• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan SPMI - 04 Pembagian Tugas dan Wewenang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan SPMI - 04 Pembagian Tugas dan Wewenang"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Tim Pengembang SPMI

(2)

Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi

merupakan kegiatan

sistemik

untuk

meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara

berencana

dan

berkelanjutan

.

Penjaminan mutu dilakukan melalui

penetapan,

pelaksanaan

,

evaluasi,

pengendalian

, dan

peningkatan

standar

Pendidikan Tinggi (Standar Dikti)

(3)

Penetapan Standar

Pelaksanaan Standar

Evaluasi

(Audit)

Peningkatan Standar

Tindakan

Korektif

Komendasi

(4)

Penetapan

Standar-Dikti

Pelaksanaan

Standar-Dikti

Evaluasi

(atas pelaksanaan)

Standar-Dikti

Pengendalian

(berdasarkan

hasil Evaluasi atas pelaksanaan)

Standar-Dikti

Peningkatan

Standar-Dikti

Siapa?

Siapa?

Siapa?

Siapa?

Siapa?

(5)

Perguruan Tinggi

memiliki

otonomi

untuk

mengelola sendiri lembaganya sebagai

pusat penyelenggaraan Tridharma.

(6)

Otonomi Pengelolaan Perguruan Tinggi terdiri atas:

otonomi di bidang

akademik

, yang meliputi penetapan

norma dan kebijakan operasional serta pelaksanaan:

pendidikan;

penelitian; dan

pengabdian kepada masyarakat,

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

otonomi di bidang

nonakademik

yang meliputi penetapan

norma dan kebijakan operasional serta pelaksanaan:

organisasi;

keuangan;

kemahasiswaan;

ketenagaan; dan

sarana prasarana,

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(7)

Otonomi pengelolaan pada PTS

diatur oleh

Badan Penyelenggara

sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(8)

Organisasi PTS

ditetapkan oleh Badan

Penyelenggara

sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Ketentuan mengenai

organisasi dan tata

kelola

PTS sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diatur dalam

Statuta

masing-masing PTS yang ditetapkan dengan

peraturan Badan Penyelenggara sesuai

dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(9)

Statuta PT sekurangnya memuat:

ketentuan umum;

identitas;

penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi;

sistem pengelolaan;

sistem penjaminan mutu internal;

bentuk dan tata cara penetapan peraturan;

pendanaan dan kekayaan;

ketentuan peralihan; dan

ketentuan penutup.

(10)

Organisasi PTN dan PTS paling sedikit terdiri

atas unsur:

penyusun kebijakan;

pelaksana akademik;

pengawas dan

penjaminan mutu;

penunjang akademik atau sumber belajar; dan

pelaksana administrasi atau tata usaha.

PP Nomor 4 tahun 2014 Pasal 28

(11)

Sistem Penjaminan Mutu Internal

dikembangkan oleh Perguruan Tinggi

UU-RI No 12 – 2012 tentang PT Pasal 53

(12)

SPMI

dikembangkan dan dilaksanakan secara otonomi

oleh setiap

Perguruan Tinggi,

SPMI menggunakan lima langkah penjaminan mutu, yaitu:

penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan

peningkatan standar

Pendidikan Tinggi,

Standar di dalam SPMI menggunakan

SN-Dikti

yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

dan

Standar Dikti yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi

dan

melampaui

SN-Dikti

SPMI didasarkan atas

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi

(PD-Dikti),

dan

SPMI dilaksanakan secara

berencana

dan

berkelanjutan

.

(13)

Tugas dan Wewenang:

Badan Penyelenggara PTS (Yayasan)?

Rektor/Ketua/Direktur?

Senat PT?

Kantor Penjaminan Mutu?

Siapa?

Harus diatur di dalam SPMI,

khususnya Manual Penetapan

(14)

Standar Kualifikasi Dosen Tetap

: Tugas dan Wewenang:

Rektor/Ketua/Direktur?

Dekan/Ketua Jurusan?

Siapa?

Standar Kompetensi Lulusan

: Tugas dan Wewenang:

Ketua Jurusan?

Dosen Tetap?

Siapa?

Standar Kebersihan Toilet

:

Petugas Kebersihan?

Siapa?

Harus diatur di dalam SPMI,

(15)

Yaya-san

Rektor/

Direktur/

Ketua

Kantor

Penjaminan

Mutu (jika

ada)

Dekan

/jika ada)

Ketua

Jurusan

dst

Penetapan

Pelaksanaan

Evaluasi

Pengendalian

Peningkatan

Nama Standar:_________________

Harus dijabarkan di dalam Manual

Standar ini

(16)
(17)

Yayasan Rektor Kantor Penjaminan Mutu Dekan

Melakukan Evaluasi Diri (SWOT), Meninjau Peraturan, Mengusulkan rancangan Standar R Perpust keYayasan

Penetapan Menetapkan standar Ruang Perpustakaan

Pelaksanaan Mengupayakan agar Standar R Perpust terpenuhi (terkait dengan Standar Pendanaan, Standar Sumber Belajar)

Mengupayakan agar Standar R Perpust terpenuhi (terkait dengan Standar Pendanaan, Standar Sumber Belajar)

Evaluasi Mengevaluasi setiap

Semester apakah Standar R Perpust terpenuhi

Melaporkan hasil Evaluasi kepada Rektor

Pengendalian Melakukan langkah tindak lanjut agar Standar R Perpust terpenuhi.

Bila terpenuhi, dapat mengusulkan peningkatan Standar keYayasan

(18)

Untuk setiap bentuk PT: ruang perpustakaan

paling sedikit 60 (enam puluh) m

2

per

program studi

(19)
(20)

Yayasan Ketua Lembaga Penelitian Ketua Jurusan

Melakukan Evaluasi Diri (SWOT), Meninjau Peraturan, Mengusulkan rancangan Standar Pengelolaan Penelitian keYayasan

Penetapan Menetapkan standar Pengelolaan Penelitian

Pelaksanaan Mengupayakan agar

Standar Pengelolaan Penelitian terpenuhi (terkait dengan Standar Pendanaan, Standar Sumberdaya Manusia)

Mengupayakan agar Standar Pengelolaan Penelitian terpenuhi (terkait dengan Standar Pendanaan, Standar Sumberdaya Manusia)

Evaluasi Mengevaluasi setiap

Semester apakah Standar Pengelolaan Penelitian terpenuhi Melaporkan hasil Evaluasi kepada Ketua

Pengendalian Melakukan langkah tindak lanjut agar Standar

Pengelolaan Penelitian terpenuhi. Bila terpenuhi, dapat mengusulkan

peningkatan Standar ke YYsn

(21)

Standar Pengelolaan Penelitian merupakan kriteria

minimal perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

kegiatan penelitian dalam rangka memenuhi hasil

penelitian sebagaimana dimaksud dalam pasal 44

ayat (2) atau ayat (3)

Pengelolaan penelitian sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilaksanakan oleh kelembagaan yang

bertugas untuk mengelola penelitian.

Kelembagaan pengelola penelitian sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) adalah lembaga penelitan,

lembaga penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat, atau bentuk lainnya yang sejenis sesuai

dengan kebutuhan dan ketentuan perguruan tinggi.

(22)

Kelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berkewajiban

untuk :

a.

Menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian sesuai

dengan rencana strategis penelitian perguruan tinggi;

b.

Menyusun dan mengembangkan peraturan serta panduan

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi penelitian;

c.

Memfasilitasi dan melaksanakan monitoring dan evaluasi

pelaksanaan penelitian;

d.

Menyusun dan mengembangkan sistem penjaminan mutu internal

penelitian perguruan tinggi;

e.

Memfasilitasi kegiatan peningkatan kemampuan peneliti untuk

melaksanakan penelitian, penulisan artikel ilmiah, dan perolehan

HKI;

f.

Melakukan diseminasi hasil penelitian; dan

g.

Memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi.

(23)
(24)

Yayasan Direktur Tim SPMI Ketua Jurusan

Mengusulkan rancangan Standar KAD keYayasan

Melakukan Evaluasi Diri (SWOT), Meninjau Peraturan,

benchmarking, dsb

Penetapan Menetapkan standar KAD

Pelaksanaan Mengupayakan agar

Standar KAD terpenuhi (terkait dengan Standar Pendanaan, Standar Sumberdaya Manusia)

Mengupayakan agar Standar KAD terpenuhi (terkait dengan Standar Pendanaan, Standar Sumberdaya Manusia)

Evaluasi Mengevaluasi setiap

Semester apakah Standar KAD terpenuhi Melaporkan hasil

Evaluasi kepada Direktur

Pengendalian Melakukan langkah tindak lanjut agar Standar KAD terpenuhi. Bila terpenuhi, dapat mengusulkan

peningkatan Standar ke YYsn

(25)

1)

Dosen wajib memiliki

kualifikasi akademik

dan kompetensi

pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan

untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan

capaian pembelajaran lulusan sebagaimana dinyatakan dalam

Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2).

2)

Kualifikasi akademik

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan tingkat pendidikan paling rendah yang harus

dipenuhi oleh seorang dosen dan dibuktikan dengan

ijazah

,

sertifikat pendidik

, dan/atau

sertifikat profesi

sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

3)

Dosen program

diploma

paling rendah memiliki kualifikasi

akademik

magister

atau

magister terapan

, dan diutamakan

memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi yang

relevan dengan program studi serta sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

(26)

4)

Dosen

program sarjana

paling rendah memiliki kualifikasi akademik

magister

atau

magister terapan

.

5)

Dosen

program profesi

terdiri atas :

a.

dosen yang memiliki kualifikasi paling rendah

magister

atau

magister

terapan

; dan

b.

dosen yang memiliki sertifikat profesi yang relevan dengan program studi

dan berkualifikasi setara dengan jenjang 8 (delapan) Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia.

6)

Dosen

program magister, magister terapan, doktor, atau doktor

terapan

paling rendah memiliki kualifikasi

doktor

atau

doktor terapan

.

7)

Dosen

program spesialis

terdiri atas :

a.

dosen yang memiliki kualifikasi paling rendah

doktor

atau

doktor terapan

;

dan

b.

dosen yang memiliki sertifikat profesi yang relevan dengan program studi

dan berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan) Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia.

(27)
(28)

Yayasan Rektor Kantor Penjaminan Mutu Ketua Jurusan

Memimpin penyusunan rnacangan SPMI Universitas, dan mengusulkan rancangan Standar di dalam SPMI ke Yayasan

Melakukan Evaluasi Diri (SWOT), Meninjau

Peraturan, bersama Rektor Merumuskan Standar di dalam SPMI Universitas

Penetapan Menetapkan seluruh Standar di dalam SPMI Universitas

Pelaksanaan Memimpin pelaksanaan SPMI di Universitas

Mengupayakan agar seluruh standar yang relevan dengan Program studi terpenuhi

Evaluasi Melaksanakan AMI untuk

seluruh standar yang terkait dengan Program studi yang akan diaudit (Auditee) sekali setiap tahun.

Melaporkan hasil Audit ke Rektor Mengikuti proses AMI: menyiapkan berkas AMI, menerima kedatangan Auditor

Pengendalian Melakukan langkah tindak lanjut agar seluruh standar yang telah diaudit terpenuhi di seluruh program studi Bila terpenuhi, dapat mengusulkan peningkatan Standar keYayasan

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa jenis kelamin, umur, lama menjadi konsumen, jumlah uang saku perbulan mempunyai hubungan yang signifikan

Dengan ini disampaikan bahwa dalam rangka Penjaminan Mutu khususnya dalam rangka peningkatan pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Jurusan dan/atau

Dalam rangka pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), STT-PLN akan melakukan Audit Mutu Internal (AMI) untuk unit kerja, program studi, bagian dan lembaga pada

Dalam rangka pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), STIKOM InterStudi akan melakukan Audit Mutu Internal (AMI) untuk unit kerja program studi, bagian dan lembaga

Evaluasi pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat Audit dilaksanakan oleh pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) LPPM. Pengendalian Standar

Setiap anggota tim auditor membuat daftar tilik berupa daftar pertanyaan yang akan dibawa ke audit lapangan untuk diverifikasi lebih lanjut2. TAHAPAN

Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 3 dan peningkatan mutu, serta sebagai perangkat untuk

Audit Mutu Internal (AMI) merupakan kegiatan untuk memastikan kesesuaian antara Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dengan pelaksanaanya di setiap unit kerja