• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN PADA TN. T DI RUANG TERATE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN PADA TN. T DI RUANG TERATE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

i

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

RASA AMAN DAN NYAMAN PADA TN. T DI RUANG

TERATE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Pendidikan Ahli Madya Keperawatan

Disusun Oleh :

WORO AISYAH NURLIANA A0130837

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

(2)
(3)
(4)

iv Program Studi DIII Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong Karya Tulis Ilmiah, Agustus 2016

Woro Aisyah Nurliana1, Dadi Santoso2, M.Kep. ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN PADA TN. T DI RUANG TERATE RUMAH SAKIT

UMUM DAERAH DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Latar Belakang : Setiap tahun diperkirakan terdapat 20 juta kasus prosedur bedah mengenai hernia inguinalis. Penderita hernia setiap tahunnya diperkirakan selalu mengalami peningkatan untuk berbagai usia, mulai dari anak-anak sampai dengan lansia.

Tujuan Umum : Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk menjabarkan asuhan keperawatan pemenuhan rasa aman dan nyaman yang diberikan pada pasien dengan Hernia Inguinalis paska pembedahan.

Asuhan Keperawatan : Saat dikaji pada tanggal 10 Juni 2016, pasien mengatakan merasa nyeri di daerah luka post operasi. Nyeri bertambah jika batuk dan berkurang jika istirahat. Nyeri seperti ditusuk-tusuk, datang sewaktu-waktu, skala nyeri 7. Pasien tampak memasang wajah topeng, meringis, memegangi daerah luka post operasi. Pemeriksaan tanda-tanda vital hasilnya tekanan darah 126/70 mmHg, nadi 100 kali/menit, pernapasan 16 kali/menit, dan suhu 36,8oC. Intervensi dan implementasi yang dilakukan adalah memberikan terapi relaksasi dengan napas dalam dan massage, terapi injeksi Ketorolak 30 mg, monitor tanda-tanda vital, istirahat, dan nyeri. Evaluasi tanggal 11 Juli 2016 pasien melaporkan nyeri sudah berkurang menjadi skala 5. Pasien masih nampak meringis saat berjalan menuju kamar mandi dan memegangi bagian perutnya. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu tekanan darah 120/89 mmHg, nadi 82 kali/ menit, pernafasan 18 kali/menit, dan suhu 36,7oC. Kesimpulan masalah nyeri akut teratasi.

Kata kunci : nyeri akut, hernia, post operasi, relaksasi Daftar Pustaka : 2006-2016

1 Mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

(5)

v Diploma III Nursing Study Program

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong Nursing Care Report, August 2016

Woro Aisyah Nurliana1, Dadi Santoso2, M.Kep.

ABSTRACK

NURSING CARE TO FULFILLING SAFE AND COMFORT NEEDS TO MR. T IN TERATE WARD IN THE DR. SOEDIRMAN HOSPITAL OF

KEBUMEN

Back ground : Every year is predicted there are 20 million surgical procedure

cases about hernia inguinal. Hernia’s patient is predicted always increase in every year for all of age’s stages, starting from children to the old.

Purpose : The purpose of this report for explaining about nursing care of safe and

comfort needs fulfillment to hernia’s patient post of surgical.

Nursing Care : The assessment hasbeen done in tenth of June 2016, the patient said that he felt pain in the surgical wound. Pain increased when he was cough and decrease when he was rest. Pain felt like a stab, it come suddenly, pain scale was 7. Patient looked making a grimace and hold on the surgery areas. The vital sign assessment result are blood pressure 126/70 mmHg, pulse 100x/minutes, respiration rate 16x/minutes, temperature 36,8oC.The interventions and implementations that it has been done : gave relaxation therapy with deep breath exercise and massage, injection therapy of Ketorolac 30 mg, monitor the vital signs, time to rest, and pain. The evaluation in eleventh of June 2016, patient said that the pain has decreased, pain scale was 5. Patient still looked making a grimace when he walk to bathroom and hold on his hand on his stomach. The vital sign assessment result were blood pressure 120/89 mmHg, pulse 82x/minutes, respiration rate 18x/minutes, temperature 36,7oC. The conclusion is the acute pain can be overcome.

Keywords : acute pain, hernia, post of surgical, relaxation Bibliography : 2006-2016

1 Student of Diploma III Nursing Study Program in Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, this report has done.

Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyusun laporan yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman Pada Tn. T di Ruang Terate Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedirman Kebumen” ini. Penulisan ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di jenjang Diploma III Keperawatan.

Penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan tugas akhir ini, karena tanpa adanya bantuan dan bimbingan mereka tentu sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada :

1. M. Madkhan Anis, S.Kep.Ns. selaku Ketua STIKes Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menempuh kegiatan perkuliahan dan praktek klinik keperawatan.

