• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Metode Discovery terhadap Hasil Belajar IPA pada Berbagai Kemampuan Belajar Siswa Kelas 2 Sekol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Metode Discovery terhadap Hasil Belajar IPA pada Berbagai Kemampuan Belajar Siswa Kelas 2 Sekol"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

33 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Eksperimen

Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian eksperimen. Tujuan dari penelitian eksperimen ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar siswa dilihat dari tingkat kemampuan siswa.

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dan desain yang dipilih adalah desain pra eksperimen. Menurut Emzir (2014:96) “desain pra eksperimen mengikuti langkah-langkah eksperimen tetapi hanya meneliti kelompok tunggal, tetapi tidak ada perbandingan dengan kelompok lain”. Desain eksperimen yang digunakan adalah desain pra eksperimen dengan kelas tunggal di mana tidak digunakan kelas kontrol atau pun kelas eksperimen. Penelitian ini menggunakan kelas 2 sebagai kelas eksperimen dengan membandingkan hasil belajar IPA berdasarkan kemampuan belajar siswa. Desain pra eksperimen yang dipilih adalah desain satu kelompok pretes-postes (the one group pretest-posttest).

O1 X O2 O1= nilai pretes siswa kelas 2 O2= nilai postes siswa kelas 2 X= tingkat kemampuan siswa 3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. Dalam satu kelas dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan tingkat kemampuan siswa yaitu tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah dengan mengunakan penilaian kognitif, berupa hasil belajar siswa dari kelas 1 sampai kelas 2 yang meliputi nilai ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester.

(2)

34

3.3.1.1Variabel Bebas (Variabel Independen atau Variabel X)

Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menemukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati. Dalam penelitian ini variabel X adalah pendekatan saintifik melalui metode discovery.

3.3.1.1Variabel Terikat (Variabel Dependen atau Variabel Y)

Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel Y adalah hasil belajar IPA siswa kelas 2.

3.3.1.2Variabel Moderator

Variabel moderator adalah faktor-faktor atau aspek yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel moderator adalah tingkat kemampuan siswa.

3.3.2 Definisi Operasional

Pendekatan saintifik melalui metode discovery adalah metode yang dirancang dengan suatu permasalahan yang telah direkayasa oleh guru untuk diselesaikan siswa secara berkelompok dan bekerja sama. Dengan pendekatan saintifik, siswa akan mendapatkan pembelajaran yang bermakna karena siswa menemukan sendiri jawaban dari persoalan yang disediakan guru. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 2, peneliti menggunakan soal pretes tentang materi yang sudah dipelajari siswa untuk membandingkan kesesuaian kemampuan siswa diperoleh berdasarkan nilai UTS dan UAS yang diperoleh siswa. Guru memberikan soal pretes yang berisikan materi yang telah dipelajari siswa dan soal postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa kelas 2.

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

(3)

35

didik kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga. Data ini digunakan untuk mengetahui nilai yang telah diperoleh peserta didik dari kelas 1 sampai kelas 2. Teknik tes digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa kelas 2 tentang materi yang diajarkan atau diteliti dengan menggunakan pretes dan postes. Teknik observasi dilakukan untuk memantau jalannya pembelajaran agar sesuai dengan rencana yang telah dirancang oleh peneliti. Observasi dilakukan peneliti yang memantau secara langsung proses pembelajaran pada kelas eksperimen. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar dan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dan metode discovery.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan lembar tes. Untuk lembar observasi dilakukan selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung yang dilakukan oleh observer sebagai pengamat pembelajaran. Lembar tes (postes) dilaksanakan setelah pembelajaran dilaksanakan. Lembar tes digunakan untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa akibat pembelajaran dengan metode discovery yang difokuskan pada mata pelajaran IPA.

3.4.2.1Lembar Observasi

Observasi penggunaan pendekatan saintifik melalui metode discovery digunakan untuk mengecek kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru dan siswa sudah dilakukan dengan benar dan tepat atau belum sesuai dengan pendekatan dan metode yang berkaitan dengan penelitian ini. Penyusunan kisi-kisi lembar observasi berdasarkan pada sintak pendekatan saintifik melalui metode

discovery dalam standar proses. Sintak dan kisi-kisi observasi tindakan yang

(4)

36

Tabel 2

Sintak Pembelajaran Pendekatan Saintifik Melalui Metode Discovery dalam Standar Proses

No.

Pendekatan Saintifik melalui Metode Discovery

Standar Proses Kegiatan Guru

1. Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan salam.

2. Guru melakukan absensi dan menanyakan kesiapan siswa. 3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran hari ini.

4. Guru memberi pertanyaan untuk memancing pengetahuan awal siswa (motivasi).

2. Mengamati Kegiatan Inti Eksplorasi

5. Guru membimbing siswa dalam mengamati objek atau gambar. (bentuk matahari) 3. Menanya Kegiatan Inti

Elaborasi

6. Stimulation (Stimulasi)

Guru membimbing siswa untuk fokus dalam pembelajaran dengan bertanya kepada siswa tentang materi.

7. Problem Statement

(Identifikasi Masalah)

Guru memberikan rumusan masalah untuk siswa.

4. Menalar 8. Guru memberi kesempatan

kepada siswa secara berkelompok untuk mencoba

merumuskan jawaban

sementara atau hipotesis.

5. Mengamati 9. Data Collection (Pengumpulan

Data)

Guru menampilkan gambar atau alat peraga di depan kelas.

6. Mencoba 10.Data Processing (Pengolahan

Data)

Guru memberikan bimbingan kepada masing-masing kelompok dalam menemukan hal baru.

7. Mengkomunikasi kan

11.Verification (Pembuktian)

(5)

37

menyampaikan hasil

pengamatan di depan kelas.

8. Menalar 12.Generalization (Generalisasi)

Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari data yang telah dianalisis.

9. Menarik

Kesimpulan

Kegiatan Inti Konfirmasi

13.Guru membimbing siswa

membuat kesimpulan

pembelajaran. 10. Mengkomunikasi

kan

Kegiatan Penutup 14.Guru memberikan arahan kepada siswa dalam pengaplikasian materi dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam sintak pembelajaran pendekatan saintifik melalui metode discovery dalam standar proses, pembelajaran saintifik dipadukan dalam langkah-langkah kegiatan dengan metode discovery pada setiap kegiatan.

Tabel 3

Kisi-Kisi Instrumen Observasi Pendekatan Saintifik Melalui Metode Discovery

No. Aspek yang Diamati

I Kegiatan Awal

1. mengucapkan salam.

2. melakukan absensi dan menanyakan kesiapan siswa. 3. menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

4. rmemberi pertanyaan untuk memancing pengetahuan awal siswa (motivasi).

II Kegiatan Inti A. Eksplorasi

5. membimbing siswa dalam mengamati objek atau gambar. (bentuk matahari)

6. memberi kesempatan siswa untuk bertanya. B. Elaborasi

7. membimbing siswa untuk fokus dalam pembelajaran dengan bertanya kepada siswa tentang materi.

8. memberikan rumusan masalah untuk siswa.

9. memberi kesempatan kepada siswa secara berkelompok untuk mencoba merumuskan jawaban sementara atau hipotesis.

10. menampilkan gambar atau alat peraga di depan kelas.

(6)

38

12. memberikan kesempatan siswa secara kelompok untuk menyampaikan hasil pengamatan di depan kelas.

13. membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari data yang telah dianalisis.

C. Konfirmasi

14. membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran. III. Kegiatan Penutup

15. memberikan uji kompetensi kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang baru saja diajarkan.

16. menutup pelajaran hari ini.

Kisi-kisi lembar observasi merupakan penjabaran dari sintak pembelajaran saintifik melalui metode discovery dalam standar proses. Kisi-kisi observasi digunakan dalam penyusunan lembar observasi untuk menilai atau mengecek langkah-langkah kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau belum.

3.4.2.2Tes Hasil Belajar

Tingkat kemampuan siswa yang didasarkan pada nilai hasil belajar sebelumnya memiliki rentang nilai pada setiap kelas. Di bawah ini merupakan tabel kriteria dan skala penilaian tingkat kemampuan siswa.

Tabel 4

Tabel Kriteria dan Skala Penilaian Tingkat Kemampuan Siswa

Kriteria Skala Penilaian

Tingkat kemampuan peserta didik

Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah <65

Sebagai dasar pengelompokan kemampuan siswa, digunakan nilai rata-rata ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester. Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa tingkat kemampuan siswa dikatakan tinggi apabila nilai siswa 80-100, sedang apabila nilai siswa 65-79, dan rendah apabila nilai siswa kurang dari 65.

(7)

39

Tabel 5

Kisi-Kisi Soal Pretes Untuk Menguji Tingkat Kemampuan Siswa Kelas 2

Standar Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Bentuk

1. Perubahan yang terjadi pada perubahan hewan (dalam ukuran).

14, 15, 16

(8)

40 padat dan cair dilingkungan sekitar.

39, 40, 41, 42

2. Membedakan ciri benda padat dan cair. 2. Mencari contoh

perubahan

1. Memberi contoh kegunaan benda yang ada

disekitar.

54, 55, 56, 57

(9)

41

Tabel 6

Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPA (Postes) Materi Bentuk Matahari

Standar Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Bentuk

Tes No. Soal 4. Memahami

peristiwa alam dan pengaruh asi pergerakan matahari ketika terbit sampai matahari pada pagi, siang dan sore.

Kisi-kisi soal postes disusun berdasarkan materi yang akan dipelajari siswa. Soal postes yang disusun harus menyesuaikan indikator pembelajaran. Pemberian postes kepada siswa adalah ketika penelitian selesai dilakukan atau pada akhir pertemuan.

3.4.2.3Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk menguji soal tes yang akan diujikan menggunakan SPSS 16.0 for windows menggunakan metode Cronbach Alpha dengan cara pada Menu, klik AnalyzeScaleRelliability Analysis, kemudian klik tombol Statistics dan pada descriptives for tandai scale if Item Deleted, pada

inter item tandai pada Correlations dan klik Continue atau OK.

(10)

42

kenyataannya suatu koefisien validitas tidak pernah mencapai angka 1,00”. Suprapto (2013:107) menyatakan “soal-soal yang ditolak adalah soal-soal yang koefisien korelasinya lebih kecil dari 0,2 dan yang diterima adalah 0,2 sampai dengan 1,0”. Suprapto menggarisbawahi butir soal yang memiliki koefisien 0,2 ditolak sedangkan butir soal dengan koefisien diatas 0,2 diterima. Dalam pengujian validitas menggunakan kelas dengan jumlah siswa 30 orang atau lebih, sehingga penafsiran validitas yang mendasarkan koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

Tabel 7

Rentang Indeks Validitas

No. Indeks Interpretasi

1. 0,81-1,00 Sangat tinggi

2. 0,61-0,80 Tinggi

3. 0,41-0,60 Cukup

4. 0,21-0,40 Rendah

5. 0,00-0,20 Sangat Rendah

Sumber: Wardani (2012:344)

Untuk mengetahui validitas intrumen soal pretes maka terlebih dahulu diuji cobakan. Pada 7 Maret 2015 dilakukan uji coba instrumen pretes pada 31 siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Lor 01 Salatiga, setelah selesai uji coba instrumen pretes dan postes kemudian data hasil pengujian instrumen diolah. Dari 57 soal pilihan ganda setelah dilakukan uji validitas dengan SPSS 16.0 for

windows diperoleh hasil akhir dari uji validitas seperti berikut:

Tabel 8

Hasil Analisis Uji Validitas Soal Pretes

Indikator Bentuk Tes No. Soal Uji Validitas Valid Tidak Valid 1.1.1 Menyebutkan

bagian-bagian tubuh hewan.

Pilihan Ganda

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

7 1, 2, 3, 4, 5, 6

1.1.2 Menyebutkan bagian-bagian tumbuhan.

8, 9, 10, 11, 12, 13

- 8, 9, 10, 11, 12, 13

(11)

43

terjadi pada perubahan hewan (dalam ukuran).

1.2.2 Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan tumbuhan (dari biji menjadi contoh makhluk hidup yang contoh tempat hidup makhluk hidup.

26, 27, 28, 29, 30

26, 30 27, 28, 29

1.4.1 Menyebutkan tumbuhan yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia. dan merugikan bagi manusia.

2.2.2 Mencari contoh perubahan bentuk dan

50, 51, 52, 53

(12)

44

wujud benda. 2.3.1 Memberi contoh

kegunaan benda

yang ada

disekitar.

54, 55, 56, 57

54, 55, 57 56

Dari Tabel 8 di atas, 57 soal yang di uji cobakan validitasnya terdapat 30 soal valid dan 27 soal tidak valid.

Uji validitas juga dilakukan untuk menguji instrumen postes dengan diuji cobakan di kelas 3 SD Negeri Tingkir Lor 01 Salatiga dengan jumlah siswa 36 siswa pada tanggal 7 Maret 2015. Setelah uji coba selesai diperoleh hasil tes kemudian dapat dilakukan uji validitas soal postes dengan menggunakan SPSS

16.0for windows. Dari 40 soal pilihan ganda diperoleh hasil akhir pengitungan uji

validitas sebagai berikut:

Tabel 9

Hasil Analisis Uji Validitas Soal Postes

Indikator Bentuk Tes No. Soal

Uji Validitas Valid Tidak Valid 4.1.1 Mengidentifikasi

pergerakan

matahari ketika terbit sampai terbenam. matahari pada pagi, siang dan validitasnya terdapat 19 soal valid dan 21 soal tidak valid.

(13)

45

yang paling sederhana adalah kemantapan alat ukur, maksudnya dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil. Uji reliabilitas juga berfungsi untuk menguji kesahihan soal tes yang akan diujikan dengan menggunakan SPSS 16.0 for

windows yang caranya sama dengan menggunakan uji validitas. Semakin tinggi

koefisien reliabilitas dalam suatu tes maka makin tinggi pula keajegannya atau ketepatannya. Berikut adalah koefisien reliabilitas berdasarkan nilai Alfa:

Tabel 10

Rentang Indeks Reliabilitas

No Indeks Interpretasi

1 0,80-1,00 Sangat reliabel

2 <0,80-0,60 Reliabel

3 <0,60-0,40 Cukup reliabel

4 <0,40-0,20 Agak reliabel

5 <0,20 Kurang reliabel

Sumber: Wardani (2012:346)

Untuk menguji reliabilitas instrumen pretes dan postes maka digunakan data hasil tes pretes dan postes pada kelas uji coba di kelas 2 dan 3 SD Negeri Tingkir Lor 01 Salatiga. Berikut adalah hasil penghitungan reliabilitas pretes dan postes dengan bantuan SPSS 16.0for windows.

Tabel 11

Analisis Hasil Uji Reliabilitas Pretes Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.874 30

(14)

46

Tabel 12

Analisis Hasil Uji Reliabilitas Postes Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.817 19

Dari tabel di atas, nilai reliabilitas postes adalah .817 dan jika dilihat menggunakan rentang indeks reliabilitas menurut Wardani, intepretasi reliabel diantara 0,80-1,00 yang berarti instrumen soal postes sangat reliabel.

3.4.2.4Tingkat Kesukaran Tes Pilihan Ganda

Tingkat kesukaran suatu soal dinyatakan oleh suatu indeks yang dinamakan indeks kesukaran soal yang biasanya disimbolkan dengan huruf “P”. Wardani (2012:228) mengatakan “angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal”. Semakin besar tingkat kesukaran berarti soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu makin sukar. Indeks tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus seperti berikut:

𝑃 = 𝐵

𝑁 Dimana

P= jumlah peserta didk yang menjawab benar dibagi dengan jumlah keseluruhan peserta didik.

B= jumlah peserta didik yang menjawab dengan benar. N= jumlah peserta didik.

Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat menggunakan tabel tingkat kesukaran.

Tabel 13

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0,00-0,25 Sukar

0,26-0,75 Sedang

0,76-1,00 Mudah

(15)

47

Pengujian tingkat kesukaran soal tes kemampuan menggunakan rumus kesukaran soal pada setiap butir soal. Pengujian tingkat kesukaran soal pretes dilakukan peneliti pada kelas yang memiliki jumlah siswa 31 orang dengan bentuk soal pilihan ganda. Pengujian tingkat kesukaran soal postes dilakukan peneliti pada kelas yang memiliki jumlah siswa 36 orang dengan bentuk soal pilihan ganda. Setelah menggunakan rumus kesukaran soal diperoleh hasil seperti berikut:

Tabel 14

Hasil Pengukuran Tingkat Kesukaran Soal Pretes dan Postes

Tingkat Kesukaran

Nomor Soal Pretes

Persentase Nomor Soal Postes

Persentase

Sukar - 0% - 0%

Sedang 3, 6, 7, 8, 9, 12, 15,16, 17, 20, 25

36,7% 8, 11,13, 14, 15, 18

31,6%

Mudah 1, 2, 4, 5, 10, 11, 13, 14, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30

63,3% 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 16, 17, 19

68,4%

Jumlah 30 100% 19 100%

Pada Tabel 14 hasil pengukuran soal pretes pada 30 butir soal diperoleh 11 butir soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 19 butir soal dengan tingkat kesukaran mudah. Kemudian hasil pengukuran soal postes pada 19 butir soal diperoleh 6 butir soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 13 butir soal dengan tingkat kesukaran mudah.

3.4.2.5Gain

(16)

48

3.5 Analisis Data

Data yang telah terkumpul pada pretes dan postes kemudian dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk meguji perbedaan rata-rata menggunakan uji

T (Paired Samples T-Test) dan Uji F (ANOVA) dengan bantuan SPSS 16.0 for

windows. Uji T adalah uji untuk mengetahui perbedaan hasil belajar akibat

pengaruh metode pembelajaran discovery dengan menggunakan perbandingan pretes dan postes. Uji F atau ANOVA adalah uji untuk mengetahui perbedaan rata-rata tiga kelompok atau lebih dengan menggunakan pretes dan postes. Tiga kelompok dalam uji F yang digunakan adalah tingkat kemampuan siswa.

Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu peneliti melakukan uji prasyarat hasil belajar. Uji prasyarat adalah uji yang harus dipenuhi sebelum melakukan uji T dan uji F. Berikut adalah uji prasyarat yang harus dipenuhi: 3.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji prasyarat untuk menguji rumusan hipotesis. Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dengan cara AnalyzeDescriptive

StatisticsExplore  masukkan variabel pada dependent listPlots

Normality plots with testsContinue. Kriteria signifikan dalam uji normalitas

lebih besar dari 0,05 yang berarti data berdistribusi normal. 3.5.2 Uji Hipotesis

(17)

49

pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar yang dinyatakan sebagai berikut:

Ho : µ1=µ2 artinya tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.

Ha : µ1≠µ2 artinya terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.

Uji hipotesis dalam penelitian pendekatan saintifik melalui metode

discovery terhadap hasil belajar dilihat dari tingkat kemampuan siswa yang

dinyatakan sebagai berikut:

Ho : µ3=µ4 artinya tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA pada berbagai tingkat kemampuan belajar siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.

Ha : µ3≠µ4 artinya terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA pada berbagai tingkat kemampuan belajar siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.

Gambar

gambar. (bentuk matahari)
Tabel 3 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Pendekatan Saintifik Melalui Metode
tabel kriteria dan skala penilaian tingkat kemampuan siswa.
Tabel 5
+7

Referensi

Dokumen terkait

BJH adsorption pore size distribution of mesoporous carbon treated at different time of removal

akibat pengaruh emisi, kecepatan angin serta kelembaban relatif, konsentrasi rata- rata polusi udara di Surabaya tertinggi pada musim peralihan adalah NOx, CO dan Ozon,

Key Terms Key Terms Bibliography Bibliographic Database Data Mart Data Mining Data Visualization Data Warehouse Dictionary Directory Encyclopedia Expert interview Exploratory

Demikian juga dengan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, masalah lingkungan tidak terlalu diperhatikan, baik pada saat perencanaan maupun pada saat pengoperasiannya, hal

The indirect effect between Safety Leadership (0.08) and Safety Culture (0.239) to Safety Behavior was lower than the direct effect, this result shown that Safety Training is not

List of goods and all related services

Apabila perkembangan atau pertumbuhan suatu gejala tertentu berpola seperti perubahan nilai-nilai suku sebuah deret, baik deret hitung ataupun deret ukur,

Maka untuk contoh perhitungan luas permukaan adsorben diambil contoh yaitu adsorben cangkang telur bebek pada suhu 600 0 C dengan waktu adsorpsi 10 menit, kemudian dhitung