• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERAN PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN PENDIDIKAN TINGGI

DALAM MENINGKATKAN MUTU

DAN RELEVANSI

DJOKO SANTOSO

DIRJEN PENDIDIKAN TINGGI

(2)

TOPIK BAHASAN

TANTANGAN BAGI

PENDIDIKAN TINGGI DALAM

MENYONGSONG

ASEAN

ONE

COMMUNITY 2015

(3)

2010

PDB: $ 700 M

Pendapatan/

kapita $ 3.000

PDB: $ 4~4,5 T

Pendapatan/

kapita

$

14.250-15.500

2025

2045

PDB: $

15~17,5 T

Pendapatan/

kapita $

44.500-49.000

Potensi Pertumbuhan Ekonomi

Potensi Pertumbuhan Ekonomi

...Indonesia menjadi

negara maju ....

melalui

pertumbuhan ekonomi tinggi

yang

inklusif

dan

berkelanjutan

(BPS)

59,23%

59,23%

21,2

2%

21,2

2%

0,96

%

0,17

%

Pengeluaran/hari

Tahun 2009

Tahun 2025

(4)

+

1. Natural Resources

Geothermal (largest reserve)

Coal (no.2 in the world)

Tin, Nickel (no. 2 and 4 in the world)

Palm oil, Rubber, Cacao (no.1, 2, 2 in the world)

Marine resources (largest teritory, mega biodiversity)

Others

2. Experiences

2007 2008 2009 2010 2011

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

16.6

15.4

14.2

12.7 12

9.1 8.4 7.9 7.4

7

Poverty level Unemployment

0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500

1,947

2,590

3,000

2007

2008

2009

2010 *

Per capita income USD

3.

Human Resource...

3 Main Resources for Economic

Growth

(5)

Demographic Bonus

Human Resource

(Source: Menko Perekonomian)

Human Resource

(Source: Menko Perekonomian)

5

100 Year of Independence

Decreasing Dependency Ratio from 2010-2040:

can become demographic deviden for economic

development, provided that good human resource

development is in place.

Decreasing Dependency Ratio from 2010-2040:

can become demographic deviden for economic

development, provided that good human resource

(6)

+

(7)

+

SD atau tidak tamat SD

SMP

SMA

SMK

Diploma I,II,III

Universitas

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

63.00%

17.70%

10.30%

5.50%

1.60%

1.80%

55.50%

20.20%

12.70%

6.20%

2.20%

3.20%

51.50%

18.90%

14.60%

7.80%

2.70%

4.60%

20

01

20

06

Human Resource Situation: Level of Education

(Source: BPS)

Human Resource Situation: Level of Education

(Source: BPS)

Improving access to higher

education!

(8)

+

TKI dengan kualitas rendah

Tahun

TKI

Formal

%

TKI

Informal

%

Total

2006

177.495

26

502.505

74

680.000

2007

196.191

28

500.555

72

696.746

2008

269.346

34

479.470

64

748.816

(9)

+

TKA membanjiri Indonesia

Sumber: Kemenakertrans (2010)

Periode

Tahun

2005

2006

2007

2008

2009

Konsultan

15537

21466

3449

3109

3303

Direktur

7341

6975

3392

3822

4025

Komisaris

0

9

283

325

373

Manajer

2581

2572

6479

8162

8438

Profesional

8

515

15080

14437

15894

Supervisor

2

569

3194

2984

2825

Teknisi

329

898

3572

9640

11368

(10)

TANTANGAN BAGI PENDIDIKAN

TINGGI DALAM MENYONGSONG

ONE

COMMUNITY 2015

Jakarta sebagai ‘entry point’ masuknya

orang, barang, budaya, pengaruh, ke

Indonesia

sangat dominan

Menyiapkan sumberdaya yang

berkualitas untuk memberikan sinyal

kolaborasi, dan hal ini tidak mungkin

jika tidak melalui PENDIDIKAN

Sebanyak mungkin sumberdaya

manusia Indonesia lulusan perguruan

tinggi (akademik/vokasi/profesi)

ada

(11)

+

Apa yang dibutuhkan?

Perguruan tinggi

BERKUALITAS

yang

mampu:

Mengembangkan potensi mahasiswa agar bisa

menjadi sarjana yang bertaqwa, cakap,

bermartabat, bermanfaat bagi pembangunan

dan masyarakat, dan bisa berkompetisi dalam

pasar global (

kompetitif

)

Memberi solusi bagi pembangunan sosial,

ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat,

mengembangkan dan menciptakan

pengetahuan dan teknologi yang meningkatkan

daya saing (lulusan, perguruan tinggi, daerah,

bangsa) membangun

knowledge capital

(12)

APA KESIAPAN KITA?

