Tim Pengembang SPMI
Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi
merupakan kegiatan
sistemik
untuk
meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara
berencana
dan
berkelanjutan
.
Penjaminan mutu dilakukan melalui
penetapan,
pelaksanaan
,
evaluasi,
pengendalian
, dan
peningkatan
standar
Pendidikan Tinggi (Standar Dikti)
Penetapan Standar
Pelaksanaan Standar
Evaluasi
(Audit)
Peningkatan Standar
Tindakan
Korektif
Komendasi
Penetapan
Standar-Dikti
Pelaksanaan
Standar-Dikti
Evaluasi
(atas pelaksanaan)
Standar-Dikti
Pengendalian
(berdasarkan
hasil Evaluasi atas pelaksanaan)
Standar-Dikti
Peningkatan
Standar-Dikti
Siapa?
Siapa?
Siapa?
Siapa?
Siapa?
Perguruan Tinggi
memiliki
otonomi
untuk
mengelola sendiri lembaganya sebagai
pusat penyelenggaraan Tridharma.
Otonomi Pengelolaan Perguruan Tinggi terdiri atas:
otonomi di bidang
akademik
, yang meliputi penetapan
norma dan kebijakan operasional serta pelaksanaan:
▪
pendidikan;
▪
penelitian; dan
▪
pengabdian kepada masyarakat,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
otonomi di bidang
nonakademik
yang meliputi penetapan
norma dan kebijakan operasional serta pelaksanaan:
▪
organisasi;
▪
keuangan;
▪
kemahasiswaan;
▪
ketenagaan; dan
▪
sarana prasarana,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Otonomi pengelolaan pada PTS
diatur oleh
Badan Penyelenggara
sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Organisasi PTS
ditetapkan oleh Badan
Penyelenggara
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Ketentuan mengenai
organisasi dan tata
kelola
PTS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dalam
Statuta
masing-masing PTS yang ditetapkan dengan
peraturan Badan Penyelenggara sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Statuta PT sekurangnya memuat:
ketentuan umum;
identitas;
penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi;
sistem pengelolaan;
sistem penjaminan mutu internal;
bentuk dan tata cara penetapan peraturan;
pendanaan dan kekayaan;
ketentuan peralihan; dan
ketentuan penutup.
Organisasi PTN dan PTS paling sedikit terdiri
atas unsur:
penyusun kebijakan;
pelaksana akademik;
pengawas dan
penjaminan mutu;
penunjang akademik atau sumber belajar; dan
pelaksana administrasi atau tata usaha.
PP Nomor 4 tahun 2014 Pasal 28
Sistem Penjaminan Mutu Internal
dikembangkan oleh Perguruan Tinggi
UU-RI No 12 – 2012 tentang PT Pasal 53
SPMI
dikembangkan dan dilaksanakan secara otonomi
oleh setiap
Perguruan Tinggi,
SPMI menggunakan lima langkah penjaminan mutu, yaitu:
penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan
peningkatan standar
Pendidikan Tinggi,
Standar di dalam SPMI menggunakan
SN-Dikti
yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dan
Standar Dikti yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi
dan
melampaui
SN-Dikti
SPMI didasarkan atas
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PD-Dikti),
dan
SPMI dilaksanakan secara
berencana
dan
berkelanjutan
.
Tugas dan Wewenang:
Badan Penyelenggara PTS (Yayasan)?
Rektor/Ketua/Direktur?
Senat PT?
Kantor Penjaminan Mutu?
Siapa?
Harus diatur di dalam SPMI,
khususnya Manual Penetapan
Standar Kualifikasi Dosen Tetap
: Tugas dan Wewenang:
Rektor/Ketua/Direktur?
Dekan/Ketua Jurusan?
Siapa?
Standar Kompetensi Lulusan
: Tugas dan Wewenang:
Ketua Jurusan?
Dosen Tetap?
Siapa?
Standar Kebersihan Toilet
:
Petugas Kebersihan?
Siapa?
Harus diatur di dalam SPMI,
Yaya-san
Rektor/
Direktur/
Ketua
Kantor
Penjaminan
Mutu (jika
ada)
Dekan
/jika ada)
Ketua
Jurusan
dst
Penetapan
Pelaksanaan
Evaluasi
Pengendalian
Peningkatan
Nama Standar:_________________
Harus dijabarkan di dalam Manual
Standar ini
Yayasan Rektor Kantor Penjaminan Mutu Dekan
Melakukan Evaluasi Diri (SWOT), Meninjau Peraturan, Mengusulkan rancangan Standar R Perpust keYayasan
Penetapan Menetapkan standar Ruang Perpustakaan
Pelaksanaan Mengupayakan agar Standar R Perpust terpenuhi (terkait dengan Standar Pendanaan, Standar Sumber Belajar)
Mengupayakan agar Standar R Perpust terpenuhi (terkait dengan Standar Pendanaan, Standar Sumber Belajar)
Evaluasi Mengevaluasi setiap
Semester apakah Standar R Perpust terpenuhi
Melaporkan hasil Evaluasi kepada Rektor
Pengendalian Melakukan langkah tindak lanjut agar Standar R Perpust terpenuhi.
Bila terpenuhi, dapat mengusulkan peningkatan Standar keYayasan
Untuk setiap bentuk PT: ruang perpustakaan
paling sedikit 60 (enam puluh) m
2
per
program studi
Yayasan Ketua Lembaga Penelitian Ketua Jurusan
Melakukan Evaluasi Diri (SWOT), Meninjau Peraturan, Mengusulkan rancangan Standar Pengelolaan Penelitian keYayasan
Penetapan Menetapkan standar Pengelolaan Penelitian
Pelaksanaan Mengupayakan agar
Standar Pengelolaan Penelitian terpenuhi (terkait dengan Standar Pendanaan, Standar Sumberdaya Manusia)
Mengupayakan agar Standar Pengelolaan Penelitian terpenuhi (terkait dengan Standar Pendanaan, Standar Sumberdaya Manusia)
Evaluasi Mengevaluasi setiap
Semester apakah Standar Pengelolaan Penelitian terpenuhi Melaporkan hasil Evaluasi kepada Ketua
Pengendalian Melakukan langkah tindak lanjut agar Standar
Pengelolaan Penelitian terpenuhi. Bila terpenuhi, dapat mengusulkan
peningkatan Standar ke YYsn
Standar Pengelolaan Penelitian merupakan kriteria
minimal perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan penelitian dalam rangka memenuhi hasil
penelitian sebagaimana dimaksud dalam pasal 44
ayat (2) atau ayat (3)
Pengelolaan penelitian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan oleh kelembagaan yang
bertugas untuk mengelola penelitian.
Kelembagaan pengelola penelitian sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) adalah lembaga penelitan,
lembaga penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, atau bentuk lainnya yang sejenis sesuai
dengan kebutuhan dan ketentuan perguruan tinggi.
Kelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berkewajiban
untuk :
a.
Menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian sesuai
dengan rencana strategis penelitian perguruan tinggi;
b.
Menyusun dan mengembangkan peraturan serta panduan
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi penelitian;
c.
Memfasilitasi dan melaksanakan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan penelitian;
d.
Menyusun dan mengembangkan sistem penjaminan mutu internal
penelitian perguruan tinggi;
e.
Memfasilitasi kegiatan peningkatan kemampuan peneliti untuk
melaksanakan penelitian, penulisan artikel ilmiah, dan perolehan
HKI;
f.
Melakukan diseminasi hasil penelitian; dan
g.
Memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi.
Yayasan Direktur Tim SPMI Ketua Jurusan
Mengusulkan rancangan Standar KAD keYayasan
Melakukan Evaluasi Diri (SWOT), Meninjau Peraturan,
benchmarking, dsb
Penetapan Menetapkan standar KAD
Pelaksanaan Mengupayakan agar
Standar KAD terpenuhi (terkait dengan Standar Pendanaan, Standar Sumberdaya Manusia)
Mengupayakan agar Standar KAD terpenuhi (terkait dengan Standar Pendanaan, Standar Sumberdaya Manusia)
Evaluasi Mengevaluasi setiap
Semester apakah Standar KAD terpenuhi Melaporkan hasil
Evaluasi kepada Direktur
Pengendalian Melakukan langkah tindak lanjut agar Standar KAD terpenuhi. Bila terpenuhi, dapat mengusulkan
peningkatan Standar ke YYsn
1)
Dosen wajib memiliki
kualifikasi akademik
dan kompetensi
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan
capaian pembelajaran lulusan sebagaimana dinyatakan dalam
Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2).
2)
Kualifikasi akademik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan tingkat pendidikan paling rendah yang harus
dipenuhi oleh seorang dosen dan dibuktikan dengan
ijazah
,
sertifikat pendidik
, dan/atau
sertifikat profesi
sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3)
Dosen program
diploma
paling rendah memiliki kualifikasi
akademik
magister
atau
magister terapan
, dan diutamakan
memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi yang
relevan dengan program studi serta sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
4)
Dosen
program sarjana
paling rendah memiliki kualifikasi akademik
magister
atau
magister terapan
.
5)
Dosen
program profesi
terdiri atas :
a.
dosen yang memiliki kualifikasi paling rendah
magister
atau
magister
terapan
; dan
b.
dosen yang memiliki sertifikat profesi yang relevan dengan program studi
dan berkualifikasi setara dengan jenjang 8 (delapan) Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
6)
Dosen
program magister, magister terapan, doktor, atau doktor
terapan
paling rendah memiliki kualifikasi
doktor
atau
doktor terapan
.
7)
Dosen
program spesialis
terdiri atas :
a.
dosen yang memiliki kualifikasi paling rendah
doktor
atau
doktor terapan
;
dan
b.
dosen yang memiliki sertifikat profesi yang relevan dengan program studi
dan berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan) Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
Yayasan Rektor Kantor Penjaminan Mutu Ketua Jurusan
Memimpin penyusunan rnacangan SPMI Universitas, dan mengusulkan rancangan Standar di dalam SPMI ke Yayasan
Melakukan Evaluasi Diri (SWOT), Meninjau
Peraturan, bersama Rektor Merumuskan Standar di dalam SPMI Universitas
Penetapan Menetapkan seluruh Standar di dalam SPMI Universitas
Pelaksanaan Memimpin pelaksanaan SPMI di Universitas
Mengupayakan agar seluruh standar yang relevan dengan Program studi terpenuhi
Evaluasi Melaksanakan AMI untuk
seluruh standar yang terkait dengan Program studi yang akan diaudit (Auditee) sekali setiap tahun.
Melaporkan hasil Audit ke Rektor Mengikuti proses AMI: menyiapkan berkas AMI, menerima kedatangan Auditor
Pengendalian Melakukan langkah tindak lanjut agar seluruh standar yang telah diaudit terpenuhi di seluruh program studi Bila terpenuhi, dapat mengusulkan peningkatan Standar keYayasan