PERTANGGUNGJAWABAN NEGARA DALAM PENGGUNAAN CYBER WARFARE BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP HUKUM HUMANITER
INTERNASIONAL
Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret
Oleh
Vindi Aurelia Putri Adriyan NIM. E0016433
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2021
iii commit to user
iv
PERNYATAAN
Nama : Vindi Aurelia Putri Adriyan NIM : E0016433
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Penulisan Hukum
(Skripsi) berjudul PERTANGGUNGJAWABAN NEGARA DALAM
PENGGUNAAN CYBER WARFARE BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL merupakan murni hasil karya saya sendiri.
Hal-hal yang bukan karya saya dalam penulisan hukum (skripsi) ini diberi tanda sitasi dan dilampirkan di Daftar Pustaka. Apabila kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan penulisan hukum (skripsi) dan gelar yang saya peroleh dari penulisan hukum (skripsi) ini.
Surakarta, 22 Januari 2021 Yang membuat pernyataan,
Vindi Aurelia Putri Adriyan
v ABSTRAK
Vindi Aurelia Putri Adriyan. 2021. E0016433. PERTANGGUNGJAWBAN NEGARA DALAM PENGGUNAAN CYBER WARFARE BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL. Penulisan Hukum (Skripsi). Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.
Penulisan Hukum ini membahas mengenai Pertanggungjawaban Negara dalam Penggunaan Cyber Warfare berdasarkan prinsip-prinsip hokum humaniter internasional.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertanggungjawaban negara dalam penggunaan cyber warfare berdasarkan prinsip-prinsip hukum humaniter internasional.
Metode Penelitian yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah Pendekatan perundang-undangan dan Pendekatan konseptual. Penelitian ini menggunakan metode deduktif dimana studi mengenai pertanggungjawaban Negara dalam penggunaan cyber warfare berdasarkan prinsip hukum humaniter internasional dilakukan demi mencapai kesimpulan yang yang bersifat khusus yaitu mekanisme pertanggungajawaban Negara dalam penggunaan cyber warfare serta bentuk pertanggungjawaban negara dalam penggunaan cyber warfare.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, apabila terjadi suatu pelanggaran dalam penggunaan cyber war, negara korban dapat meminta pertanggungjawaban dengan mekanisme melalui Pengadilan Nasional atau melalui International Criminal Court (ICC) dengan mendirikan sebuah
International Criminal Tribunal for Cyberspace (ICTC) sebagai subdivisi dari
ICC yang khusus di bidang teknologi. Kedua, adapun bentuk
pertanggungjawabannya adalah dengan cara menuntut penghentian, assurances, dan guarantees of non-repetition, dengan tunduk pada sejumlah batasan tertentu terhadap aktifitas cyber, serta suatu Negara yang bertanggung jawab harus melakukan reparasi penuh atas luka yang diderita oleh Negara yang dirugikan sebagai akibat dari tindakan tidak sah secara internasional yang dilakukan dengan cara siber.
Kata Kunci: Pertanggungawajaban Negara, Cyber Warfare, Prinsip Hukum Humaniter Internasional
vi ABSTRACT
Vindi Aurelia PutriAdriyan. 2021. E0016433. STATE RESPONSIBILITY FOR THE USE OF CYBER WARFARE BASED ON PRINCIPLES OF INTERNATIONAL HUMANITARY LAW.Legal Writing (Thesis).Faculty of Law Universitas Sebelas Maret.
This legal writing is discusses State Responsibility in the Use of Cyber Warfare based on the principles of international humanitarian law. This study aims to analyze the state's accountability in the use of cyber warfare based on the principles of international humanitarian law.
The research method used in writing this law is a statutory approach and a conceptual approach. This research uses a deductive method where the study of the State's accountability in the use of cyber warfare based on the principles of international humanitarian law is carried out in order to reach specific conclusions, namely the State's accountability mechanism in the use of cyber warfare and the form of state accountability in the use of cyber warfare.
The results of this study indicate that: First, in the event of a violation in the use of cyber war, the victim state can hold a mechanism through the National Court or through the International Criminal Court (ICC) by establishing an International Criminal Tribunal for Cyberspace (ICTC) as a subdivision of ICC which is specialized in technology. Second, the form of responsibility is by demanding termination, assurances, and guarantees of non-repetition, subject to certain limitations on cyber activities, and a responsible State must make full reparations for the injuries suffered by the State which was injured as a result. of internationally illegal acts committed by cyber.
Keywords: State Responsibility, Cyber Warfare, International Humanitarian Law Principles.
vii Motto
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar
dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Q.S. Al Zalzalah: 6-7)
"Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat." (H. Oemar Said Tjokroaminoto)
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur, Penulis mempersembahkan karya ini kepada: Keluargaku, Ayah, Mama, dan Azriel atas segala kasih sayang dan dukungan
tiada henti.