Memberikan pendidikan

tinggi yang bermutu dan

relevan,

Perguruan Tinggi harus

berijin

dari Kemdiknas,

Perguruan Tinggi harus

konsisten

menyelenggarakan

pendidikannya sebagaimana

saat mengajukan usulannya,

Perguruan Tinggi harus

memiliki

fokus

pada

(13)

Kompetensi berhubungan dengan

Budaya Akademik:

KARAKTER MAHASISWA

JUJUR

TANGGUN

G

JAWAB

PEDULI

SALING

MENGHAR

GAI

TANGGUH

(14)

KOMPETENSI MAHASISWA

dicapai melalui:

Pendidikan

karakter

Budaya

Akademik

Di Kampus

Penyelenggaraan PT yang

akuntabel, menjunjung

integritas yang tinggi

Reduk

si

konfi

k

Mengedepankan MUTU

dalam pelayanan

(15)

Kondisi Perguruan

Tinggi di Indonesia

Status akreditasi (masih

banyak yang belum

mengajukan akreditasi)

Pembelajaran masih lebih

banyak bobotnya pada

peningkatan Hardskills

Kualifkasi dosen masih banyak

yang S1

Sarana dan prasarana masih

(16)

STATUS AKREDITASI PRODI DI INDONESIA*

N

o.

Status

Akredit

asi

PTN

KOP

1

KOP

2

KOP

3

KOP

4

KOP

5

KOP

6

KOP

7

KOP

8

KOP

9

KOP

10

KOP

11

KOP

12 Total

Pers

enta

se

1

A**

734

3

9

53 137 53 53 103 6

15 10

0

0

1176 6.67

2

B

1609 131 144 232 371 222 222 363 101 194 163 70

40 3862

21.9

1

3

C

564 374 188 152 451 236 236 358 141 411 267 147 79 3604

20.4

5

4

K

928 128 91 238 298 87 87 271 57 96 73 40

19 2413

13.6

9

5

T

1549 598 407 866 714 36 435 541 241 401 340 203 238 6569

37.2

7

Jumlah

5384

123

4 839

154

1

197

1 634

103

3

163

6 546

111

7 853 460 376

 

 

Grant

Total

176

24 100

**A = Akreditasi A

B = Akreditasi B

C = Akreditasi C

K = Kadaluarsa

T = Belum

Akreditasi

(17)

PERSENTASE AKREDITASI PRODI DI INDONESIA

A; 1176

B; 3862

C; 3604 K; 2413

T ; 6569

TOTAL PRODI =

17624

*A = Akreditasi A

B = Akreditasi B

C = Akreditasi

C

K = Kadaluarsa

T = Belum

(18)

KOPERTIS 3

A

B

C

K

T

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

53

232

152

238

866

Status Akreditasi Kopertis 3

Ju

m

la

h

P

ro

d

i

(19)

PERAN PENDIDIKAN TINGGI

(20)

Peran Pendidikan Tinggi

Peran Pendidikan Tinggi

Pembelajaran

Penelitian & Pengembangan

Publikasi

Interaksi dengan

(21)

Kriteria

Tidak

Lulus

SMA

Lulusan

SMA

Lulusan

Diplom

a-2

Lulusan

Universi

tas

Perbandingan

Gaji

80

100

125

170

Perbandingan

Pengembalian

Bersih /Lulusan

(Net Return)

-

68

-

145

Tambahan

manfaat publik

lulusan

Universi-tas terhadap SMA

-

-

-

+$50,000

Manfaat

Publik/Biaya

(Public Beneft ost

Ratio)

-

-

-

3

Tingkat

Kesehatan (%)

60

75

-

82

Minat Berpolitik

(%)

33

48

-

63

Rasa saling

Percaya (%)

33

41

-

52

Manfaat Sosial dan Ekonomi dari

Pendidikan

(Sumber: OECD, Highlight of Education At Glance, 2010)

Manfaat Sosial dan Ekonomi dari

Pendidikan

(22)

1. Premium untuk lulusan universitas dan diploma Indonesia lebih tinggi dari rata-rata

negara OECD.

2. Data Gaji adalah untuk 2010 dari: http://pusdatinaker.balitfo.depnakertrans.go.id

Gaji Rata-rata per Bulan untuk Tiap Jenjang

(Sumber: Depnakertrans, 2011)

Gaji Rata-rata per Bulan untuk Tiap Jenjang

(Sumber: Depnakertrans, 2011)

Pendidikan

Gaji rata-rata /

bulan

Perbandin

gan

Rata-rata

1.206.054

87

≤ SD/MI/Paket A

667.529

50

SMP/MTs/Paket B

1.036.244

75

SMA/MA/Paket C

1.347.206

98

SMK

1.379.665

100

Diploma I/II/III/Akademi

1.933.379

140

(23)

Jumlah Pekerja Berpendidikan Tinggi (D2 Keatas)

(Sumber: NSF, Asia’s Rising Scince&Engineering Strength, 2007)

Jumlah Pekerja Berpendidikan Tinggi (D2 Keatas)

(Sumber: NSF, Asia’s Rising Scince&Engineering Strength, 2007)

Walaupun peningkatannya paling tinggi, namun dalam

jumlah, apalagi proporsi terhadap populasi, Indonesia

memiliki jumlah pekerja berpendidikan tinggi yang sangat

rendah.

Walaupun peningkatannya paling tinggi, namun dalam

jumlah, apalagi proporsi terhadap populasi, Indonesia

(24)

0

2000

4000

6000

8000

10000

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

Jumlah Peneliti per 1 juta Penduduk

N

il

a

i

P

D

B

p

e

r

K

a

p

it

a

(

U

S

D

)

Jumlah Peneliti dan PDB/Kapita adalah data tahun 2007 yang diambil dari

data statistik world bank 2011

http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TECH.RD.P6/countries

http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.SCIE.RD.P6/countries

http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries

Jumlah Peneliti dan PDB/Kapita adalah data tahun 2007 yang diambil dari

data statistik world bank 2011

http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TECH.RD.P6/countries

http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.SCIE.RD.P6/countries

http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries

Hubungan Nilai PDB/Kapita dengan Jumlah

Peneliti (2007)

Sumber : World Bank 2011

Hubungan Nilai PDB/Kapita dengan Jumlah

Peneliti (2007)

Sumber : World Bank 2011

Y = -1085,96 + 6,82 X

R² = 0,85

Jumlah

Peneliti per

1 juta

penduduk

memiliki

korelasi

positif yang

tinggi

dengan

nilai PDB

per Kapita

(koefsien

korelasi r =

0,92)

Jumlah

Peneliti per

1 juta

penduduk

memiliki

korelasi

positif yang

tinggi

dengan

nilai PDB

per Kapita

(koefsien

korelasi r =

0,92)

Denmar

k

Islandia

Peneliti adalah ilmuwan dan tenaga teknis berpendidikan minimal

S1/D4 yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan.

Peneliti adalah ilmuwan dan tenaga teknis berpendidikan minimal

S1/D4 yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan.

(25)

Tabel 1. Lima besar penghasil makalah (dokumen)

ilmiah dari berbagai jurnal yang tercatat di Scopus

(Mei 2011) dari berbagai institusi riset di Indonesia

25

DATAJUMLAHDOKUMENDANSITASIINSTITUSIDIINDONESIAPER18MEI2011

NO

INSTITUSI

DOKUMEN

TotalSitasi

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Totalper18

Mei2011 <2009 2009 2010 2011 TotalSitasi

1 ITB

92 101 123 165 255 267

51

1702 4472 952 1243 348

7015

2 UI

77 102 89 111 132 124

37

1413 5769 1279 1381 449

8878

3 UGM

60 77 77 97 122 152

50

1038 3951 890 1071 352

6264

4 IPB

57 41 51 49 59 102

34

700

3159 612 763 277

4811

5 LIPI

43 56 41 44 84 70

25

673

3449 768 876 379

5472

6 Center,ForInterna onal

ForestryResearch,WestJava 36 37 38 44 39 43

19

498

4024 973 1195 449

6641

7 US.NavalMedicalResearchUnit

No.2,Jakarta

26 37 11 18 9

13

6

415

3773 700 798 274

5545

8

12 33 25 34 107 61

14

397

533 172 219 99

1023

9

26 16 25 28 32 41

5

362

1663 239 280 108

2290

10

15 12 14 29 33 36

12

333

1385 333 385 138

2241

11

12 25 22 29 41 39

16

320

1412 250 298 114

2074

12

22 31 22 22 22 22

7

293

2253 641 754 274

3922

13

20 16 20 19 25 43

6

287

1251 371 459 190

2271

14

19 18 21 24 27 28

9

283

1469 261 337 117

2184

15

10 15 22 17 19 24

4

214

579 110 152 37

878

16

7

18 13 21 14 26

7

202

1141 236 260 97

1734

17

15 12 14 20 19 28

13

192

645 225 247 114

1231

18

7

12

6

26 14 25

3

189

611 92 116 38

857

19

9

7

8

15 28 42

6

179

465 79 89 46

679

20

9

14 16 15 22 25

14

146

323 102 107 49

581

21

(26)

KARYA ILMIAH INSTITUSI RISET

INDONESIA MENURUT SCOPUS

(MEI 2011)

DATA JUMLAH DOKUMEN DAN SITASI INSTITUSI DI INDONESIA PER 18 MEI 2011 NO INSTITUSI

DOKUMEN Total Sitasi 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Total per 18 Mei

2011 <2009 2009 2010 2011 Total Sitasi

1 ITB 92 101 123 165 255 267 51 1702 4472 952 1243 348 7015 2 UI 77 102 89 111 132 124 37 1413 5769 1279 1381 449 8878 3 UGM 60 77 77 97 122 152 50 1038 3951 890 1071 352 6264 4 IPB 57 41 51 49 59 102 34 700 3159 612 763 277 4811 5 LIPI 43 56 41 44 84 70 25 673 3449 768 876 379 5472 6 Center, For International Forestry Research, West

Java 36 37 38 44 39 43 19 498 4024 973 1195 449 6641 7 US. Naval Medical Research Unit No.2,

Jakarta 26 37 11 18 9 13 6 415 3773 700 798 274 5545 8 ITS 12 33 25 34 107 61 14 397 533 172 219 99 1023 9 FKUI 26 16 25 28 32 41 5 362 1663 239 280 108 2290 10 UNAIR 15 12 14 29 33 36 12 333 1385 333 385 138 2241 11 UNDIP 12 25 22 29 41 39 16 320 1412 250 298 114 2074 12 KEMENKES 22 31 22 22 22 22 7 293 2253 641 754 274 3922 13 UNPAD 20 16 20 19 25 43 6 287 1251 371 459 190 2271 14 UNHAS 19 18 21 24 27 28 9 283 1469 261 337 117 2184 15 UDAYANA 10 15 22 17 19 24 4 214 579 110 152 37 878 16 BPPT 7 18 13 21 14 26 7 202 1141 236 260 97 1734 17 UNIBRAW 15 12 14 20 19 28 13 192 645 225 247 114 1231

18 BATAN 7 12 6 26 14 25 3 189 611 92 116 38 857

19 UNAND 9 7 8 15 28 42 6 179 465 79 89 46 679

20 UNSYIAH 9 14 16 15 22 25 14 146 323 102 107 49 581 21 ICRAF World Agroforestry

Center, Bogor 7 4 5 7 9 5 7 120 1268 191 236 82 1777 22 RS CIPTO UI 18 23 12 14 6 17 0 117 101 44 40 22 207

23 UNILA 8 7 14 10 10 15 5 116 434 105 127 34 700

24 UNSRAT 4 7 9 11 7 12 5 114 322 92 77 33 524

(27)

PERBANDINGAN DENGAN BEBERAPA NEGARA LAIN

Publikasi Ilmiah di Jurnal Internasional 2011*

Indonesia

Institut Teknologi Bandung

1.686

· Universitas Indonesia

1.414

· Universitas Gadjah Mada

1.001

· Institut Pertanian Bogor

683

Malaysia

University of Malaya

13.133

· Universiti Sains Malaysia

9.649

· Universiti Putra Malaysia

8.725

· Universiti Kebangsaan Malaysia

7.194

· Universiti Teknologi Malaysia

4.102

Peringkat KEI Indonesia dan Negara Tetangga**

Peringkat

Negara

19

Singapura

48

Malaysia

63

Thailand

103 Indonesia

Keterangan:

*Jumlah publikasi yang tercatat di pangkalan data Scimago yang data berasal dari Scopus

**KEI (Knowledge Economy Index) menunjukkan banyaknya penelitian yang dipublikasikan secara internasional.

Publikasi Ilmiah di Jurnal Internasional 2011*

Indonesia

Institut Teknologi Bandung

1.686

· Universitas Indonesia

1.414

· Universitas Gadjah Mada

1.001

· Institut Pertanian Bogor

683

Malaysia

University of Malaya

13.133

· Universiti Sains Malaysia

9.649

· Universiti Putra Malaysia

8.725

· Universiti Kebangsaan Malaysia

7.194

· Universiti Teknologi Malaysia

4.102

Peringkat KEI Indonesia dan Negara Tetangga**

Peringkat

Negara

19

Singapura

48

Malaysia

63

Thailand

103 Indonesia

Keterangan:

*Jumlah publikasi yang tercatat di pangkalan data Scimago yang data berasal dari Scopus

**KEI (Knowledge Economy Index) menunjukkan banyaknya penelitian yang dipublikasikan secara internasional.

Singapura

National Universiy of Singapore

59.290

· Nayang Technological University

32.500

· Institute for Infocomm Research

4.629

Thailand

Mahidol University

15.896

· Chulalongkorn University 12.482

· Chiang Mai University

6.084

· Prince of Songkia University 4.163

· Kesetsart University

3.827

Singapura

National Universiy of Singapore

59.290

· Nayang Technological University

32.500

· Institute for Infocomm Research

4.629

Thailand

(28)

Hubungan Dana Penelitian dan PDB

(Sumber : Worldbank, 2011)

Hubungan Dana Penelitian dan PDB

(Sumber : Worldbank, 2011)

1. Anggaran penelitian tahun 2007 :

http://data.worldbank.org/indicator/GB.XPD.RSDV.GD.ZS

2. PDB / Kapita tahun 2007 :

http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries

1. Anggaran penelitian tahun 2007 :

http://data.worldbank.org/indicator/GB.XPD.RSDV.GD.ZS

2. PDB / Kapita tahun 2007 :

http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries

0

1

1

2

2

3

3

4

4

5

5

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

90,000

Persentase Dana Penelitian dari PDB (%)

N

il

a

i

P

D

B

p

e

r

k

a

p

it

a

(

U

S

D

)

