Informasi Dokumen
- Penulis:
- Dr. Mohamad Jazeri, S.Ag., M.Pd
 
 - Pengajar:
- Bapak Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag.
 - Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I.
 
 - Sekolah: IAIN Tulungagung
 - Mata Pelajaran: Sosiolinguistik
 - Topik: Makna Tata Simbol dalam Upacara Pengantin Jawa
 - Tipe: buku
 - Tahun: 2020
 - Kota: Tulungagung
 
Ringkasan Dokumen
I. SELAYANG PANDANG; SIMBOL DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Bab ini membahas pentingnya simbol dalam kehidupan manusia dan bagaimana simbol berfungsi dalam komunikasi budaya. Dalam konteks upacara pernikahan Jawa, simbol memainkan peranan penting dalam menyampaikan makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap prosesi. Semiotika sebagai ilmu yang mempelajari makna simbol digunakan untuk memahami bagaimana simbol-simbol dalam upacara pernikahan dapat merepresentasikan harapan, doa, dan nasihat bagi kedua mempelai dan masyarakat. Dengan memahami simbol-simbol ini, mahasiswa dapat lebih menghargai dan melestarikan budaya lokal, serta memahami konteks sosial dan kultural yang melatarbelakangi upacara tersebut.
II. MAKNA SIMBOL DEDAUNAN DALAM UPACARA PENGANTIN JAWA
Dalam bab ini, penulis menjelaskan berbagai jenis dedaunan yang digunakan dalam upacara pengantin Jawa, seperti daun pisang raja dan daun kelapa muda (janur). Setiap jenis daun memiliki makna tersendiri yang berkaitan dengan harapan dan doa untuk pengantin. Misalnya, daun pisang raja melambangkan kebahagiaan dan pengayoman, sedangkan janur diartikan sebagai cahaya sejati yang diharapkan menuntun pengantin dalam membina rumah tangga. Pemahaman tentang makna simbol dedaunan ini penting bagi mahasiswa untuk menghargai nilai-nilai budaya dan tradisi yang ada dalam masyarakat Jawa.
III. MAKNA SIMBOL BUNGA DALAM UPACARA PENGANTIN JAWA
Bab ini membahas makna bunga-bunga yang digunakan dalam upacara pengantin, seperti mawar dan melati. Bunga-bunga ini tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga membawa makna yang dalam, seperti cinta dan harapan untuk kebahagiaan. Misalnya, mawar melambangkan cinta yang abadi, sementara melati melambangkan kesucian. Dengan mempelajari simbol bunga, mahasiswa dapat memahami bagaimana elemen-elemen kecil dalam upacara dapat menyampaikan pesan yang kuat dan mendalam tentang cinta dan komitmen.
IV. MAKNA SIMBOL BUAH-BUAHAN DALAM UPACARA PENGANTIN JAWA
Di bab ini, penulis menjelaskan simbolisme buah-buahan dalam upacara pengantin, seperti pisang raja dan kelapa muda. Setiap buah memiliki makna yang berkaitan dengan kesejahteraan dan keberkahan dalam kehidupan rumah tangga. Misalnya, pisang raja melambangkan kebahagiaan dan kelimpahan, sedangkan kelapa muda melambangkan kesegaran dan kehidupan baru. Pengetahuan tentang makna simbol buah-buahan ini membantu mahasiswa untuk lebih memahami dan menghargai tradisi serta nilai-nilai yang terkandung dalam upacara pernikahan.
V. MAKNA SIMBOL MAKANAN DAN MINUMAN DALAM UPACARA PENGANTIN JAWA
Bab ini membahas makna makanan dan minuman yang disajikan dalam upacara pengantin, seperti nasi dan air jernih. Makanan dan minuman ini memiliki simbolisme yang dalam, menggambarkan harapan akan rezeki dan keharmonisan dalam rumah tangga. Nasi sebagai makanan pokok melambangkan kelangsungan hidup, sementara air jernih melambangkan kesucian dan kejernihan pikiran. Memahami makna simbol makanan dan minuman ini penting untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya aspek-aspek budaya dalam kehidupan sehari-hari.
VI. MAKNA SIMBOL GENDING DAN LAGU DALAM UPACARA PENGANTIN JAWA
Dalam bab ini, penulis menjelaskan peran gending dan lagu dalam upacara pengantin. Musik memberikan suasana dan menambah keindahan acara, serta membawa makna yang mendalam tentang kebahagiaan dan harapan. Misalnya, lagu-lagu tertentu melambangkan perjalanan cinta dan kebersamaan. Dengan mempelajari simbol musik dalam upacara, mahasiswa dapat memahami bagaimana seni dan budaya saling terkait dan berkontribusi pada pengalaman sosial dalam upacara adat.
VII. MAKNA SIMBOL BENDA-BENDA DALAM UPACARA PENGANTIN JAWA
Bab ini membahas berbagai benda yang digunakan dalam upacara pengantin, seperti keris dan sindur. Setiap benda memiliki makna yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya, seperti kewibawaan, perlindungan, dan komitmen. Misalnya, keris dianggap sebagai simbol kewibawaan dan keberanian. Dengan memahami makna simbol benda-benda ini, mahasiswa dapat lebih menghargai warisan budaya dan memahami konteks sosial yang melatarbelakangi penggunaan benda-benda tersebut dalam upacara.
VIII. MAKNA SIMBOL PROSESI DALAM UPACARA PENGANTIN JAWA
Dalam bab ini, penulis menjelaskan berbagai prosesi dalam upacara pengantin, seperti panggih dan sungkem. Setiap prosesi memiliki makna yang mendalam, menggambarkan perjalanan cinta dan komitmen antara kedua mempelai. Prosesi ini tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga sarana untuk menyampaikan harapan dan doa dari keluarga dan masyarakat. Dengan mempelajari makna prosesi ini, mahasiswa dapat memahami pentingnya tradisi dalam membangun hubungan sosial dan budaya.
IX. MAKNA RUANG DALAM UPACARA PERNIKAHAN JAWA
Bab ini membahas makna ruang yang digunakan dalam upacara pengantin, seperti ruang pelaminan dan ruang rias. Setiap ruang memiliki fungsi dan makna tertentu yang berkaitan dengan peran masing-masing dalam upacara. Misalnya, ruang pelaminan melambangkan tempat suci bagi pasangan yang baru menikah. Memahami makna ruang dalam upacara ini membantu mahasiswa untuk lebih menghargai desain dan penggunaan ruang dalam konteks budaya dan sosial.
Referensi Dokumen
- Posisi Keris Pada Masyarakat Jogja Modern ( Endrawati, E. )
 - Ekstrak Daun Kluwih (Artocarpus camansi) Dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus ( Eryuda, F. & Soleha, T. U. )
 - UPAYA MENURUNKAN RADIKAL BEBAS DENGAN EKSTRAK BUNGA CEMPAKA PADA TIKUS MODEL MENOPAUSE ( Fajria Maulida, L. & Sri Wahyuni, E. )
 - Tata Cara Penyelenggaraan Perkawinan Adat Jawa ( Hariwijaya, M. )
 - Mitos Jawa Pada Motif Batik Berunsur Alam ( Hidajat, R. )