2. Sawiji, S.Kep.Ns., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Diploma III Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan bimbingan dan dukungan baik di dalam perkuliahan maupun ekstrakurikuler especially in English Club.

3. Dadi Santoso, M.Kep. selaku Pembimbing Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan arahan serta bimbingan dalam penyusunan tugas akhir ini. Thanks for all of your advises, Sir.

(7)

vii

5. Segenap Tim Penguji Ujian Akhir Komprehensif Program Studi Diploma III Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong dan RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

6. Seluruh Dosen dan staff STIKes Muhammadiyah Gombong, khususnya Program Studi Diploma III Keperawatan, yang telah memberikan ilmu, bimbingan, serta bantuan selama penulis menempuh pendidikan Diploma III Keperawatan.

7. Pasien Tn. T dan keluarga yang telah bersedia penulis rawat selama menjalani perawatan di Ruang Terate RSUD Dr. Soedirman Kebumen. 8. Mbah Putri dan Eyang Deden atas semua bimbingan dan bantuan baik

secara moriil dan materiil selama menempuh pendidikan sejak sekolah dasar sampai dengan pendidikan tinggi.

9. Mama (Siti Khotijah) dan Bapa (Warsito) for your quality time, prays, and loves for me yang selalu diberikan sejak kecil sampai saat ini. You always try to be there in my best and worst days.

10. All of my families at home (Pakdhe Purwono, Budhe Dangimah, Yuniar Tri

Lestari, dan Maya Nuraida) tuk selalu mendampingi, merawat, dan menemani penulis selama di rumah.

11. Bayu Dwi Yulian as my the one younger brother.

12. Aditya Diki Kurniawan for loving me. It’s a great pleasure to have you as my partner in life. Thank you.

13. Tri Utami Wahyuni, Yuyun Tity Wahyuni, Dwi Iswanti, Rizma Sugesti, Teguh Purnomo, Wahyudi Candra, dan Triyanto for being my great supporter and motivator.

14. Teman-teman mahasiswa Diploma III Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong angkatan 2013, thanks and success for us !

(8)

viii

Mohon maaf penulis sampaikan apabila ada kekurangan baik dalam penulisan ataupun penggunaan bahasa. Semua itu semata karena keterbatasan penulis. Besar harapan penulis agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya. Kritik dan saran yang membangun tentu akan dapat menyempurnakan laporan ini.

Gombong, 1 Agustus 2016

(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman Depan

Halaman Dalam ... i

Lembar Pengesahan Pembimbing ... ii

Lembar Pengesahan Penguji ... iii

Abstrak ... iv

Abstract ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi... ix

Daftar Gambar ... xi

Daftar Lampiran ... xii

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 5

C. Manfaat ... 6

Bab II Tinjauan Pustaka A. Konsep Dasar Pemenuhan Rasa Aman dan Nyaman ... 8

B. Nyeri ... 10

1. Pengertian Nyeri ... 10

2. Klasifikasi Nyeri ... 10

3. Mekanisme Nyeri ... 10

4. Pengkajian Nyeri ... 11

5. Penatalaksanaan Nyeri ... 13

C. Aromaterapi 1. Pengertian Aromaterapi ... 14

2. Jenis-jenis Aromaterapi ... 15

3. Cara Pemakaian Aromaterapi ... 16

(10)

x

B. Analisa Data ... 21

C. Intervensi, Implementasi dan Evaluasi ... 22

Bab IV Pembahasan A. Asuhan Keperawatan ... 28

1. Nyeri Akut a) Pengertian ... 28

b) Batasan Karakteristik ... 28

c) Patofisiologi Fokus Penyebab ... 29

d) Faktor yang Berhubungan ... 31

e) Tindakan yang Dilakukan ... 31

f) Analisis Hasil Implementasi dan Evaluasi ... 32

2. Kerusakan Integritas Jaringan a) Pengertian ... 35

b) Batasan Karakteristik ... 35

c) Patofisiologi Fokus Penyebab ... 35

d) Faktor yang Berhubungan ... 36

e) Tindakan yang Dilakukan ... 37

f) Analisis Hasil Implementasi dan Evaluasi ... 37

3. Defisiensi Pengetahuan a) Pengertian ... 41

b) Batasan Karakteristik ... 41

c) Patofisiologi Fokus Penyebab ... 42

d) Faktor yang Berhubungan ... 42

e) Tindakan yang Dilakukan ... 42

f) Analisis Hasil Implementasi dan Evaluasi ... 42

B. Analisa Inovasi Tindakan Keperawatan ... 43

Bab V Penutup A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 47

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar Hierarki Maslow Hierarki Maslow menjelaskan tentang tingkatan kebutuhan dasar manusia mulai dari yang paling dasar sampai pada tingkat kebutuhan estetika.

2.2 Pengukuran skala nyeri pada pasien dewasa dapat dilakukan dengan metode Visual Analog Scale (VAS), the Verbal Numerical Rating Scale (VNRS), dan

Verbal Descriptor Scale (VDS).

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Konsultasi KTI Lampiran 2. Laporan Asuhan Keperawatan

Lampiran 3. Satuan Acara Pembelajaran (SAP) tentang perawatan luka khususnya tanda-tanda infeksi.

Lampiran 4. Leaflet tentang perawatan luka khususnya tanda-tanda infeksi. Lampiran 5. Lembar balik tentang perawatan luka khususnya tanda-tanda

infeksi.

Lampiran 6. Satuan Acara Pembelajaran (SAP) tentang pencegahan kekambuhan hernia.

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Herniamerupakan penonjolan bagian organ atau jaringan melalui

lubang abnormal (Sari dkk, 2011). Hernia dibedakan berdasarkan letak terjadinya penonjolan (M. Arif dan S. Yusra, 2014). Salah satunya adalah

Hernia Inguinalis. Hernia inguinalis adalah kondisi dimana adanya

penonjolan organ intestinal yang masuk ke dalam rongga melalui defek atau dinding yang tipis dan lemah dari cincin inguinalis. Organ yang paling sering turun adalah usus halus. Namun terkadang juga jaringan lemak di intestinal yang mengalami penurunan (Arif dan Kumala, 2013).

Setiap tahun diperkirakan terdapat 20 juta kasus prosedur bedah mengenai hernia inguinalis, namun insiden dan prevalensi di seluruh dunia tidak diketahui secara pasti. Sedangkan di Indonesia, penderita

Hernia mencapai 291.145 pada tahun 2007 dan diperkirakan akan

(14)

2

Penatalaksanaan untuk pasien hernia inguinalis dapat berupa tindakan non operatif ataupun operatif tergantung kondisi pasien (Clara dan Kriswiharsi, 2014). Tindakan non operatif atau pengobatan konservatif padahernia adalah tindakan reposisi isihernia dan pemakaian penyangga untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Tindakan ini dilakukan dengan cara berbaring dan mengganjal pinggang dengan bantal lalu pemberian analgesik dan sedatif untuk relaksasi otot. Sedangkan tindakan operatif pada hernia adalah tindakan pembedahan guna membuang kantong hernia disertai tindakan bedah plastik untuk memperkuat dinding perut bagian bawah di belakang kanalis inguinalis. Namun menurut Arif dan Kumala (2013), setiap penderita hernia inguinalis haruslah diobati dengan tindakan operatif atau pembedahan. Pembedahan harus dilakukan secepat mungkin setelah ditegakkan diagnosa medis hernia inguinalis. Hal tersebut untuk mengantisipasi berlanjutnya hernia menjadi hernia inkarserata maupun hernia

strangulasi yang merupakan kondisi hernia telah menyebabkan

terhambatnya kegiatan metabolisme pada organ yang terjepit. Pasien tersebut biasanya akan mengeluhkan adanya nyeri hebat pada area benjolan yang membesar. Jika ada kedua tanda tersebut, pasien harus segera menjalankan tindakan pembedahan. Komplikasi tindakan operatif pada pasien hernia dapat berupa cedera vena femoralis, nervus illioinguinalis, nervus iliofemoralis, duktus deferens, atau buli-buli.

Nervus ilioinguinalis harus dipertahankan sejak dipisahkan karena jika tidak maka dapat timbul nyeri pada jaringan parut setelah jahitan dibuka. Komplikasi awal pasca operasi dapat pula terjadi hematoma, infeksi luka, bendungan vena, fistel urine atau feses, dan residif. Nyeri pasca operasi hernia biasanya disebabkan oleh kerusakan saraf, jepitan saraf oleh jaringan parut, mesh atau jahitan, mesh yang mengeras (meshoma), infeksi,rekurensi hernia, sertaperiostitis.

(15)

3

potensial atau yang digambarkan sebagai kerusakan (International Association for the Study of Pain). Nyeri merupakan keluhan yang dapat

diketahui dengan pengamatan terhadap respon verbal dan non verbal pasien. Sebagian pasien akan mengungkapkan apa yang dirasakan dengan baik. Mereka akan mengatakan dengan jelas bahwa mereka merasa sakit atau nyeri. Sebagai perawat, kita harus percaya saat pasien mengatakan nyeri karena itu merupakan keluhan subjektif. Setiap individu akan berbeda responnya terhadap rasa sakit atau nyeri. Saat seseorang mengatakan teriris pisau di jari itu sangat menyakitkan, namun individu lainnya mengatakan itu bukanlah hal yang menyakitkan. Hal tersebut karena adanya perbedaan pengalaman nyeri pada setiap individu. Oleh karena itu, di samping pengkajian terhadap respon verbal atau data subjektif, perawat harus juga memperhatikan respon non verbal. Respon non verbal pasien dapat diamati dari body language atau bahasa tubuh yang mereka tampilkan tanpa bisa mereka sembunyikan. Sebagai contoh, pasien tampak meringis saat nyeri muncul, lalu tubuh bergerak menuju area yang terasa nyeri untuk melindungi area yang nyeri. Masih banyak lagi respon non verbal pasien yang menunjukkan bahwa mereka merasakan nyeri. Maka dari itu, tidak selalu pasien yang mengatakan tidak merasakan sakit tidak mengalami masalah keperawatan nyeri.

Pasca pembedahan (pasca operasi) pasien merasakan nyeri hebat dan 75% penderita memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan akibat pengelolaan nyeri yang adekuat. Penatalaksanaan atau cara mengatasi nyeri dapat dilakukan dengan metode farmakologi dan non farmakologi. Metode farmakologi adalah terapi untuk menangani nyeri dengan menggunakan obat-obatan analgesik atau pengurang rasa nyeri. Sedangkan, metode non farmakologi adalah penanganan nyeri dengan tanpa menggunakan obat-obatan. Metode ini dapat dilakukan adalah relaksasi, distraksi, terapi musik, terapi aktivitas, kompres,massage.

(16)

4

menurunkan status emosional. Tehnik relaksasi menunjukkan efek terapeutik yang signifikan seperti menurunkan kecemasan, nyeri dan mengurangi beban kerja saraf simpatis pasien. Banyak terapi yang bisa dilakukan dengan tehnik relaksasi, diantaranya yaitu tehnik napas dalam, mendengarkan musik atau murotal, serta membayangkan hal-hal yang menyenangkan. Tehnik relaksasi yang kini mulai dikembangkan oleh pelayan kesehatan adalah dengan aromaterapi. Aromaterapi adalah terapi komplementer dalam praktek keperawatan dan menggunakan minyak esensial dari bau harum tumbuhan untuk mengurangi masalah kesehatan dan memperbaiki kualitas hidup. Aromaterapi yang dapat digunakan salah satunya adalah aromaterapi lavender. Beberapa tetes minyak lavender dapat membantu menanggulangi insomnia, memperbaiki mood seseorang, dan memberikan efek relaksasi.

(17)

5

Gangguan sistem muskuloskeletal misalnya kram otot, gangguan mobilisasi, serta pengembalian fungsi otot yang lama. Gangguan psikologis yang biasanya muncul adalah ansietas, ketakutan, gangguan kenyamanan, gangguan tidur, serta nyeri. Sedangkan jika sampai mengenai sistem saraf pusat, nyeri akan jadi persisten atau kronik.

Sebagai seorang perawat profesional, kemampuan dalam menganalisa masalah pasien merupakan bagian yang penting dalam proses penyembuhan pasien. Data-data yang lengkap akan membantu tenaga kesehatan, khususnya perawat, dalam menentukan rencana-rencana ke depannya. Tentulah hal tersebut akan menentukan tingkat keberhasilan tindakan yang dilakukan pada proses perawatan pasien di rumah sakit maupun di rumah. Dasar ilmu yang ada menjadi pedoman bagi perawat dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan. Berhubungan dengan itu, salah satu masalah yang pasti akan dijumpai oleh perawat di pelayanan kesehatan adalah gangguan rasa aman dan nyaman yaitu nyeri, sehingga perawat haruslah memiliki banyak referensi tentang penanganan masalah nyeri. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk menuliskan sebuah karya tulis tentang asuhan keperawatan dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan judul “Asuhan Keperawatan

Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman Pada Tn. T di Ruang Terate Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedirman Kebumen”.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

(18)

6

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :

a. Memaparkan hasil pengkajian pada kasus pemenuhan kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman pada pasien dengan Hernia Inguinalis pasca pembedahan.

b. Memaparkan hasil analisa data pada kasus pemenuhan kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman pada pasien dengan Hernia Inguinalis pasca pembedahan.

c. Memaparkan hasil perencanaan keperawatan pada kasus pemenuhan kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman pada pasien denganHernia Inguinalispasca pembedahan.

d. Memaparkan hasil implementasi keperawatan pada kasus pemenuhan kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman pada pasien denganHernia Inguinalispasca pembedahan.

e. Memaparkan hasil evaluasi pada kasus pemenuhan kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman pada pasien dengan Hernia Inguinalis pasca pembedahan.

f. Memaparkan inovasi tindakan keperawatan pada kasus pemenuhan kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman pada pasien denganHernia Inguinalispasca pembedahan.

C. Manfaat

1. Manfaat Keilmuan

a. Bagi Pasien dan Keluarga

Dapat menambah wawasan pasien dan keluarga terkait cara perawatan pasien denganHernia Inguinalispasca pembedahan. b. Bagi Instansi Kesehatan atau Rumah Sakit

(19)

7

c. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat memberikan bahan referensi bagi mahasiswa dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan Hernia Inguinalispasca pembedahan.

2. Manfaat Aplikatif

a. Bagi Pasien dan Keluarga

Dapat meningkatkan kemampuan pasien dan keluarga dalam memberikan perawatan pada pasien Hernia Inguinalis pasca pembedahan.

b. Bagi Instansi Kesehatan atau Rumah Sakit

(20)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Bangun, A. V., & Nur'aeni, S. (2012). Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Pasca Opereasi Di Rumah Sakit Dustira Cimahi. Jurnal Keperawatan Soedirman Vol. 8 No. 2 Juli 2013, 120-126. Bikmoradi, A., Seifi, Z., Poorolajal, J., Araghchian, M., Safiiaryan, R., &

Oshvandi, K. (2015). Effect of Inhalation Aromatherapy with Lavender Essential Oil on Stress and Vital Signns in Patients Undergoing Coronary Artery Bypass Surgery : A Single-Blinded Randomized Clinical Trial. Complementary Therapies in Medicine 23, 331-338. diakses dari www.sciencedirect.com pada tanggal 1 Juli 2016 jam 13.00 WIB.

Bulechek, G. M., Butcher, H. K., & Dochterman, J. M. (2008). Nursing Intervention Classification (NIC) (5nd ed). United States of America: Elsevier.

Demir, Y., & Racz, G. (2012). Non-Pharmacological Therapies in Pain Management. Shanghai: Intech.

Dewi AP, I. P. (2011). Aromaterapi Lavender Sebagai Media Relaksasi. Unpublished manuscript.

E, M. P., & A, S. S. (2008). Acute Pain Management a Practical Guide (3rd ed). China: Elsevier.

Ekawati, K., Lalenoh, D., & Kumaat, L. (2015). Profil Nyeri dan Perubahan Hemodinamik Pasca Bedah Perut Bawah dengan Ketorolak 30 mg Intravena. Jurnal e-Clinic (eCl) Volume 3 Nomor 1 Januari-April 2015, 434-439.

Faridah, I. N. (2013). Pola Penggunaan Antibiotik Post Operasi pada Pasien yang Menjalani Operasi Gastrointestinal. Pharmaciana Vol.3 No.2 , 51-55. Gilar, M. F., Armiyati, Y., & Arif, S. (2014). Perbedaan Efektifitas Terapi Musik

Klasik dan Terapi Imajinasi Terbimbing Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pasca Bedah Mayor Abdomen di RSUD Tugurejo Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), 1-9.

Gusty, R. P. (2011). Pengaruh Mobilisasi Dini Pasien Pasca Operasi Abdomen Terhadap Penyembuhan Luka dan Fungsi Pernafasan. Ners Jurnal Keperawatan Vol. 7 No. 2 Desember 2011, 106-113.

(21)

xiv

Jamaludin, Arif, M., & Yusra, M. (2014). Manajemen Nyeri dengan Menggunakan Teknik Relaksasi pada Pasien Post Herniorapi Hari ke 1 di Ruang Cempaka III Rumah Sakit Umum Daerah Kudus. JPK Vol. 1 No. 1 Juli 2014, 104-109.

M, A., & S, Y. (2014). Manajemen Nyeri Dengan Menggunakan Teknik Relaksasi Pada Pasien Post Herniorapi Ke 1 Di Ruang Cempaka III Rumah Sakit Umum Daerah Kudus. Jurnal Profesi Keperawatan Krida Husada Vol.1 No.1 Juli 2014, 104-109.

Merdikawati, A., Wihastuti, T. A., & Yuliatun, L. (2012). Aromaterapi Bunga Lavender Dengan Tingkat Kecemasan Remaja Putri Saat Pre Menstrual Syndrome. Jurnal Keperawatan Vol.3 No. 2 Juli 2012, 133-140.

Metawie, M. A.-H., Amasha, H. A.-R., Abdraboo, R. A., & Ali, S. E. (2015). Effectiveness of Aromatherapy with Lavender Oil in Relieving Post Caesarean Incision Pain. Journal of Surgery 3(2-1), 8-13. diakses dari http://www.sciencepublishinggroup.com/ pada tanggal 28 Juli 2016 jam 20.05 WIB.

Moorhead, S., Marion, J., Maas, M. L., & Swanson, E. (2008). Nursing Outcomes Classification (NOC) (5th ed). United States of America: Elsevier.

Muttaqin, A., & Sari, K. (2013). Gangguan Gastrointestinal Aplikasii Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika.

Nurhayati, E. E., Herniyatun, & ANS, S. (2011). Pengaruh Teknik Distraksi Relaksasi Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Laparatomi Di PKU Muhammadiyah Gombong. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol. 7 No. 1 Februari 2011, 35-42.

Nurlaela, S., Saryono, & Yuniar, I. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur Pasien Post Operasi Laparatomi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol. 5 No. 1 Februari 2009, 26-33.

Nurwahyuningati, D., Aini, F., & Siswanto, Y. (2016). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penyembuhan Luka Post Operasi Laparatomi di Ruang Rawat Inap RSUDTugurejo Semarang.

Pinandita, I., Purwanti, E., & Utoyo, B. (2012). Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam jari terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Pasien Post Operasi Laparatomi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol. 8 No.1 Februari 2012, 32-43.

(22)

xv

Rahayuningtyas, C., & Saptorini, K. K. (2014). Analysis Length of Stay and Epidemiology The Case of An Inguinal Hernia in BPJS Patient's RSUD Tugurejo Semarang Year 2014. Unpublised manuscript.

Rosdahl, C. B. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar (10th ed). Jakarta: EGC. Rudi P, M. M. (2006). Pengaruh Pemberian Cairan Ringer Laktat Dibandingkan

NaCl 0,9% Terhadap Keseimbangan Asam Basa pada Pasien Sectio Caesaria dengan Anestesi Regional. Thesis Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, 14-15.

Sesa, I. M., & Efendi, A. A. (2015). Karakteristik Penderita Hernia Inguinalis yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum Anutapura. Jurnal Kesehatan Tadulako Vol.2 No.1 Januari 2015, 1-10.

Setiyawati, W., & Supratman. (2008). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Kepatuhan Perawat dalam Pencegahan Infeksi Luka Operasi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697 Vol.1 No.2 Juni 2008, 87-92.

Siahaan, M. (2009). Pengaruh Discharge Planning yang Dilakukan oleh Perawat Terhadap Kesiapan Pasien Pasca Bedah Akut Abdomen Menghadapi Pemulangan di RSUP H. Adam Malik Medan. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Sitohang, G.E.D. (2015). Pengaruh Teknik Relaksasi GenggamJari Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Apendiktomi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang Tahun 2015. Nestar-Journal, 70.

(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)

1 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN LUKA POST OPERASI : TANDA-TANDA INFEKSI DI RUANG TERATE

RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Ujian Akhir Program Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh: Woro Aisyah Nurliana

NIM. A01301759

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

(39)

2 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN LUKA POST OPERASI : TANDA-TANDA INFEKSI DI RUANG TERATE

RSUD DR. SOEDIRMAN

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan pada saat ini sangatlah banyak macamnya, mulai dari penyakit infeksi, degeneratif sampai dengan keganasan. Beberapa penyakit yang timbul tidak jarang mengakibatkan adanya tindakan pembedahan, sebagai contoh pada pasien hernia Tindakan pembedahan akan menimbulkan efek adanya bekas atau luka post operasi yang dapat diatasi dengan tindakan perawatan luka serta manajemen lingkungan, nutrisi, juga nutrisi pasien.

Oleh karena itu, menjadi hal yang penting bagi perawat untuk memberikan pendidikan kesehatan terkait perawatan luka khususnya tentang tanda-tanda infeksi kepada pasien untuk mengurangi resiko infeksi pasien.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan peserta dapat bertambah pengetahuan tentang perawatan luka khususnya tanda-tanda infeksi.

2. Tujuan Khusus

Peserta dapat mengetahui tentang : a. Pengertian infeksi.

b. Penyebab infeksi.

c. Tanda dan gejala infeksi.

C. Metode Pelaksanaan 1. Seminar/ ceramah.

(40)

3 D. Sasaran Dan Target

Sasaran : Pengunjung RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

Target : Pasien di Ruang Terate RSUD Dr. Soedirman Kebumen

E. Waktu Pelaksanaan

Hari / Tanggal : Jumat, 10 Juni 2016 Waktu : 13.00 s/d 13.45 WIB

Tempat : Ruang Terate RSUD Dr. Soedirman Kebumen

F. Strategi Pelaksanaan

No Tahap Waktu Kegiatan

1 Pra Acara a. Kontrak dengan peserta.

b. Meminjam media. c. Menggandakan leaflet.

d. Menyiapkan tempat dan media.

e. Konfirmasi dengan CI ruangan terkait persiapan kegiatan.

