IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSIF PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA UNTUK MEWUJUDKAN KOTA
INKLUSIF DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2020
SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu (S1) Ilmu Pemerintahan
disusun oleh: Yenny Fitri Handayani
201610050311091
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas rahmat Allah SWT yang telah melancarkan dan memudahkan penulisan skripsi. Tidak lupa juga sholowat serta salam kita hanturkan kepada baginda Nabiyullah Muhammad SAW berkat perantara beliaulah kita dapat mengetahui indahnya islam dan manisnya iman. Sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi dengan baik. Dengan skripsi yang berjudul “Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusif pada Sekolah Menengah Pertama untuk Mewujudkan Kota Inklusif di Kota Banjarmasin Tahun 2020” Skripsi ini diajukan guna memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S1) Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis sadar dalam penyusunan skripsi ini banyak mendapat tantangan dan hambatan, akan tetapi dengan bantuan berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, bimbingan serta saran selama penulis menyelesaikan skripsi ini. Maka pada kesempatan kali ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua saya, Bapak Hariyadi dan Ibu Tri Indiati yang telah membesarkan saya. Begitu banyak pengorbanan yang telah kalian lakukan demi saya, terima kasih selalu mendoakan, dan mendukung saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Saudara dan keluarga besar yang juga mendukung saya dalam menyelesaian skripsi ini.
3. Drs. Fauzan, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang/ 4. Dr. Rini Kartono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik.
5. Muhammad Kamil, S.IP.,M.A selaku Kepala Prodi Ilmu Pemerintahan 6. Drs. Krishno Hadi, M.A selaku dosen pembimbing skripsi pertama yang
sudah memberikan masukan-masukan untuk menyelesaikan skripsi ini/ 7. Yana S. Hijri, S.IP., M.IP selaku dosen pembimbing skripsi kedua saya,
yang begitu sabar dalam memberikan arahan agar dapat membuat skripri yang baik serta selalu mengingatkan mahasiswa terkait detail-detail kecil yang harus diperhatikan.
8. Seluruh dosen-dosen yang ada di Program Studi Ilmu Pemerintahan. Terima kasih untuk semua ilmu yang telah Bapak dan Ibu ajarkan kepada kami selama menuntut ilmu di Program Studi ini.
9. Seluruh narasumber saya dalam penelitian ini, Bapak Yahya, Ibu Herlina dan ibu nerla
10. Terima kasih kepada diri saya sendiri yang sudah berjuang sampai saat ini.
11. Untuk teman saya Adinda Larasati yang sudah banyak membantu saya dalam penelitian skripsi ini.
12. Seluruh teman-teman di Prodi Ilmu Pemerintahan angkatan 2016 khususnya Ilmu Pemerintahan B, terimakasih atas suka dan duka nya selama di bangku perkuliahan, saling berbagi ilmu dan membantu dalam proses perkuliahan.
13. Teman-teman seperbimbingan saya Mei, Deri, Farida, Erika yang mau selalu bimbingan bareng bersama saya dan mensupport saya untuk terus mengerjakan skripsi.
14. Buat teman dekat saya, Melda, Filly, Fitrah dan Kurniawan terima kasih selama ini mau mendengarkan keluh kesah selama proses penyusunan skripsi ini dan terima kasih sudah membarikan motivasi dan masukan.
Pada prosesnya peneliti telah mengerahkan segala kemampuan dan telah berusaha sekuat tenaga agar skripsi ini dapat terselesaikan. Meskipun begitu, skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan tentunya membutuhkan berbagai masukan dari semua pihak. Sekian kata pengantar dari penulis, semoga skripsi ini berguna bagi seluruh orang yang membacanya.
Malang, 2021
ABSTRAK
Yenny Fitri Handayani, 201610050311091, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusif Tingkat SMP dalam Mewujudkan Kota Inklusif di Banjarmasin.
Pembimbing I : 1. Drs. Krishno Hadi, M.A. Pembimbing II : Yana Syafriana Hijri, S.IP.,M.IP.
Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang memberikan kesempatan bagi peserta didik berkebutuhan khusus untuk belajar bersama-sama dengan peserta didik lain. Pendidikan inklusi wajib dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Penyandang disabilitas usia sekolah di Banjarmasin ada 3.897 orang anak. Dari jumlah penyandang disabilitas usia sekolah hanya 39,2%, yang bersekolah baik itu di SLB dan di sekolah inklusif. Pada tahun 2018 jumlah anak penyandang disabilitas yang bersekolah di sekolah inklusif ada sekitar 817 orang anak. Sedangkan jumlah anak penyandang disabilitas yang bersekolah di SLB ada 545 orang anak. Pada tahun 2019 terdapat 52 sekolah inklusif, dan 7 sekolah untuk anak berkebutuhan khusus di Kota Banjarmasin. Permasalah dan hambatan yang mengakibatkan lebih dari 50% tidak menerima pendidikan formal, yaitu: kurangnya akses ke sekolah; anak-anak penyandang disabilitas lebih berpeluang untuk mengalami perundungan (bullying) di sekolah; keluarga dengan anak-anak penyandang disabilitas cenderung menyembunyikan anak-anak mereka di rumah; kurangnya guru yang memenuhi syarat dan fasilitas penunjang di sekolah inklusif; dan kurangnya fasilitas sekolah dan infrastruktur yang memadai untuk penyandang disabilitas.
