• Tidak ada hasil yang ditemukan

02. PPT PROF KK D SD AWAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "02. PPT PROF KK D SD AWAL"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

D

Metodologi Pembelajaran

(2)

PROFESIONAL:

(3)
(4)

PEMBELAJARAN 1.

UNSUR-UNSUR BANGUN DATAR

Ruang Lingkup:

KP I: Unsur-unsur Bangun Datar KP II: Pencerminan dan Rotasi

(5)

PEMBELAJARAN 1.

(6)

Tujuan:

1.membedakan garis, ruas garis, dan sinar garis 2. menunjukkan dua garis saling sejajar

(7)

Indikator Pencapaian kompetensi:

1. membedakan antara garis, ruas garis, dan sinar garis 2. membedakan dua garis sejajar dan tidak sejajar

3. membedakan dua garis berpotongan dan tidak berpotongan

4. membedakan dua garis bersilangan dan tidak bersilangan

(8)

PENGENALAN

(9)

. A dibaca titik A . P dibaca titik P Titik

Titik tidak didefinisikan, tidak berbentuk dan tidak mempunyai ukuran.

Sebuah titik dilukiskan dengan tanda noktah, kemudian dibubuhi dengan nama titik dengan

(10)

Garis

• Sebuah garis dapat digambarkan dengan

menjalankan alat tulis (pensil Anda) seruncing mungkin dengan arah tetap.

• Sebuah garis tertentu tidak mempunyai ukuran ketebalan, dengan panjang yang tidak terbatas. • Garis selalu digambarkan sebagai garis lurus yang

(11)

Nama garis dengan huruf kecil

a

b c

Garis a Garis b

(12)
(13)

Sifat – sifat garis :

1. Jika diketahui kedua titik sembarang

dalam ruang, maka melalui titik itu

dapat dibuat satu garis.

(14)

Ruas garis

Ruas garis adalah sebagian dari

garis yang dibatasi oleh dua

titik

ujung yang berbeda, dan memuat

semua titik pada garis di antara

(15)

Contoh: ruas garis dalam kehidupan sehari-hari:

(16)

Potongan pipa pralon panjangnya 4m

Gb. 6

Panjang pipa 4m

(17)

AB dan BC merupakan ruas garis dari garis AC.

A B C

A B C

(18)

Sinar Garis

Sinar garis adalah

garis yang memiliki pangkal dan ujung

A B

Sinar garis AB Sinar garis PQ

(19)

Bidang

(20)

Bidang

• Bidang penuh dengan titik-titik atau bidang merupakan himpunan titik-titik yang terletak sebidang.

(21)

Dua bidang saling sejajar

K

https://www.google.co.id/search?q=lemari&biw

(22)

Dua bidang saling sejajar

• Dua bidang saling sejajar artinya

tidak sedikitpun bidang yang

(23)
(24)
(25)

Bidang K dan bidang L

saling berpotongan menurut garis m.

m L

(26)
(27)

Garis Berpotongan

Garis AB berpotongan dengan garis KB di titik B

A B

K

A B

(28)

Garis berpotongan

O

a b

(29)

Garis Bersilangan

a a b

(30)

Pengenalan Sudut dan Ukurannya

Sudut yang Terbentuk dari Ruas Garis atau dari Sinar Garis

Sudut atau daerah sudut

titiksudut

kakisudut

kakisudut A

B

C

sinar BA

(31)

Pengenalan Sudut dalam Geometri

Sudut dalam geometri adalah besaran

rotasi suatu ruas garis dari satu titik

(32)

Macam-macam Sudut

1. Sudut lancip, besarnya kurang dari seperempat putaran penuh.

2. Sudut siku-siku, besarnya seperempat putaran penuh 3. Sudut tumpul, besarnya lebih dari seperempat putaran,

kurang dari setengah putaran.

4. Sudut lurus, besarnya setengah putaran penuh

5. Sudut refleks, besarnya lebih dari setengah putaran, kurang dari satu putaran penuh.

(33)

Gambar 1: Macam-macam sudut

sudut lancip 00  a 900

a

b

(34)

Gambar 2: Macam-macam sudut

c

900  c 1800 sudut tumpul

sudut lurus

d

(35)

Gambar 3: Macam-macam sudut

(36)

TUGAS KELOMPOK:

LK 1.1: Pasangan Garis yang Sejajar, Garis yang

Berpotongan dan Garis yang Bersilangan

LK 1.3: Gambar Sudut

(37)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2:

(38)

Tujuan

1. menunjukkan bangun/benda yang mempunyai simetri

2. mengetahui garis simetri dari suatu bangun 3. menggambarkan garis simetri dari suatu

bangun

(39)

Pengertian Simetri

Sumbu simetri pada sebuah bangun datar ialah ruas garis yang membagi bangun datar itu atas dua bagian yang sama sehingga setiap titik

pada bagian yang satu tepat memiliki titik

(40)
(41)

Hasil pengamatan pada pencerminan:

1.

Jarak suatu titik ke cermin = jarak

bayangan titik itu ke cermin.

2.

Garis penghubung suatu titik dan

bayangannya tegak lurus cermin.

(42)

Sifat-sifat bayangan pada pencerminan adalah:

1. Posisi gambar bayangan sama dengan posisi benda asal.

2. Jarak gambar bayangan dari cermin sama

jauh dengan jarak benda asal dengan cermin. 3. Ukuran bayangan sama besar dengan ukuran

(43)

4. Letak gambar bayangan dan benda asal tegak lurus dengan cermin.

5. Dalam melakukan proses pencerminan, ada titik-titik yang tetap (tidak berubah letaknya) disebut titik invarian, yaitu titik-titik yang

terletak pada garis cermin.

(44)

Syarat tingkatan simetri putar

1. Dalam satu putaran dapat menempati

bingkainya lebih dari satu kali.

2. Titikpusat putarnya tertentu

(45)

TUGAS KELOMPOK:

(46)

Kegiatan Pembelajaran 3

(47)

Tujuan

1. Menjelaskan pengertian panjang, tinggi dan jarak suatu benda.

2. Menjelaskan pengukuran dan membandingkan panjang dua benda dengan satuan tak baku.

3. Menentukan benda yang lebih panjang, lebih pendek, atau sama panjang dengan benda yang lainnya.

(48)

Indikator

1. menjelaskan suatu kesalahan konsep dasar pengukuran 2. menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm,

m) yang sering digunakan

3. mengenal panjang suatu benda melalui kalimat sehari-hari (pendek, panjang) dan membandingkannya

4. menentukan konversi satuan panjang

(49)

Uraian Materi

Pengetahuan Prasyarat

1. Panjang adalah banyaknya satuan ukuran dari ujung obyek yang satu ke ujung obyek yang lain.

2. Jarak adalah panjang ruas garis penghubung terpendek yang menghubungkan dua titik pada bangun-bangun tersebut.

3. Tinggi adalah pengukuran jarak vertikal antara titik tertentu dengan titik yang lain.

(50)

berapa panjang pensil?

(51)
(52)

Tangga Satuan Panjang

Setiap naik satu tangga dibagi 10

Setiap turun satu tangga

dikali 10

Setiap naik satu tangga

dikali

atau

(53)

Cara menghafal

Untuk menghafal tangga satuan panjang dari atas ke bawah, dapat dengan menghafalkan

kalimat berikut ini sekaligus memberikan pesan:

(54)

artinya:

• kita : kilo • hendaknya : hekto • dapat : deka

• menolong : meter • diri : desi

• sendiri : senti

(55)

Contoh operasional

Perubahan suatu ukuran panjang ke ukuran panjang yang lain dapat disajikan contoh sederhan sebagai berikut.

Contoh: 6 km = . . . cm Penyelesaian:

Perhatikan dari kilometer ke sentimeter, turun lima anak tangga.

artinya: faktor pengali dari km ke cm adalah 10 × 10 × 10 × 10 × 10 sehingga:

(56)

5 cm = . . . hm

Penyelesaian:

Perhatikan dari sentimeter ke hektometer, naik 4 (empat) anak tangga. artinya: faktor pengali dari cm ke hm

adalah ( × × × ) sehingga:

1 cm = ( × × × ) hm = hm

(57)

25 km + 47 hm + 28 dam = . . . m

Penyelesaian:

Pertama-tama, ubah semua satuan menjadi meter 25 km = 25.000 m

47 hm = 4.700 m 28 dam = 280 m

(58)

TUGAS KELOMPOK:

LK 3.5: Permainan Mengukur Panjang/ Satuan

ukuran tak baku

LK 3.6: Mengukur Panjang/satuan ukuran bakuLK 3.7: Pengukuran Panjang

LK 3.8: Konversi Panjang

(59)

Kegiatan Pembelajaran 4

(60)

Tujuan

1. Menjelaskan pengertian keliling suatu bangun beraturan

2. Menjelaskan pengertian keliling bangun tidak beraturan

(61)

Indikator

1. menentukan keliling suatu bangun beraturan

2. menentukan keliling bangun tidak beraturan

3. menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling persegi dan

(62)
(63)
(64)

TUGAS KELOMPOK:

LK 4.1: Tangram

(65)

Kegiatan Pembelajaran 5

(66)

Tujuan

1. menguasai konseptual pengukuran berat

2. mengidentifikasi kesalahan konsep pengukuran berat 3. menguasai prosedural pengukuran berat

4. menjelaskan keterkaitan antara konseptual dan prosedural pengukuran berat

(67)

Indikator

1. menaksir berat suatu benda dengan

menerapkan konsep dasar pengukuran berat 2. mengukur berat benda dengan menggunakan

alat ukur yang diberikan

3. menentukan konversi satuan berat

(68)

Konsep dasar

1. Hubungan antara unit/satuan pengukuran dengan ciri yang diukur

Siswa mampu memilih satuan pengukuran yang tepat untuk mengukur berat.

2. Akumulasi (banyaknya) satuan pengukuran yang tetap

(69)

(a)

(b)

susunan (a) maupun susunan (b) akan

(70)

Lanjutan….

3. Partisi (pembagian ukuran)

Partisi merupakan aktivitas mental yang berupa pembagian suatu satuan ukuran menjadi satuan-satuan ukuran lain yang lebih kecil.

4. Keterkaitan antara bilangan dengan pengukuran

(71)
(72)

Tangga Satuan Berat 1

Setiap naik satu tangga dibagi 10

Setiap turun satu tangga

dikali 10

Setiap naik satu tangga

dikali

atau

(73)
(74)
(75)

TUGAS KELOMPOK:

LK.5.3 Tangga satuan berat

(76)

Kegiatan Pembelajaran 6

(77)

Tujuan

1. menjelaskan durasi atau waktu terjadinya suatu kejadian

2. menjelaskan pengukuran waktu dengan menggunakan alat ukur yang diberikan 3. menjelaskan konversi satuan waktu

(78)

Indikator

1. menaksir durasi atau waktu terjadinya suatu kejadian

2. mengukur waktu dengan menggunakan alat ukur yang diberikan

3. menentukan konversi satuan waktu 4. menyelesaikan permasalahan yang

(79)

Konsep dasar

• Satuan ukur waktu tidak selalu harus dapat diamati secara tampak mata.

Contohnya adalah ketukan dengan selang (jeda) teratur, seperti suara detak jarum jam.

• Pengukuran memiliki kaitan yang erat dengan bilangan sebab secara prinsip pengukuran

(80)

Konversi (pengubahan) satuan waktu

1. Sistem bilangan

• Ada beberapa macam sistem bilangan yang

(81)

Ada beberapa ‘ketidakkonsistenan’

• Mengapa 1 bulan “dianggap” 30 hari?

(82)

Jawab:

• Mengapa 1 bulan “dianggap” 30 hari?

Karena ada bulan yang lamanya 31 hari, ada yang 28 hari, ada yang 29 hari dan ada yang lamanya 30 hari. Untuk mudahnya diambil pendekatannya bahwa 1 bulan = 30 hari.

• Mengapa 1 bulan “dianggap” 4 minggu?

(83)

Mengapa 1 tahun “dianggap” 52 minggu?

• (30 × 12) hari = 360 hari.

• 360 : 7 = 51 sisa 3, maka ada pembulatan keatas agar hasilnya bulat yaitu ditambah 4, sehingga banyaknya minggu dalam setiap tahun ada = (364 : 7) minggu = 52 minggu.

• Atau 52 minggu = (52 × 7) hari = 364 hari. • Jadi 1 tahun = 52 minggu + 1 hari.

(84)

TUGAS KELOMPOK:

LK.6.1: Konversi Waktu

(85)

Latihan Soal

1. Mengapa 1 tahun dianggap 365 hari?

2. Apakah yang dimaksud dengan tahun Kabisat?

3. Ada berapa hari dalam 1 tahun Kabisat?

Bagaimana untuk menghitung:

4. 2 tahun + 3 bulan + 4 minggu = .... Minggu

(86)

Gambar

Gambar  1: Macam-macam  sudut
Gambar  3: Macam-macam  sudut
Gambar 2-5. Tangga Satuan Panjang
Gambar 2-5. Tangga Satuan Panjang

Referensi

Dokumen terkait

Pokja Barang/Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya akan melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit

Ketiga variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan baik secara lansung atau tidak lansung terhadap efektifitas penjualan dengan hipotesis yan diajukan adalah diterima

Dari Hasil analisis data menggunakan program SPSS 16 didapatkan nilai Chi-Square 11,980 > 5,991 (R hitung lebih besar daripada R tabel) menunjukkan Ha diterima dan Ho

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris mengenai pengaruh karakteristik perusahaan yang diukur dengan menggunakan size, profitabilitas, leverage, dan

Metode yang digunakan adalah dengan melakukan formulasi bahasa pemprograman VBA di dalam lembar kerja macro_excel yang dikemas dalam interface Visual Basic se-

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan indeks subjek yang terdapat pada tiap artikel journal education for library and information science tahun 2011

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas informasi akuntansi dan persepsi kontrol perilaku secara langsung berpengaruh terhadap intensi investor dalam pemilihan saham, dan

[r]