• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN

DI REKTUR JENDERAL BI NA PRODUKSI KEHUTANAN

Nomor : SK.93/ VI -BPHA/ 2007

TENTANG

PERUBAHAN LAMPI RAN KEPUTUSAN DI REKTUR JENDERAL

BI NA PRODUKSI KEHUTANAN NOMOR SK.255/ VI - BPHA/ 2007

TENTANG PENETAPAN RENCANA PRODUKSI HASI L HUTAN KAYU

SECARA NASI ONAL PERI ODE TAHUN 2007 YANG BERASAL DARI

PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI ALAM YANG DI BEBANI

I UPHHK YANG SAH UNTUK MASI NG- MASI NG PROVI NSI

DI REKTUR JENDERAL,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bina

Produksi Kehutanan Nomor SK.255/ VI -BPHA/ 2006 tanggal 29

September 2006 telah ditetapkan alokasi rencana produksi

kayu bulat dari I UPHHK/ HPH hutan alam di masing-masing

Provinsi untuk tahun 2007;

b

bahwa berdasarkan evaluasi rencana Produksi kayu bulat dari

I UPHHK/ HPH hutan alam tahun 2007 terdapat alokasi di

beberapa provinsi yang pemanfaatannya tidak optimal;

c.

bahwa dalam rangka optimalisasi pemanfaatan rencana

produksi kayu bulat pada masing-masing provinsi di seluruh

I ndonesia maka dipandang perlu mengubah beberapa

ketentuan dalam Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Bina

Produksi Kehutanan Nomor SK.255/ VI -BPHA/ 2006;

d.

bahwa sehubungan dengan hal tersebut butir c, dipandang

perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi

Kehutanan tentang Perubahan Lampiran Keputusan

Penetapan Rencana Produksi Hasil Hutan Kayu Secara

Nasional Periode Tahun 2007 Yang Berasal Dari Pemanfaatan

Hutan Produksi Alam Yang Dibebani I UPHHK Yang Sah Untuk

Masing-masing Provinsi Di Seluruh I ndonesia dengan

Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan.

Mengingat

:

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup;

(2)

2.

Undang-undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;

3.

Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah;

4.

Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan

dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan

Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan;

5.

Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2002 tentang Dana

Reboisasi;

6.

Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2004 tentang

Perencanaan Kehutanan;

7.

Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2004 tentang

Perlindungan Hutan;

8.

Keputusan Presiden Republik I ndonesia Nomor 187/ M Tahun

2004 jo. Keputusan Presiden Nomor 171/ M Tahun 2005

tentang Pembentukan Kabinat I ndonesia Bersatu;

9.

Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor 9 Tahun 2005

jo. Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor 62 Tahun

2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik

I ndonesia;

10.

Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor 10 Tahun 2005

jis. Nomor 15 Tahun 2005 dan Nomor 63 Tahun 2005 tentang

Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara

Republik I ndonesia;

11.

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795/ Kpts-I I / 2002

tentang Kriteria dan I ndikator Pengelolaan Hutan Alam

Produksi Lestari pada Unit Pengelolaan;

12.

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 16/ Kpts-I I / 2003 telah

ditetapkan Rencana Kerja, Rencana Kerja Lima Tahun,

Rencana Kerja Tahunan dan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan

Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam yang telah dilakukan

beberapa kali perubahan, terakhir dengan Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor SK.122/ MENHUT-I I / 2004 tanggal 28 April

2004;

13.

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 88/ Kpts-I I / 2003 tentang

Kriteria Potensi Hutan Alam Pada Hutan Produksi Yang Dapat

Dilakukan Pemanfaatan Hutan Secara Lestari;

(3)

14.

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 149/ Kpts-I I / 2003

tentang Tata Cara Penilaian Kelangsungan I zin usaha

Pemanfaatan hasil Hutan Kayu (I UPHHK) pada Hutan Alam;

15.

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.13/ Menhut-I I / 2005,

jis. Nomor P.17/ I I / 2005 dan Nomor P.35/

Menhut-I Menhut-I / 2005 serta Nomor P.46/ Menhut-Menhut-I Menhut-I / 2006 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Departemen Kehutanan;

16.

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.30/ Menhut-VI / 2006

tentang Standar Sistem Silvikultur pada hutan Alam Tanah

Kering dan atau Hutan Alam Tanah basah/ Rawa;

17.

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.414/ Menhut-VI / 2006

tanggal 28 Juli 2006 tentang Penetapan Rencana Produksi

Hasil Hutan Kayu Secara Nasional Periode Tahun 2007 Yang

Berasal Dari Pemanfaatan Hutan Produksi Alam Yang Dibebani

I UPHHK Yang Sah.

18.

Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor

SK.255/ VI -BPHA/ 2006 tentang Penetapan Rencana Produksi

Hasil Hutan Kayu Secara Nasional Periode Tahun 2007 Yang

Berasal Dari Pemanfaatan Hutan Produksi Alam Yang Dibebani

I UPHHK yang Sah.

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : KEPUTUSAN DI REKTUR JENDERAL BI NA PRODUKSI KEHUTANAN

TENTANG PERUBAHAN LAMPI RAN KEPUTUSAN DI REKTUR

JENDERAL BI NA PRODUKSI KEHUTANAN NOMOR SK.255/ VI

-BPHA/ 2006 TENTANG PENETAPAN RENCANA PRODUKSI HASI L

HUTAN KAYU SECARA NASI ONAL PERI ODE TAHUN 2007 YANG

BERASAL DARI PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI ALAM YANG

DI BEBANI I UPHHK YANG SAH UNTUK MASI NG-MASI NG PROVI NSI

DI SELURUH I NDONESI A.

Pasal 1

Mengubah LAMPI RAN

Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor

SK.255/ VI -BPHA/ 2006 Tentang Penetapan Rencana Produksi Hasil Hutan Kayu

Secara Nasional Periode Tahun 2007 Yang Berasal Dari Pemanfaatan Hutan Produksi

Alam Yang Dibebani I UPHHK yang Sah Untuk Masing-masing Provinsi Di Seluruh

I ndonesia, menjadi sebagaimana Lampiran Keputusan ini.

(4)

Pasal 2

(1)

Ketentuan-ketentuan lain pada Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi

Kehutanan Nomor SK.255/ VI -BPHA/ 2006 masih tetap berlaku sepanjang tidak

diubah dan bertentangan dengan Keputusan ini.

(2)

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di

: J A K A R T A

Pada tanggal

: 14 Mei 2007

DI REKTUR JENDERAL

Ttd

Dr. I r. HADI S. PASARI BU, MSc.

NI P. 080044005

Salinan Keputusan ini disampaikan

kepada Yth:

1.

Menteri Kehutanan;

2.

Sekretaris Jenderal Departemen Kehutanan;

3.

I nspektur Jenderal Departemen Kehutanan;

4.

Gubernur di seluruh I ndonesia;

5.

Bupati/ Walikota di seluruh I ndonesia;

6.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi di seluruh I ndonesia;

7.

Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten/ Kotamadya di seluruh I ndonesia;

Referensi

Dokumen terkait

Nomor P.54/ Menhut-I I / 2007, Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam atas nama Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan menerbitkan I zin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan Untuk

bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (3) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.54/ Menhut-I I / 2007, Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam atas nama Direktur Jenderal Bina Produksi

bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (3) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.54/ Menhut-I I / 2007, Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam atas nama Direktur Jenderal Bina

bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (3) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.54/ Menhut-I I / 2007, Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam atas nama Direktur Jenderal Bina Produksi

bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (3) Keputusan Menteri Kehutanan Nomor P.54/ Menhut-I I / 2007, Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam atas nama Direktur Jenderal Bina

Kepala Sub Direktorat Informasi Sumber Daya Hutan Produksi pada Direktorat Bina Rencana Pemanfaatan Hutan Produksi Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan di Jakarta1.

bahwa sebagai tindak lanjut butir a, Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan telah membentuk Tim Penilai Proposal Teknis Permohonan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada butir b di atas, maka perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan tentang Perubahan