Maka dari itu peneliti ingin mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi kebijakan pendidikan inklusif tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informasi didapatkan dari subjek penelitian yaitu dari Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin dan beberapa sekolah inklusif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kebijakan pendidikan inklusif tingkat SMP di Kota Banjarmasin sudah berjalan. Kepentingan dari adanya kebijakan pendidikan inklusif ini untuk memenuhi hak anak berkebutuhan khusus dalam bidang pendidikan. Manfaat yang diharapkan dari adanya pendidikan inklusif ini agar tidak ada deskriminasi lagi terhadap anak berkebutuhan khusus, dan anak berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan yang bermutu. Namum didalam pengimplementasian pendidikan inklusif di Kota Banjarmasin masih banyak kekurangannya. Sepertinya halnya pemenuhan GPK dalam pendidikan inklusif, dan masih kurangnya sarana dan prasarana yang tersedia untuk penyelenggaraan pendidikan inklusif di Kota Banjarmasin.
DAFTAR ISI
BERITA ACARA BIMBINGAN ... i
PERSEMBAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 LATAR BELAKANG ... 1 1.2 RUMUSAN MASALAH ... 5 1.3 TUJUAN ... 6 1.4 MANFAAT ... 6 1.5 DEFINISI KONSEPTUAL ... 7 1.6 KERANGKA BERFIKIR ... 10 1.7 DEFINISI OPERASIONAL ... 12 1.8 METODE PENELITIAN ... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 18
2.1 Penelitian Terdahulu ... 18
2.2 Kajian Pustaka/Teori ... 21
2.2.1 Pengertian Implementasi Kebijakan ... 21
2.2.2 Model Implementasi Kebijakan Menurut Grindle ... 22
2.2.3 Pengertian Pendidikan Inklusif ... 31
2.2.4 Tujuan Pendidikan Inklusi ... 34
2.2.5 Prinsip Pendidikan Inklusi ... 35
2.2.6 Komponen Keberhasilan Pendidikan Inklusif ... 36
2.2.7 Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus... 38
2.2.8 Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus ... 40
BAB III DESKRIPSI WILAYAH ... 42
3.1 Deskripsi Umum Kota Banjarmasin ... 42
3.1.2 Kondisi Geografi dan Topografi Kota Banjarmasin ... 44
3.1.3 Demografi Kota Banjarmasin ... 47
3.1.4 Sosial Kota Banjarmasin ... 51
3.2 Gambaran Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin ... 57
3.2.1 Gambaran Umum Dinas Pendidikan ... 57
3.2.2 Struktur ... 60
3.2.3 Tugas Pokok, dan Tata Kerja ... 60
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA ... 66
4.1. Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusif ... 69
4.1.1 Kepentingan yang Dipengaruhi... 69
4.1.2 Manfaat dari Pendidikan Inklusif ... 72
4.1.3 Ketepatan Penerapan Pendidikan Inklusif di Kota Banjarmasin .... 78
4.1.4 Pelaksanaan Pendidikan Inklusif... 84
4.1.5 Sumber daya yang disediakan dalam pendidikan inklusif ... 91
4.2. Peran Instansi dalam mendukung Pendidikan Inklusif ... 96
4.2.1 Kewenangan Instansi dalam Mewujudkan Pendidikan Inklusif ... 96
4.2.2 Karakteristik Instansi Dalam Mewujudkan Pendidikan Inklusif .... 98
4.2.3 Daya Tanggap dalam Pendidikan Inklusif ... 99
4.3. Permasalahan yang dihadapi ... 101
4.3.1 Kurangnya Guru Pendamping Khusus ... 101
4.3.2 Kurangnya Sarana dan Prasarana ... 102
BAB V PENUTUP ... 103
5.1 Kesimpulan ... 103
5.2 Saran ... 105
DAFTAR PUSTAKA ... 107
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Sekolah Inklusif di Banjarmasin ... 4
Tabel 1.2 Sekolah Inklusif Tingkat SMP di Banjarmasin ... 4
Tabel 2.1 Faktor-faktor dalam implementasi kebijakan ... 24
Tabel 3.1 Jumlah RW dan RT di Kota Banjarmasin menurut Kecamatan ... 44
Tabel 3.2 Luas Wilayah Menurut Kecamatan Kota Banjarmasin ... 45
Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Kota Banjarmasin Menurut Jenis Kelamin ... 47
Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Kota Banjarmasin Menurut Kecamatan ... 48
Tabel 3.5 Jumlah Penduduk Kota Banjarmasin Menurut Kelompok Umur ... 49
Tabel 3.6 Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid di Kota Banjarmasin ... 52
Tabel 3.7 Angka Partisipasi Murid (APM) ... 53
Tabel 3.8 Persentase Penduduk Usia 7-24 ... 53
Tabel 3.9 Jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Banjarmasin ... 54
Tabel 3.10 Jumlah Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) ... 54
Tabel 3.11 Jumlah Murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) ... 55
Tabel 3.12 Jumlah Fasilitas Kesehatan ... 56
Tabel 3.13 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut ... 57
Tabel 4.1 Dasar Hukum Pendidikan Inklisif ... 66
Tabel 4.2 Jumlah Siswa Inklusif di SMPN 10 ... 80
Tabel 4.3 Jumlah Siswa Inklusif di SMPN 23 ... 82
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Implementasi Kebijakan ... 30 Gambar 3.1 Peta Wilayah Kota Banjarmasin ... 43 Gambar 3.2 Struktur organisasi Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin ... 60
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, S. (2020). Hanya 3 Sekolah Inklusi yang di SK kan, Ternyata Ada 8 SMPN di Banjarmasin Tampung ABK. Tribunbanjarmasin.Com.
