• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADITIA DAMAYANTI NPM PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2014 ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ADITIA DAMAYANTI NPM PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2014 ABSTRACT"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN EFEKTIF TERHADAP

MOTIVASI KERJA KARYAWAN

(Suatu Penelitian Terhadap Karyawan Bagian Jaringan di PT. PLN (PERSERO) Kota Tasikmalaya)

ADITIA DAMAYANTI NPM. 103402011

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA

2014

ABSTRACT

EFECTIVE LEADERSHIP INFLUENCE ON EMPLOYEE

MOTIVATION

(A Research of Employee Network at

PT. PLN (PERSERO) Tasikmalaya City)

Compiled:

ADITIA DAMAYANTI NPM. 103402011

Guidance: H. Epi Dani Harison

Yuyun Yuniasih

The aim of this research is to identify and analyze the extent to wich effective leadership influence on employee motivation in PT PLN (Persero) Tasikmalaya City.

The research method used is a survey method while the data collection technique is done through questionnaires and interviews. This research used cencus techniques where the sampled population is employee at PT. PLN (PERSERO) Tasikmalaya City as many as 20 respondents. The tool analyze used is a simple linear regression analysis and t test with the help of SPSS 16.00.

The result showed that effective leadership has positive influence on employee motivation in PT PLN (Persero) Tasikmalaya City. Employee responses about effective leadership and employee motivation included in the classification of good.

.

(2)

ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN EFEKTIF TERHADAP

MOTIVASI KERJA KARYAWAN

(Suatu Penelitian Terhadap Karyawan Bagian Jaringan di PT. PLN (PERSERO) Kota Tasikmalaya)

Oleh:

ADITIA DAMAYANTI NPM. 103402011

Pembimbing: H. Epi Dani Harison

Yuyun Yuniasih

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana pengaruh Kepemimpinan Efektif terhadap Motivasi Kerja karyawan di PT. PLN (Persero) Kota Tasikmalaya.

Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode survey sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan wawancara. Dalam penelitian ini digunakan teknik sensus dimana populasi yang diteliti dijadikan sampel seluruhnya yaitu karyawan di PT PLN (Persero) Tasikmalya yang berjumlah 20 orang karyawan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dan uji t dengan bantuan SPSS 16,00.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemimpinan Efektif memiliki pengaruh positif terhadap Motivasi Kerja karyawan di PT. PLN (Persero) Kota Tasikmalaya. Tanggapan karyawan mengenai kepemimpinan efektif dan motivasi kerja karyawan termasuk dalam klasifikasi baik.

Kata kunci : Kepemimpinan Efektif, Motivasi Kerja.

PENDAHULUAN

Kepemimpinan yang dimiliki setiap manajer diharapkan kepemimpinan yang baik dan efektif. Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Kesuksesan atau kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh banyak hal, salah satunya adalah kepemimpinan yang berjalan dalam organisasi tersebut. Kepemimpinan yang dimiliki setiap manajer diharapkan kepemimpinan yang baik dan efektif.

Pemimpin juga perlu mempertimbangkan upaya memotivasi karyawan untuk mendorong karyawan mau bekerja giat dan optimal untuk mencapai tujuan perusahaan.

(3)

Motivasi karyawan dipengaruhi oleh faktor-faktor akan keberhasilan pelaksanaan karyawan dalam bekerja, pengakuan akan keberhasilan dalam bekerja, tanggung jawab, dan pengembangan karyawan. Faktor – faktor tersebut dipengaruhi oleh kepemimpinan setiap pemimpin.

Dilihat dari permasalahan pokok yang biasanya terjadi yaitu Gaya Kepemimpinan yang tidak sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga berdampak kepada Motivasi kerja karyawan. Oleh karena itu perlu diketahui gaya kepemimpinan yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan, motivasi yang dicapai karyawan, besarnya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan dan hambatan-hambatan yang dihadapi. (Rahmat Taufik : 2013).

