• Tidak ada hasil yang ditemukan

005. Bab II Evaluasi utk RKPD 2012 Dalev

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "005. Bab II Evaluasi utk RKPD 2012 Dalev"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

2007 2008 2009 2010 2011

1 2 3 4 5 6 7 8

1. 1.1. 1.1.1.

1.1.1.1. Persentase penduduk diatas garis kemiskinan

66,53 70,31 15,26% 14 13,5 13,5

1.1.1.2. Jumlah sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

8 8 9 9 9 9

1.1.1.3. Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial

7,00% 4,33% 10,41% 8 8 8

1.1.1.4. Persentase PMKS yg memperoleh bantuan sosial

4,75 2,17% 9,93% 7 7 7

1.1.1.5. Persentase Rumah layak huni untuk Gakin terbangun

2,10% 5 7 7

1.1.1.6. Persentase jumlah transmigrans yang ditempatkan

2,43% 6,66 5 5

1.1.1.7. Persentase Maskin memperoleh Jamkesmas dan Jamkesda

75% 100% 100% 100%

1.1.1.8. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

100% 100% 100% 100%

1.1.1.9. Cakupan Layanan Dasar Pendidikan bagi Gakin

98 99,01 99,8 99,8

1.1.1.10. Cakupan Layanan Dasar Kesehatan bagi Gakin

30.97% 100% 100% 100%

1.1.1.11. Persentase Anak Gakin dapat mengakses pendidikan sesuai jenjang pendidikannya

100% 100% 100% 100%

1.1.1.12. Angka Kelangsungan Hidup Bayi

0 0 12304,00 12325,0 12.330,0 12.330,0

1.1.1.13. Cakupan Pelayanan anak balita

51.22% 80% 83% 83%

1.1.1.14. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

98,91% 100% 2,20% 100% 100% 100%

1.1.1.15. Partisipasi masyarakat sekitar hutan

26571 29228 32151 32151

No.

Capaian kinerja

Standar Misi / Tujuan / Sasaran /

Indikator Kinerja Pembangunan

Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan Terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

(2)

1 2 3 4 5 6 7 8 2

2.1. 2.1.1.

2.1.1.1. Angka melek huruf 97,85 98,25 98,75 98,75

2.1.1.2. Angka rata-rata lama sekolah 7,37 7,76

8 8,15 9 9

2.1.1.3. Angka Partisipasi Sekolah 273,03 76,17 108,84 110 111 111

2.1.1.4. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

41,37 42,82

41,26 46,53 46,53 46,53

2.1.1.5. Angka Partisipasi Murni (APM)SD/MI paket A

97,23 98,58

99,34 101,20 101,20 101,20

2.1.1.6. Angka Partisipasi Murni (APM)SMP/MTS paket B

92,83 93,12

93,53 95,24 95,24 95,24

2.1.1.7. Angka Partisipasi Murni (APM)SMA(SMK,MA) paket C

65,46 69,14

71,19 77,54 77,54 77,54

2.1.1.8. Angka Putus Sekolah (APS) SD(MI)

0,01 0,01

0,01 0,0 0,0 0,0

2.1.1.9. Angka Putus Sekolah (APS) SMP (MTs)

0,04 0,02

0,02 0,01 0,01 0,01

2.1.1.10. Angka Putus Sekolah (APS) SMA(SMK, MA)

0,09 0,05

0,02 0,02 0,02 0,02

2.1.1.11. Angka Kelulusan (AL) SD(MI) 99,78 99,87

99,85 100% 100% 100%

2.1.1.12. Angka Kelulusan (AL) SMP(MTs)

99,9 99,29

99,32 100% 100% 100%

2.1.1.13. Angka Kelulusan (AL) SMA(SMK,MA)

95,09 94,22

98,30 100% 100% 100%

2.1.1.14. Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

44,59 51,49

52,39 62,39 62,39 62,39

2.1.1.15. Rasio Ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah Pendidikan Dasar dan Menengah

119,00 116,64

139,69 132,71 132,71 132,71

2.1.1.16. Rasio guru/murid 142,12 152,76 230,41 218,89 218,89 218,89

2.1.1.17. Rasio guru/murid per kelas rata-rata

0,054 0,057

0,010

0,010 0,010 0,010 2.1.1.18. Angka Melanjutkan(AM) dari

SMP(MTs) ke SMA(SMK,MA)

64,11 62,71

81,80 60,12 60,12 60,12

Terwujudnya mutu pendidikan yang berkualitas pada semua jenis dan jenjang pendidikan

(3)

1 2 3 4 5 6 7 8 2.2.

