Sekolah Teknik Elektro dan Informatika | Deni Murdany - 23213078 2 Mathlab. Tujuan Pemodelan adalah untuk mengetahui jarak ambang batas aman sesuai WHO dan SNI, dengan memperhitungkan konfigurasi, dimensi, dan besar daya yang disalurkan.
2. Dasar Teori 2.1. Medan Listrik
Medan listrik dapat dianalisa seperti medan elektrostatis dan magnetostatis, karena medan listrik yang dihasilkan oleh saluran udara arus bolak-balik adalah kuasi statis. Dalam bentuk kuasi statis medan listrik dihasilkan oleh peralatan listrik dalam keadaan bertegangan. Besarnya medan listrik pada suatu tempat adalah berbanding lurus dengan besarnya tegangan dan berbanding terbalik terhadap jarak.:
Kuat medan listrik biasanya ditulis sebagai E dan merupakan vector yang memiliki besar dan arah tertentu, seperti yang dirumuskan dibawah ini [3]:
πε
=(1)
Satuan dari kuat medan listrik E adalah Volt/meter. Jika digambarkan dalam koordinat kartesius, medan listrik E dari titik yang bermuatan +Q dan terletak pada koordinat terhadap titik P (x, y, z) akan terlihat sebagai vektor-vektor seperti pada gambar 1 berikut :
Gambar 2. Titik P merupakan penjumlahan vektor medan listrik akibat muatan +Q
Jika ada banyak muatan pada kedudukan yang berbeda-beda, medan yang disebabkan oleh n
persamaan (2) medan listrik di atas akan menjadi:
ρ
Pemodelan dan Simulasi Medan Listrik di Jembatan Dukong – Belitung, dengan Menggunakan Charge Simulation Method (CSM)
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika | Deni Murdany - 23213078 3 numerik. Dalam banyak aplikasi, sistem fisik sangat kompleks sehingga solusi analitis sulit diperoleh atau mustahil didapatkan. Umumnya metode numerik digunakan untuk aplikasi teknik [4], [5], [6].
Metode numerik yang tersedia berdasarkan pembagian kontinuitas diklasifikasikan menjadi : Pembagian berdasarkan area medan penuh :
Finite Difference Method Finite Element Method
Pembagian berdasarkan area dan muatan yang dibatasi : Charge Simulation Method
Surface Charge Method
Charge Simulation Method (CSM) merupakan metode numerik untuk komputasi dari perhitungan medan. Metode yang umum digunakan adalah perkiraan nilai muatan yang muncul dalam suatu batas area tertentu menggunakan nilai medan yang dialami oleh muatan tersebut. Dalam metode ini, konfigurasi dari simulasi muatan dimana fungsi potensial diasmsikan sama dengan fungsi potensial nyata dari elektroda fisik yang dihubungkan dengan sumber tegangan. Sebelum itu, kita akan membahas mengenai persamaan Laplace dan Poisson dalam penggunaannya dengan metode charge simulation method.
A. Persamaan Laplace
Perhitungan dari medan elektrostatik disederhanakan menjadi masalah nilai batas dari jenis pertama, seperti masalah Dirichlet, dimana (4) persamaan Laplace didapatkan di dalam area S dengan menggunakan :
( )
=
∈
∇
φ
(4)Dan kondisi batas dipenuhi dengan batas Γ :
( )
=
( )
∈
Γ
φ
(5)dimana ∇2 adalah operator Laplace dan s adalah lokasi. Dalam masalah untuk medan elektrostatik, φ umumnya dinyatakan sebagai potensial listrik dan Γ dinyatakan sebagai permukaan dari elektroda.
Untuk medan dua dimensi, persamaan Laplace di atas dinyatakan sebagai :
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika | Deni Murdany - 23213078 4 Gambar di atas menunjukkan contoh masalah dalam area persegi dua dimensi. Persamaan
Laplace
=
Model ini dapat diselesaikan secara numerik dengan penggunaan metode charge simulation method.
Solusi analitis
φ
( )
didapatkan dengan metode pemisahan atau separasi variabel :( )
π
[ ]
Persamaan di atas menghasilkan :
( )
[ ]
Gambar di atas merupakan kurva distribusi potensial dari gambar model persegi sebelumnya.
B. Persamaan Poisson
Pemodelan dan Simulasi Medan Listri
yang digunakan sebagai pend oleh penghantar yang bermu dasar CSM adalah dengan m pada dielektrik dengan bebe muatan diskrit fiktif ekuivale acuan untuk menghitung med
Gambar
imulasi Medan Listrik di Jembatan Dukong – Belitung, dengan Meng n Method (CSM)
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika | Deni Murdany
}
lah vektor kolom dari muatan ruang dan Ps adalah k
ngan muatan ruang. Dengan Ps dan {Q} diketahui, mere
ke RHS dari persamaan
{ }
+
{ } { }
=
ϕ
. Hal ini pe mbesar walaupun muatan ruang muncul atau tidak.ambar 5. Model fisik dari pengisian jatuh pada celah rod-plan
si muatan ruang yang tidak diketahui, model fisik yang d ya, simulasi jalur pengisian merangkak saat nilai jatuh m u dapat diasumsikan gradien potensial konstan sepanja ama akan dinyatakan degan elektroda quasi seperti pad
putus.
kontur pada batas dari elektroda dan elektroda quasi , lalu persamaan matriks dibentuk. Muatan simulasi titik kontur yang disusun pada elektroda dan elektroda q
fisien potensial P membesar.
thod (CSM)
Method (CSM) atau Metode Simulasi Muatan merupak gai pendekatan untuk masalah distribusi medan listrik
g bermuatan dengan sekumpulan muatan-muatan disk gan mengganti distribusi muatan pada penghantar atau an beberapa muatan diskrit fiktif yang nilainya belum
ekuivalen dengan nilai potensial penghantar yang sel ung medan listrik disekitar kontur permukaan penghanta
Gambar 6. Diskritisasi muatan pada batang penghantar
elitung, dengan Menggunakan
urdany - 23213078 5 dalah koefisien potensial i, mereka dapat dikalikan
Hal ini penting jika matriks
plane
k yang diyakini digunakan. i jatuh muncul pada celah sepanjang jalur dan jalur perti pada gambar di atas
a quasi (dengan potensial simulasi mempunyai nilai ktroda quasi. Lalu ukuran
merupakan suatu metode strik yang diinduksikan atan diskrit fiktif. Konsep atau polarisasi muatan a belum diketahui. Besar yang selanjutnya menjadi
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika | Deni Murdany - 23213078 6 Dalam banyak permasalahan elektrostatik praktis, muatan terletak di dekat suatu konduktor. Sebuah elektron yang baru saja dilepaskan oleh sebuah elektroda dan sebuah jalur transmisi daya yang tergantung di atas bumi konduktor adalah contoh yang lazim ditemui. Kita akan meninjau sebuah kasus sebuah muatan titik di dekat konduktor bidang tak hingga, seperti pada gambar 7. Dalam menentukan potensial V pada bagian atas diperluakan penyelesaian persamaan Poisson dengan z > 0, dengan kondisi batas V=0 di z=0 dan di tak hingga..
Gambar 7. Muatan titik di dekat konduktor tak hingga
Karena tidak adanya konduktor, penyelesaian untuk mencari muatan titik di ruang bebas adalah: kondisi batas V=0. Namun demikian, potensial tersebut tidak sama dengan nol pada z = 0. Oleh karena itu, penyelesaian untuk kasus di atas terlihat pada gambar 8 berikut:
Gambar 8. Muatan titik dan bayangannya
Potensialnya adalah:
Sehingga di dapat potensial elektrostatik dalam daerah z>0 merupakan superposisi potensial muatan titik q dan potensial akibat “bayangan” muatan titik. Begitu fungsi potensial didapat, medan listrik dapat dihitung langsung dari potensial dengan menggunakan persamaan (11).
Pemodelan dan Simulasi Medan Listrik di Jembatan Dukong – Belitung, dengan Menggunakan Charge Simulation Method (CSM)
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika | Deni Murdany - 23213078 7 2.4. Simulasi Muatan Bidang 2 Dimensi
Simulasi muatan bidang 2 dimensi dapat dihitung dengan beberapa muatan garis yang digambarkan pada pada sumbu x dan y, dengan koefisien muatan garisnya dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut:
πε
− + +
=
− + − (12)
dimana ε adalah permitivitas, (xn, yn) koordinat dari n muatan garis yang membentuk bidang 2
dimensi, dan (x,y) adalah koordinat titik pengukuran. Dalam teorema Gauss dijelaskan bahwa muatan garis yang terletak pada y=0 (ground), potensialnya adalah nol. Dengan mengatur kondisi batas pada komponen-komponen pada koordinat x dan y yang membentuk suatu bidang 2 dimensi tersebut, maka medan listrik di sembarang titik akibat n muatan yang membentuk bidang 2 dimensi dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Untuk jumlah penghantar n, maka potensialnya masing-masing adalah:
ρ ρ
Persamaan di atas dapat ditulis dalam bentuk matrix sebagai berikut :
V
Sehingga, muatan garisnya dapat dicari dengan menggunakan persamaan:
ρ
=
−⋅
(19)dimana:
V = potensial fasa P = matrix koefisien maxwell
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika | Deni Murdany - 23213078 8 2.5. Hubungan Medan Listrik dengan Kesehatan
Kekhawatiran akan pengaruh buruk medan listrik dan medan magnet terhadap
kesehatan dipicu oleh publikasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Wertheimer dan
Leeper pada tahun 1979 di Amerika. Penelitian tersebut menggambarkan adanya
hubungan kenaikan risiko kematian akibat kanker pada anak dengan jarak tempat
tinggal yang dekat jaringan transmisi listrik tegangan tinggi. Banyak ahli yang
meragukan hasil penelitian tersebut dengan menunjuk berbagai kelemahannya, antara
lain tidak adanya data hasil pengukuran kuat medan listrik dan medan magnet yang
mengenai kelompok anak-anak yang diteliti. Koreksi yang dilakukan oleh peneliti
lainnya seperti yang dilakukan oleh Savitz dan kawan-kawan serta temuan studi Fulton
dan kawan-kawan, ternyata hubungan tersebut tidak ada. Hasil penelitian dengan
metoda yang lebih disempurnakan pernah dilakukan oleh Maria Linett dan
kawan-kawan dari National Cancer Institute -Amerika tahun 1997. Penelitian yang melibatkan
lebih kurang 1200 anak ini melaporkan bahwa tidak ada hubungan antara kejadian
leukemia pada anak yang terpajan medan listrik dan medan magnet dengan anak-anak
yang tidak terpajan. Temuan ini mengukuhkan penolakan terhadap hasil penelitian yang
dilakukan oleh Wertheimer dan Leeper tersebut.
Penelitian dengan menggunakan hewan percobaan pernah dilakukan sejak tahun
60-an deng60-an hasilnya bervariasi mulai dari gambar60-an y60-ang tidak berpengaruh, ad60-anya
perubahan perilaku sampai pada pengaruh terjadinya cacat pada keturunan.
Sesungguhnya hasil penelitian pada hewan yang menunjukkan adanya pengaruh buruk
tersebut diakibatkan oleh penggunaan kuat medan listrik atau medan magnet yang
sangat besar dalam percobaan tersebut. Percobaan dengan kuat medan listrik dan
medan magnet sampai pada tingkat yang menghasilkan kelainan tersebut memang
diperlukan untuk mengetahui proses terjadinya gangguan tertentu sehingga dapat
dipergunakan sebagai dasar penanggulangannya. Kuat medan listrik dan medan magnet
yang digunakan pada percobaan tersebut hampir mustahil dapat dihasilkan dan terjadi
di lingkungan sekitar kehidupan manusia. Pengaruh medan listrik dan medan magnet
terhadap kesehatan sangat tergantung pada dosis yang diterimanya. Dosis yang kecil
tentu tidak akan berpengaruh, bahkan penelitian yang dilakukan oleh Piekarsi dari
negara bekas Uni Sovyet menunjukkan efek positif terhadap penyambungan tulang
yang patah pada anjing percobaan.
Pemodelan dan Simulasi Medan Listrik di Jembatan Dukong – Belitung, dengan Menggunakan Charge Simulation Method (CSM)
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika | Deni Murdany - 23213078 9
jaringan transmisi listrik melaporkan keluhan-keluhan seperti sakit kepala, pusing,
berdebar dan susah tidur serta kelemahan seksual adalah bersifat subyektif, karena
persepsi mereka yang kurang tepat.
Kriteria yang dipakai dalam penentuan batas pajanan menggunakan rapat arus yang
diinduksi dalam tubuh. Karena arus-arus induksi dalam tubuh tidak dapat dengan
mudah diukur secara langsung maka penentuan batas pajanan diturunkan dari nilai
kriteria arus induksi dalam tubuh berupa kuat medan listrik (E) yang tidak terganggu
dan rapat fluks magnetik (B). Gampangnya misalnya saja suatu medan listrik yang
homogen dengan kuat medan sebesar 10 kV/m akan menginduksi rapat arus efektif
kurang dari 4 mA/m2 dengan rata-rata pengaliran arus di seluruh daerah kepada atau
batang tubuh manusia (Berhardt, 1985 dan Kaune & Forsythe, 1985). Suatu rapat fluks
magnetik sebesar 0.5 mT pada 50/60 Hz akan menginduksi rapat arus efektif sekitar 1
mA/m2 pada keliling suatu loop jaringan tubuh yang berjejari 10 cm. UNEP, WHO dan
IRPA pada tahun 1987 mengeluarkan suatu pernyataan mengenai nilai rapat arus
induksi terhadap efek-efek biologis yang ditimbulkan akibat pajanan medan listrik dan
medan magnet pada frekuensi 50/60HZ terhadap tubuh manusia sebagai berikut :
antara 1 dan 10 mA/m2 tidak menimbulkan efek biologis yang berarti, antara 10 dan
100 mA/m2 menimbulkan efek biologis yang terbukti termasuk efek pada sistem
penglihatan dan syaraf, antara 100 dan 1000 mA/m2 menimbulkan stimulasi pada
jaringan-jaringan yang dapat dirangsang dan ada kemungkinan bahaya terhadap
kesehatan dan, di atas 1000 mA/m2 dapat menimbulkan ekstrasistole dan fibrasi
ventrikular dari jantung (bahaya akut terhadap kesehatan).
Sementara menunggu ditetapkannya
Enviromental Health Criteria
dari WHO
mengenai medan elektromagnetik, Pemerintah akan mengadopsi rekomendasi
international radiation protection association (IRPA) dan WHO 1990 untuk batas
pajanan Medan Listrik dan Medan Magnet 50 - 60 Hz sebagai berikut :
Tabel 1. Ambang batas medan listrik dan medan magnet 50/60 Hz [2], [3]
No Klasifikasi Medan Listrik
(kV/m) 1 Lingkungan kerja:
Sepanjang jam kerja Waktu Singkat
Anggota tubuh (tangan dan kaki)
10
30(0 s/d 2 jam per hari) -
2 Lingkungan umum: Sampai 24 jam per hari Beberapa jam per hari
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika | Deni Murdany - 23213078 10
3. Pemodelan dan Simulasi 3.1. Pemodelan Sistem
Untuk Pemodelan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dilakukan denganmenggunakan Standar Konstruksi PT. PLN (persero) [7], untuk 1 sirkit 3 phasa R, S, dan T tanpa sirkit pertanahan seperti ditunjukkan pada gambar 9. Untuk Jaringan 2 sikit (under build) 3 Phasa ditunjukkan dalam gambar 10.
Gambar 9. Standar Konstruksi SUTM 1 Sirkit 3 Phasa
Pemodelan dan Simulasi Medan Listrik di Jembatan Dukong – Belitung, dengan Menggunakan Charge Simulation Method (CSM)
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika | Deni Murdany - 23213078 11 Pemodelan Jembatan dan Jalan dilakukan dengan asumsi lebar jalan 11 meter dengan jarak antara jalan raya ke tiang TM 3 meter seperti ditunjukkan pada gambar11.
Gambar 11. Pemodelan Jembatan
3.2. Syarat Batas (Boundary Condition)
Medan listrik di sekitar kawat penghantar akan lebih besar dibandingkan medan listrik di udara. Karena ada beberapa n muatan dalam system, maka medan listrik seluruh system dihitung dengan persamaan (16).
Kondisi batas ditentukan dengan deskritisasi muatan atau menentukan dan mengatur posisi tata letak titik muatan melalui koordinat (x,y) pada batas dimensi system yang akan diukur dengan ketentuan sesuai dengan satndar konstruksi PLN [7], sedangkan untuk beberapa hal lainnya dapat dinyatakan sebagai berikut:
Jarak pengukuran (h) : 12 m Permitivitas udara (ε0) : 1
Dimensi Pengukuran : meter
Perhitungan medan listrik dari berbagai sisi dilakukan dengan melakukan deskritisasi pemodelan menjadi bidang 2 dimensi. Pada Pemodelan Saluran Udara Tegangan Menegah (SUTM) diambil pada jarak terdekat dengan permukaan yaitu pada andongan kabel. Permukaan yang diambil sebagai referensi adalah Permukaan Jembatan dengan bagian tengah jembatan sebagai titik Nol (Zero Reference) dari pengukuran.
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika | Deni Murdany - 23213078 12 Gambar 12. Hasil Dekritisasi untuk sumbu vertikal (y axis)
Untuk Deskritisasi sumbu horizontal diasumsikan lebar jalan adalh 11 meter dengan jarak tiang terhadap jalan sejauh 3 meter.
Gambar 12. Hasil Dekritisasi untuk sumbu Horizontal (x axis)
Dari Gambar 11 dan 12 kemudian dibuat koordinat hasil deskritisasi pada bidang 2 dimensi (x,y) dengan bagian tengah jembatan sebagai zero reference (0,0) sebagai berikut:
Koordinat sumbu x = [-9.1, -7.9, -7.1, 7.1, 7.1, 7.9, 7.9, 9.1, 9.1]
Koordinat Sumbu y = [7.23, 7.23, 7.23, 7.23, 6.23, 7.23, 6.23, 7.23, 6.23]
3.3. Spesifikasi Pengukuran
Spesifikasi Pengukuran untuk Pemodelan Medan Listrik di Jembatan adalah sebagai berikut: TeganganAC (V(rms)) : 20000 V (20kV)
Dimensi Tiang : Tinggi = 11 meter , diameter 19 cm
Pemodelan dan Simulasi Medan Listrik di Jembatan Dukong – Belitung, dengan Menggunakan Charge Simulation Method (CSM)
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika | Deni Murdany - 23213078 13 Kuat medan listrik dinyatakan dengan arah vertical dan arah horizontal, masing-masing dengan bagian riil dan imajinernya, atau dengan besar dan sudut fasa waktu.
Komponenvertikalkuatmedanlistrik
Ey = Ery + j Eiy atau Ey = |Ey|<φty
Komponen horizontal kuatmedanlistrik Ex = Erx + j Eix atau Ex = |Ex|<φtx
Persamaantegangan per phasanyamenjadi :
V = √ √2 cos 0 + j sin 0
V!= √ √2 cos −120 + j sin −120
V$= √ √2 cos 120 + j sin 120
3.4. Simulasi
Perhitungan Besar Medan Listrik dilakukan dengan menggunakan Charge Simulation Method (CSM) dengan menggunakan Mathlab dengan Flowchart pemrograman seperti ditunjukkan pada gambar 13.
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika | Deni Murdany - 23213078 14
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil dari simulasi dengan Matlab, maka sebaran medan listrik dan garis ekipotensial dari masing-masing sisi Jaringan SUTM di kiri (single sirkit) dan Kanan (Double Sirkit / Under build) Jembatan adalah sebagai berikut:
Gambar 14. Sebaran medan listrik hasil deskritisasi tampak depan.
Pemodelan dan Simulasi Medan Listrik di Jembatan Dukong – Belitung, dengan Menggunakan Charge Simulation Method (CSM)
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika | Deni Murdany - 23213078 15 Gambar 15. Garis-garis Medan Listrik (hsv) system tampak depan
Distribusi medan listrik yang tergambar merupakan besar kuat medan listrik, tanpa menunjukkan arahnya, yang merupakan penjumlahan secara vector dari medan listrik riil dan imajiner dengan arah x (mendatar) dan y (tegak).
Untuk Sebaran Medan Listrik di masing masing sisi Jembatan ditunjukkan dalam gambar berikut:
(a) (b)
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika | Deni Murdany - 23213078 16 (a) (b)
Gambar 17. (a) Garis Medan Listrik (b) Sebaran Medan Listrik di kiri Jembatan (Single Sirkit / Express Feeder)
Distribusi Medan Listrik disisi kiri dan kanan Jembatan Jika dilihat dari atas ditunjukan dalam Gambar 18 sebagai berikut:
Gambar 18. Garis ekipotensial (JET) system tampak atas
Pemodelan dan Simulasi Medan Listrik di Jembatan Dukong – Belitung, dengan Menggunakan Charge Simulation Method (CSM)
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika | Deni Murdany - 23213078 17
5. Kesimpulan
Dari hasil pemodelan dan simulasi Medan Listrik disekitar Jembatan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Besarnya Medan Listrik disekitar jembatan masih berada di batas aman pengaruh medan listrik sesuai dengan WHO (World Health Organization), yaitu dibawah 5 kV/m.
Medan Listrik yang diukur dilakukan dengan menggunakan metode simulasi muatan (Charge Simulation Method) yang pada aplikasi ini hanya bisa dilakukan pada geometri dua dimensi, sehingga tingkat presisi, kesalahan pengukuran (error) pada hasil simulasi tergantung pada penentuan letak posisi deskritisasi titik-titik kontur yang akan diukur serta kondisi batas (boundary condition) sebagai parameter yang penting dalam pengukuran dan pemetaan medan listrik.
Sebagai perbandingan dapat juga digunakan metode lain untuk pengukuran Medan Listrik dengan menggunakan Finite Element Method (FEM), Boundary Elemet Method (BEM), atau
Finite Differential Time Domain Method (FD-TD)
6. Referensi / Daftar Pustaka
[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Medan_listrik
[2] Nanan Tribuana, Pengukuran medan listrik dan medan magnet dibawah SUTET 500 kV, Nomor 32, tahun VI, Agustus 2000, Elektro Indonesia, [online] Available: http://www.elektroindonesia.com/elektro/ener32a.html
[3] Noviadi Arief R, Agus Risdiyanto, Ade Ramdan,, Pemodelan Medan Listrik Di Sekitar Area Transformator 3 Phasa, 100kV/20kVDengan Menggunakan Charge Simulation Method (CSM), LIPI
[4] Yoshinabu Kato, A Charge Simulation Method for the Calculation of Two Dimensional Electrostatic Fields, Memoirs of the Fukui Institute of Technology 10, ISSN 0286-8571, 1980, pp. 107-117.
[5] Pei-bai Zhou, Numerical Analysis of Electromagnetic Field, Springer-verlag, 1993
[6] JS Santos Jr, CEA Henrique, RM. da Silva, and CA Tenório C, Analysis of the Electric Field of a 500 kV Transmission Line, IEEE, 2010
[7] Keputusan Direksi PT PLN (Persero), No. 606.K/DIR/2010, Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah Tenaga Listrik, 09 Desember 2010
Pemodelan dan Simulasi Medan Listrik di Jembatan Dukong – Belitung, dengan Menggunakan Charge Simulation Method (CSM)
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika | Deni Murdany - 23213078 19 Qt = Q*Vt;