan acuan.
Nilai-nilai yang tercermin dalam kegiatan ini adalah:
Etika Publik: berkoordinasi dengan atasan membutuhkan sikap sopan santun dan ramah. Nasionalisme: berdasarkan Pancasila sila ke-4 dalam pelaksanaan koordinasi dan diskusi
b. Membuat Infografis Prosedur Penataan Arsip
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis melakukan penyusunan prosedur yang langsung ditransformasikan ke dalam bentuk infografis berdasarkan referensi arahan mentor dan peraturan yang berlaku dengan menyesuaikan pada kondisi lingkungan Subdirektorat Standardisasi dan Kelembagaan. Prosedur yang awalnya direncanakan berjudul Prosedur Penataan Dokumen kemudian diubah menjadi Prosedur Penataan Arsip dikarenakan mengacu pada referensi-referensi yang tersedia, kemudian juga adanya tambahan terkait antisipasi penggunaan aplikasi E-Arsip Kementerian PUPR.
Nilai-nilai yang tercermin dalam kegiatan ini adalah:
Akuntabilitas: menerapkan pengetahuan dari mentor dan referensi-referensi sebagai bentuk pertanggungjawaban keilmuan.
3.1.3 Sosialisasi dan Pengaplikasian a. Konsultasi dengan mentor
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis melakukan konsultasi dengan mentor untuk mendapatkan masukan terkait infografis prosedur yang telah dibuat.
Nilai-nilai yang tercermin dalam kegiatan ini adalah:
Etika Publik: berkoordinasi dengan atasan membutuhkan sikap sopan santun dan ramah. Nasionalisme: berdasarkan Pancasila sila ke-4 dalam pelaksanaan koordinasi dan diskusi
dalam permusyawaratan.
b. Proses sosialisasi Infografis Penataan Arsip
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis melakukan sosialisasi terkait Infografis Penataan Arsip guna memberikan penjelasan lebih lanjut dalam penerapan infografis tersebut.
Gambar 4. Foto Sosialisasi Infografis
Nilai-nilai yang tercermin dalam kegiatan ini adalah:
Etika Publik: berkoordinasi dengan lingkungan kerja membutuhkan sikap sopan santun dan ramah.
Nasionalisme: berdasarkan Pancasila sila ke-4 dalam pelaksanaan koordinasi dan diskusi dalam permusyawaratan.
c. Proses pengaplikasian
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis membantu melakukan penyusunan arsip untuk memberikan contoh langsung pengaplikasian Infografis Penataan Arsip.
Gambar 5. Foto Penerapan Infografis
Nilai-nilai yang tercermin dalam kegiatan ini adalah:
Akuntabilitas: pertanggungjawaban terhadap informasi yang telah diberikan.
3.1.4 Evaluasi
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis melakukan peninjauan terhadap dampak dari aktualisasi yang telah dilakukan terhadap Subdirektorat Standardisasi dan Kelembagaan, Direktorat PSPAM. Adanya Infografis Penataan Arsip ini cukup membantu dalam mengingatkan kembali sistem penataan dokumen yang semestinya sehingga para stakeholder memiliki referensi yang mudah dipahami untuk menata dokumennya.
Gambar 6. Foto Hasil Penerapan Infografis
Nilai-nilai yang tercermin dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: Akuntabilitas: pertanggungjawaban terhadap hasil aktualisasi.
Komitmen Mutu: adanya evaluasi dalam penerapan aktualisasi ini dapat meninjau seberapa efektif aktualisasi yang telah dilakukan.
3.2 Kendala
1. Para stakeholder kesulitan untuk membagi waktu antara pekerjaan dan merapikan arsipnya. 2. Keterbatasan waktu untuk berkordinasi dengan mentor.
3.3 Strategi
1. Mengingatkan dan membantu proses penataan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Manfaat
Jika dilihat kembali pada tujuan rancangan aktualisasi, maka manfaat yang didapatkan dari adanya Infografis Penataan Arsip ini yaitu lebih efisiennya ruang penyimpanan arsip, sistem penyimpanan arsip menjadi lebih teratur dan rapi, dan adanya antisipasi penggunaan aplikasi E-Arsip Kementerian PUPR.
4.2 Kesimpulan
Kemudahan memahami informasi yang tersedia sangat membantu dalam kelancaran pekerjaan, maka dari itu penyampaian prosedur dalam bentuk infografis merupakan hal yang efektif. Pembuatan Infografis Penataan Arsip merupakan hal yang direkomendasikan untuk mengatasi core issue yang didapatkan selama menjalani On Job Training dan seluruh kegiatan aktualisasi telah dijalankan selama 30 hari kerja.
Keberlanjutan dari kegiatan aktualisasi ini adalah konsistensi penerapan sistem penataan arsip dan penerapan aplikasi digital pengarsipan yaitu E-Arsip Kementerian PUPR.
4.3 Saran
1. Sebaiknya pengarahan mengenai tugas aktualisasi dilakukan pada awal masa OJT CPNS agar sebelum kegiatan rancangan aktualisasi para CPNS sudah terfokus mencari isu dan gagasan pemecahan isu.
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar CPNS “Akuntabilitas”. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar CPNS “Anti Korupsi”. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar CPNS “Etika Publik”. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar CPNS “Komitmen Mutu”. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar CPNS “Nasionalisme”. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar CPNS “Manajemen Aparatur Sipil Negara”. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar CPNS “Pelayanan Publik”. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar CPNS “Whole of Government”. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Pusat Pengembangan Program dan Penyelenggaraan Diklat (2014). Kebijakan Pelatihan Dasar Calon PNS (Diklat Terintegrasi Bagi CPNS). Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia