• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode berasal dari bahasa Yunani methodos, yang mengandung makna sebagai cara atau jalan. Berkaitan dengan hal-hal yang ilmiah, maka metode kemudian menyangkut masalah kerja, yaitu cara kerja untuk memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Koentjaraningrat, 1994 : 7). Sejalan dengan penjelasan diatas, menurut Vredenbregt melalui Subagyo, metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan, sehingga dapat memahami obyek sasaran untuk mencapai tujuan pemecahan permasalahan (1997 : 2).

Sedangkan penelitian merupakan usaha pengumpulan dan menganalisis suatu data. Mengacu pada bahasa Inggris research ; the detailed study of something in order to discover new facts, especially in a university or scientific institution (Macmillan Dictionary, 2004). Penelitian memiliki beragam jenis tergantung pada berbagai faktor seperti, tempat, kegunaan, latar belakang maupun tujuan dari penelitian itu sendiri. Sehingga penelitian dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan dengan sistematis, berhati-hati dan terperinci untuk menyelesaikan atau menjawab permasalahan. Hal ini tentu saja dilakukan melalui beberapa cara. Cara atau langkah yang ditempuh dalam mengumpulkan, meneliti dan menganalisis data tersebut kemudian disebut metode penelitian.

(2)

Salah satu jenis penelitian yang didasarkan pada tujuan penelitian telah dikemukakan oleh Isaac dan Michael (1971). Penelitian menurut mereka dibedakan atas sembilan metode dasar. Metode tesebut adalah: hystorical; descriptive; developmental; case and field; correlational; causal comparative/ex post facto; true experimental; quasi-experimental; action method (Isaac and Michael, 1971: 64). Berdasar waktu atau jangkauan penelitian, karya sastra dapat dibedakan menjadi dua, yaitu deskriptif sinkronis dan diakronis. Dua istilah ini dipopulerkan oleh F. De Sausure melalui Pateda (1990), yang di dalamnya disebutkan bahwa deskripsi sinkronik hanya digunakan dalam kurun waktu tertentu, sedangkan diakronik melibatkan dua waktu atau lebih secara komparatif.

Berdasar dua penggolongan penelitian yang penulis sajikan, maka jelas bahwa penelitian ini menggunakan metode deskriptif sinkronik. Metode ini dipilih karena penelitian bertujuan untuk menggambarkan secara lugas tentang bahasan sosiolinguistik khususnya alih kode dan campur kode, dalam sebuah tulisan pada kurun waktu tertentu. Latar belakang penulis memilih metode ini adalah agar data yang diperoleh tepat dan sesuai dengan kenyataan yang ada.

A. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data secara mendasar ada dua macam yaitu pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Dinamakan pengumpulan data primer, apabila cara yang digunakan peneliti adalah secara langsung pada narasumber/responden. Sedang penumpulan data sekunder

(3)

dilakukan melalui dokumen-dokumen, pustaka, jurnal, siaran media massa, dan sebagainya. Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian primer dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap kumpulan tulisan Gayeng Semarang yang pernah dimuat pada harian Suara Merdeka. Ada beberapa langkah telah ditempuh seperti penentuan populasi dan sample.

Dalam hal ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa utama sedangkan Bahasa Inggris sebagai obyek alih bahasa dan campur bahasa dalam karya-karya para kolumnis tersebut. Keberadaan bahasa lain diluar kedua bahasa tersebut antara lain bahasa daerah (Jawa, Betawi dan daerah lain), bahasa bahasa Belanda, dan bahasa Arab yang kadang digunakan oleh para kolumnis, penulis kesampingkan. Apabila kemudian bahasa-bahasa tersebut tetap dicantumkan, namun fungsinya hanyalah sebagai data-data yang tidak diperhitungkan pengaruhnya dalam skripsi ini.

1. Populasi

Dalam melaksanakan penelitian, langkah awal yang harus ditempuh adalah penentuan sumber data atau obyek. Sumber data atau obyek dalam penelitian disebut sebagai populasi. Obyek penelitian (populasi) pada sebuah penelitian dapat berupa manusia, gejala, nilai tes, benda atau peristiwa (Wasito, 1995 : 49). Populasi dalam penelitian ini adalah tulisan para kolumnis yang membuahkan karya dalam kumpulan tulisan Gayeng Semarang yang pernah dimuat pada harian Suara Merdeka. Ada tiga kolumnis yang penulis teliti yang

(4)

masing-masing memeliki 32 tulisan. Namun tidak dapat keseluruhan hasil karya dapat penulis teliti. Sehingga penulis mengambil beberapa anggota populasi yang diambil secara acak atau random untuk mewakili keseluruhan populasi.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian yang diambil dari populasi yang dapat dipercaya dan dinilai mampu mewakili keseluruhan populasi (Harsono, 1999 : 77). Penulis mengamati dari masing-masing kolumnis memiliki 32 tulisan. Jadi seluruhnya terdapat sekitar 96 buah tulisan. Setiap judul tulisan diberi nomor 1 sampai 32, kemudian penulis mengambil delapan tulisan dari masing-masing kolumnis dengan cara acak atau random sampling berdasar penomoran tersebut. Sampel yang penulis ambil sebanyak delapan buah tulisan dari masing-masing kolumnis atau 25 %-nya dari keseluruhan karya tulisan para kolumnis.