2.2.1.

2.2.1.1. Cakupan kunjungan Ibu hamil 93,42% 91% 92% 92%

2.2.1.2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yg ditangani

119,61 72,15 94.71 65 70 70

2.2.1.3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kes. yg memiliki komp. kebidanan

99,79 78,37 101.36 87,5% 88% 88%

2.2.1.4. Cakupan pelayanan nifas 100.40 87,50% 88% 88%

2.2.1.5. Cakupan neonatus dg komplikasi yang ditangani

50.62 65 70 70

2.2.1.6. Cakupan kunjungan bayi 98,83 49,68 95.92 88% 88 88

2.2.1.7. Cakupan desa/kel.Universal Child Immunization

68 26,27 66,36 100% 100% 100%

2.2.1.8. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pd anak usia 6-24 bulan keluarga miskin

100% 100 100 100

2.2.1.9. Cakupan peserta KB aktif 127.772 123.808 83,72% 71% 72% 72%

2.2.1.10. Penemuan penderita AFP 100 100 100 100

2.2.1.11. Penemuan dan penanganan penderita pneumonia balita

100 100 100 100

2.2.1.12. Penemuan dan penanganan penderita pasien baru TB BTA positif

91.63% 85% 85% 85%

2.2.1.13. Penemuan dan Penanganan DBD

37 83,55 100% 100 100 100

2.2.1.14. Penanganan penderita diare 100% 100 100 100

2.2.1.15. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten

100,00% 100 100 100

2.2.1.16. Cakupan desa/kel.mengalami KLB yg dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam

100,00% 100% 100% 100%

2.2.1.17. Cakupan desa siaga aktif 100,00% 75% 80% 80%

Terwujudnya akses pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan jaringannya

(4)

1 2 3 4 5 6 7 8 3.

3.1. 3.1.1.

3.1.1.1. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)

0 1 2 0 1 1

3.1.1.2. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) Rupiah

0 100 Milyar 92.601.000. 000

0 100 M 100 M

3.1.1.3. Rasio daya serap tenaga kerja (orang)

0 2.177 3,174 2,385 3,500 3,500

3.1.1.4. Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN

0 0 91.000.125.

395

55.477.437.929 100 M 100 M

3.1.1.5. Jumlah investor (Non PMDN/PMA)

0 516 565 565

3.1.1.6. Jumlah nilai investasi (Non PMDN/PMA) Rupiah

0 100 M 100 M 100 M

3.1.2.

3.1.2.1. Persentase koperasi aktif 69,64 70,98 71,43% 79,94% 80,84% 80,84%

3.1.2.2. Jumlah UKM non BPR/LKM UKM

475 525 17 17 19 19

3.1.2.3. Jumlah BPR/LKM 4 6 7 8 10 10

3.1.2.4. Jumlah Usaha Mikro dan Kecil 18.679 28.329 33,602 33,802 34,002 34,002

3.1.3.

3.1.3.1. Regulasi ketahanan pangan SK Bpati No.28 Thn. 2004 BPPPPK Kab.

Ngawi

SK Bpati No.28 Thn. 2008 BPPPPK Kab.