2 Orientasi 10 menit f. Menyampaikan salam. g. Memperkenalkan diri.

h. Menyampaikan tujuan dan manfaat pendidikan kesehatan.

i. Menyampaikan susunan acara.

3 Kerja 20 menit j. Menyampaikan materi tentang pengertian infeksi.

k. Menyampaikan materi tentang penyebab infeksi.

l. Menyampaikan tanda dan gejala infeksi.

(41)

4 5 Post

Acara

p. Merapikan tempat dan media. q. Mengembalikan media.

a. Setting tempat sesuai, mencakup persiapan acara, persiapan tempat, waktu, media.

b. SAP tersusun sehari sebelum penyuluhan. 2. Evaluasi proses

a. Pelaksanaan implementasi dilakukan pada tanggal 10 Juni 2016 pukul 13.00 sampai dengan 13.45 WIB.

b. Pelaksanaan dilakukan di ruang Terate RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

(42)

5 e. Pelaksanaan penkes berjalan dengan lancar.

3. Evaluasi hasil Didapatkan hasil :

a. Peserta mampu menjelaskan kembali tentang materi yang telah dipaparkan, yaitu tentang perawatan luka khususnya tanda-tanda infeksi.

(43)

JAGALAH LUKA

TETAP KERING

DAN BERSIH.

PERAWATAN LUKA POST

OPERASI : TANDA-TANDA

INFEKSI.

KESIMPULAN :

Pendidikan Kesehatan

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH

(44)

Infeksi adalah masukny a mikroorganisme pathogen atau kuman ke dalam tubuh dan

2. Nyeri di daerah luka operasi.

3. Suhu tubuh >37,5

o

C.

4. Gangguan fungsi gerak pada

lu-ka.

5. Luka berbau tidak sedap.

6. Ada cairan nanah.

Cara Pencegahan :

1. Jaga kebersihan tubuh dan

lu-ka.

2. Makan makanan tinggi

kar-bohidrat dan protein.

3. Rutin lakukan perawatan luka

dan ganti balutan.

Penyebab Infeksi diantaranya adalah :

1. Kurang gerak.

2. Nafsu makan berkurang.

3. Ada benang atau benda yang

tertinggal di luka operasi.

4. Gizi buruk.

(45)

PERAWATAN LUKA POST OPERASI

(46)

INFEKSI

Adalah masuknya

mikroorganisme pathogen

(47)
(48)
(49)

Kemerahan

pada luka

Panas pada

daerah luka

(50)

Bengkak

pada luka

Nyeri pada

daerah luka

(51)

Suhu tubuh

tinggi

Gangguan

fungsi gerak

pada luka

(52)

Luka berbau

tidak sedap

Ada cairan

nanah

(53)

CARA PENCEGAHAN

MANDI 2X

PERHARI

MAKAN

TKTP

(54)

1 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN KEKAMBUHAN HERNIA DI RUANG TERATE

RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Ujian Akhir Program Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh: Woro Aisyah Nurliana

NIM. A01301759

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

(55)

2 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN KEKAMBUHAN HERNIA DI RUANG TERATE

RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan pada saat ini sangatlah banyak macamnya, mulai dari penyakit infeksi, degeneratif sampai dengan keganasan. Beberapa penyakit yang timbul tidak jarang mengakibatkan adanya kekambuhan akibat ketidakpahaman pasien tentang cara perawatan penyakit tersebut. Sebagai contoh pada pasienhernia,pasien yang pernah mengalami hernia sebelumnya lalu sudah menjalani operasi, tidak menutup kemungkinan akan mengalami hernia kembali. Hal tersebut dikarenakan terbatasnya pengetahuan pasien sehingga tidak mampu merawat tubuhnya untuk mencegah kekambuhan.

Oleh karena itu, menjadi hal yang penting bagi perawat untuk memberikan pendidikan kesehatan terkait perawatan pasien hernia tentang pencegahan kekambuhanhernia.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan peserta dapat bertambah pengetahuan tentang pencegahan kekambuhanhernia.

2. Tujuan Khusus

Peserta dapat mengetahui tentang : a. Pengertianhernia.

b. Penyebabhernia.

C. Metode Pelaksanaan 1. Seminar/ ceramah.

(56)

3 D. Sasaran Dan Target

Sasaran : Pengunjung RSUD Kebumen.

Target : Pasien di Ruang Terate RSUD Dr. Soedirman Kebumen

E. Waktu Pelaksanaan

Hari / Tanggal : Sabtu, 11 Juni 2016 Waktu : 09.00 s/d 09.45 WIB

Tempat : Ruang Terate RSUD Dr. Soedirman Kebumen

F. Strategi Pelaksanaan

No Tahap Waktu Kegiatan

1 Pra Acara a. Kontrak dengan peserta.

b. Meminjam media. c. Menggandakan leaflet.

d. Menyiapkan tempat dan media.

e. Konfirmasi dengan CI ruangan terkait persiapan kegiatan.

2 Orientasi 10 menit f. Menyampaikan salam. g. Memperkenalkan diri.

h. Menyampaikan tujuan dan manfaat pendidikan kesehatan.

i. Menyampaikan susunan acara.

3 Kerja 20 menit j. Menyampaikan materi tentang pengertianhernia.

k. Menyampaikan materi tentang penyebabhernia.

4 Terminasi 15 menit l. Tanya jawab. m. Evaluasi n. Salam penutup. 5 Post

Acara

(57)

4

a. Setting tempat sesuai, mencakup persiapan acara, persiapan tempat, waktu, media.

b. SAP tersusun sehari sebelum penyuluhan. 2. Evaluasi proses

a. Pelaksanaan implementasi dilakukan pada tanggal 11 Juni 2016 pukul 09.00 sampai dengan 09.45 WIB.

b. Pelaksanaan dilakukan di ruang Terate RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

c. Peserta antusias dan mendengarkan materi dengan seksama dan datang tepat waktu.

d. Peserta aktif bertanya.

(58)

5 a. Peserta mampu menjelaskan kembali tentang materi yang telah

dipaparkan, yaitu tentang pencegahan hernia.

(59)

WASPADA HERNIA

BERULANG, CEGAHLAH !

Jadi, bagaimana

cara mencegah

hernia ?

Ya,

Hindari

Penyebabnya

KESIMPULAN :

Pendidikan Kesehatan

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

(60)

Hernia adalah sebuah tonjolan atau benjolan yang terjadi di salah satu bagian tubuh yang seharusnya tidak ada.

H e r n i a a d a l a h p r o s t u s i (penonjolan) ruas organ, isi or-gan ataupun jarinor-gan melalui bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan atau lubang abnormal.

APA ITU HERNIA ?

HINDARI

PENYEBABNYA.

Mengangkat beban berat dapat meningkat-kan temeningkat-kanan dalam perut sehingga dapat mengakibatkan terdorongnya usus atau organ intestinal ke dalam kanalis ingunal.

Konstipasi atau kesulitan buang air besar akan mengakibatkan kita harus mengejan saat buang air besar. Hal tersebut akan men-imbulkan tekanan pada perut yang kuat yang dapat mengakibatkan hernia. Maka dari itu, makanlah makanan yang berserat.

(61)

en-TAHUKAH ANDA,

HERNIA BISA

(62)
(63)

PENYEBAB

TEKANAN

DI RONGGA

ABDOMEN

YANG

(64)

PENCEGAHAN

HINDARI

PENYEBABNYA.

1.

(65)

PENCEGAHAN

HINDARI

PENYEBABNYA.

2.

(66)

PENCEGAHAN

HINDARI

PENYEBABNYA.

3.

(67)

PENCEGAHAN

HINDARI

PENYEBABNYA.

4.

(68)

Gambar

Gambar 2.3. Wong Baker Scale, pengukuran skala nyeri dengan

Referensi

Dokumen terkait

Paskalis Abner SE., Kepala Biro Pendidikan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amugme dan Kamoro di Timika-Papua, yang dengan kesungguhan hati terus memberikan dukungan

Gemarani Harsari, S351502017, PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMBELI UNIT APARTEMEN YANG BERDIRI DI ATAS TANAH YANG DIBEBANKAN HAK TANGGUNGAN, 2017, Program Magister

Pada tahun 2015 ini, komponen Sistem Informasi Manajemen Akuntabilitasi (SIMA) belum melakukan realisasi kegiatan karena masih dalam proses lelang untuk : (1)

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengadakan penelitian di Universitas Swasta yang berada di Jakarta Barat yaitu Universitas Mercu Buana dan Universitas Esa unggul,

kadar feritin dan kadar prohepsidin yang merupakan prekursor bagi hormon hepsidin dikumpulkan dengan cara pengambilan contoh darah dari responden sebanyak 2,5 ml melalui

Gaya pemakanan mempunyai pengaruh terhadap spindle (poros) batu gerinda. Dengan adanya gaya pemakanan, maka seolah-olah poros batu gerinda memperoleh gaya tekan keatas

Penampilan Reporoduksi dari kambing Peranakan Ettawa sangat berperan penting dalam peningkatan produksi baik dari segi kualitas maupun kuantitas.Dalam upaya meningkatkan

M asing-masing galangan memilih untuk melakukan order ke pada supplier tanpa memperhitungkan adanya kemungkinan penggabungan order guna membentuk jumlah memperhitungkan