https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/02/25/hanya-3-sekolah-inklusi-yang-di-sk-kan-ternyata-ada-8-smpn-di-banjarmasin-tampung-abk
Abdulah, N. (2013). Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus. UNWIDHA.
Agustino, L. (2008). Dasar-dasar Kebijakan Publik. Alfabeta.
Barsihanor, & Anindia Rosyida, D. (2019). Implementasi Pendidikan Inklusi Pada Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Firdaus Banjarmasin. Jurnal Tarbiyatuna, 10(2), 147–166. https://doi.org/10.31603/tarbiyatuna.v10i2.2712
Direktorat Pendidikan Luar Biasa. (2003). Mengenal Pendidikan Terpadu/Inklusi. Ditjen Dikdasmen.
Dr. Sahya Anggara, M. si. (2014). Pengantar Kebijakan Publik. CV. Pustaka Setia.
Feis, I. (Imronah). (2009). Implementasi Kebijakan: Perspektif, Model dan Kriteria Pengukurannya. In Gema Eksos (Vol. 5, Issue 1). https://www.neliti.com/id/publications/218199/
Garnida, D. (2015). Pengantar Pendidikan Inklusif. Refika aditama.
Hadari, N. (2003). Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press.
Illahi, M. . (2003). Pendidikan Inklusif : konsep dan aplikasi. Ar- ruzz media.
Karya, B. (2018). IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSIF PADA SDN 9 PALANGKA DI KOTA PALANGKA RAYA. Jurnal MERETAS, 5(1), 29–43.
Lukitasari, S. W., Sulasmono, B. S., & Irian, A. (2017). Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusi. Kelola: Jurnal Manajeman Pendidikan, 4(2), 121–134.
Majid, N., Mandasari, Z., & Achmadi, M. (2018). Aksesibilitas Sekolah Inklusi di Kalimantan Selatan. Ombudsman Brief.
Manzilati, A. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma, Metode, dan Aplikasi. Universitas Brawijaya Press.
Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Nugroho, R. (2014). Public Policy. In Bumi Aksara. PT Elex Media Komputindo.
Nurwan, T. W. (2019). Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar. JESS (Journal of Education on Social Science), 3(2), 201–212. https://doi.org/10.24036/jess/vol3-iss2/176
Peraturan Menteri Pendidikan No. 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik Yang Memiliki Kelainan Dan Memiliki Potensi Kecerdasan Dan/atau Bakat Istimewa.
Pramudiana, I. D. (2017). IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSIF UNTUK ABK DI SURABAYA. Dimensi Pendidikan Dan
Pembelajaran, 5(1), 1–9.
http://journal.umpo.ac.id/index.php/dimensi/article/view/317
Reno Fernandes. (2017). ADAPTASI SEKOLAH TERHADAP KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSIF. Jurnal Socius: Journal of Sociology Research
and Education, 4(2), 117–125.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 Solichin, A. W. (2011). Pengantar Analisis Kebijakan Publik. UMM Press.
Silalahi, U. (2014). Metode penelitian sosial. Refika aditama.
Supriatini, Muhdi, & Yuliejantiningsih, Y. (2019). IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSI DI SEKOLAH DASAR NEGERI BOLO KABUPATEN DEMAK. Jurnal Manajemen Pendidikan, 8(3), 410– 425.
Stiawan, D. (2019). Kajian Implementasi Studi Matematika Pada Kelas Inklusi Di SMPN 10 Pekalongan. Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains & Matematika, 7(1), 1–9. https://doi.org/10.23971/eds.v7i1.1042
United Nations Educational, S. and C. O. (2019). KOTA BANJARMASIN: SEBUAH PROFIL KOTA RAMAH DISABILITAS (pp. 1–61). UNESCO.
Wahab, S. A. (2012). Analisis Kebijakan : Dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan Negara. Bumi Aksara.
Wanto, A. H., & Syahbana, A. A. (2017). Implementasi Program Banyuwangi Mengajar dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan (Studi pada Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi). Jurnal Ilmiah Administrasi Publik, 3(2), 149–159. https://doi.org/10.21776/ub.jiap.2017.003.02.8
