• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON

Oleh Afifah Fauziyah NIM. 409331001

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS KIMIA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

Pengaruh Strategi Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Dengan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon

Afifah Fauziyah (NIM 409331001) Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) menggunakan media peta konsep dan dengan model pembelajaran konvensional menggunakan peta konsep pada materi pokok hidrokarbon di SMA Negeri 4 Tebing Tinggi pada kelas X. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X. Sampel penelitian ini sebanyak 2 kelas yaitu kelas eksperimen I yang diberi pengajaran dengan pembelajaran TPS dengan media peta konsep dan kelas eksperimen II yang diberi pengajaran dengan pembelajaran konvensional menggunakan peta konsep. Sebagai alat pengumpul data hasil belajar digunakan tes objektif yang berjumlah 22 soal yang telah teruji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soalnya.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat

dan hidayah-Nya, baik itu berupa kesehatan maupun kesempatan sehingga

penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang di

rencanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Think Pair

Share (TPS ) Dengan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon “ disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Kimia.

2. Ibu Dra. Ani Sutiani ,M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Kimia.

3. Ibu Ir. Nurfajriani, M.Si., selaku Pembimbing Akademik

4. Bapak Drs. Jasmidi, M.Si., selaku Pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik.

5. Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si., Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si.,

dan Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd., selaku penguji yang telah

memberikan kritik dan saran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

6. Serta Bapak Gundur Pulungan selaku kepala sekolah SMA Negeri 4

Tebing Tinggi.

7. Teristimewa kepada ayahanda Adlil Fauzi dan Ibunda Nur’Ainun sembah

sujud ananda dan rasa terimakasih yang agung atas curahan keringat dan

air mata, yang telah membesarkan dan mendidik ananda dengan susah

payah sehingga ananda bisa meraih kebahagian ini yang selalu mendoakan

(5)

v

(Nurul Khairiyah, Azra Auni, Muhammad Rifqi Fauzan) dan kepada seluruh

kelurga besar yang selalu mendoakan.

Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada teman teristimewa saya

Hermansyah Sihombing dan rekan-rekan seperjuangan, mahasiswa/i Jurusan

Kimia FMIPA Unimed stambuk 2009/eks khususnya, Esti Setianingsih, Devi

Handayani, Weni Tri Sasmi, Syahwina Mahreni. Tak lupa penulis mengucapkan

terimakasih kepada teman-teman kos GKJ (Kak Rahmi Wahyuni, Hervina Zuhra,

Aisyah Lubis, Opha, Oceph, Uis, Sika, Kak Wulan dan Arrum) yang telah

memberikan doa dan semangat kepada penulis. Serta semua pihak yang tidak

dapat disebutkan satu persatu, terimakasih untuk semuanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

karena itu untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini maka penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya

skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat

bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, Juli 2013 Penulis,

(6)

vi

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Ruang Lingkup 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1 Kerangka Teoritis 8

2.1.1 Pengertian Belajar dan Hasil Belajar 8

2.1.2 Ciri Belajar Mengajar 9

2.2 Model Pembelajaran Kooperatif 9

2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif 9

2.2.2 Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dengan Pembelajaran

Tradisional 11

(7)

vii

2.3.1 Kelebihan Model Pembelajaran Think Pair Share 13

2.3.2 Kelemahan Model Pembelajaran Think Pair Share 14

2.3.3 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Think Pair Share 14

3.3 Variabel dan Instrument Penelitian 30

3.3.1 Variabel Penelitian 30

3.3.2 Instrumen Penelitian 31

3.4 Rancangan Penelitian 35

3.4.1 Desain Penelitian 35

3.5 Prosedur Penelitian 36

3.6 Teknik Analisis Data 39

3.6.1 Uji Normalitas 39

(8)

viii

3.6.3 Pengujian Hipotesis 39

3.6.4 Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 41

4.1. Hasil Penelitian 41

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 41

4.1.2. Analisis Data Hasil Penelitian 42

4.1.3. Uji Persyaratan Analisis data 43

4.1.3.1. Uji Normalitas 43

4.1.3.2. Uji Homogenitas 44

4.1.3.3. Hipotesis 44

4.1.3.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 45

4.2. Pembahasan 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51

5.1. Kesimpulan 51

5.2. Saran 51

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perbedaan Antara Kelompok-Kelompok Belajar