Para kolumnis memiliki latar belakang yang berpengaruh dalam perilaku dwibahasa atau alih kode dan campur kode. Ketiga-tiganya berlatar belakang dari dunia pendidikan, pernah menjalani studi di luar negeri atau paling tidak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri dimana bahasa pengantarnya secara umum adalah bahasa Inggris. Serta hingga saat ini bergaul dengan berbagai kalangan, sehingga mereka mempunyai kesempatan dan kemampuan untuk menggunakan dan menerapkan bahasa ibu dan berbicara dengan bahasa kedua yang mereka kuasai.

(5)

B. Metode Analisis Data

Dalam penelitian jika data sudah diperoleh, tahap selanjutnya yang perlu dilaksanakan adalah analisis data. Adanya analisis data dimaksud agar hasil olahan data lebih mudah dibaca dan dimengerti. Dari kumpulan tulisan Gayeng Semarang yang telah dibukukan tersebut, penulis menguraikan kolom-kolom tersebut kemudian menganalisis terjadinya alih kode atau campur kode yang terjadi dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif ini bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat. Ada kemungkinan telah ada hipotesis-hipotesis dan mungkin juga belum ada, akan tergantung pada sedikit banyaknya pengetahuan mengenai masalah yang bersangkutan (Koentjaraningrat, 1984 : 29).

Dilihat dari jenisnya, penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah data yang disajikan berbentuk pemerian atau deskripsi dari apa yang diamati dari bukti-bukti yang disajikan di dalam suatu laporan (Gunarwan 2001 : 27). Juga dalam penggunaan data kualitatif terutama dalam penelitian yang dipergunakan untuk permintaan informasi yang bersifat menerangkan dalam bentuk uraian-uraian, maka data-data tersebut tidak dapat diwujudkan dalam bentuk angka-angka, melainkan berbentuk suatu penjelasan yang menggambarkan keadaan, proses, dan peristiwa tertentu (Subagyo, 1991 : 94). Dari pernyataan-pernyataan tersebut,

(6)

penulis mengambil kesimpulan, bahwa penelitian deskriptif dengan jenis kualitatif memiliki kesamaan dalam hal sama-sama tidak mepergunakan data yang menunjukkan angka-angka atau nominal. Sehingga tidak memerlukan uji statistik. Oleh sebab itu, penelitian ini dapat disebut sebagai penelitian deskriptif kualitatif.

Melalui analisis data, dimaksudkan agar data yang sudah diproses dapat diteliti secara lebih mendalam dan dapat diuraikan lebih lanjut. Sehingga uraian mengenai olahan data akan lebih mudah dibaca dan dipahami. Dalam proses analisis data ini, penulis mengambil langkah-langkah :

1. Mengumpulkan kalimat-kalimat yang mengandung unsur alih kode dan campur kode

2. Menganalisis alasan terjadinya alih kode dan campur kode.

3. Menganalisis jenis dan bentuk campur kode dan alih kode serta faktor penyebab alih kode dan campur kode.

C. Studi Kepustakaan

Penulis menggunakan beberapa bahan kepustakaan yang sesuai dengan penelitian ini. Adapun penggunaan studi pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dari buku-buku dan referensi-referensi yang berkaitan dengan penelitian ini. Cara ini bermanfaat untuk mendapatkan masukan dan referensi tulisan yang mendukung penelitian dan penulisan skripsi.

(7)

Selain dari pada itu, karena skripsi ini mengambil obyek kumpulan tulisan dari suatu media cetak yang telah dibukukan, maka aktivitas pengumpulan naskah / data penelitian juga termasuk di dalam proses kepustakaan yang sama.

Referensi

Dokumen terkait

Uji coba ini dilakukan untuk pengambilan data dengan menguji efesiensi dari sistem solar panel dalam beberapa hal, yaitu perhitungan berapa lama penggunaan baterai untuk

Secara umum, biaya mutu ini meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjamin dihasilkannya produk yang bermutu (dikenal dengan istilah conformance quality cost,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rancangan dan meningkatkan akurasi pengklasifikasian spam email dengan menggunakan metode POS tagger dan klasifikasi Naïve

Penelitian pengembangan media maket Tulungagung’s Arts ini dilatar belakangi oleh permasalah yang ada di SDN 02 Ngranti pada kelas 4 yaitu proses pembelajaran yang hanya

pembentukan kemandirian pada siswa tunarungu. Subjek penelitian ini mencakup informan-informan penelitian yang terdiri dari 1) Kepala sekolah sejumlah satu orang.

Pencampuran pestisida dengan pupuk merupakan prosedur pengendalian yang dapat dilakukan untuk menekan biaya aplikasi, meningkatkan aktivitas produksi, memperluas

Apabila perjanjian kerja sama ini diperparjang PARA PIHAK melakukan koordinasi atas rancangan perpaljangan kerja sama, atau dalam hal salah satu pihak berkeinginar

Pada Foto hasil Elektroforesis polyacrilamide terlihat bahwa jarak antara Band – Band DNA sangat dekat.Hal tersebut dapat disebabkan karena waktu yang digunakan untuk