LAPORAN MENENTUKAN KADAR ZAT ORGANIK (NILAI
LAPORAN MENENTUKAN KADAR ZAT ORGANIK (NILAI
PERMANGANAT)
PERMANGANAT)
MENENTUKAN KADAR ZAT ORGANIK
MENENTUKAN KADAR ZAT ORGANIK
(NILAI PERMANGANAT)
(NILAI PERMANGANAT)
I.
I. TUJUANTUJUAN
Menentukan kadar zat organik (nilai permanganat) dalam sampel secara titrimetri Menentukan kadar zat organik (nilai permanganat) dalam sampel secara titrimetri
II.
II. METODEMETODE Permanganometri Permanganometri
III.
III. PRINSIP KERJAPRINSIP KERJA
Zat organik dalam sampel air dioksidasi dengan KMnO
Zat organik dalam sampel air dioksidasi dengan KMnO44, sisa KMnO, sisa KMnO44 direduksi oleh asam direduksi oleh asam
oksalat berlebih, kelebihan asam oksalat dititrasi
oksalat berlebih, kelebihan asam oksalat dititrasi kembali dengan KMnOkembali dengan KMnO4.4.
IV.
IV. REAKSIREAKSI
Reaksi oksidasi KMnO
Reaksi oksidasi KMnO44 dalam kondisi asam : dalam kondisi asam :
2KMnO
2KMnO44 + 3H + 3H22SOSO44 2MnO 2MnO44 + K + K 22SOSO44 + 5O + 5O
Reaksi zat organik dapat dioksidasi dengan reaksi : Reaksi zat organik dapat dioksidasi dengan reaksi : C C22HH22O + On 2 COO + On 2 CO22 + H + H22OO Reaksi titrasi : Reaksi titrasi : 2MnO4 2MnO4-- + 16 H + 16 H++ + 5C + 5C22OO442-2- 2Mn 2Mn22+ + 8 H+ + 8 H22O + 10 COO + 10 CO22 V.
V. DASAR TEORIDASAR TEORI
Nilai kalium permanganat (KMnO
Nilai kalium permanganat (KMnO44value) didefinisikan sebagai jumlah mg KMnOvalue) didefinisikan sebagai jumlah mg KMnO44 yang yang
diperlukan untuk mengoksidasi zat organik yang terdapat di dalam satu liter contoh air diperlukan untuk mengoksidasi zat organik yang terdapat di dalam satu liter contoh air
dengan didihkan selama 10 menit. Dengan
dengan didihkan selama 10 menit. Dengan proses oksidasi tersebut proses oksidasi tersebut di atas mungkin hanyadi atas mungkin hanya sebagian atau seluruh zat organik tersebut. Proses oksidasi untuk penetapan
sebagian atau seluruh zat organik tersebut. Proses oksidasi untuk penetapan nilai kaliumnilai kalium permanganat dapat dilakukan dalam kon
permanganat dapat dilakukan dalam kondisi asam atau kondisi basa, akan tetapi oksidasidisi asam atau kondisi basa, akan tetapi oksidasi dalam kondisi asam adalah lebih kuat, dengan demikian ion-ion klorida yang terdapat pada dalam kondisi asam adalah lebih kuat, dengan demikian ion-ion klorida yang terdapat pada contoh air akan ikut teroksidasi. Oleh karena itu oksidasi kalium permanganat dalam kondisi contoh air akan ikut teroksidasi. Oleh karena itu oksidasi kalium permanganat dalam kondisi basa dianjurkan untuk pemeriksaan contoh air yang
basa dianjurkan untuk pemeriksaan contoh air yang mengandung kadar klorida lebih dmengandung kadar klorida lebih dari 300ari 300 mg/L. Zat - zat organik lain yang dapat mengganggu penetapan nilai kalium permanganat mg/L. Zat - zat organik lain yang dapat mengganggu penetapan nilai kalium permanganat adalah ion
adalah ion – – ion reduktor seperti ferro, sulfida dan nitrit. ion reduktor seperti ferro, sulfida dan nitrit.
