.="
'---:
De*an
Pembina Rektor Universitas Dekan Fakultas Negeri Makassar TekniktNM
Penanggung JaryabKetua Jurusan Teknik Mesin
llniv€rsitas Negcri Mek€ssar Pcnyunting
Ahli
Syukri Hintran
(tjnias
Makass,rrr\ri
Dannalr€nhsek (lTB
BaIdInsrIsa Serraslah Toha
llTB
Bandunci
Husrin Syam (UNM
Makrqv.i
lalarF
Djartarg(tjNl,4
Makassarrketua
penyunting DJuandaWakil
Kctua MuzawirAlel
penyuntingMuh
tdk}am Suardi l\4ardi Sya}rrr Samnur Muh. lrfan Itskra Rera BaharuddrnAdy Rukma \4uhammad Agunr
A.
Kalebu Juana Ch. Soeryo:ro Iskandar Alamat Redaksi Jurnal TEKNOLOGI Iurusan l\4esin Fak!ltas feknrtI ln,versrtas Negeri Makassar JL Dg. Tara Ra!" 90224
Telp
04lt
--8619tsO!:tober
2012
Volurne
16,
No.
I
rssN
()216 - 4582
Teknologi
Jurl1al Teloril,c Azlesrn
DAFTAR
ISI
l.
Rancang tlangunAlal
PengeringB;ji-Bijian Hasil
Pertanian Tip€ Kontinyu Bahan Bakar Biomassa Ramah LingkunganLahning
2.
Strategi Pengendalian Emisi Cas Buang Kcndaraan Bermotordi
KotaMakassar
Moh. Ahsan S. Mandru, Sam Herodian, Sobri Edan Kudang B.s
3.
Analisa
Sifat
Mekanis Bahan Piston
Tipe
KTA-2300-C
PadaErcavator
Muhammad Balfas dan Sungkono
4.
Upaya
PeningkatanKualitas Udara
Akibat Emisi
Kenda.aaanBemotor di
Kota Makassar Menggunakan Interprctdtiye Structurdl Modeling(ISM)
dan Moh Ahsan
S
Mandra1-8
9 - 16
17-24
25-32
5.
Analisis Prestasi Mesin Menggunakan Bahan Bakar Campuran Solardengan Oli Bekas
Hanli
danAmrullah
33 - 106.
Karalderistik Pembakaran Bahan Bakar GasOil
Cr:t{zr (Solar) padaVarjasi Tekanan Bahan Bakar dan
Laju Alimn
Udara pada MesinCom bustion Laborato ry C492
Marthen
Paloboran
41 - 187.
AnalisisAir
Kondensasi Sistem Pengkondisian UdaraSoelyono Iskofidar, Andi Mthammad lrfan dan
Amirutldin
19 - 56Diterbitkan oleh:
Juntsan
Teknik
Mesin
Universit
as
Negeri Makas
sar
PENGANTAR REDAKSI
Puji dan syukur kami haturkan kepada
Allah
SWT
bcrkat karunia-Nya jugalah sehingga Jumal 'l eknik Mesin TEKNOLOCI edisi Oktober 2012 dapar direrbirkan.Untrk
edisiini
Jurnal Teknik Mcs;n TEKNOLOCI diterbitkan dalam dua nomor penerbitanyanS masing-masing berisi
7
buah artikel ilmiah. Untuk nomor pertamaini
memuat artikel yang d;1ulis lahming melakukan Rancang Bangun Alat PengeringBiji-Biiian
Hasil pertanianTipc
Kontinyu Bahan Bakar Biomassa Ramah Lingkungan. Moh. Ahsan S. Mandra, SamHerodian, Sobri Effendi dan Kudang
B.
Seminar Menulis Strategi Pengendalian Emisi GasBuang Kendaraan Bermotor
di
Kota Makassar. Muhammad Balfas dan Sungkono mengrnai Analisa Sifat Mekanis Bahan PistonTipe
KTA-2300-C P^d4Excavtor.
Fa;r.alAmir
danMoh. Ahsan S. Mandra meneliti Upaya I'eningkatan Kualitas Udara Akibat Emisi Kendaraaan
Bermotor
di
Kota Makassa. Menggunakan Interpretath)e Stuctural Modeling (lSM)- Hamri dan Amruliah Analisis Pr€stasi Mesin Menggunakan Bahan Bakar Campuran Solar denganOli
Bekas. Marthen Paloboran menganalisa Karakteristik Pembakaran Bahan Bakar Cas OilC12H26 (Solar) pada Variasi Tekanan Bahan Bakar dan
Laju
Aliran
Udara pada Mesin Combustion Laboratory C492. Soetyono Iskandar,Andi
Muhammadlrlan$+n
Amiruddin menganalisisAir
Kondensasi Sistem Pengkondisiai Udara.Kami menyadari bahwa
jumal
ioi
masih jauh dari kesempLrmaa4 karenaitu
dengan segalakerendahan
hati
karni menerima semua masukan yang berarti demi kemajuanjumal
inidimasa yang akan datang.
Makassar, Oktober 2012
Faisal
Ant
& Mah.Alta
Peninglatan KudlitB {rlara Menggunahtt ltuerprctdire SttuclunlMo&linq
25Upaya
Peningkatan Kualitas Udara
Akibat
Emisi
Kendaraaan
Bermotor
di
Kota Makassar
Menggunakan
Intetpretative Structural Modeling
(ISM)
Faizsl
Amirl),
Moh. Ahsan S. Mandra2)':rJurusan Pendidikar Teknik Otomoiif Ur;ve6itas Nege.i Makass.r Jl. DaenS- Tala Raya, Kmpus l,NM PaErrStambung Makassar 90224
Abslruk
Pencemaran udara nerapakan permasalahan lingkungan yang mengancam ktta-kota besar
di
Inrlonesia, terxtamayang
bersumberdari
emisi kendaraanbentutoL
Penelitianini
bertujuan unluk menenlukan ahernatifslralegi peningkotan kualita!; udara di Kota Makassar.
Pemiliha
alternallf dan analisis strategi menggunakan metode Interpretative StructuralMode
ing QSIO, dimata metodeini
menggukaken penilaian pakar dalam bentuk kuesionetdalam
pengambilall
ddtanya.
Hatil
penelitian
menunjukk/in
bahaa
Mass
Rapid TrahsporlationMRD
herupakan altemalif stnrtegi yang memp nyai priotitas utama dalam peningkatak bualitds udaradi
Kota makassar, sedangkanfafuor
kwrci dalam pengendalian pencemaranadalah
melakukan eJisiensi bahanbakar.
Keterbatdtan dana pemerinlahmerupakan elemen kmci yang berpengaruh meninbulkan kendala, sedangkan aLJor kunci
yag
berperon adalah Pemerintah pusat, Pemda, DPRD dan LSM.Kala Kunci: Emisi, Trunsporlasi, Kualilss Udara , Pencernaran,
I.
PENDAHULUAN
tedadinya peflcemaranudam
(Darmono, Udara yang masih b€rsih danbebas
2001).dari bahan pencemar metupakan
campuran
Emisi
diartikan sebagai suatuza!
berbagai gas dengan b€rbagai
konsentrasi.
energi atau komponen lain yang dihasilkanNitrogen dalam
bentuk
N2
terdapat
dari suatu kegiatan yang masuk darl/atausebanyak 78 %, oksigen dalam bentuk
O2
dimasukkan ke dalam udara ambient yang terdapat sebanyak2l
% sementaraargon
mempunyaidan
atau
tidak
mempunyai(Ar)
hanyaI
o/. daritotal
gas.Gas-gas
potensi
sebagai
unsur
pcncemar.karbondiokida
(COt,
helium (He),neon
Penoemamn udara adalah masuknya atau(Ne), xenon (Xe) dan kripton
(Kr)
masing-
dimasukkannnyazat,
energi
dan/ataumasing hanya te.dapat sebanyak 0,01
o/o
komponen lain ke dalam udara bebas oleh dari total gas. Beberapa jenis gasterdapat
kegiatan manusi4 sehingga kualitas udaradalam
jumlah
yarlg sangat sedikitdalam
tersebuttu.un
sarnpaike
tingkat tertentuudara bersih.
Gas-gastersebut
sep€rti
yang
menyebabkanudara
tid6k
dapatMetana (CHa), karbon monoksida
(CO),
berfungsi sebagaimana mestinya (KLH,amoniak
ffi3),
dinitrogen
monoksida
1990).(N:O),
dan hidrogen sulfida(HrS).
Gas-
Fullerton
dan
Gan
(2005),gas
ini
sangat
berpotensi
sebagai
menyatakanbahwa kontribusi
sepedapencemar, karena meningkatnya
jumlah
ftotor
mencapai 50olodari total
populasi gas-gasini di
udara akan menyebabkan.-
kendaraan di jakada. Meningkatnya jcnis kenda8an tersebut menunjukkan bahwa26 TLKNOLOGI
''OLUME
16 NO,] OKTOBER 2012
kebutuhan
mobilitas
masyamkat sangattinggi dan tidak
terlayani
oleh
sistemtransportasi umum
di
jakarta. Selain ituterdapat
hubungan
linier
antammeningkatnya konsenhasi
PMlo
dankematian
lebih awal atau
p.ematur mortalitas (El-Fadel etal
2004). Selain itupreferensi
masyarakat
di
negaraberpenghasilan
rendal
secam
umumadalah
untuk
meningkatkan pendapatandalam
waktu
singkat, sehingga drscozrtrate
sangattinggi.
Ketidatsabaran yangdinyatakan dengan tingginya discoukt-rate
inilah yang
menyebabkan terjadinyapenurunan L-ualitas ling|-ungan
dalamwaktu singkat (Vecchiato et al. 2006),
BarE
&
Kelly
2004, mengatakanbahwa
meningkatnya p€ndapatan akanmenurunkan
tingkat
pencemaran, karena pada tingkat p€ndapatan tertentu matginal abatemencost (MAC)
akan
meningkatsehingga
kontrol
terhadapemisi
jugameningkat.
Namulr
hubungan
ar arameningkatnya pendapatan dan emisi yang
digambarkan ol€h hipotesis Kuznets tidak selalu
terjadi.
Fungsi anta.a pendapatandan lingkungan dipengaruhi oleh berbagai
faktor
rperti fallor
parameter lingkungan,faldor
kebijakan, serta
faktor
keadaannegam tersebut (Stem 2004). Penerapan
instrumen
pajak
yang
dilakukan
di Amerika Serikat dan negara-negara Eropaterutarna
ditujukan
untuk
mengubahperilaku
masyarakat dalam berkendaraan(Fullerton et
al
2005).Hubungan
antam
meningkatnyakonscrhasi
PMro
dengan meningkatnyaperawatal rumah sakit akibat
ganggqa4penrafasan (Respiratory
HospitalAdmission:RllA),
membuktikan kenaikanl0
pglm3
akan
meningkatkanRllA
sebanyak
1%
(Wilson
et
al
2004).Danpak
sccara sosial dan ckonomi yangditanggung masyarakat
inilah
yangmenjadi konsen utama
lebijalan
rcduksipenc€maran harus dilakukan
(ElFadel
eta/.
2004), Selain
itu
dipr€diksi
kasusgangguan saluran pemafasan
di
Jakarlapada tahun 2015
dari
emisi
PMromeningkat
lebih
dari
dua
kali seluruh wilayahdi
DKI
Jakartq Jakarta Utam peningkstan mencapai lebidari lima kali
dibandingkantahun
199(Syahrilet
al
2002).Pada sektor
tmnsportasi polutan yang dikeluarkan olehhermoto.
sulit
untuk ditentukan.Hal
imengingat alat untuk memonitor
emisi
kendaraan belnm tersedia ataupjika tersedia biayanya akan mahal
tidak
cost-efective.Apabila
pajak dapat diadakan maka besar pajakakan
mempengaruhi masyarakat memiliki kendaraan yang baru, yangefisien dalam
pengglnaan
B menggunakan kualitasBBM
yang
leb bersih, dan mengendarai kendaraan lesedikit (Fullerton
&
Gan 2005). Nnegam Eropa
menggunakan kebijpengembangan teknologi pada bahan
minyak
yang rendahsulfur
(El-FadelaL.2004).
Negara maju sep€rti Amerika Seri dan Eropa menggunakan kcbiiakad
emisi
baik
untuk
perbaikanmesin
kendaman
ataupunkualitas bahan bakar minyak.
U mengatasi percemamn daridiesel yang sedang beroperasi di digunakan alat
filter
yang dipasang kendaman tersebur (20.308 unit
sehingga
430
ton
PMro
didireduki
pel
tahun(Oka
et
al.
200 Singapura menggurakant/ectoric
Pricing
$ttrk
memasuki wilayahdi
pusatkot4
yang berhasiltingkat kemacetan
75%
(Loukopoulos a/. 2005). Nigeria mengusulkan kebijakan Command and Conbol dan i'nstrumen ekonomi untukemisi
kendaraar(Orubu
2004).menawaxkan
kombimsi
kebiipenurunan
emisi
kendaraadberbagai kebijakan perbaikar
serta
kebiiakan
penurunanFoitalAnit & Moh Ahsaa Peninskatan K@lita: Lldata Meng,una*an lnterytelative Stllctunl MadelinA 27
lintas.
Penelitian tentang kedua
jenis kebijakan ini memberikan informasi bahwamargitul cost
alau exlemal
cosl
yangdibebankan
pada
masyarakat
darikemacetan lalu lintas jauh lebih be>ar dari
polusi udam
dari
kendaraan bermotor (Bregg&
Gmy 2004).II. METODE
PENELITIAN
Pengumpulan data dilakukan dengan
cara di.kusi dan
\
awanca-ra dari berbagaipakar dan stakeholder yang terkait antam lain dari unsur akademisi (dosen perguruan
tinggi), pmktisi (Badan Lingkungan Hidup
Kota
Makassardan
Dinas PerhubunganKota
Makassar),LSM
Lingkungan, danTokoh
Masyarakai. Sedangkan
datasekunder diperoleh dari beberapa sumber
kcpuaakaan dan dolumen
dari
beberapa instansi yang terkait dengan penelitian.I n t e ry' rc ta I ive S t rucl u t a I t I ode I I i n g
(lSlI\
Iekril
Permodelan
Interpretas.Strullural
(lnterpretatbe
StructuraiModelling)
adalah
proses
pengkajian kelompok dimana model-model strukturaldihasilkan
guna
memotret
perihal kompleks dari suatu sistem. melalui polayang
dirancang secamsekarna
denganmenggunakan
grafis
dan
kalimat O4arimin,2008).Permodelan Interprctasi Strukruml menganalisis elemen-€lemen sistem dan
memecahkannya dalam bentuk grafik dari
hubungan
langsungantar
elemen dantingkat
hirarki.
Elemen-elemen dapatmcrupakan
tujuan
kebi.jakan,
target organisasi, faktor-faktor penilaian danlain-lain.
Ilubungan
langsungdapat
dalam konteks-konteks yang beragam (Marimin, 2008).Langkah
pertama
yang
perludilakukan dalam
analisis
ISM
adalahmenentukan el€men-elemen
yang
sesuaidengan
permasalahu
yang
ada.Selanjutnya disusun sub-elemcn
padasetiap
elemenyang
tcrpilih.
Pemilihanelemen
dan
penlusunan
sub
elemendilakukan dari hasil diskusi dengan pakar.
Hasil
penilaian tersebut tersusun dalamStructural SeA
Inkraction
Maub
(SSIM)yang dibuat dalam bentuk tabel Rechability
Matrix (Rlrf)
dengan menggantiV,
A" X, O menjadi bilangan 1 dan 0.Varil,
lemudian
dirubah menjadi matik
tertutup.Hal
ini
dilakukan untuk mengoreksimatriks
ter.€bul
memenuhikaidah
transitivity
yaitu
jika
A
mempengaruhi B dan B mempengaruhi C,
maka A harus mempengaruhi C.
Langkah
berikutnya
adalahmenyrsun
hirarki
s€tiap sub elemen padaelemen yang dikaji
danmengklasifikasikannya
dalam
empatseLlor, apakah
sub
elemed
tersebuttermasuk
dalam
sekor
Autonomus. Dependen! Linkage atau lndependent.Sektor
I
:
weakdriverweak
dependentrariablet
(Attonomus) yang berarti bahwasub elemen yang masuk dalam
schor
ini umumnyatidak
berkaitan dengan sistemdan
mungkil
mempunyai hubungad yang sedikit meskipun hubungannya bisa kuat.SelxJot
II:
weakd
ver-stongly dependent|afiables
(.lependent)ya g
berarti bahwasub
elemen
pada
sekor
ini
adalah subelemen yang tidak b€bas.Sektor
m i
stong
driver-strohglydependenr variables
(Lin*agq
tangbetuti
sub elemen yang masuk seklor
ini
harusdikaji
secarahati-hati
karena hubungan antam subelemen tidak stabil.Sektor
IV
:
Strong driver-veak dependentvariables
Qntlependerr)
yang
berarti bahwa subelemen
yang masuk dalam sek:rorini
merupakan bagiansisa
dariNo.
rujuan
L
Peningkatan kcsehatanmalyarakar (E I )
2.
Ireningka&n
ekonobi masyarakil(E2)3. Menc€8ah
lerjadinya deeradasi lingkunean (E3)4.
Mencegan
le.jadinyapol'rsiudara (E4)
5.
Menjasa
kclestarian li.gkungan (l-5)6.
Me.gumngi ernis; ca$on (86)T.Efisiensi
pengguna3n bahan bakar (E7)8.
Men inekatkan PAD 188) z.l.
Pemluran
perundanSan tidakkonsisilen (El)2.
Keterbala$n
dana lemeriniah(E2)L
Kelerbata$n
{eknolog; (13)4.
Keterbatasan in{islrukur (E4)5.
Keterbalasan SDM (E5)6.
Pendekalan pengelola.n L1
Peme.intah Pusat (E i )2.
Pemda (E2)3.
DPRD (El)4.
Masyarakat (E4)5.
LSM (E5)6.
Swasra (86) )8 TLKNO|.OG| vALItMIt I6Tabel
l.
Elemen dan Sub-Elemen Penvusun ModelIII,
IIASIL
DAN PEMBAHASA,I\IElemen
yang
akan
dianalisis meliputitujuan, kendala dttr
aktor yangierlibar dalam strategi peningkatan kualitas
udara.
a. Tujuan
Peningkatan Kualitas UdaraBerdasarkan
hasil
diskusi
danpendapat
pakar pada
elemen
tujuan ditemukan 7 sub elemen tujuan antara lainsebagai berikut:
(l)
Peningkatan kesehatanmasyarakar:
(2)
PeninSkatan ekonomimasyarakat
(3)
Mencegah
terjadinyadegradasi lingkungan;
(4)
Mencegahterjadinya
polusi
udara
(5)
Menjagakelestarian lingkungan
(6)
MengurangiNO I OKTOBER 2AI2
emisi
carbon(7)
Efisiensi
pengguna-bahan bakar, dan (8) Meninglatkan PAD Hasil analisis dengdr
nen.eur,r'
metodeISV
menunjullan 'ebarar .<r=:
sub elemen lujuan menempdL dud
si
.
yakni
linkagesdan
tndependent.-:e'.
tercantum pada gambar di bawah ini.Ga'I'bat l. Matlil,J
Drivr
Pat'e!-D e p e n de nLe Elem.n T uj u u1
Sub elemen efisiensi
pen::-:a-bahan bakar (87) terletak padaseli;:
I'
(independent)
merupakansub
e.s=:::kunci yang
sangat berpengaruh-.:::
pengendalian penccmaran udara d:._, 3::
:
gas buang kendaraan. Sub elemen re-_-':.-: merupakan penggerak
(drher
po*2.
;1
besar dalam
Pengendalian Pen:::..''.:z-UdaIadari
Emisi Gas BuangKerJ:':j:
dengan
tingkatketergei:lj=
(lependence)yang
rendah tedreJ,?:-:
elementujuan lainnya. Sub
ehne:
:
harus
mendapat
priorita
;::-'-Pengendalian Pencemaran
Llg_"
::--Emisi Cas Buang Kendaraan.
Sub elemen
lain
yangrDe:!-ii=
tujuan
dalam
strategi
PenEr.:-rI
Pencemamn Udara dari Emisi
Ga.
B,:-Kendaraan (E1, E2, E3, E-+.
Ej.
E1.1s
E8) terletak pada sektor
lll
(link;g::
-..:g
merupakan sub elemen J ang l:l.rl1r-:_-.?ikekuatan pcnggerak
(dri\3:
r:
--terhadap
keberhasilan
Pe.-:3_.:a.ErPencemaran Udam dari
Enisr C:-.
: -i:ig
[aisal Adit & Moh Alsa4 peningk tan Kwtila, IJd@a
Mengguna*a, Interpretuti.re Structuo! Modetins 29
nemiliki
ketergantungan (dependence)dbngan sub elemen tujuan lainnya dalam
$ralegi peninglatan kualilas udara di Kora Makassar.
Struktu
him*ii
hubungan antamsrb eiemen t'rjuan, disajikan pada Gambar
?di
bawah ini.Gambar 2. Struktur
Hirarkii
pada ElemenTujuan Dalam Strategi pengelolaan Rawa Gambut Berkelanj utan.
Dari gambar 2 terlihal bahwa srmlegi
utama peningkatan kualitas udaam adalah
rnelakukan upaya efisiensi bahan bakar
Hal
ini
sangat penting dilakukan karenadengan melakukan efisiensi bahan bakar
akan mendorong pencapaian tujuan elemen lainnya.
b. Ketrdala Penitrgkatan Kualitas Udara
Berdasarkan
hasil
diskusi
danpendapat
pakar
pada elemen
kendala,ditemukan
6
sub
elemen
antara
lains€bagai
berikut
: (l)
peratuIanperundangan
tidak
konsisten;
(2)Keterbatasan
dana
pemerintah
(j)
keterbatasan
tehologi;
(4)
ketetbatasan infrastrultur;(5)
Keterbatasan SDM; dan (6) pendekatan sekto.al.Hasil analisis dengan menggunalan merode
ISM
menunjukkan sebaran setiaD sub elemen kendala menempali tiga sektoryahi
l. ll.
danlV.
seperri rercantum pada gambar 3.Gambar 3. MatriLs Driyvr
power-Depe ndence Elemen Kendala
Sub
elemen
keterbatasan danapemerintah
€2)
terletak pada sektorIV
merupakan sub elemen kunci yang sangarberpengaruh dalam menimbulkan Lendala
pada upaya peningkatan kualitas udara di
Kota
Makassar.
Sub
elemen
tersebut merupakan penggerak tdriyetpowert,dots
besar dalam straLegi peningkitan
kualiu"
udam
dengan
tingkat
letergantungan (dep?nd"ru'e)lang
rendah terhadao subelemen lainnya. Sub
elemenini
harusmendapat
prioritas dalam
suaFpipeningkaEn kualitas udam.
Srrb elemen
lain )ang
merupakankendala
dalam
nrabgi
penin*aEn
kualitas udara
adalah:
(15)
keterbatasanSDV.
Sub elemen inijuga
lerlerak padds€klor
lV
(independenr) yang merupakansub
elemenyang
mempu'lyai kekuatanpenggemk (driver power) sebagai kendala
dalam mencapai
keberhasilan pengendalian p€nceemamn.Sedangkan
sub
elemen pemtumnperundangan yang tidak konsisten (Ei ) dan pendekatan pengelolaao seLtoral (E6) yanc
terletak pada sel,lor
It
merupakan- su6elemen penyebab kendala dalam sfi"tegi
peningkatan kualitas ud$a.
Struktur
fiimrkfii
huburgan anrarasub
elemen
kendala.
disajikan
pada Gambar 430 TEKNOLOCT YOLLILIE 16 NO.I OKTOBER 20I2
Gambar 4. Struktur HirarkiiPada Elemen K€ndala Dalam Strategi Pengendalian Pencemaran Udara dari EmisiGas Buang
Kendaraan.'
c.
Aktor
yang Berperan dslam Strategi Peuingkattn Kualitas UdaraBerdasa{kan
hasil
diskusi
danpendapat pakar pada elemen
allor
yang berperan dalam pengendalian pencemaranditemukan
6
sub
elemenantara
lainsebagai berikut :
(l)
Pemerintah pusat; (2) Pemda;(3)
DPRD;
(a)
Masyarakat, (5) LSM dan (6) Swasta.Hasil
analisis dengan menggunakanmetode
ISM
menunjukkan sebamn setiapsub elemen
aktor
menempati dua s€koryakni
II
danIV,
seperti tercantum pada gambar 5 di bawah ini.Sub elemen
akor
yang
berperr:terletak
pada sektor
III
adalah Pemerintah pusat (E1), Pemda (E2). DPRD(E3) dan
LSM
(5).
K€empat Subelem-pada
sektor
lV
(independeni) ir:
merupakan sut' elemen yang mempunla:
kekuatan penggerak (driver power) sebaga
aktor yang
berperan
menentuk;: keberhasilan pengendalian pencemar.jlsub
elemen
ini tidak
memilil
ketergantungan (independent) dengar
sr:
elemgn lainnya dalam strategi peninelar.: kualitas udara.
Sedangkan
sub
elemen Masyarale (84), dan swasta(E6)
yang terletak paJ.:sekor
II
merupakan sub elemen aktor ] a"-:harus
diperhatikan
dalam
stla'r-peningkatan kualitas udara karena
keli:
elemen
ini
sangat tergantung
kep€::elemen lainnya.
Strukur
hirarkhi
hubungan an'-az sub elemen aktor, disajikan pada C?mbarI
di bawah ini.
Gambar 6. Shuktur Hi@rkhi Pada Elerne:
Akor
yang berpengaruhIV.
KESTMPIJLAN DAN SARAN A. KesimpulanDari
hasil
analisis
data I3:!
dilakukan maka dapat disimpulkan
baht
model
pelgendalian
p€ncemaftmudr!
Gambat 5 . Matriks DriverPower-Depende ce
Elefien
Aktor yang BerperanFaisal
Ant
& MolL Ahsa Peningkatan Kualitt UdNa Menggna*4h lqerytetattue Structvral Modeline3l
dari
emisi
gas buang kenda.aan adalalr sebagai berikut:L
Mass Rapid
lransporlation {N4Rlrmerupakan altematif dan mempunyai prioritas utama dalam
model
sistempeningkatan kualitas udara
di
KotaMakassar.
2.
Strategi
yang tepat
dalampeningkatan
kualitas
udara adalahmelakukan
upaya
efisiensi
bahanbakar,
dimana
keterbatasan danapemerintah merupakan elemen kunci
yang sangat
berpengaruhmenimbulkan
kendala
pada Pengendalian Pencemalan.Selanjutnya
aktor
lfllnci
yangberpenn adalah
:
Pemerintah pusaLPemd4 DPRD dan LSM. B. Saran
Dari
kesimpulan
yang
diperoleh maka dapat disarankan kepada pemangkukepentingan (stakeholder)
dapatmenggunakan
Maff
Rapid Transpoft alion sebagaiahemarif
LrEmadalarn
srmteSipeningkatan
kualitas
udara
denganmemperhatikan tujuan dan kendala yang
mempengaruhi
dalam
pengendalian pencemaIan,DAFTAR
PUSTAKABartz. S.,
&
D.L. Kelly.
2004. EcononicGrowth
and
the
Ewironme !:Theory
and
Facts.
Quarterl,Journdl of
Economics. w\\ r\.documen r. 040l25.pd{
27-06-20101.Begg,
D.,
&
D.
Gray,2004.
TransportPolicy
and
Vehicle
Et tission Objectieesin
the UK:
is
theMatiage
BetueenTlansporl
and Envilonmet
Policy
Own
Jormalof
EnvironmenEl
Science
&
Policy.
EI-Fadel,
M.,
R.A.F. Aldeen,
&
R. Maroun. 2004.Inpact
of
DieselPolicy
Banningon PM levels
in Urban Areas. Intemational Joumal on Environment Studies.Fullerton,
D.,
& L.
Edn.2005.
Cost Effecti|e Policies torcd
ce VehicleEmissions.
Natiotal
Bureau
of
Economics
Research.
WorkingPaper No. I I174.
Fullerton
e/ al.
2005.
The
Tto-Part
Iistrument ifi a Second Best World. Joumal of Public Economics. Fullerton,
D.,
&
Gan.2005.A
Model toEvaluate Yehicle
Emissionhrcentivd
Policies
in
Japan. eco.ute\as.cdu/FCI I Japan.pdfl 120Juni 20101.
Loukopoulos, P., C. .lacobsson, T. Carling,
C.M.
Schneider.&
5.
Fujii.2005.Public
A itud.s Towad
Poliry
Meas re
for
leducingPr
ate CarUse:
Evidencefron
a
Study
in Sweden. Ioumalof
EnvironmentalScience
&
Policy.Varimin. 2008.
Teknik
dan
AplikasiPengambila
KeputusanKlileria
Maj emuk. Gr?'ssitrdo.
lakxta.
Ok4
T.,
M.
Ishika\q
Y.
Fuiii,
and G.Huppes.
2005.
Calculatig
Cost_Efectiyeness
for
Acli.rilieswith
Multiple
Ekrironmental Effects 11,tig
madmum AbatementCo
Methotl. Joumalof
lndustrial Ecology.Orubu, C.O. 2004. Using Tralsportatio
Courol
Measuresand
Econothic Inttrufients to reduceAir
PollutionDue
lo
Autonobile
Emissio^. Joumal of Social Science.32 TLKNOI,OGI VOLT]ME 16 NO,I OKTOBLR 20]2
Stem,
D.l.
2004. The Risea d Fall of
theEnvironmental Kuznels
Curve. Joumal of World Development. Syahril, S., B.P. Resosudarmo, and II.S.Tomo.
2002.
Stud,
on
the Air
Q
ality
in
Jakarta,
Indonesia.Futue
Trends,
Economic Valueand Policy Options.
Vecchiato,
D.,
J.P. Grundling, andJ.
delagar.2006- Econonic Growth and
Envircnmental
Quality
in Developin+ Countriet: The caseol
SouthAfrica-Wilson,
A.M,
J.C. Salloway, C.P. Wake,and
T
kelly.2004.
Air
Pollutionawl
the
Demandfor
HospitalService$
A,
Review Joumal
of