Arahan Kebijakan Pembangunan & Spasial
- Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
- Undang – Undang No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan Kawasan
- Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016
- Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021 Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
- Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bangka
- Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
- Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Bangka 2010 – 2030
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 mengatur bahwa penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman harus berpedoman pada Rencana Kawasan Permukiman (RKP). Kesesuaian peruntukan dan intensitas rumah dan kawasan pemukiman dengan rencana tata ruang dan aturan zonasi; Dan.
Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten Bangka
Untuk mengetahui proses penetapan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang, langkah selanjutnya adalah mengkaji kebijakan tata ruang nasional dan provinsi, serta visi dan misi pembangunan Kabupaten Bangka. RKP Kabupaten Bangka merupakan arah kebijakan dan strategi pembangunan dan pengembangan kawasan pemukiman kabupaten yang penyusunannya didasarkan pada RTRW dan berguna untuk mendukung program dan kegiatan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.
Strategi Penataan Ruang Kabupaten Bangka
Rencana Struktur Kabupaten Bangka
Rencana Sistem Perkotaan Kabupaten
Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pemali dan Merawang, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bangka Tengah, di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bangka Barat, di sebelah barat berbatasan dengan Selat Bangka. Kawasan Pengembangan ini mempunyai luas terluas dari seluruh WP yang ada dan dilalui oleh jalan kolektor primer yang menghubungkan PKW Kota Pangkalpinang hingga Muntok dimulai dari ujung timur di Desa Kace Timur – Puding Besar – Desa Maras Senang yang berbatasan dengan Bangka Barat. Daerah.
Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemkab Bangka berencana membangun Jalan Lingkar Barat untuk meningkatkan aksesibilitas melalui Kota Kapur, Labuh Air Pandan, Mendo, Kota Waringin dan Tanah Bawah. Jaringan transportasi laut di Kabupaten Bangka terdiri dari pelabuhan pengumpul di Belinyu dan terminal khusus.
Rencana Pengembangan Jaringan Energi Wilayah
Sedangkan jaringan kabel listrik tegangan menengah dan rendah direncanakan berada di sisi kiri jalan dengan satu jalur pipa air bersih di bawah tanah. Untuk jaringan kabel tegangan tinggi, pengamanan terhadap lingkungan berjarak 25 meter dari sisi jaringan yang merupakan ruang terbuka hijau tanpa bangunan.
Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi Wilayah
Rencana Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air Wilayah
Rencana Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Rencana utama sistem penyediaan air bersih di Kabupaten Bangka adalah memperbesar sistem jaringan untuk melayani wilayah yang belum terlayani dan melakukan konservasi sumber air baku dan daerah tangkapan air. Sumber air baku untuk melayani air minum di Kabupaten Bangka direncanakan berasal dari 7 sumur yaitu.
Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Lingkungan
Pembangunan yang dilakukan di Kabupaten Bangka harus memastikan seluruh kecamatan dapat terlayani sistem perpipaan pada akhir tahun perencanaan. Proses identifikasi, inventarisasi, perlindungan, konservasi daerah aliran sungai dan pemanfaatan secara optimal sumber daya sebagai sumber air bersih dengan kualitas dan kuantitas yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya di pedesaan diharapkan dapat dilakukan oleh pemerintah. Kabupaten Bangka. hingga tahun 2030 di seluruh wilayah kabupaten.
Rencana Pola Ruang Wilayah
Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung
Dari sekian banyak tambak yang ada di Kabupaten Bangka, luas perlindungan tambak tersebut kurang lebih 136,32 ha, dengan sebaran di Kecamatan Sungailiat, Pemali, Belinyu, dan Merawang. Kawasan di Kabupaten Bangka ini terdiri dari kawasan perlindungan plasma nutfah di Dusun Tuing, Desa Mapur, Kecamatan Riau Silip, berupa tanaman anggrek khas Bangka dan di Kabupaten Merawang.
Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya
Kebijakan Rencana Detail Tata Ruang RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan
Tujuan Penataan Kawasan Sungailiat
RDTR Kawasan Perkotaan Sungailiat disusun agar seluruh pembangunan dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah berbasis agropolitan.
Tujuan Penataan Bagian Wilayah Perkotaan
Kawasan Lubuk Kelik (Kecamatan Parit Padang); . 2) Blok Utara, blok tengah terletak di Desa Sinar Baru. Lingkungan Kompleks Pemerintahan Daerah (Kecamatan Parit Padang). 4) Blok Timur, bagian tengah blok terletak di Desa Parit Padang.
Rencana Jaringan Prasarana
Jalan yang termasuk dalam kategori ini adalah jalan yang menghubungkan wilayah-wilayah di kawasan perkotaan Sungaliat. Jalan yang termasuk dalam kategori ini adalah jalan yang menghubungkan permukiman di seluruh kecamatan wilayah perkotaan Sungaliat. Rencana parkir yang akan dikembangkan di kawasan perkotaan Sungaliat adalah pengaturan street parking (parkir di pinggir jalan) dan pengembangan off street parking (parkir di luar jalan).
Luas dan sub kawasan di Kawasan Kota Sungailiat dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Di kawasan perkotaan Sungailiat zona campuran meliputi sub zona pemukiman dan komersial/jasa di lingkungan sekitar Jalan Muhidin. Potensi wilayah pembangunan perumahan baru di Kawasan Kota Sungailiat berada di Desa Sinar Baru, Kenanga dan Rebo.
Ruang terbuka non hijau di kawasan perkotaan Sungaliat antara lain lapangan olah raga luar ruangan, trotoar, dan median.
ITBX antara Kegiatan dan Pemanfaatan Zonasi di Kawasan
Tujuan Pengembangan Kawasan Permukiman
Perumahan dan kawasan pemukiman juga merupakan bagian besar dari pola tata ruang yang mencakup sektor lainnya. Perumahan merupakan kebutuhan primer masyarakat; ketersediaan dan pasokannya saat ini menimbulkan masalah baik bagi pasokan perumahan maupun kawasan pemukiman. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, urusan pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar, termasuk perumahan dan kawasan pemukiman, merupakan salah satu urusan pemerintahan konkuren yang wajib dilakukan.
Pembangunan perumahan dan kawasan permukiman juga harus memperhatikan keterpaduan dengan permukiman yang ada disekitarnya dan/atau dengan perumahan baru lainnya agar tercipta ketertiban. Hal ini mencakup kesesuaian antara pola ruang dan struktur ruang yang selaras dengan hierarki perumahan dan kawasan pemukiman.
Arahan Pengembangan Kawasan Permukiman
- Rumusan Arah Pengembangan Permukiman
Keberadaan RKP akan menjamin keterpaduan sarana, prasarana, dan utilitas umum dalam pembangunan perumahan dan kawasan pemukiman melalui rencana integrasi jaringan sistem dan rencana pelayanan PSU. Selanjutnya Rencana Kawasan Permukiman menjadi acuan penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan perumahan serta rencana induk masing-masing sektor. Pembangunan dan pengembangan kawasan pemukiman harus mendukung terwujudnya konektivitas antara kawasan perkotaan dan pedesaan, serta keterhubungan fungsi hunian dengan fungsi lainnya.
Rencana integrasi PSU sebagai satu kesatuan yang mengikat sistem perumahan dan kawasan pemukiman sesuai dengan hierarkinya. Arah pengembangan kawasan perumahan dan permukiman merupakan indikasi penyusunan rencana perumahan dan permukiman sebagai penjabaran kebijakan dan strategi pengembangan kawasan permukiman yang ditetapkan pada setiap entitas perumahan dan permukiman.
Ketentuan Umum
Kriteria Dan Pertimbangan
Arahan Pengembangan Berdasarkan Proyeksi Penduduk
Perumusan Arahan Pengembangan Perumahan Dan Permukiman Berdasarkan
Penentuan Arahan Pengembangan Perumahan Dan Permukiman Berdasarkan
Intensitas Ruang,
Kapasitas Ruang
Arahan Pengembangan Berdasarkan Karakteristik Kegiatan
Rencana pengembangan dan pembangunan lingkungan perumahan merupakan rencana yang disusun dalam upaya mewujudkan arah pembangunan perumahan dan permukiman yang telah ditetapkan. Perencanaan pengembangan lingkungan permukiman perkotaan dan perdesaan dimaksudkan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas terbangunnya lingkungan permukiman perkotaan dan perdesaan. Perencanaan pengembangan lingkungan perumahan baru perkotaan dan perdesaan dimaksudkan untuk membangun lingkungan perumahan baru perkotaan dan perdesaan pada kawasan pemukiman sesuai dengan RTRW kabupaten/kota.
Perencanaan renovasi lingkungan perumahan perkotaan dan pedesaan ditujukan untuk memulihkan fungsi lingkungan perumahan perkotaan dan pedesaan. Perencanaan lingkungan permukiman perkotaan/pedesaan dilaksanakan melalui perencanaan lingkungan permukiman, perencanaan pengembangan lingkungan permukiman baru, dan/atau perencanaan renovasi lingkungan permukiman.
Kriteria dan Pertimbangan
Rencana Keterpaduan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Umum
Keterpaduan prasarana, sarana dan utilitas umum perumahan dan kawasan pemukiman dilaksanakan sebagai suatu sistem pengikat perumahan dan kawasan pemukiman sesuai dengan hierarki berdasarkan RTRW, hal ini sesuai dengan amanat peraturan pemerintah nomor 14 tahun 2011 pasal 90 ayat (1). Keterpaduan prasarana, sarana, dan utilitas umum diselenggarakan menurut hierarki pada masing-masing entitas perumahan dan permukiman, yaitu: . A. Rumah; . B. kawasan perumahan; ... C. hunian; . D. lingkungan perumahan; dan e. daerah perumahan. Kriteria keterpaduan prasarana, sarana dan utilitas umum pada perumahan dan kawasan permukiman antara lain: . A. tersedianya prasarana jaringan jalan yang saling berhubungan pada seluruh kawasan pemukiman dan kawasan pemukiman dengan tingkat permukaan jalan yang memenuhi standar teknis dan lebar sesuai dengan hierarki kawasan perumahan dan permukiman; . B. jaringan jalan di setiap permukiman dapat dijangkau dengan kendaraan umum sehingga memudahkan warga untuk menuju pusat pelayanan atau kegiatan lainnya; ..C. tersedianya jaringan drainase terpadu pada sistem drainase perkotaan yang meliputi jaringan primer, sekunder, tersier dan saluran lokal pada perumahan dan kawasan pemukiman dengan kualitas konstruksi drainase yang baik dan berkesinambungan sehingga air hujan yang jatuh dapat mengalir dan tidak menimbulkan genangan sesuai standar pelayanan minimal ; . D. tersedianya jaringan pipa SPAM yang terintegrasi dengan sumber air baku atau SPAM sebagai pengganti jaringan pipa yang terlindungi dengan memperhatikan aspek ekologi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan air minum yang aman sesuai standar pelayanan minimal; . e. tersedianya sistem pengelolaan air limbah domestik yang memenuhi persyaratan teknis yang terintegrasi pada kawasan perumahan dan pemukiman sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan hidup, serta melindungi kualitas air baku dari pencemaran air limbah domestik; . F. tersedianya pengelolaan sampah yang memadai di perumahan dan kawasan pemukiman serta keterpaduan dalam sistem pengelolaan sampah berupa wadah pengemasan dan pemilahan mulai dari sumber, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pengolahan akhir sehingga tidak terjadi pencemaran terhadap lingkungan sekitar; . G. ketersediaan sampah yang terpelihara di perumahan dan kawasan pemukiman serta diintegrasikan ke dalam sistem pengelolaan sampah berupa penyimpanan dan pemilahan rumah tangga, pengumpulan lingkungan, pengangkutan lingkungan, pengolahan lingkungan dan pengolahan akhir sehingga tidak terjadi pencemaran terhadap lingkungan sekitar. limbah; . H. ketersediaan sistem proteksi kebakaran; . Saya. tersedianya fasilitas yang memadai dengan kapasitas pelayanan yang sesuai dengan luas wilayah dan jumlah masyarakat yang dilayani; . J. tersedianya ruang terbuka hijau yang memadai sebagai daerah resapan air dan penyeimbang sirkulasi udara serta fungsi lainnya dengan memperhatikan luas wilayah dan jumlah penduduk; . k. ketersediaan jaringan listrik pada setiap unit perumahan dan jaringan telekomunikasi pada setiap kompleks perumahan; Dan . aku. ketersediaan jaringan gas domestik yang aman.
Keterpaduan Jaringan/Sistem Prasarana
Subsistem pengolahan lokal untuk pengumpulan dan pengolahan air limbah domestik di lokasi sumber pada tingkat individu dan/atau kolektif; - Sistem pelayanan adalah prasarana dan sarana untuk mengalirkan air limbah domestik dari sumbernya melalui pipa ke subsistem pengumpulan; - Sistem pengumpulan adalah prasarana dan sarana penyaluran air limbah domestik melalui pipa dari subsistem pelayanan ke subsistem pembersihan terpusat; Dan . Tn.
- Sistem pengolahan terpusat adalah prasarana dan sarana pengolahan air limbah domestik yang dialirkan dari sumbernya melalui Subsistem Pelayanan dan Subsistem Pengumpulan. Kantor pemadam kebakaran beserta peralatan operasional dan petugas pemadam kebakaran berada di kawasan pemukiman;
Keterpaduan Jaringan/Sistem Sarana
Sistem proteksi pasif adalah suatu sistem proteksi kebakaran yang dilaksanakan dengan menata elemen-elemen bangunan dari segi arsitektur dan struktur sedemikian rupa untuk melindungi manusia dan bangunan dari kerusakan fisik jika terjadi kebakaran. Sistem proteksi aktif merupakan sistem proteksi kebakaran yang dilaksanakan dengan peralatan yang dapat beroperasi secara otomatis maupun manual. Pemadam kebakaran area beserta peralatan operasional dan mobil pemadam kebakaran besar di kawasan pemukiman.
Alat evakuasi, alat pemadam api ringan, fire hydrant atau hidran kebakaran, mobil pemadam kebakaran di apartemen.
Keterpaduan Jaringan/Sistem Utilitas Umum
Kebijakan dan Strategi Pengembangan dan Pembangunan Kawasan Permukiman
- Muatan Kebijakan Dan Strategi Pengembangan Kawasan Permukiman
- Konsideran Arahan Kebijakan Dan Strategi
- Rencana Lingkungan Hunian
- Sebaran Permukiman dan Perumahan
Perencanaan pengembangan lingkungan pemukiman baru perkotaan/pedesaan; dan/atau c. Perencanaan pembangunan kembali lingkungan perumahan perkotaan/pedesaan. Rumah dan PSU berupa perumahan, perumahan dan PSU berupa satuan permukiman, satuan permukiman dan PSU berupa kawasan pemukiman, lingkungan pemukiman dan PSU berupa kawasan pemukiman. Perencanaan lingkungan permukiman perkotaan dan perdesaan berperan dalam mendukung perencanaan struktur ruang, dalam hal ini sistem pusat kegiatan dan sistem jaringan prasarana perkotaan.
Pengendalian perkembangan lingkungan permukiman perkotaan dan perdesaan juga harus sesuai dengan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang perkotaan dan perdesaan. Penyediaan Lingkungan Permukiman (LH) mendukung terwujudnya Pusat Pelayanan Daerah (PPK) dalam rencana sistem pusat kegiatan di wilayah kabupaten dan Sub Pusat Pelayanan Kota (SPK) dalam rencana sistem pusat kegiatan di Wilayah Kota.