Persentase dana penelitian terhadap PDB memiliki

korelasi positif yang cukup kuat terhadap nilai PDB per

kapita (koefsien korelasi r = 0,54)

Persentase dana penelitian terhadap PDB memiliki

korelasi positif yang cukup kuat terhadap nilai PDB per

kapita (koefsien korelasi r = 0,54)

Y = 4260,84 + 13059,78 X

R² = 0,29

Indonesi

a

Norway

(29)

0

2

4

6

8

10

12

14

16

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Kenaikan Jumah Peneliti 2006-2007 (%)

K

e

n

a

ik

a

n

N

il

a

i

P

ro

d

u

k

ti

v

it

a

s

(

%

)

Hubungan Kenaikan Produktivitas

dengan Kenaikan Jumlah Peneliti

2006-2007

(Sumber : Worldbank dan OECD)

Hubungan Kenaikan Produktivitas

dengan Kenaikan Jumlah Peneliti

2006-2007

(Sumber : Worldbank dan OECD)

Y = 11,33 + 0,37 X

R² = 0,65

Kenaikan

jumlah

peneliti per

1 juta

penduduk

memiliki

korelasi

positif yang

tinggi

terhadap

kenaikan

nilai

produktivita

s (koef.

Korelasi =

0.81)

Kenaikan

jumlah

peneliti per

1 juta

penduduk

memiliki

korelasi

positif yang

tinggi

terhadap

kenaikan

nilai

produktivita

s (koef.

Korelasi =

0.81)

1. Jumlah Peneliti 2006-2007:

http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TECH.RD.P6/countries dan

http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.SCIE.RD.P6/countries

2. Produktivitas dihitung dari data PDB dan Jam kerja tahun

data PDB 2006-2007 :

http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries

data jam kerja 2006-2007 : http://stats.oecd.org/Index.aspx?

DataSetCode=EO88_INTERNET

1. Jumlah Peneliti 2006-2007:

http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TECH.RD.P6/countries

dan

http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.SCIE.RD.P6/countries

2. Produktivitas dihitung dari data PDB dan Jam kerja tahun

data PDB 2006-2007 :

http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries

(30)

Kapasitas Inovasi Indonesia

(

Sumber: Innovation Capacity Index, 2010-2011)

Kapasitas Inovasi Indonesia

(

Sumber: Innovation Capacity Index, 2010-2011)

No

Indikator

Rangking

Overal Innovation Capacity Index

77

1

Good Governance

92

2

Country Policy Assessment

27

3

Social Inclusion & Equity Policies

96

4

Education (Secondary and Tertiery Education)

85

5

Doing Business

82

6

R & D Infrastructure

89

7

Patent & Trademark

73

8

Telephone Communication

79

9

Mobile Celluler

92

10

Internet, Computer & TV

97

11

Government ICT Usage

84

12

Quality of the Infrastructure

75

Catatan: - Indikator dengan

huruf hijau

memiliki keterkaitan erat dengan pendidikan

(31)

Fungsi Perguruan Tinggi

Fungsi Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi adalah

sumber penting

penelitian&pengembangan

Lebih dari

50% penelitian dasar

yang menghasilkan

terobosan-terobosan pemikiran yang memungkinkan

munculnya industri-industri baru dilaksanakan di perguruan

tinggi.

Perguruan tinggi memiliki misi yang lebih luas dalam

menerjemahkan hasil litbang menjadi produk dan perusahaan

baru

15 % penelitian terapan

dilaksanakan melalui inovasi yang

dimulai di kampus yang kemudian diserap menjadi bisnis

melalui paten, start-up, dan pengaturan konsultansi antara

dosen dan industri.

(National Science Foundation (2007),

NSF Report 07-317

;

Litan, R.E. et al (2007). “Commercializing University Innovations: A

Better Way,” in

Innovation Policy and the Economy

, vol. 8. MIT

Press.)

Pembelajaran setingkat sarjana adalah kegiatan utama

perguruan tinggi yang memungkinkan perguruan tinggi

berhasil melaksanakan penelitian maju (

advanced

research

) dan pendidikan pasca sarjana.

(32)

Peran Community College di AS

Peran Community College di AS

Community College memberikan kontribusi nyata terhadap

perluasan kesempatan memperoleh pendidikan

tinggi,

karena biayanya murah,jadwal yang lentur, lokasi

yang dekat karena tersebar merata di seluruh negara.

Hampir

50%

mahasiswa AS mengikuti pendidikan tinggi melalui

Community College

Community College sangat membantu pemenuhan kebutuhan

pelatihan khusus, pendidikan perbaikan (remedial), dan pendidikan

orang dewasa

(Bernanke, B. (2007).

“Speech At the U.S. Chamber Education and

Workforce Summit”, Washington, D.C., September 24, 2007)

Pendidikan di community college

meningkatkan

penghasilan

:

D1 sebesar 9-13 % dari lulusan SMA, D2 sebesar 15-27 % dari lulusan

SMA.

   

(Sesuai dengan

Mincerian Return

sebesar dalam kisaran10 %/tahun)

(Kane, T. and Rouse, C. (1999).

“ The Community College: Educating

Students at The Margin Between College and Work,”

J. Economic

Perspectives,

vol. 13.)

Tidak ada perbedaan

yang nyata (signifkan) antara

sarjana melalui pendidikan sepenuhnya (4 tahun) di

universitas atau yang melalui community college (2 tahun)

dan dilanjutkan dengan di universitas (2 tahun)

(33)

Model Pendidikan Tinggi Mendatang

Model Pendidikan Tinggi Mendatang

Kebutuhan peningkatan APK dalam jumlah besar dalam waktu cepat,

membutuhkan model-model baru pengelolaan pendidikan tinggi dan

menengah, yang antara lain dengan mambangun

ommunity ollege

di tiap kota/ibukota kabupaten dengan cara memperluas sekolah

yang sudah ada. Melalui

ommunity ollege

, biaya pendidikan tinggi

akan dapat ditekan karena peserta didik tidak harus pergi terlalu

jauh untuk bisa kuliah.

Kebutuhan peningkatan APK dalam jumlah besar dalam waktu cepat,

membutuhkan model-model baru pengelolaan pendidikan tinggi dan

menengah, yang antara lain dengan mambangun

ommunity ollege

di tiap kota/ibukota kabupaten dengan cara memperluas sekolah

yang sudah ada. Melalui

ommunity ollege

, biaya pendidikan tinggi

akan dapat ditekan karena peserta didik tidak harus pergi terlalu

jauh untuk bisa kuliah.

PT

Ris

et

PT

Ris

et

PT

Pengajaran

PT

Pengajaran

ommunity olleges/

PT Komunitas

ommunity olleges/

(34)

Kerangka Pikir Perkiraan Rinci

Kebutuhan SDM

(

Pertumbuhan PDB

Demand Side

)

Nasional

Pertumbuhan PDB

Nasional

Peningkatan Output

Koridor

Peningkatan Output

Koridor

Penambahan Input

Koridor

Penambahan Input

Koridor

Pertumbuhan PDB

Koridor

Pertumbuhan PDB

Koridor

Penambahan

Input

SD

(35)

Kerangka Pikir Perkiraan Rinci

Pemenuhan SDM

(

Supply Side

)

Penambahan Output

Pendidikan: Wirausahawan,

Naker, Inovasi, ...

Penambahan Output

Pendidikan: Wirausahawan,

Naker, Inovasi, ...

Penambahan Kapasitas dan Kualitas Pendidikan yang

Dibutuhkan

Penambahan Kapasitas dan Kualitas Pendidikan yang

Dibutuhkan

Penambahan

Input SDM

Koridor

Penambahan

Input SDM

Koridor

Kebutuhan SDM

Nasional

Kebutuhan SDM

Nasional

Penentuan Jenis &

Tingkat Keahlian yang

Harus Disiapkan

Penentuan Jenis &

Tingkat Keahlian yang

Harus Disiapkan

KKNI/IQF

KKNI/IQF

Ketrampila

n

Sikap

Pe

ng

et

ah

ua

n

Untuk Tiap Jenis keahlian

KKNI: Kerangka Kompetensi Nasional Indonesia, IQF: Indonesia Qualification Framework

(36)

Prioritas Pembangunan Nasional

• Peningkatan

akses pendidikan yang berkualitas , relevan dan

efesien

menuju terangkatnya kesejahteraan hidup rakyat, kemandirian,

keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa yang kuat.

• Ketidak sesuaian antara keluaran pendidikan dan kebutuhan dunia kerja

akan menyebabkan pengangguran:

Pengangguran terstruktur

karena pasokan tenaga kerja melebihi kebutuhan

(structural unemployement)

Pengangguran friksional

karena pasokan tenaga kerja tidak sesuai dengan

kebutuhannya (frictional unemployment)

• Pembangunan pendidikan diarahkan demi

tercapainya pertumbuhan

ekonomi

yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga

pendidik dengan kemampuan:

– menciptakan lapangan kerja melalui

kewirausahaan

untuk mengatasi

pengangguran terstruktur

– menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja melalui

kesesuaian

(37)

Framework of Supply-Demand Harmonization

(Supply

Side

)

(

Demand Side

)

MoNE/MoRA, other

Ministries

Business Sectors

Industry &

as Users

(38)

S2

S1

S3

General High

School (3)

IQF

IQF

1

2

3

4

5

7

8

9

6

S2(Applied)

D I

D IV/

S1(Applied)

D III

D II

Vocational

High School

(3)

S3(Applied)

Expert

Technician/

Analyst

Operator

Carrer

Development

Specialist

Profesional

9 Year Basic Education (6+3)

Early Childhood Education (1-2)

(39)

Profl relatif PDRB per

Koridor

SUMATERA JAWA Bali-NT Kalimantan Sulawesi Maluku Papua 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 22% 10% 25% 13% 34% 16% 19% 1% 13% 30% 6% 56% 23% 30% 5% 31% 11% 5% 13% 20% 20% 10% 15% 7% 9. JASA-JASA

8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKAS 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 5. KONSTRUKSI

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 3. INDUSTRI PENGOLAHAN

(40)

Komposisi Persentase Lulusan Rerata

dan

Serapan Tenaga Kerja di Sektor yang

Relevan

40 Ekonomi Sosial-humaniora Kependidikan Teknik Kesehatan Komputer Pertanian Sains

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 27% 20% 15% 13% 19% 10% 4% 3%

Struktur Lulusan

Listrik, Gas, Air

Perbankan & Keu

Pertambangan

Konstruksi

Transportasi & Komunikasi

Industri Pengolahan

Pemerintahan

Perdagangan

Pertanian

0.00% 20.00% 40.00% 60.00%

0% 1% 1% 4% 6% 12% 13% 21% 41% 1% 7% 11% 10% 6% 26% 5% 13% 15%

Serapan

Lap Kerja

(41)

Ekstrapolasi Naker Per

Sektor 2025

Sektor

Kontribusi

Sektor

Nasional

2025

Proyeksi

Naker Per

Sektor

2025

Estimasi

Porsi

lulusan

PT/sektor

Estimasi

Porsi

Lulusan

PT scr

nasional

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN &

PERIKANAN

14%

36%

5%

1.70%

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

10%

1%

28%

0.28%

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

27%

12%

26%

3.15%

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH

1%

0%

26%

0.00%

5. KONSTRUKSI

6%

3%

13%

0.30%

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN

16%

26%

13%

3.50%

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI

7%

7%

16%

1.13%

8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN

9%

1%

36%

0.38%

9. JASA-JASA

9%

23%

26%

6.35%

TOTAL

100%

100%

16.75%

(42)

Kebutuhan Naker Berpendidikan

Tinggi 2025

SEKTOR

Sains

Pert

Komp Kesh

Tek

Pddk

Sos

Ekon

Total

1. PERTANIAN,

PETERNAKAN,

KEHUTANAN &

PERIKANAN

0.15% 0.77% 0.15% 0.00% 0.31% 0.00% 0.31% 0.08% 1.77%

2. PERTAMBANGAN &

PENGGALIAN

0.08% 0.05% 0.03% 0.00% 0.26% 0.00% 0.00% 0.03% 0.44%

3. INDUSTRI

PENGOLAHAN

0.23% 0.23% 0.47% 0.23% 2.34% 0.00% 0.23% 0.23% 3.98%

4. LISTRIK, GAS & AIR

BERSIH

0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.02% 0.00% 0.00% 0.00% 0.03%

5. KONSTRUKSI

0.05% 0.00% 0.05% 0.00% 0.47% 0.00% 0.05% 0.05% 0.66%

6. PERDAGANGAN,

HOTEL & RESTORAN

0.16% 0.16% 0.16% 0.16% 0.31% 0.00% 1.25% 1.57% 3.76%

7. PENGANGKUTAN &

KOMUNIKASI

0.07% 0.00% 0.07% 0.00% 0.24% 0.00% 0.14% 0.14% 0.66%

8. KEUANGAN, REAL

ESTATE & JASA

PERUSAHAAN

0.03% 0.03% 0.03% 0.00% 0.16% 0.00% 0.16% 0.27% 0.66%

9. JASA-JASA

0.10% 0.10% 0.10% 1.91% 0.10% 1.91% 0.10% 0.11% 4.42%

TOTAL

0.87% 1.33% 1.05% 2.31% 4.21% 1.91% 2.24% 2.48%

16.39

%

TOTAL RELATIF

5.28% 8.14% 6.39% 14.07% 25.68% 11.68% 13.66% 15.11%

(43)

Proyeksi Jumlah Sarjana per Bidang Ilmu

per Sektor Ekonomi th 2025

SEKTOR Sains Pert Komp Kesh Tek Pddk Sos Ekon Total

1. PERTANIAN, PETERNAKAN,

KEHUTANAN & PERIKANAN 171,682 858,409 171,682 - 343,363 - 343,363 85,841 1,974,340 2. PERTAMBANGAN &

PENGGALIAN 87,103 58,069 29,034 - 290,344 - - 29,034 493,585

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 261,310 261,310 522,619 261,310 2,613,097 - 261,310 261,310 4,442,264 4. LISTRIK, GAS & AIR

BERSIH 2,468 - 2,468 2,468 24,679 - - 4,936 37,019 5. KONSTRUKSI 52,884 - 52,884 - 528,841 - 52,884 52,884 740,377

6. PERDAGANGAN, HOTEL &

RESTORAN 174,811 174,811 174,811 174,811 349,623 - 1,398,491 1,748,113 4,195,472 7. PENGANGKUTAN &

KOMUNIKASI 79,326 - 79,326 - 264,420 - 158,652 158,652 740,377 8. KEUANGAN, REAL ESTATE

& JASA PERUSAHAAN 29,615 29,615 29,615 - 177,691 - 177,691 296,151 740,377

9. JASA-JASA 106,837 106,837 106,837 2,136,731 106,837 2,136,731 106,837 128,204 4,935,849

TOTAL 966,036 1,489,050 1,169,277 2,575,320 4,698,895 2,136,731 2,499,227 2,765,125 18,299,660

Perhitungan kebutuhan SDM berbasis kepada kebutuhan masing-masing sektor terhadap

(44)

Estimasi Jumlah Lulusan PT

2025

Sektor

Kontribusi Sektor Nasional 2025

Proyeksi Naker Per Sektor th 2025

Estimasi Porsi lulusan PT/sektor

Est Porsi Lulusan PT scr nasional

Estimasi

jumlah

lulusan PT

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN

& PERIKANAN

15.0%

34.0%

5.0%

1.70%

1,853,000

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

10.0%

1.0%

28.0%

0.3%

305,200

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

26.8%

12.0%

28.0%

3.4%

3,662,400

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH

1.2%

0.025%

30.0%

0.0%

8,175

5. KONSTRUKSI

6.3%

2.5%

15.0%

0.4%

408,750

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN

16.0%

23.0%

15.0%

3.5%

3,760,500

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI

6.8%

6.5%

20.0%

1.3%

1,417,000

8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA

PERUSAHAAN

9.3%

1.0%

38.0%

0.4%

414,200

9. JASA-JASA

8.8%

20.0%

30.0%

6.0%

6,540,000

(45)

Proyeksi Jumlah Sarjana per Bidang Ilmu

per Sektor Ekonomi th 2025

SEKTOR Sains Pert Komp Kesh Tek Pddk Sos Ekon Total

1. PERTANIAN,

PETERNAKAN, KEHUTANAN

& PERIKANAN 161,130 805,652 161,130 - 322,261 - 322,261 80,565

1,853,00 0 2. PERTAMBANGAN &

PENGGALIAN 53,859 35,906 17,953 - 179,529 - - 17,953 305,200

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 215,435 215,435 430,871 215,435 2,154,353 - 215,435 215,435 3,662,400 4. LISTRIK, GAS & AIR

BERSIH 545 - 545 545 5,450 - - 1,090 8,175 5. KONSTRUKSI 29,196 - 29,196 - 291,964 - 29,196 29,196 408,750

6. PERDAGANGAN, HOTEL &

RESTORAN 156,688 156,688 156,688 156,688 313,375 - 1,253,500 1,566,875 3,760,500

7. PENGANGKUTAN &

KOMUNIKASI 151,821 - 151,821 - 506,071 - 303,643 303,643 1,417,000 8. KEUANGAN, REAL

ESTATE & JASA

PERUSAHAAN 16,568 16,568 16,568 - 99,408 - 99,408 165,680 414,200

9. JASA-JASA 141,558 141,558 141,558 2,831,169 141,558 2,831,169 141,558 169,870 6,540,000

TOTAL 926,801 1,371,807 1,106,331 3,203,837 4,013,970 2,831,169 2,365,002 2,550,308 18,369,225

(46)

PENUTUP

MARI KITA PERBAIKI BERBAGAI

KEKURANGAN DI KITA, MULAI DARI:

1. FOKUS PENGEMBANGAN

2. FOKUS KEUNGGULAN

3. PROSES PEMBELAJARAN

4. SISTEM PENJAMINAN MUTU

5. SELALU MEMPERHATIKAN

KEBUTUHAN DUNIA KERJA,

(47)

Referensi

Dokumen terkait

Teman-teman sekelas Keperawatan Internasional yang hanya terdiri atas 22 mahasiswa yang telah menjadi teman seperjuangan selama empat tahun menempuh masa

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Pada pembahasan penelitian kali ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian yang didapat dari beberapa uji mengenai hubungan anatara

Gambar 1 menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi anti inversi yang digunakan saat perendaman bumbung dan semakin tinggi penambahan konsentrasi natrium metabisulfit

Pada hari ini Jum`at tanggal Lima bulan Desember tahun Dua Ribu Empat Belas, Kami Panitia Pengadaan yang bertanda tangan di bawah ini :.. NAMA

Berdasarkan hasil penelitian tindaka kelas yang dilaksanakan pada kelas V SDN 2 Mlati Lor Kudus dapat disimpulkan bahwa model Make A Match berbantuan media puzzle dapat

[r]

Dalam sejarah keperawatan di Indonesia, dimana pada tahun 1983 telah dilakukan Lokakarya Nasional Keperawatan Indonesia yang merupakan momentum penting bagi

Ditemukan bahwa PAI dan kegiatan ektrakurikuler keagamaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap peningkatan akhlak mulia siswa.. Adapun perhitungan secara parsial