• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah sejarah pemikiran ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "makalah sejarah pemikiran ekonomi"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Konflik atau sengketa adalah istilah-istilah yang sering ditemukan atau di dengar dalam kehidupan sehari-hari. Konflik atau sengketa bisa saja terjadi dikarenakan hal yang sepele, misalnya konflik antar tetangga yang mempermasalahkan batas tanah, sengketa pelanggaran perjanjian atau kontrak. Akan tetapi setiap orang sudah pasti tidak menginginkan suatu konflik atau sengketa terjadi di dalam kehidupannya.

Sebuah konflik, yakni sebuah situasi di mana dua pihak atau lebih dihadapkan pada perbedaan kepentingan, tidak akan berkembang menjadi sengketa apabila pihak yang merasa dirugikan hanya memendam perasaan tidak puas atau keprihatinannya. Sebuah konflik berubah atau berkembang menjadi sebuah sengketa bilamana pihak yang merasa dirugikan telah menyatakan rasa tidak atau keprihatinannya, baik secara langsung kepada pihak yang dianggap sebagai penyebab kerugian atau kepada pihak lain.

Penyelesaian sengketa dapat dilakukan melalui dua proses. Proses yang tertua melalui proses Litigasi yaitu melalui pengadilan. Dan kemudian berkembang proses penyelesaian sengketa ini melalui kerja sama atau koorpratif diluar pengadilan. Proses penyelesaian sengketa di luar pengadilan ini disebut dengan Alternatif Penyelesaian Sengketa. B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan konflik?

2. Apa saja jenis-jenis konflik yang terjadi di dalam sebuah negara? 3. apa saja penyebab terjadinya konflik?

4. Apa saja dampak yang timbul dari adanya konflik?

5. Bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mengetasi konflik?

6. Apa saja upaya yang dilakukan negara Indonesia untuk mengatasi konflik?

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konflik.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis konflik yang terjadi pada suatu negara. 3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik.

4. Untuk mengetahui dampak-dampak yang timbul karena adanya konflik.

5. Untuk mengetahui sulusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik.

6. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh negara Indonesia dalam mengatasi konflk.

(2)

A. Pengertian Konflik

Pengertian Konflik menurut Robbins, Konflik adalah suatu proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah memengaruhi secara negatif atau akan segera memengaruhi secara negatif pihak lain.

Menurut Alabaness, Pengertian Konflik adalah kondisi yang dipersepsikan ada di antara pihak-pihak atau lebih merasakan adanya ketidaksesuaian antara tujuan dan peluang untuk mencampuri usaha pencapaian tujuan pihak lain.

Dari kedua pengertian konflik yang disampaikan pakar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Konflik adalah proses yang dinamis dan keberadaannya lebih banyak menyangkut persepsi dari orang atau pihak yang mengalami dan merasakannya. Dengan demikian jika suatu keadaan tidak dirasakan sebagai konflik, maka pada dasarnya konflik tersebut tidak ada dan begitu juga sebaliknya.

B. Jenis-Jenis Konflik Yang Terjadi Di Dalam Suatu Negara

1. Jenis jenis konflik dibedakan dalam beberapa perspektif. antara lain : a. Konflik intraindividu. Konflik ini dialami oleh individu dengan

dirinya sendiri karena adanya tekanan peran dan ekpektasi di luar berbeda dengan keinginan atau harapannya.

b. Konflik antarindividu. Konflik yang terjadi antarindividu yang berada dalam suatu kelompok atau antarindividu pada kelompok yang berbeda/

c. Konflik antarkelompok. Konflik yang bersifat kolektif antara satu kelompok dengan kelompok lain.

d. Konflik organisasi. Konflik yang terjadi antara unit organisasi yang bersifat struktural maupun fungsional. Contoh : konflik antara bagian pemasaran dengan bagian produksi.

2. Jenis Jenis konflik ditinjau dari jenisnya, yaitu : a. Konflik Konstruktif

b. Pengertian Konflik konstruktif adalah konflik yang memiliki nilai positif bagi pengembangan organisasi.

c. Konflik Destruktif

d. Pengertian Konflik Destruktif ialah konflik yang berdampak negatif bagi pengembangan organisasi.

(3)

a. Konflik kebutuhan individu dengan peran yang dimainkan dalam organisasinya. Tidak jarang kebutuhan dan keinginan karyawan bertentangan atau tidak sejalan dengan kebutuhan dan kepentingan organisasi. Hal ini dapat memunculkan konflik.

b. Konflik peranan dengan peranan. Setiap karyawan dari organisasi memiliki peran yang berbeda-beda dan ada kalanya perbedaan peran tiap individu tersebut memunculkan konflik karena setiap individu berusaha untuk memainkan peran tersebut dengan sebaik-baiknya.

c. Konflik individu dengan individu lainnya. Konflik ini seringkali muncul apabila seorang individu berinteraksi dengan individu lain, disebabkan oleh latarbelakang, pola tindak, pola pikir, kepribadian, persepsi, minat dan sejumlah karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lain.

4. Jenis Jenis Konflik ditinjau dari segi materi atau masalah yang menjadi sumber konflik, yaitu :

a. Konflik tujuan. Adanya perbedaan tujuan antarindividu, kelompok maupun organisasi bisa memunculkan konflik.

b. Konflik peranan. Setiap manusia memiliki peran lebih dari satu. Peran yang dimainkan dengan jumlah yang banyak tersebut, seringkali memunculkan konflik.

c. Konflik nilai. Nilai yang dianut seseorang seringkali tidak sejalan dengan sistem nilai yang diatur oleh organisasi atau kelompok. Hal ini dapat berpotensi untuk memunculkan konflik.

d. Konflik kebijakan. Konflik ini muncul karena seorang individu atau kelompok tidak sependapat dengan kebijakan yang ditetapkan organisasi.

5. Jenis Jenis Konflik menurut Mastenbroek ada 4, yaitu : a. Instrumental Conflicts

Konflik ini terjadi oleh karena ketidaksepahaman antarkomponen dalam organisasi dan proses pengoperasiannya.

b. Socio-emotional Conflicts

Konflik ini berkaitan dengan masalah identitas, kandungan emosi, citra diri, prasangka, kepercayaan, keterikatan, identifikasi terhadap kelompok, lembaga dan lambang-lambang tertentu, sistem nilai dan reaksi individu dengan yang lainnya.

c. Negotiating Conflicts

(4)

d. Power and Dependency Conflicts

Konflik kekuasaan dan ketergantungan berkaitan dengan persaingan dalam organisasi. Contoh : pengamanan dan penguatan kedudukan yang strategis.

C. Penyebab Terjadinya Konflik 1. Perbedaan antar individu

Sebagai mahluk individu, manusia memiliki karakter yang khas menurut corak kepribadiannya. Setiap individu berkembang sejalan dengan ciri-ciri khasnya, walaupun berada dalam lingkungan yang sama. Pada saat interaksi berlangsung individu akan mengalami proses adaptasi dan pertentangan dengan individu lainnya. Apabila terdapat ketidaksesuaian maka akan terjadi konflik.

2. Perbedaan kebudayaan

Faktor penyebab konflik berikutnya yakni adanya perbedaan kebudayaan. Kebudayaan seringkali dianggap sebagai sebuah ideologi, sehingga memicu terjadinya konflik. Anggapan yang berlebihan terhadap kebudayaan yang dimiliki oleh sebuah kelompok menempatkan kebudayaan sebuah sebuah tingkatan sosial. Sehingga kebudayaan miliki sendiri dianggap lebih tinggi daripada kebudayaan lain. Dalam catatan sejarah umat manusia konsep suku dan kebudayaannya telah memainkan peranan yang sangat penting dan sekaligus dramatis dalam percaturan masyarakat.

3. Perbedaan kepentingan

Manusia memang membutuhkan proses pergaulan dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan batiniah dan lahiriah untuk membentuk dirinya, karena itulah terjadi hubungan timbal balik sehingga manusia dikatakan sebagai mahluk sosial. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia akan berbeda-beda kebutuhannya, perbedaaan kebutuhan ini akan berubah menjadi kepentingan yang berbeda-beda.

4. Perubahan sosiai – Faktor Penyebab Konflik

(5)

perubahan-perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat. Pada masyarakat yang tidak dapat menerima perubahan sosial akan timbul konflik sebagai proses pertentangan nilai dan norma yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat.

D. Dampak Yang Terjadi Akibat Adanya Konflik 1. Dampak positif adanya konflik

 Bertambah kuatnya rasa solidaritas sesama anggota kelompok.

 Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau belum tuntas untuk ditelaah.

 Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan individu atau kelompok.

 Merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan antarkelompok.

 Dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma yang baru.

 Dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat.

 Memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan yang seimbang.

2. Dampak negatif adanya konflik

 Hancurnya atau retaknya kesatuan kelompok. Hal ini biasanya muncul apabila terjadi konflik di antara anggota kelompok yang sama.

 Adanya perubahan kepribadian pada diri individu.

(6)

 Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.

E. Cara Mengatasi Konflik Yang Terjadi 1. Cara mengatasi konflik melalui akomodasi

Akomodasi adalah usaha untuk meredakan pertentangan atau konflik agar tercapai stabilitas atau cara menyelesaikan sustu konflik atau pertentangan tanpa mengalahkan atau menghancurkan pihak lawan sehingga pihak lawan tidak merasa kehilangan kepribadiannya.

a. Bentuk-bentuk akomodasi

 coersion, yaitu bentuk akomodasi secara paksaan

 compromise, yaitu pihak-pihak yang berselisih saing mengurangi tuntutannya

 arbritasi, yaitu penyelesaian konflik oleh pihak lain (pihak ke tiga) dan keputusannya bersifat mengikat

 toleransi, yaitu penyelesaian konflik secara kekeluargaan (tidak formal)

 mediasi, yaitu penyelesaian konflik yang dibantu oleh pihak ketiga yang bertugas sebagai penasehat dan hasil keputusannya tidak mengikat atau tidak wajib diikuti oleh pihak yang sedang berkonflik.

 konversi, yaitu penyelesaian konflik dengan salah satu pihak rela mengalah dan menerima pendirian pihak lain

 Konsilisasi, yaitu penyelesaian konflik dengan mempertemukan pihak yang bertikai agar mendapatkan kesepakatan bersama

(7)

 Stalemate, yaitu mengurangi ketegangan dari pihak yang sedang terlibat berkonflik dengan cara berhenti untuk sementara, karena kedua pihak memiliki kakuatan yang seimbang

 Segregasi, yaitu upaya saling menghindar dan saling memisahkan diri dari pihak yang bertikai agar mengurangi ketegangan

 Sease fire, yaitu menangguhkan permusuhan dalam jangka waktu tertentu sambil mengupayakan penyelesaian yang baik dan tidak merugikan kedua belah pihak. Istilah lainnya adalah genjatan senjata

 Displacement, yaitu usaha mengakhiri konflik dengan mengalihkan pada objek yang sama

2. Cara mengatasi konflik melalui kerja sama

Kerja sama adalah proses sosial yang dilakukan individu uuntuk memenuhi kebutuhan manusia. Kerja sama dalam masyarakat akan berkembang jika mengadapi situasi sebagai berikut :

 tantangan alam yang ganas

 pekerjaan missal

 upacara keagamaan

 musuh bersama

a. Bentuk-bentuk kerja sama

 Bargaining

Bargaining adalah pelaksaan perjanjian mengenai pertukaran barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih

(8)

Cooperation adalah proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan organisasi untuk menghindari terkjadinya instabilitas atau kegoncangan dalam organisasi yang bersangkutan.

 Coalition

Coalition adalah gabungan dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama

Menyelesaikan konflik pada dasarnya dapat melalui 2 ( dua ) cara a. Mengeliminasi konflik ( conflict elimination )

b. Mengelola konflik ( conflict management )

Pada cara yang pertama, konflik diselesaikan dengan cara mengeliminasi konflik berupa pemisahan orang-orang yang konflik pada wilayah yang berbeda. Kasus Sudan diatas termasuk cara ini. Antara mereka yang konflik sebenarnya tidak ada upaya perdamaian. Perseteruan antara kedua pihak tetap berlangsung tetapi tidak ada konflik karena mereka dipisahkan dalam wilayah yang berbeda. Kasus Pakistan yang memisahkan diri dari India termasuk cara pertama. Demikian juga kasus pecahnya Yugoslavia menjadi beberapa negara, yaitu Serbia, Kroasia, Bosnia Herzegovina, Macedonia dan Slovenia. Mereka yang konflik mendirikan negara sendiri sesuai etnis dan agama yang dianut.

(9)

kebangsaan sebagai bangsa yang satu dan bertanah air satu. Meskipun beraneka ragam tetapi tetap bersatu.

Setiap warganegara harus menyadari bahwa konflik horisontal, yg disertai kekerasan karena perbedaan yg bersumber dari kemajemukan dapat melemahkan persatuan bangsa dan menghambat pembangunan nasional.

Konflik terjadi karena memudarnya nilai2 dasar bermasyarakat seperti religiusitas, musyawarah–mufakat, tenggang rasa, menghargai perbedaan dll.

Konflik horisontal dapat mengarah kepada disintegrasi nasional, separatisme dan mengancam keutuhan NKRI

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005, pengelolaan keragaman budaya di Indonesia dapat dilakukan dengan :

a. Pelaksanaan dialog antar budaya yg terbuka dan demokratis.

b. Pengembangan multikultural dalam rangka meningkatkan toleransi dalam masyarakat.

(10)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Konflik adalah proses yang dinamis dan keberadaannya lebih banyak menyangkut persepsi dari orang atau pihak yang mengalami dan merasakannya. Dengan demikian jika suatu keadaan tidak dirasakan sebagai konflik, maka pada dasarnya konflik tersebut tidak ada dan begitu juga sebaliknya.

Ada beberapa penyebab terjadinya konflik antara lain ialah perbedaan antar individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan dan Perubahan sosiai – Faktor Penyebab Konflik.

Adanya konflik dalam sebuah negara memiliki dampak yang negatif dan positif. Dampak negatifnya ialah hancurnya atau retaknya kesatuan kelompok, adanya perubahan kepribadian pada diri individu, hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah. Sedangkan dampak positifnya ialah memperkuat rasa solidaritas, dapat mengurangi ketergantungn antar individu dan antar kelompok, dapat menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma baru, dll.

Cara untuk mngatasi konflik yang terjadi dimasyarakat dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu melalui akomodasi dan kerja sama. Upaya yang dilakukan negara indonesia untuk menyelesaikan konflik yaitu dengan cara Mengeliminasi konflik ( conflict elimination ) dan Mengelola konflik ( conflict management ).

B. Saran

Dalam kehidupan bermsyarakat sebaiknya setiap orang atau kelompok dapat menghindari atau memperkecil kemungkinan terjadinya konflik, karena konflik tersebut dapat merugikan seseorang, kelompok, bahkan dapat merugikan negara.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Makromineral yang dibutuhkan dalam pembentukan jaringan kulit udang adalah kalsium, magnesium, kalium dan fosfor (Darmono 1995).. Makhluk hidup pada lingkungan perairan

Karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan oleh seluruh bangsa di dunia untuk berkomunikasi, bahasa ini dapat dengan mudah masuk dan diterima oleh

Peningkatan konsentrasi ekstrak kental buah semangka dalam sediaan krim pelembab dapat meningkatkan efektivitas sediaan sesuai dengan spesifikasi yaitu memberikan kapasitas

The better a family support is, the place for living is also better, the depression level decreases, and the elderly people ’s quality of life increase s.. Family

Dari hasil pengabdian masyarakat berupa penyuluhan tentang zat kimia aditif dalam makanan di Kelurahan Gatak Delanggu Klaten dapat disimpulkan bahwa penyuluhan ini sangat

Hasil dari kajian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa kajian kebutuhan listrik didapat pada penyulang terdekat memiliki beban puncak sebesar 4,16 MW;

Berdasarkan perhitungan uji Anava diperoleh F hitung sebesar 0,813 dengan nilai signifikansi sebesar 0,372 > 0,05 sehingga dapat diputuskan bahwa H0B diterima dan H1B

319 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. O Prosentase dana yang