Kooperatif dengan Kelompok Belajar Tradisional 12

Tabel 2.2 Langkah-Langkah dalam Membuat Peta Konsep 18

Tabel 2.3 Deret Homolog Alkana 21

Tabel 2.4 Deret Homolog Alkena 24

Tabel 2.5 Deret Homolog Alkuna 27

Tabel 3.1 Kriteria Validitas Tes 32

Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Reliabilitas Tes 35

Tabel 3.3 Rancangan Penelitian 35

Tabel 4.1 Data Ringkas Hasil Pre Test Siswa 42

Tabel 4.2 Data Ringkas Hasil Post Test Siswa 43

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Pre-test dan Post-test 43

Tabel 4.4 Uji Homogenitas Sampel 44

Tabel 4.5 Uji Hipotesis Penelitian 44

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 54

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 57

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Test 78

Lampiran 4 Instrumen Test 79

Lampiran 5 Jawaban Instrumen Test 87

Lampiran 6 Kunci Jawaban Instrumen Test 97

Lampiran 7 Peta Konsep Atom Karbon 98

Lampiran 8 Peta Konsep Hidrokarbon 99

Lampiran 9 Peta Konsep Isomer 100

Lampiran 10 Soal Instrumen Setelah Validasi 101

Lampiran 11 Kisi-Kisi Soal Setelah Validasi 105

Lampiran 12 Tabel Validasi Instrumen Tes 106

Lampiran 13 Perhitungan Validitas Tes 107

Lampiran 14 Tabel Reabilitas Tes 110

Lampiran 15 Perhitungan Reabilitas Tes 111

Lampiran 16 Tabel Tingkat Kesukaran 112

Lampiran 17 Perhitungan Tingkat Kesukaran 113

Lampiran 18 Tabel Daya Beda Tes 115

Lampiran 19 Perhitungan Daya Beda Tes 116

Lampiran 20 Data Hasil Belajar Siswa 118

Lampiran 21 Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians 119

Lampiran 22 Uji Normalitas Data 121

Lampiran 23 Perhitungan Uji Homogenitas 125

Lampiran 24 Perhitungan Hipotesis 127

Lampiran 25 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 129

Lampiran 26 Dokumentasi Penelitian 133

Lampiran 27 Tabel Nilai-Nilai R-Product Moment 139

(12)

xii

Lampiran 29 Tabel t 141

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada saat ini

menuntut tersedianya sumber daya manusia berkualitas untuk menghadapi

persaingan global. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam

menentukan masa depan suatu bangsa. Berkat pendidikan dapat dihasilkan sumber

daya manusia yang berkualitas tinggi. Hal ini sejalan dengan misi pendidikan

nasional yang ditetapkan Depdiknas 2005/2006 yaitu mewujudkan pendidikan

yang mampu membangun insan Indonesia yang cerdas, komprehensif dan

kompetitif. Makna insan cerdas komprehensif meliputi cerdas spiritual, cerdas

emosional dan sosial, cerdas intelektual dan cerdas jasmani (Depdiknas 2006).

Kimia sebagai bagian dari sains diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus

yaitu membekali peserta didik dengan pengetahuan, pemahaman dan sejumlah

kemampuan yang disyaratkan untuk memasuki jenjang yang lebih tinggi serta

mengembangkan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, pembelajaran hendaknya

menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui

penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah juga

menjadi salah satu bidang ilmu yang harus dikuasai. Namun pada kenyataannya

pelajaran kimia masih dianggap mata pelajaran yang susah, karena pelajaran

kimia memerlukan pemahaman, penjelasan dan pemaparan yang komperehensif

sehingga tidak menimbulkan miskonsepsi bagi siswa.

Banyak guru kimia yang memandang bahwa pembelajaran adalah transfer

ilmu pengetahuan, sehingga interaksi yang terjalin dalam proses kognitif pada

siswa masih kurang. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan kita masih

didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan merupakan serangkaian

fakta-fakta yang harus dihafal oleh siswa dan pembelajaran dikelas berpusat pada guru.

Kenyataan tersebut juga tampak berdasarkan hasil observasi awal yang

(14)

2

menunjukkan bahwa : aktifitas siswa dalam belajar kimia di dalam kelas masih

rendah, hal demikian disebabkan oleh metode pembelajaran yang ditetapkan guru

belum sesuai untuk membiasakan siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar

dan mengembangkan keterampilan sosialnya. Pembelajaran kimia masih banyak

bertumpu pada guru dimana siswa masih hanya sekedar mengikuti pelajaran di

dalam kelas yaitu dengan mendengarkan ceramah dan mengerjakan soal yang

diberikan guru tanpa disertai adanya keinginan dan minat untuk memahami materi

yang diajarkan guru. Hal demikian berdampak pada rata-rata hasil belajar siswa

yang rendah. Dari hasil ujian fomatif siswa kelas X SMA Negeri 4 Tebing Tinggi,

rata-rata formatif siswa adalah 57 yang dinilai masih kurang dari standar

ketuntasan yaitu 75. Hal ini menjadikan mata pelajaran kimia menjadi salah satu

mata pelajaran yang sangat penting untuk diperhatikan.

Perihal penyampaian materi, dewasa ini dunia pendidikan telah

diperkenalkan pada model-model pembelajaran yang inovatif. Adanya

pembelajaran yang bervarisi diharapkan dapat membangkitkan semangat dan

aktivitas siswa dalam belajar, supaya kompetensi yang ditetapkan kurikulum

dapat dicapai oleh siswa. Beberapa model pembelajaran tersebut meliputi

pengajaran langsung, pembelajaran kooperatif (cooperative learning), pengajaran

berdasarkan masalah (Problem Base Instruction), quantum teaching, dan

pembelajaran perubahan konseptual (conceptual chage) (Huda, 2011).

Salah satu alternatif penyajian materi kimia adalah dengan menggunakan

model kooperatif. Model pembelajaran kooperatif menuntut siswa untuk lebih

aktif dan mengutamakan kerja sama antarsiswa demi tercapainya tujuan

pembelajaran. Pembelajaran kooperatif merujuk kepada berbagai macam metode

pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk

saling membantu satu sama lainnya dalam memepelajari materi pelajaran. Dalam

kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling

mendiskusikan dan beragumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka

kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing

(15)

3

Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan metode pembelajaran

yang dikembangkan oleh Frank Lyman dan Spencer Kagan dari Universitas

Maryland. Metode ini memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta

bekerja sama dengan orang lain. Metode Think-Pair-Share atau

berpikir-berpasangan-berbagi merupakan metode pembelajaran kooperatif yang dirancang

untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Prosedur yang digunakan dalam

metode Think-Pair-Share dapat memberi siswa lebih banyak waktu untuk

berpikir,untuk merespon, dan saling membantu (Trianto,2007). Struktur

pembelajaran, dimulai ketika guru menyampaiakan permasalahan, siswa diminta

untuk memikirkan (think) permasalahan tersebut secara individu. Kemudian siswa

diminta untuk berpasangan (pair) dan mendiskusikan apa yang telah mereka

pikirkan terhadap permasalan tadi. Setelah itu, secara acak guru memanggil siswa

dan memintanya untuk mempresentasikan (share) di depan kelas.

Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) sudah pernah diteliti

sebelumnya oleh Nababan (2011), dari hasil penelitian yang dilakukan

meningkatkan pemahamahan siswa pada pokok bahasan Termodinamika sebesar

63,70 %. Mardianto (2012) menunjukkan peningkatan hasil belajar dengan model

pembelajaran Think pair Share (TPS) memiliki nilai rata-rata 81,33 sedangkan

dengan menggunakan model pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata

70,33 sehingga hasil belajar kimia dengan menggunakan model pembelajaran

Think Pair Share (TPS) meningkat.

Selain perihal penyampaian materi, media pengajaran juga merupakan hal

yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.

Pemilihan salah satu model mengajar tentu akan mempengaruhi jenis media

pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus

diperhatikan dalam memilih media (Arsyad, 2007).

Konsep hidrokarbon merupakan salah satu konsep dari ilmu kimia yang

sangat sulit dipahami siswa, karena disamping harus mengingat jenis-jenis

senyawanya juga harus bisa mengenal struktur dasarnya, gugus fungsionalnya dan

bias juga menuliskan ataupun menggambar rumus struktur dari senyawanya.

(16)

4

ketidakmampuan dalam menguasai konsep dasar senyawa karbon. Oleh karena

itu, sangat diperlukan suatu media yang dapat membantu siswa dalam memahami

senyawa hidrokarbon. Media peta konsep mudah digunakan untuk siswa karena

media peta konsep berisi konsep-konsep atau pokok-pokok materi sehingga

memudahkan siswa untuk mengingat, menghafal, dan memudahkan membuat

catatan. Sedangkan media peta konsep mudah digunakan untuk guru karena

dengan media peta konsep guru mudah untuk menjelaskan materi kepada siswa

secara jelas dan singkat. Penggunaan media peta konsep dalam model

pembelajaran kooperatif dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran di

kelas sehingga siswa tidak merasa bosan saat proses pembelajaran berlangsung

(http://karya ilmiah.um.ac.id/index.php/sejarah/article/view/19386).

Pembelajaran dengan menggunakan metode peta konsep juga sudah

pernah diteliti sebelumnya oleh Pane (2010) menunjukkan peningkatan hasil

belajar siswa dengan menggunakan peta konsep sebesar 85% daripada hasil

belajar siswa tanpa media peta konsep sebesar 71%. Hutagalung (2012)

menunjukkan dengan media peta konsep memberikan hasil yang lebih baik

daripada model pembelajaran tanpa menggunakan media peta. Dengan

peningkatan hasil belajar yang diperoleh pada kelas eksperimen sebesar 56 %

sedangkan kelas kontrol sebesar 46%.

Dari hasil penelitian Simarmata (2012) pada materi pokok hidrokarbon

menggunakan peta konsep yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan

menggunakan peta konsep lebih tinggi daripada dengan metode ceramah.

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk meneliti

tentang “Pengaruh Strategi Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Dengan

(17)

5

1.2 Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka ruang lingkup pada

penelitian sebagai berikut :

1. Aktifitas belajar kimia siswa dalam proses belajar mengajar didalam kelas

masih tergolong rendah.

2. Rendahnya hasil belajar siswa karena kurangnya penggunaan model

pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa

karena guru masih banyak menerapkan pembelajaran yang monoton dengan

metode konvensional.

3. Media pembelajaran yang digunakan selama ini belum sesuai untuk membuat

siswa lebih memahami pelajaran.

1.3 Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada materi pokok Hidrokarbon yang

dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS)

menggunaka media peta konsep dikelas X SMA Negeri 4 Tebing Tinggi T.A.

2013/2014 ?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada materi pokok Hidrokarbon yang

dilakukan dengan menggunakan media peta konsep dikelas X SMA Negeri 4

Tebing Tinggi T.A. 2013/2014 ?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Think

Pair Share (TPS) menggunakan media peta konsep dan dengan metode

ceramah menggunakan peta konsep di kelas X SMA Negeri 4 Tebing Tinggi

T.A. 2013/2014?

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian dibatasi hanya

membahas tentang pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS) dan penggunaan media peta konsep pada pokok bahasan hidrokarbon dan

(18)

6

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan

dilaksanakannya penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi pokok Hidrokarbon

yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair

Share (TPS) menggunakan media peta konsep.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi pokok Hidrokarbon

yang dilakukan dengan pembelajaran konvensional menggunakan media

peta konsep.

3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan model

pembelajaran Think Pair Share (TPS) menggunakan media peta konsep

dan dengan metode ceramah menggunakan peta konsep.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Sebagai motivasi guru untuk meningkatkan keterampilan memilih model

pembelajaran yang sesuai dan bervariasi, khususnya guru mata pelajaran

kimia tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan

media peta konsep pada pokok bahasan Hidrokarbon.

2. Menumbuhkan semangat kerjasama dalam pembelajaran kooperatif tipe

TPS, sehingga keberhasilan individu merupakan tanggung jawab

pasangan.