Seluruh keluarga besar, yang telah memberikan dukungan. Pembimbing yang selalu membantu dan menyemangati. Almamater Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. WB
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT karena atas karunianya penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum (skripsi) yang berjudul “Pertanggungjawaban Negara Dalam Penggunaan Cyber Warfare Berdasarkan Prinsip-Prinsip Hukum Humaniter Internasional”.Skripsi ini merupakan tugas akhir dalam rangka pemenuhan syarat untuk menyelesaikan pendidikan Strata (S1) dan mencapai gelar akademis di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan tulisan ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa doa, bimbingan, dukungan dan bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya, semoga segala bantuan dan kebaikan yang diberikan pihak-pihak tersebut dibalas dengan lebih baik oleh Allah SWT, yakni kepada:
1. Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmani, S.M., MM., selaku Dekan
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta;
2. Ibu Diah Apriani Atika Sari, S.H., L.LM. selaku pembimbing penulisan
hukum (skripsi) yang telah memberikan ilmu, waktu, dan tenaga untuk membimbing dan berdiskusi dengan penulis dalam proses penyelesaian penulisan hukum (skripsi) ini.
3. Alm. Prasetyo Hadi Purwandoko, S.H.,M.S. yang memberikan
bimbingan dalam penulisan hukum (skripsi) ini dan membagikan ilmu serta nasihatnya kepada penulis;
4. PPH Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret yang telah membantu
proses administrasi penulisan skripsi ini;
x
5. Bapak Dona Budi Kharisma, S.H.,M.H. selaku Pembimbing Akademik
yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulis berkuliah.
6. Seluruh dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
beserta Civitas Akademik lainnya yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingannya kepada penulis selama penulis belajar di Kampus Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta;
7. Kedua Orang tua Penulis Bapak Adriyanus, S.P. dan Ibu Novi Susanti,
S.Pd., dan Adik Penulis Azriel Akbar Putra Adriyan yang selalu memberikan dukungan moril, semangat dan inspirasi yang tiada hentinya sehingga Penulis dapat merampungkan studi dan Skripsi ini.
8. Teman-teman penulis di International Law Commuity (ILC) FH UNS
yang sekarang telah bertransformasi menjadi Internastional Law
Student Association (ILSA) FH UNS, Himpunan Mahasiswa Islam
(HMI) FH UNS, dan Forum Silahturahmi Masasiswa Islam (Fosmi) FH UNS, yang menjadi tempat penulis berproses dan belajar organisasi selama di Fakultas Hukum UNS.
Demikian pengantar ini saya sampaikan.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.Semoga segala bentuk bantuan yang telah diberikan dibalas dengan ganjaran yang lebih baik oleh Allah SWT.Terakhir, semoga penulisan hukum (skripsi) ini dapat bermanfaat bagi kemajuan ilmu hukum internasional khususnya hukum lingkungan internasional.
Surakarta, 21 Januari 2021
Vindi Aurelia Putri Adriyan
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...i
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... ii
HALAMAN PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ...iv
ABSTRACT ... v
MOTTO ...vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 6 C. Tujuan Penelitian ... 6 D. Manfaat Penelitian ... 6 E. Metode Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori ... 13
1. Pengertian Hukum Humaniter Internasional ... 13
2. Penggunaan Cyber Wafare dalam Hukum Humaniter Internasional ... 22
3. Penggunaan The Tallinn Manual sebagai Pedoman Terhadap Penggunaan Cyber Warfare ... 28
4. Pertanggungjawaban Negara dalam Hukum Humaniter Internasional .... 37
B. Kerangka Pemikiran ... 43
xii BAB III PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pertanggungjawaban Negara Terhadap Pengunaan Cyber Warfare ... 45
A. The Breach of States International Obligations ... 45 1. Prinsip Pembedaan atau Distinction Principle dalam Cyber Warfare ... 46 2. Prinsip Proporsionalitas atau Proportionality Principle dalam Cyber
Warfare ... 53
3. Prinsip Superfluous Injury or Unnecessary Suffering dalam Cyber
Warfare ... 55
4. Prinsip Kehati-hatian atau Precautinary Principle dalam Cyber Warfare. ... 57 B. Attributable to a State ... 62
C..Mekanisme Pertanggungjawaban Negara dalam Penggunaan Cyber
Warfare ... 66 1. Mekanisme Pertanggungjawaban Negara berdasarkan Konvensi Jenewa 1949 dan Protokol Tambahannya ... 66 2. Mekanisme Pertanggungjawaban melalui Pengadilan Internasional ... 68 D. Bentuk Pertanggungjawaban Negara dalam Penggunaan Cyber Warfare ... 72 1. Menuntut Penghentian, Assurances, dan Guarantees of Non-repetition dengan tunduk pada sejumlah batasan tertentu terhadap aktifitas Cyber .. 72 2. Suatu Negara harus bertanggungjawab melakukan reparasi penuh atas luka yang di derita oleh Negara yang dirugikkan sebagai akibat dari tindakan tidak sah secara Internasional yang dilakukan dengan cara cyber. . ... 73
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ... 75 B. SARAN ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 77
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Website Nasional Georgia yang diserang ...27 Tabel 2: Kesesuaian antara The Tallinn Manual 1.0 dan The Tallin Manual 2.0 ...36