HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul “Kebakaan” yang disusun oleh:
nama : Astuti
NIM : 1414041001
kelas / kelompok : Pendidikan Biologi/ III
telah diperiksa oleh Asisten dan Koordinator Asisten maka dinyatakan diterima.
Makassar, Januari 2015
Koordinator Asisten, Asisten,
Djumarirmanto, S.Pd Nurcaya
NIM. 1114140008
Mengetahui, Dosen Penanggungjawab
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bapaknya tinggi, anaknya tentu tinggi. Pepatah yang kita jumpai di seluruh dunia. Secara tak sadar mengekspresikan penyebaran pengetahuan genetika di segala lapisan masyarakat. mata cokelat, pirang, atau merah hayalah segelintir contoh variasi terwariskan yang bisa kita amati dari individu- individu dari populasi.
Keragamanan genetik menyebabkan setiap organisme tidak ada yang sama. Misalnya orang yang kembar tidaklah sama hanya identik karena orang yang kembar memiliki beberapa perbedaan yang membedakanya dengan saudara kembarnya. Begitupun dengan sifat atau kepribadian mereka, tentu terdapat perbedaan.
Genetika telah banyak diperbincangkan sejak zaman dahulu. Bahkan orang-orang selama tahun 1800-an menganut hipotesis “pencampuran”, gagasan bahwa materi genetik yang disumbangkan oleh kedua orang tua seperti bercampurnya cat biru dan kuning yang menghasilkan warna hijau. Hipotesis ini memprediksi bahwa selama beberapa generasi, populasi yang kawin acak akan memunculkan populasi individu yang seragam. Namun hipotesis ini gagal menjelaskan berbagai fenomena lain dari pewarisan sifat, misalnya sifat yang muncul kembali setelah melompati satu generasi.
Hingga genetika modern lahir di kebun biara, tempat seorang biarawan bernama Gregor Mendel mendokumentasikan mekanisme partikulat untuk pewarisan sifat. mendel mengembangkan teori pewarisan sifatnya beberapa dasawarsa sebelum kromosom terlihat dengan mikroskop.
Teori mendel inilah yang akan dibuktikan dengan melakukan percobaan yang berjudul “Kebakaan”, sehingga kita memahami perbandingan fenotipe dan genotipe hukum mendel dengan mengambil data pribadi, data kelompok dan data kelas.
B. Tujuan
Membuktikan perbandingan fenotipe dan genotipe dari dari hukum mendel dan dasar genotipe beberapa sifat baka pada manusia.
C. Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di abad ke-20, ahli genetika meluaskan prinsip-prinsip mendelian tidak hanya untuk beraneka ragam organisme melainkan juga untuk pola-pola pewarisan sifat yang lebih kompleks daripada yang dijelaskan oleh Mendel. Untuk penelitian yang membimbingnya pada dua hukum pewarisan sifat, mendel, memilih karakter-karakter tanaman ercis yang ternyata memiliki dasar genetik yang relatif sederhana. Setiap karakter ditentukan oleh satu gen, yang masing-masing hanya tersiri atas dua alel, yang satu sepenuhnya dominan sedangkan yang satu lagi sepenuhnya resesif. Akan tetapi, kondisi-kondisi ini tidak dipenuhi oleh semua karakter yang terwariskan, dan hubungan antara fenotipe dan genotipe jarang sedemikian sederhana. Mendel sendiri menyadari bahwa ia tidak dapat menjelaskan pola-pola yang lebih kompleks daripada yang dia amati dalam persilangan yang melibatkan karakter-karakter lain ercis atau spesies tanaman lain. Akan tetapi, ini tidak mengurangi kegunaan genetika mendelian, karena prinsip-prinsip dasar segregasi dan pemilahan bebas juga diterapkan untuk pola-pola pewarisan sifat yang lebih rumit (Campbell, 2008).
Genetika adalah ilmu tentang keturunan yang mempelajari berbagai problematika manusia seperti kesehatan, cacat lahirnya jasmani dan maupun mental, pewarisan ciri-ciri dan kelainan bawaan, bahkan sampai merekayasanya. Semua orang ingin punya keturunan yang baik , sempurna jasmani dan rohani, sehingga bila seorang anak lahir, yang pertama yang mereka tanyakan adalah laki-laki atau perempuan, setelah itu cacat atau tidaknya. Ada beberapa penyakit yang memang diwariskan seperti thalasemia, polidaktili, dan kemampuan mengecap (nontaster) serta beberapa penyakit menurun lainnya (Nugraha, 2008).
Dimaklumi bahwa suatu individu suatu organisme memiliki berbagai macam karakter atau sifat. Bagian dari kromosom yang secara kimiawi merupakan sequen DNA yang mengendalikan penampilan suatu karakter biasa disebut gen. Dengan demikian secara kasar dapat dimaklumi bahwa kromosom merupakan untaian/kumpulan gen. Dalam perspektif ini setiap gen biasa juga karakter warna bunga pada tanaman bunga pukul empat dikendaiikan oleh lokus A, maka genotipe suatu individu tanaman bunga pukul empat bisa berupa AA, Aa dan aa. Gen A merupakan alel dari a dan sebaliknya a merupakan alel dari A (Supriyanta, 2004).
diperkirakan 4-50 μ.Istilah gen pertama kali diperkenalkan oleh W.Johansen (1909) sebagai pengganti istilah faktor keturunan atau elemen yang dikemukakan oleh Gregor Mendel (Rachma, 2012).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari , tanggal : Rabu, 14 Januari 2015 Waktu : Pukul 07.30 s.d. 09.10 Wita
Tempat : Green House Jurusan Biologi FMIPA UNM B. Alat dan bahan
Alat dan Bahan
1. Daftar fenotipe dan genotipe C. Prosedur kerja
1. Memeriksa fenotipe dari setiap sifat baka yang ada pada daftar fenotipe pada diri sendiri. Mencatat hasil dalam bentuk tabel.
2. Bila mempunyai fenotif yang dominan maka diberi tanda (-) untuk gen kedua.
BAB IV
c. Ibu jari tangan kiri di atas (F) di bawah
(f) ff
d .
Ruas jari kelingking terujung menyerong
ke dalam (B), tidak menyerong (b) BB/Bb
e. Rambut dahi menjorok (W), tidak
menjorok (w) WW/Ww
f. Rambut pada jari (M), tidak ada rambut
(m) MM/Mm
i. Gigi seri atas bercelah (G), gigi seri tidak
Tabel Pengamatan Sifat Baka Kelompok
Nama Indri Irha Fita Vilya Astuti Jumla h
Tabel Pengamatan Sifat Baka Kelas Pendidikan Biologi
Kelompok I II III IV V VI Jumlah
Jumlah/ kelompok
A DD/Dd - - -
-dd 5 5 5 4 5 5 29
B EE/Ee 3 1 1 3 1 2 11
ee 2 4 4 1 4 3 18
C FF/Ff 3 2 3 2 2 3 14
f 2 3 2 2 3 3 15
D BB/Bb 3 3 3 3 2 3 16
bb 2 2 2 2 2 3 13
E WW/Ww 1 1 2 1 3 - 8
ww 4 4 3 3 2 5 21
F MM/Mm 5 5 5 4 4 5 28
mm - - - 1
G PP/Pp 1 1 1 - 1 2 6
pp 4 4 4 4 4 3 23
H LL/Ll 4 1 2 3 2 4 16
ll 2 2 1 - 1 - 13
I GG/Gg 2 2 1 - - - 6
gg 3 3 4 4 4 5 23
A. Analisis Data
1. Analisis data kelompok
a. Ada lesung dagu (D), tidak ada (d)
Gen dominan =
∑
gen dominan∑
praktikan ×100 %= 05 ×100 %
Gen resesif =
∑
genresesif∑
praktikan ×100 %= 55 ×100 %
= 100 %
b. Anak daun telinga menggantung (E), menempel (e)
Gen dominan =
∑
gen dominanc. Ibu jari tangan kiri di atas (F), di bawah (f)
Gen dominan =
∑
gen dominan= 40 %
e. Rambut dahi menjorok (W), tidak menjorok (w)
Gen dominan =
∑
gen dominanf. Rambut pada jari (M), tidak ada rambut (m)
Gen dominan =
∑
gen dominan g. Lesung pipi (P), tidak ada (p)= 25 ×100 %
i. Gigi seri atas bercelah (G), tidak bercelah (g)
Gen dominan =
∑
gen dominana. Ada lesung dagu (D), tidak ada (d)
Gen dominan =
∑
gen dominanb. Anak daun telinga menggantung (E), menempel (e)
= 1829 ×100 %
= 62,06 %
c. Ibu jari tangan kiri di atas (F), di bawah (f)
Gen dominan =
∑
gen dominand. Ruas jari kelingking terujung menyerong ke dalam (B), tidak menyerong (b)
e. Rambut dahi menjorok (W), tidak menjorok (w)
Gen dominan =
∑
gen dominanGen dominan =
∑
gen dominan g. Lesung pipi (P), tidak ada (p)Gen dominan =
∑
gen dominani. Gigi seri atas bercelah (G), tidak bercelah (g)
Gen dominan =
∑
gen dominan∑
praktikan ×100 %= 296 ×100 %
Gen resesif =
∑
genresesif∑
praktikan ×100 %= 2329 ×100 %
= 79,31 %
B.
PembahasanFenotipe merupakan sifat yang tampak atau bisa damati, berbeda dengan genotipe yang tidak diketahui tanpa melalui tes DNA, genotipe dilambangkan dengan huruf-huruf.
1. Sifat Baka Pribadi
Fenotipe untuk saya pribadi adalah saya tidak memiliki lesung dagu (dd), anak daun telinga menggantung (EE/Ee), ibu jari tangan kanan diatas tangan kiri (f), ruas jari kelingking terujung menyerong ke dalam (BB/Bb), rambut dahi menjorok (WW/Ww), terdapat rambut pada jari (MM/Mm), tidak memiliki lesung pipi (pp), lidah dapat menggulung (LL/Ll), dan gigi seri tidak bercela (gg). Berdasarkan sifat baka yang diamati dan data yang diperoleh, saya memiliki sifat dominan yang hampir sebanding dengan sifat resesif yaitu dengan perbandingan 5:4. Setiap fenotipe yang dominan diberi lambang misalnya LL/Ll karena kita tidapat menentukan genotipe yang sesungguhnya.
2. Sifat Baka Kelompok
resesif adalah 40 %; untuk sifat rambut dahi, sifat dominan adalah 40 % dan sifat resesif adalah 60 %; untuk sifat rambut pada jari, sifat dominan adalah 100 % dan sifat resesif adalah 0 %; untuk sifat lesung pipi, sifat dominan adalah 20 % dan sifat resesif adalah 80 %; untuk sifat lidah, sifat dominan adalah 40 % dan sifat resesif adalah 60%; untuk sifat gigi seri atas, sifat dominan adalah 20 % dan sifat resesif adalah 80 %.
Berdasarkan data yang diperoleh, sifat resesif terkadang memiliki presentase fenotipe yang lebih besar daripada sifat dominan. Seperti pada sifat gigi seri atas yang bercelah, pada kenyataannya rata-rata orang memiliki gigi yang tidak bercela.
3. Sifat Baka Kelas
Jumlah orang dalam 1 kelas yaitu 29 orang dengan hasil analisis data sebagai berikut. Untuk sifat lesung dagu, sifat dominan adalah 0 % dan sifat resesif adalah 100 %. Untuk sifat ujung daun telinga, sifat dominan adalah 37,93 % dan sifat resesif adalah 62,06 %. Untuk sifat ibu jari tangan, sifat dominan adalah 48,27% dan sifat resesif adalah 51,72 %. Untuk sifat ruas jari kelingking, sifat dominan adalah 55,17 % dan sifat resesif adalah 44,82 %. Untuk sifat rambut dahi, sifat dominan adalah 27,58 % dan sifat resesif adalah 72,41 %. Untuk sifat rambut pada jari, sifat dominan adalah 96,55 % dan sifat resesif adalah 3,44 %. Untuk sifat lesung pipi, sifat dominan adalah 20,68 % dan sifat resesif adalah 79,31 %. Untuk sifat lidah, sifat dominan adalah 55,17 % dan sifat resesif adalah 44,82 %. Untuk sifat gigi seri atas, sifat dominan adalah 20,68 % dan sifat resesif adalah 79,31 %.
sifat lidah yang dapat menggulung. Selebihnya semua sifat yang diamati menunjukkan lebih banyak resesif yang dimiliki.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perbandingan fenotipe dan genotipe akan berbeda-beda pada setiap sampel. Meskipun ada sifat baka yang dominan misalnya saja lesung pada dagu, akan tetapi dalam populasi tersebut telah terbentuk galur murni dan tidak pernah terjadi perkawinan antara parental dominan dengan resesif sehingga yang terjadi adalah sifat resesiflah yang paling banyak dijumpai.
B. Saran
Adapun saran untuk praktikan selanjutnya adalah lebih teliti dalam mengerjakan analisis data sehingga tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Nugraha, Zaenuri Sabta. 2008. Genetika Dasar. Jakarta: Kedokteran UII.
Rachma, Sri. 2012. Genetika Ternak. Makassar: Jurusan Produksi Ternak Unhas.
Supriyanta. 2004. Bahan Ajar Dasar-Dasar Genetika. Yogyakarta: Jurusan Budidaya Pertanian FP UGM.