• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Pelayanan Swamedikasi Penyakit Lambung di Apotek Pada Lima Kecamatan di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profil Pelayanan Swamedikasi Penyakit Lambung di Apotek Pada Lima Kecamatan di Kota Medan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

55

DAFTAR PUSTAKA

Anggita, N. (2012). Hubungan Faktor Konsumen dan Karakteristik Individu dengan Persepsi Gangguan Lambung pada Mahasiswa Penderita Gangguan Lambung di Pusat Kesehatan Mahasiswa (PKM) Universitas Indonesia Tahun 2011. Skripsi. Depok: Fakultas Keseharan MasyarakatUniversitas Indonesia. Halaman 9, 20, 29, 39, 40.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 120,121,134.

Aziz, N. (2002). Sari Pediatri: Peran Antagonis Reseptor H-2 dalam Pengobatan Ulkus Peptikum. Bagian Ilmu Kesehatan Anak. Jurnal Online. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Halaman 226.

Blenkinsopp, A., dan Paxton, P. (2002). Symptoms in the Pharmacy: A Guide to The Management of Common IIIness. Malden: Blackwell Publishing.

Chua, S.S., Ramachandran, C.D., dan Paraidathathu, T.T. (2006). Response of Community Pharmacists to The Presentation of Back Pain : A Simulated Patient Study. The International Journal of Pharmacy Practice.

Corwin, E.J. (2009). Buku Saku: Patofisiologi. Jakarta: EGC. Halaman 600.

DepkesRI. (1997). Kompendia Obat Bebas. Jakarta: Departemen Kesehatan.

DepkesRI. (2004). Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 347/Menkes/SK/VII/1990 tentang Obat Wajib Apotek. Jakarta: Depatemen Kesehatan RI.

Depkes RI. (2006). Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 8.

Depkes RI. (2006). Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pekerjaan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Menteri Kesehatan RI. Halaman 8.

Dewi, V.C. (2014). Persepsi Pasien Terhadap Pelayanan Swamedikasi oleh Apoteker di Beberapa Apotik Wilayah Sidoarjo. Jurnal Ilmiah. 4(2).

Universitas Surabaya. Halaman 3.

Ditjen POM., RI. (2014). Info POM. Topik Sajian Utama: Menuju Swamedikasi yang Aman.Artikel. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Halaman 3,9, 10, 11.

(2)

56

Hamid, R., Noorrizka, G., Wijaya, N., Yuda, A. (2014). Profil Penggunaan Obat Antasida yang Diperoleh Secara Swamedikasi (Studi pada Pasien Apotek “X” Surabaya).Jurnal Online. Surabaya:Fakultas FarmasiUniversitas Airlangga. Halaman 50 – 52.

Handayani, R.S., Raharni, Retno G. (2009). Persepsi Konsumen Apotek Terhadap Pelayanan Apotek di Tiga Kota di Indonesia.Makalah Kesehatan.13(1).

Hartini, Y.S., dan Sulasmono. (2006). Apotek Ulasan beserta Naskah Peraturan Perundang-undangan terkait Apotek. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Izzatin, I.A.N. (2015). Persepsi Pasien Terhadap Pelayanan Swamedikasi oleh Apoteker di Beberapa Apotik Wilayah Surabaya Selatan. Jurnal Ilmiah.

4(2). Universitas Surabaya. Halaman 2.

Khadijah. (2015). Profil Pelayanan Swamedikasi oleh Petugas Apotek Terhadap Kasus Diare Anak di Apotek Wilayah Kota Medan. Skripsi. Medan: Fakultas FarmasiUniversitas Sumatera Utara. Halaman 23, 25, 34.

Lestari., Puji, Y., dan Mutmainah., N. (2014) Swamedikasi Penyakit Maag pada Mahasiswa Bidang Kesehatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.Jurnal Online. Surakarta: Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah. Halaman 2 - 9.