Gangguan dari reduktor bila terdapat dalam contoh air dapat di cegah dengan Gangguan dari reduktor bila terdapat dalam contoh air dapat di cegah dengan penambahan beberapa tetes larutan KMnO
penambahan beberapa tetes larutan KMnO44 sebelum dianalisis sulfida-sulfida dapat sebelum dianalisis sulfida-sulfida dapat
dihilangkan dengan mendidihkan contoh setelah ditambah beberapa tetes H
dihilangkan dengan mendidihkan contoh setelah ditambah beberapa tetes H22SOSO44, sehingga, sehingga
terdapat bau H
terdapat bau H22S.bila terdapat nitrit maka dapat dikoreksi dengan analisis blanko.S.bila terdapat nitrit maka dapat dikoreksi dengan analisis blanko.
Beberapa ion logam yang tidak dioksidasi dapat dititrasi secara tidak la
Beberapa ion logam yang tidak dioksidasi dapat dititrasi secara tidak la ngsung denganngsung dengan permanganometri seperti:
permanganometri seperti: 1.
1. Ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (I) yang dapat diendapkan sebagai oksalat. SetelahIon-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (I) yang dapat diendapkan sebagai oksalat. Setelah endapan disaring dan dicuci, dilarutkan dalam H
endapan disaring dan dicuci, dilarutkan dalam H22SOSO44 berlebih sehingga terbentuk berlebih sehingga terbentuk
asam oksalat secara kuantitat
asam oksalat secara kuantitatif. Asam oksalat inilah yang akhirnya dititrasi dan hasilif. Asam oksalat inilah yang akhirnya dititrasi dan hasil titrasi dapat dihitung banyaknya ion logam
titrasi dapat dihitung banyaknya ion logam yang bersangkutan.yang bersangkutan. 2.
2. Ion-ion Ba dan Pb dapat pula diendapkan sebagai garam khromat. Setelah disaring,Ion-ion Ba dan Pb dapat pula diendapkan sebagai garam khromat. Setelah disaring, dicuci, dan dilarutkan dengan asam, dit
dicuci, dan dilarutkan dengan asam, ditambahkan pula larutan baku FeSOambahkan pula larutan baku FeSO44 berlebih. berlebih.
Sebagian Fe
Sebagian Fe2+2+ dioksidasi oleh khromat tersebut dan sisanya dapat ditentukan dioksidasi oleh khromat tersebut dan sisanya dapat ditentukan banyaknya dengan
banyaknya dengan menitrasinya dengan KMnOmenitrasinya dengan KMnO44..
Sumber-sumber kesalahan pada titrasi permanganometri, antara lain terletak Sumber-sumber kesalahan pada titrasi permanganometri, antara lain terletak pada: Larutan pentiter KMnO
pada: Larutan pentiter KMnO44¬¬ pada buret. Apabila percobaan dilakukan dala pada buret. Apabila percobaan dilakukan dalam waktu yangm waktu yang
lama, larutan KMnO
lama, larutan KMnO44 pada buret yang terkena sinar akan terurai menjadi pada buret yang terkena sinar akan terurai menjadi MnOMnO22 sehingga sehingga
pada titik akhir titrasi akan diperoleh pembentukan presipitat coklat yang
pada titik akhir titrasi akan diperoleh pembentukan presipitat coklat yang seharusnya adalahseharusnya adalah larutan berwarna merah rosa.Penambahan KMnO
larutan berwarna merah rosa.Penambahan KMnO44 yang terlalu cepat pada larutan seperti yang terlalu cepat pada larutan seperti
H
H22CC22OO44 Pemberian KMnO Pemberian KMnO44 yang terlalu cepat pada larutan H yang terlalu cepat pada larutan H22CC22OO44 yang telah ditambahkan yang telah ditambahkan
H
H22SOSO44dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi antara MnOdan telah dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi antara MnO44-- dengan Mn dengan Mn2+2+..
