BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunaka metode penelitian kualitatif. Menurut Denzin dan Lincoln (1994) dalam (Salim, 2006: 34), metode penelitian kualitatif adalah metode yang berganda dalam fokus, yang melibatkan pendekatan interpretatif dan wajar terhadap setiap pokok permasalahan yang dikajinya. Penelitian ini berupaya memahami dan memberi tafsiran kepada fenomena yang dilihat berdasarkan makna yang diberikan orang-orang kepada fenomena tersebut. Dalam prosesnya penelitian kualitatif melibatkan penggunakan dan pengumpulan berbagai bahan empiris, lewat studi kasus, pengalaman pribadi, introspeksi, riwayat hidup, wawancara pengamatan, teks sejarah, interaksional dan visual yang menggambarkan momen rutin dan problematis, serta maknanya dalam kehidupan individual dan kolektif.
3.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksplanatori. Menurut Sugiyono (2010:21) penelitian eksplanatori merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang lain. Menurut Nazir (1983:63), metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antarfenomena yang diselidiki. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, cacatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya (Maleong 988:11). Jadi, yang dimaksud deskripsi dalam penelitian ini adalah Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah diatas, yakni mendeskripsikan proses transformasi komunitas Punk dari jalanan menjadi pengusaha Kedai Keblasuk di Condong CaturYogyakarta menggunakan prespektif modal sosial serta penyebab transformasinya.Sedangkan eksplanatori menjelaskan tentang hubungan antar variabel-variabel dalam penelitian.
3.3. Unit Amatan dan Unit Analisis
3.4. Sumber Data
Untuk memperoleh informasi maka dibutuhkan sumber informasi, dengan menentukan beberapa informan kunci (key informan), diantaranya adalah Punkers pengelola usaha Kedai Keblasuk.
3.5. Jenis Data
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok dan organisasi (Rosady, 2003;29). Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu para Punkers diwilayah Condong Catur dan Punkers pengelola Kedai Keblasuk serta aktivitas maupun peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan konteks. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan diberbagai organisasi atau perusahaan, termasuk majalah jurnal, khusus pasar modal, perbankan dan keuangan (Rosady, 2003;29). Yang menjadi data sekunder dalam penelitian ini yaitu dari buku, jurnal, tesis, koran, dan pengalaman pribadi peneliti.
3.6. Proses Pengumpulan Data
teknik, beberapa teknik wawancara yang sesuai dengan situasi dan kondisi subjek yang terlibat dalam interaksi sosial yang dianggap memiliki pengetahuan, mendalami situasi dan mengetahui informasi untuk mewakili informasi atau data yang dibutuhkan untuk menjawab tujuan penelitian .
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti pertama kalinya memanfaatkan relasi dari rekan-rekan vespa yang berada di Condong CaturYogyakarta, pada tahun 2014 tepatnya bulan desember setelah pulang dari event JSR (Java Scooter Rendeveous) Pacitan peneliti bersama rombongan pecinta vespa melakukan perjalanan dan singgah di Yogyakarta selama 1 minggu, ketika itu peneliti sempat diajak untuk nongkrong diKedai Keblasuk dan diperkenalkan dengan para Punkers Kedai Keblasuk yang menjadi subjek penelitian ini.
Pada bulan Januari sampai Febuari tahun 2015 peneliti kembali ke Kedai Keblasuk untuk mengajukan permohonan penelitian, melakukan observasi, pengamatan, serta wawancara pra penelitian pada saat penyusunan proposal penelitian. Setelah menyelesaikan bab 3 penelitian, pada awal bulan Agustus 2016 peneliti kembali memulai penelitian mendalam di Kedai Keblasuk, sempat mendapatkan penolakan karena timbul ketidakpercayaan subjek kepada peneliti, dikarenakan tidak adanya surat penelitian dari fakultas membuat mereka mengira peneliti merupakan suruhan institusi tertentu dan hanya berpura-pura melakukan penelitian dengan maksud lain mempunyai tujuan untuk mendapatkan informasi-informasi privat mereka yang dirasa ada sangkut pautnya dengan tindakan kriminal seperti mengonsumsi minuman keras, menggunakan obat-obatan yang bersifat penenang yang tersedia di apotik, dan lainnya.
mengalami kegagalan dan kesia-sian tanpa mendapatkan data yang akurat selama hampir dua minggu lamanya.
Kejadian tersebut mendorong peneliti untuk melakukan pendekatan modal sosial guna mendapatkan rasa saling percaya kembali dengan melakukan berbagai hal mulai dari memotong rambut menjadi mowhak, mengenakan sepatu boot, hingga mengadaptasi gaya berpikir mereka yang keras, blak-blakan, apa adanya, tidak mau terikat, dan kesadaran untuk melakukan gotong royong di kedai. Hingga akhirnya peneliti bisa menciptakan kondisi dimana kehadiran peneliti seakan-akan terlihat bukan untuk berpenelitian tapi lebih banyak dihabiskan untuk nongkrong dan bermain dimata mereka, dan proses pengambilan data pun peneliti lakukan dengan cara informal seperti wawancara sambil minum, sambil bercanda, dan lainnya, untuk mendapatkan data yang akurat tanpa terlepas dari tujuan utama melakukan proses penelitian.
3.7. Teknik Analisis Data
Miles dan Huberman (1984) mengatakan bahwa mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila diperlukan (Sugiyono, 2010:431).
Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,dan sejenisnya. Dalam hal ini, Miles dan Huberman (1984) menyatakan yang paling sering digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa apa yang telah dipahami tersebut (Sugiyono 2010: 434).
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman (1984) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupak kesimpulan yang kredibel (lihat Sugiyono 2010: 436).
3.8. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Karena lokasi Condong Catur, Yogyakarta merupakan tempat yang strategis bagi para Punkers sebagai tempat transit, sekaligus tata ruangnya besar dan perkembangan kotanya yang begitu pesat.
2. Kota Yogyakarta sendiri merupakan kota yang memiliki banyak pluralitas sekaligus menjadi kota yang memiliki istilah kota pelajar.
3. Adanya akses peneliti untuk masuk dalam komunitas PunkCondong CaturYogyakarta lewat kedekatan yang telah dibangun.