Fenomena tinggi rendahnya motivasi karyawan diprediksi oleh menurunnya pelayanan terhadap masyarakat, berkurangnya kepercayaan karyawan terhadap pemimpin, dan kompetensi karyawan. Apabila motivasi bekerja karyawan rendah maka kinerja karyawan akan menyusut seakan-akan kemampuan yang mereka miliki rendah. Motivasi juga menggambarkan hubungan antara harapan dan tujuan dengan hal yang dilakukan untuk mendorong seseorang melakukan sesuatu dengan motivasi yang bersifat positif dan negatif yang dapat digunakan seorang pemimpin agar karyawan mau bekerja giat dan optimal untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam hal ini terlihat Motivasi karyawan dapat dipengaruhi oleh Gaya Kepemimpinan yang berjalan di perusahaan. (Rifky Budi Setiawan : 2010)

Sejalan dengan uraian diatas, PT. PLN (Persero) Tasikmalaya merupakan salah satu perusahaan BUMN dan bergerak dibidang kelistrikan. Salah satu tujuan utama perusahaan ini adalah melayani kebutuhan masyarakat dalam jasa kelistrikan. Perusahaan selalu berusaha dalam peningkatan motivasi kerja karyawan. Jika motivasi karyawan meningkat diharapkan prestasi dan produktivitas karyawan juga akan meningkat dan sudah pasti kepuasan masyarakat atas pelayanan jasa dari perusahaan akan terpenuhi. Oleh karena itu semua faktor yang mempengaruhi motivasi akan bermuara pada kepemimpinan atasannya.

Sejauh ini belum diketahui seberapa besar kepemimpinan yang efektif dapat berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan di PT PLN (Persero) Tasikmalaya khususnya di bagian jaringan. Oleh karena itu perlu kiranya dilakukan penelitian untuk

(4)

mengetahui sejauh mana pengaruh kepemimpinan seseorang terhadap motivasi kerja karyawan.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis Kepemimpinan di PT PLN (Persero) Tasikmalaya, Motivasi kerja karyawan di PT PLN (Persero) Tasikmalaya, dan Pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan di PT PLN (Persero) Tasikmalaya.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Menurut Masri Singarimbun (2003:3) metode survey yaitu penelitian dengan cara mengambil sampel populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian dari subjek yang mewakili populasi. Dalam penelitian ini digunakan teknik sensus dimana populasi yang diteliti dijadikan sampel seluruhnya yaitu karyawan bagian jaringan di PT PLN (Persero) Tasikmalya yang berjumlah 20 orang karyawan. Data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner tentang tanggapan responden terhadap kepemimpinan dan motivasi kerja karyawan.

Objek Penelitian

Sasaran objek penelitian ini adalah karyawan di PT PLN (persero) Tasikmalaya bagian jaringan. Ruang lingkup penelitian ini hanya sampai pada pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan.

Teknik Pengumpulan data

Jenis data menurut Suharsimi Arikunto (2006:129) data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data atau responden dimana penelitian ini dilaksanakan. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan mempelajari dan mengumpulkan dokumen perusahaan yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti.

Metode Pengumpulan Data

1. Angket atau Kuesioner (Questionnaires)

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal – hal yang

(5)

dia ketahui. Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup artinya sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

2. Wawancara

Interview atau wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku, jurnal, majalah dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian ini.

Teknik Analisis Data Uji Validitas

Validitas menunjukan sejauhmana suatu alat pengukur mengukur apa yang ingin diukur. Suatu alat ukur yang valid, mempunyai validitas tinggi sebaliknya alat ukur yang kurang valid berarti mempunyai tingkat validitas yang rendah. Untuk mengetahui tingkat validitas suatu alat ukur maka dilakukan uji validitas dengan cara menghitung korelasi dari masing – masing pernyataan melalui total skor dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

=

(Suharsimi Arikunto, 2006:276) Keterangan:

r = Koefisien korelasi n = Jumlah responden

x = Skor salah satu pertanyaan y = Total skor pernyataan

Prosedur uji validitas yang membandingkan rhitung dengan rtabel yaitu angka kritik table korelasi pada derajat kebebasan (dk = n-2) dengan taraf signifikansi = 5%. Kriteria pengujian:

Jika lebih besar , maka pernyataan tersebut valid. Jika lebih kecil , maka pernyataan tersebut tidak valid.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipakai atau dapat diandalkan. Atau menunjukan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang

(6)

sama. Dengan menggunakan teknik belah dua untuk menghitung reliabilitas tersebut maka variabel pada kuesioner tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah total penjumlahan item pernyataan ganjil dan kelompok kedua adalah total penjumlahan item pernyataan genap. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

(Suharsimi Arikunto, 2006:180) Keterangan:

= Angka reliabilitas keseluruhan item

= Angka koefisien belahan ganjil dan belahan genap

Dari hasil perhitungan tersebut maka kaidah keputusannya adalah: Jika lebih besar , maka pernyataan reliabel

Jika lebih kecil , maka pernyataan tidak reliabel

Untuk mempermudah perhitungan uji reliabilitas dan validitas akan menggunakan spss versi 16.

Alat analisis

Data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada objek penelitian kemudian akan dianalisis. Adapun langkah – langkah analisis sebagai berikut:

1. Melakukan pengukuran dengan persentase X =

(Sugiyono, 2001:146)

Keterangan:

X = Jumlah presentasi jawaban F = Jumlah jawaban atau frekuensi

N = Jumlah responden

Untuk mengukur besarnya variabel kepemimpinan (X) dan motivasi kerja (Y) akan dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang berisi pernyataan positif dan negatif dengan nilai berupa skor yang berskala ordinal. Skor penilaian ditonasikan pada tabel di bawah ini:

(7)

Nilai Predikat Positif dan Negatif No Skala Skor 1 Sangat Setuju 5 2 Setuju 4 3 Kurang Setuju 3 4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Setelah diketahui jumlah nilai dari keseluruhan sub variabel maka dapat ditentukan intervalnya yaitu sebagai berikut:

NJI =

(Sugiyono, 2001:156) Keterangan:

NJI = Nilai jenjang interval untuk menentukan sangat tertinggi, tinggi, sedang rendah atau sangat rendah suatu variabel.

2. Metode Successive Interval

Variabel yang berskala ordinal terlebih dahulu harus diubah menjadi data yang berskala interval dengan menggunakan Metode Successive Interval, langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Mencari f (frekuensi) responden yang memberikan jawaban. b. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya n (jumlah responden).

c. Hitung proporsi kumulatifnya dengan menggunakan tabel normal baku, sehingga ditemukan nilai Z untuk setiap kategori.

d. Hitung nilai interval (SV = Scale Value).

e. Transformasi Scale Value yaitu SV = + (SV Min)1

Transformasi data diatas akan dilakukan dengan menggunakan Program Aplikasi Microsoft Exel 2007.

3. Analisis Regresi

Untuk mengukur pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja digunakan statistik yaitu analisis regresi sederhan dengan rumus sebagai berikut :

Y = a + bX

(Suharsimi Arikunto, 2006:295)

No Skala Skor

1 Sangat Tidak Setuju 1

2 Tidak Setuju 2

3 Kurang Setuju 3

4 Setuju 4

(8)

Keterangan:

Y= Variabel dependen a = Konstanta

b = Koefisien regresi sederhana X = Variabel independen

Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara variabel X dan variabel Y. Untuk perhitungan alat analisis regresi sederhana akan digunakan SPSS versi 16.

4. Koefisien Korelasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana keeratan hubungan (r) antara variabel X dengan variabel Y. Untuk perhitungan koefisien korelasi akan digunakan SPSS versi 16.

5. Koefisien Determinasi

Untuk menghitung besarnya presentasi pengaruh variabel X terhadap variabel Y maka digunakan analisis koefisien determinasi. Untuk perhitungan koefisien determinasi (r square) akan digunakan SPSS versi 16.

6. Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian akan dianalisis secara kuantitaif. Dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan.

PEMBAHASAN Kepemimpinan Efektif

Kepemimpinan merupakan bagian daripada manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Untuk menjadi seorang pemimpin tidaklah harus menjadi seorang manajer. Tapi idealnya seorang manajer adalah seorang pemimpin. Seorang manajer bekerja menggunakan kepemimpinan manajerial. Kepemimpinan manajerial adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan – kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Sedangkan kepemimpinan itu sendiri adalah kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai sasaran.

Menurut Indriyo Gitosudarmo dan I nyoman Sudita dalam buku Danang Sunyoto (2012:34), kepemimpinan adalah sebagai suatu proses memengaruhi aktivitas

(9)

dari individu atau kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Berdasarkan pendekatan studi kepemimpinan tidak ada gaya kepemimpinan yang terbaik untuk semua situasi. Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang cocok dengan memperhatikan berbagai macam faktor. Kepemimpinan yang sukses atau berhasil belum tentu efektif karena sukses berbeda dengan efektif. Seorang pemimpin mungkin saja sukses tetapi tidak efektif.

Pelaksanaan Kepemimpinan Efektif di PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kepemimpinan yang berjalan di PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya sudah cukup baik. Untuk mengetahui sejauh mana kepemimpinan efektif yang berjalan di PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya dapat dilihat dari kuesioner terdiri dari 6 pernyataan yang telah disebarkan kepada 20 orang karyawan bagian jaringan.

Tabel 2

Rekapitulasi Kepemimpinan Efektif di PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya

No Uraian Skor yang

ditargetkan

Skor yang dicapai

Kriteria

1 Pemimpin memberikan pengarahan 20 × 5 =100 96 Sangat Baik

2 Pemimpin memiliki keinginan untuk sukses 20 × 5 = 100 97 Sangat Baik

3 Pemimpin yang cerdas dan kreatif mampu

menguraikan deskripsi pekerjaan, menemukan ide-ide baru, dan memiliki kebijakan dalam aturan

20 × 5 = 100 89 Sangat Baik

4 Pemimpin tegas dalam membuat keputusan dan

memecahkan masalah

20 × 5 = 100 72 Baik

5 Pemimpin memiliki kepercayaan diri 20 × 5 = 100 94 Sangat Baik

6 Pemimpin memiliki inisiatif dan inovasi baru 20 × 5 = 100 82 Baik

Jumlah 600 530

Keterangan:

Nilai tertinggi : 20 × 6 × 5 = 600 Nilai terendah: 20 × 6 × 1 = 120 Jumlah kriteria pernyataan = 5

(10)

NJI

=

= = 96

Klasifikasi penilaian Variabel X adalah sebagai berikut:

Dari perhitungan terhadap tanggapan karyawan mengenai kepemimpinan efektif adalah sebesar 530 hal ini termasuk dalam kategori sangat baik. Kepemimpinan merupakan kemampuan seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja untuk mempermudah pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. Dari hasil analisis jawaban responden yaitu karyawan PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya mengenai kepemimpinan sudah berjalan dengan baik dan efektif. Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan membaca situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dan mampu memenuhi tuntutan situasi tersebut.

Motivasi Kerja Karyawan PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya

Perilaku seseorang dipengaruhi dan dirangsang oleh keinginan, pemenuhan kebutuhan serta tujuan dan kepuasannya.rangsangan timbul dari dalam dan dari luar. Rangsangan ini akan menciptakan dorongan pada seseorang untuk melakukan aktivitas. Pengertian motivasi menurut Berelson dan Steiner dalam buku Danang Sunyoto (2012:11) adalah suatu usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang supaya mengarah tercapainya tujuan organisasi.

