• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I BAB V"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I - BAB V

BAB I Pendahuluan

A. LATAR BELAKANG

1. Tugas Mandiri merupakan tindak lanjut dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses pelaksanaan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar.

2. Peserta diklat wajib menyelesaikan tugas mandiri sesuai dengan pedoman pelaksanaan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar.

3. Penentuan keberhasilan dalam menyelesaikan tugas mandiri ditetapkan berdasarkan proses penilaian yang dilakukan secara komprehensif, obyektif, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan.

4. Penilaian terhadap keberhasilan pelaksanaan Tugas Mandiri peserta diklat dilakukan melalui prosedur yang tepat, utuh dan selaras dengan materi ajar yang diberikan.

5. Penilaian dilakukan untuk mengukur kemampuan yang dimiliki dan diaktualisasikan melalui pemecahan masalah atau kasus yang terjadi di lembaga PAUD (tempat peserta diklat melaksanakan tugas mandiri).

B. DASAR YURIDIS

1. Undang-Undang Dasar 1945.

2. Undang-Undang No 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3. Undang-Undang No 20 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

4. Peraturan Menteri No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. 5. Peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 6. Peraturan Pemerintah No 16 tahun 2007 tentang Kualifikasi Standar Pendidik.

C. Tujuan Penyusunan Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Tugas Mandiri Diklat Berjenjang Tingkat Dasar

Umum

Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Tugas Mandiri ini disusun agar dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Tugas Mandiri sebagai kelanjutan dari pelaksanaan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar PTK PAUD.

(2)

1. Menjadi pedoman bagi penyelenggara Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dalam menentukan kelulusan dan keberhakan peserta diklat atas sertifikat kelulusan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar.

2. Menjadi pedoman bagi penyelenggara Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dalam mensosialisikan pelaksanaan Tugas Mandiri kepada peserta Diklat Berjenjang Tingkat Dasar.

3. Menjadi pedoman bagi tim pendamping tugas mandiri dalam melaksanakan tugas pendampingan selama kegiatan tugas mandiri dilaksanakan.

4. Menjadi pedoman bagi tim pemantau dan penilai tugas mandiri dalam melaksanakan pemantauan dan penilaian pelaksanaan tugas mandiri.

5. Menjadi pedoman bagi setiap peserta Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dalam pelaksanaan tugas mandiri, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penyusunan laporan tugas mandiri.

1. Manfaat

(3)

BAB II Pelaksanaan

1. Waktu

 Hari senin tanggal 2 desember 2013 hingga tanggal 6 desember 2013 kami mengikuti pelatihan diklat berjenjang tingkat dasar.

 Pada hari sabtu tanggal 7 desember 2013 hingga tanggal 7 januari 2013 kami melaksanakan membuat laporan tentang apa yang kami dapat selama mengikuti diklat hingga selesai.

2. Tempat

 Lec Garum Jl. Raya Sawahan garum Kabupaten Blitar.

 Paud Terpadu Arrohmah,BTN Melati Indah Blok A No.08 Kepanjen Kidul Kota Blitar.

BAB III

Kegiatan Yang Dilaksanakan Setiap Hari

1. Jadwal Kegiatan

Jadwal Kegiatan Tugas Mandiri Diklat Tingkat Lanjut sebagai berikut : a. Hari ke- 1 – 5, Peserta melakukan Observasi dan Mengidentifikasi.

(4)

c. Hari ke- 9 – 15, Peserta melakukan kegiatan pembelajaran di lembaga tempat melaksanakan tugas mandiri.

d. Hari ke- 16 – 24, Peserta melakukan diskusi umum, evaluasi dan perbaikan tugas mandiri yang dipimpin oleh pendamping tugas mandiri, serta mulai menyusun laporan tugas mandiri.

e. Hari ke- 25, Peserta menyerahkan laporan tugas mandiri.

2. Uraian Kegiatan (halam 10) 1. Identifikasi/ Observasi Kegiatan

A. Pada hari ke 1 – 5 peserta pada saat ini sedang melakukan observasi dan mengidentifikasi di masing – masing lembaganya pada hari ini

Pada hari ke 6 – 9 peserta menyusun sebuah rencana pembelajaran yaitu ( RKM, RKH, dan Evaluasi ) untuk memenuhi dan untuk kelancaran dalam pembuatan tugas mandiri.

B. Pada hari ke 9 – 15 peserta melakukan kegiatan pembelajaran di lembaga masing – masing kegiatan meliputi:

1. Senin, 16 Desember 2013 anak bermain pada sentra persiapan

Anak diajak mengenal ciptaan Allah, anak diajak berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, menirukan gerakan pohon tertiup angin, mengurutkan pola berdasarkan bentuk, menyebutkan tentang biji-bijian, antri menunggu giliran mencuci tangan

2. Selasa, 17 Desember 2013 anak bermain pada sentra cair dan alam

Anak diajak berdo’a sebelum dan sesudah kegiatan,melakukan gerakan berlari secara stabil, membuat berbagai bentuk dari tanah liat,berjalan di setapak sawah, menghitung jumlah padi yang di dapat,membantu teman saat melakukan kegiatan bermain.

3. Rabu, 18 Desember 2013 anak bermain pada sentra cair dan alam

Anak mengucapkan do’a sebelum dan sesudah kegiatan, melompat kedepan dan belakang dengan 2 kaki, menunjukkan sebanyak-banyaknya tanaman menurut jenisnya,menjiplak dau kering dengan menggunakan crayon, makan dan minum susu bersama teman-teman.

4. Kamis, 19 Desember 2013

Anak memp berdo’a sebelum dan sesudah kegiatan, tertib saat diabsen, menangkap bola lurus kedepan, menanam biji sawi,mencocok gambar sawi, mewarna gambar wortel dengan kunyit,menunggu giliran saat cuci tangan.

(5)

Anak diajak bernynyi bersama, menirukan gerakan bebek berjalan, melompat dari ketinggian 20 cm, menghitung banyak benda, mengenal bentuk geometri, membedakan benda yang kasar dan halus, membereskan mainan setelah selesai bermain.

2. Penataan Tempat Main

Guru bertanggung jawab dalam mengatur tempat main anak, hal yang perlu dilakukan adalah:

a. Menyiapkan dan menata bahan, alat main sesuai dengan rencana dan jadwal kegiatan hari itu

b. Penataan alat main harus mencerminkan rencana pembelajaran yang sudah dibuat. c. Penataan alat dan tempat main dilakukan setelah anak ank pulang atau sebelum anak

anak datang

3. Penyambutan Kedatangan anak

Saat anak datang guru menyambut murid dengan senyum dan memposisikan diri sejajar dengan anak sehingga guru jongkok. Kemudian anak diarahkan untuk bermain bebas smbil menunggu kegiatan dimulai

4. Main Pembukaan dan ikrar bersama

Guru mengajak semua anak untuk berbaris dengan memegang pundak teman lalu menyebutkan kegiatan pembuka yang akan dilakukan. Kegiatan pembuka bisa kegiatan permainan tradisional, gerak dan lagu, senam dan sebagainya. Agar anak tidak bosn sebaiknya permainan dibuat berganti-ganti. Jenis permainan juga bisa dikaitkan dengan tema dan rencana kegiatan harian.

5. Transisi Menuju Kelompok

Setelah selesai main pembuka bersama guru, anak anak diajak untuk antri bersih bersih diri.

6. Pijakan Sebelum Main

Guru duduk bersama anak dalam posisi melingkar. Guru memberi salam pada anak anak, menanyakan kabar anak-anak. Anak – anak diminta memperhatikan sekeliling dan menyebutkan nama nama temannya yang tidak hadir, dalam hal ini kita katakan yang belum datang.

Secara bergiliran anak diminta untuk memimpin do’a, setelah itu guru menyampaikan tema dan sub tema yang akan dimainkan pada hari tersebut. Penyampaian cerita disesuaikan dengan tema. Dan berkaitan dengan kegiatan main yang akan dilakukan anak.

(6)

menjad fasilitator dalam aturan main. Sebab aturan main yang membuat adalah anak anak sendiri. Aturan main harus berkaitan dengan teman main, memilih mainan, cara menggunakan mainan, kapan memulai main dan mengakhiri main dan aturan untuk membereskan semua mainan kembali rapi ditempatnya.

Setelah anak siap untuk main, guru mempersilakan anak untuk mulai bermain dengan bergiliran dalam kesempatan bermainnya sesuai dengan densitas atau macam mainan yang disediakan.

7. Pijakan Saat Main

Beri anak cukup waktu untuk main agar gagasan main tuntas dilakukan. Waktu yang diperlukan anak untuk menyelesaikan gagasannya sekitar 40 – 60 menit.

Saat anak asyik bermain, guru berkeliling untuk memantau kegiatan anak. Memberi contoh atau bantuan pada anak yang belum bisa menggunakan bahan atau alat. Berikan pujian pada pekerjaan yang disukai. Pancing gagasan anak dengan pertanyaan. Catat kegiatan yang dilakukan anak ( jenis main dan thapan yang dicapai ) kumpulkan hasil kerja anak dengan nama dan tanggalnya dilembar kerja anak. Bila waktu tinggal 5 menit, beri tahu anak anak untuk bersiap siap menyudahi kegiatan mainnya.

8. Waktu Beres – beres

Anak – anak ajak membereskan mainan dengan menempatkan alat main pada tempatnya. Saat beres-beres bisa dilakukan sambil bernyanyi lagu beres beres atau lagu lainnya. Bila anak belum terbiasa membereskan mainan, guru dapat membuat mainan yang menarik. Sehingga anak dapat mengelompokkan alat main sesuai dengan tempatnya.

Setelah beres-beres persilakan anak anak untuk membersihkan diri, ganti pakaian bila kotor atau basah. Dan minim dengan antri

9. Makan Bekal Bersama

(7)

Guru memberi tahu jenis makanan sehat dan yang tidak sehat. Membiasakan tata cara makan yang baik. Libatkan anak untuk membereskan bekas makanan dan membuang bungkus ketempat sampah.

10. Pijakan Setelah Main

Bila anak sudah rrapi mereka diminta untuk melingkar bersama guru. Guru bertanya pada setiap anak secara bergiliran, tentang kegiatan main yang telah dilakukan. Menanyakan kembali untuk melatih daya ingat anak, menambah kosa kata dan berbicara secara runtut sesuai pengalaman mainnya .

Jika anak yang pendiam mengalami hambatan dalam bicara, berilah kesempatan yang lebih banyak, untuk berbicara dan bertanya.

11. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup ini guru dapat mengajak anak bernyanyi selain itu guru juga menyampaikan rencana kegiatan lain esok dan menganjurkan ank untuk melanjutkkan permainan yang sama dirumah.guru meminta anak secara bergiliran saat pulang bisa dilakukan dengan mengeja namanya satu persatu.

A. Hasil Yang Diperoleh

1. Memperdalam pengetahuan pesrta Diklat Berjenjang Tingkat Dasar yang telah didapat pada saat Diklat Berjenjang Tingkat Dasar

2. Mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuan pesrta tugas mandiri sesuai dengan materi Diklat yang diperoleh dari Diklat berjenjang Tingkat Dasar.

3. Meningkatkan kompetensi pesrta Diklat berjenjang tingkat dasar dalam menyelesaikan masalah dan kendala. Berdasarkan pengalaman yang ditemukan dilembaga tempat tugas mandiri dilaksanakan.

4. Meningkatkan kualitas pendidik dan menyelaraskan sikap perilaku pendidik anak usia dini.

5. Menambah pengetahuan peserta tugas mandiri dalam hal keterampilan menulis dan menyusun laporan kegiatan.

6. Memberi bekal tambahan bagi peserta tugas mandiri dalam hal keterampilan berbagi pengetahuan pada teman sejawat.

(8)

BAB IV

Permasalahan dan Pemecahan

B. Permasalahan (halman 12)

Dari pelaksanaan kegiatan mengajar guru dalam kelas terdapat beberapa masalah yang muncul diantaranya:

1. Anak tidak mau mengikuti kegiatan melompat karena anak anak takut dengan ketinggian

2. Anak tidak mau untuk diajak membuat benda dari tanah liat karena takut dengan jijik 3. Anak tidak mau berbagi makanan atau jajan karena itu jajan kesukaannya

C. Pemecahan

Dari permasalahan yang muncul, guru memperoleh pemecahan dari permasalahan yang dihadapi pada saat kegiatan bermain, meliputi :

1. Guru mengajak anak untuk mencoba melompat dari tempat yang terendah dengan cara memberikan contoh, membimbing anak dan juga memberi reward untuk anak yang mau melakukan

2. Guru memberi contoh dan dorongan atau motivasi pada anak dan mengajak anak untuk memegang tanah liat dan mengajak bermain, serta memberi reward pada anak

(9)

BAB V Penutup

1. Kesimpulan (halaman 16)

Pedoman pelaksanaan tugas mandiri yang telah disusun diharapkan dapat menjadi acuan sehingga kegiatan tugas mandiri sebagai rangkaian dari kegiatan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dapat lebih optimal pelaksanaannya. Tugas mandiri merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dengan kegiatan pembelajaran dilembaga PAUD dengan kegiatan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar, dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan atau menyamakan persepsi dalam menyelenggarakan pembelajaran PAUD dan merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu pendidik PAUD di indonesia.

2. Saran (halaan 16)

Oleh karena itu, pedoman ini kiranya dapat dimanfaatkan sebagaimana perlunya, kekurangan – kekurangan yang terdapat didalamnya akan terus diperbaiki demi kesempurnaan pelaksanaan program tugas mandiri sebagai lanjutan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dan semoga dengan adanya Diklat Berjenjang Tingkat Dasar ini, menjadikan peserta pendidik lebih mengerti dan memahami cara mendidik yang lebih baik dan mengupayakan peningkatan mutu pendidik PAUD di indonesia. Dalam kami membuat laporan sungguh amat sangat kurang maupun jauh dari kesempurnaan. Jadi kami mengharapkan saran yang membangun untuk kesempurnaan laporan tugas mandiri ini. Terima kasih

DAFTAR PUSTAKA

Fridaani, lara ; Wulan, Sri; Pujiastuti, Sri Indah. 2008. Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini Jakarta : Universitas Terbuka

(10)

Gunarti, Winda; Suryani, Lilis; Muis, Azizah.2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini Jakarta : Universitas Terbuka

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta: BP. Dharma Bhakti

Wijana, Widarmi D dkk. 2008. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka

Djamarah, Syaiful Bachri. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineke Cipta. Prawiradilaga, Dewi Salma. 2007. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana Permada

Media Group.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan melipu ti realisasi dan cakupan masing -masing program. Laporan disusun secara berjenjang mulai dari Tim Pelayanan

Dengan data yang lengkap mengenai SDM Batan dan Program yang terkait, diharapkan dapat disusun Pola Diklat Berjenjang yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan SDM

Renstra Kecamatan Gading Cempaka disusun dengan maksud sebagai pedoman dalam menyusun sasaran, program dan kegiatan serta dapat dijadikan arah dan acuan bagi seluruh

Pelaksanaan Diklat Berjenjang Tingkat Lanjutan yang akhirnya ditugaskan untuk membuat tugas mandiri ini dapat disimpulkan dengan berbagai macam hasil yang diperoleh diantaranya

Pedoman teknis ini disusun sebagai salah satu acuan pelaksanaan Kegiatan Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Untuk Fasilitasi Identifikasi Pendayagunaan

Pedoman penyusunan perangkat diklat menggunakan “Fasilitas Kolaborasi dan Monitoring Penyusunan Perangkat Diklat” disusun dengan maksud sebagai acuan dalam

Penilaian terhadap sub unsur kurikulum dilakukan berdasarkan kesesuaian kurikulum diklat yang disusun Instansi Pembina dijadikan acuan dalam penyelenggaraan.. diklat

Pedoman penyusunan perangkat diklat menggunakan “Fasilitas Kolaborasi dan Monitoring Penyusunan Perangkat Diklat” disusun dengan maksud sebagai acuan dalam