3. Dengan menggunakan media peta konsep siswa lebih menarik untuk

belajar pokok bahasan Hidrokarbon.

1.7Defenisi Operasional

Untuk mengurangi perbedaan atau kekurang jelasan makna, maka defenisi

operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) adalah salah satu model

pembelajaran dengan pendekatan struktural. Model pembelajaran ini memberi

(19)

7

lain. Pembelajaran diawali dengan pengajuan pertanyaan oleh guru dan

meminta siswa untuk memikirkan jawabannya secara individu. Kemudian

secara berpasangan siswa mendiskusikan hasil pemikirannya untuk

menemukan jawaban paling benar. Setelah itu beberapa pasangan berbagi

dengan seluruh kelas tentang apa yang mereka diskusikan.

2. Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan

guna mencapai tujuan pengajaran. Sebagai alat bantu, media mempunyai

fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini

dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan

media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang

cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan

menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan

(20)

51 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,

peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menerapkan

pembelajaran Think Pair Share (TPS) menggunakan media peta konsep

pada pokok Hidrokarbon memberikan hasil yang lebih baik (78,18 ± 7,94).

2. Hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menerapkan pembelajaran

konvensional menggunakan media peta konsep pada pokok Hidrokarbon

memberikan hasil (68,75 ± 9,35).

3. Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menerapkan model

pembelajaran TPS menggunakan media peta konsep pada pokok bahasan

hidrokarbon di kelas X SMA N 4 Tebing Tinggi yaitu sebesar 29,3%.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai

beberapa saran :

1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan

model pembelajaran Think Pair Share yang mampu meningkatkan

keaktifan siswa dalam belajar sehingga hasil belajar kimia dapat tercapai

secara optimal khususnya pada pokok bahasan hidrokarbon.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai

pembelajaran TPS ini, agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan

(21)

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi

VI, Rineka Cipta, Jakarta.

Arsyad, A., (2007), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Bahri, S dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT.RINEKA CIPTA, Jakarta.

Depdiknas, (2006), Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Pusat pendidikan Dasar dan menengah Direktorat pendidikan Menegah Umum, Jakarta.

Huda, M., (2011), Cooperatif Learning, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Hutagalung, R., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Dengan Media Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Sma Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.

Lie, A., (2010), Cooperative Learning, Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Mardianto, J., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Kelas X SMA Budi Murni 3 Medan., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Nababan, E., (2011), Pengaruh Model Pembelajara Think Pair Share Pada Pokok Bahasan Termodinamika., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Pane, E., P., (2010), Efektifitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Peta Konsep Dalam Pengayaan Materi pada Hidrokarbon.,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Rusman., (2010), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sagala, S., (2009), Konsep Dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar Dan Mengajar, Alfabeta, Bandung.

(22)

53

Silitonga, P.,M.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Simarmata, K., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Slameto, (2010) , Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Slavin, F., (2005), Cooperative Learning Theory, Research and Practice (Second Edition), Penerbit Nusa Media, Bandung.

Suhendra., (2012), Model Pembelajaran Probing-Prompting Menggunakan Media Peta Konsep, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Kencana, Jakarta.

Trianto., (2007), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontrutivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta.

Yamin, M., (2008), Paradigma Pendidikan Konstruktivisme, Gaung Persada Press, Jakarta.

http://karya ilmiah.um.ac.id/index.php/sejarah/article/view/19386

Gambar

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Yang Dilengkapi Media Kartu Berpasangan (Index Card Match) Terhadap Hasil Belajar

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa dengan metode TPS (Think Pair Share) yang menggunakan media animasi

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-..

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara pembelajaran menggunakan strategi Think-Pair-Share (TPS) dengan strategi Numbered

Hasil analisa terhadap rumusan hipotesis menyatakan bahwa hasil belajar kimia siswa setelah diberi model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan menggunakan media

Sulistioningsih (2010), menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model TPS ( Think Pair Share ) melalui pembuatan peta konsep dapat meningkatkan motivasi dan

Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Think Pair Share disertai peta konsep terhadap hasil belajar siswa kelas X pada materi

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan media powerpoint terhadap hasil belajar