Motivasi adalah dorongan dalam diri seseorang untuk bertindak agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Merupakan suatu kewajiban perusahaan dalam meningkatkan motivasi kerja setiap karyawannya agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai yang ditetapkan sebelumnya. Setiap orang ingin memiliki dorongan positif dan diperlukan bantuan orang lain untuk memotivasinya. Untuk mengetahui sejauh mana

Nilai Klasifikasi Penilaian

120 – 216 Tidak Baik

217 – 313 Kurang Baik

314 – 410 Cukup Baik

411 – 507 Baik

(11)

motivasi kerja karyawan di PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner terdiri dari 8 peryataan kepada 20 orang karyawan.

Rekapitulasi Motivasi Kerja karyawan di PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya

No Uraian Skor yang

ditargetkan

Skor yang dicapai

Kriteria

1 Perasaan senang dalam bekerja 20 × 5 =100 96 Sangat Baik

2 Bekerja Keras 20 × 5 = 100 88 Sangat Baik

3 Disiplin 20 × 5 = 100 83 Baik

4 Ketelitian 20 × 5 = 100 81 Baik

5 Keinginan belajar hal – hal baru 20 × 5 = 100 82 Baik

6 Optimis 20 × 5 = 100 85 Baik

7 Keberhasilan dalam bekerja 20 × 5 = 100 87 Sangat Baik

8 Kepuasan kerja 20 × 5 = 100 87 Sangat Baik

Jumlah 800 689

Keterangan:

Nilai tertinggi : 20 × 8 × 5 = 800 Nilai terendah: 20 × 8 × 1 = 160 Jumlah kriteria pernyataan = 5

NJI

=

= = 128

Dari perhitungan tabel 4.19 terhadap tanggapan karyawan mengenai motivasi kerja adalah sebesar 689 hal ini termasuk dalam kategori sangat baik. Motivasi kerja karyawan adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk

(12)

bertindak. Perusahaan sudah memiliki karyawan yang mempunyai motivasi kerja tinggi. Hal ini terlihat dari perasaan senang yang dimiliki setiap karyawan dalam bekerja, keberhasilan dalam bekrja, karyawan selalu bekerja keras, karyawan memiliki rasa optimis dan sikap ketelitian, dan berbagai macam faktor yang dapat menunjukkan motivasi tinggi telah dimiliki karyawan untuk bekerja. Dari hasil analisis jawaban responden yaitu karyawan PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya mengenai motivasi kerja sudah dicapai dengan baik.

Analisis Pengaruh Kepemimpinan Efektif Terhadap Motivasi Kerja Pada Karyawan PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya

Analisis Regresi Linier Sederhana

Untuk melihat pengaruh langsung variabel X yaitu kepemimpinan efektif terhadap variabel Y yaitu motivasi kerja karyawan PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya dapat dilihat dari tabel output SPSS pada tabel Coefficients terlampir. Dari tabel Coefficients maka didapat suatu persamaan regresi yaitu :

Y = 10.357+ 0,905 X Dimana: Y = Motivasi Kerja X = Kepemimpinan Efektif a = 10,357 b = 0,905

Persamaan regresi tersebut menyatakan bahwa variabel X (Kepemimpinan Efektif) memberikan pengaruh positif pada variabel Y (Motivasi Kerja), yang berarti bahwa pengaruh dari Kepemimpinan Efektif terhadap Motivasi Kerja memiliki kriteria positif. Setiap kenaikan Motivasi Kerja sebesar satu satuan, maka Motivasi kerja naik sebesar 0,905.

Koefisien Determinasi

Dari tabel model summary diperoleh angka r sebesar 0,720. Hal ini berarti bahwa antara kepemimpinan efektif dan motivasi kerja memiliki keeratan hubungan sebesar 0,720. Untuk mencari (Rsquare) diperoleh dari pengkuadratan koefisien korelasi (r) yaitu 0,720 × 0,720 = 0,518. Nilai koefisien korelasi r = 0,720 bandingkan dengan tabel interpretasi berikut:

(13)

0,00 - 0,199 = sangat rendah 0,20 - 0,399 = rendah 0,40 - 0,599 = sedang 0,60 - 0,799 = kuat 0,80 - 1,000 = sangat kuat

Karena nilai r = 0,720 berada di antara nilai 0,60 – 0,799 maka dapat disimpulkan hubungan antara kepemimpinan efektif (X) dengan motivasi kerja (Y) kuat. Hal ini menunjukkan dengan berjalannya kepemimpinan efektif maka pemimpin di perusahaan diharapkan mampu meningkatkan motivasi kerja karyawan, agar karyawan terdorong untuk bertindak sesuai arahan untuk mempermudah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dari hasil perhitungan didapat Rsquare 0,518 atau 51,8% artinya Kepemimpinan Efektif yang dilaksanakan di PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya berpengaruh positif sebesar 51,8% terhadap motivasi kerja karyawan dengan Standar Error of Estimate (standar penyimpngan) sebesar 1,252. Sedangkan sisanya yaitu 100% - 51,8% = 48,2% motivasi kerja karyawan di PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti di luar kepemimpinan efektif.

Pengujian Hipotesis

Dari tabel Coefficients diketahui bahwa t hitung adalah sebesar 4.399 sedangkan t tabel diperoleh dengan tingkat keyakinan 95% dan derajat kebebasan (dk) adalah 20 – 2 = 18 sebesar 1,73.

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Ho = Kepemimpinan efektif tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja dan Ha = Kepemimpinan efektif berpengaruh signifikan terhadap Motivasi kerja karyawan. Berdasarkan hasil perhitungan ternyata t hitung lebih besar daripada t tabel ( t tabel < t hitung ) atau 1,73 < 4,399 maka (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% Kepemimpinan efektif berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap Motivasi kerja karyawan.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kepemimpinan efektif yang berjalan di PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya memiliki pengaruh atas kenaikan maupun menurunnya motivasi kerja karyawan. Kepemimpinan efektif merupakan kemampuan yang dimiliki pemimpin untuk dapat mengarahkan bawahannya, oleh karena itu pemimpin harus mampu meningkatkan motivasi kerja

(14)

karyawan agar karyawan dapat terdorong untuk bertindak atau bekerja sesuai dengan arahan. Pada akhirnya motivasi kerja karyawan yang semakin tinggi akan sangat mempengaruhi dan memudahkan tercapainya tujuan perusahaan atau organisasi.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh Kepemimpinan efektif terhadap Motivasi kerja karyawan di PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kepemimpinan yang berjalan di PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya sudah berjalan dengan baik dan efektif. Hal ini dapat terlihat dari jumlah skor kepemimpinan efektif adalah sebesar 530 dan dilihat dari jawaban responden terhadap pernyataan pemimpin memiliki keinginan untuk sukses dengan skor tertinggi sebesar 97 termasuk kategori sangat baik. Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan membaca situasi yang dihadapi dan memenuhi tuntutan situasi tersebut serta mampu memberikan pengarahan tugas dengan jelas.

2. Motivasi kerja yang dicapai oleh karyawan di PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya secara keseluruhan sudah baik. Dapat terlihat dari jumlah skor motivasi kerja karyawan adalah sebesar 689 dan skor tertinggi sebesar 96 dari jawaban responden mengenai perasaan senang yang dimiliki oleh karyawan termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini ditinjau dari karyawan menyukai pekerjaan yang dia kerjakan, keberhasilan kerja yang dicapai oleh karyawan, dan berbagai macam faktor yang dapat menunjukkan motivasi kerja karyawan tinggi untuk bekerja.

3. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana memiliki kriteria positif yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan efektif terhadap motivasi kerja karyawan di PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya. Dengan kata lain pemimpin telah mampu untuk mempengaruhi dan mengarahkan bawahannya, sehingga mereka mau bekerja dengan optimal. Hal ini menunjukkan semakin baik kepemimpinan efektif yang berjalan di perusahaan atau organisasi maka semakin meningkatkan motivasi kerja karyawan.

(15)

Saran

Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan, adapun saran yang dapat diberikan mengenai pengaruh kepemimpinan efektif terhadap motivasi kerja karyawan di PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya sebagai berikut:

1. Melihat skor yang terkecil dari jawaban responden mengenai pernyataan pemimpin tegas dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah dengan skor sebesar 72 maka disarankan agar setiap pemimpin di PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya dapat membuat keputusan dan mengambil alternatif pemecahan masalah lebih tegas, karena ketegasan pemimpin dalam mengambil keputusan sangat berpengaruh terhadap motivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan.

2. Melihat skor yang terkecil dari jawaban responden mengenai pernyataan sikap ketelitian yang dimiliki karyawan dengan skor 81 maka disarankan setiap karyawan harus memiliki sikap ketelitian dalam menyelesaikan tugasnya. Dalam hal ini pemimpin harus mampu mengarahkan karyawan agar memiliki sikap ketelitian dalam bekerja, karena pada dasarnya seluruh karyawan ingin mendapatkan arahan dari pemimpinnya. Dengan demikian karyawan dapat memiliki sikap ketelitian dalam bekerja secara langsung menunjukkan motivasi kerja karyawan tinggi untuk menyelesaikan tugas lebih baik dan optimal.

3. Pengaruh kepemimpinan efektif terhadap motivasi kerja karyawan di PT PLN (Persero) Kota Tasikmalaya harus tetap dipertahankan dan penting untuk ditingkatkan. Berdasarkan keseluruhan skor yang dicapai dari jawaban responden mengenai pernyataan kepemimpinan efektif dan motivasi kerja sudah baik, diharapkan dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Prabu Mangkunegara. 2005.Sumber Daya Manusia perusahaan. Remaja Rosda karya:Bandung

Danang Sunyoto. 2012. Teori, Kuesioner, dan Analisis Data Sumber Daya Manusia (praktek penelitian). Cetakan pertama. Yogyakarta:CAPS.

Flippo Edwin B. 2002. Manajemen Personalia. Edisi 7. Terjemahan Moh. Mas’ud. Jakarta:Erlangga.

(16)

Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (Editor) 2003. Metode Penelitian Survey. PT Pustaka LP3ES Indonesia Anggota IKAPI.

Rifky Budi Setiawan. 2010. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT. PLN (Persero) Kantor Wilayah Sumatera Utara” .

Sumatera Utara: USU Institutional Repository SP Management.

Rahmat, Taufik. 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara VIII Bagjanagara Kec. Salopa Kab. Tasikmalaya. Jurnal Universitas Siliwangi. Tasikmalaya.

Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi, Bandung:Alfabeta.

Suharsimi Arikunto Prof. Dr. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta:Rineka Citra.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pernyataan keempat (Saya tertarik untuk mempelajari lebih banyak tentang Korean Wave untuk berwirausaha) memperlihatkan jumlah responden yang sangat

Hasil analisis deskriptif yang dilakukan peneliti membuktikan bahwa pada Kualitas Informasi Akuntansi memiliki skor tanggapan responden sebesar 67,45% dan berada

Berdasarkan distribusi jawaban responden terhadap variabel persepsi manfaat, terdapat 19 orang responden dengan persentase sebesar 25 persen menjawab tidak setuju

Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk memasukkan variabel lain, selain yang digunakan dalam penelitian ini sehingga lebih dapat mengukur sebab-sebab yang

Tujuan dan pengukuran Balance Scrorecard bukan hanya pada pengukuran finansial dan non finansial, melainkan hasil dari suatu proses atas bawah (top-down) yang

Industri keripik gadung merupakan bentuk industri rumah tangga (home industry) dengan skala relatif kecil yang perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan karena dapat

Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan metode grafik Scatterplot (data Terlampir). Dari Grafik tersebut dapat diketahui bahwa tidak terjadi

Memilih salah satu jawaban yang tersedia dengan cara tanda cek √ pada salah satu jawaban yang paling tepat dan sesuai dengan pendapat Saudara / I, dengan ketentuan yaitu pernyataan