MnO
Penambahan KMnO
Penambahan KMnO44 yang terlalu lambat pada larutan seperti yang terlalu lambat pada larutan seperti HH22CC22OO4.4.Pemberian KMnOPemberian KMnO44
yang terlalu lambat pada larutan H
yang terlalu lambat pada larutan H22CC22OO44 yang telah ditambahkan H yang telah ditambahkan H22SOSO44 dan telah dipanaskan dan telah dipanaskan
mungkin akan terjadi kehilangan oksalat karena membentuk peroksida yang kemudian terurai mungkin akan terjadi kehilangan oksalat karena membentuk peroksida yang kemudian terurai menjadi air.
menjadi air.
H
H22CC22OO44 + O + O22 ↔ H↔ H22OO22 + 2CO + 2CO22↑↑
Hal ini dapat men
Hal ini dapat menyebabkan pengurangan jumlah KMnOyebabkan pengurangan jumlah KMnO44 yang diperlukan untuk titrasi yang diperlukan untuk titrasi yangyang
pada akhirnya akan timbul kesalahan titrasi permanganometri yang
pada akhirnya akan timbul kesalahan titrasi permanganometri yang dilaksanakan.dilaksanakan. Sumber-sumber kesalahan pada titrasi permanganometri, antara lain terletak pada: Sumber-sumber kesalahan pada titrasi permanganometri, antara lain terletak pada:
1.
1. Larutan pentiter KMnOLarutan pentiter KMnO44 pada buret pada buret
Apabila percobaan dilakukan dalam waktu yang lama,
Apabila percobaan dilakukan dalam waktu yang lama, larutan KMnOlarutan KMnO44 pada buret yang pada buret yang
terkena sinar akan terurai menjadi MnO
terkena sinar akan terurai menjadi MnO22sehingga pada titik akhir titrasi akan diperolehsehingga pada titik akhir titrasi akan diperoleh
pembentukan presipitat coklat yang seharusnya adalah larutan berwarna merah rosa. pembentukan presipitat coklat yang seharusnya adalah larutan berwarna merah rosa.
2.
2. Penambahan KMnOPenambahan KMnO44 yang terlalu cepat pada larutan seperti yang terlalu cepat pada larutan seperti HH22CC22OO44
Pemberian KMnO
Pemberian KMnO44 yang terlalu cepat pada larutan H yang terlalu cepat pada larutan H22CC22OO44 yang telah ditambahkan yang telah ditambahkan
H
H22SOSO44 dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi antara MnO dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi antara MnO44-- dengan Mn dengan Mn2+2+..
MnO
MnO44--+ 3Mn+ 3Mn2+2+ + 2H + 2H22O 5MnOO 5MnO22+ 4H+ 4H++
3.
3. Penambahan KMnOPenambahan KMnO44 yang terlalu lambat pada larutan seperti yang terlalu lambat pada larutan seperti HH22CC22OO44
Pemberian KMnO
Pemberian KMnO44 yang terlalu lambat pada larutan H yang terlalu lambat pada larutan H22CC22OO44 yang telah ditambahkan yang telah ditambahkan
H
H22SOSO44 dan telah dipanaskan mungkin akan terjadi kehilangan oksalat karena membentuk dan telah dipanaskan mungkin akan terjadi kehilangan oksalat karena membentuk
peroksida yang kemudian terurai menjadi air. peroksida yang kemudian terurai menjadi air.
H
H22CC22OO44 + O + O22HH22OO22 + 2CO + 2CO22↑↑
H
H22OO22HH22O + OO + O22↑↑
Hal ini dapat men
Hal ini dapat menyebabkan pengurangan jumlah KMnOyebabkan pengurangan jumlah KMnO44 yang diperlukan untuk titrasi yang diperlukan untuk titrasi
yang pada akhirnya akan timbul kesalahan titrasi permanganometri yang dilaksanakan. yang pada akhirnya akan timbul kesalahan titrasi permanganometri yang dilaksanakan.
Reaksi ini lambat dalam larutan asam, tetapi sangat cepat dalam larutan netral. Karena Reaksi ini lambat dalam larutan asam, tetapi sangat cepat dalam larutan netral. Karena alasan ini larutan kalium permanganat jarang dibuat dengan melarutkan jumah-jumlah yang alasan ini larutan kalium permanganat jarang dibuat dengan melarutkan jumah-jumlah yang
ditimbang dari zat padatnya yang sangat dimurnikan misalnya proanalisis dalam air
ditimbang dari zat padatnya yang sangat dimurnikan misalnya proanalisis dalam air , lebih, lebih lazim adalah untuk memanaskan suatu larutan yang baru saja dibuat sampai mendidih dan lazim adalah untuk memanaskan suatu larutan yang baru saja dibuat sampai mendidih dan mendiamkannya diatas penangas uap selama satu/dua jam lalu menyaring larutan itu dalam mendiamkannya diatas penangas uap selama satu/dua jam lalu menyaring larutan itu dalam suatu penyaring yang tak mereduksi seperti wol kaca yang telah dimurnikan atau
suatu penyaring yang tak mereduksi seperti wol kaca yang telah dimurnikan atau melalui krusmelalui krus saring dari kaca maser. Permanganat bereaksi s
saring dari kaca maser. Permanganat bereaksi secara cepat dengan banyak agen pereduksiecara cepat dengan banyak agen pereduksi berdasarkan pereaksi ini, namun beberapa pereaksi membutuhkan p
berdasarkan pereaksi ini, namun beberapa pereaksi membutuhkan pemanasan atauemanasan atau penggunaan sebuah katalis untuk memp
penggunaan sebuah katalis untuk mempercepat reaksi. Kalau bukan karena fakta bahwaercepat reaksi. Kalau bukan karena fakta bahwa banyak reaksi permanganat berjalan lambat, akan lebih banyak k
banyak reaksi permanganat berjalan lambat, akan lebih banyak kesulitan lagi yang akanesulitan lagi yang akan ditemukan dalam penggunaan reagen ini seba
ditemukan dalam penggunaan reagen ini sebagai contoh, permanganat adalah agen unsurgai contoh, permanganat adalah agen unsur pengoksida, yang cu
pengoksida, yang cukup kuat untuk mengkup kuat untuk mengoksida Mn(II) menjadi MnO2 sesuai denganoksida Mn(II) menjadi MnO2 sesuai dengan persamaan
persamaan
3Mn
3Mn2+2+ + 2MnO + 2MnO44-- + 2H + 2H22O → 5MnOO → 5MnO22 + 4H + 4H++
Kelebihan sedikit dari permanganat yang hadir pada titik akhir dari tit
Kelebihan sedikit dari permanganat yang hadir pada titik akhir dari tit rasi cukup untukrasi cukup untuk mengakibatkan terjadinya pengendapan sejumlah MnO
mengakibatkan terjadinya pengendapan sejumlah MnO22.Tindakan pencegahan khusus harus.Tindakan pencegahan khusus harus
dilakukan dalam pembuatan larutan permanganat.Mangan dioksidasi mengkatalisis dilakukan dalam pembuatan larutan permanganat.Mangan dioksidasi mengkatalisis dekomposisi larutan permanganat.Jejak-jejak dari MnO
dekomposisi larutan permanganat.Jejak-jejak dari MnO22 yang semula ada dalam yang semula ada dalam
permanganat.Atau terbentuk akibat reaksi antara permanganat dengan jejak-jejak dari permanganat.Atau terbentuk akibat reaksi antara permanganat dengan jejak-jejak dari
agen-agen produksi didalam air, mengarah pada dekomposisi. Tindakan ini biasanya berupa agen produksi didalam air, mengarah pada dekomposisi. Tindakan ini biasanya berupa larutan kristal-kristalnya, pemanasan untuk menghancurkan substansi yang dapat direduksi larutan kristal-kristalnya, pemanasan untuk menghancurkan substansi yang dapat direduksi dan penyaringan melalui asbestos atau gelas yang disinter
dan penyaringan melalui asbestos atau gelas yang disinter untuk menghilangkan MnOuntuk menghilangkan MnO22..
Larutan tersebut kemudian distandarisasi dan jika
Larutan tersebut kemudian distandarisasi dan jika disimpan dalam gelap dan tidak diasamkandisimpan dalam gelap dan tidak diasamkan konsentrasinya tidak akan bany
konsentrasinya tidak akan banyak berubah selama beberapa bulan. ak berubah selama beberapa bulan. Oksidasi ini dapatOksidasi ini dapat berlangsung dalam suasana asam, netral dan alkalis.
berlangsung dalam suasana asam, netral dan alkalis. Reaksi yang terjadi dalam analisis ini adalah :
Reaksi yang terjadi dalam analisis ini adalah : 2 MnO
2 MnO44-- + 5 C + 5 C22OO44 + 16 H + 16 H++ 2 Mn 2 Mn2+2+ + 10 CO + 10 CO22 + 8 H + 8 H22OO
VI.
VI. ALAT DAN BAHANALAT DAN BAHAN A.
A. Alat :Alat : 1.
1. Erlenmeyer 250 mLErlenmeyer 250 mL 2.
3.
3. Kompor listrikKompor listrik 4.
4. Gelas ukurGelas ukur 5.
5. Pipet ukur 10 mLPipet ukur 10 mL 6.
6. Beaker glassBeaker glass 7.
7. Buret 50 mLBuret 50 mL 8.
8. TermometerTermometer 9.
9. Botol pencuciBotol pencuci B.
B. Bahan :Bahan : 1.
1. Sampel airSampel air 2.
2. Larutan KMnOLarutan KMnO440,01N0,01N
3.
3. Larutan asam oksalat 0,01 NLarutan asam oksalat 0,01 N 4.
4. AquadesAquades 5.
5. Asam oksalat 8 NAsam oksalat 8 N
I.
I. CARA KERJACARA KERJA A.
A. Pembuatan KMnOPembuatan KMnO440,01N0,01N
1.
1. Dipipet4 mL KMnODipipet4 mL KMnO44dan dimasukkan ke dalam labu dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mLukur 100 mL
2.
2. Ditambahkan aquades sampai tanda teraDitambahkan aquades sampai tanda tera B.
B. Standarisasi larutan KMnOStandarisasi larutan KMnO44
1.
1. Dipipet 100 mL aquades secara duplo dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 mLDipipet 100 mL aquades secara duplo dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL 2.
2. Ditambahkan 5 mL HDitambahkan 5 mL H22SOSO448 N yang bebas zat 8 N yang bebas zat organic,dipanaskan hingga 70organic,dipanaskan hingga 70ooCC
selama 10 menit selama 10 menit 3.
3. Ditambahkan 10 mL larutan baku asam Ditambahkan 10 mL larutan baku asam oksalat 0,01 N menggunakan pipet volumeoksalat 0,01 N menggunakan pipet volume 4.
4. Dititrasi dengan larutan KMnODititrasi dengan larutan KMnO440,01 N sampai warna merah muda dan catat volume0,01 N sampai warna merah muda dan catat volume
pemakaian pemakaian 5.
5. Dilakukan titrasi sebanyak 2 kaliDilakukan titrasi sebanyak 2 kali 6.
C.
C. PenentuaPenentuan n nilai nilai permanganatpermanganat 1.
1. Dipipet 100 mL sampel dimasukkan kedalam ErlDipipet 100 mL sampel dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan 3enmeyer 250 ml dan ditambahkan 3 butir batu didih
butir batu didih 2.
2. Ditambahkan KMnODitambahkan KMnO440,01 N beberapa tetes ke dalam sampel hingga terjadi0,01 N beberapa tetes ke dalam sampel hingga terjadi
perubahan warna merah muda perubahan warna merah muda 3.
3. Ditambahkan 5 mL HDitambahkan 5 mL H22SOSO448 N yang bebas zat organik8 N yang bebas zat organik
7.
7. Panaskan diatas pemanas listrik pada suhu 70Panaskan diatas pemanas listrik pada suhu 70ooC, bila terdapat bau HC, bila terdapat bau H22S pendidihanS pendidihan
diteruskan beberapa menit diteruskan beberapa menit 8.
8. Dipipet 10 mL larutan baku KMnODipipet 10 mL larutan baku KMnO440,01 N0,01 N
9.
9. Dipanaskan hingga mendidih selama 10 menitDipanaskan hingga mendidih selama 10 menit 10.
10. dipipet 10 mL larutan baku asam oksalat 0,01 Ndipipet 10 mL larutan baku asam oksalat 0,01 N 11.
11. Dititrasi dengan larutan KMnODititrasi dengan larutan KMnO440,01 N sampai warna merah muda0,01 N sampai warna merah muda
12.
12. Dicatat volume pemakaian KMnODicatat volume pemakaian KMnO44
13.
13. Dilakukan titrasi sebanyak 3 kaliDilakukan titrasi sebanyak 3 kali
II.
II. HASIL ANALISISHASIL ANALISIS A.
A. Data pengamatanData pengamatan Larutan titran
Larutan titran
Kebutuhan titran untuk standarisasi KMnO Kebutuhan titran untuk standarisasi KMnO44 : :
Titrasi Titrasi ke ke Volume titran Volume titran 1 1 10,85 10,85 mLmL 2 2 10,65 10,65 mLmL
Kebutuhan titran untuk titrasi penentuan kadar : Kebutuhan titran untuk titrasi penentuan kadar :
Titrasi Titrasi ke
ke
Volume asam oksalat
Volume asam oksalat Volume titran akhirVolume titran akhir 1 1 10 10 mL mL 2,80 2,80 mLmL 2 2 10Ml 10Ml 3,80 3,80 mLmL 3 3 10Ml 10Ml 3,20 3,20 mLmL
B.
B. PerhitunganPerhitungan 1.
1. Standarisasi KMnOStandarisasi KMnO44
volume titran I = 10,85 mL volume titran I = 10,85 mL volume titran II = 10,65 mL volume titran II = 10,65 mL volume rata-rata = volume rata-rata =( 10,85 mL+10,65 mL)2=10,75 mL( 10,85 mL+10,65 mL)2=10,75 mL N KMnO
N KMnO44 = =V H2C2O4 +N H2C204V KMnOV H2C2O4 +N H2C204V KMnO44 = =10 mL ×0,01 N10,75 mL=0,0093 N10 mL ×0,01 N10,75 mL=0,0093 N
2.
2. PenentuaPenentuan n Nilai Nilai PermanganatPermanganat Volume titran KMnO
Volume titran KMnO44I : 2,80 mLI : 2,80 mL
Volume titran KMnO
Volume titran KMnO44II : 3,80 mLII : 3,80 mL
Volume titran KMnO
Volume titran KMnO44III : 3,20 mLIII : 3,20 mL
Volume rata-rata titran KMnO
Volume rata-rata titran KMnO44== 2,80 mL+3,80 mL+3,20 mL32,80 mL+3,80 mL+3,20 mL3
=2,53mL =2,53mL
mgl
mglKMnOKMnO44=10+V.titran.N KMnO4-10.N H2C2O4×31,6×1000v sampel=10+V.titran.N KMnO4-10.N H2C2O4×31,6×1000v sampel
=10+2,53mL .0,0093 N-10.0,1 N×31,6×1000100 mL =10+2,53mL .0,0093 N-10.0,1 N×31,6×1000100 mL
= 9,638 = 9,638 mgLmgL
III.
III. PEMBAHASANPEMBAHASAN
Analisis ini bertujuan untuk mentukan kadar zat organik (nilai permanganat) dalam Analisis ini bertujuan untuk mentukan kadar zat organik (nilai permanganat) dalam sampel secara permanganometri. Sampel yang digunakan adalah air sumur.
sampel secara permanganometri. Sampel yang digunakan adalah air sumur.
Analisis ini bertujuan untuk menentukan kadar zat organik (angka permanganat) dalam Analisis ini bertujuan untuk menentukan kadar zat organik (angka permanganat) dalam sampel secara permanganometri. Sampel yang digunakan adalah air sumur.
sampel secara permanganometri. Sampel yang digunakan adalah air sumur. Hal pertama yang dilakukan adalah standardisasi KMnO
Hal pertama yang dilakukan adalah standardisasi KMnO44 0,01 N. Sebelum dilakukan 0,01 N. Sebelum dilakukan
standardisasi, terlebih dahulu membuat larutan KMnO
standardisasi, terlebih dahulu membuat larutan KMnO44 0,01 N, yaitu dengan cara memipet 4 0,01 N, yaitu dengan cara memipet 4
mL KMnO
batas. Proses standardisasi diperoleh dari rata-rata titran sebanyak 11,00 mL dan KMnO
batas. Proses standardisasi diperoleh dari rata-rata titran sebanyak 11,00 mL dan KMnO44 0,01 0,01
N sebesar 0,0093 N. N sebesar 0,0093 N.
Setelah dilakukan standardisasi, selanjutnya menentukan kadar zat organik (angka Setelah dilakukan standardisasi, selanjutnya menentukan kadar zat organik (angka permanganat) yaitu dengan memipet 100 mL
permanganat) yaitu dengan memipet 100 mL sampel dan memasukan ke dalam erlenmeyersampel dan memasukan ke dalam erlenmeyer 250 mL lalu ditambah 3 butir
250 mL lalu ditambah 3 butir batu didih. Penambahan batu didih ini berfungsi untukbatu didih. Penambahan batu didih ini berfungsi untuk mempercepat proses pemanasan (mendidih). Beberapa tetes KMnO
mempercepat proses pemanasan (mendidih). Beberapa tetes KMnO44 0,01 N juga ditambah 0,01 N juga ditambah
kedalam erlenmeyer hingga terjadi perubahan warna menjadi merah muda. Setelah itu, as kedalam erlenmeyer hingga terjadi perubahan warna menjadi merah muda. Setelah itu, as amam sulfat 8 N dicampur juga kedalam larutan, lalu dihomogenkan. Larutan dipanaskan diatas sulfat 8 N dicampur juga kedalam larutan, lalu dihomogenkan. Larutan dipanaskan diatas pemanas listrik pada suhu 70
pemanas listrik pada suhu 70oo C. Lalu dipipet 10 C. Lalu dipipet 10 mL larutan baku KMnOmL larutan baku KMnO44 0,01 N selanjutnya 0,01 N selanjutnya
larutan dipanaskan hingga mendidih. Setelah mendidih, ta
larutan dipanaskan hingga mendidih. Setelah mendidih, ta mbah 10 mL larutan baku asammbah 10 mL larutan baku asam oksalat 0,01 N ke dalam larutan, penambahan KMnO
oksalat 0,01 N ke dalam larutan, penambahan KMnO44 0,01 N ini berfungsi untuk 0,01 N ini berfungsi untuk
mengoksidasi zat organik yang terdapat dalam air sedangkan fungsi dari penambahan asam mengoksidasi zat organik yang terdapat dalam air sedangkan fungsi dari penambahan asam oksalat adalah untuk mereduksi sisa KMnO
oksalat adalah untuk mereduksi sisa KMnO44 0,01 N yang sebelumnya telah 0,01 N yang sebelumnya telah digunakan untukdigunakan untuk
mereduksi zat organik. Kemudian dititrasi dengan KMnO
mereduksi zat organik. Kemudian dititrasi dengan KMnO44 0,01 N hingga warna merah muda. 0,01 N hingga warna merah muda.
KMnO
KMnO44 0,01 N ini menitrasi kelebihan asam oksalat. Sebelum dilakukan titrasi, titrat tidak 0,01 N ini menitrasi kelebihan asam oksalat. Sebelum dilakukan titrasi, titrat tidak
perlu ditambahkan dengan indikator (au
perlu ditambahkan dengan indikator (auto indikator). Dari hasil titrasi diperoleh volume titranto indikator). Dari hasil titrasi diperoleh volume titran sebanyak 2,78 mL dan kadar sebesar
sebanyak 2,78 mL dan kadar sebesar 10,8381 ppm.10,8381 ppm.
Dengan kadar sebesar 9.638 ppm ini artinya air sumur yang dianalisis masih layak Dengan kadar sebesar 9.638 ppm ini artinya air sumur yang dianalisis masih layak untuk dikonsumsi karena masih di bawah ketetap
untuk dikonsumsi karena masih di bawah ketetapan angka uji permanganate an angka uji permanganate yang ditetapkanyang ditetapkan oleh SNI yaitu tidak boleh
oleh SNI yaitu tidak boleh melebihi 7000 ppm.melebihi 7000 ppm.
IV.
IV. KESIMPULANKESIMPULAN
Kadar zat organik dalam sampel air s