Menkes RI. (1993). Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 917/MenKes/Per/X/1993 tentang Kriteria Obat yang Diserahkan Tanpa Resep. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Menkes RI. (2003). Keputusan Menteri Kesehatan RI No 679/Menkes/S/IV/2003 tentang Registrasi dan Izin Kerja Asisten Apoteker. Jakarta: Menteri Kesehatan RI.

Menkes RI. (2004). Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Menteri Kesehatan RI.

Menkes RI. (2008). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2008. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Menkes RI. (2009).Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta: Menteri Kesehatan RI.

Menkes RI. (2014). Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Standar Pekerjaan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Menteri Kesehatan RI. Halaman 3,7, 13.

(3)

57

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Halaman 35, 87, 115, 120, 137, 164, 168 .

Perry, L.M. (1980). The Medical Plants of East and Southeast Asia: Attributed Properties and Uses.London: The MIT Press.

Pratiwi, W. (2013). Hubungan Pola Makan dengan Gastritis pada Remaja Di Pondok Pesantren Daar El-Qolam Gintung, Jayanti, Tangerang. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Halaman 18, 36.

Rahma, M., Ansar, J., dan Rismayanti. (2012). Faktor Risiko Kejadian Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Kampili Kabupaten Gowa. Jurnal Online. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar. Halaman 2, 6.

Saputro, S. (2009). Pola Pemilihan Obat Sakit Maag Pada Konsumen yang Datang di Apotek di Kecamatan Delanggu. Skripsi. Surakarta: Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah. Halaman 2.

Soeryoko, H. (2013). 20 Tanaman Obat Terbaik untuk Maag, Typus, dan Liver. Yogyakarta: Rapha Publishing. Halaman5 – 9.

Suci, R.P. (2015). Gambaran Pelayanan Klinik Terhadap Resep Antidiabetes di Apotek Kecamatan Tarogong Kaler, Kecamatan Tarogong Kidul dan Kecamatan Garut Kota Wilayah Kabupaten Garut. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Halaman 38, 39, 40.

Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Halaman 2, 4, 61.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Tan, H.T., dan Rahardja, K. (2010). Obat-Obat Sederhana untuk Gangguan Sehari-hari. Jakarta: Media Komputindo. Halaman 9, 77.

Tan, H.T. dan Rahardja, K. (2010).Obat-obat Penting. Jakarta: Media Komputindo. Halaman 257-277.

Wasito, H., dan Herawati E.D. (2008). Etika Farmasi dalam Islam. Yogyakarta: Graha Ilmu. Halaman 74.

Watson, M.C., Noris, P., dan Granas, A.G. (2006). A Systematic Review of The Use of Simulated Patient and Pharmacy Practice Research. International Journal of Pharmacy Practice. Halaman 83-93.

World Health Organization. (1998). The Role of the Pharmacist in Self-care and Self-medication. The Hague, The Netherlands:WHO. Halaman 1-11.

(4)

58

World Health Organization. (2006). The Role of Education in The Rational Use of Medicines. New Delhi: SEARO Technical Publication Series No.45.

Zeenot, S. (2013). Pengelolaan dan Penggunaan Obat Wajib Apotek. Yogyakarta: D-Medika. Halaman 111.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sistem akuntansi penjualan kredit pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria belum baik, terlihat dari dari adanya perangkapan tugas

kebidanan komperehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru.

Begitu juga dengan amanat yang terkandung dalam legenda-legenda yang terdapat dalam buku “Kumpulan Legenda Cerita Rakyat Nusantara 33 Provinsi” karya Dea Rosa

8 UIN Sunan Kalijaga 9 UIN Syarif Hidayatullah 10 UIN Walisongo 11 Universitas Airlangga 12 Universitas Andalas 13 Universitas Brawijaya 14 Universitas Diponegoro 15

Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik. Indonesia Nomor 3098) sebagaimana telah beberapa

Pemerintah kabupaten melakukan penambahan penyertaan modal pada PDAM Tirta Alami yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 13 Tahun

Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977. Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik

Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun. 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara