• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan dan Fungsi Media Pembelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tujuan dan Fungsi Media Pembelajaran"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1. Tujuan Media Pembelajaran

Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah sebagai berikut : a. Mempermudah proses pembelajaran di kelas

b. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran

c. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar d. Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran

Fungsi Media Pembelajaran

Fungsi media pembelajaran yang didasarkan pada media, antara lain:

1. Fungsi Media Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar

Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung, dan lain-lain. Media pembelajaran dapat menggantikan fungsi guru, terutama sebagai sumber belajar.

Munadi (2008:37) menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, yang mana itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan terjadinya proses belajar.

Pada usia sekolah terutama setelah menyelesaikan sekolah dasarnya, peserta didik telah mencapai tingkat kesadaran sosial yang jelas sebagai hasil pengalamannya dengan keluarganya, kawan-kawan sekolahnya, dan media sosialisasi lainnya, seperti film, acara radio, buku dan majalah.

2. Fungsi Semantik

Fungsi semantik merupakan kemampuan media dalam menambah pembendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik).

(2)

jantung manusia, atau ikan paus, maka masalah komunikasi akan menjadi sederhana, artinya guru tidak terlalu kesulitan untuk menjelaskannya. Ia bisa menjelaskan kata verbal itu dengan menggunakan photo Candi Borobudur, mock up jantung manusia, dan gambar ikan paus. Bila kata tersebut merujuk pada peristiwa, sifat sesuatu, tindakan, hubungan konsep, misalnya kata iman, etika, akhlak, atau tanggung jawab, maka masalah komunikasi menjadi rumit, yakni bila komunikasinya melalui bahasa verbal. Namun bagi guru yang kreatif dan mampu dengan mudah diatasi, yakni dengan memberikan penjelasan melalui bahasa dramatisasi, simulasi, cerita (dongen), cerita bergambar dan lain-lain.

3. Fungsi Manipulatif

Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri umum, dan media memiliki dua kemampuan. Pertama, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas-batas ruang dan waktu, diantaranya kemampuan media menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan seperti bencana alam, kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu panjang menjadi singkat seperti proses ibadah haji, dan kemampuan media menghadirkan kembali objek atau peristiwa telah terjadi (terutama pada mata pelajaran sejarah) seperti kisah Nabi Nuh dan kapalnya.

Kedua, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan indrawi manusia, yaitu (1) membantu siswa dalam memahami objek yang sulit diamati karena terlalu kecil, seperti molekul, sel, atom, yakni dengan memanfaatkan gambar, film, dan lain-lain. (2) membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat, seperti proses metamorphosis, dapat dimanfaatkan melalui gambar. (3) membantu siswa dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan suara, seperti cara membaca Al Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid, belajar menyanyi, yakni dengan memanfaatkan kaset atau tape recorder.

4. Fungsi Psikologis

Pada fungsi psikologis, media pembelajaran terbagi dengan berbagai macam fungsi, diantaranya:

a. Fungsi atensi, media pembelajaran dapat meningkatkan perthatian (attention) siswa terhadap media ajar. Ketika kita memperhatikan rangsangan tertentu sambil membuang rangsangan yang lainnya, disebut perhatian selektif / selective attention (Rakhmat, 1985:67).

b. Fungsi Afektif, yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Dengan adanya media pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan untuk menerima beban pelajaran, dan untuk itu perhatiaannya akan tertuju kepada pelajaran yang diikutinya.

(3)

atau lambang yang dalam psikologi semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental (Winkel, 1989:42).

d. Fungsi imajinatif, media pembelajaran dapat meningkatkan imajinasi siswa. Imajinasi berdasarkan Kamus Lengkap Psikologi (C.P. Chaplin, 1993:239) adalah proses menciptakan objek atau peristiwa tanpa pemanfaatan data sensoris (Munadi, 2008:46) e. Fungsi motivasi, guru dapat memotivasi siswanya dengan cara membangkitkan minat

belajarnya dan dengan cara memberikan harapan. Harapan akan tercapainya suatu hasrat atau dapat menjadi motivasi yang ditimbulkan guru ke dalam diri siswa. Dengan demikian, motivasi merupakan usaha dari pihak luar dalam hal ini adalah guru untuk mendorong, mengaktifkan dan menggerakkan siswanya secara sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

f. Fungsi sosio-kultural, yakni mengatasi hambatan sosio-kultural antarpeserta komunikasi pembelajaran. Bukan hal mudah untuk memahami para siswa yang memiliki jumlah cukup banyak. Mereka masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda apalagi bila dihubungkan dengan adat, keyakinan, lingkungan, pengalaman, dan lain-lain. Sedangkan dipihak lain, kurikulum dan materi ajar ditentukan dan diberlakukan secara sama untuk semua siswa. Media pembelajaran memiliki kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama, memper-samakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.

Media Pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan: 1. Menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langkah

2. Membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya 3. Membuat konsep abstrak ke konsep konkret 4. Memberi kesamaan persepsi

5. Mengatasi hambatran waktu, tempat, jumlah, dan jarak 6. Menyajikan ulang informasi secara konsisten

7. Memberi suasana belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik.

Berikut ini adalah fungsi media pembelajaran menurut beberapa ahli.

(4)

pembelajaran juga dikatakan dapat membantu peningkatan pemahaman siswa, penyajian data/informasi lebih menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Jadi dalam hal ini dikatakan bahwa fungsi media adalah sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar.

Sadiman, dkk (1990) menyampaikan fungsi media (media pendidikan) secara umum, adalah sebagai berikut: (i) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual; (ii) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misal objek yang terlalu besar untuk dibawa ke kelas dapat diganti dengan gambar, slide, dsb., peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat film, video, fota atau film bingkai; (iii) meningkatkan kegairahan belajar, memungkinkan siswa belajar sendiri berdasarkan minat dan kemampuannya, dan mengatasi sikap pasif siswa; dan (iv) memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman dan persepsi siswa terhadap isi pelajaran.

Fungsi media pembelajaran, khususnya media visual juga dikemukakan oleh Levie dan Lentz, bahwa media tersebut memiliki empat fungsi yaitu: 1. fungsi atensi, 2. fungsi afektif, 3. fungsi kognitif, dan 4. fungsi kompensatoris. Dalam fungsi atensi, media visual dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan maksa visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Fungsi afektif dari media visual dapat diamati dari tingkat “kenikmatan” siswa ketika belajar (membaca) teks bergambar. Dalam hal ini gambar atau simbol visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkpkan bahwa gambar atau lambang visual dapat mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran untuk memahami dan mengingat pesan/informasi yang terkandung dalam gambar atau lambang visual tersebut. Fungsi kompensatoris media pembelajaran adalah memberikan konteks kepada siswa yang kemampuannya lemah dalam mengorganisasikan dan mengingat kembali informasi dalam teks. Dengan kata lain bahwa media pembelajaran ini berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dalam bentuk teks (disampaikan secara verbal).

Dari empat fungsi visual, dapat dikatakan bahwa belajar dari pesan visual memerlukan keterampilan tersendiri. tehnik afektif adalah tehnik untuk memahami tehnik pesan visual. yang terbagi dari beberapa fase seperti dibawah ini:

1. Fase diffrensiasi yaitu dimana pembelajar mula-mula mengamati, mengidentifikasi dan menganalisis

2. Fase integrasi yaitu di mana mempelajar menempatkan unsur-unsur visual secara serempak, menghubungkan pesan-pesan visual kepada pengalaman pengalamannya. 3. Kesimpulan, yaitu dari pengalaman visualisai untuk kemudian menciptakan

konseptualisasi baru dari apa yang mereka pelajari sebelumnya.

(5)

dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran; (iii) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata-kata; dan (iv) siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan memerankan.

Berdasarkan atas beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar memiliki pengaruh yang besar terhadap alat-alat indera. Terhadap pemahaman isi pelajaran, secara nalar dapat dikemukakan bahwa dengan penggunaan media akan lebih menjamin terjadinya pemahaman yang lebih baik pada siswa. Pembelajar yang belajar lewat mendengarkan saja akan berbeda tingkat pemahaman dan lamanya “ingatan” bertahan, dibandingkan dengan pebelajar yang belajar lewat melihat atau sekaligus mendengarkan dan melihat. Media pembelajaran juga mampu membangkitkan dan membawa pebelajar ke dalam suasana rasa senang dan gembira, di mana ada keterlibatan emosianal dan mental. Tentu hal ini berpengaruh terhadap semangat mereka belajar dan kondisi pembelajaran yang lebih hidup, yang nantinya bermuara kepada peningkatan pemahaman pebelajar terhadap materi ajar. Kemp dan Dayton ( 1985 : 28 ) mengemukakan bahwa media pembelajarn mempunyai tiga fungsi utama yang digunakan untuk perorangan, kelompok atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya yaitu : (1) memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi dan (3) member instruksi.

Selain dari pendapat beberapa ahli diatas, media memiliki beberapa fungsi juga diantaranya :

1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki peserta didik. Pengalaman peserta didik berbeda-beda, tergantung factor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan bermain dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknya lah yang dibawa ke peserta didik. Obyek yang dimaksud bias dalam bentuk nyata, miniature maupun bentuk gambar-gambar yang disajikan secara audio-visual dan audio.

2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik yang disebabkan karena obyek terlalu besar, obyek terlalu kecil, obyek yang bergerak terlalu lambat, obyek yang bergerak terlalu cepat, obyek yang terlalu kompleks, obyek terlalu berbahaya dan beresiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itiu dapat disajikan kepada peserta didik.

3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dan lingkungannya.

4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.

5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan realistis. 6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.

(6)

http://kurniaoktafrima.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-tujuan-manfaat-dan-fungsi.html http://www.asikbelajar.com/2015/05/fungsi-media-pembelajaran.html

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu kelurahan Manyaran layak dijadikan sebagai lokasi pengabdian masyarakat untuk pengenalan bahasa Inggris pada anak usia dini dengan metode Total Physical Response

q. Punggasan di Kecamatan Linggo Sari Baganti.. Rencana Detail Tata Ruang yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. sistem jaringan sumberdaya air e. Sistem

Adanya Fenomena tersebut memunculkan pertanyaan yang kemudian menjadi pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah : Bagaimana pengaruh Keberadaan Kawasan Wisata

Berdasarkan hal tersebut di atas maka pemerintah dalam memecahkan berbagai masalah yang berkenaan dengan tanah, bukan saja harus mengindahkan prinsip- prinsip hukum

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja diperlukan instrumen yang mampu mengukur indikator pertanggungjawaban setiap pelaksanaan tupoksi sesuai dengan TAP MPR RI Nomor :

setempat yang ikut hadir menyaksikan jalannya kegiatan juga menambah hiruk-pikuk suasana lomba. 4) Hasil karya dari para peserta secara umum relatif memuaskan, dan

Belum adanya syslog server yang dapat menampilkan log jika terjadi serangan di sebuah jaringan client yang ditampilkan secara terpusat untuk memudahkan para admin wahana

Tujuan pengobatan penderita dengan pen yakit defisiensi imun umumnya adalah untuk mengurangi kejadian dan dampak infeksi seperti menjauhi subyek dengn penyakit menular,