Ngawi

1 1 1 1

3.1.3.2. Ketersediaan pangan utama (PPH)

95,28 95,26 86,3 87,5 88,8 88,8

3.1.3.2.1. Padi-padian 399,00 394,70 25 25 25 25

3.1.3.2.2. Umbi-umbian 749,20 700,20 2,1 2,1 2,2 2,2

3.1.3.2.3. Pangan hewani 30,80 41,90 14,1 15,0 15,9 15,9

3.1.3.2.4. Minyak dan lemak 2,20 4,5 2,9 3,1 3,2 3,2

3.1.3.2.5. Buah/biji berminyak 0,9 1,8 1,0 1,0 1,0 1,0

3.1.3.2.6. Kacang-kacangan -193,8 -175,5 10 10 10 10

3.1.3.2.7. Gula 9 11,2 1,2 1,3 1,5 1,5

3.1.3.2.8. Sayur dan buah 742,9 707,9 30 30 30 30

3.1.3.2.9. Lain - lain 1,3 2,7 0,0 0,0 0,0 0,0

3.1.4.

3.1.4.1. Rasio jaringan irigasi (Km/Ha)

235,94 235,94

6 6 7 7

3.1.4.2. Persentase penduduk yang

memiliki lahan (%) 0,15 0,15

13,90 13,90 13,66 13,66

Meningkatnya ketahanan pangan daerah

Meningkatnya produksi dan produktifitas pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan Mengembangkan iklim usaha dan ekonomi kerakyatan berbasis agraris

Terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang dinamis Meningkatnya iklim investasi yang kondusif

(5)

1 2 3 4 5 6 7 8 3.1.4.3. Produktivitas padi dan bahan

pangan utama lokal lainnya (Ku/Ha)

3.1.4.3.1. Padi 61,19 59,89 65,61 62,60 63,54 63,54

3.1.4.3.2. Jagung 59,72 59,82 49,49 54,19 40,53 40,53

3.1.4.3.3. Kedelai 16,78 15,74 15,98 16,67 18,52 18,52

3.1.4.3.4. Kacang Tanah 14,26 16,78 15,21 15,46 18,41 18,41

3.1.4.3.5. Kacang Hijau 9,18 13,53 15,7 12,86 12,28 12,28

3.1.4.3.6. Ubi Kayu 151,88 172,6 198,4 205,44 193,24 193,24

3.1.4.3.7. Ubi Jalar 198,36 261,57 206,65 163,06 121,61 121,61

3.1.4.4. Produksi padi dan bahan pangan utama lokal lainnya (Ton)

3.1.4.4.1. Padi 638.659 598.696 719.394 624.696 651.264 651.264

3.1.4.4.2. Jagung 70.564 68.661 99.680 53.584 55.634 55.634

3.1.4.4.3. Kedelai 25.390 21.805 34.380 26.406 35.558 35.558

3.1.4.4.4. Kacang Tanah 10.018 10.563 12.030 13.357 14.139 14.139

3.1.4.4.5. Kacang Hijau 355 524 693 679 648 648

3.1.4.4.6. Ubi Kayu 111.403 111.586 143.948 157.777 138.404 138.404

3.1.4.4.7. Ubi Jalar 22.970 34.083 38.416 13.306 9.923 9.923

3.1.4.5. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (Rupiah)

1.934.019.13 6.416

1.708.805.004.5761.831.517.19 4.656

1.831.517.1 94.656 3.1.4.6. Populasi ternak

3.1.4.6.1. Sapi Potong 56,415 60,477 64,226 64,226

3.1.4.6.2. Kerbau 1,522 1,492 1,462 1,462

3.1.4.6.3. Kuda 45 46 46 46

3.1.4.6.4. Babi 35 35 35 35

3.1.4.6.5. Kambing 71,696 72,805 73,897 73,897

3.1.4.6.6. Domba 22,880 23,236 23,584 23,584

3.1.4.6.7. Ayam Pedaging 141,779 145,431 149,067 149,067

3.1.4.6.8. Ayam Petelur 66,729 68,432 70,145 70,145

3.1.4.6.9. Ayam Buras 532,101 540,391 548,497 548,497

3.1.4.6.10 Itik 26,977 27,411 27,822 27,822

3.1.4.6.11 Entok 11,988 12,173 12,355 12,355

3.1.4.7. Konsumsi daging Kg/kapita/Thn

5,94 6,21 6,48 6,48

(6)

1 2 3 4 5 6 7 8 3.1.4.9. Jumlah Produksi Komoditas

3.1.4.9.1. Kakao 440,87 543 600 600

3.1.4.9.2. Tembakau 1.578,40 880,28 1.137,50 1.137,50

3.1.4.9.3. Kopi 98,48 108,47 100 100

3.1.4.9.4. Cengkeh 150,69 164,15 171 171

3.1.4.9.5. Tebu 3850,86 3600 4980 4980

3.1.4.10. Produktifitas Komoditas Perkebunan

3.1.4.10.1 Kakao 0,300 0,375 0,375 0,375

3.1.4.10.2 Tembakau 0,800 0,825 0,875 0,875

3.1.4.10.3 Kopi 0,325 0,358 0,400 0,400

3.1.4.10.4 Cengkeh 0,200 0,218 0,225 0,225

3.1.4.10.5 Tebu 0,78 0,80 0,83 0,83

3.1.4.11. Luas Lahan Perkebunan

3.1.4.11.1 Kakao 1.469,55 1,448 1,600 1,600

3.1.4.11.2 Tembakau 1.973 1.067 1.300 1.300

3.1.4.11.3 Kopi 303 303 250 250

3.1.4.11.4 Cengkeh 753,45 753 760 760

3.1.4.11.5 Tebu 4.937 4500 6000 6000

3.1.4.12. Produksi perikanan (ton)

3.1.4.12.1 Patin 52 55 58 58

3.1.4.12.2 Nila 16 30 50 50

3.1.4.12.3 Mas 3 5 10 10

3.1.4.12.4 Gurami 66 73 77 77

3.1.4.12.5 Lele 741 815 1,000 1,000

3.1.4.12.6 Lain-lain 5 10 12 12

3.1.4.13.7 Konsumsi ikan Kg/kapita/Thn 7,26 7,62 8,00 8,00

3.1.5.

3.1.5.1. Rehabilitasi lahan kritis 300 300 800 800

3.1.6.

3.1.6.1. Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB (Juta Rupiah)

1.412.591.980 1.610.680.644 1.529.624,1 0

1.682.586,511.850.845,161.850.845,1 6

3.1.6.2. Eksport Bersih Perdagangan (Juta Rupiah)

6.806.846.241 6.348.505.633 9.052,19 9.520,91 9.996,96 9.996,96

3.1.7.

3.1.7.1. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB (Juta Rupiah)

6,09 6,14 113.371.863 127.862.111 143.071.080 143.071.08 0

3.1.7.2. Pertumbuhan Industri (unit) 0,82 0,87

3.1.7.2.1. Industri Kecil Formal 274 275 287 287

3.1.7.2.2. Industri Kecil Non Formal 15,035 15,250 15,476 15,476

3.1.8.

3.1.8.1. Jumlah Kunjungan Wisata 122,180 123,660 125,500 125,500

3.1.9.

3.1.9.1. Persentase angka partisipasi angkatan kerja

73,36 73,36 73,39 73,39

3.1.9.2. Persentase pencari kerja yang ditempatkan

15,68 21,63 21,65 21,65

Meningkatnya kualitas dan kuantitas hasil Industri Kecil Menengah yang menjadi unggulan daerah

Meningkatnya kunjungan wisata

Meningkatnya penyerapan tenaga kerja Meningkatnya kelestarian sumber daya hutan

(7)

1 2 3 4 5 6 7 8 4.1.

4.1.1.

4.1.1.1. Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA

Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak

4.1.1.2. Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA

Ada Ada Ada Ada Ada Ada

4.1.1.3. Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA

Ada Ada Ada Ada Ada Ada

4.1.2.

4.1.2.1. Rasio penduduk ber KTP per satuan penduduk

59% 64% 70% 70%

4.1.2.2. Rasio bayi berakte kelahiran 86% 88% 92% 92%

4.1.2.3. Rasio pasangan berakte nikah 100% 100% 100% 100%

4.1.2.4. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK

Ada Ada Ada Ada

4.1.3.

4.1.3.1. SKPD yang mempunyai IKM 6 10 14 14

4.1.3.2. Penerapan Sistim Informasi Manajemen Pemda

10 SIM 1 2 4 4

4.1.3.3. Urusan yang sudah diterapkan SPM nya berdasarkan pedoman yang diterbitkan oleh Pemerintah

0 0 1 1

4.1.3.4. Proporsi PAD dalam APBD 3% 3% 4% 4%

4.1.4.

4.1.4.1. Tingkat ketaatan pegawai pada peraturan kepegawaian

79,00 79,25 79,50 79,50

4.1.4.2. Persentase pelanggaran pegawai

0,02 0,01 0 0

4.1.4.3. Persentase pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan

59% 48% 54% 54%

4.1.4.4. Keberadaan Standar kompetensi jabatan

Ada Tidak Ada Tidak Ada ?Tidak Ada ?

4.1.4.5. Sistem Informasi Kepegawaian

Ada Ada Ada Ada

4.1.5.

4.1.5.1. Buku ”kabupaten dalam angka”

Ada Ada Ada Ada Ada Ada

4.1.5.2. Buku ”PDRB kabupaten” Ada Ada Ada Ada Ada Ada

Meningkatnya kualitas validitas dan penyediaan data statistik daerah Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah

Meningkatnya kualitas pelayanan Administrasi kependudukan

Meningkatnya efisiensi dan efektivitas kelembagaan dan ketatalaksanaan, akuntabilitas kinerja pemerintah, dan keman daerah

(8)

1 2 3 4 5 6 7 8 4.1.6.

4.1.6.1. Persentase penerapan pengelolaan arsip secara baku pada SKPD

83,00% 87,00% 92% 94% 95% 95%

4.1.6.2. Persentase SDM pengelola kearsipan yang terbina

60% 65% 69% 69%

4.1.6.3. Persentase peningkatan SDM pengelola kearsipan pada SKPD

50% 60% 70% 70%

4.1.7.

4.1.7.1. Tersedianya Web site milik pemerintah daerah

2 2 1 1 1 1

4.1.7.2. Jumlah jaringan komunikasi 0 0 9 9 12 12

4.1.7.3. Rasio wartel/ warnet terhadap penduduk

0 0 296 219 219 219

4.1.7.4. Jumlah surat kabar nasional/lokal

7 7 21 25 30 30

4.1.7.5. Jumlah penyiaran radio/ TV lokal

3 3 4 4 6 6

4.1.8.

4.1.8.1. Jumlah perpustakaan 1 1 1 1 1 1

4.1.8.2. Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun

8.245 17.085 13.774 21.300 30.000 30.000

4.1.8.3. Banyaknya jenis koleksi buku 22.579 24.306 25.631 27.865 35.000 35.000

4.1.9.

4.1.9.1. Partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan

2,62% 3,40% 0,08% 0.10% 0.12% 0.12%

4.1.9.2. Partisipasi perempuan di lembaga swasta

97,38% 96,60% 99.92% 99.90% 99.88% 99.88%

4.1.9.3. Persentase KDRT 44,00% 52,00% 1.40% 1.30% 1.20% 1.20%

4.1.9.4. Rata-rata jumlah anak per keluarga

2,08% 2,98% 1.92% 1.92% 1.92% 1.92%

4.1.9.5. Persentase keikutsertaan ber KB (akseptor)

70,68% 71,77% 70.00% 67.50% 65.00% 65.00%

4.1.9.6. Persentase Keluarga Pra sejahtera dan keluarga sejahtera I

67.00% 62.00% 60.00% 60.00%

4.1.10.

4.1.10.1. Desa yang telah menyusun APBDes sebelum bulan April

0 75 90 90

4.1.10.2. Persentase kelembagaan ekonomi desa/ kelurahan yang aktif

1% 3% 5% 5%

4.1.10.3. Persentase Unit pengelola keuangan dan usaha (UPKu) yang berkembang

0% 3% 3% 3%

Meningkatnya peran serta perempuan dalam pembangunan keluarga yang berkualitas dan sejahtera

Meningkatnya pemerintahan desa yang mandiri dan dinamis Meningkatnya kualitas penataan arsip daerah

Meningkatnya pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi

(9)

1 2 3 4 5 6 7 8 5.1

5.1.1

5.1.1.1. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik, (km)

62,064 67,311 136 136 170 170

5.1.1.2. Proporsi panjang jalan dalan kondisi baik,

0 0 16,46% 22,55% 28,19% 28,19%

5.1.1.3. Jumlah jembatan dalam kondisi baik, (buah)

0 320 329 329

5.1.1.4. Proporsi jumlah jembatan dalam kondisi baik

0 88% 90% 90%

5.1.1.5. Proporsi utilitas jalan dalam kondisi baik (gorong2, trotoar

0 43,50% 46,25% 46,25%

5.1.2

5.1.2.1. Prosentase Panjang jaringan irigasi dalam kondisi baik

78% 80% 82% 82%

5.1.2.2. Proporsi panjang jaringan irigasi dalan kondisi baik

231.050 / 296.217

236.975 / 296.217 242.899 / 296.217

242.899 / 296.217

5.1.2.3. Luas baku sawah yang tercukupi air irigasi

31053 33714 36375 36375

5.1.2.4. Proporsi luas baku sawah yang tercukupi air irigasi

31.053 / 44.362

33.714 / 44.362 36.375 / 44.362

36.375 / 44.362 5.1.2.5. Luas Layanan Jaringan Irigasi

Yang Direhabilitasi

31053 33714 36375 36375

5.1.2.6. Jumlah HIPPA yang aktif dari jumlah 314 lembaga

139 180 190 190

5.1.2.7. Prosentase peran serta HIPPA dalam pemeliharaan jaringan irigasi

11% 15% 16% 16%

5.1.2.8. Jumlah Sumur Air tanah Yang di Bangun

126 128 130 130

5.1.2.9. Jumlah Embung Selesai di Bangun

7 7 8 8

5.1.3

5.1.3.1. Prosentase rumah tinggal bersanitasi

0 35,43% 36,93% 36,93% 5.1.3.2. Rasio rumah layak huni 79,20% 80,10% 0 21,12% 26,12% 26,12%

5.1.3.3. Rasio permukiman layak huni 72,1 74,08 60,20% 62,75% 62,75%

5.1.3.4. Lingkungan permukiman kumuh

23,15 21,26 2 2 2 2

5.1.3.5. Prosentase Permukiman tertata

0 27,61% 29,50% 29,50%

5.1.3.6. Prosentase Rumah tangga pengguna air bersih

0 24,15% 29,15% 29,15%

5.1.3.7. Prosentase penduduk berakses air minum

0 11,00% 17,80% 17,80%

5.1.3.8. Rasio tempat ibadah per satuan penduduk

5.1.3.8.1. Masjid 1359 1385 1398 1398

5.1.3.8.2. Mushola 3769 3959 4149 4149

5.1.3.8.3. Gereja 77 77 77 77

5.1.3.8.4. Kuil 1 1 1 1

5.1.3.8.5. Vihara 2 2 2 2

Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur irigasi dalam mendukung produktivitas pertanian dan partisipasi ma

Meningkatnya kualitas dan kuantitas lingkungan permukiman yang memadai Terwujudnya infrastruktur yang memadai untuk mendukung pengembangan wilayah

(10)

1 2 3 4 5 6 7 8 5.1.4.

5.1.4.1. Jumlah penumpang angkutan umum

1.008.587

752.178 762.000 822.500 883.000 883.000

5.1.4.2. Jumlah terminal bis 1 1 6 6 6 6

5.1.4.3. Jumlah terminal kargo 1 1 1 1

5.1.4.4. Jumlah ijin trayek 179 187 195 195 5.1.4.5. Jumlah Uji Kir angkutan umum 5.217 5.339 5.460 5.460

5.1.4.6. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

12,00% 12,50% 14,00% 14,00%

5.1.4.7. Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum per tahun

1.008.587 752.178 762100 770433 778766 778766

5.1.4.8. Jumlah orang/barang yang melalui terminal per tahun

900 1080 1188 1188

5.1.4.9. Rasio angkutan darat per jumlah penumpang angkutan darat

0,13 0,15 0,165 0,165

5.2 5.2.1.

5.2.1.1. Rasio bangunan ber IMB per satuan bangunan

0 0 % 100% 100% 100%

5.2.1.2. Ketaatan terhadap RTRW 0 0 100% 100% 100% 100%

5.2.1.3. Tersedianya dokumen RTRW yang telah ditetapkan dengan PERDA

ada ada ada ada

5.2.1.4. Tersedianya dokumen RDTRK yang telah ditetapkan dengan PERDA

ada ada ada ada

5.2.1.5. Tersedianya Peraturan zonasi yang telah ditetapkan dengan PERDA

- - - - ada ada

5.2.2

5.2.2.1. Presentase penanganan sampah

90,00% 90,00% 26,88% 31,00% 31,00%

5.2.2.2. Rasio TPS persatuan penduduk

1 : 1.639 1 : 1.639 17,45% 22,45% 22,45%

5.2.2.3. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL

100,00% 100,00% - 10,00% 15,00% 15,00%

5.2.2.4. Presentase penegakan hukum lingkungan

0,00% 0,00% - 10,00% 15,00% 15,00%

5.2.2.5. Rasio RTH per satuan luas wilayah ber HPL/HGB

1 : 3.7 14,10% 21,25% 21,25%

5.2.2.6. Jumlah sumur resapan 46 48 50 50

Meningkatnya kualitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah

Meningkatnya kualitas pengelolaan lingkungan hidup

Meningkatnya kualitas infrastruktur perhubungan yang memadai

(11)

1 2 3 4 5 6 7 8 5.2.3

5.2.3.1. Rasio ketersediaan daya listrik(dengan asumsi

pemakaian 900

Watt/pelanggan)

70,00% 71,00% 70,16% 73,50% 73,50%

5.2.3.2. Rumah tangga yang menggunakan listrik/jumlah pelanggan

116.979 119.107 56,77% 59,70% 59,70%

5.2.3.3. Jumlah pertambangan tanpa ijin

71 69 67 67

5.2.3.4. Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB

0.58% 0.58% 0.58% 0.58%

6.1. 6.1.1.

6.1.1.1. Jumlah kelompok/grup kesenian daerah

41 90 124 124 124

6.1.1.2. Jumlah gedung kesenian - - -

-6.2. 6.2.1.

6.2.1.1. Jumlah kegiatan keagamaan di tingkat kabupaten

10 18 18 18

6.2.1.2. Jumlah organisasi keagamaan 19 19 19 19

6.2. 6.2.2.

6.2.2.1. Rasio jumlah Polisi pamong praja per 10.000 penduduk

176 150 1,24 1,19 1,28 1,28

6.2.2.2. Jumlah linmas per jumlah 10.000 penduduk

0 0 76 76 76 76

6.2.2.3. Rasio pos kamling per jumlah desa/kelurahan

0 0 12 12 12 12

Meningkatnya keamanan dan ketertiban di Kabupaten Ngawi Meningkatnya kesenian dan budaya daerah

Terwujudnya Kabupaten Ngawi yang kondusif, aman dan damai

Meningkatnya keharmonisan sosial dalam taraf kehidupan intra dan antar-umat beragama

Terwujudnya Kabupaten Ngawi yang kondusif, aman dan damai

Meningkatnya pemanfaatan energi dan pertambangan dengan memperhatikan konservasi dan daya dukung lingkungan

(12)
(13)
(14)

9

(15)
(16)
(17)
(18)

9

(19)
(20)

9

(21)
(22)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam uji F yang telah dilakukan, nilai sig yang dihasilkan sebesar 0,000 dengan kesimpulan return on assets dan leverage berpengaruh signifikan secara simultan terhadap

[r]

Berdasarkan hasil Keputusan Rapat Panitia Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun Anggaran 20L7, peserta kualifikasi pendidikan

Desain penelitian menggunakan case control dengan bersifat observasional analitik. Variabel independen dalam penelitian ini adalah umur dan aktifitas fisik. Variabel

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam laporan ini adalah “Bagaimana membangun suatu Aplikasi pengajuan cuti

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti berupaya untuk menjelaskan fakta-fakta yang faktual yang didapat dari

jumlah trombosit yang sudah tercantum di catatan medis dan data primer berupa. hasil lab tersebut jika belum tercantum di catatan medis pasien DM

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana