• Tidak ada hasil yang ditemukan

SK 651 Menhut VI 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SK 651 Menhut VI 2009"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

.

y . J

. ; y-., z/

x /

' Q = c .

y u . ... t.<'.Ma . 's='.zt

m%

-'-':':)iiz' '' -

-M ENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDGNESIA

KEPUTUSAN M ENTERI KEHUTANAN Nomor: sK.651/Menhut-V1/2009

TENTANG

PENETAPAN RENCANA PRO DUO I KAYU BULAT SECARA NASIONAL PEM O DE TAHUN 2010 YANG BERASAL DARI PEM ANFM TAN HUTAN PRO DUKSI ALAM

YANG DIBEBANI IUPHHK YANG SAH

M ENTERI KEHUTANAN,

Menimbang : a. bahwa pemanfaatan hutan produksi yang berlebihan dan tidak terkendali akan mengakibatkan terancamnya sumber daya hutan, oleh karena itu dalam pemanfaatannya perlu dilakukan perencanaan dan pengaturan secara berimbang;

b. bahwa untuk mendorong tercapainya pengeloiaan hutan alam produksi secara Iestari, perlu dilakukan pengaturan penetapan rencana produksi kayu bulat dengan memperhitungkan Jatah Produksi Tahunan pada tingkat produksi yang Iestari;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu Penetapan Rencana Produksi Kayu Bulat Secara Nasional Untuk Periode Tahun 2010 Yang Berasal Dari Pemanfaatan Hutan Produksi Alam Yang Dibebani IUPHHK Yang Sah dengan Keputusan Menteri Kehutanan.

Mengingat Undang-undang Nomor Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 jo. Nomor 19 Tahun 2004 tentang Kehutanan;

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2002 jo. Nomor 58 Tahun 2007 tentang Dana Reboisasi;

5. Peraturan Pem erintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan;

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 jo. Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfataan Hutan;

(2)

Keputusan Presidern Republik incionesia Nclrpor '-S7 ' -# . tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu setaai: - i ' i beberapa kali diubah terakhir dengan Nomor 31/P Tahun 2007) 9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005

tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008;

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon l Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nom or 50 Tahun 2008)

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.11/Menhut-Il/2009 tentang 11

. Sistem Silvikultur Dalam Areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Produksi;

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.38/Menhut-Il/2009 tentang Standard Dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu Pada Pem egang Izin Atau Pada Hutan Hak;

13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/Menhut-ll/20O5 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.64/Menhut-II/2008,'

14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem Pada Hutan Produksi.

M E M U T U S K A N :

Menetapkan KEPUTUSAN M ENTERI KEHUTANAN TENTANG PENETAPAN RENCANA PRODUKSI HASIL HUTAN KAYU SECARA NASIONAL PERIODE TAHUN 2010 YANG BERASAL DARI PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI ALAM YANG DIBEBANIIUPHHK YANG SAH

Menetapkan rencana produksi hasil hutan kayu secara nasional untuk periode tahun 2010 yang berasal dari pemanfaatan hutan alam produksi

yang dibebani

IUPHHK-HA yang sah sebesar 9.100.000 m3 ( sembi

lan juta

seratus ribu meter kubik), dengan tol

eransi

kurang I

ebih 5 0

A (lima per

seratus).

PERTAMA

(3)

KEDUA

KETIGA

Rencana Produksi hasil hutan kayu yang berasal dari pemanfaatan hutan alam produksi yang dibebani hak IUPHHK yang sah sebagaim ana tersebut pada AMAR PERTAMA tidak termasuk rencana produksi hasil hutan kayu bagi pemegang HPH/IUPHHK yang telah memperoleh Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (S-PHPL) berdasarkan skema mandatory dengan nilai minimal Baik dan atau skem a voluntary.

Memerintahkan kepada Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan untuk mengatur/menetapkan pembagian rencana produksi hasil hutan kayu pada hutan alam periode tahun 2010 kepada masing-m asing Provinsl seluruh Indonesia dengan berpedoman pada rencana produksi sebagaimana dimaksud dalam AMAR PERTAMA;

Memerintahkan kepada Kepala Dinas Kehutanan atau yang membidangi Kehutanan Provinsi untuk mendistribusikan Jatah Produksi Tahunan kepada setiap IUPHHK di wilayah keqanya secara berlanqgung jawab.

Apabila terjadi penyimpangan pendistribuslan Jatah Produksi Tahunan tersebut, maka pejabatnya dikenakan sanksi sesuai Peraturan Pemerintah

Nomor 30 Tahun 1980 oleh Gubernur yang bersangkutan;

Apabila dalam tahun 2010 terdapat penerbitan IUPHHK-HA baru dan atau perpanjangan HPH/IUPHHK-HA, maka Rencana Produksi bagi HPH/IUPHHK-HA dimaksud ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bina

Produksi Kehutanan.

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. KEEMPAT

KELIMA

KEENAM

Ditetapkan di : J A K A R T A Pada tangqal : 15 Oktober 2009

.

huN'

'

.

.

ftxl

KEHUTANAN

. . ' , . . . .. . E.y. .

, '. x.'(.'

,

.,. ' ' ' ' . .. .. y (.. .),

.

' ' . '

. ... ...'j.11..

.J IC .' '' . . 1. z. a v

J/ ' '.'q-k-tq '.

t

.

.

.

(

-

;

.

' : s1 ..' y .... ':

,) h, 1. ûk.E !ë r. . . ... . . . : '. , '..ttj . . . , . ..

-.

:

c

j

.

-

.

t

:

.

r

t

.

.

.

j

'

j

(

j

.

.

j

.

.

j

s

k

!

j

c

j

j

;

.

.

,

j

p

:

j

j

à

k

I

g

;

j

r

y

j

j

s

j

j

. .( .. if:.

. ... .. . salinan Keputusen Ini disampaikan kepada: '''k 'lttrèhz' 7.. :-.. .g.. .-..--....,'. '

.

r . x.

. . 1, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; '''.'.L.':( . '; . ... '

2. Merlteri Perindustrian; 3. Menteri Perdagangan; 4. Menteri Dalam Negeri;

5. Pejabat Eselon I Iingkup Departemen Kehutanan; 6. Gubernur di seluruh Indonesia;

7. Bupati/l&alikota di seluruh Indonesia;

8. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi di seiuruh lndonesia; 9. Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia;

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tentang Penetapan

perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan tentang Perubahan Lampiran Keputusan Penetapan Rencana Produksi Hasil Hutan Kayu Secara Nasional Periode

Tentang : Penetapan Rencana Produksi Karang Hias Hasil Transplantasi Tahap Pertama (Periode Januari - Juni) Tahun 2009 Nomor : 14/IV-SET/2009.. Tanggal : 11

Tentang : Penetapan Rencana Produksi Reptil Hidup Hasil Penangkaran Tahap Pertama (Periode Januari - Juni) Tahun 2009.. Nomor : 15/ I

bahwa Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi Periode 2007 – 2016 atas nama Koperasi Pondok Pesantren Darussalam Provinsi

(1) Restorasi ekosistem pada kawasan hutan produksi yang tidak produktif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, dilakukan melalui kegiatan perlindungan hutan dan

e Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu menetapkan Keputusan Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ciruas Kabupaten Serang tentang

Berdasarkan dokumen angkutan kayu masuk dan Laporan Mutasi Kayu yang masuk periode April 2015 s/d Mei 2017 seluruh penerimaan kayu bulat oleh PT Wanakayu Hasilindo